You are on page 1of 61

PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDINER

Ordinary Differential Equations ODE

Persamaan Diferensial Ordiner


2

!!

Acuan
!!

Chapra, S.C., Canale R.P., 1990, Numerical Methods for Engineers, 2nd Ed., McGraw-Hill Book Co., New York.
"!

Chapter 19 dan 20, hlm. 576-640.

Persamaan Diferensial
3

FU = !c v

!!

Benda bermassa m jatuh bebas dengan kecepatan v


#= " "% + "$ = ! ! !! # =$! ! !% "

Hukum Newton II c = drag coefficient (kg/s) g = gravitational acceleration (m/s2)

persamaan diferensial FD = m g
!" suku diferensial laju perubahan (rate of change) !!

Persamaan Diferensial
4

FU = !c v

!!

Sebuah benda jatuh bebas


!!

Jika pada saat awal benda dalam keadaan diam:


" (! = !) = !
!! # =$! ! !% " & (! ) = %" ! ! $ !(# " ) ! #

syarat awal (initial condition)

FD = m g

Persamaan Diferensial
5

!! # =$! ! !% "

!!

Persamaan diferensial
!! !!

v variabel tak bebas (dependent variable) t variabel bebas (independent variable) hanya terdiri dari satu variabel bebas terdiri dari dua atau lebih variabel bebas

!! # =$! ! !% "
!" ! "" "# " = ! !$ !!

!!

Persamaan diferensial ordiner, ODE


!!

!!

Persamaan diferensial parsial, PDE


!!

Persamaan Diferensial
6

!!

Persamaan diferensial
!!

orde tertinggi suku derivatif


suku derivatif berorde 1 suku derivatif berorde 2

!! # =$! ! !% "
"# " "" % # +$ + !" = ! "# "#

!!

Persamaan diferensial orde 1


!!

!!

Persamaan diferensial orde 2


!!

Persamaan Diferensial Ordiner


7

!!

Beberapa contoh ODE di bidang engineering


!!

Hukum Newton II ttg gerak Hukum Fourier ttg panas Hukum Fick ttg difusi

!$ " = !# ! '()*&"#$% = !# !" !!


!" !!

!!

!!

'())&"#$% = !#

Persamaan Diferensial Ordiner


8

diketahui: fungsi polinomial orde 4

" = !%#"! & + & ! ( ! !% ! ' + $#"! + !


diperoleh: ODE di-diferensial-kan

'" = !$! ( + &$ ! $ ! $% ! + #"! '!

Persamaan Diferensial Ordiner


9

5 4 3 2 1 0 0 1 2 3 X 4

!" !!

8 4 0

-4 -8 0

" = !%#"! & + & ! ( ! !% ! ' + $#"! + !

'" 1 ( 2 $ = !$! + &$ ! ! $%3 ! + #"! 4 '!

Persamaan Diferensial Ordiner


10

diketahui: ODE

'" = !$! ( + &$ ! $ ! $% ! + #"! '!


fungsi asal di-integral-kan

# = " (! ( " ) + $( " ( ! (% " + #"!)' " # = !%"!" & + & " ) ! $% " ( + #"!" + !
C disebut konstanta integrasi

Persamaan Diferensial Ordiner


11

8 !" !! 4 0 -4 -8

8 Y 4
C=3 2 1 0 !1 !2

0 X 0 ' " =1 2 ! $ ! $% ! 3+ #"! !$! ( + &$ '! -4 4

X 0 # = !%"! 1" & + & " (2! $% " ' + 3 #"!" + !4

Persamaan Diferensial Ordiner


12

# = !%"!" & + & " ( ! $% " ' + #"!" + !


!! !!

!!

Hasil dari integrasi adalah sejumlah tak berhingga polinomial. Penyelesaian yang unique (tunggal, satu-satunya) diperoleh dengan menerapkan suatu syarat, yaitu pada titik awal x = 0, y = 1 # ini disebut dengan istilah syarat awal (initial condition). Syarat awal tersebut menghasilkan C = 1.

" = !%#"! & + & ! ( ! !% ! ' + $#"! + !

