Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK IV drg. Yuniarto Budi s 2. Nana Sukarna 3. Dr.Mutiara 4. Siti Nuraeni 5. Dr.Deasy 6. Harja Sujarto
Riwayat alamiah penyakit Berarti perkembangan proses penyakit pada individu sepanjang waktu tertentu, tanpa intervensi Riwayat alamiah penyakit adalah proses perjalanan penyakit mulai dari terpapar sampai dengan penyakit selesai ( sembuh, cacat, atau mati) tanpa pengobatan Deskripsi tetntang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pd individu dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen causal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervense preventif maupun terapetik
Riwayat Alamiah Penyakit 2
Stimulus penyakit adalah interaksi antara inang, agen penyakit dan lingkungan yg memicu proses penyakit Periode pre-patogenesis: periode saat terjadinya stimulus penyakit sampai terjadinya respons dari tubuh Peride patogenesis: Periode dari mulainya respons sampai proses berhenti karena sembuh, atau mati
Riwayat Alamiah Penyakit 3
prepatogenesis
patogenesis
STIMULUS PROSES
RESPONS
Periode prepathogenesis
pathogenesis
Adanya agen penyakit, Faktor-faktor (host) hereditas predisposisi Faktor-faktor lingkungan fisik, psikis, ekonomi, sosial, budaya
Riwayat Alamiah Penyakit
Timbul penyakit
PREPATOGENESIS
Agen Host
PATOGENESIS
Fase klinis Sembuh
Lingkungan
Mati Kronis
Fase susceptible
Fase subklinis
Fase klinis
11
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode prepatogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit T.a: 1. Promosi kesehatan
2. Perlindungan khusus
12
kesehatan
Pendidikan kesehatan Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan Perumahan, rekreasi, tempat kerja Konseling perkawinan Genetika Pemeriksaan kesehatan berkala
Riwayat Alamiah Penyakit 13
Perlindungan khusus
14
Perlindungan khusus
Penggunaan gizi tertentu Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker Menghindari zat-zat alergenik
15
Dilaksanakan pada periode pathogenesis Segera sesudah penyakit terditeksi dapat dilakukan usaha preventif sekunder dengan :
diagnose dini (early diagnosis) dan pengobatan yang akurat (prompt treatment)
Diagose dini dan pengobatan yang akurat penemuan kasus (individu atau massa) skrining survei pemeriksaan selektif
Riwayat Alamiah Penyakit 16
Upaya Preventif Sekunder (secondary prevention) Untuk mengobati dan mencegah penyakit agar tidak berlanjut
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut T.a: 1. Early diagnosis & prompt treatment 2. Disability limitation
18
Penemuan kasus, individu dan masal Skrining Pemeriksaan khusus dengan tujuan
Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut Mencegah penyebaran penyakit menular Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan Memperpendek masa ketidakmampuan
19
Pembatasan ketidakmampuan
Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi Penyediaan fasilitas untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
20
maka untuk mencegah semakin buruknya kondisi atau menetapnya disabilitas dilakukan usaha preventif tertier dengan rehabilitasi
21
Rehabilitasi
Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
22
Rehabilitasi
Penempatan secara selektif Mempekerjakan sepenuh mungkin Terapi kerja di Rumah Sakit Penggunaan koloni yang terlindung
23
24
25
Masa induksi:
Waktu yg dibutuhkan oleh suatu pemaparan untuk mencapai dosis yg cukup untuk menimbulkan reaksi. Umum digunakan pada riwayat alamiah penyakit menular
Masa menular: Periode waktu penderita penyakit dpt menularkan penyakitnya Window period: Periode subklinis (tanpa gejala) namun mampu menularkan penyakit
26
1.
2.
3.
Page RM, Cole GE, Timmreck TC. Basic Epidemiological Methods and Biostatistics. A Practical Guidebook. Jones and Barlett Publisher. Boston, London. 1995. Green, L. CL Andersen.1982. Community Health. 4th Ed. St Louis: C.V. Mosby. Beaglehole. Basic Epidemiology. 1992
27