You are on page 1of 83

Kuliah Pengantar Praktikum Patologi Klinik Blok Hematologi

Lusi Oka Wardhani


10 Maret 2009

PHLEBOTOMY
Sarana :
Tempat pengambilan darah, sebaiknya : Bersih dan berventilasi udara segar Tenang & Nyaman Lingkungan yang tertutup Kursi yang ergonomic, adjustable serta nyaman Tempat tidur (untuk bayi) Wadah khusus jarum

BAHAN DAN ALAT


Evacuated Collection Tube, Jarum, Holder Syringe Torniquet Kapas Alkohol Plester Sarung tangan Wadah Pembuangan Jarum

ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN

TEKNIK PUNGSI VENA


Identifikasi pasien Jelaskan Prosedur, ambil posisi Siapkan alat alat yang diperlukan Suruh pasien menggenggam tangan Pilih vena yang baik untuk pungsi Bersihkan dengan alkohol 70 % Pasang torniquet ( Tdk blh > 1 menit )

Mencari letak vena


Rentangkan tangan lurus ke bawah

Tekan lengan di lokasi pembuluh vena

Mencari letak vena


Genggam dan buka telapak tangan beberapa kali, agar vena terlihat menonjol

Tentukan lokasi vena yang tepat dengan rabaan

TEKNIK PUNGSI VENA


Fiksasi Vena Lakukan pungsi vena dengan sudut 150 Lepaskan turniquet Suruh pasien melemaskan tangan, jangan pumping Taruh kapas steril dan beri tekanan

Persiapan Penusukan Vena


Rentangkan lengan pasien ke bawah

Pasang turniquet pada lengan pasien

Persiapan Penusukan Vena


Raba letak vena dengan jari telunjuk

Regangkan kulit dengan ibu jari tangan kiri agar letak Vena tidak berubah saat penusukan

Persiapan Penusukan Vena


Desinfeksi lokasi yang akan ditusuk jarum dengan alkohol

Posisi jarum yang benar


1. Jarum kurang dalam

2. Jarum terlalu dalam

Posisi jarum yang benar


3. Darah berkumpul di bawah kulit

4. Penusukan yang benar

Tarik perlahan untuk mencegah hemolisis

Antikoagulan
Hematologi : EDTA : hematologi rutin, Sitrat : koagulasi, agregasi trombosit Perbandingan darah:antikoagulan harus tepat

ANTIKOAGULAN
1.Ethylenediamine tetra-acetic acid (EDTA)
Natrium EDTA Kalium EDTA kuat terutama utk hematologi rutin Fungsi:
Mencegah Ca tdk mengion Mencegah adhesi dan pengerombolan trombosit Tidak mempengaruhi pengenceran dan bentuk eritrosit

Utk mencapai efek tsb diperlukan 1,2 mg/ml darah

antikoagulan

2. Trisodium sitrate (Na sitrat ) = Na3C6H5O7


antikoagulan pilihan utk pemeriksaan koagulasi (9 vol darah : 1 vol lar Na sitrat) Juga dipakai pada LED (4 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)

antikoagulan

3. Heparin
Kadar: 10-20 IU/ml darah Heparin: antikoagulan yg efektif tdk mempengaruhi ukuran eritrosit lebih baik disajikan dlm bentuk kering, tu. utk mengurangi kemungkinan lisis tetapi, tdk dpt dipakai utk membuat apusan darah (menimbulkan background kebiruan dg pengecatan Romanowsky) paling baik digunakan utk pem. tes fragilitas osmotik tdk boleh dipakai utk pem jumlah lekosit (menyebabkan penggumpalan lekosit)

Praktikum I
1. 2. 3. 4. 5. 6. Hemoglobin Hematokrit Hitung eritrosit Indeks eritrosit Morfologi eritrosit Hitung retikulosit

1. Hemoglobin
Metode Kolorimetri Sahli Prinsip:
Hemoglobin diubah mjd hematin asam warna yang terbentuk dibandingkan scr visual dgn standard pewarnaan permanen dalam alat tsb

Indikasi:
Skrining eritrosit Follow up penderita setelah terapi/transfusi

Bahan & alat:


Pipet Sahli Tabung hemometer Standard Hb Pipet tetes pengaduk - Darah EDTA - HCl 0,1 N - Aquabides

hemoglobin
Cara kerja:
1. 2. 3. 4. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer (sampai tanda 2) Isap darah dengan pipet Sahli s/d garis tanda 20 l Hapus sisa darah yang melekat diluar pipet Sahli Catat waktunya, segera alirkan darah dari pipet Sahli ke dalam tabung hemometer, isap HCl pelan2 utk membilas darah pada pipet Campur HCl dan darah Tambahkan aquabides setetes demi setetes, sambil diaduk dgn batang pengaduk Persamaan warna campuran dgn standard warna harus dicapai dlm 3-5 menit Baca kadar Hb (dlm gram/dL darah) Pria : 13,0 18,0 g/dL Wanita : 11,5 16,5 g/dL

5. 6.
7. 8.

Harga rujukan:

2. Hematokrit
Metode mikrohematokrit Prinsip:
Menentukan volume semua eritrosit dlm volume darah tertentu dgn sentrifugasi darah berantikoagulan pada waktu dan kecepatan tertentu

Indikasi:
Skrining eritrosit anemia

Bahan dan Alat:


Darah EDTA Penyumbat Centrifuge mikrohematokrit - tabung mikrokapiler - grafik pembacaan Hct

hematokrit
Cara kerja:
1. Isi tabung mikrokapiler dgn darah, penuh 2. Sumbat satu sisinya dgn penyumbat 3. Masukkan tabung mikrokapiler ke dalam centrifuge 4. Pusingkan selama 3-5 menit, 16.000 rpm 5. Baca nilai hematokrit dgn grafik khusus

hematokrit
Harga Rujukan:

Pria

: 47 7 vol %

Wanita : 42 5 vol %

3. Hitung Eritrosit (Anthal Erythrocyte)


Metode: manual (bilik hitung) Prinsip: Darah diencerkan dlm larutan isotonis tertentu larutan merusak sel-sel selain eritrosit eritrosit dihitung dgn volume tertentu pada bilik hitung Indikasi:
Hb < 10 g/dL Suspek polisitemia Suspek anemia megaloblastik

Bahan dan alat:


Darah EDTA Larutan Hayem (Na2SO4, NaCl, HgCl2, Aqua) Haemocytometer (Pipet eritrosit, Bilik hitung (improved Neubauer) Deck glass mikroskop

Cara kerja: 1. Mengisi pipet eritrosit

Hitung eritrosit

Isap darah EDTA sampai batas 0,5 Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Hayem, lalu hisap larutan Hayem sampai batas 101 Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan Kocok pipet scr transversal, 23 menit Letakkan posisi horisontal

Hitung eritrosit
2. Mengisi bilik hitung:
Letakkan bilik hitung dgn deck glass yg sdh terpasang di atasnya Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar Biarkan bilik hitung selama 1-2 menit, spy eritrosit bisa mengendap

Hitung eritrosit
3. Menghitung jumlah sel:
Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x Hitung semua eritrosit yang terdapat dalam 5 kotak sedang (diagonal kanan/kiri) Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

4. Perhitungan:
Pengenceran 200x Luas 1 kotak sedang: 1/5 x 1/5 = 1/25 mm2 Tinggi bilik hitung : 1/10mm Eritrosit dalam 5 x kotak sedang, V = 1/5 mm2 x 1/10 mm = 1/50 mm3 Faktor utk mendapat jumlah eritrosit per mL/ mm3 darah: V = 200 x n 1/50 mm3 = 200 x n 1 mm3 = 10.000 n eritrosit

Hitung eritrosit

Harga rujukan:
Pria Wanita : 4,5 6,5 juta/mL : 3,9 5,8 juta/mL

4. Indeks eritrosit
a. MCV: Mean corpuscular volume (Volume rata-rata eritrosit) MCV (fl)= Hct (%) x 10 AE (106/mm3) HR: 80 90 fl b. MCH: Mean Corpuscular Hemoglobin (banyaknya Hb per eritrosit) MCH (pg) = Hb (g/dL) x 10 AE (106/mm3) HR: 27 31 pg

Indeks eritrosit

c. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin


Concentration (kadar Hb per eritrosit) MCHC (%)= Hb (g/dL) x 100 Hct (%) HR: 32 36 %