Persamaan Diferensial Ordiner


13

!!

Syarat awal (initial condition)


!! !!

mencerminkan keadaan sebenarnya, memiliki arti fisik pada persamaan diferensial orde n, maka dibutuhkan sejumlah n syarat awal syarat yang harus dipenuhi tidak hanya di satu titik di awal saja, namun juga di titik-titik lain atau di beberapa nilai variabel bebas yang lain

!!

Syarat batas (boundary conditions)


!!

Persamaan Diferensial Ordiner


14

!!

Metoda penyelesaian ODE


!! !! !! !!

Metoda Euler Metoda Heun Metoda Euler Modifikasi (Metoda Poligon) Metoda Runge-Kutta

15

Penyelesaian ODE
Metoda Euler

Metoda Satu Langkah


16 16

!!

Dikenal pula sebagai metoda satu langkah (one-step method) Persamaan:


!!

!!

new value = old value + slope x step size

"#+! = "# + ! !
slope = "

!!

Dalam bahasa matematika:

"#+! = "# + ! !
!!

xi

xi+1

jadi, slope atau gradien " dipakai untuk meng-ekstrapolasi-kan nilai lama yi ke nilai baru yi+1 dalam selang h

step size = h

Metoda Satu Langkah


17

y
!!

"#+! = "# + ! !
Semua metoda satu langkah dapat dinyatakan dalam persamaan tsb. Perbedaan antara satu metoda dengan metoda yang lain dalam metoda satu langkah ini adalah perbedaan dalam menetapkan atau memperkirakan slope !. Salah satu metoda satu langkah adalah Metoda Euler.

!!

"#+! = "# + ! !
slope = "

xi

xi+1

!!

step size = h

Metoda Euler
18

!!

Dalam metoda Euler, slope di xi diperkirakan dengan derivatif pertama di titik (xi,yi). Metoda Euler dikenal pula dengan nama Metoda Euler-Cauchy. Jadi nilai y baru diperkirakan berdasarkan slope, sama dengan derivatif pertama di titik x, untuk mengekstrapolasi nilai y lama secara linear dalam selang h ke nilai y baru.

!!

! = $ (# ! ! " ! ) =

"" " # # ! !" !

!!

"%+" = "% + $ (#% ! "% )!

Metoda Euler
19

!!

Pakailah metoda euler untuk mengintegralkan ODE di bawah ini, dari x = 0 s.d. x = 4 dengan selang langkah h = 0.5:
# (! ( " ) = '" = !$ ! ) + &$ ! $ ! $% ! + #"! '!

!!

Syarat awal yang diterapkan pada ODE tsb adalah bahwa di titik x= 0, y=1 Ingat, penyelesaian eksak ODE di atas adalah:

!!

" = !%#"! & + & ! ( ! !% ! ' + $#"! + !

Metoda Euler
20

!!

Selang ke-1, dari x0 = 0 s.d. x1 = x0 + h = 0.5:


# ("$ ' !$ ) = !%($ )( + &%($ )% ! %$($ ) + #"! = #"!
"& = "$ + $ (#$ ' "$ )! = & + %#" ($#") = "#!"

!!

Nilai y1 sesungguhnya dari penyelesaian eksak:


!" = !(&%((&%)) + )((&%)' ! "(((&%)! + #&%((&%) + " = '&!"#$%

!!

Error, yaitu selisih antara nilai y1 sesungguhnya dan estimasi: "! = "&$#'(% ! %&$% = !$&!"#$% atau "! = ! $)*#%$( #)$%&'( = "#!

Metoda Euler
21

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi(eksak) 1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

yi(Euler) 1 5.25 5.875 5.125 4.5 4.75 5.875 7.125 7

et -63% -96% -131% -125% -75% -47% -51% -133%

8 6 4

Y
Euler

Eksak 2

X
0 0 1 2 3 4

Metoda Euler
22

!!

Error atau kesalahan terdiri dari dua aspek


!!

Truncation or discretization errors (kesalahan pemotongan) yang disebabkan oleh teknik penyelesaian dalam mengestimasikan nilai y.
"! "!

local truncation error, yaitu kesalahan pada satu langkah propagated truncation error, yaitu kesalahan-kesalahan pada langkahlangkah terdahulu

!!

