You are on page 1of 1

Aku benar benar sendiri terabaikan dan tak ada yang peduli,,, Apa ini yang dinamakan takdir

atau ini hanyalah peran,,, Yang harus kujalani dan akan berakhir,,, Dengan langkah sigap dan tujuan pasti,,, Kuawali hari berharap kesulitan tak menghampiri,,, Ketentuan misi tapi apa yang terjadi,,, Aku masuk kedalam dunia yang sama sekali tak kumengerti,,, Aku hanyalah seorang pemimpi yang selalu lari dari kenyataan,,, Tenggelam dalam kerapuhan dan terus larut dalam kesedihan,,, Aku hanyalah seorang yang mungkin pecundang yang takut akan rintangan dan kekalahan,,, Yang kini mencoba sedang merangkai mimpi dan harapan,,, Dan semua yang kurangkai dalam satu malam kini pecah hilang dalam mimpi,,, Senja yang tak lagi bermain di mataku,,, Kaku jiwa yang terikat pada lelah entah dari mana datangnya sebutir tawa,,, Meskipun tawa itu luka hancur resah menusuk,,, Aku akan tetap berlari mengejar pintu mimpi tersandung dan tejatuhbergelimang doa doa,, Ratapku pada bulan yang lagi menyinari menghiasi mimpi sang pemimpi,,, Bukalah aku pintu mimpi agar aku menangis mencari bulir air mataku yang hilang,,, Itu mimpiku jangan kau rampas lagi wahaii tangan dengki,,, Di panas aku meniti perih dua telapak kakii,,, Darah mengalir deras di atas mimpi jauh yaaa masih jauh aku mencari mimpiku yang dulu,,,Sempat aku titip dalam satu malam,,, Gerimis pun menangis tak berhenti lari lagi luka lesu bermain merangkak dan aku terjatuh lagi,,, Kali ini dua kakiku lumpuh tak lagi bisa menopang tubuh yang malang,,, Bersama bayangan kupu kupu biru menuntunku menggenggam jari jari bebasku,,, Sayap harap rindu kutabur doa doa di mimpiku,,, Semoga tumbuh subur bunga bunga mimpi indah bukan neraka mimpi,,, Aku tersenyum rendah di celah kaki bukit mimpi yang terlelap,,, Ku masih tetap terduduk dalam sepi dan sunyiku,,, Ku menatap ke satu arah dengan penuh harap kan datang Dalam gelapnya malam ku kembali hanya bisa termenung dalam kesendirian,

You might also like