Indeks eritrosit

5. Morfologi eritrosit
Dengan preparat apusan darah: Size, shape, staining Size/ukuran: Normositik : ukuran: 6-8 m Makrositik : anemia megaloblastik, pasca perdarahan /hemolisis Mikrositik : ADB, thalasemia Bentuk: Normal : diskus bikonkaf, inti (-), ukuran 6-8 m (kemerahan o.k pigmen Hb) Tengah : area kepucatan,normal 1/3 bag luas eritrosit

Morfologi eritrosit
Beberapa kelainan eritrosit: Anisositosis: variasi abnormal ukuran eritrosit Poikilosistosis: variasi abnormal bentuk eritrosit Kelainan bentuk eritrosit:
Sferosit : bentuk sferis, < normal, area pucat di tengah (-) sferositosis herediter, AIHA, sepsis Ovalosit : bentul oval, normal < 10%. Makroovalosit An.megaloblastik Eliptosit : bentuk elips, eliptositosis herediter, ADB (sel pensil) Sel target : eritrosit dg lingkaran Hb tepi cincin dan hemoglobinisasi di bag. sentral o.k. luas permukaan membran bertambah > dibandingkan vol. sel thalasemia, Hbpathi, ADB, post splenektomi, peny. Hati Tear drops Schistocyte Sel sabit

6. Hitung retikulosit

Setelah inti dari eritrosit berinti (normoblas asidofilik) hilang, maka sisa RNA akan tetap ada di dalam eritrosit. Sel tsb disebut RETIKULOSIT, utk mendeteksi sel tsb, eritrosit hrs di-cat hidup-hidup Proses tsb disebut pengecatan SUPRAVITAL
berisi RNA

Prinsip:

eritrosit matang

Pronormoblas

retikulosit
n. basofilik n. polikromatofilik
n = normoblas

Hitung retikulosit

a. Sediaan basah: Bahan dan Alat:


Kaca objek, deck glass Larutan BCB 1% Darah EDTA

Cara kerja:
1. Kaca objek: diberi 1 tetes larutan BCB 2. Tambahkan 1 tetes darah EDTA, campurkan dgn BCB 3. Tutup dgn deck glass, campuran akan menyebar dgn sendirinya 4. Baca di bawah mikroskop, perbesaran lensa objektif 100 x (dgn emersi), hitung retikulosit dalam 1000 eritrosit

HITUNG RETIKULOSIT (sediaan kering)


teteskan 3 tts ke tabung

Lar. cat retikulosit yg sudah disaring

Whole blood

campur

Biarkan pd suhu kamar atau inkubasi pd 37C (15 men)

Pd 15 menit terakhir, campur isi tabung tsb

Membuat beberapa Apusan & keringkan

CARA KERJA HITUNG RETIKULOSIT


retikulosit
1. 2. 3. 4. 5. Pasang apusan I pada mikroskop Amati dg lensa obyektif kecil (10x) Cari daerah yang tipis Amati dg lensa obyektif 100x (pakai minyak imersi) Cari daerah apusan dg jumlah eritrosit kira-kira 100-200 sel per lapangan pandang. (area ideal : 1 lp 200 sel eritrosit) Retikulosit diidentifikasi dan dihitung (retikulosit hrs mengandung min. 2 atau lebih partikel biru) Hitunglah retikulosit dalam 1000 eritrosit (utk mempermudah penghitungan, kecilkan lap. pandang dg membuat potongan kertas yg dilubangi & dipasang pd lensa)

6.

7.

retikulosit

Penghitungan hasil
Dihitung jumlah retikulosit dlm 1000 eritrosit, misal:
didapatkan 20 sel retikulosit per 1000 eritrosit Hasil ditulis 2%

Harga rujukan:
Retikulosit: 0,5 1,5 %

Praktikum II
1. 2. 3. 4. Hitung lekosit Hitung jenis lekosit Morfologi lekosit LED

1. Hitung Lekosit (Anthal Leucocyte)


Metode: Manual (bilik hitung) Prinsip:
Darah diencerkann dalam pipet lekosit, dihitung dlm bilik hitung di bawah mikroskop

Indikasi:
Pemeriksaan rutin hematologi

Bahan dan alat:


Darah EDTA Larutan Turk (gentian violet, asam asetat glasial, aqua) Pipet lekosit Bilik hitung (improved Neubauer) Deck glass Mikroskop

