You are on page 1of 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

N DENGAN KISTA OVARIUM DI POLI KEBIDANAN RSUD MERAXA D I S U S U N OLEH : NAMA NIM TINGKAT : Yoland Hasyida : 1207073 : II KEBIDANAN

PEMBIMBING : Dewi Farida, S.st PRECEPTOR : Safriani, S.st

AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH T.A 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan pada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. N dengan Kista Ovarium Atas tersusun makalah ini penulis berharap isi makalah ini dapat dimengerti oleh para pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan CI Pembimbing yang telah memberikan asuhan dalam menyelesaikan makalah ini hingga makalah ini tersusun dengan baik. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien..

Banda Aceh, 11 Februari 2014

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ). Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka yang dimasud dengan kista ovarium adalah kantong abnormal yang berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga dapat menyebabkan keganasan.

B. Tujuan 1. Mahasiswa mengerti tentang kista ovarium 2. Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai Asuhan Kebidanan pada ibu dengan kista ovarium

BAB II TINJAUAN TEORITIS

I.

Pengertian kista ovarium Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari

pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ). Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan umumnya diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik.

(Sjamsoehidayat.2005: 729 ).

II.

Etiologi kista ovarium Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan dari

bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bisa zat kimia, polutan, hormonal dan lain lain. III. Klasifikasi kista ovarium

1. Kista folikel Kista folikel berkembang pada wanita muda wanita muda sebagian akibat folikel de graft yang matang karena tidak dapat meyerap cairan setelah ovulsi.kista ini bisanya asimptomotik keculi jika robek.dimana kasus ini paraf jika tedapat nyeri pada panggul.jika kista tidak robek,bisanya meyusut setelah 2-3 siklus menstruasi. 2. Kista corpus luteum Terjadi setelah ovulasi dan karena peningkatan sekresi dari progesterone akibat dari peningkatan cairan di korpus luteum ditandai dengan nyeri, tendenderness pada ovari, keterlambatan mens dan siklus mens yang tidak teratur atau terlalu panjang. Rupture dapat mengakibatkan haemoraghe intraperitoneal. Biasanya kista corpus luteum hilang dengan selama 1-2 siklus menstruasi. 3. Syndroma rolycystik ovarium Terjadi ketika endocrine tidak seimbang sebagai akibat dari estrogen yang terlalu tinggi, testosoron dan luteinizing hormone dan penurunan sekresi fsh. Tanda dan gejala terdiri dari obesitas, hirsurism (kelebihan rambut di badan) mens tidak teratur, infertelitas. 4. Kista Theca- lutein Bersama dangan mola hydatidosa. Kista ini berkembang akibat lamanya stimulasi ovarium dari human chorionik gonadotropine( HCG ).( Lowdermik,dkk. 2005:273 )

IV.

Tanda dan gejala Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian

besar gejala yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormone atau komplikasi tumor tersebut.

Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain : a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah c. nyeri saat bersenggama d. perdarahan V. Penatalaksanaan

Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi. ( Lowdermilk.dkk. 2005:273 ).

VI.

Pemeriksaan penunjang

Pap smear : untuk mengetahui displosia seluler menunjukan kemungkinan adaya kanker / kista. Ultrasound / scan CT : membantu mengindentifikasi ukuran / lokasi massa. Laparoskopi : dilakukan untuk melihat tumor, perdarahan, perubahan endometrial. Hitung darah lengkap : penurunan Hb dapat menununjukan anemia kronis sementara penurunan Ht menduga kehilangan darah aktif, peningkatan SDP dapat mengindikasikan proses inflamasi / infeksi.

VII.

Komplikasi

Menurut manuaba ( 1998:417 ) komplikasi dari kista ovarium yaitu : a. Perdarahan intra tumor Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan memerlukan tindakan yang cepat. b. Perputaran tangkai Tumor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen. c. Infeksi pada tumor Menimbulkan gejala: badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas sehari-hari. d. Robekan dinding kista Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpahkedalam rungan abdomen. e. Keganasan kista ovarium Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45 tahun.

BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N DENGAN KISTA OVARIUM A. Pengumpulan Data 1. Identitas Nama Umur Suku/ bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat rumah Telp Alamat kantor Telp ::: Ny. N : 45 tahun : Aceh/ indonesia : Islam : SD : IRT : Ketapang :Nama suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Telp Alamat kantor : Telp :: Tn. S : 49 tahun : Islam : SD : Nelayan :-

Suku/ bangsa : Aceh/indonesia

Alamat rumah : Ketapang

B. Anamnesa ( Data Objektif ) Pada tanggal 21 Januari 2014 1. Alasan berkunjung 2. Keluhan Utama 3. Riwayat menstruasi Menarche Siklus Banyaknya Dismenerhoe Teratur/ tidak Lamanya 4. Pola Kesehatan : 3 x sehari : nasi, sayur- sayuran, lauk pauk, buah : : umur 13 tahun : 26 hari : 3 x ganti duk : Ada : tidak teratur : 7-8 hari : Pukul : 12.30 WIB : ingin memeriksakan kesehatan :nyeri perut pada bagian bawah

4.1 Pola Konsumsi Diet/ makan Komposisi makan 4.2 Pola Eliminasi BAB BAK : 1 x sehari : 5 x dalam sehari

4.3 Kebersihan Vagina ganti pakaian dalam keputihan iritasi Vagina keluar cairan : 3 x/ hari : tidak : tidak : encer

pemakaian obat cebok : tidak ada 4.4 pemakaian obat obatan hormonal : tidak ada 4.5 Kebersihan Payudara Pemeriksaan Sadari Jadwal Sadari Informasi diperoleh dari Bidan Dokter : : Dll : tidak : tidak dilakukan x/ minggu

