You are on page 1of 5

Budget dalam perencanaan pendidikan Pcrencanaan budget dalam perencanaan pendidikan sudah dimulal ' kctika misi atau

program telah selesai dibuat dan perencan.i.m operasional baru mulai dikerjakan. Tetapi ada juga yang menyu takan pembuatan budget itu setelah analisa sistem selesai, yaihi saat dimulai menentukan metode dan alat.7' Kedua pendapat mi mempunyai dasar berpikir sendiri-sendiri. Dasar berpikir pendapat yang kedua adalah melakukan an.ili sa alat dan metode secara tunggal, yaitu alat dan metode itu b.iin ditentukan setelah tugas-tugas yang akan dikerjakan jclas semiu nya baca bab !" tentang analisa alat dan metode#. $ada %akiu pembentukan misi&program dan menganalisa misi para perem .in ' tidak perlu menghiraukan masalah biaya. Pikiran mereka terk'm sentrasi kepada perencanaan strategi dan analisa program saja. (i sudah analisa program selesai barulah mereka memikirkan tenl.m biaya dan mengalokasinya bersamaan dengan memikirkan altein.i ti)alternati) pemecahan tugas. *ara berpikir di atas dapat diterima di negara-negara yang sil dah kaya. (cbab apapun yang direncanakan dan berapapun bi.i+ i nya mereka sanggup menanggungnya. Tetapi di negara-negara !K i kembang seperti !ndonesia, dananya sangat terbatas. (ening,,- seringkali terjadi perencanaan pendidikan dibuat atas dasar d.m i yang tersedia. Dengan kata lain biaya lebih dulu dipikirkan scsn d.ih itu baru perencanaannya. ..nnun cara berpikir ini tidak dapat dibenarkan seluruhiu / 0l ili ill.ili hidup mati atau maju mundur suatu pendidikan bci lung kepada dana yang ada. Tanpa memperhatikan dana, pen-ikan hendaknya tctap memajukan diri, mengantisipasi perubah-!mgkungan&masyarakat agar ia tetap dapat menjalankan )ungsiscbagai piisat pembaruan dan mercu penerang bagi ling-iiyrnnya baca bab 1#. Kalau pendidikan merasa perlu meng-!-..!2 perubahan ia akan merencanakan sesuatu. 3gar rencanaini realistis, maka scbelum jauh maju ke depan ia perlu melihat 'i dana yang tersedia. !nilah dasar berpikir pendapat yang per1.1 di atas. Buku ini memakai dasar berpikir seperti ini. !tulah iliiiya bagan 47 disesuaikan dengan dasar berpikir ini. Perencanaan pendidikan yang memakai dasar berpikir ini lemcok memakai analisa alat dan metode yang bersi)at paralel iinlingkan dengan analisa alat dan metode yang tunggal baca !"#. (eba'o analisa alat dan metode yang bersi)at paralel sudah ii!.u sejak misi&program terbentuk. Pada saat itu program sudihubungkan dengan sumber-sumber pendidikan yang terse!'tmasuk biaya. Di sini biaya dan program sudah ditimbang-l3ng dengan rnaksud agar program itu tidak macct di tengah !'-rgitu pula pada analisa-analisa program btrikutnya selalu !miigkan dengan biaya yangada, dan sckaiigus alokasi sudah 0in- 5ula-mula alokasi bersi)at umum yaitu sesuai dengan r.ilungsi yang terjadi, kemudian semakin mendetail sampai llriiy6i alokasi yang bersi)at spesi)ik yaitu ketika alokasi sudah kepada tugas-tugas yang akan dikerjakan. Dengan demiki- 55 lisa alat dan metode yang bersi)at paralel ditinjau dari segi !i iy.um juga dapat menjadi alat studi )isibilitas. 7.uli %alaupun perencanaan budget itu di dalam pendidikan 1 dipandang sebagai perencanaan sistem yang khusus, namu8i ii i mi tidak betul-betul berdiri sendiri sebab ia tertenun da-i i.ningan analisa sistem perencanaan itu sendiri. 9' 3nalisa i dan analisa program, berjalan bersama bergandengan ta-0: ilingmengingatkan satu dengan yang lain sambil maju ke lang-0lin66kah berikutnya. 3nalisa budget memberi tanda&peringat-la analisa program kalau budgetnya lebih atau kurang. (e-i analisa program memberi tanda kepada analisa budget 5 mi n/6alokasi diri lebih hati-hati supaya tepat dengan kebutuh-0i ii.iu prioritas program tertentu.
I.II)

