Professional Documents
Culture Documents
Mas Suryanto HS., Sudijono Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNESA antok-hs@yahoo.com
Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan suatu model margin keuntungan berdasarkan data historis yang ada pada proyek-proyek terdahulu, kemudian mencoba menemukan faktor apa yang sangat berpengaruh pada model tersebut dan implikasi dari model yang telah diperoleh terhadap margin keuntungan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan metode analisis dokumen. Pengolahan dan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi ganda. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa rata-rata keuntungan kontraktor untuk proyekproyek yang ditinjau dalam penelitian ini (40 proyek) adalah 10,74 % terhadap jumlah dari biaya langsung dan biaya tak langsung dengan standar deviasi 1,66. Nilai keuntungan tertinggi adalah 14,51 %, sedangkan keuntungan paling rendah adalah 7,80 %. Model margin keuntungan berdasarkan lokasi, durasi, biaya langsung dan biaya tak langsung proyek adalah: Y = -81341725,83 + 8995,28X1 219359,43X2 + 0,138X3 + 0,103X4 Dimana : Y = Margin Keuntungan (Rp), X1 = Lokasi Proyek (Km), X2 = Durasi Proyek (Hari), X3 = Biaya Langsung (Rp) dan X4 = Biaya Tak Langsung (Rp) Faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan margin keuntungan adalah biaya langsung disusul oleh waktu penyelesaian (durasi) proyek, biaya tak langsung dan lokasi proyek. Implikasi dari model yang telah diperoleh menunjukkan bahwa semakin jauh jarak proyek, semakin besar biaya langsung dan tak langsung akan semakin meningkatkan margin keuntungan, sedangkan semakin lama kurun waktu (durasi) sebuah proyek akan semakin menurunkan nilai margin keuntungan. Kata kunci : Margin Keuntungan
Abstract This research is meant to decide a profit margin model base on existing historical data at earlier projects, than try to find what factor is very influential to this model and implication of this model to profit margin. The research constitute type of descriptive research use document analysis method. Processing and data analysis using descriptive statistic and double regression analysis. From processing data result will be see that profit mean for projects of view in this research (40 project) is 10,74 % toward sum of direct cost and indirect cost with deviation standart 1.66. A high profit value is 14,51% on Protection Jembatan Kali Sampean Project, whereas a low profit value is 7,80 % on Irigasi Curug Project. The model of profit magin based on location, time duration, direct cost and indirect cost project is: Y = -81341725,83 + 8995,28X1 219359,43X2 + 0,138X3 + 0,103X4 Where : Y = Profit Margin (Rp), X1 = Project Location (Km), X2 = Project Duration (Days), X3 = Direct Cost Project (Rp), X4 = Indirect Cost Project (Rp). The most influential factor in determine profit margin is direct cost and then duration of project execute, indirect cost and project location. Implication models in work showing that so far project distance, so high direct cost and indirect cost may increasing profit margin, while so long a period of project duration will be descending profit margin value. Key word : Profit Margin
2. Kajian Pustaka 2.1 Rencana Anggaran Biaya Proyek Perkiraan biaya menurut National Estimating Society USA sebagai berikut Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto, 1997). Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa perkiraan biaya erat hubungannya dengan analisis biaya, berupa pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dalam usaha mencari pengertian lebih lanjut perihal perkiraan biaya, maka penting untuk diperhatikan hubungannya dengan disiplin cost engineering. AACE (The American Association of Cost Engineer) memberikan definisi cost engineering adalah era dari kegiatan engineering dimana pengalaman dan pertimbangan engineering dipakai pada aplikasi prinsip-prinsip teknik dan ilmu pengetahuan di dalam masalah perkiraan biaya, dan pengendalian biaya (Iman Soeharto, 1997). Ini berarti bahwa pengetahuan disiplin ilmu teknik dan engineering merupakan prasyarat bagi mereka yang akan menyusun perkiraan biaya. Sesuai dengan fungsinya, rencana anggaran biaya proyek dibuat pada suatu periode tertentu dalam siklus proyek oleh pihakpihak yang terlibat di dalamanya. Secara umum jenis anggaran biaya proyek ditinjau dari waktu estimasi (di dalam siklus proyek) serta oleh dan untuk siapa rencana anggaran biaya tersebut dibuat. Semakin jauh memasuki siklus perkembangan proyek akan semakin jelas dan terperinci anggaran biaya proyek. Secara umum anggaran biaya proyek dikategorikan ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu (Paulus Nugraha, dkk., 1985): 1. Rencana anggaran biaya kasar Besarnya rencana anggaran biaya ini biasanya didasarkan pada standar-standar yang telah ada atau berdasarkan pada proyek lain yang hampir sama. 2. Rencana anggaran biaya pendahuluan Rencana anggaran biaya ini dibuat oleh konsultan perencana ketika desain konstruksi (gambar dan R.K.S) telah selesai dibuat, sehingga menghasilkan anggaran
3.