Round-off errors yang disebabkan oleh keterbatasan jumlah digit dalam hitungan atau jumlah digit dalam alat hitung (kalkulator, komputer).

Metoda Euler
23

" ! = # (! " " ) =


!!

!" !!

Deret Taylor

%!! # % (! ) ! %" +$ = %" + %! $ + $ + """ + $ + #! # !!

$ (!+!) (!) !+! # = &" +! " &" # %! = # (! + !)"


adalah sembarang titik di antara xi dan xi+1.

Deret Taylor dapat pula dituliskan dalam bentuk lain sbb. ' "(&" $ %" ) " ' (!!! ) (&" $ %" ) ! %" +! = %" + ' (&" $ %" )# + # + %%% + # + $(#!+! ) " !# O(hn+1) menyatakan bahwa local truncation error adalah proporsional terhadap selang jarak dipangkatkan (n+1).

Metoda Euler
24

' "(&" $ %" ) " ' (!!! ) (&" $ %" ) ! %" +! = %" + ' (&" $ %" )# + # + %%% + # + $(#!+! ) " !#
Euler
!! !!

Error, Et true local truncation error of the Euler method (Et) untuk selang h kecil, error mengecil seiring dengan peningkatan orde error Et dapat didekati dengan Ea

!!

%( " % ' =

$ !(#& " "& ) ! ! !

atau

#$ = "(!! )

Metoda Euler
25

# (! ' " ) = !$! ( + &$ ! $ ! $% ! + #"!


!!

Hitunglah error yang terjadi (Et) pada penyelesaian ODE tersebut; hitunglah komponen error setiap suku pada persamaan Et. Selesaikan ODE tersebut dengan memakai h = 0.25; bandingkan dengan penyelesaian sebelumnya; bandingkan juga error yang terjadi. Baca buku acuan pada hlm 580-584 untuk membantu Sdr dalam membuat diskusi hasil hitungan Sdr.

!!

!!

Metoda Euler
26

!! !!

Error pada Metoda Euler dapat dihitung dengan memanfaatkan Deret Taylor Keterbatasan
!!

Deret Taylor hanya memberikan perkiraan/estimasi local truncation error, yaitu error yang timbul pada satu langkah hitungan Metoda Euler, bukan propagated truncation error. Hanya mudah dipakai apabila ODE berupa fungsi polinomial sederhana yang mudah untuk di-diferensial-kan, fi(xi,yi) mudah dicari. Pakailah selang h kecil. Metoda Euler tidak memiliki error apabila ODE berupa fungsi linear.

!!

!!

Perbaikan Metoda Euler, memperkecil error


!! !!

27

Penyelesaian ODE
Metoda Heun

Metoda Heun
28

Slope di selang antara xi dan di xi+1 ditetapkan sebagai nilai rata-rata slope di awal dan di akhir selang, yaitu di xi dan di xi+1:
!! + !' ! +( "#$%& = !

"!! = $ (#! ! "! )


"%"+# = "% + $ (#% ! "% )!

Euler # sebagai prediktor

slope = "" slope = "#"$% xi

"!!+" = $ (#! +" # "!!+" )

xi+1

step size = h

"!! + "!!+$ $ (#! " "! ) + $ (#! +$ " "!#+$ ) "! = = ! ! $ (#% " "% ) + $ (#% +$ " "%#+$ ) "% +$ = "% + ! # sebagai korektor !

Metoda Heun
29

!!

Pakailah Metoda Heun untuk mengintegralkan ODE di bawah ini, dari x = 0 s.d. x = 4 dengan selang langkah h = 1
!" = %! = $" #"& # ! #"!! %#

!!

Syarat awal yang diterapkan pada ODE tsb adalah bahwa pada x = 0, y=2 Penyelesaian eksak ODE tsb yang diperoleh dari kalkulus adalah:
#= ( #"$ ! !#"! ! (" ! " )+ %"!#"!! '"&

!!

Metoda Heun
30

!!