sementara itu bagi negara-negara yang sudah mampu menslaliil kan ekonominya secara teori lebih cocok memakai PPB(. Pen i' canaan pendidikan di !ndonesia sebagai negara berkembang dun jurkan memakai perencanaan ;BB, dengan tetap meman)aail pengalaman-pengalaman pembuatan budget dan aplikasinya 7/.i tahun-tahun yang lampau. Begitu pula halnya dengan perei8 .n an partisipatori yang dibahas dalam buku ini. ANALISA BIAYA 3nalisa biaya dalam pendidikan mencakup kee)ekti)an !5! cost a))ecti+eness&*<#, keuntungan biaya cost bene)it&*B#. ! man)aatan biaya cost-utility&*2#, dan ke)isibilitasan 7=,!> cost-)easibility&*$#.4?# 3nalisa tentang kee)ekti)an biaya i il upaya untuk mengetahui apakah sejumlah biaya tertentu d.i7. memberikan hasil yang sudah ditentukan. (edangkan analis.i > < tang keuntungan biaya berusaha untuk mengetahui keuninn atau kerugian yang diterima atau diderita oleh lembaga pendn5 an dengan mengeluarkan biaya tertentu. (ementara itu mull tentang keman)aatan biaya untuk mengetahui apakah sejinnl .

biaya tertentu yang dikeluarkan oleh lembaga berman)aat 6!75 / dak bagi penyelesaian tugas yang sudah ditentukan. Dan an.ill tentang ke)isibilitasan biaya adalah upaya untuk meni5-@ilm apakah sejumlah biaya tertentu mungkin apa tidak meny' -0 kan tugas yang sudah ditentukan.
Analisa keefektifan biaya

