Professional Documents
Culture Documents
FAMILY: MORACEAE
OLEH
KELOMPOK 2 GANJIL
1. SAYATI MANDIA
(0910421013)
2. MELINDA PURNAMASARI
(0910422035)
3. HADI KURNIAWAN
(0910422037)
4. ERVINA MAGDAULIH
(0910422047)
5. RESTI HELVETIA
(0910422069)
6. BONNA SUVELTRI
(0910422071)
7. RIDHO ANUGRAH
(0910423083)
(0910423099)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmad dan karunianya Penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Tinggi dengan Family Moraceae yang dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan
mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi dan merupakan laporan secara
menyeluruh terhadap hasil Kuliah Lapangan yang dilakukan tanggal 7-9 Mei 2010 di
Kabupaten Solok.
Disamping itu, penulis juga berterima kasih atas pihak pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan ini, diantaranya Prof. Dr. Syamsuardi, MSc. dan
Dra. Solfiyeni, MP. sebagai dosen mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Tinggi, Nurainas, Ssi.,Msi. selaku pembimbing kuliah lapangan, dan Para Asisten
Praktikum Taksonomi Tumbahan Tingkat Tinggi, atas arahan dan bimbingannya
selama ini. Dan pihak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dan penulis sangat menyadari karya ini sangat jauh dari kesempurnaan,
maka dari pada itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan karya ini untuk masa yang akan datang.
Penulis
i
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...i
Daftar Isi...............ii
BAB 1 Pendahuluan......1
BAB 2 Pelaksanaan Kuliah Lapangan
2.1 Waktu dan Tempat..5
2.2 Alat, Bahan, dan Material...5
2.3 Metode Survei.5
2.4 Cara Kerja...6
BAB 3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Jenis Tumbuhan yang didapatkan di Lokasi KL9
3.2 Monograf..15
BAB 4 Keseimpulan...17
Daftar Pustaka
ii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Mahkluk hidup yang ada di bumi kita ini banyak sekali jumlah dan ragamnya. Sejak
manusia lahir ke muka bumi, mereka telah sadar tentang dua fenomena ini. Sejak itu
pula manusia telah berusaha memahami kedua gejala ini dan mengungkap apa
maknanya. Kesadaran dan usaha itulah yang akhirnya melahirkan salah satu cabang
ilmu hayati yang disebut taksonomi (Gembong, 1991)
Ada beberapa pendapat yang saling berbeda tentang istilah taksonomi dan
sistematik tumbuhan, ada yang berpendapat bahwa taksonomi merupakan ilmu dasar
dan mencakup hal-hal yang lebih luas dibandingkan dengan sistematik dan juga ada
yang berpendapat sebaliknya. Mason (1950) mengatakan bahwa taksonomi
mempunyai bidang studi biologi yang luas, terdiri dari sistematik dan studi
perbandingan organisme, sistem taksonomi, nomenclature dan dokumentasi.
Sedangakan Simsom (1961), Heywood (1967), Mayor (1969), dan Rose (1974) cit
Usman mengatakan bahwa sistematik merupakan ilmu yang mempelajari tentang
keanekaragaman, perbedaan dan hubungannya satu sama lain. Taksonomi adalah
bagian dari sistematik tumbuhan. Kemudian, Clive a. stace (1979) cit Ustman
berpendapat bahwa taksonomi adalah sinonim dari sistematik tumbuhan. Dengan
demikian maka tergantung dari sudut mana kita melihat dan mengembangkannya.