Selang ke-1, dari x0 = 0 s.d. x1 = x0 + h = 1:


" ($% ' #% ) = " (%'") = & ! %$( (% ) ! %$#(") = !
& "" = "& + $ (#& % "& )! = $ + # (") = !

slope di titik ujung awal, (x0, y0) prediktor y1 slope di titik ujung akhir, (x1, y1) slope rata-rata selang ke-1 korektor y1

" ) = " ($*)) = ! !"(+($) ! "()()) = %(!"#$%&' " ($$ * #$

!! =

* + )&'"(#)*! = '&!"#"$#$% (

"# = "" + " ! ! = * + )&!"#"$#$((#) = '&!"#"$#%

Metoda Heun
31

i 0 1 2 3 4

xi 0 1 2 3 4

yi (eksak) 2 6.1946 14.8439 33.6772 75.3390

f(xi,yi)awal 3 5.5516 11.6522 25.4931 ---

yi (prediktor) --5.0000 12.2527 27.9720 62.6923

f(xi,yi)akhir --6.4022 13.6858 30.1067 66.7840

f(xi,yi)rerata --4.7011 9.6187 20.8795 46.1385

yi (korektor) 2 6.7011 16.3198 37.1992 83.3378

"t ---8% -10% -10% -11%

Metoda Heun
32

90 Heun 60 Y 30 0 0 1 2 X 3 4 Eksak

Metoda Heun
33

!!

Metoda Heun dapat diterapkan secara iteratif pada saat menghitung slope di ujung akhir selang dan nilai yi+1 $ (#% " "% ) + $ (#% +$ " "%#+$ ) korektor "% +$ = "% + !
!!

nilai yi+1 korektor pertama dihitung berdasarkan nilai yi+1 prediktor nilai yi+1 korektor tersebut dipakai sebaga nilai yi+1 prediktor hitung kembali nilai yi+1 korektor yang baru ulangi kedua langkah terakhir tersebut beberapa kali error belum tentu selalu berkurang pada setiap langkah iterasi iterasi tidak selalu konvergen

!! !! !!

$ (#% " "% ) + $ (#% +$ " "%#+$ ) "% +$ = "% + ! !

!!

Perlu dicatat bahwa


!! !!

Metoda Heun
34

!!

Iterasi kedua pada selang ke-1, dari x0 = 0 s.d. x1 = x0 + h = 1:


" !# = !#(()* ) = '&!"#"$#%
( ) = " ("+#&'("(%")) " ($" + #"

prediktor y1 = korektor y1(lama) slope di titik ujung akhir, (x1, y1)

= * ! (&% (" ) ! (&!(#&'("(%")) = !&!!"#$$%

!! =

"% = ") + " ! ! = ! + &'!"#$%%&#(%) = ('!"#$%%&


!!

) + #'##%(!!$ = &'!"#$%%& !

slope rata-rata selang ke-1 korektor y1

Iterasi di atas dapat dilakukan beberapa kali

35

Penyelesaian ODE
Metoda Poligon (Modified Euler Method)

Metoda Poligon
36

Slope di selang antara xi dan di xi+1 ditetapkan sebagai nilai slope di titik tengah selang, yaitu di xi+!:
slope = ""$&

"!! = $ (#! ! "! )


"% + # = "% + $ (#% " "% )
!

slope di titik awal

slope = "" slope = ""$&

"!!+ " = $ #!+ " # "!+ "


! !

xi

xi+! xi+1

"%+" = "% + $ #%+ " # "%+ " !


! !

! !

ekstrapolasi ke titik tengah slope di titik tengah

ekstrapolasi ke titik akhir

step size = h

Metoda Poligon
37

!!

Pakailah Metoda Poligon untuk mengintegralkan ODE di bawah ini, dari x = 0 s.d. x = 4 dengan selang langkah h = 1
!" = %! = $" #"& # ! #"!! %#

!!

Syarat awal yang diterapkan pada ODE tsb adalah bahwa pada x = 0, y=2 Ingat penyelesaian eksak ODE tsb yang diperoleh dari kalkulus adalah:
#= ( #"$ ! !#"! ! (" ! " )+ %"!#"!! '"&

!!