(uatu pekerjaan disebut e)ekti) kalau pekerjaan itu aikerjak.ni i7 ngan tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Biaya pendullll an digunakan secara e)ekti) berarti biaya itu diarahkan ham ' tuk mencapai tujuan pendidikan yang ternyata sesudah 0.' !' pekerjaan mendidik itu tujuan yang direncanakan semula -/0 benar tercapai. Biaya e)ekti) suatu program ialah biaya yang m n rut harga pasar yang berlaku dapat menyelesaikan progr.mi dengan memberikan tujuan yang direncanakan. Biaya ei"! ni atu program penelitian mandiri bagi seorang doktor yang m. n kup %ilayah satu propinsi misalnya adalah Ap. B.CCC.CCC, ml nya dengan biaya sebesar itu hasil penelitian pendidikan itu kan telah sempurna. Dalam perencanaan alternati)-alternati) yang dikembangkan iin)uk menyelesaikan suatu tugas&program perlu dinilai e)ekti+i-i.r, biayanya, yaitu dengan mengukur kaitan biaya dengan penca-1'ii.m tujuan. Karena alternati)-alternati) itu lebih dari satu, maka bliiya yang digunakan oleh tiap-tiap alternati) perlu dibandingkan. 5tcrnati) yang dipilih adalah yang menggunakan biaya paling :inlah. Pemilihan itu atas dasar asumsi bah%a 1# biaya-biaya \ mi6 digunakan oleh setiap alternati) beserta perangkat lainnya !)lp.n menyelesaikan tugas-tugas dengan tujuantujuan yang sama, '5! ('2) alat ukur e)ekti+itas yang umum dapat dipakai : menilai*arpenter dengan ka%an-ka%annya mengemukakan prinsip m i/6enilai e)ekti+itas sebagai berikutD4B# 5enilai e)ekti+itas adalah berkaitan dengan problem tujuan 0 i. m alat memproses input untuk menjadi output. Tujuan .i), m output haras tepat dengan kriteria. (i.sicm yang dibandingkan harus sama, kccuali alat pemroses-liya. 5i s a !n y a tingkat pendidikan sis%a, kemampuan, sosial 0 i oiiomi, dan sebagainya harus homogen. 5ornpertimbangkan semua output utama. Dalam pendidikan 5'+ilnya yang dikatakan output utama adalah jumlah sis%a 2K- lulus, kualitas kelulusan, yang dinilai ketika meluluskan 5K'iicakup a)eksi, kognisi, dan ketrampilan, dan penilaian ber-ilal kontmu. i :iclasi diharapkan bersi)at kausalitas, Eaitu korelasi an tar a ili pemroses dengan output harus bersi)at kausalitas. 7 nil e)ekti+itas pekerjaan mendidik terhadap beberapa ke-7i.il> sis+&a sama&homogen antara kelompok satu dengan lam' mi uk mencapai tujuan yang sama, bergantung kepada alat -i-snya. Bila lebih tepat mencapai tujuan dengan kelompok !".!, maka pekerjaan mendidik yang paling tepat mencapai nuiya adalah yang paling e)ekti). 5aka alat pemroses inilah 'l l' i.ipi bila alat pemroses itu sama e)ekti)nya dalam arti sa-!!5.i memberikan hasil pendidikan yang tepat, maka hen daksa-

nya dipilih yang memakan biaya paling sedikit. Bandingkanl i penjelasan ini dengan pemilihan alternati) di atas, atas dasar l/ aya yang paling kecil. Bedanya ialah alternati)-alternati) itu srl/ gai alat-alat pemroses tugas belum dicobakan&dilaksanakan. M reka hanya dipandang sebagai alat-alat pemroses yang sama !: mampuannya merealisasi tujuan program. Bila e)ekti+itas setiap alternati) dapat diidenti)ikasi di'oi sebelum implementasi# misalnya alternati) tertentu lebih0bany.'i meluluskan daripada alternati) lain, maka yang dipilih adalah aid ' nati) yang memiliki rasio biaya terhadap e)ekti+itas yang lebih -0. 0 cil. *ontohnya adalah sebagai bagan berikut.
3lat dan metode 3lternati) 1 3lternati) 4 3lternati) G Biaya ?.CCC B.CCC 4.CCC 5eluluskan
1B BC ?C B&< 4F 1C F

Bagan 32 : Pemilihan alternatif atas dasar analisa keefektivan biaya,

3lternati) yang terpilih pada bagan di atas ialah alternati) G 5 lull ia memiliki B&< yang paling kecil. Di samping itu dapat dipci !!.= . kan pula pemilihan alternati) atas dasar kecilnya biaya tidak

s' ! iltj benar. Buktinya ialah biaya alternati) 1 lebih kecil daripada !n i alternati) 4, tetapi B&< nya lebih besar.
Analisa keuntungan biaya