Dari kebiasaan penggunaan secara institusi kelihatannya untuk mata ajaran bagi
pendidikan penunjang ilmu-ilmu teknis semuanya menggunakan istilah sistematik,
sedangkan untuk pendidikan basic ilmiah seperti biologi menggunakan istilah atau
judul mata ajaran taksonomi (Rustam Ustman, 1999)
Empat aspek utama yang dipelajari dalam taksonomi tumbuhan adalah
identifikasi, klasifikasi, deskripsi, dan nomenclature. Identifikasi adalah usaha atau
cara mendapatkan atau memberikan nama kepada takson atau sekelompok tumbuhan
tertentu, sesuai dengan cara-cara yang ditetapkan dalam nomenclature. Klasifikasi
adalah cara penempatan suatu takson atau sekelompok tumbuhan pada tingkatantingkatan klasifikasi tertentu sesuai dengan ketentuan-ketentuan nomenclature.
Deskripsi adalah uraian lengkap tentang morfologi suatu takson yang dapat
4
12.0015.00
WIB
kemudian
menurun
kembali
bersamaan
dengan
Suku moraceae ini terdiri dari sekitar 70 marga dengan kira-kira 1000 jenis
yang terutama tumbuh didaerah-daerah panas, banyak diantaranya yang beguna bagi
manusia. Contoh spesies dari family ini : Ficus dengan sekitar 700 jenis, misal :
Ficus elastica (karet), Ficus benjamina (beringin), Ficus religiosa (pohon bodi),
Ficus glomerata (lo), Ficus carica (buah dimakan), Ficus septica (awar-awar), Ficus
variegate. Dari genus Artocarpus terdiri dari diantaranya Artocarpus integra
(nangka), Artocarpus communis (sukun), Artocarpus champeden (cempedak),
Artocarpus elastica (benda). Genus berikutnya Morus memiliki beberapa spesies
yaitu Morus alba, Morus migra (murbei) untuk pemeliharaan ulat sutra Bombyx
mori. Genus Castilloa contohnya Castiloa elastica menghasilkan karet. Genus
Antiaris contohnya Antiaris toxicaria (pohon ancar atau pohon upas, getahnya
mengandung bisa untuk berburu). Genus Broussonetia contohnya Bruossonetia
papirifera dan Broussonetia kampferi (Gembong, 2000)
Adapun tujuan dari kuliah lapangan taksonomi tumbuhan tingkat tinggi ini
adalah untuk mengetahui dan mengamati serta mengkoleksi jenis-jenis tumbuhan
tingkat tinggi yang terdapat di sekitar Bukik Simanjek, Kab. Solok dan dapat
mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang belum diketahui.
BAB II
PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan specimen adalah survei dan koleksi
langsung ke lapangan.
dengan
cara
menjahitnya
atau
merekatkan
dengan
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
Family
Species
Vern.
No.
Name
Koleksi
Keterangan
Arborescens, quadrangularis,
Acanthaceae
Strobilanthes cusia O. K.
Amarhantaceae
40
Asclepiadaceae
Asclepias curassavica L.
31
Asteraceae
24
Asteraceae
35
Herbaceus, menjalar.
50
Asteraceae
Gray
Asteraceae
34
Arborescens
Caprifoliaceae
Sambucus canadensis. L
Chlorantaceae
12
11
10 Euphorbiaceae
11 Graminae
25
Herbaceus
12 Graminae
23
Arborescens
12
putih
13 Graminae
42
14 Labiatae
26
15 Labiatae
44
Arborescens.
Calliandra haematocephala
16 Leguminosae
HASSK.
17 Leguminosae
18 Leguminosae
36
16
28
Arborescens
Arborescens, bunga kuning.
Arborescens, 1 tangkai 3 helai
daun
Liana, daun bagian atas berwarna
10
19 Melastomataceae
20 Moraceae
21 Moraceae
22 Moraceae
9
14
13
20
23 Moraceae
24 Onagraceae
Ficus racemosa L.
Dendrobium crumenatum
39
37
25 Orchidaceae
SWARTZ
26 Pinaceae
47
Arborescens
27 Plantaginaceae
Plantago major L.
27
Herbaceus
28 Polygonaceae
Polygonum hydropiper L.
Herbaceus
Epifit
29 Rubiaceae
30 Rubiaceae
Hedyotis auricularia L.