Metoda Poligon
38

!!

Selang ke-1, dari x0 = 0 sd x1 = x0 + h = 1:


" ($% ' #% ) = " (%'") = & ! %$( (% ) ! %$#(") = !
! " % = "' + $ (#' & "' ) = $ + # (% $) = #"! $ $

slope di titik ujung awal, (x0, y0) titik tengah y!

" $ " ) # " = " ((%')$%') = & !(%*((%') ! (%'($%') = &%!"#$ slope di titik tengah, (x!, y!)
! !

( )

"" = ") + $ # " ( " " ! = ! + '%!"#$(") = &%!"#$


! !

( )

ekstrapolasi y0 ke y1

Metoda Poligon
39

i 0 1 2 3 4

xi 0 1 2 3 4

yi (eksak) 2 6.1946 14.8439 33.6772 75.3390

f(xi,yi) 3 5.7935 12.3418 27.1221 ---

xi +! --0.5 1.5

yi +! --3.5000 9.1141

f(xi +!,yi +!) --4.2173

yi 2 6.2173

"t ---0.4% -0.7% -0.8% -0.8%

8.7234 14.9407 19.0004 33.9412 42.0275 75.9686

2.5 21.1116 3.5 47.5022

Metoda Poligon
40

90 Poligon 60 Y 30 0 0 1 2 X 3 4 Eksak

41

Penyelesaian ODE
Metoda Runge-Kutta

Metoda Runge-Kutta
42

!!

Metoda Euler
!! !!

kurang teliti ketelitian lebih baik diperoleh dengan cara memakai lebar pias kecil atau memakai suku-suku derivatif berorde lebih tinggi pada Deret Taylor lebih teliti daripada Metoda Euler tanpa memerlukan suku derivatif

!!

Metoda Runge-Kutta
!! !!

Metoda Runge-Kutta
43

!!

Bentuk umum penyelesaian ODE dengan Metoda Runge-Kutta adalah:


"$+" = "$ + !(#$ ! "$ ! !) !
!(#$ ! "$ ! !) adalah increment function yang dapat diinterpretasikan sebagai slope atau gradien fungsi y pada selang antara xi s.d. xi+1

!!

Fungsi " dapat dituliskan dalam bentuk umum sbb:


! = ##"# + #""" + !!! + #!"!
a adalah konstanta dan k adalah: "! = ' (&) " $) )
setiap k saling terhubung dengan k yang lain # k1 muncul pada pers k2 dan k2 muncul pada pers k3 dst.
"# = ' (&) + %!!" $) + #!!"!!) "$ = ' (&) + %#!" $) + ##!"!! + ###"#!)

"( = ' (&) + %(!!!" $) + #(!!"!"!! + #(!!"#"#! + %%% + #(!!"(!!"(!!!)

Metoda Runge-Kutta
44

!!

!!

Terdapat beberapa jenis Metoda Runge-Kutta yang dibedakan dari jumlah suku pada persamaan untuk menghitung k: !! RK orde 1 (first-order RK): n=1 &" +$ = &" + !('" " &" " %) % !! RK orde 2 (second-order RK): n=2 !('" " &" " %) = $$#$ + $### + !!! + $!#! !! RK orde 3 (third-order RK): n=3 !! RK orde 4 (fourth-order RK): n=4 Order of magnitude kesalahan penyelesaian Metoda RK orde n: !! local truncation error = O(hn+1) !! global truncation error = O(hn)

Second-order Runge-Kutta Method


45

!!

Bentuk umum persamaan penyelesaian ODE dengan 2nd-order RK


$%+" = $% + (#""" + #!"! ) !
"! = ' (&( # $( ) "" = ' (&( + %!!# $( + #!!"!! )
a1, a2, p1, q11 unknowns # perlu 4 persamaan

!!

Deret Taylor

!! "% +# = "% + $ (#% " "% )! + $ !(#% " "% ) !

# "(!$ " "$ ) =

!# !# ! " + !! !" ! !

& '$ '" " # # !! #% +$ = #% + $ ("% # #% )! + $ + ! % '" '# " " " !