Cara kerja: 1. Mengisi pipet lekosit

Hitung Lekosit

Isap darah EDTA sampai batas 0,5 Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Turk, lalu hisap larutan Turk sampai batas 11 Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan Kocok pipet scr transversal, 15-30 detik Letakkan posisi horisontal

Hitung lekosit
2. Mengisi bilik hitung:
Letakkan bilik hitung dgn deck glass yg sdh terpasang di atasnya Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300) ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy lekosit bisa mengendap

Hitung lekosit
3. Menghitung jumlah sel:
Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x Hitung semua lekosit yang terdapat dalam 4 kotak besar( tepi-tepi) Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

4. Perhitungan:
Pengenceran 20x Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2 Tinggi bilik hitung : 1/10mm Lekosit dihitung dalam 4 kotak besar, Vol = 4 x (1 x 1/10) mm = 0,4 mm3 Faktor utk mendapat jumlah lekosit per mm3 /mL darah: V = 20 x n 0,4 mm3 = 20 x n 1 mm3 = 50 n lekosit

Hitung lekosit

Harga rujukan:
5000 10.000/mL

2. Hitung jenis lekosit


Prinsip:
Hapusan darah yang baik berwarna merah dan seragam dimana eritrosit, lekosit, dan trombosit dapat terlihat jelas Pemeriksaan rutin

Indikasi:

Tahap-tahap:
1. Pembuatan slide preparat apusan darah 2. Pengecatan 3. Pembacaan hitung jenis lekosit

a. Pembuatan apusan darah tepi

Pembuatan slide

Slide apusan darah yang baik:


1. Panjang apusan 2/3 panjang slide 2. Warna kemerahan, coklat jingga 3. Terdapat bagian yang tebal, tipis, dan peralihan tebal tipis 4. Apusan > sempit dari slide dengan tepi yang halus dan berakhir pada ujung yang lurus 5. Apusan harus bebas goresan, lubang-lubang, tonjolan, kerutan, dan kontaminasi lemak 6. Ukuran standard apusan darah 2 x 3,5 cm

Kurang baik

Ideal

b. Pengecatan
Bahan & alat:
Slide apusan darah Larutan Wright Larutan Giemsa Stainning jar - rak pengering - timer - pipet tetes - methanol 90%

Cara Kerja:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Slide apusan darah biarkan mengering Fiksasi slide dgn methanol absolut 90%, 1-2 menit Genangi dgn Larutan Wright, 2 menit Genangi dgn larutan Giemsa, 5 12 menit Alirkan air scr tidak langsung mengenai slide ( > 30) Letakkan slide miring dlm rak pengering biarkan mengering 7. Setelah kering, dibaca di bawah mikroskop

c. Menghitung jenis lekosit


1. 2. 3. Preparat GDT siap baca Gunakan lensa objektif 10x utk mencari area hitung. Pindahkan ke perbesaran 100x utk menghitung jenis lekosit (gunakan minyak emersi)
I II III IV V VI VII VIII IX X

No Jenis sel 1 2 3 4 5 6 Basofil Eosinofil Netrofil batang Netrofil segmen Limfosit Monosit JUMLAH

10 10

10

10

10 10

10

10

10

10

100

Zona pada slide GDT:


Zona I: zona ireguler ( 3%)
Eritrosit tidak teratur, bergerombol sedikit/banyak dan tidak selalu sama pada tiap preparat

Zona II: zona tipis ( 14%)


Eritrosit tidak teratur, saling bertumpukan dan berdesakan

Zona III: zona tebal ( 45%)


eritrosit bergerombolan rapat/padat, saling bertumpukan dan berdesakan

Zona IV: zona tipis ( 18%)


~ zona II

Zona V: counting area/zona reguler ( 11%)


Sel-sel tersebar secara merata, tidak saling bertumpukan dan berdesakan, bentuknya masih utuh

Zona VI: zona sangat tipis ( 9%)


Di ujung preparat sebelum mjd ekor, eritrosit tersusun longgar, cenderung membentuk gerombolan sel-sel yang berderet

MORFOLOGI DARAH TEPI

kepala

ekor

ideal

Ideal

Ekor

Kepala

Hitung jenis lekosit Harga Rujukan:

