You are on page 1of 5

BAB 17.

PENGANTAR PROTOZOOLOGI
Protozoa secara klasik termasuk kerajaan animalia. Namun beberapa penetiti memasukkan protozoa sebagai subkerajaan dari kerajaan protista. Lebih dari 50.000 species protozoa yang telah terdeskripsi. Sebagian besar protozoa adalah organisme hidup bebas. Catatan fosil menunjukkan bah a Protozoa sudah ada sejak era Pre! cambriam. "rang yang pertama kali melihat protozoa adalah #nthon $an Leeu enhoek. %an Leeu enhoek mampu mendeskripsikan protozoa ghidup bebas& beberapa parasit& dan Giardia lambia dengan mengunakan mikroskop buatan sendiri. Pada prinsipnya protozoa hidup di dalam tubuh manusia. 'eberapa species adalah organisme komensal (tidak berbahaya)& sedangkan beberapa species organisme patogen dan menghasilkan penyakit. *ndi$idu yang memiliki sistem pertahanan untuk mengontrol& tetapi tidak membunuh infeksi parasit menjadi karier dan mempermudah infeksi organisme lainnya. 'anyak infeksi protozoa taknampak atau sedikit mengganggu indi$idu normal& tetapi pada pasien terkompromi imun dpat membahayakan ji anya. +akta menunjukkan bah a paru indi$idu normal sehat mengandung sejumlah kecil parasit Pneumocystis carinii. Parasit ini menjadi patogen dan fatal& jika menyerang pasien terkompromi imun. Toxoplasma gondii merupakan protozoa parasit umum dan menyebabkan sakit ringan dan diikuti laten infeksi dalam aktu lama. Pasien #*,S dapat terserang encefalistis toksoplasmik. -ikrosporidiosis yang disebabkan oleh protozoa Cryptosporidium dapat menimbulkan penyakit serius pada pasien terkompromi imun. -ikrosporidiosis merupakan infeksi umum pada pasien #*,S. Acanthamoeba adalah ameba hidup bebas dan hidup di air dan tanah dapat menimbulkan penyakit bisul kornea serius pada pasien dengan lensa kontak. Parasit ini diduga tersebar melalui cairan pembersih lensa kontak. #meba Naegleria bertanggung ja ab terhadap penyakit meningoencefalistis fatal. #meba ini masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernafasan saat indi$idu berenang atau menyelam. "rganisasi kesehata dunia (./") meningkatkan penelitian dan pelatihan pada 0 penyakit berbahaya& karena keterbatasan obat& tidak tersedianya $aksin& dan kesulitan mengontrol $ektor. ,ari 0 penyakit& 1 di antaranya disebabkan infeksi protozoa& yaitu malaria& tripanosomiasis& dan leismaniasis. STRUKTUR Sebagian besar protozoa parasit pada manusia berukuran kurang dari 50 m. Protozoa parasit terkecil berukuran 2320 m. protozoa adalah organisme eukariota sel tunggal. Seperti eukariota lainnya& nukleus terbungkus oleh membran. Protozoa memiliki

nukleus $ersikular dengan benang kromatin dan memberikan kenampakan terdifusi (kabur)& kecuali Ciliata. Nukleus $ersikular mengandung badan sentral yang disebut endosom atau kariosom. 4ndosom pada ameba parasit dan tripanosoma tidak mengandung ,N#. Pada filum apicmple5a& nukleus $ersikular memiliki beberapa nukleoli yang mengandung ,N#. Ciliata memiliki makronukleus dan mikronukleus dan terlihat jelas.