Second-order Runge-Kutta Method


46

!!

Ingat, Deret Taylor untuk fungsi yang memiliki 2 variabel


" ($ + % " ! + # ) = " ($ " ! ) + % !" !" + # + !!! !$ !!

!!

Bentuk di atas diterapkan pada persamaan k2


%! = $ (') + ("!# #) + &""%"!) = $ (') # #) ) + ("!

!!

!$ !$ + &""%"! + "(!! ) !' !# Bentuk umum penyelesaian ODE metoda 2nd-order RK menjadi: !& !& "# +" = "# + $"%& '# # "# + $$%& '# # "# + $$ ("%$ + $$)""%$ & '# # "# + * %% !' !' " $ $ % + &$ ( ! & + $ ) & ' # " ! & ' %$ + * %% = "# + " $ & ' # " + $ & ' # " $ # # % $ " # " # # ! ' $ "" # # ! ' % # !

( ) ( )

Second-order Runge-Kutta Method


47

!!

Bandingkan persamaan di atas dengan persamaan semula


'$ '$ # & %) +# = %) + ['# $ (#) $ %) ) + '" $ (#) $ %) )] ! + $'" (# + '"&## $ (#) $ %) ) ! !" + "(!! ) '# '# " %

& '$ '" " # # !! #% +$ = #% + $ ("% # #% )! + $ + ! ' " ' # " " % " !
!!

Agar kedua persamaan di atas equivalen, maka:


"" + "! = " "! #" =
" !

!!

"!!"" = " !

!!

Karena hanya ada 3 persamaan untuk 4 unknowns, maka nilai salah satu variabel harus ditetapkan. Misalkan nilai a2 ditetapkan, maka a1, p1, dan q11 dapat dihitung.

Second-order Runge-Kutta Method


48

!!

Jika a2 ditetapkan, maka:


"" + "! = " "! #" = " ! "!!"" = " ! !" = " ! !! #" = """ = " !!!
!! !!

Karena ada sejumlah tak berhingga nilai a2, maka terdapat pula sejumlah tak berhingga 2nd-order RK methods. Setiap versi 2nd-order RK akan memberikan hasil yang persis sama jika fungsi penyelesaian ODE yang dicari adalah fungsi kuadrat, linear, atau konstanta.

Second-order Runge-Kutta Method


49

!!

Metoda Heun dengan korektor tunggal " ## = !# ! #! = !# " "! = !!! = ! #$+" = #$ + (" "! = % ($& # #& ) ! "" + ! "! ) !

"" = % ($& + !# #& + !"! )

!!

Metoda poligon yang diperbaiki (improved polygon method) #! = " ! #" = $# "" = !"" = "! #$+" = #$ + "! ! "! = % ($& # #& ) Metoda Ralston #$ = $ " ! ## = # " % "# = !## = " !

! "" = % ($& + ! " !# # & + " !"! )

!!

! #$+# = #$ + (# " "# + " "! ) !

# # "$ = % ($& + " !% # & + " !"! )

"! = % ($& % #& )

Second-order Runge-Kutta Method


50

!!

Pakailah berbagai 2nd-order RK methods untuk mengintegralkan ODE di bawah ini, dari x = 0 s.d. x = 4 dengan selang langkah h = 0.5:
# (! ( " ) = '" = !$ ! ) + &$ ! $ ! $% ! + #"! '!

!!

Syarat awal yang diterapkan pada ODE tsb adalah bahwa di titik x= 0, y=1 Bandingkan hasil-hasil penyelesaian dengan berbagai metoda RK tsb.

!!