4.
2.2 KomponenRencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya proyek yang lengkap dan teliti adalah rencana anggaran biaya yang dibuat oleh kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan. Hal ini dimaklumi karena kontraktor ingin mendapatkan pekerjaan dengan keuntungan yang wajar. Secara umum komponen rencana anggaran biaya proyek terdiri dari (Paulus Nugraha, dkk., 1985): 1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi/bangunan proyek, yang terdiri dari: a. Bahan/material b. Upah buruh/labor/man power c. Biaya peralatan/equipment 2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi/bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek. Biaya tak langsung dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok besar, yang terdiri dari: a. Overhead cost b. Biaya tak terduga 3. Keuntungan/Profit Keuntungan (profit) merupakan motivasi utama seseorang atau sebuah perusahaan mau mengambil risiko menjadi rekanan/kontraktor. Kalau tanpa keuntungan siapa yang akan mau menjadi kontraktor dengan segala risiko yang harus dihadapi. Dalam melakukan penawaran terhadap sebuah pekerjaan kontraktor telah menghitung segala biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan proyek ditambah dengan keuntungan sebagai imbalan terhadap jasa yang telah diberikan. Perlu dipahami bersama bahwa keuntungan bukanlah gaji. Keuntungan adalah hasil
2.
3.
2.4 Pemodelan Biaya Model biaya (cost models) merupakan teknik yang dapat dipakai dalam memperkirakan biaya estimasi dari proyek yang sedang diajukan. Meskipun teknik ini ditemukan pertama kali pada awal tahun 1970an, akan tetapi terlihat cukup banyak minat dan penelitian yang dilakukan untuk menerapkan teori ini ke dalam praktek (Ashworth, 1994). Model biaya merupakan suatu model matematika atau formula yang paling baik dalam menjelaskan data yang dikumpulkan dalam bentuk biaya dan harga serta faktorfaktor lain yang mempengaruhinya. Penyusunan model biaya merupakan proses panjang yang membutuhkan pengumpulan dan analisis dari begitu banyak data, dan kemudian pada tahap tertentu dilakukan pengujian atas model tersebut sebelum diterapkan dalam praktek. Pemanfaatan komputer berikut software yang tepat adalah sangat perlu ketika mengembangkan model biaya karena begitu banyaknya analisis statistik yang diperlukan. Teknik yang kerap dipakai dalam pemodelan biaya adalah analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu teknik yang mencari formula atau model matematik yang dengan baik dapat menjelaskan sekumpulan data. Teknik ini umumnya digunakan pada situasi dimana hubungan antara variabelvariabel tidak bersifat unik, dalam pengertian
c.
d.
5.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: a. Dalam menentukan margin keuntungan hendaklah didasarkan pada model yang sesuai dengan data historis perusahan, tidak hanya didasarkan pada naluri bisnis semata, karena akan berisiko tidak mendapatkan proyek ataupun kerugian pada akhir pelaksanaan proyek. b. Memperhatikan dengan baik perhitungan biaya langsung (direct cost) karena sangat besar pengaruhnya terhadap margin keuntungan. c. Penelitian ini dapat dilanjutkan pada kontraktor bidang sipil lainnya seperti bangunan gedung maupun jalan dan jembatan, karena memiliki karakteristik proyek yang berbeda.