Arborescens
31 Rubiaceae
19
Frutecsens
32 Solanaceae
Rborescens
13
berwarna putih
33 Teaceae
Camelia sinensis
45
Arborescens
34 Umbeliferae
Eryngium foetidum L.
43
35 Urticaceae
18
Herbaceus
36 Verbenaceae
30
Arborescens
37 Zingiberaceae
17
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ditemukan dari 24 family dan 37
spesies, yaitu family Acanthaceae, Amarhantaceae, Asclepiadaceae, Asteraceae,
Caprifoliaceae, Chlorantaceae, Euphorbiaceae, Graminae, Labiatae, Leguminosae,
Melastomataceae, Moraceae, Onagraceae, Orchidaceae, Pinaceae, Plantaginaceae,
Polygonaceae , Rocaceae, Rubiaceae, Solanaceae, Teaceae, Umbeliferae, Urticaceae,
Verbenaceae, dan Zingeberaceae.
Family yang paling banyak dtemukan adalah dari family Moraceae dan
Asteraceae. Sedangkan family yang paling sedikit ditemukan adalah Acanthaceae,
Amarhantaceae, Asclepiadaceae, Caprifoliaceae, Chlorantaceae, Euphorbiaceae,
Melastomataceae, Onagraceae, Orchidaceae, Pinaceae, Piperaceae, Plantaginaceae,
Polygonaceae , Solanaceae, Teaceae, Umbeliferae, Urticaceae, Verbenaceae dan
Zingiberaceae.
Menurut Gembong (2000) family Acanthaceae ini memiliki ciri-ciri terna
atau semak, daun tunggal dengan sistolit, bunga dalam rangkaian racemosa berupa
bulir atau tandan, corolla simpetal umumnya bilabiatus, pada family Araceae dengan
rhizom, daun memiliki pelepah, kadang imbrikatus, lamina lebar dengan spadix,
uniseksual dengan bunga betina bagian bawah dan bunga jantan di ujung spadix.
Family yang ditugaskan adalah family Moraceae, merupakan family yang
paling banyak ditemukan spesiesnya pada saat kuliah lapangan ini, menurut
Syamsuardi.dkk, (2006) bahwa family Moraceae merupakan tumbuhan yang
termasuk jenis pohon atau perdu, ada yang liana, jarang herba, mengandung getah
warna putih susu, daun tunggal, punya selaput pada bagian kuncup pucuk yang
14
mudah gugur, contoh : Ficus vulva Reinw. Ex. BL, Artocarpus kemando MIQ, Ficus
parietalis BL, Ficus racemosa L.
Jika diamati hasil temuan sampel pada tabel diatas, telah ditemukan berbagai
jenis tumbuhan. Di dalam bentangan alam yang dikelilingi oleh perbukitan terdapat
keanekaragaman yang sangat unik pula. Salah satu jenis tumbuhan yang bisa hidup
dan cocok pada daerah perbukitan adalah Zingiberaceae.
Hal ini dibenarkan oleh Holtum (1950), dimana tempat tumbuh
Zingiberaceae biasanya adalah di daerah lembab, seringkali hidup melimpah pada
daerah dataran tinggi atau bagian pinggang sisi bukit, sangat sedikit sekali ditemukan
pada daerah dataran rendah.
Famili Zingiberaceae pada umumnya dimamfaatkan sebagai ramuan jamu,
bumbu masak, pewangi, pewarna, kosmetik, kertas, hiasan, pengawet makanan, dan
bahan makanan serta beberapa jenis sebagai tanaman hias (syamsuardi dkk, 2006).
Ditambahkan oleh Larsen, Ibrahim, Khaw, Saw, Antoni (2006) bahwa mamfaat
Tumbuhan ini sangat banyak dan telah diketahui oleh msayarakat, di Sumatra Barat
tumbuhan ini digunakan untuk bumbu masakan, obat-obatan tradisional serta bahan
makanan dan minuman.