Second-order Runge-Kutta Method


51

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi (eksak)
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

Single-corrector Heun k1 k2
8.5 1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 --1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 -7.5 ---

!
4.875 -0.125 -1.375 -0.375 1.375 2.375 1.125 -3.875 ---

yi
1 3.4375 3.375 2.6875 2.5 3.1875 4.375 4.9375 3

"!
0.0% -6.8% -12.5% -21.1% -25.0% -17.2% -9.4% -4.6% 0.0%

Second-order Runge-Kutta Method


52

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi (eksak)
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

Improved Polygon k1 k2
8.5 1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 --4.21875 -0.59375 -1.65625 -0.46875 1.46875 2.65625 1.59375 -3.21875 ---

!
4.21875 -0.59375 -1.65625 -0.46875 1.46875 2.65625 1.59375 -3.21875 ---

yi
1 3.109375 2.8125 1.984375 1.75 2.484375 3.8125 4.609375 3

"!
0.0% 3.4% 6.3% 10.6% 12.5% 8.6% 4.7% 2.3% 0.0%

Second-order Runge-Kutta Method


53

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Second-order Ralston Runge-Kutta yi (eksak) k1 k2 !


1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3 8.5 1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 --2.582031 -1.15234 -1.51172 0.003906 1.894531 2.660156 0.800781 -5.18359 --4.554688 -0.35156 -1.50781 -0.41406 1.429688 2.523438 1.367188 -3.53906 ---

yi
1 3.277344 3.101563 2.347656 2.140625 2.855469 4.117188 4.800781 3.03125

"!
0.0% -1.8% -3.4% -5.8% -7.0% -5.0% -2.9% -1.7% -1.0%

Second-order Runge-Kutta Method


54

Y Exact Heun Improved Polygon Ralston X 0 1 2 3 4

Third-order Runge-Kutta Method


55

!!

Persamaan penyelesaian ODE 3rd-order RK methods:


#$+# = #$ + [# $ ("# + %"" + "! )] !
" "! = % ($& + " ! !$ # & + ! !"" )

"" = % ($& $ #& )

"# = % ($& + !$ #& ! !"" + !!"! )


!!

Catatan:
!!

Jika derivatif berupa fungsi x saja, maka 3rd-order RK sama dengan persamaan Metoda Simpson

Third-order Runge-Kutta Method


56

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi (eksak)
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

Third-order Runge-Kutta k1 k2 k3
8.5 1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 --4.219 -0.594 -1.656 -0.469 1.469 2.656 1.594 -3.219 --1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 -7.5 ---

!
4.438 -0.438 -1.563 -0.438 1.438 2.563 1.438 -3.438 ---

yi
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

"!
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%

Fourth-order Runge-Kutta Method


57

!!

Persamaan penyelesaian ODE 4th-order RK methods:


#$+$ = #$ + [$ % ("$ + #"# + #"" + "! )] !
$ "# = % ($& + $ # ! % # & + # !"$ )

"$ = % ($& % #& )

"" = % ($& + !% #& + !"! )


!!

$ "! = % ($& + $ # ! % # & + # !"# )

Catatan:
!!

Jika derivatif berupa fungsi x saja, maka 4th-order RK sama dengan persamaan Metoda Simpson

Fourth-order Runge-Kutta Method


58

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi (eksak)
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

Fourth-order Runge-Kutta k1 k2 k3 k4
8.5 1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 --4.219 -0.594 -1.656 -0.469 1.469 2.656 1.594 -3.219 --4.219 -0.594 -1.656 -0.469 1.469 2.656 1.594 -3.219 --1.25 -1.5 -1.25 0.5 2.25 2.5 -0.25 -7.5 ---

!
4.44 -0.44 -1.56 -0.44 1.44 2.56 1.44 -3.44 ---

yi
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

"!
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%

3rd- and 4th-order Runge-Kutta Methods


59

!!

Pakailah 3rd-order dan 4th-order RK methods untuk mengintegralkan ODE di bawah ini, dari x = 0 s.d. x = 4 dengan selang langkah h = 0.5:
# (! ( " ) = '" = !$ ! ) + &$ ! $ ! $% ! + #"! '!

$! Syarat awal yang diterapkan pada ODE tsb adalah bahwa di titik x = 0, y=1

3rd- and 4th-order Runge-Kutta Methods


60

Node

Exact Solution

Third-order RK

Fourth-order RK

i
0 1 2 3 4 5 6 7 8

xi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

yi
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

yi
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

"!
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%

yi
1 3.21875 3 2.21875 2 2.71875 4 4.71875 3

"!
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%

61

You might also like