You are on page 1of 17

Brian Angelo Soekamto 102008188 Kelompok D2

Anamnesis
Tanda anemia (kelemahan tubuh, sesak nafas, mudah lelah, tampak pucat)? Riwayat hipertensi dalam kehamilan dan riwayat kelainan darah? Multiparitas dan Umur? Makrosomia dan Persalinan lama? salah penanganan kala III persalinan? kehamilan ganda dan polihidramnion? abnormalitas janin dan kelainan struktur uterus?

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Keadaan Umum lemah, pucat dan kita dapat melihat darah keluar pervaginam

Palpasi
Fundus uteri / abdoomen : lembek Kulit : dingin, berkeringat/ kering,pucat Vesika Urinaria : distensi, produksi urin menurun/ meningkat.

Pemeriksaan Penunjang
Hitung darah lengkap
Menetukan tingkat hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct), melihat adanya trombositopenia, serta jumlah leukosit.

Menentukan adanya gangguan kongulasi


Dengan hitung protombrin time ( PT ) activated Partial Tromboplastin Time ( aPTT ) Clotting Time ( CT ) Bleeding Time ( BT ).

Working Diagnosis
Postpartum hemorrhagia et causa retensio placenta
Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 ml selama 24 jam setelah anak lahir Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir

Different diagnosis
Inversio uteri Atonia uteri ruptur uteri

Gejala & tanda pasti

Gejala & tanda belum pasti

Diagnosis penyakit

- Uterus tidak berkontraksi dan lembek - Syok - Perdarahan segera setelah anak lahir (Perdarahan Pascapersalinan Primer atau P3) - Perdarahan segera (P3) - Pucat - Darah segar yang mengalir segera setelah bayi - Lemah lahir (P3) - Menggigil - Uterus kontraksi baik - Plasenta lengkap - Plasenta belum lahir setelah 30 menit - Perdarahan segera (P3) - Uterus kontraksi baik

Atonia Uteri

Robekan jalan lahir

- Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Retensio Plasenta - Inversio uteri akibat tarikan - Perdarahan lanjutan

- Uterus tidak teraba - Lumen vagina terisi massa - Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir) - Perdarahan segera (P3) - Nyeri sedikit atau berat

- Syok neurogenik - Pucat dan limbung

Inversio uteri

Etiologi dan Faktor Prediposisi


+ Atonia uteri + Pimpinan kala III yang salah + Kontraksi rahim yang hipertonik, yang menyebabkan konstriksion ring + Plasenta yang adhesive, sukar lepas karena plasenta yang lebar dan tipis + Kelainan bentuk plasenta sehingga plasenta / sebagian plasenta sukat lepas

Epidemiologi
American College of Obstetricians and Gynecologists (2002) memperkirakan bahwa plasenta akreta timbul sebagai komplikasi dalam 1 diantara 2500 pelahiran

PATOFISIOLOGI
Segera setelah anak lahir, uterus berhenti kontraksi namun secara perlahan tetapi progresif uterus mengecil, yang disebut retraksi, pada masa retraksi itu lembek namun serabut-serabutnya secara perlahan memendek kembali. Peristiwa retraksi menyebabkan pembuluhpembuluh darah yang berjalan dicelah-celah serabut otototot polos rahim terjepit oleh serabut otot rahim itu sendiri. Bila serabut ketuban belum terlepas, plasenta belum terlepas seluruhnya dan bekuan darah dalam rongga rahim bisa menghalangi proses retraksi yang normal dan menyebabkan banyak darah hilang.

Manifestasi Klinik
Gejala Separasi / akreta parsial Plasenta inkarserata Plasenta akreta

Konsistensi uterus

Kenyal

Keras

Cukup

Tinggi fundus

Sepusat

2 jari bawah pusat

Sepusat

Bentuk uterus

Diskoid

Agak globuler

Diskoid

Perdarahan

Sedang-banyak

Sedang

Sedikit/tidak ada

Tali pusat

Terjulur sebagian

Terjulur

Tidak terjulur

Ostium uteri

Terbuka

Konstriksi

Terbuka

Separasi plasenta

Lepas sebagian

Sudah lepas

Melekat seluruhnya

Syok

Sering

Jarang

Jarang sekali

Penatalaksanaan

Komplikasi
kematian maternal infeksi puerperal Sindrom Sheehan

Preventif
Ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak awal (saat masuk) Pimpin persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman (termasuk upaya pencegahan perdarahan pasca persalinan) Lakukan observasi melekat pada 2 jam pertama pasca persalinan (di ruang persalinan) dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya (di ruang rawat gabung). Selalu siapkan keperluan tindakan gawat darurat

Segera lakukan penlilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi Atasi syok Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir. Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah. Pasang kateter tetap dan lakukan pemantauan input-output cairan Cari penyebab perdarahan dan lakukan penangan spesifik.

Prognosis
Dubia ad malam tergantung dari penanganan.

Terima Kasih

You might also like