You are on page 1of 292

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS


OPEN SOURCE ILWIS UNTUK MENDUKUNG PENGOlAHAN
DATA PENGINDERAAN JAUH Dl DAERAH {BAPPEDA)
PROGRAM INSENTIF PERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK
Bidang Fokus: Teknologi lnformasi dan Komunikasi
Peneliti Utama: Dr. Katmoko Ari Sambodo
Anggota:
1. Hidayat Gunawan, M.Eng.
2. Drs. Sarno, M.T.
3. lr. Rubini Yusuf, M.Si (menggantikan
Johanes Manalu, M.Si.)
4. M. Priyatna, S.Si, M.Kom.
5. Muhammad Soleh, S.T.
6. Musyarofah, S.Si.
7. Fajar Yulianto, S.Si.
8. Danang, S.Si.
9. lnggit Lolitasari, S.Si.
PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAA TAN DAN TEKNOLOGI
PENGINDERAAN JAUH- LAPAN
Ala mat: Jl. Lapan No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telp. 021-8710786, Fax. 021-8722733
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
Fokus Bidang Penelitian
lokasi Penelitian
Pengembangan Perangkat luna-k Berbasis Open :,ourcc
ILWIS untuk Mendukung Pengolahan Data Penginderaan
Jauh di Daerah (Bappeda)
Teknologi lnformasi dan Komunikasi
Jakarta
Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Kegiatan
A. l.embaga Pelaksana ICegiatan
Nama Koordinator/Peneliti Utama Or. lr. Katmoko Ari Sambodo, M.Eng
Nama Lembaga/lnstitusi Lembaga Penerbangan dan Antan1csa Nasionat lAP AN
Unit Organisasi Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi
PenginderaaR Jauh (Pusbcmgia)
Ala mat .11. LAPAN No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta limur 13710
Telepon/FaksimilVE-Mail (021) 8710786/ (021) 87717816/ katmoko_ari@yahoo.com
Diterima dan disetujui sebagai laporan akhir pelaksanaan
kegiatan tahun anggaran 2010
Kepala Pusat Pengembangan
Pemanfaatan dan Teknologi
Penginderaan Jauh



lr. Agus Hidayat,
19580820.198603.1.005
1
Jakarta, 22 Nopember 2010
Koordinator Kegiatan
Dr.Ir. M.Eng.
19711027.199103.1.002
RINGKASAN
Perangkat lunak (software) merupakan salah satu komponen penting dalam pengolahan
data penginderaan jauh. Saat ini, hampir sebagian besar pengguna-pengguna di Indonesia sangat
bergantung pada software-software berlisensi yang biasanya membutuhkan investasi tinggi,
sehingga memberatkan bagi pengguna. Padahal tidak semua fungsi yang ada di software berlisensi
tersebut mereka perlukan dalam operasional pengolahan datanya.
Penelitian ini mencoba untuk mengkaji kemungkinan pemanfataan dan pengembangan
berbagai software-software open source (khususnya llWIS I Integrated land and Water
Information System) untuk pengolahan data penginderaan jauh dan SIG, melakukan alih bahasa
dan penyiapan dokumentasi I manual pemakaian dalam bahasa Indonesia, mengembangkan
modul-modul penunjang sederhana yang belum terakomodasi dalam software open source
tersebut, dan mengupayakan pemasyarakatan software-software tersebut kepada para
penggunanya khususnya pengguna di daerah (Bappeda).
Berdasarkan hasil kajian dan penelitian selama satu tahun anggaran 2010 ini, dapat
disimpulkanldilaporkan bahwa :
1. Untuk keperluan pengolahan data penginderaan jauh dan SIG menggunakan software open
source dapat dioptimalkan penggunaan kombinasi software llWIS (untuk image processing),
QUANTUM GIS (untuk GIS processing), dan GEOSERVERIMAPSERVER + PostGIS (untuk database
spasial dan Web GIS). Software-software tersebut dapat berjalan baik dengan menggunakan
spesifikasi komputer maupun laptop yang saat ini banyak beredar di pasaran (memori minimal
1 GB, CPU Clock Speed minimal 2 GHz, HD free space minimallO GB, dan OS Windows).
2. Telah disusun dokumentasi/manual pengolahan data berbahasa baik untuk llWIS, QUANTUM
GIS, GEOSERVERIMAPSERVER telah selesai disusun yang mencakup fungsi-fungsi dasar (basic
processing) dan fungsi-fungsi lanjut.
3. Untuk menutupi fungsi-fungsi dasar yang belum terakomodasi, namun secara riil dibutuhkan
dalam operasionalnya di lapangan (khususnya di LAPAN), juga telah dikembangkan modul-
modul penunjang, diantaranya operasi/penghitungan indeks vegetasi, kroping citra
menggunakan area poligon, landsat Gapfill, importlkonversi dan geocoding data ALOS,
konversi siml:iolisasi data vektor QUANTUM GIS ke SLD (Styled Layer Description).
2
4. Sosialisasi dan pelatihan/training singkat telah dilakukan antara lain untuk Pemda Kab.
Sampang, Pemda Kab. Purworejo, Jurusan Pendidikan Geografi dan Fisika, Universitas Negeri
Yogyakarta, dan untuk para peneliti/perekayasa di LAPAN.
5. Dari hasil sosialisasi/training tersebut didapatkan masukan (feedback) dari para pengguna,
diantaranya :
a. Software-software open source tersebut bersifat sating melengkapi dan telah
mencukupi kebutuhan di tingkat pemerintah daerah
b. Materi pengolahan citra dengan llWIS dan SIG dengan Quantum GIS pada
dasarnya cukup mudah untuk diserap. Namun khususnya untuk materi database
spasial dan Web-GIS, perlu adanya pemilihan peserta mengingat materi ini
membutuhkan pengetahuan pemrograman komputer
c. Perlu terus adanya pendampingan dari LAPAN dalam rangka penerapan software
tersebut maupun dalam peningkatan/update kemampuannya di masa mendatang.
3
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kepada Ailah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan laporan Akhir Kegiatan Penelitian Program lnsentif Riset Dikti 2010 dengan judul
"Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Open Source ILWIS untuk Mendukung Pengolahan Data
Penginderaan Jauh di Daerah (BAPPEDA)" ini. Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa pengajuan proposal, kegiatan penelitian, sampai pada
penyusunan laporan ini, sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan kegiatan penelitian ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Bapak lr. Nur Hidayat, Dipl.lng, selaku Deputi Penginderaan Jauh LAPAN yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam kegiatan penelltian
ini;
(2) Bapak lr. Agus Hidayat, M.Sc, selaku Kepala Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi
Penginderaan Jauh LAPAN yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan kami dalam kegiatan penelitian ini;
(3} Bapak Dr. lr. Dony Kushardono, M.Eng, selaku Kepala Bidang Pengembangan Teknologi
Penginderaan Jauh LAPAN yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pil<iran untuk
mengarahkan kami dalam kegiatan penelitian ini;
(4) Para Nara Sumber yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengevaluasi hasil-hasil
kegiatan penelitian ini;
(S) Bapak dan lbu anggota tim kegiatan penelitian yang telah melaksanakan kegiatan penelitian ini;
(6} Bapak dan lbu tim administrasi yang telah banyak membantu dalam kegiatan keadministrasian
penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga kegiatan penelitian ini membawa manfaat bagi perkembangan teknologi
dan aplikasi penginderaan jauh di Indonesia.
Jakarta, Nopember 2010
Tim Penelitian
4
DAFTAR lSI
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN 1
RINGKASAN 2
PRAKATA 4
DAFTAR lSI 5
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR GAMBAR 7
BASI PENDAHULUAN 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
BAB Ill TUJUAN DAN MANFAAT PENEUTIAN 13
3.1 TUJUAN PENELITIAN 13
3.2 MANFAAT PENELITIAN 13
BAB IV METODOLOGI PENEUTIAN 15
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 17
5.1 HASIL PENEUTIAN 17
5.2 PEMBAHASAN 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 35
6.1 KESIMPULAN 35
6.2 SARAN 36
,.....-...,.
DAFTAR PUSTAKA 37
DAFTAR LAMPIRAN 38
5
Tabel4.1.
TabeiS.l
Tabel5.2.
Tabel5.3.
Tabel5.4.
DAFTAR TABEL
Metode pemrograman yang diterapkan dalam penambahan
modul penunjang.
Ringkasan hasil komparasi beberapa software open source untuk
pengolahan data 'J)enginderaan jauh dan sistem informasi geografis
Daftar pembuatan dokumentasi I manual berbahasa Indonesia
Daftar modul tambahan yang dikembangkan
Daftar kegiatan sosialisasi/training penggunaan software open source
untuk pengolahan data penginderaan jauh dan SIG
6
16
21
24
27
30
DAFTAR GAM BAR
Gambar 2.1. Gambaran global blok pemrosesan data penginderaan jauh dan
SIG beserta softwarenya di LAPAN 11
Gambar 5.1. Contoh hasil pengolahan dari modul-modul yang dikembangkan 28
Gam bar 5.2. Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi/training penggunaan software
open source untuk pengolahan data penginderaan jauh dan SIG 31
7
BABI
PENDAHULUAN
Dalam beberapa dekade terakhir ini, teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis (SIG) telah dirasakan manfaatnya di berbagai bidang seperti bidang hankam, monitoring
dan pengelolaan sumber daya alam ~ d r t maupun laut), tata ruang, pemetaan bahaya/bencana
alam, dan lain-lain. Untuk menghasilkan berbagai informasi spasial (peta tematik) dengan kualitas
yang tinggi yang diturunkan dari data/citra penginderaan jauh tersebut diperlukan : 1) hardware
(perangkat keras); 2) software (perangkat lunak); 3) sumber daya manusia. Khususnya terkait
dengan software, hampir sebagian besar pengguna-pengguna di Indonesia sangat bergantung pada
software-software berlisensi yang biasanya memerlukan biaya yang sangat tinggi baik di awal
investasinya maupun dalam pemeliharaan selanjutnya. Hal ini tentu saja sangat memberatkan bagi
pengguna-pengguna seperti misalnya pengguna di Pemerintah Daerah, di lingkungan akademisi
dan peneliti. Padahal tidak semua fungsi yang ada di software berlisensi tersebut mereka perlukan
dalam pengolahan datanya. Sebagian besar dari mereka hanya menggunakan fungsi-fungsi
pengolahan data sederhana saja, sehingga seringkali percuma saja mereka membeli mahal namun
tidak optimal pemakaiannya. Lebih jauh, pada software berlisensi kode programnya bersifat
tertutup, sehingga algoritma yang dipergunakannya pun tidak transparan yang sering berimplikasi
pula pada validitas hasil-hasil pengolahan yang didapatkan. Hal ini pulalah yang sedikit banyak
menjadi kendala bagi penelitian dan inovasi-inovasi baru di bidang penginderaan jauh di Indonesia.
Di lain pihak, terdapat beberapa organisasi maupun kelompok pengguna di dunia yang
berinisiatif mengembangkan berbagai software open source untuk keperluan pengolahan data
penginderaan jauh ini. Salah satunya yang memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup memadai
adalah software open source ILWIS (Integrated Land and Water Information System). Berbeda
dengan software berlisensi, software open source ini dapat diperoleh dan didistribusikan secara
bebas, dan kode pemrogramannya bersifat terbuka sehingga algoritma yang ada dapat dipelajari
dan dikemhangkan lebih lanjut. Namun demikian, sayangnya di Indonesia pemakaian software-
software tersebut belum berkembang diantaranya disebabkan oleh: 1) Permasalahan SDM yang
8
sudah terbiasa dengan software berlisensi dan sulit I kurang memahami software open source; 2)
Keragu-raguan tentang adanya software open source yang dapat menjawab sekaligus semua
kebutuhan pengguna dalam mengolah data penginderaan jauh serta kompatibilitasnya dengan
software berlisensi; 3) Kurang interaktif dalam hal user interfacenya (GUI) yang sebagian besar
masih berbasis command line; 4) Tidak I kurang tP.rsedianya support dari pengembang apabila
ditemui masalah (bug) pada waktu pemakaiannya; 5) Tidak I kurang tersedianya manual,
informasi, dan support lainnya dalam bahasa Indonesia; 6) Kurangnya sosialisasi pemakaian
software-software open source terlebih lagi yang terkait dengan pengolahan data penginderaan
jauh.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penelitian ini mencoba untuk mengkaji kemungkinan
pemanfataan dan pengembangan berbagai software open source untuk pengolahan data
penginderaan jauh dan SIG, melakukan alih bahasa dan penyiapan dokumentasi I manual
pemakaian dalam bahasa Indonesia, dan mengupayakan pemasyarakatan software-software
tersebut kepada para penggunanya. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah khususnya
Kementrian Negara Ristek dan Teknologi dan Kementrian Negara Komunikasi dan lnformasi yang
dalam beberapa tahun terakhir ini berupaya menggalakkan pemakaian software-software open
source baik di lingkungan instansi pemerintah, akademisi, maupun masyarakat pengguna lainnya
secara umum.
9
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem lnformasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam
arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Salah satu sumber data yang sangat
penting bagi SIG adalah data/citra penginderaan jauh. Oari data penginderaan jauh tersebut perlu
diolah dan dianalisa lebih lanjut sehingga didapatkan berbagai informasi turunan yang sangat
bermanfaat di berbagai bidang.
Berdasarkan kajian/pengalaman operasional di LAPAN, secara garis besar alur pengolahan
data penginderaan jauh dan SIG tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.1. Pertama-tama dilakukan
tahap pengolahan citra (image processing) terhadap data penginderaan jauh dalam berbagai
format, seperti penajaman citra, koreksi geometrik dan radiometrik, penggabungan citra, ektraksi
fitur/informasi, klasifikasi, dan lain-lain. Pada tahap berikutnya dilakukan pemrosesan SIG (GIS
processing) seperti dilakukannya editing unsur titik (point), garis (line), dan poligon (polygon),
analisa-analisa sesuai kebutuhan baik analisa spasial maupun non-spasial, dan proses layout peta.
Pada tahap lanjutan, data-data tersebut kemudian diorganisasikan dalam suatu basis data spasial
dan apabila perlu didistribusikan secara luas melaui internet (Web GIS) agar dapat dimanfaatkan
secara luas. Selama ini, sebagian besar pekerjaan tersebut dilakukan dengan menggunakan
software berlisensi. Hal ini tentu sangat memberatkan, terutama bagi para pengguna yang
sebetulnya hanya memerlukan fungsi-fungsi sederhana yang dibutuhkan untuk pengolahan data
pada masi ng-masing tahapan tersebut.
Software open source ILWIS (Integrated Land and Water Information System) telah cukup
dikenal sebagai software pengolahan data penginderaan jauh dan SIG yang tak berbayar. Software
ini dibangun oleh International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (lTC), Enschede,
10
SOFTWARE
DATABASE
SPASIALDAN
WEBGIS
SOFlWAI\E
BERltSENSI
SOFlWARE
OPEN SOURCE
Gambar 2.1. Gamba ran global blok pemrosesan data penginderaan jauh dan
SIG beserta softwarenya di LAPAN.
Belanda, dengan kemampuan pengolahan raster pada citra satelit penginderaan jauh, pengolahan
vektor untuk membuat peta vektor dan pemodelan spasial yang tak terhitung. ILWIS mempunyai
fasilitas untuk menginput, mengatur, menganalisa dan merepresentasikan data geografi. Dari data
tersebut dapat dihasilkan informasi pola dan proses spasial maupun temporal pada permukaan
bumi. ILWIS mampu mengintegrasikan antara citra, vektor dan data tematik dalam satu kesatuan
sistem pengolahan data yang unik dan dapat diandalkan. ILWIS menyediakan beragam fitur
pengolahan data seperti impor/ekspor data, digitasi citra, edit citra, analisis data dan menampilkan
citra dan mampu memproduksi peta citra dengan kualitas yang baik.
Walaupun telah cukup dikenal secara luas, namun perlu dilakukan kajian secara mendalam
apakah software ILWIS tersebut mampu menjawab segala kebutuhan yang diperlukan dalam
tahapan-tahapan pengolahan data seperti pada Gambar 2.1. Selanjutnya perlu dikaji apakah
pengoperasian software tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh pengguna biasa (tanpa
11
memerlukan ketrampilan/pengetahuan yang tinggi). Selain tentunya kualitas h ~ s i l pengolahan
data, kemudahan penggunaan software juga menjadi kunci penting bagi pintu masuk untuk para
pengguna baru dan kontinyuitas pemakaiannya di masa-masa selanjutnya. Berdasarkan hal
tersebut, selain ILWIS, penelitian ini mencoba mengkaji pula software-software open source yang
Jainnya yang sekiranya dapat menjadi komplementer bagi software ILWIS tersebut.
12
BABIII
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 TUJUAN PENEUTIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah :
1) Mengkaji dan menginventarisasi beberapa software open source yang berpotensi untuk
dipergunakan dalam pengolahan data penginderaan jauh dan SIG (Terutama berfokus pada
software open source ILWIS).
2) Mengintegrasikan software-software tersebut ke dalam suatu sistem desktop komputer
dan melakukan alih bahasa ke bahasa Indonesia baik dalam menu-menunya maupun
dokumentasi I manual pemakaiannya.
3) Mengembangkan modul-modul penunjang sederhana yang belum terakomodasi dalam
software-software open source (ILWIS) yang ada saat ini (misal : pembacaan I konversi
format data tertentu baik data optis maupun SAR, modul pengolahan citra tambahan,
konektivitas dengan database spasial atau sistem Web GIS).
4) Melakukan kegiatan sosialisasi hasil-hasil yang didapat tersebut baik secara internal untuk
pengguna LAPAN maupun eksternal untuk pengguna di luar LAPAN (terutama pengguna di
Pemda, peneliti di lain instansi, pelajar/mahasiswa)
4.1 MANFAAT PENEUTIAN
Manfaat utama dari penelitian ini adalah didapatkannya suatu model sistem aplikasi desktop
komputer yang berisi software open source pengolahan data penginderaan jauh dan SIG
{khususnya ILWIS) beserta dokumentasi/manual pemakaiannya yang selanjutnya dapat
dipergunakan oleh beberapa pengguna potensial, diantaranya :
13
Pengguna internal LAPAN :
c Peneliti dan perekayasa terkait dengan pengolahan data penginderaan jauh dan
SIG
Pengguna di luar LAPAN :
c Pegawai I operator terkait pengolahan data penginderaan jauh dan SIG di berbagai
pemerintah daerah (Bappeda) dan instansi pusat.
c Peneliti dan perekayasa pada bagian litbang di instansi-instansi lain (UPI, BPPT,
Bakosurtanal, Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, BNPB) yang
tugasnya terkait erat dengan pengolahan data penginderaan jauh dan SIG.
c lingkungan akademisi (pelajar/mahasiswa, guru/dosen)
c LSM dan masyarakat luas lainnya
14
BABIV
METODOLOGI PENELITIAN
Kegiatan penelitian ini akan dilakukan dalam 8 (delapan) tahapan besar sebagai berikut:
1. Studi Pustaka.
2. lnventarisasi dan komparasi berbagai software open source yang ada di dunia khususnya
terkait pengolahan data penginderaan jauh dan SIG.
3. Ujicoba berbagai software open source yang ada (khususnya ILWIS) untuk menganal!sa
kemampuan dan kekurangannya ke dalam suatu sistem desktop komputer (baik untuk
sistem operasi Windows maupun Linux).
4. Pengalihbahasaan menu-menu yang ada dan panduan pemakaiannya (Help) ke dalam
bahasa Indonesia.
5. Pengembangan modul-modul penunjang sederhana yang belum terakomodasi dalam
software open source (ILWIS) yang ada tersebut. Penentuan modul-modul tambahan
tersebut terutama dikaji berdasarkan keperluan nyata yang biasanya diperlukan oleh
petugas/operator pengolah data yang selama ini dilakukan di internal LAPAN. Sedangkan
metode pemrograman yang akan diterapkan untuk keperluan tersebut dirangkum pada
Tabell.
6. Penyiapan modul-modul pelatihan dalam bahasa Indonesia.
7. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi I pelatihan ke internal LAPAN dan pengguna di luar LAPAN
lainnya (terutama pengguna di Pemda, peneliti di lain instansi, pelajar/mahasiswa).
8. Evaluasi hasil-hasil kegiatan.
15
Tabel4.1. Metode pemrograman yang diterapkan dalam penambahan modul penunjang.
No Metode Pemrograman Penjelasan Contoh
I
1 SCRIPT (ISL: ILWIS Membuat script berupa rangkaian - Penghitungan NOVI,
Script language) command, calculations, dcm SST.
expressions yang telah disediakan
oleh ILWIS untuk melakukan
- Penambahan menu
pemrosesan batch tertentu.
cropping dengan area
polygon
2 Penambahan function Membuat function baru yang betum - Speckle Filtering (untuk
baru di ILWIS terdefinisikan di llWlS (ILWIS pre- dataSAR)
programmed functions yang
berjumlah setftar 50 functions}
-
Pembacaan format data
tertentu (misal ALO$-
PALSAR)
3 Penambahan modul Menambahkan o ~ baru dengan - landsat Gap fill
dengan bahasa memprogram sendi.ri, menggunabn
pemrograman lain library yang telah ada (C++, IOL),
- lntegrasi dengan library
(C++, IOL, ODE) atau mengintegrasikan dengan
Quantum GIS, GOAL, dll
moduf/software open source yang
untuk melakukan
telah ada secara timbal balik (DOE:
analisa spasiat, konversi
Dynamic Data Exchange)
ke Styled layer
Descriptor, dll. .
16
BABV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENEUTIAN
Berikut hasil-hasil yang telah didapatkan yang disampaikan menurut masing-masing poin
tujuan pada Bab Ill.
4.1.1 Hasil terkait tujuan 1 (Kajian dan inventarisasi beberapa software open source terkalt
pengolahan data penginderaan jauh dan SIG)
Pada tahap permulaan telah dilakukan kajian secara mendalam fungsi-fungsi pengolahan
data penginderaan jauh dan SIG yang secara nyata dibutuhkan terutama melalui diskusi dan tanya
jawab diantaranya dengan :
o Para peserta bimbingan teknis yang berasala dari pemerintah daerah (Bappeda),
diantaranya dari Pemda Kab. Sampang, Jawa Timur, Pemda Kab. Purworejo, Jawa
Tengah, dan beberapa peserta dari pemda lainnya (melalui kegiatan bimbingan teknis
yang dilakukan oleh Pusdata-LAPAN)
o Beberapa peneliti/perekayasa/instruktur yang banyak terlibat dalam berbagai
pelatihan di lingkungan LAPAN.
Dari hasil diskusi dan tanya jawab tersebut, dapat diringkaskan secara garis besar bahwa
mereka membutuhkan hal-hal seperti berikut ini :
o Tersusunnya berbagai informasi spasial daerah berbagai sektor/bidang yang mampu
memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan daerah yang terintegrasi
17
o Sistem tersebut mudah pembuatannya dan operasionalnya, namun sedapat mungkin
dengan sumber daya manusia dan biaya yang tidak terlalu besar.
o Sistem tersebut disajikan secara interaktif, dinamis, dan dapat diakses baik di
lingkungan internal pemda maupun masyarakat luas (pengguna Internet).
Apabila dijabarkan secara lebih lanjut, untuk membangun sistem tersebut diperlukan suatu
perangkat lunak untuk keperluan pengolahan data penginderaan jauh dan SIG yang secara minimal
musti memenuhi beberapa fungsi berikut :
a. Oapat membuka beberapa format data satelit dan data GIS yang umum dipakai
{seperti format GeoTIFF, SHP, HOF).
b. Mampu melakukan pengolahan citra digital dasar seperti untuk keperluan koreksi
geometrik dan radiometrik, penajaman citra, penggabungan citra, klasifikasi objek.
c. Oapat melakukan proses pengeditan data-data SIG dan proses-proses analisa SIG
sederhana.
d. Oapat melakukan proses layout peta untuk menghasilkan berbagai jenis peta
sesuai dengan kaidah kartografi.
e. Kompatibilitas output hasil pengolahannya dengan software pengolahan yang lain
{termasuk software yang berlisensi).
f. Konektivitas dengan database spasial sederhana atau sistem Web GIS terutama
yang berbasis open source.
g. Kemudahan penggunaan terutama terkait dengan user interface {GUI}. Apabila
dimungkinkan dilakukan pengalih bahasaan atas menu-menu yang tersedia ke
dalam Bahasa Indonesia.
18
Pada tahap selanjutnya dilakukan pencarian informasi (terutama melalui Internet)
mengenai ketersediaan software-software open source yang ada. Meskipun terdapat beberapa
software yang telah dikembangkan dc:m tersedla di Internet berrlasarkan kajian dan diskusi yang
mendalam hanya terdapat beberapa software yang berpotensi dapat menjawab kebutuhan-
kebutuhan di atas. Software-software tersebut diantaranya adalah :
a) llWIS (Integrated Land and Water Information System)
Software open source untuk penginderaan jauh dan SIG yang mengintegrasikan
raster/citra, vektor dan data tematik dalam suatu paket desktop komputer. Oilengkapi
berbagai fungsi untuk image processing, spatial analysis, dan lain-lain. Oikembangkan
oleh ITC-Belanda, dapat diakses di ilwis.org atau S2north.org
b) GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)
Software open source untuk penginderaan jauh dan SIG yang mengintegrasikan
raster/citra, vektor dan data tematik dalam suatu paket desktop komputer. Oilengkapi
dengan berbagai fungsi untuk geospatial data management and analysis, image
processing, graphics/maps production, spatial modeling, dan visualization.
Oikembangkan di bawah proyek Open source Geospatial Foundation (sejak September
2006) dan dapat diakses di grass.itc.it.
c) QUANTUM GIS
Software open source Sistem lnformasi Geografis (SIG) yang memiliki sifat user
friendly, mendukung berbagai format raster/citra, vektor seperti (termasuk ESRI
Shapefile, dan database geospasial (seperti PostGIS). QGIS memberikan kemudahan
bagi pengguna untuk melakukan pencarian (browse) data-data geospasial, melakukan
berbagai analisa spasial, dan melayout peta untuk berbagai keperluan. QGIS juga
mendukung plugs-in untuk melakukan tampilan jejak GPS, konektivitas dengan
database geospasial dan sistem web GIS {seperti GEOSERVER, MAPSERVER).
Dikembangkan oleh QGIS Development Team, dapat diakses di qgis.org.
d) GEOSERVER
19
Software open source berbasis Java untuk mendisplay (view) dan mengedit data-data
geospasial yang mengikuti open standards yang ditetapkan oleh OGC (Open Geospatial
Consorsium) diantaranya standard WMS (Web Map Service), WFS (Web Feature
Service) dan WCS (Web Coverage Service). Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penyajian
peta dan sharing data melalui teknologi web termasuk integrasinya dengan database
spasial seperti PostGIS. Dikembangkan oleh OpenGeo, GeoSolutions, dan Refractions
Research dan dapat diakses di geoserver.org.
e) MAPSERVER
Software open source berbasis program CGI dan Mapscript untuk mempublikasikan
data-data geospasial dan aplikasi peta interaktif melalui media web. Memiliki
fleksibilitas tinggi dalam penyajian peta dan sharing data melalui teknologi web
termasuk integrasinya dengan database spasial seperti PostGIS. Dikembangkan
pertama-tama oleh University of Minnesota pada pertengahan 1990 dengan support
dari NASA dan dapat diakses di mapserver.org {dimanage oleh MapServer Project
Steering Committee yang didukung OSGeo).
Selanjutnya dilakukan ujicoba dan komparasi terhadap software-software tersebut, dan
hasilnya dirangkum pada label 5.1. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa kombinasi software-
software berikut dapat memenuhi fungsi-fungsi yang telah dijelaskan di atas:
a. ILWIS, terutama untuk pengolahan data citra satelitnya (image processing, seperti :
import/export, komposit warna citra, penajaman, koreksi geometrik, subset dan
mosaic, klasifikasi digital )
b. QUANTUM GIS, terutama untuk pengolahan data vektor (G/5 processing, seperti
digitasi unsur titik, garis, poligon, editing table, anali$a spasial/kueri, layout peta)
c. GEOSERVER atau MAPSERVER + PostGIS, terutama fungsi manajemen data dan
konektivitas dengan database spasial maupun distribusi informasinya melalui teknologi
web
20
N
......
) ) ) ) )
) ) ) ) ( )
) ) ) )
) )
Tabel 5.1 Ringkasan hasil komparasi beberapa software open source untuk pengolahan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis
(0 : fungsinya sangat memadai i ll: fungsinya kurang memadal/kurang user friendly i X: tldak tersedla fungsl tersebut)
KATEGORI FUNGSI NAMA SOFTWARE OPEN SOURCE kETERANGAN
PENGOLAHAN
ILWIS GRASS QUANTUM GIS GEOSERVER MAPSERVER
PENGOLAHAN Membuka format data satelit
0 0 0 0 0
CITRA INDERAJA yang umum dipakai (format
(IMAGE GeoTIFF)
PROCESSING)
Membuka format data CEOS
X X ll X X
Perlu konverter ke
(seperti ALOS) format GeoTIFF
Melakukan koreksl geometrlk
0 0 X X X
Membuat citra komposlt
0 0 X X X
warna, penajaman citra
(stretching, filtering, dll)
Subset citra dan mosaik citra
0 0 X X X
Subset citra dengan pollgon
X X X X X
Batas administrator
Klasiflkasi digital
0 0 X X X
Fungsl pengolahan citra lanjut
0 ll X X X
(operasi multlband,
pengolahan dengan OEM, 30,
pan-sharp, feature extraction,
dll)
.
)
\
N
N
)
) )
)
) ) ) ) )
Tabel 5.1 (lanjutan) Ringkasan hasil komparasi beberapa software open source untuk pengolahan data penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis. (0 : fungsinya sangat memadal; A: fungslnya kurang memadai/kurang user friendly; X: tldak tersedla fungsl tersebut)
KATEGORI FUNGSI NAMA SOFTWARE OPEN SOURCE KETERANGAN
PENGOLAHAN
ILWIS GRASS QUANTUM GIS GEOSERVER MAPSERVR
- -
PENGOLAHAN Membuka format data GIS yang
A(*) A 0 0 0
() Dlkonversl dulu
DATA SIG (GIS umum dipakai (Shapefile). ke format ILWIS
PROCESSING}
Digitasi dan pengedltan data
A(*) A 0 X X
vektor (point, line, polygon).
Ana lisa SIG sederhana I kuerl
A A 0 A ll
Layout peta untuk dlprint
0 0 0 X X
WEB GIS DAN Output berupa Web GIS dlnamls
X X X 0 0
KONEKSI
DATABASE
Konektivltas dengan database
A(*) A(*) 0 0 0
() Maslh belum
SPASIAL
spasial atau sistem Web GIS fully support.
terutama yang open source.
LAIN-LAIN Kemudahan penggunaan
0 A(*) 0 0 A
() Sebaglan besar
terutama terkait dengan user menggunakan
interface (GUI}. command line.
Kelengkapan manual dan
0 A 0 A A
kemungklnan pengallh bahasaan
menu-menu ke Bahasa Indonesia
'
- ----- - ----- - ------- - -- -------
) )
I
I
Berdasarkan serangkaian ujicoba, software-software tersebut dapat berjalan balk dengan
menggunakan spesifikasi komputer maupun laptop yang saat ini banyak beredar di pasaran, yakni
dengan spesifikasi minimal sebagai berikut :
o Memori minimall GB,
o CPU Clock Speed minimal 2 GHz,
o HD free space minimallO GB,
o Operating System Windows XP atau Windows 7 (Windows Vista kurang
direkomendasikan, karena sering dijumpai inkompatibilitas I error ).
4.1.2 Hasil terkait tujuan 2 (Pembuatan manual pernakaian dalam bahasa Indonesia)
Telah dilakukan pembuatan dokumentasi/manual pengolahan data berbahasa Indonesia
yang mencakup software open source llWIS, QUANTUM GIS, GEOSERVER/MAPSERVER baik untuk
fungsi-fungsi dasar (basic processing) maupun fungsi-fungsi lanjut yang secara nyata dibutuhkan
oleh pengguna. Daftar isi dari manual tersebut dirangkum dalam label 5.2, sedangkan manual
lengkapnya disertakan pada bagian lampiran.
23
Tabel 5.2. Daftar pembuatan dokumentasi I manual berbahasa Indonesia
NO NAMA MANUAL DAFTARl51
1 MANUAL BABt PEHGANTAR PENGtNDERAAN JAUH
PENGGUNAAN BABII tNTROOUKSt DAN KONSEP lfTAMA tlWIS
SOFTWARE OPEN
2.llnformasi Umum SoftwaJre OS llWIS
SOURCE ILWIS UNTUK
2.2 Struktur Data Spasial pada llWtS
PENGOI.AHAN OTRA
2.3 Sistem filSng dan Unkfng pada ObJect ltWtS
SATEUT
BABIII INSTAlASI ttWIS DAN PENGENALA.Ni lNTERfAC
PENGINDERAAN JAUH
PENGGUNAHYA
3.1 Download dan fnstatasi llWtS
(Manual Lengkap flhat
3.2 Mocftfitasi ModulllWI5 Berbahasa Indonesia
l.ampiran 1)
33 Dasar-dasac Interface Pengguna
BABIV PENGOI.AHAH DATA rnRA SATEUT
PENGINDERAAN JAUH
4.1 Membulca {lmpor-Elcspor} dan Menampt1kan
Data Citra Penginderaan Jauh
4.2 Korelcsi Geometrik Data (Geo-rtiferendng)
4.3 Membuat Subset Otra (Image subset)
4.4 Membuat Mosaik Om: (Image Mosoicki119)
4.6 Klasifilcasi Digital Data Citra
(Image CIDssifirotion)
BABV DIGITASI DAN EDtiliNG DATA VEKTOR
5.1 Mendigjtasi Unsur litilc (Point)
5.2 Mendigitasi, Unsur Garis (Une)
5.3 Mendigi.tasi Unsur Ali"ea (Polygon)
5.4 Mengedit Tabel/ Atribut
BABVt lAYOUT PET A
BABVfl IMPORT DATA DAN PfNGOlAHAN DATA OIRA
RESOlUSI TINGGI
7.1 Citra QUICKBIRD
7.2 Otra AlOS
BAB VIII PEMANFAATAN ILWIS UNTUK APUKASI
HIDROLOGI
BAB IX PROSEOUR PENYUSUNAN FORMULA SCRIPT-fUNCT10N
PADA SOFTWARE llWIS
BABX PEMANFAATAN PROGRAM LANDSAT GAPflll UNTUK
MEN.GATASI PERMASALAHAN DATA lANDSAT-7 SlC OFF
24
label 5.2 (lanjutan) . Daftar pembuatan dokumentasi I manual berbahasa Indonesia
NO NAMA MANUAl DAfTARISI
2 MANUAL PENGGUNAAN BAS I lNTRODUKSI QUANTUM GIS
SOFTWARE OPEN
BABfl INSTALASI QUANTUM GlS DAN PENGENALAN
SOURCE QUANTUM GIS
MENu-MENUNYA
UNTUK MEM.BANGUN
2.1 Download dan !nstaliasi QUANTUM GIS
APUKASI SISTEM
2.1 Pengenalan Menu-Menu QUANTUM GIS
INFORMASI GEOGRAAS
BABfll DtGITASI DARt DATA CITRA SATHIT
PENGINDERAAN JAUH
(Manual Lengkap lihat
3 . 1 Membub Data Gtra Pengmdetaan Jauh
Lampiran 2) 3.2 Mendigitasi Unsur Titik (Point)
3.3 Mendigitasi Unsur Garis (Line)
'
3.4 Mendigitasi Unsur Asea (Polygon}
35 Mengedft: Tabet I Atribut
BAB IV ANAUSA SPASIAI./ KUERI
4.1 Buffer Area
4.2 Intersection Area
43 Union Area
BABV MEMBUAT LAYOUT PETA
'
5.1 Menambah Mop
'
5.2 Menambah Label
I 5.3 Menambah Arrow
5.4 Menambah Scale Bar
I
55 Menambah Legend
'
5.6 Menambah Atrribute Table
'
5.7 Menambah Grid
'
5.8 Mengeksport sebagai Otra
BABVI MODUl GPS TOOLS
6.1load GPX fde
6.2 Import other file
6.3 Download from GPS
6.4 Upl'oad to GPS
6.5 GPX ConversiolilS
BAB VII MENGGUNAI<AN DAN MENAMBAH BERBAGAI
PlUGIN DAI:AM QUANTUM GIS
7.1 Daftar P1ugin Dasar yang e ~ a h Disediakan
7.2 Menambah Plugin Baru
25
Tabel 5.2 (lanjutan) . Daftar pembuatan dokumentasi I manual berbahasa Indonesia
NO NAMA MANUAL DAFTARISI
3. MANUAl BASI INTROOUKSI GEOSERVER
PENGGUNAAN
BABit INSTALASI GEOSERVER DAN SOFTWARE PENDUKUNG
SOFtWARE OPEN
2.1 Download dan rmstafasi Java Runtime Environment (JRE)
SOURCE GEOSERVER
U Download dan lmstalasi GEOSERVER
DAN MAPSERVER
2.3 Downfoad dan tnstafasi Googie Earth
UNlUK PEMBUATAN
BABin INP".JT DATA VEKTOR DAN KONHGURASINYA
SISTEM INFORMASI
3.1 Peoyiapan/copy data ke folder 'data_d'ir/data'
GEOGRAAS
3.2 Membuat woricspace
BERBASIS WEB
3.3 Membuat store
3.4 Menambah layer
(Manual Lengkap 3.6 Mefihat hasilnya di Web Browser dan Google Earth
lihat Lampiran 3) 3.5 Menghias I styfmg layer sederhana
BABN INPUT DATA RASTER DAN KONHGURASfNYA
BABV PENGHOMPOKKAH LAYER (LAYER GROUPING)
BABVI KMl STYUNG UNTUK MENGHIAS TAMPflAN
PADA GOOGLE EARTH
6.1 Mengubah Judul (Title)
6.2 Mengubah Oesklipsi {Description)
6.3 Menambah Gambar Kecil (Thumbnail)
6.4 Membuat Hyperlink untt:Jk File Lain
. BABVII
OPTlMASt GEOSERVfR SEBAGAI PROOUOlON SERVER
BAS VIII AlTERNATIF PENGEMBANGAN WEB-GtS
DENGAN MAPSERVER DANi POSTGIS
8.1 Pengeoalan Mapserver
8.2 Fitur Utama Mapserver
8.3 Arsitektur Aplikasi Mapserver
8.4 Kompcnen Mapserver
8.5 Pengetahuan Dasar Mapserver
8.6 Struktur File Konfigurasi MAP
8 . .7 Kebutuhan Sistem
8.8 lnstalasi Mapserver
8.9MAPFile
8.10 Data Input
8.11 Lebih lanjut dengan MAP File
26
4.1.3 Hasil terkait tujuan 3 (Pengembangan modul penunjang sederhana yang belum
terakomodasi)
Berdasarkan hasil kajian software-software open source yang ada didapatkan kesimpulan
bahwa terdapat beberapa kekurangan-kekurangan terutama yang terkait dengan kebutuhan-
kebutuhan riil di lapangan selama ini. Untuk mengatasinya, penelitian ini mencoba
mengembangkan sendiri modul-modul penunjang sederhana seperti yang dirangkum pada Tabel
5.3. Sedangkan beberapa contoh hasil sementara dari modul-modul yang dikembangkan tersebut
ditunjukkan pada Gambar 5.1. Manual pemakaian modul-modul tersebut disertakan langsung di
dalam manual disusun sesuai dengan kegunaan modul tersebut.
Tabel 5.3. Daftar modul tambahan yang dikembangkan
NO FUNGSI MODUl YANG AICAN TEKNIK I BAHASA
DIKEMBANGKAN PEMROGRAMAN
1. Operasi I penghitungan indeks vegetasi Script ILWIS
(NDVI, SA VI, SARVI, EVI)
2. Kroping data cirtra mengguoakan area
poligon
3. landsat-TM Gapfill (untuk mengisi data. libray lOt, C, C++
kosong I stripping pada data lS-7}
4. Import data ALOS A VNIR2, PRiSM, ' library ASF (C, C++)
PAlSAR levell.l (beserta geocoding
dan koreksi terrain)
5. Konversi simbolisasi data vektor I XMt based SlD
Quantum GIS ke SLD {Styfed layer
Description) untuk menghias tampilan
point, line, polygon dan atributnya
27
Penyusunan SCript
Contoh Hasll
/Output
Pemakaian/ EksekusiScript
-NDVI
-SAVI
-SARVI
EVI
a) Contoh pemrograman script ILWIS untuk penghitungan indeks vegetasi
GEOREFERENCED
GEOCODED
(Map Projection : UTM, Format GeoTIFF)
TERRAIN
CORRECTION
)
b) Contoh hasil pembacaan dan geocoding data ALOS
Gambar 5.1 Contoh hasil pengolahan dari modul-modul yang dikembangkan
28
Edltincvektor
denaan QUANTUM GIS
Konversike
scrlptSLD
Contoh Hasll/ Output
Untuk menghlru tGmpllan point, I I ~ poiYf1on dan atrlbutnya
c) Contoh hasil konversi simbolisasi data vektor
Quantum GIS ke SLD (Styled Layer Description)
Gam bar 5.1 (lanjutan) Contoh hasH pengolahan dari modul-modul yang dikembangkan
4.1.4 Hasil terkait tujuan 4 (Sosialisasi I training singkat):
Untuk lebih memasyaratkan pemanfaatan software dan manual penggunaan yang telah
disusun dilakukan beberapa kegiatan sosialisasi dan pelatihan/training singkat seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 5.4. Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi/training ini ditunjukkan pada
Gambar 5.2. Selain untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan penggunaan software-
software tersebut, dari kegiatan ini diharapkan pula didapatkan berbagai masukan-masukan
perbaikan (feedback) dari para peserta yang selanjutnya dapat dipergunakan bagi perbaikan-
perbaikan di masa yang akan datang.
Sosialisasi dan pelatihan/training singkat (3 harian) juga dilaksakanan untuk para pengguna
di LAPAN (peneliti/perekayasa terkait). Namun karena keterbatasan dana, pelatihan ini terutama
difokuskan bagi peneliti/perekayasa terkait yang sering menjadi instruktur training bagi pemerintah
daerah. Untuk selanjutnya, selain diharapkan berbagai masukan-masukan perbaikan (feedback)
dari mereka, juga diharapkan mereka dapat menggunakan baik pengetahuan maupun manual-
29
manual yang telah disusun tersebut dalam training-training selanjtltnya yang dilakukan oleh LAPAN
terutama bagi para pengguna dari pemerintah daerah.
Tabel 5.4. Daftar kegiatan sosialisasi/training penggunaan software open source untuk pengolahan
data penginderaan jauh dan SIG
NO NAMA KEGIATAN WAKWOAN PESERTA MATERI KETERANGAN
TEMP AT TERICAIT (PEM81AYAAN/
SORWARE PENGElOt.AAN}
OPEN SOURCE
1. Bimtelc Pengofahan Juni-Juli 2010, 10orang - (lWJS Pusbangia,
Data Penginderaan Jauh Pusbangja
- Quantum GIS
Pemda
untuk Kab. Sampang
- Geoserver
Sampang
'
2. Bimtek Pengolahan 25-29 Oktober I 20orang - Quantum GIS Pusbangja,
Data Penginderaan Jauh 2010. Yogyakarta
- Geoserver
Pusdata, Pemda
untuk Penyusunan Purworejo,
Database Spasial Kab. Kegiatan RIK-
Purworejo Oiknas ini
3. Sosialisasi Teknologi ' 26 Oktober 2010, 139orang Sosratisasi Kegiatan Rll<-
Penginderaan Jauh dan Jur. Pendidilcan software Diknas ini
Pengolahan Datanya Geografi dan opensource
Menggunakan Software Fisika, Universitas
!
. (llWIS,
Open Source Negeri Quantum GIS,
Yogyakarta Geoserver/
i