Gambar 17.1 Struktur halus parasit Trypanosoma evansi "rganela protozoa memiliki fungsi sama dengan organela he an tingkat tinggi. -embran plasma berperan sebagai pembatas dan terdapat struktur lokomosi terbenam di dalamnya& seperti silia& pseudopodia& dan flagela. Lapisan permukaan luar beberapa protozoa disebut pelikel& yaitu struktur kaku untuk menjaga bentuk dan dijumpai pada tripanosoma dan Giardia. -eskipun berpelikel& tripanosoma dan Giardia mampu bergerak cepat. Sitoplasma protozoa biasanya dibedakan menjadi ektoplasma (sitoplasma luar transparan) dan endoplasma (sitoplasma dalam berisi organela). Struktur ektoplasma dan endoplasma terlihat jelas pada ameba dengan pseudopodia keluar. 'eberapa protozoa memiliki sitosom (mulut sel) untuk mencerna cairan atau

partikel solid. %akuola kontraktil untuk regulasi osmosis dijumpai di Naegleria dan Balantidium. Sebagian besar protozoa memiliki mikrotubulus subpelikular yang dijadikan alat lokomosi oleh apicomple5a. 6ricomonas dan 6ripanosoma memiliki membran undulata. "rganela lainnya seperti badan 7olgi& mitokondria& lisosom& $akuola makanan& dan struktur khusus dijumpai pada protozoa dan memiliki fungi yang sama dengan organela eukariota lainnya. 7ambar 28.2 menunjukkan struktur sel tripanosoma. KLASIFIKASI Pada tahun 29:5 masyarakat Protozoologist memplubikasikan skema taksonomi dan mendistribusikan protozoa dalam 0 filum. ,ua di antaranya adalah Sarcomastigophora dan #picomple5a merupakan species penting penyebab penyakit manusia. Skema taksonomi protozoa berdasarkan morfologi dan struktur intrasel& dan reaksi biokimia. Sebagai contoh Dientamoeba fragilis berdasarkan morfologi dia dapat ditempatkan dalam famili entamoebidae (ameba)& Namun berdasarkan struktur intrasel protozoa ini layak dimasukkan dalam ordo trichomonadida (flagelata). Pada beberapa kasus satu species identik (berdasarkan morfologi dan struktur intrase)& dapat dibedakan menjadi subspecies berdasarkan analisis distribusi geografi dan manifestasi klinis& misalnya !eishmania. -etode biokimia telah digunakan untuk menentukan galur (strain) dan species. -etode biokimia tersebut mencakup pola isozim& urutan nukleotida (;N# dan ,N#). <inetoplas (mitokondria unik pada homoflagelata dan anggota ordo kinetoplastida) mengandung ,N#. =enis antigen dan reaksinya dengan antibodi dapat dipakai untuk mengidentifikasi isolat. 6abel 28.2 menunjukkan daftar protozoa penting secara medis. Tabel 17.1 Protozoa parasit dan penyakit yang ditimbulkannya Filum Subfilum Genus re ren!a!if Sarcomastigophora -astigophora !eishmania (dengan flagela& (flagela) pseudopodia atau keduanya) Trypanosoma Giardia Trichomonas "ntamoeba Dientamoeba Naegleria Acanthamoeba Babesia Pen"a#i! *nfeksi $iseral& kutan& dan mukokutan Penyakit tidur Changa ,iare %aginitis ,isentri& abses hati <olitis >lcer kornea& penyakit sistem saraf pusat >lcer kornea& penyakit sistem saraf pusat 'abesiosis

Sarcodina (pseudopodia)

#picomple5a (kompleks apikal)

Plasmodium #sospora $arcocystis Cryptosporidium Toxoplasma "nterocyto%oon Balantidium Pneumocystis