Jenis
Basofil

Prosentase
02%

Absolut
0 0,2 x 109/L

Eosinofil
Netrofil batang Limfosit monosit

04%
06%

0 0,45 x 109/L
0 0,7 x 109/L 1,8- 7,0 x 109/L 0 0,8 x 109/L

Netrofil segmen 40 64 % 07%

22 44 % 1,0 4,8 x 109/L

3. Morfologi lekosit
KARAKTERISTIK INTI SEL
a. Bentuk: - pelana, ginjal (monosit), bersegmen (segmen) b. Ukuran relatif: - inti dibandingkan dgn luas sitoplasma (rasio nukleositoplasmik) c. Pola kromatin: - pola kepadatan : halus (monosit, sel muda), kasar (limfosit) d. Ada tidaknya anak inti (nukleoli) - sel muda (sel blas)

Morfologi lekosit KARAKTERISTIK SITOPLASMA


a. Granuler atau non granuler Granula besar & merah (eosinofil), granula besar & biru/ungu tua (basofil), granula halus (netrofil) b. Warna Sangat biru (limfosit reaktif, LPB=limfosit plasma biru) c. Luas Luas (monosit) Sempit (limfosit)

Sel muda

Sel matur

Makin kecil

Monosit

Netrofil batang
Ukuran Sitoplasma : sedang :

Warna pucat Ukuran sedang-luas sedang-luas dg granula halus

Inti

seperti btk batang melekuk kromatin kurang kasar & menggumpal

Netrofil segmen
Ukuran : sedang Sitoplasma : Warna pucat Ukuran sedang-luas Tdp granula halus Granula toksik Vakuolisasi Inti : bersegmen 2-5 lobus kromatin kasar & menggumpal

Eosinofil
Ukuran Sitoplasma : sedang :

Warna pucat Ukuran sedang-luas Tdp granula besar merah, tidak menutupi inti

Inti

biasanya memp 2 lobus kromatin kasar & menggumpal

Basofil
Ukuran Sitoplasma : sedang-kecil :

Warna pucat Tdp granula besar & kasar, biru/ungu tua

Inti

tdk bersegmen bilobus (2 lobus) sering tertutupi oleh granula

Limfosit
Ukuran : kecil Sitoplasma : sempit, kd tidak tampak tak bergranula Kdg bergranula (azurofilik) sitoplasma biru Sitoplasma sangat biru (LPB) Inti : bulat kromatin kasar & menggumpal

4. LED (Laju Endap Darah)


Prinsip:
Darah vena dgn antikoagulan tertentu dimasukkan dlm tabung tertentu dan dicatat pengendapan dari eritrosit

Indikasi:
Penyakit infeksi

Bahan dan alat:


Darah Natrium sitrat 3,8 % Tabung Westergreen Rak tabung LED

LED
Cara kerja: 1. Darah vena 1,6 ml campurkan ke dalam botol yang telah terisi 0,4 ml larutan Natrium sitrat 3,8 %, homogenkan dengan merata 2. Isap campuran tsb dengan pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm 3. Tutup bagian atas tabung dgn jari, lalu letakkan tabung scr vertikal pada rak westergreen, biarkan selama 60 menit 4. Baca tingginya kolom lapisan plasma dlm mm 5. HR: Pria : 0 10 mm/jam Wanita : 0 15 mm/jam

Praktikum III
1. 2. 3. 4. Hitung trombosit Morfologi trombosit Bleeding time Clot retraction

1. Hitung Trombosit (Anthal Thrombocyte)


Metode: manual (bilik hitung) Prinsip:
Darah diencerkan dgn larutan pengencer Rees ecker yg mengandung BCB yang akan mengecat trombosit shg berwarna biru jernih

Indikasi:
Faal hemostasis Skrining pre operasi Diagnosis penyakit dan kelainan perdarahan

Bahan dan alat:


Darah EDTA Larutan Rees Ecker (Na Sitrat, formaldehide, BCB, aqua) Pipet eritrosit Bilik hitung (improved Neubauer) Deck glass mikroskop

1.