I
4. Bimtek "Pemanfaatan 7 Oktober 2010, . 12 orang - Pengenatan I Pusfatekgan
Data Penginderaan Jauh Pusdata
llWfS
. untuk Penataan Ruang"'
I
i
- Pengenaan
i
I
'
Quantum GIS
i
5. Sosialisasi/Training
1
8-10 Nopember , 18orang - ll'MS I Kegiatan RIK-
Internal LAPAN 2010, Pusbangja peserta dan
- Quantum GIS
I Dimas ini
10 instruktur :
- Geoser:ver/
I
(Pusbangj;a
Mapserver
dan Pusdata)
30
a) Bimtek Pemda Sampang
b) Bimtek Pemda Purworejo
Gambar 5.2 Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi/training penggunaan software open source
untuk pengolahan data penginderaan jauh dan SIG
31
c) Sosialisasi di Jurusan Pendidikan Geografi dan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta
d) Sosialisasi/Training Internal LAPAN
Gam bar 5.2(1anjutan) Foto dokumentasi kegiatan sosialisasi/training penggunaan software open
source untuk pengolahan data penginderaan jauh dan SIG
4.2 PEMBAHASAN
Pengolahan data penginderaan jauh dan SIG merupakan pengolahan yang kompleks dan
terkadang bersifat khas untuk suatu tujuan tertentu (application specific). Oleh karenanya
32
terkadang diperlukan keterampilan khusus yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut. Ada kalanya
kebutuhan khusus tersebut telah disediakan oleh software-software yang ada, sehingga mudah
dipergunakan bagi si operator pengolah data. Terkait dengan software open source, memang
sebagian besar fungsi yang disediakan masih bersifat sangat umum dan untuk keperluan I aplikasi
yang umum pula. Namun demikian, bukan berarti tidak dapat dipergunakan sebagai software
pengolahan data untuk kebutuhan khusus tersebut. Namun di sini, diperlukan keterampilan,
kejelian, dan kesabaran bagi si operator dalam mengoptimalisasikan pemanfaatan software open
source tersebut. Apabila kedua faktor tersebut (ketersediaan software dan SDM yang terampil)
dapat dioptimalkan, maka sangat terbuka kemungkinan penggunaan software open source secara
menyeluruh bagi pengolahan data pengindenraan jauh dan SIG di seluruh tahapannya.
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama diadakannya kegiatan sosialisasi/training
terutama bagi para pengguna di lingkungan pemerintah daerah, didapatkan beberapa feedback
(masukan) yang perlu diperhatikan bagi optimalisasi penggunaan software open source ini di masa
mendatang. Feedback tersebut diantaranya :
1. Ketiga jenis software tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan,
namun bersifat saling melengkapi satu sama lain dan telah mencukupi kebutuhan
pengolahan data penginderaan jauh dan SIG di tingkat pemerintah daerah.
2. Materi pengolahan citra dengan ILWIS dan SIG dengan Quantum GIS pada
dasarnya cukup mudah untuk diserap. Namun khususnya untuk materi database
spasial dan Web-GIS (dengan Geoserver/Mapserver, perlu adanya pemilihan peserta
mengingat materi ini membutuhkan pengetahuan pemrograman komputer yang cukup
berat khususnya bagi peserta yang tidak pernah belajar pemrograman komputer sama
sekali. Sebaiknya peserta yang mengikuti materi ini minimal sebelumnya sudah
menguasai pemrograman sederhana untuk pembuatan situs internet (minimal
menguasai HTMl).
3. Perlu terus adanya pendampingan dari LAPAN dalam rangka penerapan software
tersebut maupun dalam peningkat an/update kemampuannya di masa mendatang.
33
Berdasarkan hal-hal tersebut, dari sisi LAPAN perlu terus melakukan kegiatan
pengkajian dan pengembangan software-software tersebut di masa-masa yang akan datang.
Pengembangan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk modul-modul tambahan yang bersifat
melengkapi fungsi-fungsi pengolahan yang telah ada sehingga menjadi lebih optimal dan lebih
interaktif dalam hal user interface-nya. Selain itu, perlu terus secara kontinyu dilakukan sosialisasi,
pelatihan, dan penggalakan pemakaian software open source baik di internal LAPAN maupun
pengguna masyarakat luas (termasuk pengguna di lingkungan Pemda). Diharapkan dengan kegiatan
tersebut selain pemanfaatan software-software tersebut akan semakin meluas, juga akan
mendorong timbulnya inovasi-inovasi baru khususnya dalam pengolahan data penginderaan jauh
dan sistem informasi geografis.
Terakhir, pengembangan software-software open source yang dipakai dalam penelitian ini
sangat cepat perkembangannya. Hampir setiap tahun diluncuncurkan versi-versi baru dari
software-software tersebut. Oleh karenanya komunikasi pihak LAPAN dengan pihak pengembang
software perlu terus dilakukan untuk mendapatkan update dan sharing informasi lain terkait.
Dalam rangkaian kegiatan penelitian ini, kami juga telah melakukan komunikasi aktif dengan
pengembang llWIS yakni melalui Drs. T.M. loran (Senior Project Officer - lTC, Belanda) melalui E-
Mail (loran@itc.nl ).
34
BABVI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.-1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dan penelitian selama tahun anggaran 2010 ini, didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk keperluan pengolahan data penginderaan jauh dan SIG menggunakan software open
source dapat dioptimalkan penggunaan kombinasi software-software berikut :
a. llWIS, terutama untuk pengolahan data citra satelitnya (image processing, sepe:ti :
import/export, komposit warna citra, penajaman, koreksi geometrik, subset dan
mosaic, klasifikasi digital )
b. QUANTUM GIS, terutama untuk pengolahan data vektor (GIS processing, seperti
digitasi unsur titik, garis, poligon, editing table, ana lisa spasial/kueri, layout peta)
c. GEOSERVER atau MAPSERVER + PostGIS, terutama fungsi manajemen data dan
konektivitas dengan database spasial maupun distribusi informasinya melalui teknologi
web
Berdasarkan serangkaian ujicoba, software-software tersebut dapat berjalan baik dengan
menggunakan spesifikasi komputer maupun laptop yang saat ini banyak beredar di pasaran,
yakni dengan memori minimall GB, CPU dock Speed minimal 2 GHz, HO free space minimallO
GB, dan operating system Windows XP atau Windows 7 (Windows Vista kurang
direkomendasikan, karena sering dijumpai inkompatibilitas I error ).
2. Pembuatan dokumentasi/manual pengolahan data berbahasa Indonesia bai k unt uk llWI S,
QUANTUM GIS, GEOSERVER/MAPSERVER telah selesai disusun yang mencakup fungsi-fungsi
dasar (basic processing) dan fungsi-fungsi lanjut yang sering dipakai/ di butuhkan dalam
operasionalnya di lapangan.
3. Untuk menutupi fungsi-fungsi dasar yang bel um terakomodasi, namun secara riil dibutuhkan
dalam operasionalnya di lapangan (khususnya di LAPAN), juga telah di kembangkan modul-
35
modul penunjang dengan menggunakan script ILWIS maupun library tambahan, diantaranya
operasi/penghitungan indeks vegetasi, kroping citra menggunakan area poligon, landsat
Gapfill, import/konversi dan geocoding data ALOS, konversi simbolisasi data vektor QUANTUM
GIS ke SLO (Styled Layer Description).
4. Sosialisasi dan pelatihan/training singkat telah dilakukan antara lain untuk Pemda Kab.
Sampang, Pemda Kab. Purworejo, Jurusan Pendidikan Geografi dan Fisika, Universitas Negeri
Yogyakarta, dan untuk para peneliti/perekayasa di LAPAN.
5. Dari hasil sosialisasi/training tersebut didapatkan masukan (feedback) dari para pengguna,
diantaranya :
a. Software-software open source tersebut bersifat saling melengkapi dan telah
mencukupi kebutuhan di tingkat pemerintah daerah
b. Materi pengolahan citra dengan llWlS dan SIG dengan Quantum GIS pada
dasarnya cukup mudah untuk diserap. Namun khususnya untuk materi database
spasial dan Web-GIS, perlu adanya pemilihan peserta mengingat materi ini
membutuhkan pengetahuan pemrograman komputer
c. Perlu terus adanya pendampingan dari LAPAN dalam rangka penerapan software
tersebut maupun dalam peningkatan/update kemampuannya di masa mendatang.
6.2 SARAN
1. Perlu terus secara kontinyu dilakukan sosialisasi, pelatihan, dan penggalakan pemakaian
software open source baik di internal LAPAN maupun pengguna masyarakat luas (termasuk
pengguna di lingkungan Pemda).
2. Khususnya untuk materi database spasial menggunakan Geoserver/Mapserver sebaiknya
peserta dipersiapkan tersendiri dan sudah menguasai pemrograman sederhana
untuk pembuatan situs internet (minimal menguasai HTML).
3. Komunikasi dengan pihak pengembang software perlu terus dilakukan untuk mendapatkan
update dan sharing informasi lain terkait.
36
DAFTAR PUSTAKA
1) Open Source Initiative : http:/ /opensource.org/.
2) llWIS Website: http://www.ilwis.org/.
3) QUANTUM GIS Website: http://www.qgis.org/
4) GEOSERVER Website: http://www.geoserver.org/
5) MAPSERVER Website: http://www.mapserver.org/
6) GRASS Website : http:/ /grass.itc.it/
7) Riyanto, Prilnali EP, Hendi I : "Pengembangan Aplikasi Sistem lnformasi Geografis Berbasis
Desktop dan Web", Gava Media, 2009.
8) R. Gonzalez, R. Woods : Digital/mage ProcessinfL second Edition", Prentice Hall, 2002.
37
DAFTAR lAMPIRAN
1) MANUAL PENGGUNAAN SOFlWARE OPEN SOURCE ILWIS UNTUK PENGOLAHAN CITRA
SATELIT PENGINDERAAN JAUH
2) MANUAL PENGGUNAAN SOFTWARE OPEN SOURCE QUANTUM GIS UNTUK MEMBANGUN
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
3) MANUAL PENGGUNAAN SOFlWARE OPEN SOURCE GEOSERVER DAN MAPSERVER UNTUK
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
4) LAPORAN KEGIATAN "PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN SOSIAUSASI PENGOLAHAN
DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN PERANGKAT lUNAK OPEN SOURCE"
5) LAPORAN KEGIATAN" SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN
JAUH DENGAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE llWIS"
38
MANUAL PENGGUNAAN
SOFTWARE OPEN SOURCE ILWIS
UNTUK PENGOLAHAN CITRA
SATELIT PENGINDERAAN JAUH
DISUSUN OLEH :
TIM PENELITIAN PROGRAM INSENTIF RISET DIKTI2010 DENGAN JUDUL
"PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE ILWIS UNTUK
MENDUKUNG PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH 01 DAERAH (BAPPEDA)"
Peneliti Utama: Dr. Katmoko Ari Sambodo
Anggota:
1. Hidayat Gunawan, M.Eng.
2. Drs. Sarno, M.T.
3. lr. Rubini Yusuf, M.Si
4. M. Priyatna, S.Si, M.Kom.
5. Muchammad Soleh, S.T.
6. Musyarofah, S.Si.
7. Fajar Yulianto, S.Si.
8. Danang, S.Si.
9. lnggit Lolitasari, S.Si.
PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN TEKNOLOGI
PENGINDERAAN JAUH- LAPAN
Alamat: Jl. Lapan No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telp. 021-8710786, Fax. 021-8722733
0
DAFTAR lSI
BABI PENGANTAR PENGINDERAAN JAUH 3
BAB II INTRODUKSI DAN KONSEP UTAMA ILWIS 11
2.1 lnformasi Umum Software Open Source ILWIS 11
2.2 Struktur Data Spasial Pada ILWIS 12
2.3 Sistem Filling dan Linking pad a Object-Object IL WIS 13
BAB Ill INSTALASI ILWIS DAN PENGENALAN INTERFACE PENGGUNANYA 17
3.1 Download dan lnstalasi ILWIS 17
3.2 Modifikasi ModuiiLWIS Berbahasa Indonesia 19
3.3 Dasar-dasar Interface Pengguna 21
BAB IV PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH 23
4.1 Membuka dan Menampilkan Data Citra Penginderaan Jauh 23
4.2 Membuat Komposit Warn a Citra (Co/or Composite) 27
4.3 Koreksi Geometrik Data (Gee-referencing) 29
4.4 Membuat Subset Citra (Image subset I cropping) 36
4.5 Membuat Mosaik Citra (Image Mosaicking) 37
4.6 Klasifikasi Digital Data Citra (Image Classification) 38
BAB V DIGITASI DAN EDITING DATA VEKTOR 43
5.1 Mendigitasi Unsur Titik (Point) 43
5.2 Mendigitasi Unsur Garis (Line) 44
5.3 Mendigitasi Unsur Area (Polygon) 45
5.4 Mengedit Tabel I Atribut 46
BAB VI LAYOUT PETA 48
BAB VII IMPORT DATA DAN PENGOLAHAN DATA CITRA RESOLUSI TINGGI 50
7.1 Citra QUICKBIRD 50
7.2 Citra ALOS AVNIR 61
BAB VIII PEMANFAATAN ILWIS UNTUK APLIKASI HIDROLOGI 71
BAB IX PROSEDUR PENYUSUNAN FORMULA SCRI PT-FUNCTION PADA
SOFTWARE OPENIL WIS 81
BAB X PEMANFAATAN PROGRAM LANDSAT GAPFILL UNTUK MENGATASI
PERMASALAHAN DATA LANDSAT-7 SLC OFF 88
2
BABI
PENGANTAR PENGINDERAAN JAUH
1.1.Prinsip Dasar Penginderaan Jauh
Data spasial banyak dibutuhkan oleh pengguna untuk berbagai kepentingan perencanaan
ataupun analisis suatu daerah. Data spasial bisa berupa data citra analog (peta) dan data
citra digital. Sebagian besar data citra digital diperoleh dengan metode penginderaan jauh
karena lebih efektif dan efisien. Gambar 1.1 dan 1. 2 di bawah ini menjelaskan alur metode
penginderaan jauh.
Gambar 1.1. Prinsip berdasarkan metode penginderaan jauh
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa objek di permukaan bumi (real world) dicitrakan
dengan menggunakan sensor penginderaan jauh. Data yang diakuisisi oleh sensor
kemudian ditransmisikan ke stasiun bumi dan disimpan dalam format data citra tertentu.
Data citra tersebut diolah, dianalisis dan diinterpretasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Hasil interpretasi data citra kemudian disimpan dan dijadikan database spasial. Berikut ini
adalah beberapa definisi penginderaan jauh:
Penginderaan jauh adalah ilmu pengetahuan mengenai akuisisi, pengolahan dan
interpretasi citra yang merekam interaksi antara energi elektromagnetik dan objek.
(Sabins, F .F, 1996)
e Penginderaan jauh adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam perolehan informasi
mengenai objek, area atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan
menggunakan instrumen tanpa kontak dengan objek, area atau fenomena yang diamati.
(Lillesand, T.M., et.al, 1992)
Penginderaan jauh adalah instrumentasi, tehnik dan metode untuk mengobservasi
permukaan bumi pada jarak tertentu dan untuk menginterpretasi citra atau nilai numeric
yang diperoleh untuk mendapatkan informasi penting dari objek tertentu di atas
bumi.(Buiten, H.J, et.al , 1993)
3

l>'l":"lpU:l'!
):
Jlll.ti:'.'
,\tt .in
hv h um:\11

a(!rtnl llUrt'
I.
; lor ..
I
1
1
I
hydr nlog;
OCl':ltlOF,raphy
Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa data karakteristik permukaan
bumi yang diakuisisi dengan menggunakan instrumen (sensor) tanpa kontak dengan objek
yang diukur. Karakteristik yang diukur sensor merupakan energi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan permukaan bumi. Energi elektromagnetik ini berhubungan
dengan spektrum gelombang elektromagnetik.
SlJn Pas..-sive Pass.ive Active
Scn.sor Sensor Sensor
0 0 0

'
Reflected Eorth'

Sunhght / energy
(
>
>
!
)

Earth' s surface
Gambar 1.3. Sensor penginderaan jauh mengukur energi yang dipantulkan atau
dipancarkan. Sensor aktif mempunyai sumber energi sendiri.
Penginderaan jauh bergantung pada pengukuran energi elektromagnetik (EM) dalam
berbagai bentuk. Sumber energi EM terpenting pada permukaan bumi adalah matahari,
yang menyediakan cahaya tampak (visible), panas dan cahaya ultraviolet (UV). Banyak
sensor yang digunakan dalam penginderaan jauh mengukur pantulan cahaya matahari.
Akan tetapi, beberapa sensor penginderaan jauh mendeteksi energi yang dipancarkan oleh
bumi atau menyediakan sumber energinya sendiri (Gambar 1.3).
1.2.Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Semua materi dengan temperatur di atas temperatur mutlak nol (K) memancarkan radiasi
gelombang elektromagnetik dalam berbagai panjang gelombang. Rentang panjang
gelombang keseluruhan biasa disebut sebagai spektrum geiombang elektromagnetik
(Gambar 1.4).
4
'""""'" , .. I+HI +Ill , I I "
.qr.denglhicmJ OJ 1 It) :-;o IOU
w:l\-\'kngth

0.1 nm 10 nm l 11 m 100!1 m lOrnm lm IIJOm IOkrn
<;hon
mfnun.J '
.,
: I
intt r
ultr.tvinlt:l
mfrarcd mcdiatl' lhcmt<tl infrared
It ' '
/
0.4
1
O.K
blue \
I 0 \.avdcr.gth( p JO J
viulel gr<"en
Gambar 1.4. Spektrum gelombang elektromagnetik
Sistem penginderaan jauh beroperasi pada beberapa wilayah spektrum gelombang EM.
Bagian optik dari spektrum gelombang EM mengarah pada bagian spektrum gelombang EM
yang di dalamnya fenomena optik seperti pemantulan dan pembiasan dapat digunakan
untuk memfokuskan radiasi. Rentang optik berkisar dari sinar-X (0,02 !Jm) hingga cahaya
tampak termasuk spektrum inframerah-jauh (1000 !Jm). Spektrum ultraviolet (UV) memiliki
panjang gelombang terpendek sehingga praktis digunakan untuk penginderaan jauh.
Beberapa material di permukaan bumi, khususnya batuan dan mineral, memancarkan atau
memendarkan (fluoresensi) cahaya tampak ketika diiluminasi dengan gelombang UV.
Spektrum cahaya tampak (visible) merupakan satu-satunya spektrum yang dapat
dihubungkan dengan konsep warna, dengan warna primer biru (B) , hijau (G) , dan merah (R)
Panjang gelombang yang !ebih panjang yang digunakan untuk penginderaan jauh adalah
dalam wilayah spektrum inframerah termal dan gelombang mikro. lnframerah termal dapat
memberikan informasi mengenai temperatur permukaan dihubungkan dengan komposisi
mineral batuan (klasifikasi geologi tipe batuan) atau kondisi vegetasi . Gelombang mikro bisa
menyediakan informasi kekasaran permukaan bumi dan ciri khas (property) permukaan
bumi seperti kandungan air.
5
,-----,------ - ---------------
! \'i-.lhk ' m If{
I rcmcJc "l'lhillt:,
-___ T _________ _
H;u!laoon
\OUH.'C'
lhl' sun
r

fGIIPlt.: .-. t,:FhlTig
n.fic:rtance
r:H.h:lliOit Jnit.:rtJW<JVi ' t't;H.:k 'catl{;rin,
Spcwal
rJdiac.::c
Elettr,>nmgnctlc rv
$pectrum
n:flc<.'!t:d
r;1diarwc
(trmpcrnture. radi:Jrion Cl)l'fiicirnl
omitted
radiance
/ b
'0-. ____________ --=- ----+
0.5,um 3prn l0p 111
wavel ength
thcrmai iR microwave
OApm 0. 7p rn lmm
i) :lpm O.'Jpon
, camera ----------.

{ p}lOIO

!microwave
l sensor
l4pm
lmm 30cm
._ _____________ ... . -.
-- ____________________________ _____J
Gambar 1.5. Tipe penginderaan jauh berdasarkan wilayah spektrumnya
Gelombang elektromagnet terdiri dari empat unsur pokok yang membawa informasi yang
berbeda tentang objek, antara lain frekuensi (atau panjang gelombang), arah rambatan,
amplituda dan bidang polarisasi seperti terlihat pada Gambar 1.6 di bawah. Frekuensi (atau
panjang gelombang) berhubungan dengan wama objek dalam spektrum cahaya tampak
yang terlihat dari keunikan karakteristik kurva antara panjang gelombang terhadap energi
radiannya. Pada spektrum gelombang mikro, informasi tentang objek diperoleh dengan
mengunakan efek Doppler yang dihasilkan oleh gerak relatif objek dan platform. Lokasi
spasial dan bentuk objek diperoleh dari kelinieran arah transmisi , dan juga dapat dilihat dari
amplitudonya. Bidang polarisasi mempengaruhi bentuk geometri objek khususnya untuk
pantulan atau hamburan (scattering) pada spektrum gelombang mikro. Untuk radar,
polarisasi horisontal dan polarisasi vertikal mempunyai respons yang berbeda.
6
!Wll\l' kngthl
""'""" f\ A A A AI 1
DI)J!pler
gwmctric sha.p.: of objcch
Gambar 1.6. lnformasi yang diturunkan dari elemen radiasi elektromagnetik
1.3.Karakteristik Spektral Objek
Setiap objek memantulkan, menyerap, meneruskan dan memancarkan radiasi gelombang
elektromagnet dengan cara yang unik. Keunikan benda dalam merespons radiasi
gelombang elektromagnet disebut karakteristik spektral , yang dapat dilihat dari interaksi
antara gelombang elektromagnetik dengan molekul dan atom penyusun objek. Karakteristik
objek dapat ditentukan dengan menggunakan karakteristik spektral yang dimil iki objek
tersebut. Setiap objek mempunyai keunikan dan karakteristik spektral yang berbeda
berdasar kegelapan dan kondisi lingkungan yang berbeda. Karakteristik spektral objek
berhubungan dengan nilai reflektansi yang dimiliki objek.
Reflektansi didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks yang datang dan mengenai
permukaan sampel objek dengan fluks yang dipantulkan dari permukaan sampel objek. Nilai
reflektansi objek berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang dapat diukur dengan
menggunakan spektrometer. Reflektansi yang berhubungan dengan panjang gelombang
disebut reflektansi spektral. Reflektansi spektral itu unik dan berbeda antara satu objek
dengan objek lainnya. Dengan demikian, setiap objek mempunyai kurva reflektansi spesifik
yang berbeda antara satu objek dengan objek lainnya. Kurva reflektansi tersebut
menunjukkan perbandingan radiasi elektromagnetik yang datang pada permukaan objek
terhadap radiasi yang dipantulkan. Berikut ini adalah beberapa kurva karakteristik
reflektansi untuk objek tipe penutup lahan pada umumnya sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 1.7, 1.8 dan 1.9.
0.4 0 S 0.8 1.0 1.2 1A 1.6 1.3 2.0 2.2 2.4 2.6
Wavcler'!Qth.. roicrcmelers
Gam bar 1. 7. Kurva reflektansi spektral vegetasi yang ideal
7
Pada Gambar 1.7 di atas dapat dilihat bahwa pada spektrum cahaya tampak (visible) ,
pantulan cahaya biru dan merah relatif rendah karena spektrum warna ini diserap oleh
tumbuhan (terutama oleh klorofil) untuk fotosintesis, dan vegetasi lebih memantulkan
cahaya hijau. Nilai reflektansi pada spektrum inframerah dekat merupakan yang tertinggi
tetapi jumlahnya bergantung pada perkembangan daun dan struktur selnya.
800 1200 15{}0 zodo 2400
wavelength tnm)
Gambar 1. 8. Kurva reflektansi spektral tanah untuk lima sampel tanah
Nilai reflektansi tanah bergantung pada banyak faktor sehingga sulit untuk membuat kurva
reflektansi spektral tanah secara spesifik. Faktor utama yang mempengaruhi reflektansi
adalah warna tanah, kelembaban, kandungan karbonat dan besi.
40
30

20
8
c
g
1C .;_;


4{)0 800 1200 1600 2000
wave1engt11 (nm)
Gambar 1.9. Kurva karakteristik spektral air untuk tiga sampel air
Jika dibandingkan dengan vegetasi dan tanah, air memiliki nilai reflektansi yang paling
rendah. Reflektansi vegetasi mencapai 50%, tanah 30-40% sedangkan air nilai reflektansi
terbesarnya adalah 10%. Air memantulkan energi EM pada spektrum visible hingga
inframerah dekat. Jika panjang gelombang EM-nya melebihi 1 ,2 IJm seluruh energi diserap.
Beberapa kurva karakteristik spektral pad a jenis air yang berbeda ditunjukkan pad a Gam bar
1. 7, 1.8 dan 1.9 di atas. Nilai reflektansi tertinggi diberikan oleh turbid water (silt loaded),
dan oleh air yang mengandung klorofil dengan puncak reflektansi pada panjang gelombang
hijau seperti ditunjukkan pad a Gambar 1.10 berikut ini.
8
Wavelength ( 11111)
Gam bar 1.1 0. Kurva karakteristik spektral untuk vegetasi , tanah dan air
1.4.Karakteristik Data Citra
Data citra penginderaan jauh bukanlah sekedar citra karena data citra ini dihasilkan dari
pengukuran energi EM. Data citra disimpan dalam format grid (baris dan kolom) reguler.
Elemen citra tunggal disebut piksel yang merupakan singkatan dari picture element. Untuk
tiap piksel, pengukuran disimpan dalam bentuk Digital Number, atau nilai-DN seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.11 . Biasanya, untuk tiap rentang spektrum panjang gelombang
yang diukur satu set data akan disimpan, yang disebut band atau kanal , dan terkadang
layer.
Gambar 1.11. File citra terdiri dari sejumlah band. Untuk tiap band nilai-DNnya sesuai
dengan pengukuran dan disimpan dalam sistem baris/kolom
Kualitas data citra terutama ditentukan oleh karakteristik sistem sensor-platform.
Karakteristik citra pada umumnya:
1. Karakteristik spasial, mengacu pad a wilayah/area yang diukur.
2. Karakteristik spektral , ditujukan pada spektral dan panjang gelombang yang sensor
sensitif terhadapnya.
3. Karakteristik radiometrik, menunjukkan tingkat energi yang terukur oleh sensor.
4. Karakteristik temporal, mengacu pada waktu akuisisi.
Tiap karakteristik ini selanjutnya dispesifikasi oleh nilai/kondisi ekstrim yang teramati
(cakupan) dan nilai terkecil yang dapat dibedakan (resolusi):
9
Cakupan spasial , menunjukkan total wilayah yang tercakup oleh satu citra. Dengan
scanner multispektral nilai ini sebanding dengan total nilai field of view (FOV) dari
instrumen, yang menentukan Iebar sapuan (swath width) di bumi.
Resolusi spasial , menunjukkan nilai terkecil wilayah yang diukur. Nilai ini
mengindikasikan detai l minimum objek yang masih bisa dibedakan.
Cakupan spektral, merupakan rentang spektrum panjang gelombang keseluruhan yang
teramati oleh sensor.
Resolusi spektral, berhubungan dengan Iebar spektral band panjang gelombang yang
sensorsensWfterhadapnya.
Dynamic range, menunjukkan tingkat energi minimum dan maksimum yang dapat diukur
oleh sensor.
Resolusi radiometrik, menunjukkan perbedaan tingkat energi terkecil yang dapat
dibedakan oleh sensor.
Cakupan temporal, merupakan rentang waktu mulai dari citra terekam hingga disimpan
dalam arsip citra.
Waktu revisit, merupakan waktu (minimum) antara dua akuisisi citra yang berhasil
dilakukan pada lokasi yang sama di bumi. Terkadang disebut juga resolusi temporal.
Beberapa karakteristik membutuhkan penjelasan spesifik sensor yang lebih kompleks.
Penjelasan tersebut bisa diperoleh dari spesifikasi sensor pada data citra yang akan digunakan.
Properti tambahan dari data citra antara lain:
Ukuran piksel, ditentukan oleh cakupan citra dan ukuran citra, merupakan area yang
tercakup oleh satu piksel di bumi (ground). Ukuran piksel dari sistem sensor yang
berbeda berkisar antara kurang dari 1 m (resolusi spasial tinggi) hingga lebih dari 5 km
(resolusi spasial rendah) .
Jumlah band, menunjukkan jumlah band panjang gelombang yang berbeda yang dapat
disimpan. Jumlah yang umum, misalnya, 1 band pankhromatik (foto udara hitam/putih),
15 band multispektral (Terra/ASTER), atau 220 band hiperspektral (E0-1/Hyperion) .
Quantization, menunjukkan tehnik yang mewakili tingkat radiometrik dari satu set nilai
diskrit terbatas. Biasanya, 8, 10, atau 12 bit digunakan untuk merepresentasikan tingkat
radiometrik. Misalnya, jika untuk tiap pengukuran 8 bit (1 byte) digunakan, maka nilai ini
direpresentasikan dengan nilai integer yang berkisar dari 0 sampai 255. Nilai integer ini
menunjukkan nilai-DNnya. Dengan menggunakan parameter kalibrasi khusus sensor,
nilai-DN dapat diubah menjadi parameter fisik, seperti energi terukur (watt) atau
pemantulan.
Ukuran citra, berhubungan dengan cakupan spasial dan resolusi spasial. Ukuran citra
ditunjukkan oleh jumlah baris (atau line) dan jumlah kolom (atau sampel) dalam satu
scene.
10
BAB II
INTRODUKSI DAN KONSEP UTAMA ILWIS
2. 1.1nformasi Umum Software Open Source ILWIS
ILWIS (Integrated Land and Water Information System), perangkat lunak (software)
pengolah data yang sangat user-friendly dengan kemampuan pengolahan raster pada citra
satelit penginderaan jauh, pengolahan vektor untuk membuat peta vektor dan pemodelan
spasial yang tak terhitung. Perangkat lunak dengan pendekatan integrasi raster dan vektor
penuh dan kemudahan penggunaannya membuat ILWIS sesuai untuk pengelolaan
sumberdaya alam, bidang keilmuan, biologi , ekologi , dan lain-lain, dan juga untuk
pendidikan.
ILWIS 3.7 OPEN merupakan perangkat lunak Openware pengolah data satelit
penginderaan jauh yang dipublikasikan secara gratis di internet dan dapat disebarluaskan
dan dikembangkan sesuai kebutuhan penggunannya, karena tersedia source code dan
source programnya. ILWIS dibangun oleh International Institute for Aerospace Survey and
Earth Science (lTC) , Enschede, Belanda. ILWIS 3.7 OPEN dapat diakses dan didownload
melalui situs http://www.ilwis.org/open source gis ilwis download.htm dan para pengguna
dapat berkomunikasi dengan komunitas pengembang ILWIS di http://52north.org/. ILWIS
3.7 OPEN adalah versi terbaru dari ILWIS 3.4 OPEN versi openware yang pertama kali
dipublikasikan pada bulan Juni 2007. ILWIS 3.7 OPEN adalah versi yang paling mendekati
versi akademisnya yaitu ILWIS 3.3 ACADEMIC. Gambar 2.1 berikut adalah tampilan umum
perangkat lunak pengolah data satelit penginderaan jauh ILWIS 3.7 OPEN :
Gambar 2.1. Tampilan umum ILWIS 3.7 OPEN
11
ILWIS mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan citra satelit penginderaan
jauh (Remote Sensing) dan si stem informasi geografi (Geographic Information System) .
Sebagai suatu paket Penginderaan Jauh dan Sistem lnformasi Geografi (RS & GIS), ILWIS
mempunyai fasilitas untuk menginput, mengatur, menganalisa dan merepresentasikan data
geografi. Dari data tersebut dapat dihasilkan informasi pola dan proses spasial maupun
temporal pada permukaan bumi. ILWIS mampu mengintegrasikan antara citra, vektor dan
data tematik dalam satu kesatuan sistem pengolahan data yang unik dan dapat diandalkan.
ILWIS menyediakan beragam fitur pengolahan data seperti impor/ekspor data, digitasi citra,
edit citra, analisis data dan menampilkan citra dan mampu memproduksi peta citra dengan
kualitas yang baik.
Pengolahan data citra itu sendiri merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau
pengolahan suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang
diharapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan,
sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah untuk
mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti
bagi pengguna, dapat memberikan informasi kualitatif suatu obyek, serta dapat
memecahkan masalah.
Data digital disimpan dalam bentuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixel
(picture element) . Masing-masing pixel mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi.
Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster.
Data raster disusun oleh baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai
digital.
Data yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa kanallbands (layers) yang
mencakup wilayah yang sama. Masing-masing band mencatat pantulan obyek dari
permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda. Data ini disebut mulitispektral
data. Di dalam pengolahan citra, juga dilakukan penggabungan kombinasi antara beberapa
band untuk mengekstraksi informasi dan obyek-obyek yang spesifik seperti index vegetasi,
parameter kualitas air, dan lain-lain.
2.2.Struktur Data Spasial Pada ILWIS
Seperti pada umumnya sofware pengolahan data penginderaan jauh, entitas spasial dalam
ILWIS ditampilkan dalam format digital melalui 2 mode yaitu mode vector dan mode raster.
Sedangkan fitur data spasial dalam ILWIS ditampilkan dalam 3 bentuk (Gambar 2.2);
1. points (stasiun curah hujan, rumah, sample titik dll)
2. lines Ualan, saluran, garis kontur dll .)
3. areas (landuse, landcover, geological unit dll)
12
Q)
"0
0
E
<ii
"0
0
E
y
( ~

Point
Column
X
\!
J yt
;r-- I
/
.d
p-
:"-. r:-:::=l
. ~ ~
Line
Column
X X
Area
Column
Gambar 2.2. Tampilan vector dan raster dari point, line dan area,
dengan kode fitur meliputi class name, ID (identifier) atau value.
Mode Vektor meliputi:
a. Points: berupa titiklpoint atau node yang memiliki informasi koordinat X,Y, umumnya
digunakan untuk menampilkan data posisi tempat, stasiun bumi, rumah dll.
b. Segments: terdiri dari garis/line yang dikoneksikan dengan node-node dan membentuk
kurve terbuka, biasa untuk menampilkan informasi jalan, sungai, kontur dll.
c. Polygons: terdiri dari garis/line yang tekoneksi dengan node-node dan membentuk kurve
tertutup, biasa untuk menampilkan informasi spasial landuse, landcover, daerah
administrasi dll.
Mode Raster
Pada mode raster, data spasial di atur dalam grid cells atau pixel. Pixel singkatan dari
picture element, unit dasar untuk menyimpan informasi. Penyimpanan map dalam mode
raster pada ILWIS disebut raster maps. Raster maps terdiri dari kumpulan pixel dalam baris
(row) dan kolom (column), sehingga terbentuk citra (image) .
2.3.Sistem Filling dan Linking pada Object-Object ILWJS
Pada ILWIS digunakan beberapa tipe object yang berbeda (lihat Gambar 2.3.a, 2.3.b dan
2.3.c), diantaranya saling terkait dan membentuk ikatan interdependensi yaitu :
1. data objects (actual data) meliputi: raster map, polygon map, segment map, point map,
table and columns.
13
2. services objects (dipakai oleh data object , merupakan aksesoris yang diperlukan data
object selain actual data) meliputi : domains, representations, coordinate system dan
georeferensi .
3. container objects (berupa kumpulan data object dan/atau annotation meliputi : map list,
object collections, map views, laout dan annotation text.
4. special objects seperti histograms, sample set, two-dimensional table, matrices, filter,
user-defined functions dan scripts.
Coordinate
sxstem

system
@
system

Point map
Attribute table
ITJ __ ___,
Point map
ITnlbute table
Point map
Class Maps
Cl ass domain Representation
t:(i;) ----.. (ft/
Identifier domain
(;; ...