-alaria ,iare ,iare ,iare 6oksoplasmosis ,iare ,isentri Pneumonia

-ikrospora Ciliophora 6akterklasifikasi SIKLUS $I%UP

Selama siklus hidupnya& protozoa biasanya mele ati beberapa tahap atau fase yang memiliki struktur dan akti$itas berbeda. 6rofozoit merupakan terminologi untuk struktur aktif dan mencerna makanan merupakan fase perbanyakan pada sebagian besar protozoa. Pada protozoa parasit& struktur trofozoit memiliki sifat patogenesis. Pada homoflagelata terminologi amastigot& promastigot& epistomastigot& dan tripomastigot merupakan bagian dari fase trofozoit. %ariasi terminologi diterapkan pada apicomple5a& seperti takizoit dan bradizoit untuk membedakan struktur organisme dalah siklus hidupnya. +ase lainnya adalah kompleks aseksual seperti merozoit yang merupakan hasil fisi schizont multinukleat& dan siklus seksual seperti gametosit dan gamet. 'eberapa protozoa membentuk kista yang bersifat infektif. Perbanyakan dapat terjadi di dalam kista& sehingga menghasilkan sel!sel anakan baru. 6rofozoit "ntamoeba histolitica lebih dulu berubah bentuk menjadi kista bernukleus tunggal. Setelah de asa& nukleus dalam kista mengalami pembelahan menjadi ? nukleus dan keluar menjadi ? sel ameba baru. <ista Giardia lambia mampu menghasilkan hanya @ sel anakan. <ista memiliki dinding protektif yang membuat parasit bertahan di lingkungan luar selama periode lama& bahkan sampai beberapa tahun. <ista dalam jaringan inang tidak memilik dinding protektif kuat dan bergantung pada carno$orisme untuk penyebarannya. "osit merupakan fase hasil reproduksi seksual pada apicomple5a. "osit apicomple5a biasanya keluar bersama feces inang& tetapi oosit Plasmodium (agen malaria) berkembang dalah rongga tubuh $ektor nyamuk. REPRO%UKSI Protozoa bereproduksi secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi manusia) atau seksual dan aseksual (apicomple5a). ;eproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner. Pembelahan longitudinal dan trans$ersal masing!masing terjadi pada

flagelata dan ciliata. 4ndodiogeni adalah pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan @ anakan. 4ndodiogeni terjadi pada Toxoplasma. Pada apicomple5a pembelahan aseksual disebut schizogoni. Schizogoni adalah pembelahan nukleus menjadi beberapa anakan diikuti pembelahan sitoplasma& sehingga menghasikanmerozit bernukleus tunggal kecil. Pada Palsmodium Toxoplasma dan apicompe5a lainnya siklus seksual meliputi produksi gamet& fertilisasi gamet menghasilkan zigot& kistasisasi zigot menjadi oosit& dan pembentukan sporozoit dalam oosit. 'eberapa protozoa memiliki siklus hidup kompleks dan memerlukan @ inang berbeda& beberapa protozoa hanya melibatkan 2 inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya. NUTRISI Nutrisi pada semua protozoa adalah holozoik (memerlukan material organik). #meba membungkus partikel makanan melalui mulut sementara untuk melangsungkan pencernaan dan penyerapan dalam $akuola makanan. Partikel makanan takterserap akan dikeluarkansebagai limbah. 'anyak protozoa memiliki mulut permanen yang disebut sitosom atau mikropor. Pinositosis merupakan metode pencernaan nutrient cair di mana cairan dile atkan pada bukaan kecil dinding tubuh sementara. -aterial akan terbungkus dalam membran sehingga menghasilkan $akuola makanan. -etabolisme protozoa mirip dengan metabolisme he an tingkat tinggi dan memerlukan senya a organik dan anorganik yang sama. Pada tahun!tahun ini telah diperoleh media terdefinisi untuk kulti$ikasi protozoa parasit& sehingga mepermudah untuk dipelajari. Penelitian pada metabolisme protozoa parasit adalah untuk menemukan substansi antiprotozoa yang dapat menghambat metabolisme protozoa parasit& tetapi tidak menghambat metabolisme manusia. Sulfa merupakan agen antiprotozoa yang mampu menghambat sintesis folat parasit malaria. <ecepatan perbanyakan tinggi pada sebagian besar parasit berpotensi meningkatkan kesempatan mutasi& sehingga mengubah $irulensi. ;esistensi ChloroAuine pada Plasmodium falciparum dan resistensi arsenik pada Trypanosoma rhodesiense merupakan contoh mutasi. <erusakan sel dan jaringan inang akibat akti$itas metabolisme parasit dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi inang. hal ini merupakan faktor utama pada infeksi pada indi$idu malnutrisi. Parasit ektrasel maupun intrasel dapat merusak sel&s ehingga dapat menimbulkan disfungsi organ dan mengancam kehidupan.

You might also like