Cara kerja: Mengisi pipet eritrosit Isap larutan RE sampai batas 0,5 Isap darah EDTA sampai batas 1

Hitung trombosit

Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet


Masukkan ujung pipet ke dlm larutan RE, lalu hisap larutan RE sampai batas 101 Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan Kocok pipet scr transversal, 2 3 menit Letakkan posisi horisontal

Hitung trombosit
2. Mengisi bilik hitung:
Letakkan bilik hitung dgn deck glass yg sdh terpasang di atasnya Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy trombosit bisa mengendap

Hitung trombosit
3. Menghitung jumlah sel:
Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x Hitung semua trombosit yang terdapat dalam kotak besar tengah

4. Perhitungan:
Pengenceran 200x Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2 Tinggi bilik hitung : 1/10mm Trombosit dihitung dalam 1 kotak besar tengah, V = 0,1 mm3 Faktor utk mendapat jumlah trombosit per mm3 /mL darah V = 200 x n 0,1 mm3 = 200 x n 1 mm3 = 2000 n trombosit

Hitung trombosit

Harga rujukan:
150.000 400.000/mL

2. Bleeding Time
Prinsip:
Masa perdarahan merupakan waktu perdarahan sejak terjadi luka kecil yg dibuat di permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi standard

Indikasi:
Gangguan hemostasis Skrining pre operasi Trombositopenia

Bahan dan alat:


Lancet steril Alkohol 70 % Tensimeter Kertas saring Stopwatch

Bleeding time
Cara Kerja (metode Ivy): 1. Bersihkan bagian volar lengan bawah dgn alkohol 70 %, biarkan kering 2. Pasang manset tensimeter pada lengan atas, pompakan sampai tekanan 40 mmHg 3. tegangkan kulit lengan bawah, tusuklah dgn lanset pada dua tempat 3 jari di bawah lipat siku (kedalaman 3mm) 4. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankan stopwatch 5. Isaplah tetes darah yang keluar itu dgn kertas saring setiap 30 detik 6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat dihisap lagi

Bleeding time
Perhitungan: x : masa perdarahan x = (t1 + t2) : 2 atau *(n1 + n2): 2 x 30+ t : waktu n : jumlah bercak darah Harga Rujukan: 1 6 menit

3. Clot retraction
Prinsip:
Darah setelah diambil dari vena, dimasukkan dlm suatu tabung, diinkubasi dlm suhu 370C selama 1 jam. Setelah serum serta darah yang terperas keluar dari bekuan, diukur volumenya dan dinyatakan dlm volum % darah seluruhnya

Indikasi:
Gangguan fungsi trombosit Faal hemostasis Trombositopenia

Bahan & Alat:


Spuit injeksi Jam Tabung sentrifus bergaris lidi

Clot retraction

Cara kerja:
1. Lidi dibengkokkan membentuk kait 2. Masukkan ke dlm tabung sentrifus yg telah berisi darah ( 5 cc) tanpa antikoagulan Biarkan 2-3 jam 3. Tarik lidi perlahan-lahan 4. Serum yg tertinggal pada botol 5. Catat dlm vol %, dan konsistensinya X = S/V x 100 %
X: % serum S: volume serum V: volume darah

Harga Rujukan: % vol serum yg ada dlm tabung 40-60%

Pengaruh penyimpanan terhadap morfologi sel darah

Darah disimpan dlm botol/tabung tidak segera dibuat apusan

Terjadi perubahan degeneratif ok adanya antikoagulan, juga terjadi pada darah defibrinasi

Efek penyimpanan thd morfologi sel darah


Dibiarkan (sebelum pembuatan apusan)

darah

Terjadi perubahan degeneratif

1 jam 1 jam 18-25C

3 jam

12-18 jam

Perubahan dpt terlihat

rusak

Tidak berubah

Keterlambatan pemeriksaan
Pemeriksaan kuantitas & kualitas trombosit
Pemeriksaan Koagulasi (PT, APTT, F. VIII, F. IX
lambat Jumlah trombosit turun ! Agregasi trombosit hipoagregasi

lambat

Memanjang F VIII, F IX turun

Pemeriksaan Hb, hmt, jumlah lekosit

lambat

Relatif konstan

MORFOLOGI DARAH TEPI

MORFOLOGI ERITROSIT MORFOLOGI LEKOSIT MORFOLOGI TROMBOSIT

Manfaat Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi (GDT)


Memperkirakan jumlah lekosit dan trombosit Menentukan atau memperkirakan penyebab penyakit Mengetahui perjalanan penyakit Pemantauan penyakit atau pengobatan

You might also like