10 Maps
Value Maps
Value domain Representation Gradual or Value

l:!r
Gambar 2.3.a. Properti sebuah vector maps yang mempunyai class, identifier dan value
domains di dalam ILWIS, object data di tampilkan dalam box berarsir.
Coordinate
system
$
L
-J>,.
.L!i <lt--iiii:l: 1-----.
Georeference
Coordinate
system

L+,.,
.! ... tJ
Georeference
ID Maps
Identifier domain
Class Maps
Ciass domain Representation

14
Coordinat e



Val ue Maps

map domain Gradual or Value


,:. .... ------..
Georef erence
Gambar 2.3.b Properti sebuah vector maps yang mempunyai class, identifier dan value
domains di dalam ILWIS, object data di tampilkan dalam box berarsir.
Spatial data
Poi nt map
Attri bute data
0----.
Attribute tab le
+
Segment map
[SJ---i
(g;, Identifier
Polygon map __.. <
i t ... i
'-!/Class
l
Raster map
mt.J-----'

Class repr.
Column1
Cl ass domain
(tSj
Cl 01 ss repr.
Column2
10 domai n
Col umn3

Lill..J
V"lue
;z:;"'l

1
Value repr.
Gambar 2.3.c. Properti attribute dan spatial data yang mempunyai class, identifier dan value
domains di dalam object data ILWIS (map, table atau column).
Domains
Domain adalah semua konten/isi berupa nilai (value) yang memungkinkan dari suatu map,
table atau column. Domain menyimpan dan menyertai sekumpulan data 'value' (class
names, 10 atau values) yang harus ada di dalam map, table atau column. Seluruh data
object ILWIS (vector maps, raster maps dan tables) selalu mempunyai domain. Berikut
adalah 4 tipe domain yang di support ILWIS:
1. Class domains: untuk data object yang mempunyai class, seperti landuse units,
geomorphological units.
2. /0 domains: untuk data object yang mempunyai identifikasi unik, seperti city block 102,
rainfall station LAGUNA
3. Value domains: untuk data object yang mempunyai ukuran, perhitungan atau interpolated
value, seperti height, concentration.
4. Image domains: untuk data object seperti citra satelit yang mempunyai rentang ni!ai
antara 0-255
15
Class domains berupa daftar kode class names dan optionally class, Elemen di dalam
sebuah map (point, segment, polygon atau pixe0 yang menggunakan class domain tertentu
diberi kode dengan class names, sedangkan elemen tanpa class names tidak didefinisikan.
Class name yang sama bisa dipakai bersamaan oleh points, segment, polgon atau mapping
units dalam satu map.
Representations
Representation berisi informasi yang menentukan bagaimana data spasial ditampilkan pada
screen atau print-out. Representation merupakan service objects yang terhubung ke
domain. Jika domain menjelaskan apa yang ada di dalam map (table atau column), maka
representation menunjukkan warna dari domains item. Sebuah maps dengan value domains
memiliki 2 tipe representations value yaitu :
1. representation value ( batasan dan limit dalam bentuk value)
2. representation gradual (batasan dan limit dalam bentuk prosentase)
Coordinate Systems
lnformasi koordinat X dan Y dalam vector maps disimpan dalam service objects yang biasa
disebut koordinat sistem (coordinate system) . Koordinat sistem merupakan service object
untuk points, segments, polygon maps dan georeferences, Koordinat sistem berisi informasi
atas tipe koordinat yang dipakai dalam maps, misalnya geographical coordinate atau UTM.
Di dalamnya ditentukan batas minimum dan maksimum dari koordinate X dan Y yang
dipakai dalam maps dan tipe map proyeksinya.
ILWIS memiliki 3 standar coordinate systems yaitu :
1. Latlon (geographical coordinate dalam satuan degrees)
2. Lat/onWGS84 (geographical coordinate system menggunakan datum WGS84)
3. Unknown (tidak memakai coordinate system)
Georeferences
Georeference merupakan service objects yang menyimpan hubungan antara row dan
column dalam raster maps dengan coordinate bumi (X,Y) . Georeferences diperlukan
didalam raster maps dan sebaliknya raster maps memerlukan informasi koordinate system.
Terdapat 2 tipe georeferences untuk raster maps yaitu :
1. georeferences corners (berorientasi arah utara, hasil digitasi peta)
2. georeference tie points (tidak berorientasi arah utara, misalnya citra satelit, citra pesawat)
16
BAB Ill
INSTAlASI IlWIS DAN PENGENAlAN INTERFACE
PENGGUNANYA
3.1.Download dan lnstalasi ILWIS
Sebagaimana telah disinggung dalam pendahuluan, ILWIS 3.7 OPEN merupakan
perangkat lunak yang bersifat open source dan gratis. Untuk mendapatkannya sangat
mudah, yaitu dengan cara mengaksesnya di internet melalui website ilwis dengan alamat
http://www.ilwis.org/open source gis ilwis download.htm (Gambar 3.1 .a) atau melalui
website 52North Initiative for Geospatial Open Source Software atau biasa disingkat
dengan 52North dengan alamat http://52north.org/ (Gambar 3.1 .b) sebagaimana dijelaskan
pada gambar di bawah ini .
-
-
ILWIS 3.5, n[[UStRflUENDLT OPfl\1 SOURCERAS'Illl AA"DVECTOR GIS
Jl.wtS o..)y ...,.. oAioi><Kr>olloon....,.. (..,., .. ,._..,. '"""'t...ct>:>,. .... - 10-011 o W..: OJ,. U....uoc wnn:; C\i<\ ,..U.... looll\011 t<>
_.. ... )'<AOI' - "'l'or ............. Cis ...... x..-.. s .... lJ\c:ILWlll ."'
r-JLl,rUJ.l
WJ<"l
y.,.., a.wu: :u ........ c.s_, ...,-a.. (Ta .. .......
- .. liiuol!y _,..,.. CII,ILwtSl.1
Gambar 3.1.a. Ala mat website ilwis.org untuk mengakses ilwis 3. 7 Open
17
n r1h
Seleo Co1eqory
M.I.J.@!.J.Hi
seordl

::.::,. Jtn1t _
''
--.bong- ... t1!01
_._od,_

Gambar 3.1 . b. Ala mat website 52north.org untuk mengakses ilwis 3. 7 Open
Setelah membuka halaman website yang dimaksud, maka tahap selanjutnya adalah
mendowload file setup ilwis_3_7.zip. Oleh karena format filenya dalam bentuk .zip maka
diperlukan perangkat lunak winzip untuk mengekstraksi filenya Uika diperlukan, perangkat
lunak winzip juga dapat didownload secara gratis di internet). Setelah file setup
ilwis_3_7.zip berhasil didownload, maka tahap seianjutnya adalah mengekstraksi file
tersebut menggunakan perangkat lunak winzip, dan menjalankan perintah
setup_ilwis_37.exe pada komputer dengan cara mengklik tombol Run sehingga nampak
jendela installing ilwis 3.7 Open dijelaskan pada Gambar 3.2 di bawah ini .
The publisher could not be verified_ Are you sure pou want to
run this softwate?
Name: seh . .p_ioMs_37 .exe
Publishet: Unknown Publisher
T J<le: Application
R ... I I
Thts fie doe:1 not have a valid cigital signature that \lefifle$ its
pubisher. You shoUd enly rt61 softwae flom pubbhers you bwl
what softwre to rl.,,
fie Act!Ms Ylew Jobs Options fktyNowl
.E) .. 'f:'<-
New Open Fovo.-l:es Add Extract fl'lai
*i Name . Type Moc!fied
od:I'IEIIi Applcation 3/12/20101t:39AM
{ij

Encrypt
- ... .....
19,116,310 0%
Gambar 3.2. Tahapan instalasi perangkat lunak ilwis 3.7 Open
}f.
""

Ched>-t WRd
_,.,..
Pa<bd

19,063,337
18
Berikutnya akan muncul jendel a ilwis setup wizard, klik tombol Next. Maka akan muncul
jendel a il wis setup, tentukan folder tuj uan yang akan digunakan untuk menyimpan dan
menginstalasi file ilwi s (untuk tahapan ini biarkan pengaturan sebagaimana ditunjukkan
pada gambar) dan kemudian klik Next. Maka fil e ilwis 3.7 Open akan terinstal dan siap
dijalankan seperti dij elaskan pada Gambar 3. 3 di bawah ini.
Welcome t o the llw1s Setup Wizard
It IS recormoended that you close al othef
before startW"'Q This wl make t possble t o
relevant system fQes l'othott haWlQ to reboot YQ1X
cCJITIPl.(er .
Clic:k Ne)(t to ccrl:nJe.
Choa1e lnstan
Choose the folder n .....t.ch to hst6A !Mots.
SehJp Wll Dwls n the to.::owno foldet . To nstal fl a dfferent folder, dickBrOI'ISe and
select .vother folder. CkkNext to cOI"'th.le.
Space reqkt:d: 37.6/'o'B
Space avaiable: 89.9GB
Gambar 3.3. Tahap akhir instalasi perangkat lunak ilwis 3.7 Open

Untuk menjalankan program ilwis 3.7 Open dapat dilakukan dengan mengklik ikon pada
menu desktop atau melalui tombol Start, klik All Program, klik llwis 3.7.
3.2.Modifikasi Modul ILWIS Berbahasa Indonesia
.
Modifikasi menu ILWIS 3.7 OPEN dilakukan untuk memudahkan para pengguna software
ini khususnya di Indonesia untuk mengoperasikan ILWIS, sehingga diharapkan ketertarikan
pengguna ILWIS meningkat karena bersifat familiar. Selain itu untuk mendukung program
pemerintah menggalakkan penggunaan software yang bersifat openware dan mengurangi
kecenderungan pengguna yang memanfaatkan software bajakan karena ketidakmampuan
masyarakat membeli software asli yang harganya relatif mahal. Maka jika ketertarikan
pengguna meningkat diharapkan software ILWIS dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
secara lebih luas oleh masyarakat. Modifikasi menu dilakukan dengan cara
menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia seluruh file strings (dalam format notepad)
sebagaimana dijelaskan pada Gambar 3.4 berikut ini.
19
Fie Ed.t View Favontes Tools Help
Qeack
J:\Stnngs
Folders
:;1 Desktop
,_; My s
t My Computer
-t 3
1
h Floppy (A:)
... 1, ..;. Preload (C:)
-t ;; CD Df1ve (D:)
+ , Removable Dlsk(E:)
+ 4> Locai Otsk(F:)
... ..,. Removoble Disk (G:)
, Removable O.sk(H:)
... - Removable Disk (I :)
- ,. MUZAMA"S IP (],)
+ _J , Tras.hlgos
_) 52N
_.J APRIL 2009
_j BHN_TOl_IlWIS_2008
_j Calendars
_j Contact s
"..J DATA IKONOS
+ ......:_) data landsat
--t ,_,j llWlS
_j lUll 2009
+ .__] KOMPRESEXPANSI
Search
X
+ ..J MATERI_OIKLAT_llTIXXl.
..) MEI2009
MP3 Matlvud
. .J Notes
+ ,_j open llWIS 3.'\
..._) openii!Nis361
-.) Recordings
,_;; SEMESTER I 2009
._) E!Im
Folders Q
_j
Appforms Applications

-
j
Coordsys Copyol
Applications
1
_::_j
Editor FILTER
1
"
. .:.: ..J
I

JoinWizard layout
l
......i
OTHEROBJ PIX!t-.FO
<0
smce
y
li]Go
l
,
---'
_j
Appications ... Applications . . Applications App&catons .. COLORS CONV

_]
Copy of OAT DIQitilr DOMAIN Orwforms osc
.. Appkations ..
_j _j
Gener.!liPref .. Georef GEOREF3D Gr.!lph ILWISGEN IMPEXP
_J ] ' __ 1
--...1
Mainwiod
-
mapcak: mapr.st Mapwro MEN
!
"
..... J
:_] '!f
pont polygon proj Represen Sample Script
l

....J
stereoscopy Symbol Tabei\Aiizard Table tbl Usernt
Gambar 3.4. File strings ILWIS 3.7 OPEN yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Pada Gambar 3.5 dan 3.6 berikut ditampilkan contoh menu utama hasil modifikasi ILWIS
3. 7 OPEN yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Buka ...
Buka Sebagai T abel
Buka Pil<sel Informasi
Membuat Lapisan Pyramid
Preferensi
Setup Pendigit
Impor
El<spor ..
Keluar Alt+F4

-artikel_bangtek
CJ Baby's_World
o BACKUP FD
2J baclwp _fd08031 0
CJ Canon
,--.. .- .L. - ''-' ... _ .. , _ ........ , ....... . ,,.. ,..
Titik Peta ...
Peta Segmen ...
Tabel. ..
Daftar Pet a ...
Objek Kumpulan ..
Tampilan ...
Grafik.,,
Diagram Rose ...
Domain ..
Representasi .. .
GeoReferensi .. .
Sistem Koordinat . , .
Set Sampel. ..
T abel 2 Oimensi.,,
Filter ...
Fungsi . .
Catatan ..

! ;@ jatim_kec
L71117065_06520020917 _840
L71117065_06520020917 _840
(il L71117065_06520020917 _850
L71117065_06520020917_850
ID L71117065_06520020917 _850
lil)L71117065_06520020917 _8542
171117065 06520020917 b542
L71117065_o&52002091l_8542
(6) LandU seCover _ S ubM ap02
!IIi}


!:JNDVI
Gambar 3.5. Terjemahan menu ILWIS 3.7 OPEN dalam bahasa Indonesia
20
QJ OEM hydrowprocessing ., r:::1 t';l
Bag.
Dattar-Opera
.__] Translo(
_j unztppec
_j VALUEA[
_j vs6CEnt
_j W!NDOV
D:
E:
. f:
!mpor /Ekspor
Inter polasi
Menvektorkan
Merasterkan
Operas1 Raster
T
Operas1 Vektor
Perangkat SEBS
Stattst1k.
Vtsualisasi
Script
U artikel_bangtek
<__) Baby's_Wor/d
_j BACKUPFD
_j backupJdOB0310
'_j Canon
..
Color Composite
Stereo
Filter
Klaster
.. :t'W1NV#tt:iid
., Pengirisan

Peregangan
Resampllng
Sampel
Stereo Pair Dari DTM
. --- -- -.- - -.
_ . _tering_SubPeta_Band542
[i;J Fillering__SubPeta_8ond542_1
tAl Filtering__SubPeta_8 and542_2
Ia! Filtering__SubPeta_8and542_3
l 542
l542
>Map02
ELl H asil_Kiasifikasi_LandU seCover_ S ubM ap_ 03

Diatim_kec

L 71117065_06520020917 _840
l::]l L71117065_06520020917 _840
ltiil L71117065_06520020917 _850
@ L71117065_06520020917 _850
1;::::J L 71117065_ 06520020917 _850
_8542
11!1,} 171117065_06520020917 _b542
@ L71117065_06520020917 _8542
(3) LandU seCover_ S ubM ap02
Maplisi_SubMap_03
Mosalk_SubMap1234
[C) Mosaik_SubMap_1234

Gambar 3.6. Terjemahan menu ILWIS 3.7 OPEN dalam bahasa Indonesia
3.3.Dasar-Dasar Interface Pengguna
Sebelum melangkah ke pengolahan data ILWIS 3.7 OPEN, penting untuk mengetahui
interface yang ada di ILWIS 3.7 OPEN. Hampir semua operasi menggunakan tombol pada
mouse, dan hanya sedikit yang dilakukan dengan mengetik pada keyboard. Pada saat
menjalankan ILWIS 3.7 OPEN, gunakan tombol kiri mouse untuk menjalankan suatu
operasi, seperti memilih items dar! menu, merubah jendela citra, dan menggambar annotasi.
Beberapa istilah yang umum pada saat menggunakan mouse :
Point, menempatkan pointer pada suatu item {pilihan pada tampilan ILWIS 3.7 OPEN)
Click, menempatkan pointer pada suatu item dan menekan torr.bol kiri mouse sekaii ,
Double-click (kiri ganda) berarti menekan dua kali.
Drag, tekan tombol kiri mouse dan menahannya, lalu membawa pointer mouse ke lokasi
yang baru.
Menu utama yang terdapat pada ILWIS 3.7 OPEN ditunjukkan dalam Gambar 3.7 berikut :
Control
Menu
Icon
Gambar 3.7. Menu utama ILWIS 3.7 OPEN
21
Menu Utama ILWIS 3.7 OPEN terdiri dari dua bagian, yaitu:
Menu Bar
Menu Bar merupakan tempat memilih perlntah-perintah pada pengolahan citra di ILWIS
3.7 OPEN dal am bentuk menu memanjang ke bawah. Untuk memilih perintah pada menu
bar, klik nama pada menu bar, kemudian pilih perintah yang akan digunakan. Terdapat 6
menu bar utama yaitu File, Edit, Operations, View, Window dan Help sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 3.8 sebagai berikut :
Standard Tool Bar
f43: OEM hydro-processing
lrD Import/Export
Operatit
InterpolatOO
Point Operations
Polygon Operations
Raster Operations
Rasterize
Classiy
Cluster
Color Composite
Color Separation
Epipolar stereo Pair
' Sample
Ed SEBS Tools ' SlicinQ
[l Pi> Segment Operations Stereo Pair From DTM
+ b::: Cr Spatkll Reference Operations Stretch
E:J::J DE
+ rn Im Table Operations

+ B'W Int Vectorize
Po
+ Script
+ 1!:'1 Raster Operations
+ rn Rasterize
. . ...... _..,..., ...-..... - - -:-
\oiap_PetaAasler_Ol
'Aap_PelaAaster_02
,
\o1ap_PetaAaster_03
._
1
! _JAap_PetaRaster_OJ
, IDSubMap_PetaRasler_04
I' OsubMap PetaRaster 04
Gambar 3.8. Teks Menu Bar ILWIS 3.7 OPEN
Standard Tool Bar merupakan menu perintah di ILWIS 3.7 OPEN berupa simbol atau ikon
(icons), yang menampilkan teks kecil bila kita mengarahkan panah ke ikon tersebut (ada
41 standard tool bar utama, dengan susunan 11 standard tool bar di baris pertama dan 30
standard tool bar di baris kedua) . Standar tool bar baris pertama (dari kiri ke kanan)
masing-masing berfungsi untuk new catalog, open map, open pixel information, copy,
paste, delete, properties, customize catalog, list, detail, cd. .. . . . Sedangkan standar tool
bar baris kedua antara lain berfungsi untuk a// objects, raster maps, polygon maps,
segment maps, point maps, tables, map lists, object collections, map views, layouts,
annotation text, graph, domains, representations, georeferences, coordinate systems,
raster/polygon/segment/point histograms, sample sets, stereo pairs, criteria trees, two
dimensional tables, matrices, filters, function, scripts, directories dan drives seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.9 sebagai berikut :
Gambar 3.9. Ikon Standard Tool Bar ILWIS 3.7 OPEN
22
BAB IV
PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT PENGI NDERAAN JAUH
4.1. Membuka dan Menampilkan Data Citra Penginderaan Jauh
Sebagai suatu perangkat lunak yang menggabungkan fungsi Remote Sensing and
Geographic Information Systems (RS and GIS) maka manual ini di buat untuk
merepresentasikan fungsi dan fitur yang terdapat pada menu utama ILWIS, antara lain
impor/ekspor file, menampil kan peta raster, membuat dan menampilkan daftar peta,
membuat dan menampilkan citra composit ber.varna (RGB), melakukan koreksi geometrik,
membuat separasi dari citra komposit, membuat sub peta dari peta raster (sub
map/cropping), penajaman citra berupa peregangan (strecthing) dan pentapisan (filtering),
membuat mosaik citra, membuat domain untuk pengklasifikasian, membuat kumpulan
sampel, klasifikasi peta, membuat domai11 digitasi, digitasi peta, poligonisasl peta dan
membuat peta citra satelit PCS 2 dimensi.
4.1.1. Memulai Mengaktifkan Program ILWIS 3.7 OPEN (Starting ILWIS)

Dari ikon pad a desktop atau dari menu START pilih PROGRAM kemudian pilih
ILWIS 3.7 OPEN, maka muncul icon dibawah ini lalu KLIK, setelah diklik muncul jendela
menu utama ILWIS 3.7 OPEN seperti dalam Gambar 4.1 berikut ini:
File Edit Oper 3tions View Window Help

li'ill;l!:i.'J '3):0@ ,;(> 19l i!?J 0 Iilii! Iii! 't fn 11!:1
r-
Navigator
Operation-Tree
Edit
Pixel Irio
Create
i+1 lml OEM hydro-processinQ
:f: !!ill Image Processilg
'fJ l!!ilJ Import/Export
-:;:; m Interpolation
.i Point Operations
:+1 1!!5:) Polygon Operations
f l!l!ll Raster Operations
+1 E:J Rasterize
+ li!m 5EBS Tools
Segment Oper
: Spatial Reference Oper at
: lli) Statistics
+: Iii! Table ()per ations
t ) Vectorizo
;:: Visuaization

<

Mos.ikOra_PetaRaster_1234 "' E:
SubMap_L71117065_(l6520020917 _8542.mpl 8 F:
SubMap_PetaRaste<_Ol "' G:
"' H:
"'1:
Gambar 4.1. Jendela Menu Utama ILWIS 3.7 OPEN
23
Pada tahap ini, jendela-jendela dan fasilitas pengolahan data dengan ILWIS 3.7 OPEN
telah tersedia. Jendela utama yang muncul seperti pada Gambar 4.1 disebut Catalog
yang berisi fungsi-fungsi utama, pilihan format data dan fasilitas-fasilitas lain pada ilwis.
Panel di bagian kanan disebut panel Object yang berisi simbol-simbol data seperti
domains, representations, georeferences, raster/polygon/segment/point, coordinate
systems, histograms dan lain-lain. Sedangkan panel di bagian kiri disebut panel Tab yang
terdiri atas tiga macam, yaitu Operati on-Tree, Operation-List dan Navigator. Dua tab
pertama memuat fungsi-fungsi pengolahan data spasial, sedangkan tab terakhir memi li ki
fungsi yang mirip dengan Windows Explorer, yaitu menampilkan dan mengorganisasi
data-data berdasarkan susunan direktori pada computer yang digunakan.
Khusus untuk bagian panel Object terdapat empat jenis llwis Objects, yaitu Data
Objects, Service Objects, Container Objects dan Special Objects sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 4. 2. Data Objects adalah data spasial mel iputi format vektor
dan raster yang dapat dibuat, diedit dan ditampilkan. Service Objects berisi fasilitas atau
aksesoris yang berfungsi untuk menentukan nilai yang valid untuk suatu data object.
Container Objects merupakan suatu 'wadah' yang berisi sekumpulan data object berupa
daftar (list) yang berisikan referensi yang berkaitan dengan data object yang ada di
dalammya. Dan terakhir Special Objects berisi perintah dan fungsi khusus yang dapat
dilakukan oleh ilwis.
Data Objects Service Objects
0
Point maps s1ng1e X. Y coordinate

Coordi nate system Clescnbes omp projecbon and .
coordinate >ystem
[3)
Segment maps series of X Y
!-"!! Georeferenoe clefines relution between raster
....,_.,..
grid and rmp word1nates

Polygon maps closed lines definmg areas

Raster maps rowi cols and pixels
('fi)
--
Dom<l ln oescrtbes tile type or data
[ill Tables to store data in tl11Jular format
f$
Representation specifies how datll is shown
Container Objects Special Objects

Map li st set of raster maps


Hi stogram table with trequende of values in a rrop
@]
Object Col lecti ons subset of your data or result of
t;J Sample sets training areas for rrulti-spectral classification
import via Geogateway
10
2-dl m tables to con'Vine 2 raster maps \'Ath class cr ID don;
[] map composiOon
[t]
Matrices 2-<lim array of values ,j .
00

Filters used to filter rastenmps
Annotation text text layers (e.g. lal,eiS of polygons}
tn
Functi ons user defined functions for Map;;:<:l!C ! T<JbCJic

graphical oispl<ty of tabutcu data

Script s sequence of ILWIS expressions

display rrultiple rmp layers
+ unnotation (grid, gmticules. text etc)
Gambar 4.2. Daftar menu pada llwis Object
24
4.1.2. Mengimpor dan Mengekspor Data Raster (Import and Export Raster Data)
ILWIS 3.7 OPEN menyediakan fasilitas untuk mengolah data citra dengan berbagai macam
format dari perangkat lunak lain baik raster maupun vektor, misalnya ER Mapper, Erdas
Imagine, ALOS Palsar, Terra SAR, .ers, .geotiff, .img, .bmp, dan lain sebagainya yang dapat
dipilih melalui jendela GOAL (Geospatial Data Abstraction Library) dari menu lmpor dan
Ekspor.
Pada bagian ini dilakukan impor data citra satelit dari format GeoTIFF ke format ILWIS dan
ekspor data citra satelit dari format ILWIS ke format GeoTIFF, untuk selanjutnya digunakan
dalam analisis dan proses pengolahan data lainnya. Langkah untuk mengimpor dan
mengekspor data adalah sebagai berikut :
4.1.2.1. Mengimpor Data Raster
Dari menu bar klik File pilih menu Import yang akan menampilkan berbagai jenis dan
format data ke dalam format tLWIS yang dapat diimpor menggunakan ILWIS 3.7 OPEN.
Muncul jendela impor, pilih driver dengan tipe GOAL (Geospatial Data Abstraction Library)
raster, kemudian pilih format GeoTIFF seperti pada Gambar 4.3 berikut ini:
-=
Geotp.allal OblaAbslraction
Open Pixel Information
Create Pyramid Layers
Preferences
Setup Digitizer
Exit Alt+F4
Arc/Info ASOI Grid
Alcllnfo Bnaty Grid
CEOS lm*
CEOS SAR Image
Convbir PolGASP
COSAA Arnolated Bin.!wy MauDe (1
DIPEK
ORDC COASP SAA P10eess01 A a
OTED ElevatJOr'l Raste.
Drivers
EUMETSAT Atcl-ive native (.natj
FIT Image
Fuji BAS Scamer IFMQe
Generic Binelry {.hdf Labeled)
Grid EMchdnge Format
ii!!i!ii
Golden Soltwa1e 7 Grid {.gr
Golden Soltwa<e ASOI GtK! (.gal
Golden Soltwate Binaly GrK! (.grdj
Graphics Interchange Format (.gif)
Ground-b&ect SAA Applications 1
GSC GeogtKI
ldtisi Raster A 1
Gambar 4.3. Cara mengimpor data raster pada ILWIS 3.7 OPEN
GeospoliaiD .. Absboclionl.h"'l'(GOAltGeoTIF
HM .hdt Lobeled
EnvisatlrMOe FOJmat
EOSAT FAST Foom.,
Etdos .l.ANI.GIS
Etdas lmagile l.._.l.lno;JJ
ERMappeJ .ers Labeled
ESAI .hdt labeled
EUMETSAT Atctwe notivej.notJ
FIT Image
Fuj BA5 Image
Genetic Binaty (.ra Lobeledj
GeoSolt Goo E><ehange Foomat
GeoTIFF
.. . U. - {' ........ . ,-..: .. I
< . >
lnp<Jt c.ti I GJ
Oulp.J lc7111Effi5_Cf;520020823 810 c...,. I
-;; Use as
. . .. .. _,

Gambar 4.4. Cara memilih data raster yang diimpor pada ILWIS 3.7 OPEN
25
Setelah klik GeoTIFF maka akan keluar tampilan seperti pada Gambar 4.4, kemudian
masukan file input berupa data satelit LANDSAT-7 dengan nama file
L71118065_06520020823_810_C.tif dan dan berikan nama file output
Past ikan lokasi output file berada pada di rektori kerja yang telah dibuat. Bila belum, dapat
di lakukan dengan mengkopi path-nya pada windows explorer dan mem-paste nya pada
isian lokasi output, kemudian ditambah strip miring ("f') dan nama filenya. Nama fil e
sebagai output dalam format ILWIS L7111 8065_06520020823_810_C.mpr.
Bila proses tersebut telah selesai dil akukan, maka klik OK untuk melanjutkan proses
berikutnya.
Untuk mengimpor data satel it yang lain, misalnya Landsat lakukan tahapan yang sama
seperti di atas. (catatan : untuk data LANDSAT-? ETM impor data menggunakan tipe
ERMapper.ers Labelled, contoh nama file p118r065_7f20000817 _s49_C.ers, karena
data yang akan diimport memiliki format *. ers)
4.1 .2.2. Mengekspor Data Raster
Dari menu bar klik File pilih ment.: Export yang akan menampilkan berbagai jenis dan
format data ke dari format ILWIS (.mpr) ke dalam format lain yang dapat dip.ilih (antara
lain .gis, .lan, .tif, .bmp, .img, dll) menggunakan ILWIS 3.7 OPEN.
Muncul jendela export, pilih data raster yang akan diekspor ke dalam format lain,
kemudian pilih format GeoTIFF, kemudian berikan nama file output dan lokasi
penyimpanannya pada direktori kerja yang telah dibuat klik OK seperti pada Gambar 4.5
berikt.:t ini :
Ooen As Table
Open Pxel Informat;on
Setup D:gitzer
AlAV2A185263{3Q.01 B2A_lA
Iii alav2a185263730-o1b2<_u_O
!Ei AlAV2A 1 8526373().01 B2A_l
(\ll AlAV2A 1 8526373().01 82A_l
Iii alav2a1 85263730-o1 b2!_u_O


& Mapist_B.nd_ 432

(@ UTM Zone 485
Method
ILWlS r GOAL
Fonnat
LJ E 1densions
LJ Log
LJResouces
LJ sc1ipls
LJ system
Til (Geo Till . TIF ..::::J
Output Faename _____ ----'l Q
- - .. ..
i
Gambar 4.5. Cara mengekspor data raster pada ILWIS 3.7 OPEN
4.1.2.1.Mengimpor Data Vektor (Import Vector Data)
Dari menu bar klik File pilih menu Import yang akan menampilkan berbagai jenis dan
format data yang dapat diimpor menggunakan ILWIS 3.7 OPEN.
Muncul jendela import, pilih driver dengan tipe ILWIS, kemudian pilih format vektor dan
vektor file dengan format ArcNiew.SHP shape file, kemudian klik OK seperti ditunjukkan
pada Gambar 4.5 berikut ini :
26
Open As Table
Open Pixel Information
Create Pyramid Layers
Preferences
Setup Digitizer
-
Export . . .
Exit Alt+ F4
- vectOf
Arc/lnlo
Alcllr'llo UN or PT S J.O,SCI! vector)

vect01 BNA
DXf
ILWIS ASCII vector SMT
- + Liblory(GDAL)
+

+ Acl:veX Data Obtects\ADO}
ILWIS AlcNtew SHP shape lile
lnou IF \IL\1.11$\jatin rsgis\iatim_kec.shp
Output IF ILWIS_iatim_rsgrs_t.,hm_kec ioc
Gambar 4.5. Cara mengimpor data vektor pada ILWIS 3.7 OPEN
4.1.3. Menampilkan Citra (Image Visualization)
Setelah data citra diimpor, maka tahap selanjutnya adalah menampilkan citra. Berikut
adalah langkah-langkah untuk menampilkan citra raster dari data LANDSAT-7 band 1, 2,
3,4 dan 5 :
Dari menu bar klik File - Create - Map List, kemudian muncul menu Create Map List
seperti Gambar 4.6.
lsikan nama file pada menu Maplist : L71118065_06520020823, selanjutnya pilih band-
band yang akan dimasukan dalam kolom maplist kemudian klik tanda ">", dalam hal ini
band yang di unakan adalah band 1 ,2,3,4 dan 5.
Pfeletentes Layotk . ,
Digitizer
G"ph ...
Rose Oilqam ...
DornM'I.
"-'
Represefi.ation ...
Export ... GeoR.elerence..
.,.
.....
Coorc:hte System ...
..... Set ...

..
-
Ft.er ...
fl,.nction
"""'"
;n

iOE
I<>
I<>
I<>
---- -----


,..
0052002(823 b2
1D ,,,,,..;s=<520021JBZl=b3 .lf--"""1-w,.
lD17111:n5_1E520020823_b4
E::)l71111l(J;5_<520021JBZl_b5

17111 0065_00520020823_,_;
v
< )
Gambar 4.6. Cara membuat maplist untuk manarnpi ikan citra LANDSAT pada ILWIS 3.7 OPEN
27
Selanjutnya cek hasil file mapl ist yang tersi mpan pada direktori kerja, klik file tersebut
maka akan muncul menu display Maplist L 71118065_06520020823.
Untuk membuat Color Composit pada citra kli k Open As ColorComposit seperti Gambar
4.7 berikut, klik dropdown pada Red Band, Green Band, dan Blue Band pada kombinasi
RGB 321, 542, 543, dan seterusnya.
r O ~ e r l
. RGB
YMC
(' HSI
RedBMd
Green Band
BUeBand
l.Jgi (.: NorrM r D111k . Gra,t
Ueale P}'lhd l"s
Gambar 4.7. Cara membuat citra komposit RGB dari Maplist pada ILWIS 3.7 OPEN
Untuk menampilkan citra pada masing-masing band klik Open As Slide Show seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.8 berikut, selanjutnya akan muncul menu Display Options
isikan refresh rate (/min) = 60 klik OK
Lakukan proses dan tangkah yang sam a untuk data p118r065_7f20000817 _s49_C.ers
Refresh Rate (/min) ~ ~ 3 '
Display Options
Gambar 4.8. Cara menampilkan citra masing-masing band dari Maplist pada ILWIS 3.7 OPEN
28
4.2. Koreksi Geometrik Data (Geo-referencing)
Geo-referensi (geo-reference) dalam ILWIS adalah suatu service object yang berfungsi
untuk mendefinisi kan hubungan antara baris dan kol o_m suatu data raster dengan posisinya
pada sistem koordinat kartesian (X,Y) . Data citra yang sudah di import pada tahap
sebelumr,ya ada yang belum memiliki informasi koordinat, untuk itu pengguna dapat
menambahkan informasi tersebut dengan melakukan koreksi geometrik yang mengacu
pada data citra yang sudah geo-reference seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tampilan citra RGB LANDSAT-7 yang belum terkoreksi geometrik (Data 1) dan
sudah terkoreksi geometrik (Data 2).
Gambar 4.9 di atas adalah tampilan pada masing-masing data yang telah dilakukan import
file ke format ILWIS. Perhatikan pada masing-masing display data pada pojok kanan
bawah (elips line merah). Terdapat data yang belum georeference atau terkoreksi
geometrik (no coordinate), yaitu: data 1. Untuk mendapatkan data yang georeference maka
dilakukan koreksi geometrik pada data tersebut dengan acuan data yang sudah
georeference, yaitu data 2.
4.2.1. Membuat Sistem Georeferensi (Create Gee-referencing)
Untuk memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya, perlu dibuat system georeference
dengan tujuan untuk menyamakan sistem koordinat yang digunakan. Berikut langkah dan
proses yang dilakukan seperti ditunjukkan pada Gam bar 4.1 a.
Pastikan posisi navigator masih pada direktori kerja (nama_user)
Dari menu bar klik File pilih menu Create, kemudian pilih Coordinate System, maka akan
muncul jendela Create Coordinate System seperti ditunjukkan pad a Gambar 4.1 0.
lsikan Nama Coordinate System dengan WGS84_UTM49S dan pilih CoordSystem
Projection, maka akan muncul jendela Create Coordinate System "WGS84_UTM49S".
Klik Projection, kemudian Select UTM Projection dan klik OK.
Klik Ellipsoid, kemudian Select WGS84 Ellipsoid dan klik OK.
Klik Datum, kemudian Select WGS1984 Datum dan klik OK.
Non-Aktifkan tanda cek pada pilihan Northern Hemisphere dan isikan 49 sebagai kode
zona (wilayah Sampang dan sekitarnya termasuk dalam Zone 49S pada sistem koordinat
UTM)
29
Kemudian klik OK, maka jendela Create Coordinate System akan terisi nilai Projection,
Ellipsoid dan Datum sesuai dengan daerah yang diingi nkan.
Open Pixel Information
Create Pyramid layers
Preferences
Setup Digitizer
Import
Export ...
Alt+F4
Raster Map ...
Table ...
Map list ...
Object Collection ...
Layout. ..
Graph ..
Rose Diagram ...
Domain ...
Representation ...
OK
CoordSystem Boundary Only
CoordSystem Proiechon
CoordSystem
CoordSystem Forrrula
CoordSystem T iePoinh
CoordSystem Direct Linear
C001dSystem Ortho Photo
..
System Projection 'WGS84_UTM49S"
Description:
(Co01dinate System Projection 'WGS84_UTM49S'"
Define Coordinate Boundaries
Erojection ]
Coordin:'te System Proj ection 'WGS84_UTM49S"
Description:
!Coordinate System Projection 'WGS84 UTM49S"
r- Define Coordinate Boundaries
Projection: U T M
Datum: WGS 1984
Enipsoid: WGS 84
Q.atum 1

EUipsoid parameters: a= 6378137.000. 1/f = 298.257223563
fierrisphere
;::one
Gam bar 4.1 0. Tahapan pembuatan system georeference
4.2.2. Melakukan Koreksi Geometrik {Geometric Correction)
Setelah system georeference terbentuk, maka proses koreksi geometrik dapat dilakukan
dengan menggunakan system georeference tersebut. Gambar 4.11 dan 4.12 berikut
menjelaskan tahapan untuk melakukan koreksi geometrik :
Dari menu bar klik File p!lih menu Create, kemudian pilih Georeference, maka akan
muncul jendela Create Georeference, pil ih tipe Georef Tiepoints.
lsikan Coordinate System WGS84_UTM49S dan Background Map
L71118065_06520020823 (hasil maplist), kemudian klik OK maka akan muncul jendela
Display Options - Raster Map, klik OK.
Maka akan muncul jendela Georeference Editor untuk peta raster
L71118065_06520020823 dengan Coordinate System WGS84_UTM49S yang siap untuk
dikoreksi geometrik.
30
Open As Table
Open Pixel Information
Create Pyramid
Preferences
Setup Digittzer
Import
Export ...
Raster Map .. .
Table ..... .
Map list .. .
Object Collection ...
layout .. .
Graph .. .
Rose Diagram .. ,
Domain ...
l71118065_065
+ Gjl Properties
< Ge<iiefCcrres
t Ge<iief Tieponts
Geofle/ Died Lne.,.
: GeoAetOrthoPhoto
C GeoAel Pi1i45el Pu:riective

Coordnate System
Map Ltsr '1.711 1 ro>5 _ Il>520020023''
., lnlo
Scalelmts
0
AGB
YMC
HSI
Red Btnd
GreenB'd
BUeBond
o ...