3nalisa keuntungan biaya ialah menghubungkan antara besar !5 i yang dikeluarkan dengan besar pendapatan setelah menjalain 7: 77 didikan atau latihan. Bila biaya lebih besar daripada pendap...... maka proses belajar itu menderita rugi, sebaliknya bila penda7H,il an lebih besar daripada biaya maka proses belajar itu mend.i7/,i- untung. 3nalisa seperti ini selalu menggunakan ukuran uang. Dal.... pendidikan analisa ini tidak dapat dilakukan sepenuhnya sc rk.sak seperti halnya dengan analisa dalam dunia bisnis. (ebab p duk pendidikan adalah perkembangan manusia, yangmenyanj aspek yang sukar diukur dengan uang. .amun demikian 7nn luk pendidikan dapat saja dikaitkan dengan nilai uang seperti Acscmpatan menduduki jabatan yang lebih tinggi, naik pangkat, 0ji, kategori honorarium, perbaikan tata kerja sehingga produksi htcningkat, dan sebagainya. 3nalisa keuntungan biaya terhadap alternati)-alternati) pe-uyclcsaian tugas dalam perencanaan pendidikan, juga dilakukan ilnitjan cara meninjau keman)aatan setiap alternati) dari segi nilai !! !=I6. (etiap alternati) harus dicari harganya sebagai alat dan meto-0i' pcnyelesaian tugas dalam bentuk uang. (esudah itu barulah 0li' -in rasio biayanya terhadap keuntungan *B ratio#. 3lternati) mi', dipilih adalah yang memiliki rasio biaya terhadap keuntungan y.inj 1, paling rendah atau rasio keuntungan terhadap biaya yang p ihiig tinggi.47' *ontoh analisa keuntungan biaya ini sama saja dengan contoh 111.1 lisa kee)ekti)an biaya. Bila bagan G4 di atas kita ganti kolom : luluskan dengan kolom kemungkinan peningkatan pendapatdan kolom B&< diganti dengan B&2 biaya&keuntungan# dengan mi#6ka-angka yang tetap, rnaka alternati) yang terpilih berdasarkan milisa keuntungan adalah juga alternati) G, sebab ia mempunyai !t&! ! paling kecil.
AI

lisa kemanfaatan biaya

:.'lisa keman)aatan biaya ialah analisa yang berusaha mernban. @in biaya yang digunakan oleh suatu alternati) dengan estimai itun)aatnya atau nilai outcomenya. <stimasi man)aat suatu 7ll' i nati) mengacu kepada nilai outcome yang clihasilkan program :066 dikerjakan dengan memakai alternati) tersebut. .ilai out:05!* suatu program dapat bersi)at kuantitati) tetapi estimasi 1 nl.iat alternati) adalah atas dasar pertimbangan-pertimbangan& i 0 l7'' :lent& intuisi yang sudah tentu dapat saja diubah menjadi 0liiiiititati). Karena itu analisa ini tidak selalu menuntut data yang 0 5lat kuantitati).49# 1'ara perencana budget mula-mula mengumpulkan in)ormasi i mi6 bertalian dengan estimasi man)aat suatu alternati). Dari !liliitmasi ini dibuat estimasi atas dasar pertimbangan-pertimbang!'-rtentu, dalam bentuk arigka probabilitas. 3ngka ini menun- jukkan berapa probabilitas alternati) itu akan menghasilkan !5I2 an yang dicita-citakan. @angkah selanjutnya ialah menguji all' i nati)-alternati) itu bila sempat# secara nyata dalam kegiatan p' n didikan. 2jian ini akan memberikan skor untuk masing-masiiiy alternati). Kemudian skor untuk setiap alternati) dikalikan den,.in probabilitasnya masing-masing untuk mendapatkan skor harap.iil keman)aatan. Aasio B&5 biaya&keman)aatan# ialah hasil ba',i !n aya alternati) itu oleh skor harapan keman)aatannya.4J# Aasio B&5 yang paling kecil adalah milik alternati) yang terbaik, dan altcm 0 ti) inilah yang terpilih.
Bila tidak sempat melakukan uji coba terhadap altern;ilil alternatif maka angka probabilitas itu dipandang sebagai skor lu rapan kemanfaatan. Dengan asumsi angka probabilitas itu brn.u benar cocok bila dilaksanakan dalam praktek pendidikan.
3lternati) 1 Probab)litas menghasilkan tujuan (kor hasil uji coba =arapan keman)aatan Biaya Aasio B&5 C,9 J C,98J K 7,4 BCC 9G,G C,7 9,F C,78 9,F K F,JF FCC 9?,4 3lternati) 4