4.6 imunisasi catin 4.8 Pola istirahat dan tidur Malam : 8 Siang Frekuensi Kelainan seksual Di inginkan a. b. c. Pil Suntik IUD/ AKDR AKBK Kondom Vasektomi Tubektomi Lain- lain :2 4.9 Pola Seksual

4.7 aktifitas sehari- hari : Sedang jam jam : 4 x/ seminggu : tidak ada : ya : tidak ada : ada : ada : ada : ada ::::::-

Keluhan yang dirasakan : Pengeluaran darah Nyeri saat berhubungan Rasa sakit yang dirasakan

4.10. kontrasepsi yang pernah digunakan

4.11. Riwayat kehamilan 4.12. Riwayat persalinan 4.13. Riwayat Nifas Pernah menyusui Teratur Berapa kali Rasa nyeri nyusui Pengeluaran ASI 4.14. Riwayat Abortus :

: Normal : Normal

: Ya : Ya : tidak teratur : ada : lancar : tidak ada

5.

Riwayat Obstetri : ada/ tidak : ada/tidak : ada/ tidak : ada/ tidak : ada/ tidak : ada/ tidak

5.1 infeksi radang panggul 5.2 HIV/ AIDS 5.3 Infeksi Genetalia Vivitis Vaginatis Servisitis Endometritis 5.4 Infeksi saluran reproduksi Gonorhoe Sifilis Trikomoniasis Klaminidia Ulkus Mole 5.5 Gangguan menstruasi Hipermenore Hipomenore Polimenore Aligomenore Amenore Lain- lain 5.6 Kanker Reproduksi Kanker payudara

: ada/ tidak : ada/ tidak : ada/ tidak : ada/ tidak : ada/ tidak

: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

Kanker Rahim 6. Penyakit Keluarga

: tidak ada

Infertilitas Hipertensi DM Jantung Lain- lain 7. 8. Siklus Riwayat sosial : 1 kali umur dengan suami umur lamanya anak 8.2 KDRT 8.3

: tidak ada : ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

8.1 Status perkawinan Kawin : 20 : 25 : 25 :4 tahun tahun tahun orang

: tidak ada

Diskriminasi dalam keluarga : tidak ada

9. Perilaku Kesehatan Gangguan Alkohol/ Sejenisnya Obat- obatan/ jamu Merokok/ makan sirih 10. Pola pergaulan remaja 10.1 Tempat hiburan yang biasa dikunjungi Diskotik Party Lain- lain 10.2 Berapa kali 10.3 Aktivitas Spiritual Pengajian remaja mesjid lain- lain : tidak : tidak : tidak ada :: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum Keadaan emosional 2. Tanda vital

: Baik : Stabil

Tekanan Darah Denyut Nadi Pernafasan Suhu tubuh 3. 4. TB BB Vulva dan Vagina Luka Kemerahan Nyeri Gatal- gatal Instansi Lain- lain Keluarnya cairan Perineum Bekas luka Luka parut Kelainan perineum D. UJI DIAGNOSTIK 1. :

: 130/90 mmHg : 84 : 23 : 37 : 154 : 51 : : tidak ada : tidak ada : ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : Keputihan, berbau x/ menit x/ menit C cm Kg

Pemeriksaan Genetalia

: tidak ada : tidak ada : tidak ada

Pemeriksaan laboratorium Haemoglobin Haemotokrit Golongan darah Rheusus Pemeriksaan urine Protein

: Ada : 12,6 gr : 35,6 :B :::-

Albumin 2. Pemeriksa penunjang USG Test papsmear

:: Uterus lebih besar dari biasanya : tidak dilakukan

CATATAN PENDOKUMENTASIAN SOAP S : Ny. N usia 45 tahun, datang ke poli Kebidanan mengatakan nyeri

pada perut di bagian bawah O : TD Pols Resp BB A : 130/90 mmHg : 84 x/menit : 23 x/menit : 51 kg

Temp : 37C

: Ny.N usia 45 tahun dengan kista ovarium Data Dasar TD Pols Resp BB :

: 130/90 mmHg : 84 x/menit : 24 x/menit : 50 kg

Temp : 37C

Masalah : - Nyeri perut dibagian bawah, apabila diraba bagian perut teraba benjolan (massa) - Pada pemeriksaan fisik, vagina mengeluarkan cairan keputihan dan berbau - Vagina berwarna merah - Pasien mengeluh terasa sakit dan nyeri di bagian bawah perut Kebutuhan : Beri penyuluhan kesehatan kepada ibu tentang kebutuhan yang harus dipenuhi

PERENCANAAN Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Istirahat yang cukup Makan- makanan yang bergizi Jangan makan makanan yang mengandung lemak Jangan makan makanan yang mrngandung bahan pengawet Hindari makanan yang mengandung zat pewarna Anjurkan untuk sering cek ulang kesehatan ke dokter spesialis kandungan

PELAKSANAAN Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Menganjurkna untuk makan- makanan yang bergizi Melarang ibu untuk tidak makan makanan yang mengandung lemak Melarang ibu untuk tidak makan makanan yang mrngandung bahan

pengawet Melarang ibu untuk tidak makan hindari makanan yang mengandung zat

pewarna Menganjurkan untuk sering cek ulang kesehatan ke dokter spesialis

kandungan

EVALUASI Penyuluhan telah diberikaan kepada ibu Ibu sudah mengerti tentang kebutuhannya Ibu sudah mengerti dan mau melakukan control ulang penyakitnya ke dokter

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimus, 2014. EMEDICINE.COM. Internet 2. Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC. 3. Doenges, E, Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC. 4. Lowdermilk, perta. 2005. Maternity Womens Health Care. Seventh edition. Philadelphia : Mosby. 5. Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC

You might also like