.. !tt'
"'""
Gambar 4.11 . Tahapan membentuk Georeference Editor dalam proses koreksi geometrik
Selanjutnya masukkan 4 (empat) titik ikat yang digunakan untuk menghitung parameter
transformasi dan melakukan georeferensi dengan acuan data citra yang sudah ada
koordinat georeference-nya (LANDSAT-7 ETM : p118r065_7f20000817_s49 (hasil
maplist)
Sebelumnya pastikan bahwa citra yang mempunyai georeference memiliki Coordinat
System yang sama dengan cek Properties p118r065_7f20000817 _s49 - Georeference
Corners dan pilih Coordinat System : WGS84_UTM49S seperti pada Gambar 4.12 dan
4.13 berikut :
31
L71118ffi5_1))52C(J21)323_910_C
.QJ L711100i5_1))520020BZJ_B20_C
.QJ L7111E(E5_1);520020B23_B:JJ_C
:ru
L7111n5_06520020823_sso_c
pl Hli005_71200ll817_s49_C
*tOOlitmi
tAT LON
Gambar 4.12. Citra LANDSAT p118r065_7f20000817 _s49 Georeference
(acuan dalam proses koreksi geometrik)


.1QI!DSPOT4JIA12-Iol

' r
A.ddlieQoftrurtlefl


""'
"Gll
:.
723801..400 9238037.710
790351.390 9237710.300
3 782926.030 9208112 . 850
1 715896. 1!110 9204'166.900
1047
...
2031
2768
DRov
6.50
3521 -7 .38
3392 1. 43
l'U -6 . 55
( 72ll597.48,92319'21 15) 6"53'24.S2"'S,113"01'17.94"E
Gambar 4.13. Citra LANDSAT p118r065_7f20000817 _s49 (kiri) acuan dalam proses koreksi
geometrik terhadap citra LANDSAT L71118065_06520020823 Non-Georeference (kanan)
Lakukan Zoom in pada ujung kiri atas (lokasi titik 1), contoh pada citra di sebelah kanan
(citra non-georeference) sedangkan citra di sebelah kiri (citra georeference), kemudian
lakukan klik pada lckasi yang sekiranya memiliki lokasi dan objek yang sama. Catat posisi
32
koordinat yang terdapat pada citra georeference, kemudian masukkan nilai titik tersebut
kedalam menu add Tie Point pada kolom X dan Y seperti pada Gambar 4.14.
Lakukan hal tersebut pada 3 titik yang berbeda dan memiliki lokasi atau objek yang sama
(minimal 4 titik georeferensi)
Setelah 4 titik selesai dimasukkan, pengguna dapat memeriksa akurasi yang
diperbolehkan dalam proses georeferensi ini mel alui nilai sigma. Untuk hasil yang
maksi mal, toleransi kesalahan sebaiknya tidak lebih dari 5 pixel.
Fie Etit. Ot(IOilS HeiJ
0 0 -A e._ E1. 1:! .,_ 0 Allin
l711 UUS_06S::

Rev
.. G+ Siga.a 0.458 pU&ela
Col
----

-- DRew-
DCol
1658 137 True 0.26 -0.19
1676 3198 True -0.25 0 . 19
3392 3668 True 0.26 -0.19
3303 713 True -0 .27 0.20
{[:!} GeoReferenee. Editor: Po_JKOifOS_2004'1:129_WGS84_UTM46.U
Gambar 4.14. Editing posisi koordinat dan akurasi dalam proses koreksi geometrik pada citra
LANDSAT L 71118065 _ 06520020823 Non-Georeference terhadap citra
p118r065_7f20000817 _s49 Georeference
4.2.3. Pengambilan Ulang Sampel Citra (Resampling)
Setelah memasukkan 4 titik yang berbeda pada lokasi dan objek yang sama pada citra
maka dilakukan resampling. Resample dimaksudkan untuk melakukan perhitungan dan
transformasi/ rektifikasi hasil 4 titik ikat yang telah di plot pada citra (sebelumnya tutup
dahulu tampilan windows pada menu proses add Tie Point (dengan tujuan proses save atau
penyimpanan data)). Berikut langkah dan proses yang dilakukan seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.15 :
33
r::;11LW1S Op en - 1: -BIMTEK SAMPAIIG02_Test ;.Of _P;lt..l SPOT -H?_
Fil('
open 'I
Orerbliom:

ARAWM
R::a-:,'iefi:ze
SE8S Tools

Table Oper<ttons
Operat ions
- 31 Okt :
8 Visualization
hop 7.0 fL S.:ript
,QLmtso65_o652oo2082J
G eoAelerence T iePo1nts 't 71118065_ 0652002082'

* Domain image ranges hom 0 to 255
Resampling Method
Ce=!or CLmPJZ ite
Color St-p<:trd'li(lf'l
Ep;polar Stet Pai r
Fitter

:Szunp!e

Pair From DTM
Stret ch
_J I:'BIMTEK SAI>i
r Nearest Neighbour
Bainear
r- Bicubic
Output Raster Map IL71118065_0652002082J_A
GeoAelerence .[:!I'!Uj"'fiUfCI!I ..:'J
GeoAelerence from p118r065_7120000817_s49_Cers. using GOAl
0 escription:
Show
Gam bar 4.15. Proses resample untuk citra LANDSAT L 71118065_06520020823_R
Dari menu bar klik Operation pilih menu Image Processing,
maka akan muncul jendela Resample Map, isikan
L71118065_06520020823.
kemudian pilih Resample,
Raster Map LANDSAT
lsikan Resampling Method Bilinear, Output Raster Name LANDSAT
L71118065_06520020823_R, kemudian masukan nama Georeference untuk file
resample dengan nama p118r065_7f20000817 _s49 dan masukkan Coordinate System
WGS84_UTM49S (sudah disepakati sejak awal)
Maka akan diperoleh citra hasil Resample yang memiliki koordinat georeference seperti
yang terdapat dalam lingkaran elips warna merah, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.16
(Data 1 citra sebelum koreksi dan Data 2 citra sesudah koreksi)
Gambar 4.16. Citra hasil resample yang telah terkoreksi Gemometrik (Data 2)
34
4.2.4. Menampilkan Citra Warna Komposit (Display Color Composite)
Setelah selesai melakukan import data pengguna dapat melakukan pembentukan Komposit
Warna RGB dengan memanfaatkan kombinasi BAND yang tersedia yang selanjutnya
digunakan dalam analisis dan proses pengolahan data lainnya. Berikut langkah dan proses
yang dilakukan.
Dari menu bar klik Operation pilih menu Image Processing, kemudian pilih Color
Composite, maka akan muncul jendela Color Composite seperti ditunjukkan pada Gambar
4.17.
Lalu isikan 3 band peta raster LANDSAT-7 ibuat menjadi citra komposisi warna Red,
Green, Blue, misalnya L71118065_06520020823_B30_R_3 (R),
L71118065_06520020823_B20_R_2 (G) dan L71118065_06520020823_B10_R_1 (B) . Artinya
file tersebut akan membentuk komposit Band 321 pada citra LANDSAT-7 simpan nama
file Output Raster Map: L71118065_06520020823_B321_R dan klik show.
OperationLi
DP<
Edit
(iJ Pixel Ir
+ b:: Create
'+ 1m!
,+. l!!iJ)Image ,
;+ l!'i!l Import
:+ lmJ InterJl(

+ Polygo
Interpolation
Point Operations
Polygon Operations
Raster Operations
Rasterize
SEBS Tools
Segment Operations
Spatial Reference Operations
Statistics f
Table Operations
Vectorize
Visuabzation
Script
Epipolar Stereo Pair
Filter
Sample
Slicing
Stereo Pair From DTM
Stretch
II Color Composite .
" 24 bt
ti" RGB
<' HSI
.r. 5 t1etd"Wng
Histogram Equalization
[;; Percentage
DutputR.,ted-1ap j1118065 06520020823 8321
Dependent Rllster
...
Domoin ''Color"
P Info
I Scale Limits
I Tronsparent
r Te><t
(" Liglll r. Normal r Gray
r Create Pyramid
Gambar 4.17. Tampilan citra komposit RGB dari data citra SPOT Band 412
35
4.3. Membuat Subset Citra (Image subset I cropping/submap)
Setelah selesai tahap proses koreksi geometrik atau georeference pada citra yang belum
terkoreksi , processing crops/subset citra atau pemotongan citra dapat dilakukan dengan tujuan
untuk lebih fokus pada wi layah yang dipilih atau area yang akan dilinterpretasi . Selain itu,
pembuatan subset citra juga dapat meringankan proses pengolahan data pada komputer,
mengingat besarnya ukuran fi le data yang ada pada citra. Seperti dijelaskan pada Gambar
4.18, tahapan untuk membuat subset citra atau sub map adalah sebagai berikut:
Dari menu bar klik Operation pilih menu Raster Operations, kemudian pilih Sub Map, maka
akan muncul jendela Sub Map of Raster Map, isikan Raster Map
L71118065_06520020823_B321_R. Pilih batas-batas Sub Map berdasarkan Coordinates.
Masukan koordinat berikut (first coordinate : 723048;9218187 dan opposite coordinate :
749741 ;9198130) sebagai contoh untuk mendefinisikan batas-batas potongan citra yang
akan dibuat dan masukkan Output Raster Map dengan contoh nama:
L71118065_06520020823_8321_R _SUB1
ILWIS kemudian akan menghitung dan menampilkan peta hasil proses submap citra
Image Processing
lilll Import/Export

Area Numbering
Operati\ SEBS Tools Attribute Map
Statistics Cross
Table Operations Distance Calculation
lD Vector Operations Effect Distance
AnagiY, 1/ectorize Glue Maps
Anisoti 1/isuanzation
l!!!!l Apply : Script
Ill! Area Nl.JI110e!'rnQ- - - -
correction
l":!l Attribute Map of Point Map
Map of
First Coordinate
Opposite Coordinate
749741;9198130
,........ E==:J
''" CoUm E==:J
"""""'"' .......
""""""CW>wu
Ra$! .,..,
0-
Gambar 4.18. Teknik pembuatan subset citra atau sub map berbasis koordinat
36
Lakukan proses dan langkah yang sama untuk melakukan subset citra dengan batas
pemotongan koordinat First Coordinate : 732818;9225857 dan Opposite Coordinate
759751 ;9205590 simpan dengan nama file: L71118065_06520020823_ B321_R _SUB2
4.4. Membuat Mosaik Citra (Image Mosaicking)
Mosaik citra dilakukan dengan tujuan untuk penggabungan beberapa citra yang bersebelahan
sehingga dapat membentuk liputan citra baru yang lebih luas. Hal ini juga dapat dilakukan untuk
penggabungan beberapa scane citra satelit dengan path dan raw yang bersebelahan. Dalam
praktek ini contoh mosaik citra yang akan digunakan adalah citra potongan hasil subsite citra
pada sub bab sebelumnnya. Seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1 9, berikut adalah proses yang
dilakukan untuk membuat mosaik citra :
Dari menu bar klik Operation pilih menu Raster Operations, kemudian pilih Glue Maps,
maka akan muncul jendela Glue Raster Maps, isikan jumlah Raster Map yang akan
dimosaik, misalnya 2 yaitu citra L71118065_06520020823_B321_R _SUB1 dan
L71118065_06520020823_B321_R _SUB2
lsikan Output Raster Map L71118065_06520020823_B321_R _SUB12 dan klik Show, maka
akan diperoleh mosaik citra dari kedua peta raster.
Image Processing
J:.i:\ mJI Import/Export
lmrmm"i:\i'Yl
. R er
SEBS Tools
Statistics
Table Operations
r '
[Wm1oo;s_!W0020023_F _:::]
,.M..
!""' GeoReference
Ot.tputRaderMap ll1180G5 R_SU812I
Gambar 4.19. Teknik pembuatan subset citra atau sub map berbasis koordinat
37
4.5. Klasifikasi Digital Data Citra (Image Classification)
Pengguna dapat melakukan interpretasi dengan menggunakan klasifikasi digital pada data citra
satelit. Ada 2 metode klasifikasi yang secara umum dipergunakan yaitu klasifikasi terawasi
(supervised classification) dan klasifikasi tak-terawasi (un-supervised classification). Berikut
penjelasan untuk kedua jenis klasifikas1 digital tersebut.
4.5.1. Klasifikasi Terawasi (Supervised Classification}
Dari File hasil pengolahan koreksi geometric berupa Map List dengan nama
L71118065_06520020823_R, digunakan dalam proses klasifikasi terawasi.
Selanjutnya buat Sample Set untuk untuk objek piksel data dengan domain yang baru. Untuk
itu terlebih dahulu harus dibuat domain baru yang dapat melalui menu File, pilih menu
Create, kemudian pilih Domain maka akan muncul jendela Create Domain. lsikan nama
domain misalnya DOM_LANDSAT_CLASS kemudian klik OK.
Selanjutnya buat Sample Set untuk untuk objek piksel data dengan cara: dari menu bar klik
File, pilih menu Create, kemudian pilih Sample Set maka akan muncul jendela Create
Sample Set. lsikan Nama Sample Set Sample_LANDSAT dengan Domain
DOM_LANDSAT _CLASS serta Maplist L 71118065_06520020823_R, kemudian klik OK.
Selanjutnya akan muncul menu Display Option untuk Map List Color Composit. Pilih
komposit RGB dengan Band 542, kemudian klik OK.
Menu Sample Set Editor akan muncul seperti ditunjukkan pada Gambar 4.20 berikut ini :
38
Creele P'lnrrud Lsytrs
lmpo:'-:1
ExP':;rt .
H:.tpl.i.'"t
0l:J.';c.t CL'ii'!d;rJf

Gr&(..h
Hose [::a2ram
Domain Name
Type
,... Class r Group
Width [so .J
Description:
-------------
--------------------
Sample Set E"ditcr. Sample_LANDSAT
File Edit Options Help
Please :com in to edit
Create Sample Set
Sample Set Name isample_LANDSAT
D ascription:
Dorr1ain rooM_LANDSAT _CLASS __:Ad
Maplist
"-
------- --.---. - _ ::_
G o;,plyO;t;om- MpU<tuColort:omp .--- t!ZB
Oeperdenl Mep l ist '\ 71110035_Cli520020823_R "
"""'IAwlolln >>BOGS_!X;520020023.>4"""-"""'' oo;s_7121XXXJ817_,.9_co
Y lrio
;- Scae llnls
'> RGB
: YMC
HSI
RedBMd '"(1............. _ ..._._-_] .. ]
Green eGM tr:r---]
Blue Band .... .. ..]
lig'll /; Norl'l'l<ll (' DR C
f' Uede P)II<YOO
Gambar 4.20. Teknik pembuatan sample set editor untuk proses kalsifikasi digital
Klik ikon normal untuk memulai tahan pengambilan sample piksel pada tiap objek yang akan
diklasifikasikan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.21 di bawah ini :
Pilih objek sebagai contoh adalah objek laut/tubuh air dengan drag mouse kemudian klik
kanan akan muncul menu Edit. Kemudian akan muncul Class Name klik dan pilih < new > ,
39
dan add item to Domain isikan dengan nama objek yang akan menjadi klas pada hasil
klasifikasi misal: Name : laut/tubuh air, kemudian untuk Color dapat dirubah warna menjadi
blue. Selanjutnya sample piksel untuk objek yang lain dilakukan dengan cara yang sama.
Setelah selesai melakukan pengambilan sample piksel dapat dilakukan Exit Editor.
.1 Sample Set Editor: 5ample_LANDSAT
File Edit Layers Optiom Help
DO*
108 pixels selected
OassName

261 0 pixels selected
Class Name
<new>
l';'!,) Add item to fJomain
Name llaut/tubuh air
Code
Color
Blue ... . ,J..
OK Cancel
File Edit Layers Options Help
. B IQl Y<. ' b b:: : G+ J ,11:1093800
-- - -- - - - -- . . """"""'""""'"-'=...l..:.:-- ..
I'=: -4 Exit Editoi] X
Gambar 4.21. Teknik pengambilan sample piksel pada tiap obyek yang diklasifikasi digital
Setelah selesai tahapan sample piksel pada tiap obyek yang diklasifikasi secara digital , maka
tahap akhir dari proses ini adalah melakukan klasifikasi digital terawasi (supervised
classification). Berikut adalah tahapan klasifikasi yang dimaksud :
Dari menu bar klik Operations pilih menu Image Processing, kemudian pilih Classify, maka
akan muncul jendela Classification. lsikan Sample Set dengan Sample_LANDSAT, pilih
Classification Method sebagai contoh Minimum Distance (bandingkan satu persatu metode
40
yang ada, seperti Box Classifier, Maximum Likelihood, Spectral Angle dan sebagainya)
kemudian pengguna dapat membandingkan hasilnya dari tiap klasifikasi yang dibuat).
Kemudian beri nama output file CLASS_LANDSAT dan klik show, maka akan diperoleh citra
hasil klasifikasi dengan menggunakan metode Minimum Distance seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.22 di bawah ini :
5 1g DM hydr,J-processing
J1!
open 'I


Pu!nt (;pE;rJtiC.,,3
Jtion<:
':oLr
(.o;_,, :!..t;plli
Pat
filtl'!


stf:!reo Pf!tr frun f;TH
Sp.lltl$ll Refer .;once
I 1
Vf:"ctr.tiu: ' . '
ANG
t
....
Script f
--- --r .. - - .--.::
Edi!
-IRJI!Ri QASS_SPOT<
.
- !;tLegencl
---


-
-
,_.,
Sample Set . Sample_LANDSAT
ClassifrcallOn Method:
Bo)C
' Mlf'IIJrumOistaro.ce
Mirnmurn Mahalanobts Distance
r' Mal<lmum likelhood

t" Prior Prob4bility
Hveshold Distance
Output Raster Map

CLASS_LANDSA T
2674,199:5 ( 746140.47. 9206JS3.61)
Gambar 4.22. Klasifikasi digital supervised dengan metode minimum distance
4.5.2. Klasifikasi Tak-Terawasi (Un-Supervised Classification)
Dari menu bar klik Operations pilih menu Image Processing, kemudian pilih Cluster, maka
akan muncul jer.dela Ciustering. Masukan keempat floating point sesuai jumlah band pada
41
citra LANDSAT kemudian masukkan L71118065_06520020823_R_5, _R_ 4, _R_2 pada
menu dropdown yang tersedia.
lsikan jumlah Cluster yang akan dibuat, misalnya 10 Cluster, beri nama file pad a Output
Raster Map LANDSAT_UNSUPERV dan Output LANDSAT_UNSUPERV_TBL dan klik
Show, maka akan diperoleh hasil klasifikasi dengan menggunakan un-supervised
classification ditunjukan seperti Gambar 4.23 berikut :
File Edit
t2; DEM hydro-processing
lhl Import/Export
Operati<
010
ARAWAN<
9-31 Okt
tB
ANG
Inter pol ation
Point Operations
Pol ygon Operations
Raster Operations
Rasterize
SEBS Tools
Color Composite
Color Separat ion
Epipolar Stereo Pair
Filter
Sample
Slicing
Segment Operations Stereo Pair From DTM
Spatial Reference Operations stretch
Statistics z lJUM_Si"U I 4_L1AS':i
Table Operations ' @ DOM_SPOT 4_ClASS
Vectorize \BiJ IMAGERY
Visualization Sample_SPO T 4
Script . Sample_SPOT 4
\olf!n\f"'nt"''TA llrT
Numter ollnput Maps
3
' D L71118065_06520020823_F
, ...:l
I m;Sl.7111so65_ osszoo2oo23j _ :J
Number ol Clusters
Output Raster Map
Descriplion:

r;, Dutput Table
Show
Gambar 4.23. Klasifikasi digital un-supervised
42
BABV
DIGITASI DAN EDITI NG DATA VEKTOR
Pengguna melakukan interpretasi dan digitasi pada layer (on-screen digitizing) untuk
mengumpulkan atau menyusun data digital yang memiliki tipologi unsur berupa: titik (point) ,
garis (line), dan area (polygon) .
5.1 Mendigitasi Unsur Titik (Point)
Buka data citra SPOT4_B412_WGS84_UTM49S_R_SUB1
Dari menu bar, pilih File- Create- Point Map
lsikan Map Name dengan nama unsur titik
Selanjutnya masukkan pada Coordinate System: WGS84_UTM49S (sebagai coordinate
system yang sudah diseragamkan sejak awal pengolahan data)
Pilih UniqueiD untuk menetapkan identifier sebagai domain unsur titik yang dibuat seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.1 berikut :
KlikOK
Save View
Save View As ...
Create Layout
Properties
Open Pixel information
Segment Map ...
Raster Map .. .
Sample Set .. .
GeoReference .. .
Coordinate System ..
Annotation Text ...
Exit Alt+F4 ; Submap .. ,
Coordinate System IMAGERY
MinX.Y j723041000 limsm:oocJ
Max X. Y 1749741.000 I 19218201000 I
Domain i @Uniquei D - --3.::-J
oooooOOoOH .. o
QD_
Gambar 5.1 . Tahap awal mendigitasi unsur titik pada citra
Untuk memulai digitasi gunakan Insert Mode memulai membuat titik
masukkan atribut keterangan tempat pada sel yang tersedia, misal: Rumah1 dan Rumah2
Bila sudah selesai dengan digitasi titik, klik tombol Exit Editor G+ untuk menutup
sesi digitasi, dan apabila ingin melakukan penambahan digitasi atau editing dapat dilakukan
dengan klik menu bar Edit- Edit Layer- Unsur Titik seperti ditunjukkan pad a Gambar 5.2
berikut :
43

QJP1W(:f tle1 j
5POH_b411..SU I
Q? Pigper! ie5
13,JJJ9 ( 7+9't l9.93, 92061ot9.10) 7"'10'3Ul"'S,lll"I5"XI.s-t"'E
Gambar 5.2. Melakukan digitasi unsur titik pada citra
5.2 Mendigitasi l:Jnsur Garis (Line)
Dari menu bar, pilih File- Create- Segment Map
lsikan Map Name dengan nama unsur garis
Selanjutnya masukkan pada Coordinate System: WGS84_UTM49S (sebagai coordinate
system yang sudah diseragamkan sejak awal pengolahan data)
Pilih UniqueiD untuk menetapkan identifier sebagai domain unsur garis yang dibuat seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.3 berikut :
Save View
Save View As ...
Create Layout
Properties
Open Pixel Information
Exit Alt+F4
Raster Map .. .
Sample Set .. .
GeoReference ...
Coordinate System ...
Annotation Text ...
Submap .. .
Segment Mdp . . .
Mop Name
Description:
Cooufnote System WGS84_UTM49S
MinX. y 1723041 000 I 19198141 .000
MaX. Y 1749741 000 I 19218201.000 I
Domain - ---- 3_':'.:-j
..... ....
D:CJ Concel j2:LJ
Gambar 5.3. Tahap awal mendigitasi unsur garis pada citra
44
Kli k OK

e Untuk memulai digitasi gunakan Insert Mode untuk memulai membuat garis dibuat
seperti ditunjukkan pada Gambar 5.4 berikut :
DOi< O .....
. .
- lQ! IT}o..nsuQ4rlos
QIPrope<tles
:!;Zl f:)'-"'SU IU<
Q'Prope<t oos
- >fljg) l
QIPrOP<ertles
Gambar 5.4. Melakukan digitasi unsur garis pada citra
Masukkan atribut keterangan tempat pad a sel yang tersedia, misal: jalan, sungai
Bila sudah selesai dengan digitasi titik, klik tombol Exit Editor G+ untuk menutup
sesi digitasi , dan apabila ingin melakukan penambahan.digitasi atau editing dapat dilakukan
dengan klik menu bar Edit- Edit Layer- Unsur Garis
5.3Mendigitasi Unsur Area (Polygon)
Untuk membentuk data spasial dengan bentuk polygo, tetap diawali dengan pembuatan atau
mendigitasi unsur garis (line) terlebih dahulu sebagai garis atau batas polygon yang dimaksud.
Setelah batas-batas tersebut siap dan perpotongannya sudah benar, barulah dapat dilakukan
pembangunan polygon berdasarkan unsure garis yang telah dibuat sebelumnya melalui
perintah polygonize pada ILWIS. Unsure-unsur garis tersebut dapat dianggap benar apabila
segmen hasil digitasi telah terbebas dari kesalahan-kesalahan seperti (self overlap, dead ends,
dan intersection) .
Dari menu bar, pilih File- Create- Segment Map
lsikan Map Name dengan nama unsur area line
Selanjutnya masukkan pada Coordinate System: WGS84_UTM49S (sebagai coordinate
system yang sudah diseragamkan sejak awal pengolahan data)
Pilih UniqueiD untuk menetapkan identifier sebagai domain unsur garis yang dibuat seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.5 berikut :
45
Klik OK
Creat e Layout
Properties
Open Pixel Information
Exit Alt+F4
Raster Map .. .
Sample Set .. .
GeoReference ...
Coordinate System ...
Annotation Text ...
Submap ...
Cootdinale Syslem
MinX.Y
Max X. Y
Domain
WGS84_UTM49S
1723041 000
1749741 .000

I 19198141 ODD
1 l921 e201 ooo
.,
..:J ::.!
Cancel He\l
Gambar 5.5. Tahap awal mendigitasi unsur polygon pada citra
Untuk memulai digitasi gunakan Insert Mode ' untuk memulai membuat titik
Bila sudah selesai dengan digitasi titik, klik tombol Exit Editor G+ untuk menutup
sesi digitasi , dan apabila ingin melakukan penambahan digitasi atau editing dapat dilakukan
dengan klik menu bar Edit- Edit Layer- Unsur Area Line
Selanjutnya save file yang sudah dibuat dan lakukan Check Segment - Self Overlap dan
Check Segment - Intersections, setelah selesai melakukan Check Segment proses
selanjutnya dapat dilakukan dengan File- Polygonize seperti ditunjukkan pada Gambar 5.6
berikut :
(3'J Seoment Ef.litor : g.uis _ou ea
fila- Edit l.Etyers Opttons tlelp
Remove Redundt.nt Nodes
Pock
Pnlygonize ...
BountJarie.s of map.
..
Digi.iLer
Ex! E<Jilor
Sel1 Oveflap
Dead Ends ...
Intersections ..
Code Consis1:ency ...
Se{lment Editor: !Jar is _area
Fue Ed< loyers Options Help
Remove Redundant Nodes
Pack
Polygonize ...
Boundaries of mop ..
Customize ...
Digitizer

Gt
""' e...._.dlla_
Self Ove!11lp ..
Dead EnrJ$ ..
Intersections ...
Code Consistency ...
for non-topo Polygons ...
l3.'J Seome nt Editor: u-aris _,u
FHe Edit l.IJverl$ Options He
Pack
Polygonize ...
Boundaries of map ...
CUstomize ..

Exit Ed<or
Gambar 5.6. Tahap awal mendigitasl unsur polygon pada citra
Setelah proses polygon selesai pengguna dapat menambahkan rsran data spasial dengan
berbagai keterangan dalam atribut data seperti: rumah, sungai, sawah, lahan kosong dan
lain-lain seperti ditunjukkan pad a Gambar 5. 7 berikut :
46

v Topoklgy

.. Doman
L&.eiPOU"ll:s
Urrque
OtAput Map .,lgar=i==' - .::..,.. =._ _____ _J
0 eu:tiplon
Cancel
Domain Naroej ______ _j
Type
Class
ldenhft"l l
Bool
Vak.Je
Width
DescJiphon
Group
Domain already '!l<ists
c=J Cancel Help
Gambar 5.7. Tahap awal mendigitasi unsur pol ygon pada citra
Kemudian lakukan klik kanan pada area polygon yang akan diberi identitas dan lakukan Edit
47
BAB VI
LAYOUT PETA
Selanjutnya, untuk menampilkan hasil interpretasi agar menjadi suatu peta yang informatif
dapat dilakukan dengan membuat lay-out peta. Berikut langkah dan proses yang dilakukan.
Pada menu display citra atau hasil interpretasi klik File- Create Layout
Selanjutnya muncul menu Save View As sebagai menu menyimpan project layout peta yang
akan dibuat, pada Map View Name -+ Peta Citra Sate/it Sampang, dan Title -+ Layout
Peta Citra Sate/it Sampang dan klik OK, muncul Set Scale (ukuran skala peta yang akan
ditampilkan) -+ 500000, kemudian muncul Display menu layout ILWIS seperti ditunjukkan
pada Gambar 6.1 berikut :
ILVII S
View map
Gambar 6.1. Tampilan menu utama ILWIS Open Source
Dengan memanfaatkan boxtools yang tersedia pembuatan layout dapat dilakukan mulai dari
ViewMap- Teks- Box- BitMap- Legend- Map Border- Orientasi- Scale
Berikut adalah contoh sederhana hasil pengolahan layout pada ILWIS, dan untuk
menyimpan hasil pengolahan layout -+ File - Save seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2
berikut :
48
I>L fA Clf "-' :SA ft:L.If lit>OT 4 fAHUN
-
4:t
:"" ,, ..." \,, -:J
Gambar 6.2. Contoh hasil layout peta citra satel it
49
BAB VII
IMPORT DATA DAN PENGOLAHAN DATA
CITRA RESOLUSI TINGGI
7.1 Citra QUICKBIRD
7.1.1. lnformasi mengenai Citra QUICKBIRD
Citra satelit Quickbird adalah citra yang memiliki resolusi spasial tinggi yang terdiri dari data
multispectral (resolusi spasial 2,5m), data pankromatik (resolusi spasial 60cm), dan tersedia
juga produk bundle/pansharpen atau fusi antara keduanya dengan resolusi spasial 60cm dan
kombinasi bandnya dapat berupa 3 atau 4 band.
Karakteristik panjang gelombangnya adalah;
Band Multispektral Band Pankromatik
a. Merah : 450 -520 nanometer a. 450 - 900 nanometer
b. Hijau : 520 - 600 nanometer
c. Biru : 630 - 690 nanometer
d. Near Infra Red : 760 - 900 nanometer
Level produk citra quickbird ada 3, yaitu Citra dasar/basic imagery, citra standard an citra
ortho
Data citra Quickbird wilayah kajian adalah citra level standar, yaitu telah terkoreksi
radiometri, geometri berdasar proyeksi peta yaitu Datum WGS 84, dan UTM. Data level ini
memilil<i tingkat akurasi sedang
Lokasi adalah kota Yogyakarta, tanggal11 juli 2003,
Product type standart, format file Geo Tiff, dengan jumlah bit/nilai piksel dalam citra adalah
16 bit
Koordinat dapat dilihat di meta data dalam format text dokumen:
nwlat = -7.75551000;
nwlong = 11 0.34076000;
selat = -7.84248700;
selong = 11 0.40759700;
Format penamaan adalah
Nama produk = tanggal akuisisi-info produk-id produk-.format ekstensi
Nama produk = 03JUL 11025343-S2AS_R2C1-000000191094_01_P002.TIF
Tanggal akuisisi = 03JUL 11 (tanggal) 025343 (waktu).UTC Time
Info Produk = S (Pansharpen) 2A (citra standart) S (subscene) _R2C1
ld Produk = 000000191094 (id order)_ 01 (increment) _P002 (offset)
Format ekstensi = .TIF (GeoTIFF)
kCatatan ; P=Pankromatik, M=Multispektral, S=Pansharpen
1 b=basic imagery, 2A=standar imagery
50
S=Single/Subscene, M=Mosaik
TiFF=GeoTIFF; NTF=NTF 2.0 atau 2.1
7.1.2. Import Data Quickbird
Langkah pertama dalam pengolahan data citra adalah mengimport data satelit yang akan
digunakan ke dalam format llwis. Umumnya data citra disimpan dalam media magnetic tape,
CD ROM atau media penyimpan lainnya. Jenis data yang bisa diload ke dalam llwis adalah
data raster dan data vektor.
Pada bahasan ini, akan mengulas tentang loading data/import data raster, llwis dapat membuat
enam files :
a. Raster Map
b. Domain@

c. Representation 'W
d. Coordinate System
e. Georeference lLt
f. Histogram Iii
Tujuan mengimpor citra quickbird dalam format GeoTIFF adalah untuk merubah format citra
dari ber-ekstensi GeoTIFF menjadi citra berformat ILWIS atau .mpr serta menempatkan hasil
import pada direktori kerja pengguna. Citra Quickbird yang diimpor biasanya telah berupa
multipleband dalam bentuk natural color komposit RGB 321 . Kombinasi natural color adalah
saluran RGB yang disusun mendekati panjang gelombangnya sehingga sesuai dengan warna
aslinya. Pada kombinasi ini akan tampak warna hijau untuk tanaman, biru untuk air dan merah
kecoklatan untuk tanah. Langkahnya adalah;
Klik File - Import- Geospatial Data Abstractions Library (GOAL) - Raster
Pilih type data GeoTagged Image File Format (GeoTIF) karena data yang diimpor memiliki
format TIFF untuk diubah ke format ILWIS seperti ditunjukkan pada Gambar 7.1 berikut:
Drivers
Fi:1 ILWlS ""
C: Geospatial Data Abstraction Library(GDAL:
S raster
AirSAR Polarimetric Image
ARC Digitized Raster Graphics
Arc/lnloASCII Grid
Arc/1 nfo 8 inary Grid
CEOS Image
CEOS SAR Image
Convair PoiGASP
CO SAR Annotated 8 inary Matrix (l
DIPEx
DRDC COASP SAR Processor Ra
DTED Elevation Raster
>
Geospatial Data Abstraction
Input f@UGI025343S2AS_R2C1 -0DD00019J GJ
Output J03JUL11025343-S2AS R2C1-00000019J
f\l Use as
Gambar 7.1. Cara mengimport data citra Quickbird
51
/
Pilih file dengan nama "03JUL 11025343-S2AS_R2C1-000000191094_01_P002.TIF" untuk
mulai mengimpor
Pastikan lokasi output file berada pada direktori kerja yang dibuat tadi, Kemudian nama file
Output dapat diganti dengan "Kota Yogyakarta" dengan format file .mpr
Bila sudah, bisa klik OK untuk mengeksekusi
7.1.3. Membuat Koordinat System (create coordinate system}
Sebelum memulai mengimport data citra, dibuat satu file coordinat system, yang akan dipakai
semua file import, langkahnya yaitu:
Mengarahkan posisi navigator pada direktori kerja
Klik File- Create- Coordinat System
Pilih Coordinat System Projection, kemudian klik OK seperti ditunjukkan pada Gambar 7.2
berikut:
Coordinate System Name
Description
r CoordSystem Boundary Only
r.
C CoordSyslem Latlon
f' CoordSystem Formula
r CoordSyslem TiePoints
r Coo;dSyslem Direct Linear
('' CoordSystem Ortho Photo
Open ...
Open As Table
Open Pixel Information
Create Pyramid Layers
Preferences
Setup Digitizer
Import
Export ...
Exit Alt+F4
Segment Map ...
Raster Map ...
Table ...
Map List ...
Object Collection ...
Layout .. .
Graph .. .
Rose Diagram ...
Domain ...
Representation ...
GeoReference .
Sample Set ...
System Projection "UTM Zone 498"
Qescription: I

r Define Coordinate Boundaries l
OK
I
Cancel j
l
Help . !
Gambar 7.2. Cara membuat sistem koordinat geografis
52
Klik tombol Projection untuk menentukan sistem proyeksi, pilih UTM
Non akti fkan tanda cek pada pilihan Northern Hemisphere dan isikan 49 sebagai kode Zone
karena wilayah Yogyakarta dan sekitarnya termasuk dalam Zone 49 Selatan pada sistem
koordinat UTM seperti ditunjukkan pada Gambar 7. 3 berikut :
Coordinate System Projection "UTM Zone 498"
Description:
!coordinate System Projection "UTM Zone 49S"
Define Coordinate Boundaries
Projection: U T M
Sphere B.adius [m] 16371007. 0001
; Northem !:!emisphere
Zone
Qatum
Coordinate System Projection "UTM Zone 49S"
Q escription:
!coordinate System Proje;:tion ""UTM Zone 495''
' Deline Coordinate Boundaries
Ptoieciion: UT M
Datum WGS 1 994
Elfipsoid: WGS 94
Ellipsoid parameters: a= 6379137.000. 1/ 1 = 299.257223563
r Northern !:!emisphere
;::one ~
Gambar 7.3. Cara menentukan sistem proyeksi citra
Klik tombol Ellipsoid dan masukkan WGS 84 sebagai definisi elipsoid
Klik tombol Datum dan masukkan WGS 1984 sebagai definisi datum
Klik OK dan pastikan isian parameternya sama dengan contoh berikut
Terakhir, pastikan bahwa File Coordinate System sudah ada pada direktori kerja
7.1.4. Menyamakan Sistem Koordinat
Untuk memudahkan dalam pengelolaan, data yang diimpor diseragamkan sistem koordinatnya
dengan yang telah dibuat, langkahnya:
Klik kanan pada file georeference l f ~ Kota Yogyakarta, klik properties
Ganti Coordinate System dengan UTM Zone 49S seperti ditunjukkan pada Gambar 7.4
berikut :
53
GeoReference Gener1>f Conlarned By Used By Info
GeoReference Corners "kota yogyakarta"
6538
1
ines and 8192 colu;nns.
Piel Size 0. 6 m
Coa<dinate System
Coordinate System Projection "UTM Zone 495"
Corner of Corner Coordinates of ''kola
Top Left: {427322.40.9136992.00)
Top Right: {432237.60.9136992 00)
Bottom Left: {427322.40.9133069 20)
Bottom Right: {432237.60.9133069.20)
-----------------
Gambar 7.4. Cara menyamakan sistem koordinat geografis pada citra
Bila sudah, bisa klik OK untuk mengeksekusi
7.1.5. Menampilkan Citra (image visualization)
Data yang telah diimpor, dapat ditampilkan dengan langkah berikut;
Jangan lupa untuk selalu mengarahkan navigator pada direktori data yang akan ditampilkan
Double klik object colection - klik maplist - klik kanan open, untuk memunculkan
maplist
Pada window maplist, klik open as color kemudian muncul window Display Options-
Map List as ColorComp seperti ditunjukkan pada Gambar 7.5 berikut :
Create Sample Set. , .
Image Processing
Export . .
Densify Raster Map ...
Aggregate Map .. ,
Spatial Reference Operations ..
statistics

Copy Ctri+C
Delete Del
Help
Gambar 7.5. Cara menampilkan citra dari Maplist
54
Setelah itu pada window Display Options - Map List as ColorComp, beri tanda cek pada
pilihan Info, untuk menampilkan informasi berupa nilai piksel atau digital number (DN)dan
beri tanda cek RGB dimana komposisi RGB diisi kombinasi natural color band 321 .
Kemudian beri tanda cek pada pilihan normal seperti ditunjukkan pada Gambar 7.6 berikut:
Map List "kola yogyakaila''
" Info
- Scale Limits
1' Transpaent
;< RGB
r YMC
C HSI
Red Band
Green Band
Blue Band
<' Light Normal Dark
f' Create Pyramid Layers
! !Tlkola yogyaka11a_1
1
E::l kola yagyakaJia_2
Gray
I 1875
~ l o = = ~ l l1o7s
~ J Ia I lsas
Gambar 7.6. Cara menampilkan citra komposit RGB dari Maplist
Akan muncul window citra Quickbird Kota Yogyakarta seperti ditunjukkan pada Gambar 7.7
berikut :
Fie Edt l.,....s Options Help
DG *
Gambar 7.7. Tampilan citra komposit RGB dari Maplist
55
Pada window tersebut dapat diketahui nilai ON, mengubah skala, melakukan zoom in dan zoom
out, mel akukan pengukuran (measure), dan menyimpan tampilan dalam map view. Langkah
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut;
lnformasi nilai ON diperoleh dengan klik file- open pixel informati on seperti ditunjukkan pada
Gambar 7.8 berikut :
Gcoordinate


yogyakarta
llirnkota yogyakarta 1
yogyakarta--2
lf:!1lllkota yogyakarta = 3
I
(429813 .23,9135218.27)
2957,4152
21'1
297
220
Gambar 7.8. lnformasi nilai piksel dari setiap layer/kanal citra
lnformasi koordinat ada pada pojok kanan bawah window
4597,4811 ( 430208.80, 9134234.23) 749'54.81"5, ll022'01.02"E
Nilai DN Koordinat Koordinat
Mengubah skala menjadi 1:1000 seperti ditunjukkan pada Gambar 7.9 berikut :
"- yogyakarta- II.WIS . --
File Edt layers Options Help
i<otoyogy<>karto
+
Gambar 7.9. Melakukan zoom out dengan skala 1:1000 untuk memperjelas citra
56
Melakukan pengukuran jarak obyek di dalam citra seperti ditunjukkan pad a Gam bar 7.1 0
berikut :
From (430041.45,9134355.93)
To (430173. 74,9134355. 93)
Distance on map: 132.29 m
Azimuth on map: 90.00 o
Ellipsoidal Distance: 132.34 m
EIHpsoidal Azimuth: 90.09 o
Scale Factor: 0.9996604547
floleridian Convergence: 360.000
OK
Gambar 7.1 0. Melakukan pengukuran jarak pada citra yang di zoom out
Melakukan zoom in dan zoom out pada wilayah-wilayah yang dikehendaki, Icon Pan juga
dapat dipilih dan digunakan untuk menggeser-geser peta
7.1.6. Koreksi Geometri (geometric correction)
Koreksi geometrik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan posisi koordinat sehingga sesuai
dengan dilapangan. Koreksi geometrik dilakukan untuk mendapatkan keseragaman sistem
proyeksi, dan sistem koordinat. Titik koordinat acuan mengacu pada GPS seperti ditunjukkan
pada Gambar 7.11 berikut:
Bukalah citra
File-create georeference
OpenAxellriorAiaticn
CreatePyratrid tays-s
.
Table
MapUst ...
ObjectColection .
l.,.,.W: ...
Graph
FtoseD!ot7om
Danilh ..
""""'"'"
.,._..
2DWnenslon.IIITable
c.J Filet ...
:.J SEMINAR fu"lcti::ln...
.
ff 2J tll_n.nl.M_prign
,,
:- GeoRef CtlnefS
. .. GeoRef Tiepora
f' GeoAel Diect Lno.af
:" GeoAel Oolho Photo
( ..
,. G-e/3{) chplay
Coacinate Sy:tem Zone 49S

Gambar 7.11. Tahapan membuat georeference
l

57
Kemudian lakukan proses resample, langkahnya adalah Operation-image processing-
resample seperti ditunjukkan pada Gambar 7.13 berikut :
B.aster Map
GeoReference TiePoints "tie point gps" ample
Value flange: Minimum: 0 Maximum: 875
Operation-Tree
flliRescliJ!pleMap , -. . - ---.-.-11] -
fiesampling l'l.ethod
ro t!earest Neighbour
' Bilinear
; BiJ;ubic
Q utput Raster Map
jieoReference
jyogyakarta corrected I

-----iiiiil;l . i
...:J..::.._{
GeoReference from 03J U L 11 025343-S 2AS _R 2C1-000000191 094_ 01_PO
Value flange J-87
I
j963
.Erecision
J1D
I
Description:
OperaliorH.ist
tistory
WMS
... ,..3(:
+ S;.:J 0:
+ .J;d E:
+ -:.::JG:
:=J J:
. . . ... --.. ---
B.aster Map ; t;) kota yogyakarta ...:_;
GeoAeference TiePoirb "tie
0 Maximum: 875
B.esamping Method
' t!eatest Ne;ghboul
:- BJnear
'' B!;ubic
Qutpli Raste1 Map
jieoAelerence
\kota yogyakarla cOJreeted
GeoRefeoence from OliUL 11025343S2AS_R2C1-0COXXJ191094_01_F'0
Valueflange
freeman
Gambar 7. 13. Tahapan melakukan koreksi geometrik
7.1.6. Penajaman Citra (mage stretching)
Dibutuhkan untuk memudahkan interpretasi, ada 2 macam metode penajaman citra;
a) Peregangan linear ; Metode ini digunakan untuk citra dengan range DN yang sempit
sehingga sangat mudah dilakukan penajaman citranya. Langkahnya adalah sorot pada data
maplist raster kanan, pilih image processing - stretch - linear stretching seperti
ditunjukkan pad a Gam bar 7.14 berikut :
Foreign Collection "ko!4 yngyakarl4"
- - - -
Filter ...

