You are on page 1of 4

TUMOR ORBITA Rongga orbital dibatasi sebelah medial oleh tulang yang membentuk dinding luar sinus ethmoid

dan sfenoid. Sebelah superior oleh lantai fossa anterior, dan sebelah lateral oleh zigoma, tulang frontal dan sayap sfenoid besar. Sebelah inferior oleh atap sinus maksilari. Patologi Tumor bisa tumbuh dari struktur yang terletak atau sekitar orbit: didalam

Kelenjar lakrimal: Adenoma fleomorfik: biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi kengkap. Karsinoma Jaringan limfoid: Limfoma: Tumbuh primer didalam orbit, atau sekunder tas kelainan menyeluruh pada tubuh. Retina: Retinoblastoma: Tumor anak-anak yang sangat ganas. Melanoma Tulang: Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau bisa menyebabkan mukosel frontal. Sista dermoid Sista epidermoid Sinus paranasal, nasofaring: Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial tahap dini penyakit. ethmoid, a-

orbit pada

Selubung saraf optik: Meningioma: sering meluas keintrakranial melalui men optik.

fora-

Saraf optik: Glioma (astrositoma pilositik): Tumbuh sangat lambat. Neurofibroma/neurinoma Jaringan ikat: Rabdomiosarkoma: Tumor anak-anak ganas dengan buhan dan penyebaran lokal cepat. Metastasis melalui darah: e!asa: Karsinoma breast Karsinoma bronk!ial "nak-anak: Neuroblastoma Sarkoma "#ing Leukemia $umor testikuler pertum-

Lesi orbital non-neoplastik: %emangioma/limfangioma ka&ernosa: #esi jinak yang ring terjadi pada de!asa. 'seudotumor "ksoftalmos endokrin Granulomatosis (agener %istiositosis ) Sarkoidosis $istula karotid-kavernosa pulsatif. Tanda dan Gejala Klinis tampil dengan

se-

eksoftalmos

N*eri orbital: jelas pada tumor ganas yang tumbuh cepat, namun juga merupakan gambaran khas %pseudotumor% jinak dan fistula karotid-kavernosa. 'roptosis: pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang sering dijumpai, berjalan bertahap dan tak nyeri dalam beberapa bulan atau tahun &tumor jinak' atau cepat &lesi ganas'. 'embengkakan kelopak: mungkin jelas pada pseudotumor, eksoftalmos endokrin atau fistula karotid-kavernosa. 'alpasi: bisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata, terutama dengan tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel. 'ulsasi: menunjukkan lesi vaskuler( fistula karotidkavernosa atau malformasi arteriovenosa, dengarkan adanya bruit+ Gerak mata: sering terbatas oleh sebab mekanis, namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia endokrin atau dari lesi saraf ))), )*, dan *) pada fisura orbital &misalnya sindroma Tolosa +unt' atau sinus kavernosus. Keta,aman pengli!atan: mungkin terganggu langsung akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak langsung akibat kerusakan vaskuler. Pemeriksaan -oto polos orbit: mungkin menunjukkan erosi lokal &keganasan', dilatasi foramen optik &meningioma, glioma saraf optik' dan terkadang kalsifikasi &retinoblastoma, tumor kelenjar lakrimal'. ,eningioma sering menyebabkan sklerosis lokal. .$ s/an orbit: menunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap perluasan keintrakranial. 0enografi orbital: mungkin membantu. Pengelolaan $umor ,inak: memerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservativ.

