Professional Documents
Culture Documents
keadaan tekanan darah yang > 140 mmHg sistolik dan atau sama > 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi Klasifikasi Tekanan Darah JNC VII :
Klasifikasi Normal Pre Hipertensi Hipertensi Stage 1 Hipertensi Stage 2 TD sistolik (mmHg) < 120 120 139 140 159 > 60 TD diastolik (mmHg) Dan < 80 Atau 80 -89 Atau 90 99 Atau > 100
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH ( WHO/ISH 1999 ) sistolik Optimal Normal Normal tinggi Derajat 1 Subkelompok : borderline Derajat 2 Derajat 3 HT sistolik terisolasi Subkelompok : borderline < 120 < 130 130 -139 140 159 140 159 160 179 >180 >140 140 149 diastolik <80 <85 85 89 90 99 90 94 100 109 >110 < 90 < 90
Diagnosis
Klasifikasi berdasar hasil rata rata pengukuran TD yg dilakukan minimal 2 kali tiap kunjungan pd 2 kali kunjungan atau lebih.
Syarat standar pengukuran TD : - Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit diruangan yang tenang - Cuff standar yaitu balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang gemuk atau anak perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung - Tekanan sistolik = suara fase 1 dan tekanan diastolik = fase V - Pengukuran pertama harus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan kelainan pembuluh darah perifer - Harus diukur juga TD sewaktu berdiri pada manula, pasien DM atau keadaan hipotensi ortostatik
4. Tanda klinis kelainan dengan penyakit : a. Penyakit serebrovaskular ( stroke iskemik perdarahan serebral, TIA ) a. Penyakit jantung ( Infark miokard, angina pektoris, revaskuler koroner, CHF ) a. Retinopati hipertensi lanjut ( perdarahan atau eksudat, edema papil ) a. Penyakit ginjal ( nefropati diabeetik, GGK kreatinin > 2 mg% ) a. Penyakit lain ( diseksi aneurisma, peny. Arteri )
STRATIFIKASI RISIKO PENENTU PROGNOSIS HIPERTENSI Tekanan Darah ( mmHg ) Faktor risiko lain& peny. Penyerta Derajat 1 TDS 140 159 atau TDD 90 - 99 Derajat 2 TDS 160 179 atau TDD 100 109 Derajat 3 TDS > 180 atau TDD > 110 Risiko tinggi Risiko sangat tinggi Risiko sangat tinggi
1. Tanpa f. Risiko 2. 2. f. Risiko 12 3. Ada 3 atau lebih risiko atau DM atau KOS 4. Ada kelainan klinik
Risiko ringan Risiko sedang Risiko sedang Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi
Diagnosis Banding
1. White coat hypertension, akibat nyeri, peningkatan tekanan intraserebral, ense Akibat obat kokain, dll
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rutin harus dilakukan seperti : 1. Urinalisa terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula 2. Kimia darah untuk K, kreatinin, GDP, total kolesterol 3. Ekokardiografi 4. Radiologi : foto thoraks 5. Sesuai penyakit penyerta : - Kolesterol HDL, LDL, trigliserida, asam urat - Plasma renin activity ( PRA ), aldosteron, katekolamin urin - Ekokardiografi bila diduga kerusakan organ saasaran, seperti adanya LVH - USG pembuluh darah besar - USG ginjal bila diduga adanya kelainan ginjal
Penatalaksanaan
STRATEGI TERAPI HIPERTENSI: 1. Stratifikasi pasien sesuai tekanan darahnya dan faktor risiko yang menyertai 2. Risiko ringan mulai terapi nonfarmakologi atau modifikasi gaya hidup dan monitor TD serta f. Risiko selama 6 12 bulan, bila TD masih > 150/95 mmHg mulai OAH 3. Risiko sedang mulai terapi nonfarmakologi atau modifikasi gaya hidup dan monito serta f. Risiko selama 1 3 bulan, bila TD tetap > 140/90 mmHg mulai OAH 4. Risiko tinggi dan sangat tinggi segera mulai OAH bersama modifikasi gaya hidup
INISIASI TERAPI HIPERTENSI : 1. Mulai dosis rendah yang tersedia, naikan bila respon belum optimal 2. Kombinasi 2 obat, dosis rendah lebih baik daripada 1 obat dosis tinggi 3. Bila tidak ada respon 1 obat, respon minim atau ada efek samping, ganti OAH lain 4. Pilih yg kerja 24 jam, shg hanya sehari sekali yang akan meningkatkan kepatuhan 5. Pasien dg DM dan isufisiensi ginjal terapi mulai lebih dini, yaitu pada TD normal ti
Indikasi lain
diabetes
kontraindikasi
Gout
Kontraindika si lain
Dislipidemia Laki laki seksual aktif
Beta blocker
ACEI
Antagonis Ca
PPV
