Professional Documents
Culture Documents
sebagainya.
1
2. Lemahnya tingkat pemahaman masyarakat islam terhadap
2
4. dengan menggali dari sumber-sumber yang utuh dari para
modern.
3
yang juga berminat dalam lapangan pendidikan sebagai contoh
nama lengkapnya adalah ; abu hasan ali bin Muhammad bin qallaf
dua golongan yaitu golongan ahli hadits dan fikih dan ahli rakyi di
lain pihak (ahli fikir analitis). Golongan ahli rakyi adalah para ulama
4
diikuti, dan disebarkan dikawasan afrika utara. faham al qabisi
mukallaf.
2. Tujuan pendidikan
5
adalah untuk menumbuh kembangkan pribadi anak sesuai dengan
6
anak untuk kehidupan yang serba baik, dan baginya kurikulum
a. Kurikulum Ijbari
pendidikan modern adalah lebih baik dan berdaya guna, karena ini
1
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam.(Jakarta.Raja
Grafindo,2003).hal.28.
7
memperkuat dan mengabadikan system pengajaran seprti ini. Al
qabisi dan ahli fiqh pada masa itu telah berusaha menerangkan
diamasanya.
b. Kurikulum Iktiyari
pemerintah zamannya.
satu ruangan
anak yang belajar dikuttab tidak di bedakan baik oleh status social
seorang guru mengajar dalam satu ruangan saja dan tidak dipisah-
8
Sejalan dengan pandangannya yang mengatakan bahwa tidak
kuno namun ia yakin bahwa itu adalah yang sesuai dengan ajaran
9
sebab pemenuhan dorongan jenis kelamin merupakan tenaga yang
dua bahan ajar yaitu bahan ajar ijbary dan iktiyari, yang
2
Arifin. terjm. Perbandingan Pendidikan Islam .Ali Jumbulati (Jakarta .
Rineka cipta.cet.II.2002).hal.76.
10
d. Dari segi tujuan pendidikan; al qabisi menekankan
pendidikan.
11
mental dan fisik. Ibnu sina mencoba menghubungkan pendidikan
keahliannya.
tentang jiwa mulai dari plato, aristoteles hingga ibnu sina, ibnu sina
12
konprehensif tentang jiwa, dalam al qanun ia menjelaskan jiwa
karasteristik tersendiri.3
A. Segi Fisika;
manusia.
3
A. Mustafa , FILSAFAT ISLAM ,Untuk Fakultas Tarbiyah Syariah, Dakwah,
Adab Dan Ushuluddin(Bandung:Pustaka Setia.1999).hal.204.
13
berfungsi untuk makan, tumbuh dan berkkembang biak.
bagian:
b.indra al khayal
c. imajinasi
d. indra wahmiyah
e. indra pemeliharaan(rekoleksi).
belum dilatih
abstrak.
14
c. akal actual (al aql bi af’ali) yang telah dapat berfikir
1. Wujud Jiwa
15
seseorang mengajak berbincang maka pada hakikatnya
b. Dalil kontiuitas
16
namun demikian ia dapat merasakan bahwa ia itu ada,
17
Menurut ibnu sina antara jiwa dan jasad memiliki hubungan
Dengan kata lain jiwa tidak akan diciptakan tanpa adanya jasad
D.Kekekalan Jiwa
plato dimana plato mengatakan bahwa jiwa telah ada dialam ide
18
individual, yang akan menerima pembalasan. kekalnya itu karena
dan akhir.
dalil-dalil berikut:
19
tidak sehingga sebagian filosof muslim semisal al ghazali mengkritik
mansia jauh lebih mulia dari jiwa binatang dan tumbuhan ini
dasar befikir.
(B:10).
baru, dan sama sekali baru. Filsafat ini mencoba memperbaiki atau
20
keabad pertengehan, maka rekontruksionalisme agak berbeda,
kosesus yang lebih luas tentang tujuan utama dan tertinggi dalam
kehidupan manusia.5
merupakan tugas semua umat manusia atau bangsa. oleh sebab itu
pendidikan yang tepat, adalah atas dasar norma dan nilai yang
5
Disadur dari makalah Pendidikan Menurut Rekontruksionalisme dan
bacaan lainnya.
21
oleh rakyat secara demokrasi dan bukan dunia yang dikuasai oleh
22
semua manusia dalam sebuah tatanan bumi yang menglobal ,
memang bukan akan berjalan akan tetapi sekarang justru itu yang
23
menusia tidak akan mungkin meniggalkan teknologi, yang telah
baik.
24