You are on page 1of 10

Hydrocele

Modul Organ Nefro-Urologi


KELOMPOK 3

030.07.128 030.07.130 030.07.141 030.07.198 030.07.257 030.07.264 030.07.269 030.07.271 030.08.001 030.08.002 030.08.003 030.08.004 030.08.285 030.08.286

Justhesya Fitriani F P Kadek Fabrian K Liany Agnes Olga Ayu Pratami Thio F Marcheline Sipahutar Vina Prawiro Wahyu Rintiyani Wijayanti A A N Agung Mahardika Abdullah Adelina Dwi Putri Adhitri Anggoro M Nuruddin bin Derahman M Syahfiq bin Ismail

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta Jakarta, 28 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN

Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebabnya karena gangguan dalam pembentukan alat genitalia external, yaitu kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu , testis turun dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa epididimitis (radang epididimis) atau orchitis (radang testis)

BAB II LAPORAN KASUS Seorang anak laki2 berusia 2,5 tahun di bawa orang tuanya ke rumah sakit dengan pembesaran di kantong pelir kanan. Orang tuanya melihat benjolan tersebut sejak 1 minggu yang lalu sewaktu anak menangis. Benjolan mengempis pada pagi hari dan membesar setelah anak beraktifitas dan malam hari.

BAB III PEMBAHASAN KASUS

Keluhan utama: Skrotum membesar Anamnesis : A. Identitas pasien 1. Nama : anak S 2. Umur: 2,5 tahun 3. Jenis kelamin: laki-laki 4. Alamat : 5. Pekerjaan : B. Riwayat penyakit sekarang 1. Skrotum kanan membesar sejak 1 minggu yang lalu saat menangis. Mengempis pada pagi hari dan membesar setelah anak beraktifitas dan malam hari. Pemeriksaan fisik Inspeksi : Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi : Palpasi pada skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan yang terkumpul banyak, testis akan sulit diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Pembengkakan kistik karena hernia atau hidrokel

atau padat karena tumor. Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Auskultasi : Pada Auskultasi dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia.

Pemeriksaan penunjang

Diagnosis : Hydrocele Komunikan Diagnosis pada pasien ini ditegakkan atas beberapa hal: 1. Terjadinya pembesaran skrotum saat anak menangis 2. Benjolan mengempis pada pagi hari dan membesar setelah anak beraktifitas dan malam hari. 3.

Diagnosis banding

Penyakit
Hernia inguinalis

Etiologi

Gejala klinis

Patofisiologi

prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut

Pembesaran skrotum, tidak disertai nyeri

kanalis inguinalis terbuka terus karena prosesus tidak mengalami berobliterasi, pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meninggi, isi rongga perut dapat melaui kanalis tersebut.

Torsio testis

Kelainan fiksasi testis

Nyeri skrotum, nyeri abdomen bawah, mual dan muntah, eritema skrotum

Tunika vaginalis menutupi epididimis dan tali spermatic bagian distal sehingga

testis bisa berotasi secara bebas menyebabkan obstruksi aliran darah ke testis hingga testis mengalami hipoksia dan edema

Patofisiologi kasus Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan kedelapan dari kehamilan, terjadi desensus testikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik peritonium ke daerah scrotum sehingga terjadi peritonium yang tersebut dengan prosesus vaginalis peritoneal. Bila bayi lahir, umumnya prosesus telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup karena kanalis testis kiri lebih dulu turun dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka kanalis yang kanan juga masih terbuka. Dalam keadaan yang normal kanalis akan menutup pada usia 2 bulan Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Testis Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 432,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil.

Potongan melintang testis Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Didalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leyding. Sel-sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel Leyding atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi diepididimis setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersamasama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-caidari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat menbentuk cairan semen atau mani.

Vaskularisasi : Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu : 1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta 2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior 3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika. Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel

Hydrocele

Definisi Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Dapat dikatakan penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis testis.

Etiologi Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : 1. Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau 2. Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu ,testis turun dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus

Klasifikasi 1. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis a.Hidrokeltestis Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.

b.Hidrokelunikulus Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak disebelah cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

c. Hidrokel Komunikan Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga abdomen

You might also like