Delete Del I
i Help I
Gambar 7.14. Tahapan melakukan penajaman citra (stretching)
59
b) Beriku adalah tampilan citra sebelum dan sesudah dilakukan penajaman citra (stretching)
seperti ditunjukkan pada Gambar 7.15 berikut :
Gambar 7.15. Tampilan citra sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) penajaman citra (stretching)
c) Histogram equalization
Klik kanan maplist - Histogram equalization
Pada data quickbird dilihat batas min-max DN, kemudian kita isi nilai baru batas min dan
max yang kita inginkan seperti ditunjukkan pada Gambar 7.16 berikut :
Raster Map
Sbetch Method
r Linear Sbetching
r II> new mapijst ygy ---3
lo Histogram Equalization Intervals _ _J
Stretch From:
\o Min.Max
('" Percentage
._110_ 0 _ __,1 150!1
Output Raster Map jsbetch berdasar histOQJam
Description:
Gambar 7.16. Tahapan membuat histogram equalization
60
7.2Citra ALOS AVNIR
7.2.1. lnformasi mengenai Citra ALOS AVNIR
Satelit ALOS (Advanced Landsurface Observation System) adalah satelit pemantauan
permukaan bumi buatan Jepang dan telah diluncurkan dan beroperasi sejak tahun 2006
(didesain untuk 5 tahun). Beratnya mencapai 4 ton dengan orbit sun-sychronous di ketinggian
691 .65 km dan inklinasi 98.1 6 ALOS membawa 3 sensor utama yaitu PRISM dan AVNIR
(Optical) dan PALSAR (Radar). ALOS membawa sensor multi spektral 4 kanal dengan resolusi
10m dan panjang gelombang pada masing-masing kanal 81 =0.42-0.5mm, B2=0.52-0.60mm,
B3=0.61-0.69mm dan B4=0.76-0.89mm.
Penamaan file citra pada ALOS di awali dengan "IMG-". Untuk citra PRISM IMG-
ALPSM*********1B2-UN dan untuk AVNIR2 IMG-B1-ALAV"****1B2R, dimana tanda ***** adalah
nomor lintasan orbit satelit (5 digit) + kode proses (setiap scene citra memiliki kode unik
tersendiri) . Contoh IMG-HH-ALPSRP207217030-H1 .5_UA (PALSAR), IMG-03-
ALA V2A 185263730-01 B2R_ U (AVNI R2), IMG-ALPSMW185263735-01 B2R_UW (PRISM)
Level produk citra ALOS AVNIR ada 3, yaitu citra dasar (basic imagery), citra standar dan
citra ortho
Data citra ALOS AVNIR wilayah kajian adalah citra level standar yang telah terkoreksi
radiometri, geometri berdasar proyeksi peta yaitu Datum WGS 84, dan UTM. Data level ini
memiliki tingkat akurasi sedang.
Lokasi citra adalah kota Jakarta, tanggal 17 Juli 2009.
Product type standart , format file Geo Tiff, dengan jumlah bit/nilai piksel dalam citra adalah 8
bit, resolusi spa sial 10 m.
Koordinat dapat dilihat di meta data dalam format text dokumen:
nwLat = -6.095;
nwLong = 106.618;
seLat = -6.230;
selong = 107.249;
Format penamaan adalah
Nama produk = IMG-B1-ALAV"****1 B2R.tif,
tanda ***** = nomor lintasan orbit satelit (5 digit) + kode proses.format
Nama produk = IMG-01-ALAV2A185263730-01B2R_U.tif,
IMG-02-ALAV2A185263730-01B2R_U.tif
I MG-03-ALA V2A 185263730-01 B2R_ U. tif
IMG-04-ALA V2A 185263730-01 B2R_ U .tif
Tanggal akuisisi = 17 Juli 2009 (tanggal) 025343 (waktu). UTC Time
ld Produk = ALA V2A 185263730
Format ekstensi = .TIF (GeoTIFF)
7.2.2. Konversi Data ALOS AVNIR menggunakan Perangkat Lunak ASF
Format data awal ALOS AVNIR (format CEOS Level 1) sebelum diekspor ke dalam format .tif
atau .img (data yang telah terkoreksi secara geometrik) adalah format yang belum terkoreksi
secara geometrik dan tidak dapat dikenali dan diolah secara langsung menggunakan perangkat
lunak ILWIS 3.7 OPEN. Untuk itu diperlukan perangkat lunak lain yang berfungsi untuk
61
mengoreksi secara geometrik data citra ALOS AVNIR (format CEOS Level 1) dan menyimpan
data yang telah terkoreksi terkoreksi tersebut dalam format .tif atau .geotiff yang dapat dikenali
oleh ILWIS 3.7 OPEN. Salah satu perangkat keras open source untuk mengolah dan
mengoreksi geometrik data citra ALOS AVNIR adalah perangkat lunak ASF (Alaska Satellite
Facility) yang dikembangkan oleh lnstitut Geofisika Universitas Alaska Fairbanks. Perangkat
lunak ini darat diunduh secara gratis melalui website https://forum.asf.al aska.edu. Gambar
7.17 berikut adalah tampilan utama perangkat lunak ASF Map Ready.
Select Processing Steps:
r
r !.:r.l; br 5l.C
r -e"'".f<:' {.'; ;;r. :;:;;;a:
l ,-o ...,ec-":e
r. f.ee:J
r1SF;;J




l::r e:
1-o
'' CSC"-' "''' ? I[:!.::;] il l clt21 I e I '"'"'" ''' = """" .. '"'''I
,,,.,,.,.,II''"'' lc""""'' I'"'"'
., ..
1' ,1
..................................... ...... ....
Gambar 7.17. Tampilan utama perangkat lunak ASF Map Ready
Untuk mengoreksi secara geometrik data ALOS AVNIR, klik Browse pada panel ASF maka
akan muncul jendela Select File. Kemudian pilih file asli ALOS AVNIR (format CEOS Level 1)
dengan nama file LED-ALA V2A 185263730-01 82R_ U (beri tanda checklist pad a pili han
Geocode to a Map Projection) seperti ditunjukkan pad a Gam bar 7.18 berikut :
Gam bar 7.18. Memilih data asli ALOS AVNIR yang akan dikoreksi geometrik
62
Setealh itu klik panel Export, pilih format export dalam format .tif dan isikan pada pilihan Export
Multiple Bands in a Single RGB Image (user defined, misalnya band 432), kemudian klik
Process All seperti ditunjukkan pad a Gambar 7.19 berikut :
:'":!'DiJ' G-eoT:F;: {.tf} ;z S
C Sc._ {.b.)
Gam bar 7.19. Konversi dan koreksi geometrik data ALOS AVN I R ke dalam format . tif
Maka akan diperoleh citra komposit RGB band 432 dari data ALOS AVNIR yang telah
terkoreksi secara geometrik dengan format .tif yang selanjutnya akan diolah menggunakan
perangkat lunak ILWIS 3.7 OPEN.
7.2.3. Import Data ALOS AVNIR
Langkah pertama dalam pengolahan data citra adalah mengimport data satelit yang akan
digunakan ke dalam format llwis. Umumnya data citra disimpan dalam media magnetic tape,
CD ROM atau media penyimpan lainnya. Jenis data yang bisa diload ke dalam llwis adalah
data raster dan data vektor.
Pada bahasan ini, akan mengulas tentang loading data/import data raster, llwis dapat membuat
enam files:
a. Raster Map 1m!
b. Domain@
c. Representation ;
d. Coordinate System (@
e. Georeference
f. Histogram Iii
Tujuan mengimpcr citra ALOS AVNIR dalam format GeoTIFF adalah untuk merubah format
citra dari ber-ekstensi GeoTIFF menjadi citra berformat ILWIS atau .mpr serta menempatkan
hasil import pada direktori kerja pengguna. Citra ALOS AVNIR yang diimpor biasanya telah
63
berupa multipleband dalam bentuk natural color komposit RGB 432. Kombinasi natural color
adalah saluran RGB yang disusun mendekati panj ang gelombangnya sehingga sesuai dengan
warna asl inya. Pada kombinasi ini akan tampak warna hijau untuk tanaman, biru untuk air dan
merah kecoklatan untuk tanah. Langkahnya adalah;
Klik File- Import- Geospatial Data Abstractions Library (GOAL)- Raster
Pilih type data GeoTagged Image File Format (GeoTIF) karena data yang diimpor memiliki
format TIFF untuk diubah ke format ILWIS seperti ditunjukkan pada Gambar 7.20.
Drivers
ELAS
E NVI hdr Labelled
Envisat Image Format
EUSAT FAST Format
Erdas .LAN/.GIS
Erdas Imagine Images [.img)
ERMapper .ers Labelled
ESRI .hdr labeUed
EUMETSAT ArciWe native [.nat)
FIT Image
Fuii BAS Scamer Image
Generic Brnary [.hd1 Labelled)
G eoS oft Grid Exchange For mat
GeoTIFF
~ ' ' - ' r.h ... . . "7 n : . . r- .: .Jr -
>
Geospatial Data Abstraction Library[GDAL):Geo TIF
Input JC:IProgram Fies\JLWISV>.LAV2A185263'I c::::J
Output lc Program_Files_ILWIS_ALAV2A1852EI
;;I Useas
OK Cancel i
Gambar 7.20. Cara mengimport data ALOS AVNIR ke dalam format ILWIS
Pilih file satu persatu dengan nama "ALAV2A185263730-01B2R_U_01 .tif',
"ALAV2A185263730-01B2R_U_02.tif', "ALAV2A185263730-01 B2R_U_03.tif', dan
"ALAV2A185263730-01B2R_U_04.tif' untuk mulai mengimpor
a. Pastikan lokasi output file berada pada direktori kerja yang dibuat tadi, Kemudian nama
file Output dapat diganti dengan "ALAV2A185263730-01B2R_U_01 ",
"ALA V2A 185263730-01 B2R_ U _ 02", "ALA V2A 185263730-01 B2R_ U _ 03", dan
"ALAV2A185263730-01B2R_U_04" dengan format file .mpr
b. Bila sudah, bisa klik OK untuk mengeksekusi
7.2.4. Membuat Koordinat System
Sebelum memulai mengimport data citra, dibuat satu file coordinate system, yang akan dipakai
semua file import, langkahnya yaitu:
Mengarahkan posisi navigator pada direktori kerja
Klik File- Create- Coordinate System
Pilih Coordinate System Projection, kemudian kl ik OK seperti ditunjukkan pada Gambar 7.21 .
64
a:Je- ...
\ ' c.:J .. s: ...
_av:J .. : ...
(oOidMte Sy$tem Name
Lescr1pllon
CoordSystem Bound.,ry Orly
Coorc!S}Istem Proiectioo
Coord$y$tem letlon
Co01dSystem Fcxroola
CoordSystem TiePoints
CoordSystem linea:
CoordSystem Ortho Photo
CoordinElte System Project1on "UTM Zone 488"
Define CoOJdinate Boundaries
fr oiection
Cancel !
'
Help
Gambar 7.21. Cara membuat koordinat sistem
Klik tombol Projection untuk menentukan sistem proyeksi, pilih UTM
Non aktifkan tanda cek pada pilihan Northern Hemisphere dan isikan 48 sebagai kode Zone
karena wilayah Jakarta dan sekitarnya termasuk dalam Zone 48 Selatan pada sistem
koordinat UTM seperti ditunjukkan pada Gambar 7.22.
t(t Coordinate System Zone 48 .. Coordinate System Projection "UTM Zone 48 . tm
Coordinate System Projection "UTM Zone 488"
Description:
!coordinate System Projection "UTM Zone 485"
i Define Coordinate Boundaries
f'rojection I .E_IIipsoid Qatum
Projection: UTM
Sphere Radius (m) !6371
r.li. Northern !i emisphere
;:::one
Coordinate System Projection "UTM Zone 488"
Q.escription:
!Coordinate System Projection 'UTM Zone 485"
r- Deline Coordinate Boundaries
L .Erojection
Ptojection: UTM
Datum WGS 1984
Ellipsoid WGS 84
E,tlipsoid Q.atum
Ellipsoid a 6378137.000. 1 /f 298.257223563
r Northern l!emisphere
f:one
Gambar 7.22. Cara membuat proyeksi sistem
Klik tombol Ellipsoid dan masukkan WGS 84 sebagai definisi elipsoid
Klik tombol Datum dan masukkan WGS 1984 sebagai definisi datum
Klik OK dan pastikan isian parameternya sama dengan contoh berikut
Pastikan bahwa File Coordinate System sudah ada pada direktori kerja
7.2.5. Menyamakan Sistem Koordinat
Untuk memudahkan dalam pengelolaan, data yang diimpor diseragamkan sistem koordinatnya
dengan yang telah dibuat seperti ditunjukkan pada Gambar 7.23, langkahnya:
65
Klik kanan pada file georeference Citra_Avnir_Georef, klik properties
Ganti Coordinate System dengan UTM Zone 48S
Bila sudah, bisa k!ik OK untuk mengeksekusi
GeoReference Corners "Citra_Avnir_Georef"
8260 lines and 8350 columns.
Pixel Size 10m
C001dinale System UTM Zone 485 ,.:; _.::,..
Coordinate System Projection ''UTM Zone 485"
Cornef of Cornel Coodt"\dtes ol
Top Left: 1679063.70.9325913.63)
T cp Righi: f762563.70.9325913.63)
Bottom Left: 1679063.70.9243313. 63)
Bottom Righi: 1762563 70.9243313.63)
OK
Gambar 7.23. Cara menyamakan koordinat sistem
7.2.6. Membuat Daftar Peta (Create Map List)
Untuk membuat daftar peta (map list) lakukan tahapan sebagai berikut :
Dari menu File, klik Create dan pilih Map List ... , maka akan muncul jendela Create Maplist.
Kumpulkan data citra avnir yang akan dibuat menjadi suatu Maplist dengan cara
memindahkan data avnir band 432 untuk membentuk citra komposit RGB seperti ditunjukkan
pada Gambar 7.24.
Open ...
Open As Table
Open Pixel
!moon
Export ...
Po:nt !<lap ...
Segmect '<'<-;>...
Ras:e- ...
Teble ..
La .. .
.. .
...
Dor.tan ...
Represe:n:abon .. .
GeoReferen::e .. ,
Scr.:)!e S: t ...
IMapist_Band_ 432
. alav2a1852ti3730o1b2r_u_03
' alav2a185263730o1b2r_u_04
<
Gambar 7.24. Cara membuat daftar peta (map list)
66
7.2.7. Menampilkan Citra Komposit RGB
Data yang telah diimpor, dapat ditampilkan dengan langkah berikut;
Jangan lupa untuk selalu mengarahkan navigator pada direktori data yang akan ditampi lkan
Double klik object colection - klik maplist - klik kanan open, untuk memunculkan
maplist
Pad a window maplist, klik open as color kemudian muncul window Display Options -
Map List as ColorComp seperti ditunjukkan pada Gambar 7.25.
Gambar 7.25. Cara menampilkan citra komposit RGB dari maplist
Setelah itu pada window Display Options - Map List as ColorComp, beri tanda cek pada
pilihan Info, untuk menampilkan informasi berupa nilai piksel atau digital number (DN) dan
beri tanda cek RGB dimana komposisi RGB diisi kombinasi natural color band 432.
Kemudian beri tanda cek pada pilihan normal seperti ditunjukkan pada Gambar 7.26.
Map List "Maplist_Band_ 432"
AlAV2A1B526373Q.01 B2R_U_ 432
w lnlo
r Scale Limits
r Transparent
(0' RGB Red Band
f' YMC Green Band
I HSI Blue Band
r Light r. Normal r Dark
r Create Pyramid Layers

b2r;;_! .:J
f --------------:.1
l ..-1
r Gray
Ia I 1255
Ia 11255
Ia 11255
Gambar 7.26. Pilihan opsi tampilan citra RGB dari Maplist
67
Akan muncul window ci tra ALOS AVNIR band 432 seperti ditunjukkan pada Gambar 7.27.
DO f<.
-
-
- 2j, ... _o.: - :e- C::e 5
(@ 2.:..12526373CO:S2=\_ ... _o- C:::)::- =o;
Gambar 7.27. Tampilan citra RGB band 432 dari Maplist
Pada window tersebut dapat diketahui nilai ON, mengubah skala, melakukan zoom in dan zoom
out, melakukan pengukuran (measure) , dan menyimpan tampilan dalam map view seperti
ditunjukkan pada Gambar 7.28. Langkah tersebut dapat dilakukan sebagai berikut;
lnformasi nilai ON diperoleh dengan klik file - open pixel information dan informasi koordinat
ada pada pojok kanan bawah window
I Pixel Information- iLWJS .
----------------
--s1 V' "S':: .l
1
S-2 0 .: 5 . :2)
'J ':4


- -)"'= =2
- -..:. - :.s 'j =
o .s
0
f4s97,4at 1 ;(43o2oa-:-so: 91 34234.23)
. .
NilaiDN
Koordinat Koordinat
Gambar 7.28. lnformasi nilai piksel dan koordinat pada citra
68
Mengubah skala menjadi 1:15000 untuk memperbesar dan memperjelas kenampakan obyek
dan mel akukan pengukuran j arak pada citra seperti ditunj ukkan pada Gambar 7.29.
i
!"'
- .... - ::e:::,:
(
Gambar 7.29. Melakukan pengukuran untuk memperoleh informasi jarak obyek pada citra
Melakukan zoom in dan zoom out pada wilayah-wilayah yang dikehendaki, Icon Pan juga
dapat dipilih dan digunakan untuk menggeser-geser peta .f' .
7.2.8. Koreksi Geometri
Koreksi geometrik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan posisi koordinat sehingga sesuai
dengan dilapangan. Koreksi geometrik dilakukan untuk mendapatkan keseragaman sistem
proyeksi , dan sistem koordinat. Titik koordinat acuan mengacu pada GPS, seperti ditunjukkan
pada Gambar 7.30.
Bukalah citra
File-create georeference
69
GeoRelerence Name ltre pointsgeorelerence_gps

JtitkGPS
Corners
" GeoRel Tiepoints
GeoRel Drect
GeoRel Ottho Pholo
GeoRel Projective
GeoRel J.D cisplay
COO!dnate System
Backgrourxl Map
t Precision
File Eolt Layers Optior.s relo
:..:. .
.
---

:;.
-
<
'
=-
:?3 :' SL 52 <<
-;, - E =....:.e:
- -
-
- - -
2
-
=-s-:s 4 ?S: So 59 5 6- 4 2
-
0
- -
- - - - -
-
-
:L :
- ;;
"'
: 35 2 ::"' '-' :L
-
-
9
-
=..:.e - 0
-- - - - - - - -
E
-
:
42 C ' - 9-:.(\

JS6 s SC1 ' s E

-
-
::..:.e 0
- - - -
Gambar 7.30. Melakukan koreksi geometrik
::3
'
0. -0 02 I
0
.
0 02
'
i) 9 - 0 0:S
Kemudian lakukan proses resample, langkahnya sama dengan pengolahan data citra
Landsat dan Quickbird.
Proses selanjutnya dari pengolahan citra ALOS AVNIR (seperti penajaman
citra/enhancement, membuat sub map/cropping, melakukan penggabungan citra/mosaicking,
dan lain sebagainya) tahapannya sama dengan pengolahan data seperti pada citra Landsat,
SPOT dan Quickbird pada modul sebelumnya.
70
-
BAB VIII
PEMANFAATAN ILWIS UNTUK APLIKASI HIDROLOGI
8.1. OEM Visualization
lnformasi OEM (Digital Elevation Model) digunakan untuk menurunkan parameter hidrologi
dalam hal ini adalah informasi terkait system jaringan sungai DAS (Daerah Aliran Sungai) . Data
yang dipergunakan adalah data Satelit DEM-SRTM. Berikut adalah langkah dan proses dalam
mem-visualisasikan data OEM seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1 berikut:
Oari menu bar klik File pilih menu Import, kemudian pilih ERMapper.ers labeled (input data
OEM memiliki format data *.ers) , lsikan Input data adalah DEM.ers, dan output data adalah
DEM.mpr. klik OK.
- ----- -=-=g;,g""""i
Viev... Win den--: Ht!
Cre.ate
Open ...
Open As Table
Pixel Information
Cre.,te Pyramid layer!i
Preference!>
r:--.. POriAsP
. !' . .. coSAR An-dated sna.y Matrix n
-- OIPEM
i DAOC COASP SAR Ptoceucw Ra
I
I ' A.,,.,
1 . El-M .td labeled
Erl'li$at lm&ge Forma:
I
!.
.
EOSAT FAST FoHnat
ErdM .LAN/.GIS
Geo.tpatitll Dlll.aAbsllaction Lbmy(GDALtEAMliP
IJ'f)Ut .... : .....;
Outp..c
Useo!ls
;;., t EodM imaginelmageo( ..... )
... .I I . .
'" -. =-.L ---- -- _____ __L OK Carcel
t'"i [:M ... U..WIS Open- Fenigf'l. Cell
OEM Visualization _!I.!.J View Window Help
DEM
j jopen
[6'E'Ml] ________ l . , .
Output Map
[oQ Cane' j
h't'lpOrt l -:;::ort
l.ntupclticr:
Pcont
Pot};cn Opt1't.rcml


SUS Tech
ComJ<ound P.rur.cter E ..
flo .... cet.-rminticn
flow Modifluticn
Nn-...ol"k 11d Ct<;;,mtnt bctrot.ction
Sbtistiul P'!lranutu htncticn
Gambar 8.1. Tahapan memvisualisasikan data OEM untuk menurunkan parameter hidrologi
71
Oari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-procesing - pilih OEM Visualization.
Masukan Input OEM yang telah di Import dari data berformat *.ers dan isikan output data
dengan nama file OEM1 , klik OK, kemudian akan tampil hasil visualisasi OEM yang akan
dipergunakan untuk proses pengolahan selanjutnya.
8.2. Flow Determination
Tahap selanjutnya dalam pengolahan Dem Hydro-processing adalah dengan Flow
Determination (Penurunan sistem aliran). Berikut adalah langkah dan proses yang digunakan.
Dari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-processing, kemudian pilih Flow
Determination dan klik Fill Sinks. Pada menu Fill Sinks yang tersedia masukan Input OEM
dengan file OEM dan pilih Method plating point Fill Sink, masukkan output raster map
dengan nama OEM_Fillsink. Klik Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8.2 berikut :
IQJ 0
!ij?,

Operatior
[

(lJ Pix<
[) kCre;
Cfj e;:1) DEh
:tJ I!l!:!llma
:tl lllllmp
iJ E!l!Inte
Poi
IZ'I Poll
iJ iml Ra<l

Import/Export
lnterpclaticn
Point Operations
Polygon Operations
Raster Opetation5
Rarterize
SEBS Tools
Segment Operations
Spatial Reference Operation!>
Statistics
Table Operations
Ve.ctorize
Visuattzaticn
DHA Vi sLta ll=aticn
Variable 1hreshcld Ccmput:Jticn
Flo-w Modification
Network and Catch ment Extradicn
Method r. Fill sink
(... Cut terrain
i
! ,_
p fn Ll
Fill Sinks
Flow Accumulation
Flov .. Direction
Description: :
------- ______ j
,ID :,ur
Gambar 8.2. Tahapan penentuan sistem aliran (flow determination)
72
8.3. Flow Direction
Dari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-processing, kemudian pilih Flow
Determination dan klik Flow Direction. Pada menu Flow Direction yang tersedia masukan
Input OEM dengan file DEM_FiiiSink dan pilih Method plating point Steepest Slope,
masukkan output raster map dengan nama DEM_Fi owDir. Klik Show seperti ditunjukkan
pada Gambar 8.3 berikut :
'i\! IL\ \qS Open [Foreign Collection "DEM"J
!iJ File Edit " "'

!J

Opera
OperationList
fjjjb,:gg;egate r.
r:J AggregateS
i"'."' Anaglyph
Aniootropic
3D
:f!Sl Area Numb
:Ei:l Atmosphen
M;
M;
Attribute M.
M;
j _;lutocorrelcr
!E!i'JBuffer

DO*

.t. QI
..
Nf
'
"
' s.v
..
,.;,"
Irnage
lmport! Expo1t
lnterpclation
Point Operations
Polygon Operation.s
Ra rter Operations
Rarterize
SEBS Tools
Segment Op.raticn;
Spatial Reference Operaticn;
Statistic5
Table Operations
Vectori re

Script
DEfv1 'iisua liz:a:tlcn
Variable Thre!:hr:;ld Ccmputat icn
H In L:J lEI
L----
G cw Determination ::::::> Fill Sinks
..
I
!
l
Flow Modificat ion
.
- Flow Directio
Input DEM @ .DEM_FiiiSink
Method r. Steepest Slope
' Lowest Height
Parallel drainage collection algorithm
Output Raster Map

Show Define Cancel I Help
Gambar 8.3. Tahapan penentuan arah aliran (flow direction)
8.4. Flow Accumulation
Dari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-processing, kemudian pilih Flow
Determination dan klik Flow Accumulation. Pada menu Flow Accumulation yang tersedia
masukan Flow Direction Map dengan Input DEM_FiowDir dan masukkan output raster map
dengan nama DEM_FiowAccum. Klik Show seperti ditunjukkan pad a Gambar 8.4 berikut :
73
-.;;:-c------ ------------------------- ----- --------------------
ILWlS Open- [Foreign Collection "OEM""]
llJ File Edit I I '/re,v 'i".'lnclc\\ Help
!<:; GJ C:::: OEM hydrc-prccming ::::::::>
Image
Impcrt'Export
.
Opera
Operation-List
lBhlAggregate t.
J UJ AggregateS
l"'l9i Anaglyph

IIJi.DApply 3D
Numb
jlli.DAtmcspheri
M,
lrl'lAttribute M.
jla!Attribute M,
Attrrbute M;
I rrn AutocorreJa
l lif"'rrn .. u __
...
. i
i r+ Q'Prc-p:mes i
I ' i
.
. 110297
' 23-)391;
1,1terpclaticn
Point Opcraticm
Polygon Operations
Raster
Rastcrire
SEBS Tools
Segment Operations
Spatial Reference Operatiom
Statistics
1 able Operations
Vectcrize
Visualizatron
c;rrint
. I
OEM Visualizati on
Varia ble Thre; hcld Computati on
Netv11ork and Catchme nt Extraction
Stati5"tical Parameter Erl1action
Flow Accun1ulation
Flow Direction Map fm _:j
Output Raster Map
Description:
l
Show
Gambar 8.4. Tahapan penentuan akumulasi aliran (flow accumulation)
8.5. Network and Catchments Extraction
Tahap selanjutnya dalam pengolahan Dem Hydro-processing adalah dengan Network and
Catchments Extraction (Ekstraksi jaringan sungai dan batas DAS). Berikut adalah langkah dan
proses yang digunakan.
8.5.1. Drainage network extraction
Dari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-processing, kemudian pilih Network
and Catchment Extraction dan klik Drainage Network Extraction. Pada menu Drainage
Network Map pada input Flow Accumulation Map yang tersedia masukan DEM_FlowAccum,
74
Masukan stream Threshold (Nb. Of pixel) dengan nilai 500 dan masukkan output raster map
dengan nama DEM_DraNetExt . Klik Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8:5 berikut :
ll1'1lS Op<n [Foreign Collection "OEM'' ]

En EJ I
Opera
OperalionLisl
t
i [ij
f<l'l!! Anaglyph

[li':'lAppi3D
il!l:lAre;llumbo

!r::! Attribute t.-1,
1' ..1.
!Btl Attribut e M.
M.
i [ill Autoccrrela

Image
lmpo rthpcrt
lnte:rpclaticn
Paint Cper.3ttcns.
Pclygcn Operations

Ra5teriz.e
SEBS T eels
Segment Operatrom
Spat ial P.efe:rence

Table:
Vectorize
Vis:ualization
Script
. '
DEM 'ft; uali:ation
Variabl e Threshold Computatron
Compound Pa rameter btracticn
Flo.': Dtte:rminaticn
'

FlowAccl.mUlabon Map
Sbeam Theshold {N1. at Pixel$)
r U$e StteMI TIYeshold Mllp
OutpU AMiet Map
Description
''' ''''' ' ' '''''"''''''''''''''''''''
i J @] In LJ El
E.xtracticn
Network
Drainage Net,ork Ordering

: ]
-soo --,
....................... .!
Define
Gambar 8.5. Tahapan ekstraksi jaringan drainase
8.5.2. Drainage network ordering
Dari menu bar klik Operation pilih menu OEM Hydro-processing, kemudian pilih Network
and Catchment Extraction dan klik Drainage Network Ordering. Pada menu Drainage
Network Ordering pada input OEM masukan DEM_FiowAccum, pada Flow Direction Map
masukan DEM_FiowDir, dan pada Drainage Map masukan DEM_DraNetExt, isikan nilai
mtn1mum Drainage Leght 1 000 dan masukkan output raster map dengan nama
DEM_DraNetOrd. Klik Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8.6 berikut :
75
ll'l\'15 Open [Fcr<ign Collectlcn "OEM' ]
ltJ File Edit Vie.v Window
!l5- lg CD Co EM hydro-procming

Image: Precess ing
lmpcrt.-'bpcrt

Opera
Pc1nt Operation:=
Operation-List
Polygr-n Cpe:rat101H
!
P.a:;ter Operations
Ll Aggregte S
P.asterizt
'"'"Anaglyph
E::JAnisctrcpic
SEBS Tccls
Segme:11t Operation!:
Numb
Spatial Reference Operations
lii:!Atmcspheri
!';!') Attribute M.
St atistic
M. Table: Operations
M.
Vectori:::e:
12'i:!Attribute M,


liJ Autocorrela
lit'\ Buffer
Script
i
DHA
H tn a El
Variable: C cmputaticn
Compound Pararneter Extraction
Flc-..v De:termmaticn
. '
Flow tv\adification
l
Catchment Ex-traction
Catchment Merge
Drainagt Networr. Crde.ring
I,..,UDEM
Flow Direction Map
Drainage Net'NOfk Map
Output Raster Map
i B D EiA'_Fio;..,cc<>n
i EIDEM_FiowDr
: o
11ioo
------]
fi.'l OEM.DnHetOrd: DEt.(O!it-lctb.T..mpr,lJ)IYJ}
(:lit lq.n C?tion: .-;e!p
. ,, "" GQ;j ____ .
.... lil be oeated wKh the satpe name as output raste.

, :ti Q:l
Gambar 8.6. Tahapan pemilihan jaringan drainase
8.5.3. Catchments extraction
Dari menu bar klik Operation pilih menu DEM Hydro-processing, kemudian pilih Network
and Catchment Extraction dan klik Catchment Extraction. Pada menu Catchment Extraction
masukan input Drainage Network Ordering Map dengan nama file DEM_DraNetOrd, pada
input DEM_Fiow Direction Map isikan dengan nama file DEM_FiowDir, dan masukkan output
raster map dengan nama DEM_CatchExt. Klik Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8.7
berikut :
76
';;: ll\1'/JS Open lfcreign Collectrcn "OEM'']

01 [E)
"
Opera
Operation-List
1:
! [) Aggrogat e S
Anaglj ph
!l!ir:lAnisotrcpic
ll'!i:'lApplr 3D
I .
i!lr!Area Numb
ltiT:J Atmc;pheri
1
1
I',:JA.ttribute M.
M\
im:!}Attribute M.
M:
1 ffij Autcccrrelar

' -
Inte.rpclaticn
Pcint Operat1cns
Pol ygon Or:eratrcm


SEBS T eels
Segment
Spat ial Ro::fertn(E
Stati1tic s
Table Operat1Cn!i
\/e.c:.tcrize
Viwal1zation
Script
,.
DEIVI Vi1ual izaticn
Variable
Ccmpcund Puamete.r Extraction
FI-J w Determination
flew Mcdification
NEtwork and Catchment Etractien
Statistical Parameter
. '
C21tchrnent Extraction
Drainage I"Je:h,,crk Extraction
Drainage t'Je:tl.\. Ork Ordering

Drainage Nelw01k Ordering Map IE[)DEM_DraNetOod
Flow Dieetion Map f !D DEMjlow[);;
Raste1 Map pEM_CatchE;di .....
DesCJiption:
L _______________ ... -__ -
_ __ ___ ,
j fn n..Yits
'
' .. Show Deline
Dit:l_cu,!'\...t
, ... Q'
Gambar 8,7. Tahapan ekstraksi cathments
Dari menu bar klik Operation pilih menu Vectorize, kemudian pilih Raster to Segment. Dari
menu Segments of Raster Map, masukan input Raster Map dengan nama DEM_DraNetExt
pilih ploting point connect 8, aktifkan smooth lines, dan isikan output segment map dengan
nama Sungai DraNet. Klik Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8.8 :
77
1
1,\! ILWIS Open - [Foreign Collection "OEM"]
(d Fil e Edit !. Ope_ration:J 'J rew Ninde" Help
r;2;(Qlr:rJ
.@ IU'l
Opera
Operation l ist

OEM hydro prcc es51ng
Image Proe<o51ng
Impcrt bpc1t
Interpolat ion
Point Operat icm
Pct)'gon Operat rcm
Ra5ter Operatic no
Rasterize
SEBS Tool'
Segment Operation;
Spatial Referen<e Crperatrcno
Stati5tics
Segmet1ts of Raster Map
Raste1 Map
Connect
/ 4
,o.t Smooth Lines
Single Name
Output Segment Map
Desc1iption:
!!DDEM_DraNelExl
.; 8
i LJ Aggregate 5
:"-.!1' Anaglyph
Ani;ctropic
30
Numb

ir::J Attribut e M;
M,
:rnAttribute M.
Table Operations Cancel
1
L
Help
M,
; [jj Autoccrrela Vi;ual izatiC>n
Polygon to Point
Polygon to Segment
Raoter tc Point [lla) Buffer Script
Bur;a-Wolf parameters
!l!&l! Catchment Extraction",'' ...
Merge
; [jj Clm: Coverage Stati;tics
' lmlclmify
=-
; power_rndex l
l ID wetness_index
i index
i sedim;nt_index
1 ' Seoment to Polvqon
:
Gambar 8.8. Tahapan vektorisasi jaringan drainase
Selanjutnya open file Sungai DraNet dan overlay-kan dengan batas DEM_CatchExt. Klik
Show seperti ditunjukkan pada Gambar 8.9 berikut :
78
- Q1B.'J
.. Q? Pttpffits
.
,t, Q' Frcpe!t!el
l
l"01'Y.l.9' zao;; 5Q91 "S,l15'3l'-H IJi'E
Gambar 8.9. Hasil overlay data vector dan raster peta jaringan drainase
79
BAB IX
PROSEDUR PENYUSUNAN FORMULA SCRIPT-FUNCTION
PADA SOFTWARE OPEN-ILWIS
Pada software Open llWIS terdapat fitu- script dan fmction yang bisa dikembangkan oleh user
untuk aplikasi moduUmenu lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan.. Fllur function mirip dengan
subroutine dalam pemrograman pada tJJTlUI1'VlY3 yang bisa cflpai1Qgil untuk dfjalankan.
Sedangkan fllur script merupakan batch convnand pada openilwis untuk memanggil dan
menjalankan fitur function tersebut.
Dalam manual disini script/function coba diterapkan triuk penyusunan formula NDVI dan
formulalfungsi untuk rnengkropping raster menggunakan polygon yang kita anggap keduanya
belum tersedia dalam paket software openilwis.
Vale
1110212010 3:2. ..
10102/20t0 ZL
11102120160:1_.
1110212010 0:0 ...
2110412002.0:2_ OMs
0110'i/20011:0 __ age aa.s
Oi/t!JJ201.0 3:3. .. r ~ F
ffi/1 012!11 0 3:3. ..
0611012010 :u._ ColOr Color alo$_2009. . F
0611012010 3:3... Projection F
06/1 0/20t0 3:3 ...
Gombar 9.1 Bar menu untuk menjalankan perintah pembuatan script don function
9.1 Prosedur penyusunan Formula Functiont NDVI/EVI/SAVI/SARVI Pad a Software Open
ILWIS
Untuk menghitung NDVI (Normalized Selisih lndeks Vegetasa) nilaHlilai, dapat menggunakan
fungsi NDVI MapCalc (a. b). FtBlQsi ini memet1uk.an 2 band satelit (satu dengan nifai visibel-red
dan nilai near-infra.red). Fungsi ini melakukan perhitungan:
(b - a) I (b + a)
Bila menggunakan NDVI (a, b) fungsi, ganti a dengan band dengan reflektansi visibel-red, dan b
dengan band reflektansi near-infra.red.
80
Contoh:
Jika Tm8and3 adalah band dengan vismekedband, dan TmBand4 adalah band dengan near-
infra.red.band, ketik pada baris perintah dari jendela Utama:
Veglnd = NDVI (TmBand3, TmBand4)
Output peCa Veglnd mengandung niai NDV1 dan berkisar antara -1 sampai 1:
Tahapan penyusunan ftmction pada software openiwis:
1. menjaJankan jendela aeate fmction. bisa dati menu.command, command.line,
tree.convnand maupun group.command, dalam COidoh disini digmakan menu convnand;
Rle/CreateiFunction.
2. setelah jendela create fmction muncul,
a. lsican nama file dari fmction yang akan <ibuat, Iris: coba_ndvi
b. T ulis formula dari function yang akan dibuat. mis:
(%2-%1 )/(%2+%1)
c. lsi deskripsi dari function sesuai kebutuhan, kemudian kik OK
3. akan muncul jendela e<frt function, yang merupakan konversi dari formula ke format
fungsi dalam openilwis secara otomatis. seperti berimt:
Function coba_ndviO: Value
Begin
Retum(%2-%1 )/(%2+%1)
End
TAHAP PEMBUATAN FUNCTION PADA SOFTWARE ILWIS
-----
SeQoooot ._, __
-----
tlll&-
-li!L.

--
GnP>--

T t......J dr!l4J....JAt:::lol:ll&

LJ
D bo<l<q>_fd_lbi
,,..CJ-..-...-_
.G)..._ _ _.
-D __ _...

-Do.ta_....,.._
' .:rt-
us.n
S)T-
+ Cl Dot._,._._.
..
:>
----------- -- --- ------1
3.Editfunction
,..,.
Gombar 9 2 AJur dan tahapan pembuatan function poda sofware openilwis
81
9.2 Prosedur penyusunan Formula Script NO VI Pada Software Open IL WIS
1. T ahapan pembuofan script. studi kasus penentuan n ~ i NDVI
Unfuk membuat script pado software openilwis. pertama jatantan jendela
create .script, bisa dilakutan dai menu bar. command tine. tree command dan group
command. Pada contoh disinimengunak.an menu command:
File/Create/Script
a. tahap penyusunan formula
1. pada jendela dialog create script. piil/klik tab.script
2. tulis formula yang ak.an dibuat misalnya:
rem%1 =band 1
rem %2 =band 2
rem %3 =band ndvi
%3 = (%2-%1) I (%2+%1)
calc%3.mpr
b. tahap penentuan parameter dan type data input output
1. pacta jendela dialog create script. piil./kfik tab.pocameter
2. tentuk.an nama masing-rnas;ng paometer dan type datanya
dalam hal ini:
parameter.l (% 1) : band-1. type datanya rosteunap (mpr)
parameter .2 f%2) : band-2, type datanyo ratser map (mpr)
parameter.3 (%3) : band-ndvi. type datanya fie name
Gombar 9.3 alur dan tahapan penyusunan script pada software openiwis
F
82
c. fahap penenfuan default value dalam tampion elcsekusi script
1. pada jendela dialog create script. piil/kfit tab.devautt.value
2 tenfukan fie band input-1 sebagoi default input
3. tenfukan fie band i1put-2 sebagai default input
4. tenfukan nama band.ndvi sebogoi default output
2. Tahapan elcsekusi script pado software openiwis, sfudi kasus penentuon nioi NO VI
Unfuk menjalankan script pada software openiwis. bisa dilakukan dari menu bar,
command fine. tree command dan group command. Pado contoh disinimengunakan
menu bar command:
a. pHih/kfik : operations/Script/coba_NDVI (misalnya}
b. seletah muncul default tampifan eksekusi script NDVI yang teloh dibuot,
tenfukan file input.l , fie input.2 dan fie output yang aunginkan
c. jalankan script dengan pilih/kli: tombol OK
d. muncul jendekJ processilg progress, tunggu sampai selesai dan jendefo terfutup
e. hasil bisa dilihot dengan menggunakan open.mop dalam jendelo view .map
SCRIPT & FUNCTION NDVI UNTUK DATA LANDSAT

l>acktpo J<f_litu
---<!<d-_lopot.hr


o.t. _____ _

__J O...J-
:...l Pota_...-_c., ... a


dMs_imp
dollop.- ZOOfA7

---
Gambc:J' 9.4 Tahapan eksekusi script/function unfuk penentuan niai ndvi
83
HASll PENGOLAHAN NDVr DATA LANDSAT DAERAH SEMARANG DSK
( Cib:a RGB, NDVI dan SAVt)
Gombar 9.5 Contoh citra hasi pengolahan niai NDvr dai data Landsat
9.3 Prosedur penyusunan Formufa Script Cropping Raster Menggunakan PolYgon Pado
Software Open. lLW1S
1. Tohopon pembuatan script. studi kosus cropping raster menggunatc:on polygon
Seperti teloh dijekls1tan podo sub-bob 9.2 unfuk penyusunon script cropping
raster menggunakon polygon per1u dilokukan 3 tahopon; penyusunan
formula, penentuan parameter dan peneniuan default tampllan eksehlsi
a. fahap penyusunan formula
T. pada jendekl dialog create script, pill/klik o ~
2 tufis formula yang berilrut:
rem script formuk:J ufk cropping raster menggunokan polygon
rem %1 = parameter polygon untuk bat as. cropping (mpo)
rem %2 = poramet raster yang akan cfJCropping (mpr}
rem %3 =parameter raster hasij cropptng (mpr)
%3= iff ( %1, %2.?}
rem if %1 (betas cropping} then %2 Onpuf raster} elese NULL
calc%3.mpr
rem proses raster hasi cropping
84
b. fahap penentuan paumeter dan type data input output
l. pada jendeta dialog create script. pifl/kik tab.paraneter
2.. fenfukan nama masing-masi'1g paometer dan type dafanya
dafam hal ini:
parameterJ (% 1) :bates_ crop. fype dotanya raster .map (mpr}
parameter .2 (%2) : input_rasfer, type datanya veldor.map (mpa}
paramefer.3 (%3) : hasit_crop. type dafonya fie name
c . tahap penentuan default value dalam tampilon ekselrusi script
T. pada jendela atalog create script, pilih/ldik tab.devault.value
2 tentukon file botos_crop sebagai default input
3. tentukan file input_ crop sebagoi default input
4. tentuk:an noma hasi_crop sebagoj default outpu1
TAHAP PEMBUATAN SCRIPT POLYGON CROPPING

1 .:.J Fie Edt OperalicnS - Help
f a_ __________________ _
op _ _..,_ A- -.ttwis-v3-04-00\IIwis3\Scrlpts\poligon _ cropn2' .isl
Tahap.1 Peoyusunan 1 o l c 1 u 1 R 1 MO<iied 1 oomai-1 1
I _ _ __ formula o c N 9123120107:51: ... Cab
.. i .m. _ .a ! D C U 1nt712010 3: 45:... Cab
,_, - '=" e!l n r II t.nnr.>mO"l-.I'Y r"*"
1
1
_ ;----:==--,_.. L He Edt ._.. Tahap.2 Penyusunan parameter
... __.........,.... ... o""""""""' r=------- dan type data input output
I - , !2; - .. _ Gi'
-' %3 ;.,._-had
I .+; < P.-net= I I
tlt.IIT.tbl!t ot Pa<amete!< E3
. :,:-;.:.",__,J !MIS_..1. "t.U

,;:, .:J IWs3

<!! 'J su-.
. .., _]_,.-
Jaois_3.5.0
'+; .:.J ... _16.0
+-__I 3b_a>BILWIS_;l.'I.D-3.6. 1jlasf...)hstolaoi
.., _) 4a_OPENa.WI5_3.4..0.3.6.1_1loa-*_Refer_
,., ::J
'ii

