You are on page 1of 24

Gangguan cemas menyeluruh (Generalyzed Anxiety Disorder,

GAD) merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari.

Angka prevalensi untuk gangguan cemas menyeluruh 38 %.

Rasio antara perempuan dan laki laki sekitar 2:1

Pasien gangguan cemas menyeluruh sering


mengalami komorbiditas dengan gangguan mental lainnya seperti gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma dan gangguan depresi berat.

Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari,


berlangsung sekurangnya selama 6 bulan.

Sulit untuk dikendalikan dan berhubungan dengan gejala-gejala somatik (ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur dan kegelisahan) gangguan yang

bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan.

Teori Biologi Teori Genetik Teori Psikoanalitik Teori kognitif-perilaku

Neurotransmitter yang berkaitan dengan GAD adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutamat, dan kolesistokinin. Pada pasien GAD ditemukan sistem serotonergik yang abnormal. Area otak yang diduga terlibat pada timbulnya GAD adalah lobus oksipitalis, basal ganglia, sistem limbik dan korteks frontal. Pemeriksaan PET (Positron Emision Tomography) : penurunan metabolisme di ganglia basal dan massa putih otak.

Sebuah studi: hubungan genetik pasien GAD dgn gangguan Depresi Mayor pada pasien wanita.

25% keluarga tingkat pertama penderita GAD juga

menderita gangguan yang sama

Penelitian: 50% pada kembar monozigotik dan 15% pada kembar dizigotik

Teori psikoanalitik menghipotesiskan bahwa


ansietas adalah gejala dari konflik bawah

sadar yang tidak terselesaikan.

Penderita GAD berespons secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman

Disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap

hal-hal negatif pada lingkungan, adanya distorsi


pada pemprosesan informasi dan pandangan yang sangat negatif terhadap kemampuan diri untuk

menghadapi ancaman.

A.

Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang


timbul hampir setiap hari, sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah).

B.

Penderita merasa sulit mengendalikan


kekhawatirannya.

C.

Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau


lebih dari enam gejala berikut ini :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kegelisahan Merasa mudah lelah Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong

Iritabilitas
Ketegangan otot Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur gelisah dan tidak memuaskan)

D.

Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada


gangguan aksis I.

E.

Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan

penderitaan yang bermakna secara klinis, atau gangguan


pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
F.

Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum, dan tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan

mood, gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan


pervasif.

Gejala utama: anxietas, ketegangan motorik, hiperaktivitas autonom, dan kewaspadaan secara kognitif.

Kecemasan : bersifat berlebihan dan


mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasien.

Ketegangan motorik : bergetar, kelelahan, dan sakit kepala.

Hiperaktivitas autonom : pernafasan yang pendek, berkeringat, palpitasi dan disertai gejala saluran

pencernaan.

Kewaspadaan kognitif : iritabilitas.

Kecemasan akibat kondisi medis umum.

Gangguan yang berhubungan dengan penggunaan zat:


intoksikasi kafein, penyalahgunaan stimulansia, kondisi putus zat atau obat.

Gangguan panik, fobia, gangguan obsesif kompulsif,


hipokondriasis, gangguan somatisasi, gangguan penyesuaian dengan kecemasan, dan gangguan

kepribadian.

Gangguan depresi dan distimik sulit dibedakan dengan GAD, sering terdapat bersama.

a)
b)

Farmakoterapi Psikoterapi

Benzodiazepin
Merupakan pilihan obat pertama Dimulai dengan pemberian dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi

Lama pengobatan rata-rata 2-6minggu dilanjutkan

dengan masa tapering off selama 1-2 minggu.

Buspiron
Lebih efektif dalam memperbaiki gejala kognitif dibanding gejala somatik pada GAD

Tidak menyebabkan withdrawal Kekuranganefek klinik terasa setelah 2-3 minggu

Dapat dilakukan penggunaan bersama


benzodiazepin dengan buspirondilakukan tapering off benzodiazepin setelah 2-3minggu disaat efek buspiron mencapai maksimal

SSRI(SELECTIVE SEROTONIN RE-UPTAKE INHIBITOR)


Sertralin dan paroxetin lebih baik daripada fluoksetin

Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan anxietas sesaat

SSRI efektif terutama terhadap pasien GAD dengan


riwayat depresi

Terapi kognitif-perilaku

Pendekatan kognitif mengajak pasien secara


langsung mengenali:

Distorsi kognitif dan pendekatan perillaku Gejala somatik secara langsung Teknik utama pada pendekatan behavioral adalah relaksasi dan biofeedback.

Terapi suportif
Memberikan reassurance dan kenyamanan pada pasien

Menggali potensi yang ada dan belum tampak Mendukung egonya

Agar pasien lebih bisa beradaptasi optimal dalam


fungsi sosial dan pekerjaaan

Psikoterapi Berorientasi Tilikan


Mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan

konflik bawah sadar, menilik egostrength, relasi


objek, serta keutuhan self pasien

Untuk memperkirakan sejauh mana pasien dapat diubah menjadi lebih matur

Bila tidak tercapai, minimal memfasilitasi agar

pasien dapat beradaptasi dalam fungsi sosial dan


pekerjaannya.

Gangguan cemas menyeluruh merupakan suatu


keadaan kronis yang mungkin berlangsung seumur hidup.

Sebanyak 25 % penderita GAD akhirnya mengalami gangguan panik, juga dapat

mengalami gangguan depresi mayor.

You might also like