Intoleransi glukosa, dislipidemia Gagal jantung Hamil, hiperkalemia, stenosis a. Renalis bilateral
KOMBINASI OAH :
Bila satu OAH tidak bisa menurunkan tekanan darah sesuai target atau TD masih dalam batas hipertensi, terkendali dengan satu obat tetapi efek samping berm Maka perlu kombinasi OAH. Kombinasi yang efektif : -Diuretik dengan beta blocker -Diuretik dengan ACEI atau antagonis AII -Antagonis ( dehidropiridine) dengaan beta blocker -ACEI dengan antagonis kalsium -Alfa blocker dengan beta blocker Pada penggunaan ACEI atau antagonis A II : evaluasi kreatinin dan kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin > 35% atau timbul hiperkalemi harus dihentikan
Untuk keperluan pengobatan,ada pengelompokan pasien berdasar yang memerlukan Pertimbangan khusus yaitu, kelompol indikasi yang memaksa, dan keadaan khusus lainn Indikasi yang memaksa meliputi : 1. Gagal jantung 2. Pasca infark miokardium 3. Risiko penyakit pemb darah koroner tinggi 4. Diabetes 5. Penyakit ginjal kronis 6. Pencegahan stroke berulang Keadaan khusus lainnya : 1. Populasi minoritas 2. Obesitas dan sindrom metabolik 3. Hipertrofi ventrikel kanan 4. Penyakit arteri perifer 5. Hipertensi usia lanjut 6. Hippotensi postural 7. Demensia 8. Hipertensi pada perempuan, anak, dewasa muda 9. Hipertensi emergensi dan urgensi
Klasifikasi TD
Normal Pre hipertensi
TDS
TDD
Dg indikasi yg memaksa
Obat2an utk indikasi memaksa Obat2an utk indikasi memaksa OAH lain
Hipertensi derajat 1
140 159
Atau 90 99
Ya
Diuretika (thiazide), dipertimbang kan ACEI, ARB, BB, CCB atau kombinasi Kombinasi 2 obat ( diuretik + ACEI/ARB/B B/CCB )
Hipertensi derajat 2
> 160
> 100
Ya
Pilihan OAH utk kondisi tertentu Indikasi yang memaksa Gagal jantung Pasca infark miokard Risiko peny pemb drh koroner Diabetes Penyakit ginjal kronis Pencegahan stroke berulang Pilihan terapi awal Thiaz, BB, ACEI, ARB, Aldo ant BB, ACEI, Aldo Ant Thiaz, BB, ACEI, CCB Thiaz, BB, ACEI, ARB, CCB ACEI, ARB Thiaz, ACEI
Komplikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hipertrofi ventrikel kiri Proteinuria, dan gangguan fungsi ginjal Aterosklerosis pembuluh darah Retinopati Stroke atau TIA Infark miokard Angina pektoris, dan gagal jantung
KRISIS HIPERTENSI
Keadaan klinis yg ditandai oleh tekanan darah yg sangat tinggi dg kemungkinan akan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target. -Hipertensi Emergency ( Darurat ) : TD yg sgt tinggi trdpt kelainan/kerusakan organ yg bersifat progresif, shg TD hrs diturunkan dg segera ( dlm menit jam ) agar dpt mencegah/membatasi kerusakan organ target yg tjd - hipertensi Urgency ( Mendesak ) : TD yg sgt tinggi ttp tidak disertai kelainan/kerusakan organ target yg progresif, shg penurunan TD dpt dilaksanakan lebih lambat ( dlm hitungan jam hari )
OAH oral di INDONESIA obat 1. Nifedipin 5- 10 mg 2. Kaptopril 12,525mg 3. Klonidin 75-150 mg 4. Propanolol 1040mg dosis Diulang 15 Diulang/30 Diulang/ja m Diulang/30 efek 5-15 15-30 30-60 15-30 Lama kerja 4-6 jam 6-8jam 8-16jam Mulut kering 3-6jam Bronkokonstriks i, blok jantung Perhatian khusus Gg koroner Stenosis a. Renalis
OAH parenteral di Indonesia obat 1. Klonidin iv 150 ug dosis 6 amp per 250 cc glukosa 5% mikrodrip 10 -50 ug 100 ug/cc per 500cc 0,5-6 ug/kg/mnt efek 30-60 Lama kerja 24jam Perhatian khusus Ensefalopati dg gg koroner
2. Nitrogliserin iv
2-5
5-10
3. Nikardipin iv
1-5
15-30
4. Diltiazem iv
5. Nitroprusid iv
kelompok
biasa
Mendesak
Darurat
TD
Gejala
>180/110
Tdk ada, kadang sakit kepala, gelisah
>180/110
Skt kepala hebat, sesak nafas
>220/140
Sesak nafas, nyeri dada, kacau, gg kesadaran Ensefalopati, edema paru, gg fungsi ginjal, CVA, iskemia jantung Pasang jalur iv dan periksa laboratorium
PF
Gg organ target
Terapi
Awasi 1-3 jam mulai/terusk am
DAFTAR PUSTAKA : 1. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Indonesia, FK th 2008 hal 168 170 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV, FK UI th 2007 hal. 599 - 603 3. Pedoman Diagnosis dan Terapi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam, FK UI th 2000 hal. 82 - 88