Nane Type

Fie Edit Vil!m Help

@/L...wse

Tahap.3 Penyusunan d
tampilah eksekusi scrir:
I iig;=-
3
iro:Jut ra::le< IAcaM <lab tm542
Gamba 9.6 Alur dan fahopan pembua1an script untuk: cropping raster menggunak:an
polygon
85
2. T ahapan eksekusi script untuk cropping raster menggunakan polygon
Untuk menjalankan script pada software openilwis, bisa dilakukan dari menu bar,
command line, tree command dan group command. Pada contoh disinimengunakan
menu bar command:
a. pilih/klik: operations/Script/coba_crop (misalnya)
b. seletah muncut default tampilan eksekusi script cropping yang telah dibuat,
tentukan file input.l, file input.2 dan file output yang diinginkan
c. jalankan script dengan pmh/ldik tombol OK
d. muncul jendela processing progress, tunggu sampai selesai dan jendela tertutup
e. hasil bisa dilihat dengan menggunakan open.map dalam jendela view.map
Gombar berikut merupakan contoh hasil eksekusi script function cropping raster-
polygon tersebut di atas, dimana gambar sebeloh kiri citra asli raster sebelum
dicropping, gambar tengah menunjukkan betas vektor dioverlaykan di atas raster
tersebut, kemudian gambar sebelah kanan adalah citra hasil cropping.
Gombar 9.7 (a) citra asli raster sebelum dicropping, (b) batas vekfor dioverlaykan
di atas raster dan {c) citra hasil cropping
86
sAB X
pEtJ.ANfAAl AN PROGRAt-A lANOSAl GAff\ll UNlU\<.
tJ,ENGMASI PERtJ.ASAlAHAN oAlA lANOSAl-7 SlC Off
HA.S\L GAP r\Ll
;
87
Prosedur (I /2)
Kopikan folder " frame_and_fill _win32" ke harddisk
Buat folder baru dengan nama "anchor", " fill_scene_l ",
"fill_scene_2", dst (sesuai dengan jumlah scene yang
akan dipakai untuk mengisi data di anchor)
Kopikan data landsat 7 yang ingin diisi di bawah folder
"anchor"
Kopikan data landsat set pertama yang dipakai untuk
mengisi di bawah folder ('fill_scene_l"
s Kopikan data landsat set kedua yang dipakai untuk
mengisi di bawah folder ('fill_scene_2", dan seterusnya ...
o Jalankan (klik) program "frame_and_fill.sav"
Prosedur (2/2)
7 Klik" RE-FRAME SLC OFF", isikan jumlah fill scene yang
dipakai, dan nama path lengkap folder dimana data tsb
diletakkan. Klik "SUBMIT'
8. Konfirmasikan hasil RE-FRAME di folder "anchor'' dan
masing-masing folder"fill_scene_#" (terdapat file baru
dengan nama diakhiri "_reg.TIF")
9. Klik "GAP FILL SLC OFF' ', isikan jumlah fill scene yang
dipakai, nama path lengkap folder dimana data tsb
diletakkan, pilih band yang akan diproses. Klik "SUBMIT'
I o. Konfirmasikan hasil GAP Fl LL di folder ''anchor" dimana
terdapat file baru dengan nama diakhiri c._reg_filled.TIF'').
Buka file-file tersebut (band sesuai kebutuhan) dengan
software pengolahan data penginderaan jauh atau GIS.
88
l( opikan fol der "frame _and_fill_ Wln3 2" ke harddisk
E.!le fdt tjelp
..) ' ; Folders X. q
"
,,
__
_. DATA (O:) !' .. _Reecfo1e.txt I Ka Text Documer( 6/6/2009 12:22 AM
- ....., ILW[S DATA 3 j I KS Seh.:p In.'ormatior. 613120096:39 AM
156 KB ./3(20CJ96:38AM

,. .__jblrl
) frame_ard_fil_ .....n32.0 I KB Corflguatien Settirlq.> 6{3/2009 6:39AM
271(1) !con 4/S/2006 6:26AM
('"'; loQ.txt 73 KB le)(t Oo<umert 6/31'2009 6:39AM
_J
_.1 reSOJce
_; landsat_USGS J
36KB Appk&to:-J 4/'8(20088:2'6AM
.:. Read'wle .txt <f KB Text [)(xvmert 6/6(2009 12:22 AM
-j splash.bmp 'II6KB 1fS/2008B:26AM
,;,.; MANJAl_GAPFii..l
_: RIK_TMP
I
J SAfi'PANG_ZOIO
"*" Remov<!lbleDisk(E:)
.,. Removable Dlsk.(F:)
.,. Remo..,able Dlsk.(G:)
:J 101019_0900(H')
..-LocaiOtsk(I:)
t ' ,._,. RemovllbleOisk.(J:)
.,.,, on '192. 168.0.100' (Z:) !
1 I BuctV Gustlandl
-1 2010 Senw"I.YTeiqa
..cJ...--- - -----1 .......... !..:.-'------------------'
ito ob;ects (DiSk. fr ee spoce: 106 GB) 709KB
'.l "'c'"""'"

.f
2. Buat folder baru dengan nama "anchor ", "fill_scene_l '',
"fill_scene_2", dst (sesuai dengan jumlah scene yang akan dipakai
untuk mengisi data di anchor )
Bk " "' :U
.. ---. .....-"''""-::._:=:...:.-...-... --- -----
1
Fo!dtrs - - . -- ..- - ,. . "'"""' <
. ;._,) d .,...)4tll::t'!O! Flle ll/Sl1'01C 2:-i') Pi-t
rAfA (O:) ...j.ft_soene_t F"' Fd.det llf5{Wt0 2:50PM
E: ttWIS_OATA_-'3
:;.:. C.,; frcYne_.aod_fii;_'I'N\12
-. _J lt:OO


:.:J It!
.._jreswct
....J
,. , :....-.! c/

5
-l hl_=,._l
.-....J fifi_Si.:er-.e_2
..,.; L711 JS065_065201J2$..1.3Zl
lE7 tt8CI;.s.zooo.:nreocoo
....)
lf71 t 80b520031420COO
>\o; ..;J tE1J lt'-D$SZ:0)93:1)tt:t.()))
Fie tl}S/loOIO 2:51
J
89
3.1<.opil<an data landsat 7 yang ingin diisi di bawah folder
"anchor"
f:le '{lew Fsrvoritcs Iools !:jelp
) B.xk Search Folder5 ) .._ il'/ 0l
Ag;dress
X
lhli\OOW5 J ! K& Mlt:rosoft Off!Ce Do 7/29/2C
,.. f'lAIA ([): ) ( 71 I 18065_06520050308_BZO TlF 56,:3n KB Microsoft OffiCe Do
- ...,.... JLWIS_DAi A_'3 -' L71118065_0652005030S_630 TIF 56,372 t':B 1-iluoSCift Offk:e Do 7/2.9/2(
, froroe_end __ frk_wi132 -l71116065_!)6520CI50C:()8_JHO.TIF S6,37.ZKB /'krosoltOffr::eDo 7/'l9/2f.
IDl70 I L7lliB065.fJ6520'J50308_BSO TIF 56,3n KB Mlaosoft Office Do 7/29/'Zf..
.. t b;n L71118065_1)652((l503(}8_B61 TIF 56,3nKB 7(29/:C
_
1
_ - 6KB Terl 1mrz<
_;
_; landsat:J.!SGS Lnl10Cl6'5_06520050306_670.Tif
j Copy of test2 Ln118065 06520050308 BBO.TIF
1 d&a_l.ds41. I -
6'1 KB 7/29/2(
56,JnKB f'J.crosoft Office Do . . 1m1Z<
56,3nKB to\crosoft OffiCe Do .. .
1m1"
225,345 KB Microsoft Office Do ... 7/29/2(
"""'"'
- fl_scene_t
,....) f!!_:;cene_2
,.,...1 l 7ltl806S 06520020823
_; lf7ll80652000230EOCOO
LE71 i80652002l395GSOO
..) LE71180f.S2003142EOCOO
'--1 LE7! 180652009302EOCOO
. __:.,; tesU
__) test2

[12 objects (Disk free 106GB)
9KB GTffie 1m12<
.!.l
4. Kopikan data landsat set pertama yang dipakai untuk
mengisi di bawah folder ''fill __ scene_ I
"'f',.: t:
; f;lle
e.c> r Storch X It} ffi


-:::1

""
X N_,.'Yte .o:. Sl:ti:TtQt

WI" DATt.(C:)
-;_ w.,i ttWlS_DAlA,_!
'-i __
- ,;;) 101.70

, ...) he!;>
<,.)

,._) c< t.o'!'$1'.2
... _t.aJ-fflJ;!t
.ct'ICI
.__}
_l :t! _s:cerr._:!
. _
...J LEi 1 1 tvoszooce:wcocoo !
_:::; LE71l00552003142EOCOO
;_1_1 ...
11001)S_065:0030S2Z_DZ'O. Trf
l
l7l110065_1l6S200105Zl.F().Tlf
L 71 II OOO.S_o;;520031)5ZUl40. TIF
L7ll1006S_Il6SZ0030l'22ff..O. T1f
17111&165 ..)l652003QSZ2.)!6l .Tlf
L7ll Hl065_06SZOOm22:_06l_te-Q. TJF
_ _; l?ll1E)J65_W.Il:::OS2Z_G<:P.txt
D t7ttl
QL7211ootS.06520030l'22_e6Z. llF
\;:;JLW ..)l6S20030'!Zl_070.T1F

)7;
'56,272 f-f.: Ofhce 1>1>
St-..,znr..c 1'11o:OS<.tt Do ..
S6,Zi2Y.B MKI'O".Af( Office Do ...
56.21Z.t"B tbQ'Q"..dt [XL.
56,2:?2 Mlc:rosdt:Oif'.ceOo .
56,mte t'1it.1vs:.ft O:ftee oo .. .
S6/?%f8 M!CrOS<it OffJC.e vo ...
t1 KB Text 0\m.!Mo"A
onre re-)J. 0c.CI-'!'M'I'tt
1>\!CI osoft Uo.
56,ZTZ: fl3 f-.11-:t::>)vft ( .ffic6- ()o ...
..?2i,9--l5i:'C t-,l(ro:n'JftCo!t:c.r.CJv ...
ns ('iiF
__j!f71l806$2( .. 'L
. . ' . . - ... .,.. . -. -cc===---,.-.,..--..,.,..-1
tVt>GB)
.,,
<-11
6/1
6/1
b/1
6{1
'J/l
f>il
6/l
0!1
6/1
<11
&{I
90
5. dat Zt landsat set kedua yang dipakai untuk
mengisi di bawah folder " fill _scene_2"
t
F2.">"0i ! OOb tf=!j)
.; 60<f


._J .
- LA fA(I.:/
: ,


S6.o-:_. .E> i.-fkx 7tS,
.,.,J ll..Ji.$ J;."l. iA_3
[JL1t ll&'lt.O .. Ot-'52{;)f;(r5J'' __i;(31'J-1 Jf :.t..(:H t e Off<e lft:o . ., )/3,
(JL7111006S_fki.S...'"'0020SI9 jYHl. 'IF S6,t}H >.5 i Crf,\:e IJ(J. . 7/B,
<or,j..fd: .""-'!t';)4
:
_.; bn
,
-' 1.:-,
I
!f.Of,S_,Ot.5::!)12(.r5t9 _6')). ilF Sf.OH I f.. . .,-;t( f-::1... 7!e,
_
l7::t !&".U:.S_(If5-S:2:C)2f'J5t9_BQ:. -;Jf
_l 721 !00[:1._. .. 11f
L')l721
l.?lf r .... 7j::,,
it. 7jf;;,
('(. 7{B,
J
- _u'::.:)'5
-J
..J
_;
. J tli l!&X.r::._D6S20)ZQ',;:;:.)
...; t!:7lle)oS21JO:.T.?'"J0f.L>C(IC
LL'l
_J t.tn t13:1f:sz0&.1::SH:tocoo
' _: tf/i
...J ter.!t
..Jt"!St.C
':>t.J.rHrt. H -\HJ:oAt (fk.t' Do . ..
:'24,(1'3} c"".
GTf h!e
-' '"- !__.--,---- .=--..1
1%(;8)
..:1
21

6.Jalankan (klik) progran1 "frame_and_fill.sav"
i,.) Bock ,, )' 5ech Follors }<,_ '9 Q
-'<!<>... ---------------------------:::1 Ej Go
( ;;;;........................... ....... X . .:c I
I l'!; D WINDOWS '3Jll_;o-----"-- ---- '9/iii:
:.-. ..,.,_ DATA (D:) .j ,_Redlle.t xt I KB Text Docl.l'l'lef'll: 6/6/21
R t,;;J ll.WIS_DATA_J
t_) fTama_and_fl _wrin32
(i=; a IOL7o
:'!j

tJQib

f- LMdsX_USGS
..::.:,) MANUAl_GAPFill
U RDU""
111 Cj 5AMPANG_2010
....,. Removab6c Disk {E:)
J;...,. Removobie-(F' )

,.; <:3 l01019_0900(H')
;t l loceiOisk(J :)
,t) ..._.
:, Transfer oo'l92. l68.0.100' (Z:)
i .f.':) I lludhi Gusti600
.._, 1 KB Setl.;p Infor!Mti:ln 6/3/ZI
Str<Yne_m_fll. sav 156 KB tol..hnor-,f'le 6f3/2J
frame_aodJI _w1132.exe 36 KB Appkation 1/8/21
1J: , .,3
kh:o
lS ioo.txt
Q Read'1e.td
.)l so'ash.bmp
GAP FILL SLC.OFF
_:d
I . ..0
Iss'KB A r:: $: i-!
ii[l,

7fe.
91
7. Klik ' RE-FRA!VlE SLC OFF". isikan jumlah fill scene
yang dipakai. dan nama path lengkap folder dimana data
tsb di letakkJn. l<lik "SUBMIT"

01' FILL
'3U8MIT
>OK
lengk:1p dim<ln::l folder .. ;mchor .. folder fill_scene_j=) be1ada
8. Konfirmasikan hasil RE-FRAME di folder "anchor'' dan
masing-masing folder "fill_ scene_#" (terdapat file baru
dengan nama diakhiri "_reg.TIF")
. <1
92
9. Klik "GAP Fl LL SLC OFF". isikan jumlah fill scene yang
dipakai. nama path lengkap folder dimana data tsb
diletakkan. pilih band yang akan diproses. K! ik "SUBt'11 T"
AE FRAt-1E SLC.OFF
GAP Flll SLC.OFF
D1AECTOAYPATH TO SCENE FOLDERS?
,---llANO SELECTION ..........._, __ , .... .
F Bal'ld$ scted SubnWto Run

..... ..1

__
....... ....1
Band 6 j
... J

SUBMIT
I 0. Konfirmasikan hasil GAP FILL di folder "anchor" dimana terdapat file
baru dengan narna diakhiri "_reg_filled.TIF"). Buka file-file tersebut (band
sesuai kebutuhan) dengan software pengolahan data penginderaan jauh
at4u GIS.
. t
<;; <.opy of
. ...)


8

,.. LE7ltf.Q;S'-'00931J2EVO:OO
-..j t !:rUl
, XIII)
93
MANUAL PENGGUNAAN
SOFTWARE OPEN SOURCE QUANTUM GIS
UNTUK MEMBANGUN APLIKASI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
DISUSUN OLEH :
TIM PENELITIAN PROGRAM INSENTIF RISET DIKTI 2010 DENGAN JUDUL
"PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS OPEN SOURCE ILWIS UNTUK
MENDUKUNG PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH Dl DAERAH
(BAPPEDA)"
Peneliti Utama: Dr. Katmoko Ari Sambodo
Anggota:
1. Hidayat Gunawan, M.Eng.
2. Drs. Sarno, M.T.
3. lr. Rubini Yusuf, M.Si
4. M. Priyatna, S.Si, M.Kom.
5. Muhammad Soleh, S.T.
6. Musyarofah, S.Si.
7. Fajar Yulianto, S.Si.
8. Danang, S.Si.
9. lnggit Lolitasari, S.Si.
PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN TEKNOLOGI
PENGINDERAAN JAUH- LAPAN
Alamat: Jl. Lapan No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telp. 021-8710786, Fax. 021-8722733
DAFTAR lSI
BAB I PENGANTAR QUANTUM GIS
BAB II
BAB Ill
BAB IV
BAB V
INSTALASI QUANTUM GIS DAN PENGENALAN MENU-MENUNY A
2.1 Download dan lnstalasi QUANTUM GIS
2.2 Pengenalan Menu-Menu QUANTUM GIS
DIGITASI DARI DATA CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH
3.1 Membuka Data Citra Penginderaan Jauh
3.2 Mendigitasi Unsur Titik (Point)
3.3 Mendigitasi Unsur Garis (line)
3.4 Mendigitasi Unsur Area (Polygon)
3.5 Mengedit Tabel I Atribut
ANALISA SPASIAL I KUERI
4.1 Buffer Area
4.2 lntessection Area
4.3 Union Area
MEMBUAT LAYOUT PETA
5.1 Add new Map
5.2 Add new label
5.3 Add new arrow
5.4 Add new scale bar
5.5 Add new legend
5.6 Add new Attribut Table
3
3
7
13
13
15
17
19
22
25
25
26
27
28
29
29
30
31
31
32
BAB VI
BAB VII
5.7 Add new Grid
5.8 Export as image
MODUL GPS TOOLS
6.1 Load GPX file
6.2 Import other file
6.3 Download from GPS
6.4 Upload to GPS
6.5 GPX Conversions
MENGGUNAKAN DAN MENAMBAH BERBAGAI BERBAGAI
PLUGIN DALAM QUANTUM GIS
7.1 Daftar Plugin Dasar yang Telah Disediakan
7.2 Menambah Plugin Baru
32
33
34
35
35
36
37
37
39
39
39
BABI
PENGANTAR QUANTUM GIS
Quantum GIS (QGIS) adalah software Sistem lnformasi Geografis
(SIG) Open Source yang memiliki sifat user friendl y dan dapat kompati bel di
lingkungan operating system Linux, Unix, Mac OSX, dan Windows. QGIS
mendukung format vektor, raster, dan database, serta mendukung juga
format data spasiol, seperti ESRI Shapefile, geotiff). QGIS memberikan
kemudahan bagi pengguna untuk melokukan pencarian (browse) dan
membuat data peta di komputer sendiri. QGIS juga mendukung plugs-in
untuk melakukan tampilan jejak GPS. QGIS disebut juga sebagai perangkat
lunak Open Source dan bebas biaya.
Fitur-fitur utama pada Quantum GIS (versi terbaru sampai dengan manual
ini dibuat adalah versi 1.4.0 Enceladus) selengkapnya adalah sebagai berikut
1. Dapat dijalankan pad a berbagai platform/sistem operasi (cross-platform :
Linux, Windows, Mac)
2. View dan overlay data raster dan vector dalam format dan proyeksi yang
berbeda-beda tanpa mengkonversinya ke suatu format internal khusus.
Format-format yang disupport diantaranya:
o spatially-enabled PostgreSQL tables using PostGIS and Spatialite,
o most vector formats supported by the OGR library*, including ESRI
shapefiles, Maplnfo, SOTS and GML.
o raster formats supported by the GOAL library*, such as digital
elevation models, aerial photography or landsat imagery,
o GRASS locations and mapsets,
o online spatial data served as OGC-compliant WMS or WFS
3. Membuat peta dan mengeksplor data spasial secara interaktif dengan
GUI (graphical user interface) yang user friendly. Banyak tool yang
disediakan dalam GUI-nya, diantaranya:
o on the fly projection,
o print composer,
o overview panel,
o spatial bookmarks,
o identify/select features,
o edit/view/search attributes,
o feature labeling,
o vector diagram overlay
o change vector and raster symbology,
o add a graticule layer,
o decorate your map with a north arrow, scale bar and copyright
label,
o save and restore projects
4. Membuat.meng edit dan mengekspor data spasial menggunakan:
o digitizing tools for GRASS and shapefile formats,
o the georeferencer plugin,
o GPS tools to import and export GPX format. convert other GPS
formats to GPX, or down/upload directly to a GPS unit
5. Melakuka11 analisa spasi al menggunakan plugin fTools untuk format
Shapefile atau plugin GRASS, diantaranya:
o map algebra,
o terrain anal ysis,
o hydrologic modeling,
o network anal ysis,
o and many others
6. Mempublikasikan map I peta ke internet menggunakan fasilitas 'export to
Mapfile' (memerlukan webserver yang telah terinstall UMN MapServer)
7. Terdapat berbagai plugin yang terus menerus dikembangan untuk dapat
memenuhi keperluan khusus terkait GIS di masa yang akan datang.
2
BAB II
INSTALASI QUANTUM GIS DAN
PENGENALAN MENU-MENUNY A
2.1 Donwload dan lnstalasi QUANTUM GIS
lnstalasi perangkat lunak Quantum GIS sangatlah mudah dan sederhana.
QGIS depot diinstal dal am li ngkungan operating sistem MS Windows dan Mac
OS X. Juga tersedia dal am paket lainnya seperti GNU/Linux. Untuk mendapatkan
informasi dan paket-paket t erse but di website http:/ /qgis.osgeo.org/download/,
Dokumentasi secara lengkap tentang quantum gis dan source c_odenya depot
diunduh/download di website http:/ /qgis.osgeo.org/documentation/ .
Pertama kali yang perlu dilakukan dalam instalasi quantum gis adalah
melakukan download file QGIS-1.4.0-1-No-GrassSetup.exe, selanjutnya lakukan
klik duo kali sehingga akan tampil window quantum gis enceladus 1 .40.0- Setup,
yang berisi License Agreement, seperti pada Gombar 1 .
. :/ Quanium GIS Encel advs 1.4.0-1 Setup
Ucense Agreement
Please review tl1e license terms before lnsi8lling Quantum GIS Er.celadus 1.4.0-l.
Press Page Down to see d1e rest of dle agr eement
.------------------------------
QG!S is Copynght (C) QGIS Development Team
and l"Je respective authors, 2004.
This program is free software; you can redistribute itandf or modify
it under the terms of the GNU Gener al Public License as published by
the Fr ee Software Foundation; either version 2 of the License, or
{at your option) oiW later version.
This program is disbibuted in ti,e hope that it .,.,ill be useful,
but WITHOUT ANY without even the implied warranty of
f1ERCHAHTA8ILITY or FOR A PARTICULAR PURPOSE. See the
I f you accept ti1e t erms of t"Je agreement, dick I .ll.gree to continue. You must accept the
agreement to install Qu.sntum GIS Enceladus. 1.4.0-l.
Gombar 1. Tampilan persetujuan perjanjian QGJS
Jika telah setuju dengan perjanjian ini, make kilk tombol atau tekan I Agree.
Jika komputer yang akan diinstal QGIS sudah terinstalasi make sistem akan
menampilkan window warning dan akan tampil pada gambar 2.
3
-
Quanturr1 GIS tf'ceodus 1.4.0-l Setup
Quantum GIS En.:eladu;,; already 1mt alled en ycur syst em.
The 1.4.(1-1-12730-0
This is the latest tEiease a;ailable.
Pre" tc retmtall Quantum GIS 1.4.0-1-0 or Ca ncel t o qu it .
OK Cancel
Gombar 2. Tampilan window warning QGIS
Selanjutnya tekan tombol OK, untuk melakukan instalasi ul ang, atau
dibatalkan. Dalam hal ini ki ta tekan tombol OK, sehingga akan tampil wi ndow
setup seperti pada gambar 3
Welcome to the Quantum GIS
Enceladus 1.4.0-1 Uninstall Wizard
This ::tzard wili guide vou through the uninstallation of
Quc; ntum GIS Enceladus 1.4.0-1.
Sefore st5r ting the uninstallaticn, make sure Quantum GIS
Enceladus 1.4.0-l ts not running.
Click Next to continue.
Gombar 3. Tompilan window setup QGIS Enceladus versi 1.4.0
Setelah itu tekan t ombol Next >, maka akan muncul window setup untuk
meletakkan aplikasi QGIS di folder ycng kita inginkan (Gombar 4), selanjutnya
kita tidak perlu mengisi destination folder (default-nya berada di folder Program
Files.
4
, _______ _
l Quant um GIS Cnce:ad ... s 1 !_ G-1 SetLP
010ose Install Location
Choose tl1e folder 111 wh1cn to WSt?.:l Quantum E1xeladus 1. -1.0 !.
Setup will install Quantum GIS Enceladus 1.-l.Ol ln the fo!Jo;mg folder. To install in a
different folder, dick Bro.-: se and select anotl1er folder. Ciick !'lext to conbnue.
Destination Folder
Space required: 13 1. 211B
Space available: 30.4GB
C Browse ...
Gombar 4. Tampilan window setup QGIS untuk meletakkan aplikasinya di sebuah folder
Setelah menekan tombol Next >, maka akan tampil window untuk
memilih komponen-komponen yang dibutuhkan/di-instal, seperti pada Gombar
5.
J4 Quantum G!S Enc:e!adus Setup

Oloose Components
Choose wh1c:h features of Quantum GIS Enceladus 1.4.0-1 you want to instal!.
,_ the components you want to install and und1eck the components you don't want to _, __ ,, I
111stal. Click Install to start the Installation.
Select components to install:
Space required: 131.2!16
[] North Caroiina Data Set
[] South Dakota {Spearfish)
: [J Alaska Data Set
Description
.;_, t tC=

[ Cancel :J '
Gombar 5. Tampilan window setup QGIS untuk memilih komponen yang akan di instal.
5
Setelah menekan tombollnsfaf/, make komputer akan menampilkan window
intalisasi, seperti pada Gombar 6 dan Gombar 7, yakni :
lnstalllno
t Q(.alll!.dl
! ,
EiCStntt.c;i

QtGI.Jl-O.dL. l)J""t




d:>!es .dl!

;).U"t-C ; t;dbil'S.!:!lf
Gombar 6. Tampilan window setup QGIS
pada soot awol instalasi.
Extrol!!t:_i:"l;t_.Pt,:






E >. ::- n,.,:;;o.-.\, c
I
Gombar 7. Tampilan window setup QGIS
pada soot berakhir instalasi.
Setelah menunggu bebrapa detik, make proses instalasi perangkat lunak
QGIS selesai (Gombar 8.). Selanjutnya tekan tombol Finish, sampai disini sel esai
sudah proses instalasi QGIS-1 .4.0-1.
Completing the Quantum GIS
Enceladus 1 A0- 1 Setup Wizard
Quantum GIS Enceladus 1.4.0-1 has beeon installed on your
computer.
Click Finish to dc:.se this wi zard.
Gombar 7. Tampilan window setup QGIS selesai proses instalasl.
6
2.2 Pengenalan Menu-Menu QUANTUM GIS
2.2.1 Pengenalan Qgis
c)
A. Main Window
Terdapat 6 menu, yaitu;
a) Menu bar
b) Tool bar
c) Map legend
d) Map view
e) Status bar
. ..... 3
+
.t26025.97,913197UJ : 433534.00,9137090.37
B. Menu bar
Terdapat 6 Menu , yaitu;
File (open project, save, export image, properties)
View (zoom, measures)
Layer (add, show, hide layer)
Setting (project properties, options, preferences)
Plugins (manage plugins)
Helps (documentasi, web links)
b)
7
2.2.2 Import Data Raster
Data pengolahan citra menggunakan IL Wl S dapat digunakan dengan cara mengexport
citra dalam format Erdas Imagine(* .Ian), kemudian data citra terse but diimport dengan cara;
a) Membuat proyeksi peta, yaitu klik setting - project propertis
File Edit View Layer Settings Plugins Vector Help
_j
Custom CRS .,,
Style manager. , .

..
Configure shortcuts ...
Options ...
b) Memilih satuan proyeksi (meter, maupun derajat)

Q Project Properties . , . ..
General Coordinate Reference (CRS) Identifiable layers
General settings
Project title I kota yogyakartal
Selection color


Layer units (only used when CRS transformation is disabled)
Meters
Feet Decimal degrees
Precision
Automatic Manual 2
Digitizing
Enable topological editing
Avoid intersections of new polygons ...
Snapping options,, ,
L OK mmml
Cancel
Degrees, Minutes, Seconds I
q
i I
- { 1 decimal J t
Apply Help

8
c) Ubah proyeksi menjadi UTM S49 (karena wilayah Jogjakarta)
General Coordinate Reference System (CRS) Identifiable layers
Enable 'on the fly' CRS transformation
Coordinat e Reference System Authority ID lD
WGS 64 I UTM zone 45N EPSG:32645 3129
WGS 64 I UTM zone 45S EPSG:32745 3195
WGS 84 I UTM zone 46N EPSG: 32646 3130
WGS 841 UTM zone 46S EPSG: 32746 3196
WGS 84 I UTM zone 4 7N EPSG:32647 3131
WGS 84 I UTM zone 4 75 EPSG:32747 3197
WGS 641 UTM zone 48N EPSG:32648 3132
lllrr"l'lA }liTO. .. ___ Arlr" ,....,...,..,.._ ....................
+proj=utm +zone=49 +south +ellps=WGS84 +datum=WG584 +units=m +no_defs
Search
Authority All ... Search for lD
Recently used coordinate references systems
Coordinate Reference System
'"<oooo <'<<A-Ao .. o<O
WGS84
WGS 841 UTM zone 495
. (
' Authority ID
....... J
EPSG:4326
EPSG:32749
Cancel
Hide deprecated CR5s
Find
!m- ----
3452
3199
Apply Help
d) Kemudian import citra, dengan cara plih menu bar layer - add raster layer
GIS 1.5._0-Tethys -latihan .
File Edit Plugins Vector Help
Add Spatialite layer .
Add WMS layer ..
,,..:.:t !:.
Remove AU From Overview
Hide AI layers
Ctri+Shift+l
Ctri+Shift+W
Ctri+D
Ctri+Shift+O
Ctri+Shift+H
Ctri+Shift+U
9
e) Kemudian open GDAL file dalam fom1at (*. lan)
Look in: , .....t qgis

/ latihan.qgs
My Recent
Documents
,:;;!; stretch berdasar histogram.lan
Desktop
'
-
/
My Documents
_)
My Computer
- \
... ;.,.I
. ....J
My Network File name:
Places
Files of type:
2.2.3 Informasi Peta

h GDAL]AII files[')
Open
Cancel
Informasi yang diperlukan dalam pemetaan dapat diperoleh sebagai berikut;
e :il [o .. ..:;._ ::.: r,_ -2.. \
. ...
u..,..., !9yx:
stlelchbeulasaJiiiS1l). . .
a) Sistem koordinat
Informasi unit sistem koordinat yang dipakai dapat berupa koordinat UTM (meter),
maupun geodetic (Latitude-longitude)
430439,9136341
10
b) Skala, dapat diubah secara otomatis sesuai dengan skala yang diinginkan
; Scale [ 1 :8000
li
.. I
c) Mengetahui jarak
Jarak garis, pilih menu view- measures line
File Settings Plugins
Deselect features from all layers
B X
/
Measure Angle
Vector
ctrl++
ctrl+-
Help
1.33 km 1
Help
11
Luas area
Total 1.72 ha
d) Perbesaran/zoom, terdapat beberapa macam yg icon zooming terdapat dalam
toolbar, maupun menu view
4.t Quanlum GIS 1.5.0 Tcthr.- LuihAn . ~ c J _I
Flo
TOQ!je FtA Screen Mode
Zoom to Actual Stze
12
BAB Ill
DIGITASI DARI DATA CITRA
SATELIT PENGINDERAAN JAUH
Pengguna melakukan interpretasi dan digitasi pada layer (on-screen digitizing)
untuk mengumpulkan atau menyusun data digital yang memiliki tipologi unsur
berupa: titik (point) , garis (line), dan area (polygon) .
3.1 Membuka Data Citra Penginderaan Jauh
3.1.1 Export Data Citra menggunakan Software ILWIS
Hasil export data pada citra satelit dilakukan sebagai masukan input data raster
untuk program Software Quantum GIS. Pada bagian ini dilakukan export data citra
satelit dari format ILWIS (*.mpr) ke format GeoTiff (*.TIF), untuk selanjutnya digunakan
dalam analisis dan proses pengolahan data lainnya. Berikut langkah dan proses
yang dilakukan.
fl>!i ILWIS Open [foreign Collection SAMPAMG\01_Dat\SPOTU
(l.il Flo Edt Operotlons VIew Whdow
; ell III :i;; ..,_ A [!!] !ill 111 !
'
!export SPOT4_B412.mpr
.... . ...... X
I
Oporatior>UI Naviga!OI OIMAGERY
IS_N_5oUion
AIMAGERY_2



.. _ Open
OEM hydro-processl"lg
Imago Procossh)
I Interpolation
I
Roster Operotlons
SEBS Tools >
I
5poti<ll Reference Operotions
.
Yectorize
Properties
!I
li Help
Dwectory .. . imtek _ _
....., .. , :\... --01
!IDIMAGEAY --------l
.
Iii IMAGERY _2 <
ll!iiMAGEAY_2 ;
illi1MAGEAY_3
lii1MAGEAY_4 I"
IMA.GEEAYIB4 :: l::.;;=========='==:
..:.!
Method
/;' IL\rJIS r GOAL
Faunal
iJ
Output Flename L!:I'POl=-4:::-bc:.:.41=--2______ _,I Q
..--- ....!
13
./ Pilih nama file citra yang akan di export dalam hal ini adalah data SPOT4_
8412) .
./ Pada file data komposit citra SPOT4_B412 klik kanan dan pilih Export
kemudian klik dan pilih file tersebut dengan Method pointing ILWIS, format
file Tiff (GeoTiff.TIF). lsikan nama output filename dengan SPOT4_B412 .
./ Pilih type data GeoTIFF karena data yang akan di export diubah dalam
format *.TIFF ( dari *.mpr -+ *.TIFF)
./ Pastikan lakasi output file berada pada direktori kerja yang telah dibuat.
Bila belum, dapat dilakukan dengan mengkopi path-nya pada windows
explorer dan mem-paste nya pada isian lokasi output, kemudian
ditambah strip miring ("/") dan nama filenya. Nama file sebagai output
dalam format ILWIS SPOT4_B412.TIF
./ Bila sudah, dapat klik OK untuk mulai proses data .
./ Langkah selanjutnya lakukan hal yang soma untuk export data file-file
yang lain seperti citra LANDSAT, ALOS, IKONOS, Quickbird dan lainnya.
3.1.2 Import Data Citra (Format ILWIS) ke Quantum GIS
Setelah selesai melakukan export data dari format ILWIS (*.mpr) ke input Raster
Quantum GIS (*.TIF) pengguna dapat memasukkan citra raster tersebut ke dalam
menu direktori kerja pada view quantum GIS. Berikut langkah dan proses yang
dilakukan.
Q Quantum GIS . .
File Settings Plugins Vector Help
Remove All From OVerview
Ctri+Shift+N
Ctri+Shlft+W
Qri+Shlft+H
Ctri+Shlft+U
Look it f5 SCEN01
. lMAGfRV. TJF
iltfNIMMi
?!J)
MDocunenb


:!)
Cancel !
-----.i{
14
./ Pada menu bar klik Layer - Add Raster Layer, selanjutnya muncul menu
Open a GDAL Supported Raster Data Source. Open File dengan nama
SPOT4_B412. TIFF .
./ Berikut adalah tampilan komposit warna untuk SPOT4_B412.TIFF pada citra
SPOT-4 dalam Quantum GIS.
3.2 Mendigitasi Unsur Titik (Point)
./ Buka data citra SPOT4_8412.TIFF
./ Dari menu bar, pilih Layer- New Vector Layer
./ Pada menu New Vector Layer pilih Type Point lsikan Map Attribute dengan
nama unsur titik
./ Selanjutnya klik Add to attribute list.
(l QUhTotum GIS 1.4.0-Encelodm .
i't.:aYOi 5ett01gs PI.Jgins \leCtor He\>
j .
:-<i Add \leCtor Loyer... Clti+SI-#t+Y
, : . .1' : Add Raster Layer... Cltl+st;ft+R
.. Add PostG!S Lay.... .. Clti+SI-#t+O
.. u
r:':; c-- "'>li Add Spatlal.ie Layer... Ctri+SI-#t+l
i'oJ .J.! _ $J>Olti il? _A<IdWMS Layer... Ctri+SI-#t+W
! ::"'} ,,,.,, ... ,., ,.
! i, ,.,., .. ,, .. .
:z,,,,. .;. .1;
j '. Remove Layer Ctri+O
! Properties ...
!
Add to Overview Ctri+SI-#t+<l
!,tf Add AI to Overview
.
! 0 tide AI Layers
Show AI Layers
Ctri+Shift+H
0.1+51-#t+U
t ..,. Pmt
-
CRSIO
ettr'We ... ,.;._.:. o.Y"-v'"-

.I j-. _____
; .!J}l
.............
'
15
./ Klik OK, dan Save As File dengan nama unsur titik dan klik Save.
Look in: _J D:\OO_RIK DIKTI 2010\Pl- ILWIS RS\Quantum GIS
My Computer ~ Modul BIMTEK SampanQ- Quantum GIS.doc
~ ~ F@J@R
File name: r ~ i t ' i
Rles of type: All Files () Cancel
Encodirg: System
./ Untuk memulai digitasi, pada menu layers sebelah kiri atas pada nama file
unsur titik klik kanan dan pilih toggle editing .
./ Selanjutnya klik icon Capture Point untuk mulai proses digitasi unsur titik.
(t Quantum GIS 1.4.0-Enceladus . .
Fie Eat VIew Layer Settilgs Plugins Vector Help
Properties
Rename
Add group
' Expand al
, Colapseal
- - -
Q Quantum GIS 1.4.0-Enceladus
File Edit View Layer Settings Plugins Vector Hell
16
I
I
;J;-; - .. Fne Edit View Settings Pk.Jgns Vector Help
<'""' r,
;. fi!i-Bfiil!lll x!, '' o 1;-
Zoom to layer extent
Show in overview
Tog9e edllng
Save as shapefile ...
Properties
Ren"me
Colapse al
../ Masukkan atribut Keterangan tempat yang tersedia dengan klik kanan
unsur titik, kemudian open attribute table dengan menambah new colom
pad a sel yang tersedia dengan Type Text (string), misal: Rumah 1, Rumah2,
Rumah3, dst .
../ Bila sudah selesai dengan digitasi titik, klik tombol toggle editing untuk
menutup sesi digitasi dan save file, dan apabila ingin melakukan
penambahan digitasi atau editing dapat dilakukan dengan klik tombol
toggle editing seperti langkah sebelumnya.
3.3 Mendigitasi Unsur Garis (Line)
../ Dari menu bar, pilih Layer- New Vector Layer
../ Pada menu New Vector Layer pilih Type Line lsikan Map Attribute dengan
nama unsur garis
../ Selanjutnya klik Add to attribute list.
Q Quanwm GIS 1.4.0-Enceladus

:< Add ll>cto< Loyer .. .
;!" .. t;jli Add Roster Loyer .. .
.11{ Add POstGIS Loyer .. .
. " I!

,, .................... '
Add AI to OVer.iaw
l
Ctrl+Shft+V
Ctrl+Shift+R
Ctii+Shift+D
Orl+stWt+l
Ctrl+O
ari+Shft+O
fO ctri+Shift+H
[<:f) sl-,ow AI Layers. Ctri+Shift+U
17
./ Klik OK, dan Save As File dengan nama unsur garis dan kl ik Save.
l ook in: ._') D:\OO_RIK DIKTI 2010\Pl ILWIS RS\Quantum GIS
Computer
) F@l@R
Modul BIMTEK Sampang Quantum GIS.doc
i!l.J unsur titik.dbl
@) unsur titik.prj
unsur titik.Qpj
unsur titik. shp
111] unsur shx
Fies of type: AI Files(* )
Encoding: System
Cancel
/
./ Untuk memulai digitasi, pada menu layers sebelah kiri atas pada nama file
unsure garis klik kanan dan pilih toggle editing.
Q Quantum GIS 1.4:0-fnceladus
Fie Edit Yiew layer Settings Plugins \lector
Zoom to layer extent
8 :X :. unsur Show in overview
I
S Remove
!. ..... ...... ' ... -.
8 1$. C spot4j Openattributetable
Save as shapefne ...
Properties
R"""""'
Add group
[l! Expand al
'-:1] CWp$eal
I
l
Q Quantum GIS 1.4.0-Enceladus
File Edit View Layer Settings Plugins Vector Help
.............. ..... - --
. ..... ..
l.::S;J, ... J y ,.,.
... 0 .
:0 . 0 .. unsur aris . . .
r---:-:
8 unsm titik
8 X c:t S(>Ot4_b412
18
../ Selanjutnya klik icon Capture Line untuk mulai proses digitasi unsur garis.
'fi,.ftMJIIit!4
- __
\ J>Iaool
'.. Jol1
\ hi ... )
\ s.JM I
\ Jol011$
\ ,bl ... ,
\ Jol... 7
\ Jolt.. I
'\S<Iolf>o l
=.- -
<1
H 0 .. _11-1\l
'*""'
,..._ C; 'tl e'-\ ::..., __ , <J \..\... v Ct
. - - ------- -----------
+
Q.uuntum GIS 1.4. 0 , ""' '" ;
X : .. IIIISIII1idk

X 0_ spot .. _h .. 12
Name
Type Wholo runber (Integer)
Wholo runbor (Integer)
(real)
- 1
e> iP ,
; ,,, '{;. 0 ;
8 x or----...:::
" -
\!.. ZOOifltolayerexteot
,; ToWeedthQ
S.We as shapefie ...
Properties
. ..,.,.,
""""'"'-"
l ExPMdal
J
I
C"'""' ol ----'
Cancel
../ Masukkan atribut Keterangan tempat yang tersedia dengan klik kanan
unsur garis, kemudian open attribute table dengan menambah new
co/om pada sel yang tersedia dengan Type Text (string), misal: Jalanl,
Ja/an2, Sungail. dst .
../ Bila sudah selesai dengan digitasi garis, klik tombol toggle editing untuk
menutup sesi digitasi dan save file, dan apabila ingin melakukan
penambahan digitasi atau editing dapat dilakukan dengan klik tombol
toggle editing seperti langkah sebelumnya.
3.4 Mendigitasi Unsur Area (Polygon)
o/ Dari menu bar, pilih Layer- New Vector Layer
o/ Pada menu New Vector Layer pilih Type Polygon lsikan Map Attribute dengan
nama unsur polygon
v" Selanjutnya klik Add to attribute list.
19
Add Raster Layer .. .
Type
Add PostGJS Layer .. .
Point Line Polygon
Add Spatialite Layer .. .
Add WMS Layer ...
ctri+Shift+R
Ctri+Shift+D
Ctri+Shift+L
Ctri+Shift+W
CRS 10 +projlonglat +eHps-WGSB<\ +datum=-WG584 +no_defs Specfy CRS

Name
Remove Layer
Properties .
Add to Overview
Add All to Overview
Remove All From Overview
Q Hide AH Layers
l:$) Show All Layers
ctri+D
Ctri+Shift+O
Ctri+Shift+H
Ctri+Shift+U
Type Text data
Width Precision l
Attributes list
i 8 Add to attributes tist
____.)
J
Cancel Help
./ Klik OK, dan Save As File dengan nama unsur polygon dan klik Save.
Lool<il: DIKTI :ptO\PI- ILWJS RS\Quantum GIS
1 I!!) Modul BIMTEK Sampang- Quantum GJS.doc
!l unSU' garis.dbf
unSU' garis.prj
,.. unsur garis.qpj
,.. unsur garis. shp
.... J t .....
unstr garis.shx
unstJ' titik.<llf
unSU' titik.prj
unSU' titik. qpj
unstr titik.shp
unsur titik. shx
Fie name: I unstr polygorl
Fies of type: i AI File$ (*). . .