Bagan GG : Penilaian alternatif atas dasar ansdisa keman)aatan biaya

Analisa kefisibilitasan biaya

Bila analisa kee)ekti)an biaya, analisa keuntungan biaya, dan 6m /l. sa keman)aatan biaya dapat diukur dengan angka yaitu biaya y.iiij terendah atau rationya masing-masing untuk mendapatkan alt' 5/ , ti) yang terbaik, maka analisa ke)isibilitasan biaya tidak dap.n 0-' ukur secara kuantitati). 3nalisa ini hanya melihat apakah bi.iyi yang dipakai oleh alternati) itu cukup apa tidak bila dihubun/6l dengan dana yang tersedia. Bila biaya alternati) melebihi dana 'l n sumbersurnber pendidjikan lainnya, maka rencana itu tidak d.t75i dilaksanakan, atau alternati) itu tidak )isibel.GC#
i i.ira menentukan biaya

! /i alas diuraikan bah%a setiap alternati) penyelesaian tugas mem-1'iiiuhkan biaya. (emua alat yang dipakai dalam metode tersebut i: rta honorarium yang melaksanakan membutuhkan dana untuk in mbiayainya. Bagaimana cara menentukan biayanyaL (eperti kita ketahui 0 lugian terbesar alat&sumber pendidikan itu tersebar di mana-!5.ma dan dipakai di mana-mana. Pemakai bisa mendapatkannya ilni).an cara membeli, menye%a, memberi honorarium, dan sebaunya. =arga pembelian, harga se%a, bcsar honorarium, dan sebalinya itu berubah dari %aktu ke ++aktu. =arganya yang sekarang .li 'but sebagai harga pasar. =arga pasar inilah yang dipakai dasar =! ink menentukan biaya sebagaian besar aiat&sumber-sumber 5 n.iidikan dalam setiap alternati) penyelesaian tugas. .amun demikian ada kalanya suatu sumber pendidikan yang i: linn umum terpakai atau unik sukar diketemukan harga pasar0 i 5isalnya bila mendatangkan penduduk asli dari daerah tern il untuk menceriterakan adat istiadatnya, cukup sulit meneniul-.,in honorariumnya. Bagi kasus-kasus seperti ini dipakailah jud0 im-nt atau penyesuaian-penyesuaian. *ara menentukan biaya iu mi disebut harga bayangan shado% prices#.Il#M *3T3T3.
11.=. 5c3shan, Comprehensive Planning for School Administrations 3d+ocate Publishing Nroup, 2(3, 1J9G, bab 9. (ue 3, =aggart, :*onsiderations in De+eloping a Program Budgeting (ystem:, (ue 3. =aggart, <ditor#, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 144. (ue 3. =aggart, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 7OJ. !bid., h. 9. (ue 3. =aggart, :*onsiderations in De+eloping a Program Budgeting (ystem:, (ue 3. =aggart, <ditor#, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 449. Pilliam N. *unningham, S$stematic Planning for %d"cational Change $irst <dition, 5ay)ield Publishing *ompany, *ali)ornia, 1J94, h. 41.

