Professional Documents
Culture Documents
MASALAH SOSIAL
Penentuan masalah dan kebutuhan adalah langkah paling penting dalam problem solving Mengidentifikasi masalah adalah tugas yang paling menantang dalam penanganan masalah. Disebabkan oleh: perbedaan perspektif dalam melihat sebuah realitas (masalah sosial bersifat relatif), masalah sosial sangat kompleks (ex: kemiskinan terkait dengan kejahatan, kerusakan lingkungan, pemanasan global dan kebijakan lingkungan), standar yg digunkan u/ membuat judgement
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak yang tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat. masalah sosial dapat didefinisikan secara kuantitatif, kualitatif dan ideologi. Secara kuantitatif menekankan pada konsensus masyarakat tentang kondisi yang merugikan masyarakat/komunitas Secara kualitatif menekankan bahwa pendapat mayoritas tidak bisa dijadikan acuan karena setiap permasalahan itu unique sehingga dibutuhkan pendapat pakar. Ex: aborsi, minum air tanpa dimasak Secara ideologi menekankan bahwa indikator prilaku menyimpang adalah paradigma yang dipakai untuk melihat realitas. Ex: paradigma islam terhadap praktek demenan di gunung kemukus.
3
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut (Weinberg). Empat unsur masalah sosial (Parillo:1987, 14): 1) Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. 2) Dapat menyebabkan berbagai kerugian fisik atau non-fisik 3) Melanggar nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat 4) Menimbulkan kebutuhan akan pemecahan
KEBUTUHAN
Masalah dan kebutuhan bisa bersifat relatif dan saling terkait. Masalah diselesaiakan melalui pemenuhan kebutuhan dan kebutuhan dipenuhi melalui program aksi. Kebutuhan adalah the gap between what is viewed as a necessary level or condition by those responsible for this determination and what actually exists (Siegel etc, 1995: 11). Kebutuhan merujuk pada sesuatu yang paling esensial untuk hidup secara layak seperti makanan, rasa percaya diri dll. Kebutuhan juga merupakan service/layanan untuk memenuhi kebutuhan (ex: kebutuhan kesehatan, pendidikan). Ketiadaan akses/layanan dipahami sebagai masalah. Kebutuhan sering disamakan dengan hak Identifikasi kebutuhan akan dapat dilakukan berdasarkan analisis dampak dan akibat Perlu dibedakan antara kebutuhan dan keinginan.
6
LANJUTAN......
Hak asasi adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang kalau kebutuhan tersebut tidak dipenuhi dapat berdampak buruk terhadap fisik maupun psikis. UDHR adalah dorongan moral, namun kurang memiliki dorongan hukum. Oleh karena itu dibuat instrumen perjanjian/Kovenan dan konvensi yang dapat mengikat dan menuntut kewajiban hukum bagi negara-negara yang mengesahkan deklarasi tersebut. Kovenan itu ada dua yaitu: ICCPR (international covenant on civil and political rights) dan ICESCR (international covenant on economic, social and cultural rights). Konvensi PBB sangat banyak, diantaranya adalah: 1. International Convention on elimination of all racial discrimination (CERD) 2. Convention on the elimination of all forms of discrimination against women (CEDAW) 3. Convention on child rights (CRC) 4. dll
ISI KOVENAN HAK SOSIAL EKONOMI BUDAYA Hak mendapat perawatan kesehatan Pendidikan Makanan Pakaian Rumah Kondisi kerja yang adil dan aman Hak mencari dan memilih pekerjaan Hak perkawinan yang sejajar bagi pria dan wanita Bantuan dan perlindungan keluarga Jaminan sosial , dll
8
KEBUTUHAN
Empat jenis kebutuhan (Gilbert & Spech, 1977: 290) 1. Kebutuhan yang dinyatakan (expressed need), yaitu kebutuhan yang diusulkan oleh masyarakat akan layanan tertentu. Melihat besaran masalah 2. Kebutuhan yang dirasakan (felt/perceived need). Disamakan dengan keinginan 3. Kebutuhan normatif (normative need). Ditetapkan oleh yang berwenang. Ex: Waktu yang tepat untuk imunisasi, standar gizi seimbang, UMP. Problem ketika terjadi konflik kepentingan 4. Kebutuhan komparatif (comparative/relative need). Ex: kebutuhan untuk periksa kesehatan untuk wanita hamil tergantung kondisi kesehatan dan lokasi tempat tinggal.
10
11
Contoh Kasus
Si A menderita sakit dan dalam beberapa hari ini sakitnya makin parah karena tidak mau makan dan terasa ingin muntah dan perut terasa mual. Si B sebagai seorang isteri merawat sang suami dengan sabar dan setiap kali si B menyuapi makanna ke sang suami, selalu saja dimuntahkan karena rasa yang tidak ingin makan apa-apa. Semakin hari penyakit si A semakin bertambah parah. Oleh karena itu, si A dipaksa untuk makan dan tidak boleh dimuntahkan meskipun terasa tidak enak. Akhirnya kondisi si A semakin membaik dengan dipaksa makan dan minum obat. Akhirnya si A sekarang sembuh dan dapat melaksankan aktivitasnya seperti biasanya.
12
KEKUATAN
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu memanfaatkan sumber daya (kekuatan/potensi). Perspektif kekuatan berangkat dari pedekatan sistem/ecologi (lawan dari sistem medis) Perspektif kekuatan sangat terkait dengan kosep pemberdayaan (empowerment) Kekuatan bisa berupa orang, institusi, program, kebijakan, sumberdaya manusia, sumberdaya alam. Menurut Saleebey (1997, pp. 12-15), lima prinsip yang mengarahkan asumsi perspektif kekuatan tersebut: 1.Setiap individu, kelompok, keluarga dan masyarakat memiliki kekuatan.
13
LANJUTAN......
Trauma, siksaan, sakit, dan perjuangan dapat membuat luka, tetapi hal tersebut dapat dijadikan sumber tantangan dan kesempatan/peluang Diasumsikan bahwa anda tidak mengetahui batas atas dari kapasitas untuk tumbuh dan berubah, dan melakukan aspirasi individu, kelompok dan masyarakat secara serius Memberikan pelayanan terbaik dengan melakukan kolaborasi terhadap klien Setiap tempat dan keadaan selalu ada sumber Tugas utama pekerja sosial yang pertama adalah meningkatkan kekuatan klien/penerima manfaat
14
15
16
17