Encoding:
Cancel
20
../ Untuk memulai digitasi, pada menu layers sebelah kiri atas pada nama file
unsur polygon klik kanan dan pilih toggle editing.
_Q_Q.pantum GIS 1.4.0-Enceladus , _. , ., .;,.
File Edit View Layer Settings Plugins Vector Help

c':J
;/
.. ,. .
t::; . ..
"
11<,..
lAyers
-
X
x ... uusur !_Jaris
'3 x unsur titik
"'

x spot.t_h412
r >
\i t'X t.?
""'
Show in overview
;
! A. ! Remove
l
Open attribute table
Save as shapefie ...
I

Rename
Add group
ExpandaR
[: 11 CoDapse al

File Edit View Layer Settings Plugins Vee

1i

'*""
r-,
0
"""
unsur g<.uis
../ Selanjutnya klik icon Capture Polygon untuk mulai proses digitasi unsur
garis.
Llf@ijldi'!.IMRMM!!

(3 &HJ .? ;:. a 'Ill 'Ill ""''7;l
0
b'}:) i;.i!! :s :J. \?
" > :: '> ' .:,;, ' ..... r, Gl ,j;l d! r ;.., ,_") a ;;. _, _:,: ;) \oL 0
Precision
-tfiWIZIAijffii!iLIIB.I@M,dkffliilriK
- fie ':"""" .... Pl4>s ....
] t:rl {j
: ::_ G

! )

Saw .. sMpofle ...
Saw._ .. shapcllo
..... ,...
Properties
../ Masukkan atribut Keterangan tempat yang tersedia dengan klik kanan
unsur polygon, kemudian open aHribute table dengan menambah new
colom pad a sel yang tersedia dengan Type Text (string), misal:
Permukiman, Sawah, Tambak, dst.
21
./ Bila sudah selesai dengan digitasi garis, klik tombol toggle editing untuk
menutup sesi digitasi dan save file, dan apabila ingin melakukan
penambahan digitasi atau editing dapat dilakukan dengan klik tombol
toggle editing seperti langkah sebelumnya.
ti .P <i .. L' J a ;J. .. 1
' !> "' '' GJ t!iJ e3 . ., G .( 9. :.t i".i Q.. !":;.
i S....Pro)ect Orl+S t.
.....
Neto.Pro)ec:t
f}\) --
Op&-\Pto)ect...
Open Recent Projects
Save eos: lrMQe...
Hew Prn COII'CIOW Ctri+P

Prhi:(CII'I'IPQSei'S t
[) f.Xf: Ctrl+Q I
V0 1!1!1' 1lti/!Ui;ll( '"''' on<-
C spot.l_l-112
Save Projee:t under a new namt
3.5 Mengedit label I Atribut
Setelah selesai melakukan proses digitasi yang meliputi unsur titik (point) I garis (line) I
dan area (polygon) dapat dilakukan penambahanl pengisianl dan manipulasi
informasi tabel atau atribut sebagai keterangan yang ada pada masing-masing
data vektor. Berikut adalah prose yang dapat dilakukan :
./ Pada Menu Layer sebelah kiri pada unsur titik klik kanan untuk Open
Affribute Table . kemudian akan muncul Affribute Table untuk unsur titik
22
./ Pada Menu Affribute Table sebelah bawah klik toggle editing mode
selanjutnya pilih icon New column.
L------- .. ---.. ------ ....... - ..... .
[ j l I ,; -, . I
Look for in unsur titi "'
Show selected records only
Show selected records only
---
Q Add Attribute
Name Informasi
Comment
Type Text (string)
Whole number (integer) -
1

Width 50 , "' j
Precision
editing mode only Advanced search Help
! !
1
Look For
in unsur titi Search
Advanced search Help
./ Akan muncul Menu Add Affribute. lsikan Nome
misal lnformasi kemudian untuk Type Whole
number (integer) -+ keterangan berupa
angka, Decimal number (real) -+ keterangan
berupa angka dengan pecahan decimal, Text
(string) -+ keterangan berupa teks alpabet.
Dalam contoh ini pilih type text (string)
--- -- y------ -- -
- _ ___.. - -- ---- ---- --- " - Q Attribute ldble unsur titik
Q Attribute table unsur tilik
Do you want to save the changes to layer titik?
' ..
N ... R [R ... Rt.mah 13 -
N ... R j R-:-_ jRwnah
v' Pada Menu Affribute Table akan muncul penambahan kolom dengan
nama lnformasi. Selanjutnya penambahan, pengisian, dan manipulasi
informasi pada tabel dapat dilakukan dengan klik boris yang berisikan
teks NULL dapat diganti dengan informasi Rumah 1. untuk boris yang lain
dilakukan proses dan langkah yang soma dengan nama Rumah 1, 2, 3
dst.
23
v" Setelah selesai dilakukan penambahan, pengisian, dan manipulasi tabel
informasi untuk menyimpan hasil editing dapat dilakukan dengan klik
menu toggle editing mode dan klik menu save untuk penyimpanan hasil
editing
v" Pad a unsur lainnya seperti : garis (line), dan area (polygon) proses
penambahan, pengisian, dan manipulasi editing dapat dilakukan
dengan proses dan langkah yang soma.
24
BAB IV
ANALISA SPASIAL I KUERI
Pengguna dapat melakukan analisis spasial hasil interpretasi dan
digitasi pada layer (on-screen digitizing) untuk melengkapi
informasi data digital yang memiliki tipologi unsur berupa: titik
(point) I garis (line) I dan area (polygon).
! Buffer Area (Point, line, polygon)
./ Klik tool bar pad a menu Vector - Geoprocessing Tools - Buffer(s),
selanjutnya masukan input vector layer untuk nama file yang akan
dilakukan analisis buffer , isikan buffer distance misal akan dilakukan buffer
300 meter maka isikan dengan angka 300, simpan sebagai file baru hasil
buffer yang akan dilakukan klik OK. Hasil analisis buffer disajikan pada
gambar berikut. (Cora yang soma dapat dilakukan pada unsure line dan
polygon)
(.t QuanUJrh GIS 1, 5 0 Tethys Projct; t QGIS
Q Ouffer(s)
vector layer
r; _ c
0
':II Use triy selected featu-es
/ -1 < Q . >i :3""'-'"'"' \!; -
....,_ lfl x :..,IT .... Id- !q, l>m
5 ...,
e . Slifer cistance 300
Js " ---.
1
jib,_,..,.,,,."""

i_ /f*c-.
!?xMiMJi[i$j,il -
--- R Dffwonce
V .. H ., olhi-"''M Dissohte
Bllfer dstance ficld
_; 8 .. ( j ;;!; .:;, -8. '.i ., If u. \!1 lP
----- -------

''c. :::1 ri .. o Ct \. '' / 0


, j > N- f) ,. '!-! ,y .., .... 1; ID r t' D r-
25
.----....
! Intersection Area
Klik toolbor pada menu Vector - Geoprocessing Tools - Intersection,
selanjutnya masukan input vector layer untuk nama file yang akan
dilakukan analisis intersection, isikan Input vector layer : area_spatial dan
Intersect layer : unsur poly . hasil analisis intersection kedua file tersebut
disimpan dalam file boru dengan nama intersection_poly.shp
Re Edt VIew layer Settnos PlJQhS \lactor CadTools Help Selectf'l!s
----- -----;
:3 ,_j - - .......... "''""' .Jti lP 11
(u f) ._. 4!fiJ#!fiiCJ
=:u:;:Jo:;:;;",_,,.., . :aa.Jr"<>
.. :: .,. DataManaQetnm:Tools jirma
+,,,.., ,.,_ :OJ ......
II
J$ :. titik_hutf
..
t:J X llll$111 flllls
:Q, Symetrlcaldlfetenc.e
Clp
:ODifFeronc:e

Input vector layer
area_spatial
Use only selected features
Intersect layer
unsur poly
Use only selected features
Output shapefile
:TI 2010/PI- ILWIS RS/Quantum GIS/intersect_poly.shp '--
0% OK Close
..c..
(t 1.S 0-Tethys*Projt>tl
1 ..:.1 . '(; .P t:i tP r8 (;';} "2. rJ "' (' .. .oL , .{;. E :ii ..,..
.! r.' , = lWl 'ifr ' . 0 tr j9. ct. \1. 0
,#
j < ::
8 li!unsou poly
GH:b
,.
Permukiman
w Sawah
w Tambak
8
e
.ue,l_Sililtial
II
"

thlk_huft
s
!>
K, unS!JI y.:uls
I
-\ Jilan 1
-\ Jalan2
I \_ Jalan3
I
\ Jalan 4
\ Jalan5
\Jalan6
'\ Jalan 7
\ JalanB
\ Songai1
f.:} : tmHelln200
II
8 8 bnfte100
b<Jtfti1IIUOO
G IIIIS:mfltlk
_, __ ........._ ..__ ,_,._ .......... _


26
! Union Area
../ Klik toolbar pada menu Vector - Geoprocessing Tools - Union,
selanjutnya masukan input vector layer untuk nama file yang akan
dilakukan analisis intersection, isikan Input vector layer: area_spatial
dan Intersect layer : unsur poly . hasil analisis intersection kedua file
tersebut disimpan dalam file baru dengan nama union_poly.shp
Fie Er:R VIew SettW\o:S P\Jglns ] CadTools smed.Pius
:.:J .J- -- '::::=;:. .. :
O<""'""t>.J('> }
s "'"'"'''""""" a !>.If"''> 1
:..., Tools Intersect
e .X: +
--......,..., ...-'* \ 0,
,1,...
r!!! Clp
1
q) Dfference

ftUnlon' m
Use otty selected feah.res
Urionlayet"
""""""
Use oriy selec:ted
DIKll ZOIO/Pl-ILWIS RS/Qu'tun
(f Quru'l!um GIS 1 5.0 Telhys P't<ljttei QGIS


0
. 5l (t Q_ + 0
,, j :} ., !("'\ /), e m tB :: ca LJJ 1,. a 1,
8 fi) unsm poly
EJ tftlk_buft
Permukiman
l1l Sawah
Tambak
1.1 .ue.l_sp.ltial
Ill
;;;.; ... 1111"11 !)iUI$
"\ Jalan 1
\Jalan2
\ Jalan3
'\. Jalan
-\. JalanS
. \ Jalan 6
\ Jalan7
\ Jalan8
\ Sungai1
cy 8 bnfftlhlt200
II
El tl bufft100



27
BAB V
MEMBUAT LAYOUT PETA
Pengguna dapat melakukan layout peta hasil interpretasi dan
digitasi pada layer (on-screen digitizing) untuk melengkapi
informasi data digital yang memiliki tipologi unsur berupa: titik
(point), garis (line), dan area (polygon) .
./ Klik toolbar pada menu File - New Print Composer, selanjutnya akan
muncul menu Composer Layout sebagai berikut :
"'- ._
;;, .t .. 0 18, ,, <J -r s '\. :w !'{}] 'b ]i. B.
t; 01Mntum GIS 1 50 Tethys rrojcct
..
------ Clrl+O
' Open Rec.-.t: Pfo)eds ..
l ;'j s-Projod -
[u .... _ .. __ _ a.l+lffi+s ..
$ S.V.Inwl9e
..
M't COifplAI's
t:l} Ext Orl+Q

\ Jalan -4
..\ Jalan 5
\ Jalan6


Orin-
-
_QulltylOOdpl
JC f'IW:MIMl
-
SpamoO.OO
xcifwo.oo
:voif-5.o.oo

L
l.
i
t
28
5.1 Add New Map
../ Kl ik Add New Map untuk menampilkan vektor map yang akan dilayout,
kemudian drag map pada layer kosong untuk menampilkan view map.
5.2 Add New Label
Wloti!m.oo

-
"""'""
-


_YdfMtO.OO
../ Klik Add New Label untuk membuat judul peta yang akan ditampilkan
dan lakukan drag map pada rencana posisi judul peta, selanjutnya klik
menu. Item tepat disebelah kiri menu General, lakukan edit label untuk
pemberian nama judul peta
f,l Composer 2 .
... _...,.....
. rul ';.; . Ci. ..... .....". :rfJ. lj' .
29
lN-IAN

5.3 Add New Arrow
General Item
l obd
KAfU>ATEN SA/"FANG PRC
MarQtl (IMl)
1.00
./ Klik Add arrow untuk membuat orientasi arah yang akan ditampilkan dan
lakukan drag map pada posisi rencana orientasi sebagai berikut
4J Compos-er 2
........ ...,....
2! " & - S:l 0 (J !E J B.
"""' ........
t
l... .................. --
. ""'"""""
30
5.4 Add New Scalebar
./ Klik Add New Sca/ebar untuk membuat skala peta yang akan ditampilkan
dan lakukan drag map pada posisi rencana skala peta. Untuk merubah
interval jarak bar antar skala dapat dilakukan pada menu Item
::1 .:J , F :E: : .: ' "' > .} .. G \9 '-. : '1i . '{) :I!J. b.
t------------------------------------------------------------------ ......... "::.: ____________ s.":::. ..
5. 5 Add New Legend
..._ PETAHP'IGCOUNM.i LNW'i - j

SOQmontslze(lfWIPI.Ni)
100:1.0000
2.00
2 teft sfii1NI'U
l ""'
soi o-- ,_.. sioM'1 Do..&Box
. .............................
Font ...
C:olor...
./ Klik Add New Vect Legend untuk membuat legend peta yang akan
ditampilkan dan lakukan drag map pada posisi rencana legend peta,
seperti gambar berikut.

- :
31
5.6 Add New Attribut Table
../ Klik Add Attribut Table untuk membuat legend tabel peta yang akan
ditampilkan dan lakukan drag map pada posisi rencana legend tabel
peta, segerti gam bar berikut.
..
5. 7 Add New Grid
../ Untuk membuat Grid pada peta dapat dilakukan pada menu Item dan
klic informasi Grid pada menu dibawahnya. Aktifkan Show Grid untuk
memulai membuat grid pada peta seperti gam bar berikut:
ll3ii!.q.Mil liD "' .. ..
.
32
5.8 Export as Image
./ Untuk mencetak hasillayout peta dalam format file *.TIFF dapat dilakukan
dengan klik File- Export as Image seperti gam bar berikut
.,._ Layo.t


:or fxportPOf ...
. ,__ ...
,.,.,_
.. I'YYlt ...
a ...
look in: C) D:\OO_RIK DIKTI 2010\PI - llWIS RS\Quantum GIS
Files of type: tiff *:TIFF)
...
. .... ..,
./ Hasil layout secara sederhana dalam fotmat *.TIFF disajikan seperti
gam bar berikut
PETA PENGGUNAAN LAHAN
l(ABtif't.TEN SAI'fW<G - PRO'/lliSI JA\'IA TIM'JR
l
500
Legend
unsu- tltik
1t
unstrgarts
- Jalanl
- .l31an2
- Jalan3
- )alan4
- JalanS
- Jalan6
- Jalan7
-Jalan8
- Sungai 1
unsu- poly
.:fill Pl!rmukiman
Sawall
lilm lllmbak
spot4_b412
0 SOOm


""""' '
33
BAB VI MODUL GPS TOOLS
Modul GPS Tools pada Quantum GIS 1.5.0
Untuk menjalankan modul GPS Tools, pertama buka dan jalankan software
quantum GIS (Ver.l.5), kemudian aktifkan GPS Tools dengan langkah sebagai
berikut;
Klik Plugins- Gps- Gps Tools
.Quantum GIS 1.5.0-Tethys . .. ::;:;. . : .
File
Python Console
Setelah langkah di atas, maka tampilannya akan muncul seperti di bawah ini :
Terdapat 5 pilihan di dalam GPS Tools, yaitu:
Load GPX file
Import other file
Download from GPS
Upload to GPS
GPX Conversions
Masing-masing pilihan di atas akan dijelaskan secara lebih detil pada uraian
selanjutnya.
34
6.1 Load GPX File
Fasilitas GPX File pada GPS Tools adalah untuk menampilkan data GPS dengan
format file .gpx pada layar. Terdapat 3 pilihan dalam menampilkan data GPS
tersebut yaitu waypoints, routes dan tracks.
Load GPX file Import other file Download from GPS Upload to GPS GPX Conversions
File Browse ..
Feature types C ..
Cancel Help
Langkah-langkah untuk Load GPX File adalah sebagai berikut:
Klik Load GPX File.
Pada menu file, klik browse kemudian pilih file yang akan ditampilkan.
KikOK
6.2Jmport Other File
Fasilitas Import Other File pada GPS Tools adalah untuk mengkonversi format
file selain .gpx ke dalam format file .gpx
File to inport
-------
.
Feature type

(Note: Selecting correct fie type in browser dialog Important!)
35
Langkah-langkah untuk import file adalah sebagai berikut :
Klik "Import other file" yang terdapat pada layer GPS Tools.
Klik Browse kemudian pilih file yang akan di import.
lsi "Layer name" dengan nama layer yang diinginkan.
Klik "Save As" dengan nama file yang diinginkan. Output dari file ini adalah
dalam format file .gpx.
KlikOK
6.3 Download from GPS
Fasilitas Download from GPS adalah untuk mendownload data-data yang ada
di dalam GPS. Data-data tersebut depot berupa waypoints, routes dan tracks.
- -- -- - -- - -- -- -

Load GPX file Imporj fie Download from GPS Upload to GPS GPX Conversions
1
GPS device Garmin serial
Port . usb:
..,
Feature type
Layer name
Output fde
. J
... Edit devic.es j ,
\ !
... Refresh
1
.
... i
Langkah-langkah untuk mendownload data dari GPS adalah sebagai berikut:
Klik "Download from GPS"
Pad a menu "GPS device", pilih GPS device sesuai dengan seri GPS yang dipakai.
Pad a menu "Port", pilih Port sesuai dengan yang, dipakai.
Pada menu "Layer name", isi dengan nama layer yang diinginkan.
Pad a menu "Output file", klik "Save As" kemudian browse ke arah folder yang
diinginkan dan isi nama file dengan yang diinginkan. Pada output tersebut,
format filenya adalah .gpx.
KlikOK
36
6.4 Upload to GPS
Fasi litas Upload to GPS adalah untuk mengupload data-data yang diinginkan
untuk dimasukkan ke dalam GPS sehingga memudahkan user untuk
mengaplikasikan data-data tersebut lebih mudah. Fasilitas tersebut lebih efisien
dibandingkan bila user mengentri data satu demi satu ke dalam GPS.
Load GPX FHe Import other f ~ Download f rom GPS Upload to GPS GPX Conversions
Data layer
GPS device Garmin serial T [ Edit devices J
Port usb:
Cancel Help
Langkah-langkah untuk mengupload data dari GPS adalah sebagai berikut:
Klik "Upload to GPS"
Pad a menu "Data layer", masukkan data layer yang diinginkan
Pada menu "GPS Device" , pilih seri GPS yang digunakan
Pad a menu "Port", pilih port sesuai dengan port yang digunakan.
KlikOK
6.5 GPS Coversions
Fasilitas GPX Conversions adalah untuk mengkonversi data-data GPS ke dalam
bentuk yang diinginkan. Konvers.i tersebut dapat berupa:
Mengkonversi route menjadi waypoints.
Mengkonversi track menjadi waypoints.
Mengkonversi waypoints menjadi route.
Mengkonversi waypoints menjadi track.
37
Longkoh-longkoh untuk mengkonversi data GPS odoloh sebogoi berikut:
GPS Too'"' . . 'c;.,';, ,..;, I'Wl1!1!711
!:"'"-l "
Load GPX f il e Import other file Download f rom GPS Upload to GPS GPX Conversions
GPX input file
1
Browse . ..
Conversion Waypolnt s from a route
GPX out put file Save As .. .
Layer name
Cancel Help
Longkoh-longkoh untuk mengkonversi data-data yang ado dolom GPS odoloh
sebogoi berikut:
-. Klik GPX Conversions.
Pod a menu "GPX input file", klik browse kemudion pilih file data yang okon
dikonversi . File-file tersebut dopot berupo woypoints, route don track.
Podo menu "Conversions, pilih bentuk konversi yang diinginkon. Ado 4 pilihon
yoitu Woypoints from a route, Woypoints from a track, Route from woypoints,
don Track from woypoints.
Pod a "GPX output file", klik "Save As" kemudion pilih folder yang diinginkon
untuk menempotkon file output tersebut don ketik noma file sesuoi yang
diinginkon.
Pod a "Loyer nome", isi noma Ioyer yang diinginkon.
KlikOK.
38
BAB VII
Menggunakan dan Menambah Berbagai Plugin
dalam Quantum GIS
Pengguna dapat menggunakan berbagai plugin yang tersedia dalam Quantum
GIS untuk berbagai keperluan pengolahan data GIS. Selain itu pengguna dapat
menambah atau mengupdate plugin yang telah ada dengan cora
mengkoneksikan komputer tersebut ke Internet.
7.1 Dafter Plugin Dasar yang Telah Disediakan
Plugin dasar yang telah disediakan secara default oleh Quantum GIS diantaranya :
Decorations Plugin, untuk menambah label seperti Copyright Label, North
Arrow, Scale Bar.
eVis Plugin (Event Visualization Tools), untuk membuat I memanggil suatu
event tertentu (misalkan event browser, koneksi ke database, dll) ketika suatu
klik mouse dilakukan di atas map.
fTools Analysis Tools, dilengkapi fungsi-fungsi seperti Distance Matrix, Sumline
Length, Points in polygon, List unique values, Basic statistic, Nearest Neighbour
Analysis, Mean coordinates, Line Intersections, dan research tools lainnya.
GOAL Tools Plugin, dipakai untuk melakukan manajemen data-data raster
seperti re-project, warp, merge, countour, shaded relief, dll
Georeferencer Plugin, dipakai untuk melukakan georeference data raster ke
suatu sistem koordinat tertentu.
GPS Plugin, dipakai untuk meload data-data GPS ke komputer
Mapserver Export Plugin, dipakai untuk mengkonversikan simbol, warna, dan
atribut suatu layer ke MAP File yang dipakai oleh Mapserver
Dan lain-lain
7.2 Menambah Plugin Baru
Misalkan untuk melakukan instalasi plugin baru "TableManager" (Piugin untuk
membantu proses editing nama-nama field yang ada table suatu layer tertentu)
./ Pastikan komputer telah terkoneksi ke Internet
./ Klik Plugins - Fetch Python Plugins
39
IZ.Iillltlill\11!101ilH
Eife !.,ayer f'00S-! tfelp
..
'

..__,
IIi
GWll
r;;;
(
Manage Plughs, ..
e,dd WFS layer
koordinate Capture
Qecorations

Qe6rnlted text

Qxf25hp




(ips

g>.ASS



M3pServer Export.
CG8. Convertei

Q<ode Spotiol

Quick Print

Baster based terrain ..
:;pit
./ Pilih Repositories
;
;
./ Klik "Add 3rd party repositories", sehingga muncul daft or nama 3rd
repositories
40
Plugins Repositories
Options ,

us j Name
------- ........ -............ ... --....-............................................ .
b connected Faunalia Repository http://www.faunalia.it/qgis/plugins. xml
connected Carson Farmer's Repository http://www .ftools, ca/cf armerQgisRepo, xml
' connected QGIS Contributed Repository http://pyqgis.org/repo/contributed
l
10
connected Barry Rowli ngson's Repository http://www. maths .la;"JCS. ac. uk/ xml
connected Volkan Kepoglu' s Repository http: f/ggit, metu. edu, tr I .xml
connected QGIS Official Repository http://pyqgis.org/repo/official
connected Martin Dobias' Sandbox
connected GIS-Lab Repository
connected Sourcepole Repository
connected Aaron Racicot's Repository
connected Marco Hugentobler's Repository
connected Bob Bruce's Repository
http: //mapserver. sk/ fqgis/plugins-sandbox. xml
http: f/gis-lab. info/progr amsfqgisfqgis-repo. xml
http: //build. sourcepole. ch/qgisfplugins. xml
http: //qgisplugins, z-pulley. com
http: //karlinapp. ethz, ch/python_pluginsfpython _plugins .xml
http://www. mappinggeek. ca/QGISPythonPiugins/Bobs-QGIS-plugins .xml
II
r ---=:dd3rd party repositories
I --
_.,.,.,
v" Pilih Plugins
v" Pilih "Table Manager" dan klik "Install Plugin"
4l QGIS Python Plugin InstaUet " " : - ..
41
./ Contoh penggunaan Plug in "Table Manager"

hl ....
fJe tdl Layer _tteiP__ _
"'"'
" X :. ::TH_POIHT
-t< defaun
"ft. lstana Pres1den
"A Monumen Nasional
A Stasiun Gambir
g ,., x \i, CTH_liHE
0> x f.7 CTH_POLY

MONAS_Ikonos
'""'""""'"""'"
"""""""""'"
$dd'W'f51ayef

Qetortltlorls


....

"'"


...
cx;g Converter

QrbdeSp.otuli

..
... 1
i

+
CIQGISZOlO
106.81756,-6.16916 ..

u e arw . 'i1fr
4;.:. ; -... ::.
.-_':,.,. <- <
rJ r;J. iii lLLl fA; J..
0
j'
llihable Manager. UH_POINr

ern POINT
I *" tieia;;n
*. lstana Presiden
*: Monumen Nasional
-A Stasiun Gambir
Xi CTH_liHE
$ . CTH_POLY
' '. rb.-cJ. MOHAS_Ikonos
42
MANUALPENGGUNAAN
SOFTWAREOPEN SOURCEGEOSERVER DAN
MAPSERVERUNTUKPEMBUATANSISTEM
INFORMASIGEOGRAFISBERBASISWEB
DISUSUN OlEH :
TIM PENELITIAN PROGRAM INSENTIF RISET DIKTI 2010DENGANJUDUL
ttpENGEMBANGAN PERANGKATLUNAKBERBASIS OPEN SOURCE ILWIS UNTUK
MENDUKUNG PENGOLAHAN DATAPENGINDERAANJAUH DI DAERAH (BAPPEDA)"
PenelitiUtama:Dr. KatmokoAri Sambodo
Anggota:
1. HidayatGunawan,M.Eng.
2. Drs. Sarno,M.T.
3. Ir. Rubin;Jusuf,M.Si
4. M. Priyatna,S.Si,M.Kom.
5. MuhammadSoleh,S.T.
6. Musyarofah,S.Si.
7. FajarYulianto,S.Si.
8. Danang,S"Si.
9. InggitLolitasari,S.Si.
PUSATPENGEMBANGAN PEMANFAATAN DANTEKNOLOGI
PENGINDERAAN JAUH- LAPAN
Alamat:JI. LapanNo.70, Pekayon, PasarRebo,JakartaTimur13710
Telp.021-8710786, Fax. 021-8722733
- - - - -- - --- --------
DAFTAR lSI
BABI PENGENALAN GEOSERVER
3
BAS II INSTALASI GEOSERVER DAN SOFTWARE ?ENDUKUNG 6
2.1 DownloaddanInstalasiJava Runtime Environment(JRE) 6
22Download dan InstalasiGEOSERVER 8
2.3 Download dan Instalasi Google Earth 11
BABIII INPUTDATAVEKTOR DAN KONFIGURASINYA 12
3.1 Penyiapan/copydata ke folder'data_dir/data' 12
3.2 Membuatworkspace 14
3.3 Membuatstore 14
3.4Menambahlayer 15
3.5Melihathasilnya di Web BrowserdanGoogle Earth 17
3.6 Menghias/ stylinglayersederhana 18
3.7 MenggunakanPlugin "SLO Export"untukmenghias/ stylinglayer 26
BAB IV INPUTDATA RASTER DAN KONFIGURASINYA 29
BAB V PENGELOMPOKKAN LAYER (LAYER GROUPING) 32
BAB VI KMLSTYLING UNTUKMENGHIASTAMPILAN PADAGOOGLE EARTH 34
6.1MengubahJudul (Title) 35
6.2 MengubahDeskripsi (Description) 36
6.3MenambahGambarKecil (Thumbnail) 37
6.4MembuatHyperlinkuntukFile Lain 39
BAB VII OPTIMASI GEOSERVER SEBAGAI PRODUCTION SERVER 41
42
BAB VIII ALTERNATIF PENGEMBANGAN WEB-GIS DENGAN MAPSERVER
42 8.1 PengenalanMapserver
43 8.2 FiturUtamaMapserver
1
8.3 Arsitektur Aplikasi l'v1apser'ver 44
8.4 Komponen l'v1apserver 47
47 8.5 Pengetahuan Dasar l'v1apserver
48 8.6 Struktur File Konfigurasi I'v1AP
49
8.7 Kebutuhan Sistem
49 8.8 Instalasi Mapserver
8.9 MAP File 52
8.10 Data Input
56
8.11 Lebih Lanjut dengan MAP File
61
2
Pengenalan GEOSERVER
Website http://geoserver.orgl
"__ ' ''i .::..::...::.
e.lenco;; ate.Vl6
C lLlNlSGIS I REMOTE SEI'\'5ICJGSOFT ..... , - GeoServer
Iceose'.... erGooQle Seal(hI
.s:tf.GeoServer
'y 02:' .;'",
I\.\ IIl o;t d1',,) \\
' Nelcome
GcOServel ':.::, c.;:c'"\ SG.h:e -lei _
)-3yif It It z' j-,..,) ,J:.e:./ :;: to:.hae E-dtt data.
... fr Qj-:
rn'::J,-: ,J ot..:. st. .Jr:e cr"n
rf.
tS:;:t2J. ... 1::, f a Qt C1t.-;.1of
"\ ( ,(IfII' fri; i . rl,1i-1:- t,
t.c,,)[!umity
I, d: .1 :11:1"' U 1"l' J1r.J .
r.-.' ",; ,
Go,:. ::'}f\-s.: : foe: :t:'Er'K:e1o)t;J.:n--':"1{;; tiOr-.of lh :- ..t
1:;')I):", ji. ,::1 (OtY."'ltJ.xr. (OG(j VJ ': 8 F:o.::s t...u(;;- lWF'; )
1'1':',., ..--_ C,Do,", _' C f UU' C\ ... ...,,-1. . '" 'A'cl:;>',
GeoServer F,Jatuj''S
; ll-r: (ulf'i pLj nt 1.0 !.1.1.. (1,(I 1.1, 1.1 J: i, _,. <. i In:u "iV'C; (1.0 2!'1d L 1J
by t. h-;: (ITE CBS VI;'1 oj ,.J
ll
,' :.>::"j Rr:;f)':-i fOi ',('/r:"S
11dt'!d i/ifS 1.0 i l"t d 1.:
E;Js
i
/ tc; U$(J v
z
.>'2t)-t)c'>=jr:j - i..Jj.hh:i :-IlJ,(crnCLCJt2jCln!lq I1te'5.
t ret ,t'.ic-:,DE
1
L18? ,.>.:;-':i 2
\(PF, f'o4ySC;L .3r!d "i\iFS drt.- :;\:"c rr'l(IJ-!-t-;,
Java 'Dllf,JPOIt fOf GTOPCJ3rJ.. i rn.i\.10fJjo$t,acs anr.1 frnagePV(df(liJ$
for o'1;SI0, ECV\" J-PEG2000
J
DTE:Ct
J
(:nci thq)uQh ... t..ny
forrnjtt h:tt can be .. bIt of
t.)n ftv for 'i,'vr-o'lS ar'ld v-,q->i, an EJ':-SC1d:tt3basesupportinghuridretls otpJClj"e.ctlt'jn:::
by
'!/'/eb i':Lap output JPEC, GiF, PNG, ,"
:;r: l:ellerlt _. inc!l.;dru:.] f;:..1tl.l
1
tihis- O';'2iL:ri$ (Vt3CtiJf and r.j5t;::r). 2,5D
TrfD - J,j1:1',::jno?d t errv,)!.)r.e- j ,3nd \:/, thSL[).
tLI <t31:,1 to CI ..::t t ; '_ () C-:i"! be. e;:po'Zt?cf cln G\jr)Q\: 2nd
Earth .. be;? t ., i I
[nteqidt:on ,,':l ti-; '. - : - '- , i(!i 1:';'- I..: ..)r
F: .:f';'; \;8C\,0: dat.2 a'; .;1),' ; :,I,i I, i';(. :'1.1.:.. :
1
;1/::: !:r.i I Sh.3ix e$ t hr thE ViF-=l.
DV d::-f,jun.. ',!/1i,h .) _r I I: fer ifl(f2,;'::ed
perto!rr"1,jriLt:
3
- - - - ..- - -----------
- - - - - -------
.J _.
r " 't . : " ,J ' i ': I. ,' . . -'I
: :(,.... ;." -' : 1
: 1 " 'L ' ; " r "
' ; 1,_ ";::: :: >:' ! ' . .. J .'" ..,-. ', .
.;; i ..:r t . i' .I ) t. I i , I: i i1" ' .
t r ._;; ", ! l 17" ;.
. I, "
', ' :,r ; ', .j'- ; ' " "< .. 1( ';' : .
:.:.1 . : '_ L ", . .<..t. t
l
,,,-, :.; r.. '. f : - IL :.. ," l lit:
r ) ' , I ,-(I f" ' f l j '
f ! ,; f- t .rr-,r t (in '1" 'Lt :J ;:"1 :tj'.J! .. I . : : : '; f : '1(" ' - ' :- .,:,' i".o? i.
;1 ! '! " ":. "" ;:' - ' .it 'l1 >&r rl2 ::i .. .'}' , I .... "; ':.i d .jr
:1" ','.1 I :" !i h;Cf Inh:: 'TIt", ,' .
.. .
.:: :!.
to LII;<.! !r-I?"- 1 i'I:-.! .;, t l. ..
"- i,"' rn-: ' "I : i "'. ) .." '.1'
'.,, "
, t : ..
. . .: .... t .:;;
Contoh dengan Geoserver
Most: Visited Geth'"IQ Started Latest Headhnes f"rdof ile ,landoate.wa . .
I
no IUO.u.-\J GIfIlIl .",.O tiUf.UJl CI
. l.6lA n Ul Ul.<J
... .
Done
4
ContohLain:KML+WMS
(diakseslewatGoogleEarth)
WMS Server menggunakan Geoserver (atau alternatif Map Server)
5
2. Geoserver
2.1 Downloaddan instalasiJava Runtime
EnvironmentURE)
2.2 Downloaddan instalasi Geoserver
2.3 Downloaddan instalasi Google Earth
Downloaddan InstalasiJava
RuntimeEnvironmentURE) (1/4)
.>Cekterlebihdahulu.apakahJREterbarutelahterinstall :
" Start- Run- ketik'cmd'- ketik'jilVa -ver.oion'
Atau,Control Panel- JiIVa - Java EnvironmentSetting
<, Bibtelahterinstall,skipprosesdownloadcbn instalasiJRE ini
i_.oh. XP lUor:.::i.on
<4;) top)r1"lgM: 1.9&i)-zatl "h' "'\oIft \;orp.
4nd Sa..
aw. "1.6.8-20"
at.l(l(1:n> Sl:. '...onll.lIlo ittuiroomm'
a\Nl ftbtSDOUltl) CIUmt. Ult tb..1Ud 16.1-t..Bt..
... nd
.
.
__ I....""l-
::J-f: ;.....
.,"" ',.
1IIi'.
<,.. - -
_l. 6be)
"
\ltIo'i'":ll!'ln '

(bt,ttl! t.6.A...2Iit-b82>
nbrld .au!).. sh.uolnu>
.
. .
. 1 .;" ..
G,:;:
("'-"';: -' ."::- - -.-:'-:
6
Download dan InstalasiJava
Runtime EnvironmentUE) (214)
Download darijava.sun.com
PilihJRE terbaru
Free JaVJ Oown!oJd
" . .; .. . . .:': . 1)
Sy$I"/11
f"f>llhtl",,",lll(l!1l-
JaV;lfor Bu-;i ni)s,s
NetBeans
.
"-. Eo r.. J . _ '
'.'
,,
:ue Ill' J;]vJ. SE downlOJds Ir Wh<ll Jav') 00 IReed!'
,I
r.;; .... In.. . Pt'; , '" ......l
:I . ' ;,.,
'-tfi'f-: tl,,.,..1.;,-
lunJ... ' IP1l11(.j! jf)ll}.;.n'j
JDK6 Upd.)le20 or "1):,I..
I , '
, I..... eJFCE
ViI)'!J .j,Mlllv INt'<-, I? ,!, p,1 ..11 ... ,.,. a ,.; n f'l!"l:tt l-tJr.:'4Q
;-r . -: 04 , tiJlt;;:O\.
f' f _, " 1. 1' :'" i I,\; ,- , ', 1!.' ;: ,.... . ... .. . "
-::I':'J
" :S ' f I .
Download dan InstalasiJava
RuntimeEnvironmentURE) (3/4)
DownJ oildJava SE Runtime Environment6u20forWindows.
'" PilihPlatform:windows
Mult;-I,ln911aO"
Pilih:WindowsOffline
Installation
%rtltT1T!'"Wf".. "''.Jr .. ....,
. C
JilV ., SE Runllme Env ifOnml:lnl GLJ20
,..
$)i!..t.tMV.l'lli,ll l<l lir,-t;
'. "....
... ' f.... '_' :':IH'" :' 'JoJII .. loIot:l l'!'!d1
n"" J{ l'! ,: .. hi r .!1(! !/r-\Ito;':tIXj: __
', ', .. Po'; ,:.... ..tl',.j, s,('..n '.if l-l-"lii ;;"" rt.c'rliI!Ic rrtlNl101fr.!(; HS)
WJtofl'l..o)t wlrl oX".'mlO4..i..itlGt<)ll.
!:"' ,Jr1' ;0) ,," ,t-'" h ..T\iI.:t
\ ::....;; -' ,'"I\.(" ,," , (1 t rl O: <'I ; ;h'&
III. ! I !l'f' ,I' f.1I
. ..
OpnQnal FilM
"",II ..! 1."' : 1'\ ': w....