Famili Zingiberaceae dapat hidup pada daerah tropik dan sub tropik dengan
ketinggian 0 sampai 2000 meter dari permukaan laut, dengan kelembapan udara yang
tinggi dan curah hujan 1000-4000 mm per tahun, secara alamiah tumbuhan ini
tumbuh liar dan sangat cocok dengan lingkungan hutan yang daunnya rontok pada
musim kemarau, seperti halnya jati dan bambu membutuhkan tanah yang kaya akan
humus. Tetapi pada dasarnya tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik hampir pada
semua macam tanah (Yetti, 1988).
Tumbuhan dalam famili Zingiberaceae umumnya berumpun. Beberapa jenis
tumbuh pada daerah tepi sungai dan mampu hidup dengan cahaya lebih, tumbuh
pada daerah tepi terbuka atau tidak pada tepi sungai, ada juga beberapa jenis dari
famili ini yang tumbuh pada lekukan atau diatas permukaan batu, namun akarnya
masuk ke dalam tanah pada celah atau lekukan batu tersebut (Antoni, 2006),
ditambahkan oleh Ridley (1967), dimana tumbuhan dalam famili Zingiberaceae
merupakan tumbuhan herbaceus yang hidup terrestrial dan jarang tumbuh secara
epifit, tumbuhan dalam taksonomi ini umumnya beraroma dan mempunyai rhizome,
15
tumbuhan kelompok ini hidup perennial dan mengandung minyak yang beraoma
khas.
Famili Rubiaceae merupakan tumbuhan yang termasuk pohon, perdu,
liana/herba, memiliki daun tunggal, umumnya corolla membentuk tabung, contohnya
: Psychotria sarmentosa BL, Hedyotis auricularia L, Cinchona succirubra PAVON.
Famili Melastomataceae merupakan tumbuhan berkayau (lignosus) yang
termasuk ke dalam kategori frutescens (perdu atau semak) yang memiliki tinggi
normal 5 meter, famili ini terdiri dari sekitar 200 genus dengan 4000 spesies dan
tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, contohnya sikeduduk (Melastoma
malabathtricum L.), sengganen (Melastoma polyantum), pada umumnya famili ini
memiliki buah kotak.
3.2 Monograf
3.2.1 Artocarpus kemando MIQ.
Artocarpus kemando MIQ, E.J.H Corner.1969.Collection of Ilustrated Tropical
Plant, Vol 1, hal : 27.
Frutecsens, pohon liar, batang mempunyai bulu berwarna coklat, bergetah
putih, philotaxis alternates, daun kecil dalam dua kolom ; 2 kecil, 3-4 x 1,5-2cm
lebih atau kurang. Pertulangan daun menyirip, apex acuminate, basis acuminate,
margin entire. Buah bewarna kuning dengan bentuk lonjong.
Deskripsi diatas sesuai dengan spesimen Artocarpus kemando MIQ. berikut :
Sumatera Barat, Kabupaten Solok, Kecamatan Aro suka, Kanagarian Batang
barus, Jorong Lubuk selasih, Bukik simanjek, 8 Mei 2010, 14, Dewi, imel, tya,
hadi, rido, ervi, bona, resti (ANDA, fr).
16
17
BAB IV
KESIMPULAN
Dari kuliah lapangan yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan,
sebagai berikut :
1. Didapatkan 24 family dengan 37 spesies.
2. Family dengan jumlah jenis terbanyak adalah Moraceae, yaitu sebanyak
empat jenis yaitu Ficus vulva Reinw. Ex. BL, Artocarpus kemando MIQ,
Ficus parietalis BL,
Asteraceae sebanyak 4 jenis yaitu Bidens pilosa L. var. minor (BI), Widelia
18
Caprifoliaceae,
Onagraceae,
Polygonaceae
Chlorantaceae,
Orchidaceae,
,
Solanaceae,
Pinaceae,
Teaceae,
Euphorbiaceae,
Piperaceae,
Umbeliferae,
DAFTAR PUSTAKA
20