Daftar Pustaka Ashworth, Allan. 1994. Perencanaan Biaya Bangunan. Wahyudi, Laurentius, penerjemah. Jakarta: PT. Gramedia. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius. Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
NO
1
NAMA PROYEK
2
LOKASI
3
TAHUN
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
BA G. Semeru Lumajang BA Jembatan Kali Jajar Bendung Karet S. Babak DI Turitang Embung Mulur Thp I Groundsill Sungai Kimi Intercepter Irigasi Curug Jaringan Irigasi DI Tunjung Jaringan Irigasi DI. Nipah Nimbokarang Paket VII Normalisasi Batang Angola Normalisasi Kali Bumi IX Normalisasi Kali Gunting Normalisasi Kali Jerowan Normalisasi Kali Kedurus Normalisasi Kali Sekretaris I Normalisasi Muara Kali Lo Normalisasi Sungai Kali Dawir Normalisasi Sungai Merinting Normalisasi Sungai Pelayaran Normalisasi Sungai Wawar Padang Flood Control Pelindung Tebing Serayu SU-01 Pemasangan pompa Pemb. Embung Mulur Penanggulangan Banjir NTT Pengadaan Mat. Poso Pengembangan DI Weliman Perkuatan Tebing Muke Prasarana Air Baku Seropan 6 Proteksi Jembatan Kali Sampean Rehab. Tanggul (BA Cilacap) Rehab. Tebing Kali Sunter Rehab. Waduk Notopuro Rehabilitasi DI Kukusan Rehabilitasi DI Plara Rehabilitasi Sungai Progo RWTM Bili Bili Spillway Kedung Bendo
Jatim Jateng Lombok Bri Semarang Jateng Nabire Samarinda Jabar Madura Madura Jayapura Tapanuli Nabire Nganjuk Madiun Surabaya Jakarta Banyuwangi Jatim Mataram Sidoarjo Purworejo Padang Jateng Surabaya Sukoharjo NTT Sulteng NTT NTT Yogyakarta Situbondo Cilacap Jakarta Sukoharjo Lotim Sumbawa Yogyakarta Makassar Ngawi
2001 2002 1999 2001 1999 2000 2001 1999 2000 2000 1999 1999 2002 2000 1999 2002 2002 2002 2002 2001 2002 2002 1997 2002 2001 1999 2000 2002 2002 2001 2001 2002 2002 2003 1999 2001 2001 2002 1998 2002
14,259,282,000 941,930,000 2,829,745,000 1,311,778,000 4,079,080,000 1,022,914,000 566,992,000 922,443,000 1,427,947,000 8,725,851,000 5,324,376,000 1,135,937,000 13,835,107,000 5,598,786,000 3,854,210,000 32,912,661,000 3,207,982,000 6,722,583,000 16,117,269,000 1,151,602,000 1,124,571,000 12,006,662,000 31,171,813,000 7,791,594,000 5,774,825,000 5,735,793,000 3,175,724,000 4,051,455,000 8,650,474,000 1,215,047,000 7,929,606,000 8,814,822,000 1,323,455,000 5,626,887,000 4,014,411,000 15,300,442,000 10,176,864,000 3,068,003,000 35,212,982,000 3,049,210,000
602 105 191 39 180 103 90 146 240 150 240 296 255 360 30 390 120 100 360 265 59 600 1,419 365 60 240 184 90 730 65 20 90 45 103 300 1,125 458 65 1,110 247
11,882,400,000 761,200,000 2,413,900,000 1,092,200,000 3,261,300,000 846,100,000 439,711,000 761,200,000 1,133,600,000 7,265,698,000 4,326,700,000 936,200,000 11,451,200,000 4,608,593,000 3,189,300,000 26,792,900,000 2,643,700,000 5,455,500,000 13,662,400,000 921,900,000 921,900,000 9,874,900,000 24,567,000,000 6,405,400,000 4,784,632,000 4,726,300,000 2,513,900,000 3,341,500,000 6,943,000,000 1,002,000,000 6,481,300,000 7,125,700,000 1,056,000,000 4,522,000,000 3,261,300,000 12,287,000,000 8,461,200,000 2,543,700,000 28,433,200,000 2,454,300,000
833,743,000 87,386,000 200,340,000 94,500,000 340,855,000 87,386,000 60,538,000 94,500,000 144,862,000 628,571,000 420,849,000 110,671,000 953,648,000 446,936,000 374,463,000 2,169,315,000 221,744,000 572,425,000 833,743,000 128,161,000 78,704,000 1,183,183,000 3,072,642,000 663,914,000 446,936,000 460,239,000 324,463,000 340,855,000 923,642,000 119,542,000 753,648,000 572,425,000 129,542,000 598,090,000 442,198,000 1,583,183,000 865,164,000 221,744,000 2,864,839,000 304,463,000
10