$umor ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi. #imfoma juga berreaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang lesi terbatas &misal karsinoma kelenjar lakrimal' memerlukan reseksi radikal. Pendekatan operatif: Orbital medial: untuk tumor anterior, terletak dimedial saraf optik. $ranskranial1frontal: untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan medial dari saraf optik. Lateral: untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik. PSEUDOTUMOR (GRANU OMA ORBITA ! -yeri orbital tiba-tiba dengan pembengkakan kelopak, proptosis dan khemosis akibat infiltrasi limfosit dan sel plasma pada berbagai struktur didalam orbit. .eadaan ini biasanya terjadi pada usia menengah dan jarang terjadi bilateral. .$ s/an memperlihatkan lesi orbital difus, !alau mungkin lebih dominan pada satu struktur, misalnya saraf optik, otot ekstra-okuler atau kelenjar lakrimal. /ila diagnostik tetap meragukan, diperlukan biopsi. .ebanyakan pasien memperlihatkan respons yang dramatis terhadap steroid. /ila gejala menetap, lesinya akan berreaksi baik terhadap radioterapi. EKSO"TA MOS ENDOKRIN 0asien tirotoksik dengan eksoftalmos bilateral tidak sulit untuk didiagnosis, namun eksoftalmos endokrin, dengan edema kelopak yang jelas, retraksi kelopak, dan oftalmoplegia mungkin terjadi unilateral dan dengan tiroksin dan triiodotironin serum normal. /ila curiga, tes stimulasi $R% mungkin membantu menegakkan diagnosis. 0ada beberapa pasien penyakitnya berlangsung terus dan menyebabkan ulserasi korneal, edema papil dan bahkan kebutaan. 0ada keadaan ini dekompresi orbital sangat bermanfaat. T M!R "#S#R T$%&K!R#K &anas Karsinoma: .arsinoma nasofaring, sinus para nasal atau telinga bisa meluas keintrakranial baik melalui erosi langsung atau melalui foramina tengkorak. Sering menembus dura &berbeda dengan karsinoma metastatik /ord spinal' dan mungkin mengenai hampir semua saraf kranial. 0enyebaran

melalui jalur 1SS menyebabkan meningitis karsinomatosa dan bisa menyebabkan palsi saraf kranial multipel. $oto polos dan .$ s/an memperlihatkan lesi osteolitik dasar tengkorak. Tindakan biasanya terbatas pada biopsi retrofaringeal dan radioterapi. K!ordoma: Tumor jarang yang berasal dari sisa sel notokhord terjadi terutama pada daerah sfenoido-oksipital dan sakrokoksigeal. 2alau pertumbuhan mulai pada garis tengah, sering meluas tak simetris keruang intrakranial. .hordoma tampil pada semua usia, namun puncak insidensnya pada dekade keempat. ,etastasis jarang terjadi. .linis, kebanyakan pasien menunjukkan obstruksi nasal. 0alsi saraf kranial biasanya mengikuti dan tergantung pada lokasi tumor. $oto polos memperlihatkan massa jaringan lunak dengan lesi osteolitik pada sfenoid, basi-oksiput atau apeks petrosa. .$ s/an menampilkan adanya massa berkalsifikasi sebagian yang menyebabkan destruksi tulang yang jelas dan meluas keruang nasofaringeal. #okasi tumor mencegah pengangkatan total. /iasanya dilakukan debulking ekstensif &terkadang melalui rute transoral' dikombinasikan dengan radioterapi. .ebanyakan pasien mati dalam 34 tahun sejak tampilan pertama. #inak $umor glomus ,ugulare: Tumor jarang yang berasal dari sel kemoreseptor pada bulbus jugulare atau dari sel serupa dimukosa telinga tengah. 0erluasannya mengerosi foramen juguler dan tulang petrosa( beberapa pasien tampil dengan palsi saraf kranial, terutama )5-5)). $oto polos dan .$ s/an memperlihatkan lesi osteolitik mengenai foramen juguler. "ngiografi menampilkan tumor vaskuler, biasanya hanya diisi dari arteria karotid eksterna, namun terkadang dari cabang vertebral. .ecuali benar-benar terbatas pada telinga, usaha eksisi mungkin berrisiko. .arena kebanyakan tumor dicatu arteria karotid eksterna, tehnik mutakhir dengan embolisasi selektif tampaknya memberikan pendekatan yang lebih aman. Osteoma: Tumor jarang, biasanya terjadi pada sinus frontal dan mengerosi kedalam orbit, ruang nasal, atau fossa anterior. /ila drainase sinus tersumbat, terjadi mukosel, sering dengan isi terinfeksi. #esi ini memerlukan eksisi, baik melalui pendekatan ethmoidal atau melalui kraniotomi frontal.

You might also like