jukkan berapa probabilitas alternati) itu akan menghasilkan !5I2 an yang dicita-citakan. @angkah selanjutnya ialah menguji all' i nati)-alternati) itu bila sempat# secara nyata dalam kegiatan p' n didikan. 2jian ini akan memberikan skor untuk masing-masiiiy alternati). Kemudian skor untuk setiap alternati) dikalikan den,.in probabilitasnya masing-masing untuk mendapatkan skor harap.iil keman)aatan. Aasio B&5 biaya&keman)aatan# ialah hasil ba',i !n aya alternati) itu oleh skor harapan keman)aatannya.4J# Aasio B&5 yang paling kecil adalah milik alternati) yang terbaik, dan altcm 0 ti) inilah yang terpilih.
Bila tidak sempat melakukan uji coba terhadap altern;ilil alternatif maka angka probabilitas itu dipandang sebagai skor lu rapan kemanfaatan. Dengan asumsi angka probabilitas itu brn.u benar cocok bila dilaksanakan dalam praktek pendidikan.
3lternati) 1 Probab)litas menghasilkan tujuan (kor hasil uji coba =arapan keman)aatan Biaya Aasio B&5 C,9 J C,98J K 7,4 BCC 9G,G C,7 9,F C,78 9,F K F,JF FCC 9?,4 3lternati) 4

Bagan GG : Penilaian alternatif atas dasar ansdisa keman)aatan biaya

Analisa kefisibilitasan biaya

Bila analisa kee)ekti)an biaya, analisa keuntungan biaya, dan 6m /l. sa keman)aatan biaya dapat diukur dengan angka yaitu biaya y.iiij terendah atau rationya masing-masing untuk mendapatkan alt' 5/ , ti) yang terbaik, maka analisa ke)isibilitasan biaya tidak dap.n 0-' ukur secara kuantitati). 3nalisa ini hanya melihat apakah bi.iyi yang dipakai oleh alternati) itu cukup apa tidak bila dihubun/6l dengan dana yang tersedia. Bila biaya alternati) melebihi dana 'l n sumbersurnber pendidjikan lainnya, maka rencana itu tidak d.t75i dilaksanakan, atau alternati) itu tidak )isibel.GC#

i i.ira menentukan biaya

! /i alas diuraikan bah%a setiap alternati) penyelesaian tugas mem-1'iiiuhkan biaya. (emua alat yang dipakai dalam metode tersebut i: rta honorarium yang melaksanakan membutuhkan dana untuk in mbiayainya. Bagaimana cara menentukan biayanyaL (eperti kita ketahui 0 lugian terbesar alat&sumber pendidikan itu tersebar di mana-!5.ma dan dipakai di mana-mana. Pemakai bisa mendapatkannya ilni).an cara membeli, menye%a, memberi honorarium, dan sebaunya. =arga pembelian, harga se%a, bcsar honorarium, dan sebalinya itu berubah dari %aktu ke ++aktu. =arganya yang sekarang .li 'but sebagai harga pasar. =arga pasar inilah yang dipakai dasar =! ink menentukan biaya sebagaian besar aiat&sumber-sumber 5 n.iidikan dalam setiap alternati) penyelesaian tugas. .amun demikian ada kalanya suatu sumber pendidikan yang i: linn umum terpakai atau unik sukar diketemukan harga pasar0 i 5isalnya bila mendatangkan penduduk asli dari daerah tern il untuk menceriterakan adat istiadatnya, cukup sulit meneniul-.,in honorariumnya. Bagi kasus-kasus seperti ini dipakailah jud0 im-nt atau penyesuaian-penyesuaian. *ara menentukan biaya iu mi disebut harga bayangan shado% prices#.Il#M *3T3T3.
11.=. 5c3shan, Comprehensive Planning for School Administrations 3d+ocate Publishing Nroup, 2(3, 1J9G, bab 9. (ue 3, =aggart, :*onsiderations in De+eloping a Program Budgeting (ystem:, (ue 3. =aggart, <ditor#, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 144. (ue 3. =aggart, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 7OJ. !bid., h. 9. (ue 3. =aggart, :*onsiderations in De+eloping a Program Budgeting (ystem:, (ue 3. =aggart, <ditor#, Program !"dgeting for School #istrict Planning <ducational Technology, .e% Iersey, 1J74, h. 449. Pilliam N. *unningham, S$stematic Planning for %d"cational Change $irst <dition, 5ay)ield Publishing *ompany, *ali)ornia, 1J94, h. 41.

You might also like