Il"';' '' (" if',..')1 f'

7
- - - - --------
Dovvnload dan Instalasi Java
Runtime Environment URE)

Prosesinstall
.' I , "
; '::
' -; "
Download dan Instalasi Geoserver (1/3)
http://www.geoserver.org
,,t-
.,IISited . GetMoStarted .. ...... 51MBA
''Y
IlWISI.iIS/REMOTE SENSING SOFT _. ' 4,.' - GeoServer
Igeoservel .GooQIe I
About tHo{] oQl'!fliQad Oo(umen rati otl
GeoServer
VVelcome
:tanO;!fY 10, 2010: \:;q'wlvpr 2 .i1.1
GeoSe-rver ls .;r; cJPE' rt ;.i",A.l r:e- sof!.\'.:dJ'.3 written i""l
H",at ;:alh"J'4:; 'J$1::fS to sh.,.t> .-:r>Cl :at QEo.;par.iJ1
OE:SI',)(h?,j i ,:;( jl. d:;ta norr. ar!'r.
rfld1J1 i. lSir-tj std,:ddlili.
68.";() it C-e'lSE:'fel is
GE'leioped, tested, ui'd 5UPPc:ted tyJ gr().jp or
IrdrldJa:'S and from ..."d the TVO! Id.
GcoSePf>;or is {he rcfui cree imp1e.n";cn tiJtiDri of Open
Geo-;patL:i! ....rm {()I"3C) INeb !=8at1,Jrl? Service (Vlf.S)
\:;lon (" ,""fGr ;:''':1 :.:..:."-1,..,,, .. ,':>n;-I:t-"i<' :)c ......>co:!:.<'::.
, NO\\'
1:':::.. 1

H:';r'J..':l
'.\
(nrnm"nity

8
Downl oaddanInstalasiGeoserver (2/3)
L ,.,'10
I ., .,..,,r. ...
,. ': : -
' .ftt -; >,<;,. t," , '-
.. c" 1_ - -, f " ,. } ."
I .. .
1: ,\ h' ,,:!
." ....... :.
" " ',
,. 1.'''''''.
'",y'
J f .... l " I.,.
; .. :-. ....1 ;orl,
l ' . . ..Ci
"J;' .-:. :
'.
!--"
r,
... ........
Download dan Instalasi Geoserver (3/3)
Jay,," Runtime Environment
Java Runtime EnviroriTlei"'tt poth selectio:"l
n . .t.} lli H, .:hlf?
[' ...l!: .""" '
;1:".'I ;,.1' 1-, .!o' 1\o; ,! ?-.d.. '". :;" .. .,.. ;d;.:.t It: (j.)!.:.ukC.i.<a
setb:tthopathtoyour JavaRuntilTlC Errl!;ronment (JRE).
t,:",
If youdon't haved JHE you canuse!.hen belovftoQO toSvn's webstte to
dov.,-Joad and 'ostaltheccrrel:t JRE101' y (;JJ :;..0" " '}Pl. ! "" :

Btowse ..
This pathcontMIs4 '!alid JU:
GeoSetv el AJmini.shator
Set "citrW'liwator crecentials
Set the usernQl'ne Mld passwordfor ofGeo5erver.
PQS:).WOrd Qcoserv:\
9
- -_._ ._------
- - - - ---------
Start Geoserver
~ . . . I
'i'
. ' I , ,j
.
"
')
, ..
i
i
I.
i "
I:,
, .
StartWebAdmin Geoserver
'l
10
- - - -- - -- -- ----- - -----------
SetKonfigurasi Sederhana Geoserver
II ' . : 1 "
Download dan Instalasi Google Earth
({; http://earth.google.com
>'j Instalasi harusdilakukan secaraonline
,.l-I
Most V'isled .' GeWnq Started LatestHeadlines ' indofl1e./ar):jQate.wa... ",
1.. Earth
Change language: Engli sh (US)
Co ,gkemth
Home
Googlo Earth leisyou Ry
OInrNhere on Earth10 view
...
Product Tou!
satelli te imagery,maps,
from
Galler...
galaxies in Qut erspace \0 The ge:ographlcinformation.al your
Community
th ecanyons or the ocean.
Youcan expl ore rich
Earth OUlrp.3ch geographical content,s ave
yourl oured places ,and Newl See the lalest features in Googl eEanh 5.2.
sharewith others.

Done
11
3. Input DataVektor dan Konfigurasinya
3.1 Penyiapan/copydata ke folder
'data dir/data'
3.2 Membuatworkspace
3.3 Membuatstore
3.4 Menambah layer
3.5 MenghiasI styling layer sederhana
3.6 Melihat hasilnya diWebBrowserdan
GoogleEarth
Contoh DataYang Digunakan

fi ; ',n , ," )C
1m ,;7Tfi:;; i .ae{it.,
)I eTil _lllft

\
I :, )I :". crl t:.Y01J1l
." )C aMOHAS.
.,.
12
CTH POJNT,CTH LI NE,CTH POLY
,d .
n.",. tYDe . Ic:nQth ccmment a!'Qs
I 0 Ni'l_GEOUNG String SO (of'ie .e:tll.
PENGI"lJNi URL_GW.BAA
100 1-.l..L. l
2 I P(NGHUNJ 10 Lb,eedit
20 htto:(JWWW.mvrhH,COrr. ..... "",'1., icpa
2 URl_GAf'8AR String 100 3 line 50 ht{D.Jlwww.Iodc.. Qo:I Nl.:.l
,
3 Ul!l
-
l ABEL Stnng 100 lrr.e
. Id type ""oth pre(islcn comrr,ert edl, wLCI get
,""
f'.I"I _JAlAN PJG_JALAN l..IPl_:NFO
2 http://detik (em
' 2 I PJG_JAlAN,I r.t eqel 10 linee& L'tara
10 N."1_JALAN String 50 lJneeo:t
3 NLll
I
J.role-dan MerdekA SeI .!I tan. 1 http: .Inl 0
3 2 URI INFO .5l<ong 100 Un<eO<
-
d n, me type lenqth precisoo ,0<M>etX
. ..
I 0 NM_AREA Strine) 50 Line edit KETERANGAN
?li,;"anMonos Ta .. "., NUl l
2 1 KETERANGAN Str'o;J 50 0 lineedit
1.. Tc?JIT'Kln Monas Sebe!.Y"l ," InKeterll';,lo.,1.. .. 'htto:/f\amaf'YT'lCf'li'ls NU.l
I
3 2 LRl_GA/'l"eAR St rhg 100
, 4 . 3 URl _TABEl String 100
InputDataVektordanKonfigurasinya (1/20)
Copydata(ShapefiledanCitra)kefolder"data_dir/data"
-l:"... ;,u..;;: ;: I : t"'.
_ J

x
::.,'" hr<
,." ,-1 <;-'&
ji,;.
;{" )o;'
. . ;:;%; ( ; , F\.:
: ,E :>t-... f- ...:
-1.... 1;<: ...xl'".'-':'!7(.- f1j (TH...P>:-i. '1.pi :t:':. ?-:..)<.!.

,r.!,( HUUY.obi 118 OFf
"'...
to $rXHe
.'
.J.4'5f" .
,
f'B '5I i'>fp.-
. CTH.f0tl;r.'po:;
,I 'g ill..
.i(,(H...p(m<lr.#
,
"B-
Off.

S} ,,<. :>l' 0
.
Fl .-
__ t;.:j)C, l;.l.. .Q'" t[l
1 ':ff- c:w: tC' ,f
"S
J ;:.
:,y(..... .t-,r :I, :oft (I';

i C:;""XI
....J fIt"" r...;r-.k>'; ;-."j-..;.;H

.. Buat:folderbaru
"-
'DATA_MONAS'
" r;I
....
M,j
..-
- ty..c! .. ' .....__'"
_)
-Jr,o;' (
.....; 1''1'' .' ')1':-:
13
01
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (2/20)
Membuat Workspace
rWorkspac ",5
r\Je\:v VVoi'kspace
,- WORKSPACEadalahwadah
(kontainer)yangdipergunalGlnuntuk
menyimpandanmengaturitem-item
(datavektor.raster)dalamsebuah
kelompokyangsejenis.
- K1ikWorkspace-AddNew
Wokspace
l': Isikannama'monas_ \"is' (ws:
workspace memudahkan
mengingat)
'" IsikanNamespacedengansesuatu
yangunik(misalkanisikan URI
institusiandadisertainama
workspacenya)
" K1ikSubmit
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (3/20)
Membuat Store
I Stores
.. STOREdipergunakanuntuk
mendefinisilcansuatukoneksike
data (datasource)yang
berisi datavektoratauraster.
Suatudata dapatberupa
filetunggal.direktoriyangberisi
sekelompokdatavektor,atau
koneksikedatabase(PostGlS)
KlikStore- AddNewStore
" K1ikVectorData
Directoryof spatialfiles (untuk
shapcliletunggalbisajugadipilih
.'Sbapdile')
lata source
Vector Data Sources
. of - a dlr"ectrvy of 'ip3tx.! d",t.;i fi le!- ar,-J expoEe;;:
-
{ ;C. I) - pO$I)jIS (JNDI)
t.I!ow>5 a;:ces! to ja:V3Prq lrty fli'.:5 C re-.:,rurB ir,for rrtatJcn
r.v: idu - ESPI(lrr,) S:1.:i.pefile$ r, .*,p)
.- ... !=v.:;.re' '2:-;"fO:;>'- - The WFSDataStr;f;? represent;; a cu.... tD lNeb F:.o.1
Fa,::I!1.J(&S r",J!j !/si'\ed by the <;:er"'er, .:;r.j the ability 1..0 pedcr rn .;e";i.
Raster Data Sources
14
InputDataVektordan Konfigurasinya (4/20)
MembuatStore
Sfor c Info
l '
,> Pilih workspasce'monas_ws
(yangtelah dibuattadi)
-> Isikan namaDataSourceName OeHripti l'ln
dengannamayang unik
(, Isikan URI sesuai dengan nama
folderdimanashapefllenya ConnectionParameter s
UP.l
beram(namafile tidakperlu
artulis)
\lamespace ...
" KlikSave
http:.-- ,: mYMonas,com/ monas_ws
InputDataVektordanKonfigurasinya (5/20)
MenambahLayer
t , IstibhLAYER \mtUkmendemisibnsebumdab
rLayers
rasteratauvektor y:mgberisifitur-fiturgeografisy:mgakan
padapeta.
PililAdd layerFrom:'monas_wunonas_str'(Sesuaidengannam:l
workspacedannam:lstoresebelmwlya)
" Namashapefiley:mgadadifoldertersebutakanditaJrpibn
u KIic.N>rlSh \mtUk satupersatu(Misabn
CnU'OLY)
NewLayerchooser
A.dd from __ .
I-i.ere IS afistof cont.:llnec: :he ':;tQn: 'I " r-,"..:.-s_::: i:t t ChCo( on tile !.:iyer w;:.Jl tD cor:fr;}U((:
'.. Search
15
Input Data Vektor dan Konfigurasinya
(6/20)
Menambah Layer
, ,," ,>("1 H POLY
,) Misalbr! untuk layer CTH_POLY
., Isikan Name, title
" Pada. Coordinate Reference
System,klik Find, Pilih WGS 84,
laJu kJik ( atau bisa juga langsung
lttl e
diisi EPSG:4326 )
AIl..,tr ac !
CoordinateReference Systems
Native SRS
' ; , ..: , I
'UNKNOWN
OerJaren SRS
,EPSG4326
SRi) hw dling
Force declared
BoundingBoxes
Native Bounding Box
Min X h"tin Y ,\ 1.1x'i
,
r
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (7/20)
Menambah Layer
'"' Misalkan untuk layer CTH_POLY
., Pada. Bounding Boxes, kJik
Compute from drta
., Klik Compute from native
bounds
BounclinqBoxes
NativeBoundinqflox
r'-lin V
,-618
j\. lax X
..
11(' 5829
-
:'.,.lc3X V
-,-----
1,0171
., .
';IinX
8:3--
['-lin Y
' -6.18
X
- -- ---
'106 829
ML\ x Y
'"'-r:'--'--"--
j-G 171
16
_
---
InputDataVektordanKonfigurasinya (8/20)
MenambahLayer
.) Misalkan untukl;ryerCTH_POLY
Kliktab'Publishing'
TentukanStyle(pilih defaultstyle
misalnya'polygon'karen;!.
Basic
CTH_POLYini bertipepolygon)
" Untukmerubahlmembu;rtstyle
baru,akmdijelaskan berikutnya
Kl ikSave
DefaultTille
DefaultStyle
....--... ..'-- -

Addi tiullClI St
Sel ectE.>d Stylps
burg
capitals
conca!
dem
flags
giant_polygon
grass
green
line
InputDataVektordanKonfigurasinya (9/20)
KonfirmasihasildenganGoogleEarth
"' KliklayerPreview,pilih
'CnCPOLYdanIdik
KML(atauOpenLayers
untukmelihatnya
dengan'Nebbrowser)
Layer Preview
c . . "
IYfitl \.:r.ml

I'. !
I)
17
.- - . - ------------
InputDataVektordan Konfigurasinya (10/20)
MenghiasI stylingsederhana
<, Misalbnuntuklayerern_POLY
Buatstyle barumisalkandengannama'my-polyI'
t KlikStyle,pilihAdd NewStyle.
<, Isikannama,Copyfromexistingstyle:polygon(
styledasarnyadikopidaristyledefaultpolygon)
Newstyle
TY:Fl C'tC 't:71 r,. :=.;. i'll . r .;1 : :,";0 ,;.: ::";0; " ; :;t .:- ;'--;';. r=. ;:) "':' ('!Yi yt:Jl II' rilr Tr,e 1
i'tV',.;j-t .r',- _ -;;.., ..."I :, ' " ,_ - '" : " )'. -' _ '::' ... ..:- !C- .J '"alle SLD diJ.: .fl'T'.eni .
Name
Copy fr omexi stingstyle
polygon
, .'
POlygon<
<IJ ... .
polygon 3tyJe< ;'":">
InputDataVektordanKonfigurasinya (11/20)
MenghiasI stylingsederhana
'" Editingstyle(sintIXdanartJnya lebihdetailIihatdi UserManual (pdf)
'" Misalkan unt1Jk merubahfillnya menjadi merah,opacity-nya0.5, danstroke (garis pinggir) hijaudengan
lebar2.Lakukan editiingsbb
" KlikValiidate.Apabllatidakada errorIdikSubmit
No valiciatiocl error s.
<!- t,; :C. :1'yo J,I.,:
<flJt:;.
n.at1l1:""'" h
</r,t1)
<C3sPe: r:eItlet."!r flll - crpec!i;.y">O.
<;
,. _ ': :" .:';
-</::.;:::r:ol!e>
<.
18
InputDataVektordan Kon"figurasinya (13/20)
MenghiasI stylingsederhana
" settingdefaultstyle untukCTH_POLY dengan'my-POIyI'
,., Konnrmasikan hasilnya
:: C'
...: I ",,,... ('>>!lvruh)
.'"
WIS Sd lu!',J':.
" . .' '-.
?""1'1I .'.I! ;;lyl"
1' , .1
InputDataVektordanKonfigurasinya (14/20)
MenghiasI stylingsederhana
"r,,...1 " CAMMENGECEK
WARNA
" InstaliAMAYA
(HTMLEditor)
A I
" Buat New
. ,:"' ft{ ' . 0
Document
1 i
I':: ..";i 't1?' ?"
'" BuatObjekmisal
Squaredan
I
rubah-rubah
warnanya
I
" Setelahwarna
yangdiinginkan
<; ',''1.-'", .',. .. t!: \_;
11)(.... :." 'I , . i j "/\ didapat,catat
" ' ,/', :- ..t rl. <'.!: , ;d(l ; 'ii"f ,,' .J"atl;j 1 :
,,'r "1' ",,' ! :h' 1; ;i \t ::.!:i ;.:>.l.t;)vG : v
kodewarnanya
(Dapatdilihatdl ';/','::(1 :" ,>():'>
i ;:.c.j/,. J
'ShowSource)
._... :.............--- .".
Kode warna untuk Fill
19
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (15/20)
Menghias I styling sederhana
Poi ntSymbolizer
Syr.t.>..
.; ' )1, ' .,.-.,-
. ' :.: ! .....
'<. ".:/;.
" ",'
: .. : ?. 'L
" ;'. ,
. .. 1
..... : ; . .
";. -
'I, \, I j " .r .; L.:
t .: , ; i: ., ":";:'; : }j ..,: <:. : .' ;,7'.,' ;'? L
.: . <; '. . ! ! )':; .-.: 1 : .' : ,"
":,::,'1;'
. ",".:'
'.: r :,,' I. ' ,;;: j.: : ': I: .:!-. . ,: : \ :.:I f L - TH " .. J .I1.;.h
: '<.' -: :1-.':,
.,'. >: ,.' nit":' " n' ; :. :! . .
. .. ; ..::l!'..;.
t
.'.'f: .
:-I:"-, I\.}: r: h.,-,(. ; .:::,
Contoh :"Simple point with stroke" SLD


<:FQatl1rQl'ypgSty lQ>
<Rulo::.-
Z\H >
<Graph,lc>
<Hark>
I 11{Jl0W nNalTJ<;l " . :. :. :: . ,:>< / WQ 11KnownNaffiQ>
<F,lll >
</ CssPararootQr>
</Ftll >
<St.ro}:Q>
<CssPara.mGt t;1 .r.' <. /CssParamot.Qr>
<..CssPar amGtor " .. </C;;sParal1:',QtQr>
..-:/St.r oxQ>
</l"""rk:>
<SiH?,, '; </SlZQ>
</ Graphic>
</.PointSymbol Lzo r>
</Rul<l>
/F9atuNTYP';)Styl ,p
20
Contoh 2 :" Point with styled label" SU)
<'-'.;.:1:- " '.' .:. __ '
. i
Supox City
Borfin "
b
...t-:l : z '-. : '
.. 111,. .-

RtH':: k

- . J!II ; ... t .,..:rl<- !: Ii'
,
'. i'$ ;:: .n ... :,,;;:::
.
-.{le ir:t ? "
.. A:: c h , r;:'''''.' r; r..
.A t; '.; tll.. :ltiC. . '" i ;, ! .';: ' :: : :'.; K>
.... Y> < ''!"
", r:..,:r,... !.:: s}.:"- .... .:: ..,!1W:::: :\'>
'J ;:\. : }. '2... ;r... :: -,. . C 1 :I;;': ':>
<I t... ;c
, /R:Jl",,
<}70;<;' t ,.\.: .. Sy1e-"
InputDataVektordanKonfigurasinya (16/20)
MenghiasI stylingsederhana
LineSymbolizer
Synt3X
Jika: r :: < .:::: a ;:-';".i.":"!i i 1.'. ;J.unJ..;
"'- i :> y.< .. 11t:l'\unmkt-l3m.i d.lbm
iY .: .. 1 < -l !'" . <1 ,\ i 'l y ' :"! , n.. . 1.:0: ,j 1J J!11 1.1: ..
. .

' II - l,i , , ; ... J It. ,I: ;'" .:i : <' 1;4;
" ', ..- - T l : ",-:;..
.:l,t' ... :, . :"um
-. " '1" (" ';(' ... 0:'1" :, :).'1 " ';1:, "111:.. ,, .. .. \:\,l I:;:;:
', " ;--::' I.l : "'. ,l ll . : :. ;, ,, ' , ; ,'
.. r.:-:,-\' .,n1.. , ,[ J"j. '::J;:r,'1.1.)," ' , ., .. pc.u. l,n: . J,r.. . - . ..:0)11 ... :-.
tao;- n.:" ;: . ... .;' !,',,;1 .'#' , ; .. -IU,J b:'-r:'i
' .i::/:' !:. r 1.. Y";:;, ... ..!,!.... ;; :::, u:-
. \ J: JlI'c \,r,r.i ')JOl ri .. i,;,i 1::1:' '\I; ; \I.r. ;:', :';1'1
.; " ,. " : '<;'!> ..
:Hh; l i: ' , .; ','A . ..... ;C"'::,": .: :. :1('1. ... . ',: '::',';> .......
. : .. ',' 1:;' ..
I:' ;1',: . :;J, .'-: :n:
..t:l p.;.lc <!.1.!:l .. ' '' L .l!l.:i;l ' '1::; , :-, \l. ...
.11' 1 t;,1 ,\!' -t'jr-:..; 1, ;", ::: ,.j.i.J.jlC ';:l i"J: i 'n:,l;,; ;k.l
." ),'1" rJ ,i' 1 'co :l-. ::: rr,;C' ,'tl:;.\: ::'.
;, I\\, ;;. '. '" . J "' h i .. 'J .! l';' ;<': 1' ... " ' ;Tl',}
'" . >:r: lI-": Ci.l;.:. " '.i,1!' i ; .' .,:.\ ::1:..1;'., : 1
':Inf: ;""",' .:,: i
21
Contoh 3:"Line with defaultlabei" SLD
,
'--..
I
"" .. t 1 : 7:. ',): '
... s: -:- ,:=--'
0(/ St
...:". Lino SYH). :.l.zer:.
'0', ; I?X t .:. z >? r :.
L';':".lI?l ;,
.. c gc; Pr" :.>pErtY S' :iiIto:- ", ' y S :t:-: .: -
-< / Lab01::-
d "lll>
.-/"""
InputDataVektordanKonfigurasinya (17/20)
MenghiasI stylingsedemana
PolygonSymbolizer
Syntax
," :::: :".:. :: -::::> dlU : ..
Tag
i.m :i.i.k !a"g ..i: .::bC:iZ::: dta..tas.
D! Ij a.'.3..:n :J.f <z:-::': .>, ada ta1
Tag R equired? Dtskripsi
{en:,"a:a..:":l11

.i: -;- .:':::'" 03 :::- ';-,: ==:. Fe: >.: :2'; :,:.:: .::':::"1:-': , 3: S
::1: dt rr'?311 E-:i."J:::a;1. d;l.'ag 1.-:"':l d:
:J: aiJ.?igJ d:: L::: .S1J:- J.;J da:a.m :as

ParamHH
:. spe; }f::-':.1i; \\' a: :! .! pc: ih:rw t.. t:tv.G:
.-::
\)}.)(!(:t:: pact a
i,'C' ::.. ;.:on. :1: :1 i i: :: ,jF-n 1
::: 1. -:: :" : . 1'
l l, 1
22
Contoh 4 :" Polygon with default label " SLD
oj
.,
" I P:; ygo :-.SyrrJ) o l:.. z '-'"
7.:-. ;.:; -:.: Sy;X;:;:. l .: 2: !.,! : .
.. Qg :..: . rtyN ar:.B- ;.. ; -<:: i <.:<;1': : P::
.....:.. / Lac Ql>
< SyrrJ:::::<. i
-t./ th.ll c,.).
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (18/20)
Menghias I styling sederhana
RasterSymbolizer
Elemen dan Synrax
Elct1!tH beribu 1111 {cl'Sedia mHl.Jk diguna,.l,;aIl 5cDlga1 p3nm ctcr di dallm
Pertu dic atat b:111\','o. ti dlk ,;cmua clelllen cii alas dit t rapkan dala.m \'d5i tcrln .l1.l G c(' 5CtYeL
23
InputDataVektordan Konfigurasinya (19/20)
MenghiasI stylingsederhana
TextSymbolizer
Synrax
Rt qUl! ilP
.. "..',:" '.".
J : ::;""," : :- :-.:> :J ; .':" j,=. ::::F.:. :.t: ::. _' ;>.! ',.
... ',i!
Rfqllil'i- u?
f:::,>
fc.:r: :: :
\k:lc:-:U':o:: a.i :'C:l: ? ;. ja:21 ::il..;:.:3.: : .::r-.:' :J<',

ContohTextSymbolyser
,j) UntukCTH_POLY,tampilkanproperty'NM_AREA'denganFontArial,IO,bold,
warnakuning.
fe' PadaStylemy_polyI,sisipkanantara</PolygonSymbolizer>dengan </Rule>
<JPolygonSymbolizer>
FJe Edi t F,Jrmat View
<T'eXt Symboli"ze r >
<Labe1>
<age:prapert yName>NM.-AREA</ ogc:Proper1: yName>
</Labe1>
<FOnt>
<CS5Paramet e r name="fom: -f amil y ">Ar ;a1</css parame'(er >
<CssParamet er name>:"fo nt- si ze" >l O</CssParameter>
<csspa ramete r ndme - 'f ont- s t le" >nor ma1</cssPar er>
<Cssparame'(er name a 'font - we1gh'( ">bol d</cssraramet e r>
</Fo nt>
<La be1 aceme n'(>
<Po im:plac emen'( >
<AnchorPoint >
<Ar.c horPoint x >O, 5</Anchorpoin,( X>
<AnchorPoin{Y>O, pointY>
</AnchorPoin'(>
<Oisplacement>
<Oispl ac emel1t x>O</ Ois p1ac ement X>
Letak
<Displacement Y>5</ ois p1aceme l1t Y>
</ O;splacement>
</p oin tpl a ceme m: >
</La bel Plac ement>
<I=' i11 >
<CSsParame t er name", 'fi amet er>
</1=' ;11>
</Textsymbo1i zer>
<I Rule>
24
Input Data Vektor dan Konfigurasinya (20/20)
Menghias I styling sederhana
Labeling :
Poir1rPiscem e.'li
Ktlll;:: .. '" :: ':"-.: ;' > ge\.'.me[q diben 1::.'oe\
r:. 1;1 : ,.-b..!:.:.!! :- 3. oi; Ci l s.!.. allu " l :l :c cik "
i:L!\ c; h . iii. ,, c'. i !:l:.:. D:;1;3.1I'- label tda(:\'c p..-'j !!(
'ne.';!:',.::' J:..; ,,, n
..-\rti '."\'U:::;' ..
11'.: L...:..3EL Dc- tIs.!!: lui hll-hal bel.: k'JI c!:=. r:n
:; - ;.:o:'! '.! hbel paGe. ;'Ul!(2...L. cit
:s el;.::.::.il ki!. :,.>: !:; t m::::m1)\laI l:!.bC'l IC' lf\i:;a, di l',a'l ',' ah jJ \.-,in r
. . ,jj.: ':'111 Pt -".:E :" dan lJ :HUK 101-:.<1.,j l al):!!
Filter:
-Attributefilter -+ digunakan untukmembatasi attributenon-spasialdartfitur.
- Spatialfilter -+ digunakan untukmembatasi attributespasialfitur
- Logicalfilter -+ digunakan untukmembuat kombinasifilter dengan menggunakan
operatorlogikasepertiAnd,Or,dan Not..
- Rule -+ mengkombinasikan sejumlah symbolizerdenganfilter untuk
mendefinlsikangambaran fitur.
25
MenggunakanPlugin"SLDExport"
untukMenghias/Styling Layer(1/6)
,;, Penulisan kode pemrogranlan untuk
stylingdapat dipermudah dengan bantuan
Plugin"SLO Export"
Fitur Plugin tersebutmasih sangat
terbatas,nanlun akan terusdiupdate oleh
pengembang(perlu seringkali melihat
apakah sudahtersedia updateterbaru)
Untukmenginstall dan mengupdatenya
komputerharusterkoneksidengan
Internet(diupdatesecaraonline).
MenggunakanPlugin"SLDExport" untuk
Menghias/ StylingLayer(2/6)
MenginstallPhytonPlugins
P<1stik.:mkomputertebh terkonekslke Intemet
" Kltk Pluglns - Fetch Python Plugins
;;",
('" )';' }';
' .
!..G:tt . ;u J., .
"" .
;-... <1" ;'/4.'4
26
- .- - - - - - --- ----
MenggunakanPlugln"SLO Export" untuk
MenghiaslStyling Layer(3/6)
MenginstallPhytonP!ugins
Plilh Reposltones
Kllk ' Add 3rdp::u-ty l'eposltol'les .sehlllgg:1 llIuncLiI d::lft:ll' n:1I11:1 31-d I'eposltones
. 1 .J
P;au... f.. e cOS!(Of Y
C::# srr.Fal rhe-'S ',N'y ; ,ltp:l/W\.w.ft.?ds ,erQjJlttler-o.:o::rN
(,:, r,l-oe ,r. o::- d ( ot.k.rNi::d R!:pos/:orI ..(ed
:cr 'o:' C1 ReCQ.; 4:O' y
(r.,., notced Rep'Os:!ary
CQ1'V"i;(ted GGJ5 Repo:il!tlI)" http://pYQqls.OfQ/repc.;jofflClal
.L.__________
ccr''"*<ted Oh M'S6ndbox
((........ectc-r.! Repository
{C!""["lt;:( :ed 50\1cepc.le RepoSitory
c';r' rtoect<ed A ()f(ro Rao:ot'$
C ;'laf{ RepositOl'Y htt.p:!/" ..Jgin<;;/pythc..'''''plugils.xml
(PfIncded 8(.1b Repo-sttol Y http://www.mapp;.""lQ!Jee.... . ....
Add Jrdparty
MenggunakanPlugin"SLDExport" untuk
Menghias/ StylingLayer(4/6)
MenginstallPhytonPlugins
Pilih PlLlglns
Pillh ' SLD Export" d:ln Plugln"
"'"
'!<t \t-;tw ..,:,
ton'"
"
,
.3 -,
Ii
-s.
,-0
...'., ca .::..
' .
..
Ia'.ef;
.... I[\to '.lCl iDtffi
;;"'w'-"- ."\uIUI"r)r.I.,rVerlc)C 0.1.1> "DoYon tor.dIl .I ... a It' l !
n.:wt 1flla9C: (;,.t--'o1J homl'vt .....urw u,d.'.I . . UI.) ShowqUlcklook <+lIol !teand o,dr.rtoOOw,\lu,)dIr<lnlrI'I I'
U,7.. ln C."'Iltlaal.e'lnrl:.h<) YI ... (<;w.)r.riid
IlCYtl Python .'I"O( CU"'19 0.2 !rrll.',l!1u::to aw1ic,xcons(iuch<l5 qdull''''
new! 0 I I, ' 11.", 5P. :t7.;p'ru;,1c rlol)u, .. homup h.JI
f.:,t , n '" f!la'la... 'C..y..,.m 'I) J0-.... 1fl:>t .. ."IN.$ i'>:-::, f -' ' :
;',' i l; ! ,,:...:e 0 ..
.....
rtW' ! /o- ''> ''i __ I
;:r- .. , co l J 0'), I . .....d.. ..U I
.1 -..----,".. L I
... .... .
....- - -- ..- ..--- -.-- ..--'1' - - ....- --.. - ..--- ....."-..--.---- ..- ---..-.-- _.__._______..
27
MenggunakanPlugin"SLDExport" untuk
f\J1enghias/ StylingLayer(5/6)
Menggunakan"SLDExport"
Pillh l:1yel' ter sebLit sE: pel"l unl' :1 p:1 d:1 b:1gm) hyel'pl"Opel"tl esi lllldh n W:1I"n:1ny:1
LlkLw;tn pOlntig;tI-ls,l:1bel y;tngIY\ Zl LI dlompilhn,LlkLII" :1 nfontnY:1, dil l
Klil< Icon ' SLD [:XPOI't'
__"'IIiI!!JI!II:!!!II:II!IIIiZB!==-___ _ ' -' v -,," -
.... i I
. 1
I,'
Itt j', 'j Y
. ! Ht Lt ,l
'r:ij lJ'U:.,',\ " ... ,.. "
_,,, '<irI; . .
+
J)
MenggunakanPlugin"SLDExport" untuk
Menghias/ StylingLayer(6/6)
Menggunakan "SLD Export"
AI<:1n llluncul"Di;llog"" Boxh:1sil kodepelllrogr:1mJnstylingl;lyertel"sebut
Copyd:1n P:1stebn b:lgl:ln yzmg dlperlubnkekonflgul-:1sil file stylel:lyery:lng
bers:lngkut:lnmenggLln:lkdn Style Editorp:ld:1 Geosel-ver,
..,--... ........._._._....... ......-...
i r -------- -
ri
,I
I\
!1 ..:..
l i <09(, :;YnpertyN51!lt>:"
[
j!
!I
!I
, <.Sirol(e.,.
I
: L.. .. ......""""' ..,.... ..... . 1\- ..:,... . --,. , .. . ..
C:iO:SC
28
= J-' Paste
.... ...a...................
..,
: ... _._..."
4. InputData Rasterdan
Konfigurasinya
InputData Raster (GeoTIFF) dan Konfigurasinya(1/3)
.( Stores
'" AddNewStore
,,) PilihRasterDataSources-
GeoTIFF
New data source
VectorData Sources
Pc:.t\ ;:: r)N'Df! - Po.;;I!.;!S 03T.3b3$9 (JNOi )
- Allows 2i(C8SS: In Java F'rl.-1perLy files c:onlaWrl'1g Feal'...J{e i
.ESF(I (w.) (", .shp)
''\:21.' - Tri ! .eo tI
b)' :...erver,.and ability topsr tel'm ITansO\:tiors
RasterDataSowces
-4 - ",;;,,:;, v:l - Arc GnjCcv>?l3gaFQfm.'1l
- ra;;ej!nki'ge HIeFormat.'!!llt, G>::cgraphic
;.::' n.:y;&.lC:>:, ,,' - lrr-=:tgc rr-.o'3aiek inSj p!uglr,
_ ..:;.: - AraSter fi!.a 3(COnlDa'1i8dt..y a cata
29
Input Data Raster (GeoTIFF)dan Konfigurasinya (2/3)
Pilih workspace
' monas V(S'
lsi DataSourceName
',., r., ! . I r "" .!.,
(yangunik)
" lsi URL (Ietak file) .tif
I I ' .' _
tersebut
" KlikSave
Il F<. r!q Jl l ll'l
InputData Raster(GeoTIFF) dan Konfigurasinya(3/3)
New Layer chooser
. Search
_______ __,,_______._____ .._ .. .. ___..__._. ___ _____.___"'-_____ __
Pesuirs l:n l (Qut of 1 It.err... ,,)
KlikPublishpadaLayer
Name(namafile GeoTIIF)
yangdimaksud
Data Publishing
tj) Editpada'Data'dan
Busic Resour ce Info
'Publishing'seperlunyadan
,\l ame
ldikSave
Tit le
Abstract
30
Input Data Raster(GeoTIFF) dan Konfigurasinya(3/3)
Konfirmasi Hasil denganGoogleEarth
",", I . ""'", '

(, KlikLayerPreview,pilih
'MONAS lkonos'dan
klik KML (atauOpen
layersuntuk
melihatnyadenganweb
browser)
31
-- - ----------
s.Pengelompokan Layer
(Layer Grouping)
Layer Grouping ( 1/2)
Jlengelompokanbeber.tpalayer
(vektordinraster)dan
r -L-- - -r-G j "' aye - ro-l- Grou p
pengaturannya
" Klik LayerGroups- Addnew
layergroup Name
[mOnas_area
'" Isilean nama1feUp. misaJ
KlikSubmit
Submi t CAflCel
.; AddLayersatu persatu
Layer deldliltSl vle St yle Posit ion
r.
32
Layer Groupi ng (2/2)
K1ik GenerateBounds
AturStyle dan Posisinya
(RasLerdi sebelaham)
IOEB35 ,-6,1 67
KlikSave
:EPSGtJL5
'c' Konfimmikanhasilnya(pilih
layergrouptsb padaUiyer
Preview)
C" Ul , " ,. ,.'
,
"
: 8
33
6. KML Styling
(untuk menghias tampilan pada Google Earth)
6.1 Merubah Judul (Title)
6.2 Merubah Deskripsi (Description)
6.3 Menambah Gambar Kecil (Thumbnail)
6.4 Membuat Hyperlink untuk File Lain
Default Tampilan Google Earth
""
... : , '/1 \ I;'
- oS; ' \>.,.t ..
. . "' :! r...""o.Y,

0( ..

. ,,,,_ '1'
!;;:j . :
iI . ; " I :. ;
.,.. I
" i . .
. L. f ... I. i : ...

[II IY-OHl I
N/';'I_G[()O'"G: ',1-,/: ", ' N', "t ""' I,,.'
PfUGlan::=:'
UHL . r."I.IHA.!t: .,...... .:." co ' ;') J f'
Ufu. IJUkl : lU:"' W' t
34
KMLStyling (III I)
Title
MisaJ untukCTH POINT
" Buatfile baru'tit/e.ftJ' dengan New- TextDocumentdi bider
'dau_dir/workspacelmonas_wslmonas_str/CTH_POINTr
Foldf<"
,V.!,-,
demo
100>
!l)le;
,i.'! (;1,. 1':./( 0'':
1L>Cfy'ojcrt,on:;
, \'"lrui"nl1 P.e:resh
1
We/(CC, uOUl"Il
(U>l .... ribfuiU:!..

....""oIt('f f et ..t
oI'!Io"! ....
_ rtIOli S
9 WiJ\PAl{ u(hvc
..G:.s c MCNAS
__
;ftOna;....st
_:Ln"UJl.jr.
---I CnU'<'JI'H
_I v
... " .t.JUt,.ftl
B
HJ( 'C'ic.ft(free Z007
:tJ1- t: - t' tit.<

KM L Styling (2/II
MengubahTitle
" Edit'title.ftI'dengan NOTEPAD
" ContohuntukCTH_POINT,tuliskan
${NM_GEDUNG.value}
" File- Save
" Konflrmasi hasil di GoogfeEarth (bisadenganklJkkanan.
Refresh)
r i.. It:!0
.... .. ,

.... ; . . ....01.
,. '>J
.- C }! !'.rt....... ..
4 ...,' ......
;-nn'J
""-' Ir.....,.;l;
...,,-
" ..:. 1r1l/!
"4ft" ,f"",!,,,'-h",';
I"ta
1jP.1
l fJU. _; J.:i( c..=
35
KMLStyl ing (3/1 I)
MengubahDescription
Identikdengan mengubahtitle.
Buatdan Edit'description.ft!' dengan NOTEPAD di folder
'data_diriworkspaceJmonas_wslmonaslstrlCTH_POINTr
ContohuntukCTH_POINT,tuliskansbb
,.:;.::dunCI : a Lh'7: hr'
pen1jhu '1: 5-{.... (:-.!' .; HL.1i'; .,iu::.-} hr-
t 'J;:H1b:11' : r. ur.:!. _l-; .Ar7:e.4i-'. .3 U-2} . br
. ink $ I rRl.._Tt.(EL. u } .
MonumenNaslonal
NamaGecung.MonumenNaslonal
JumlahPenghuni" 10
LirlkOambarn.nlrfi"..'t\\MImonascom
l inkTabel
htp' iJjtNwlaoqnr s php
KMLStyling (4/1 I)
MengubahDescription
" Lebih merapikannyadengan menggunakanformat Bulleted Ust (HTML
Bulletedlist)
" Bisa pergunakanAMAYA untukmelihat.scriptHTMLyangdigunakanuntuk
Fie
S(Jlu!
DUd
Tiqi.i
Empill
<ul>
,
<li;SatU.oJ i>
<li>Dua..::/t >
<lioTiga<! i>
<;Uc- Empilt< li>
,;:-h;l::.-
membuat.Buletl:ed Ust
Edit Views Insert
;.:. 1 '0'", ",. ,
.,....-. .
v /-
WelcometoAmay", -'New A ' .., Ek", m.nls_...,..-_,--_ ;;:;=
r; v. b !!\
liT2T1 T, P
!;J:
"1[11@1:;:1@
... ,
I
I
,
.... Style
Theme ..,
36
KMLStyli ng(5/II)
l"'lengubah Description
LANJUTAN:Lebih merapikannya deng;ln menggun<lkan forrrnt. Bulleted list
Monumen Nasional
: J",rn::, ,,", ,,,, I] l:rlg '!.Ollu(nenNa'2 ICl nal
JLLfTIJlIr": Fer',.:"Iur. iO
(';Wit 5' r lit: ;t.... :..Ii', rQnas com
:"' I() f... T"iO e: 1
</span></li ;-
</span></' i:..
</span>-</ li >-
</span></ li>
<ul)-
<1 j) Nama GeJ.".mg </li)
<1; ) J umlah ;I f:; ngh Lni: value} </1i;..
<1 1,' L'Ir.k ..:cmbJ r: ! , : UJ;. L_GA"I8.:&. R. v a l ue} </1i)
<1 i) Lin\. 1 ]C]!:! 1: </1i>
</u1)
'" Memperkecilhuruf(IihatdgnAMAYA}
<1 ><span style . "font-s ze 7pr"> Nama Gedung : S{Nr-'1_GEDUNG.value}
<1 ><span slv le ,. 'font-s ze 7pt ') Jumlah penghuni: HPENGHUNI.value}
<1 ><span stYl e:="fom-s ze 7pt ') Link Gambar: S{URL_GM<-lBAR.value}
<1 )<span style..' font-s ze 7pt") Link Tabel: HURL_TABEl.value}
</u1
'---------------------------------....,."....,.",..--..-l''''''oGedung N;rsiQ.nat
>
KMLStyling (6/1 I)
MenambahThumbnail (GambarKecil)
" PERHATIAN! Geoserver.selainserver...tukpublikasi d;ttarasterdanvektor.
dapatberiJngsi pulasebagaiWebServersebagainl3llaWebServerlcebanyakan.
2, File-fileyangaJcan elisajikanhanJscfrtempatkaneli bawah folder'\Program
Files\GeoServer 2.0.2\webapps\geoserver'
Misalkan<lnd<l mempunyaifilegambar 'monas.jpg'
., DI bawahfolder'\Program Files\GeoServer2.0.2\webapps\geoserver',buatfolderbaru
misal dengan nama'MONAS_EXrRA_DATA'
" Itakkanfile OPG atauPNG)dlfoldertersebut
Konfirmasikanbahwafiletsbtelah dapatdiakseslewatwebbrow.;erdengan URL:
'http://localhost8080/geoserverlMONAS_EXTRA_DATAJrnonas..jpg
c
fx.-:-"
.oJ

j.';".";"''''' '''
.i _____
37
Kr'1 L St yl ing (71 I I)
Menambah Thl!mbnail (Gambar Kecil)
" lANJUTAN:
,. Dengan Qunatum GIS, rubah URL_GAMBAR dl data CTH_POINT. dengan
'htt:p:JllocaJhost8C80/geoserveriHONAS_IEXTRA_DATAlrnonas..jpg'
,
j
. 0 0 .,0 ;p ,0
(tl
0 .. j
L . 'QQ.
!".: ..,-;;.
.......

"
(j
'"
'.
.
.
.
'""
..'
,. .,
/'
.. .
> ... .
, <,

'"
.
Llpts.lo....
x CTH POLY
-
X
URlJJA,t'r"6AA LJ(L _TABfL
20 O;,p.II""'';'..,..
I ,lst&N! Presiden 50 hup:jIWV'lI'l.roor,esld.QO.kl NUll.
2, StMIl.IOG.!Imblr 100 httP"// Qdmbir.com N"- L
,/ Lc..ol<-for
KML Styling (8/ I I)
Menambah Thumbnail (Gambar Keeil)
Ulwran gambar yangtampil di sini diperkecil
", lANJUTAN:
width="70" height="9S"
C' Edit. 'description.ftl'
rOt
!imq
7p'", :-lam:) G;::!dung : S {Ni'..l_GEDUHC 1/-3;1ue }
. Juml;"h pengtY'.HY1: 'nlhJ e}
"). Lir_k Ganlb.a.r:
7p::. "j
7iY' "/'v.:igt','(::>';'95" f>-
,. d:
KLiK
38
I(MLSt yling (9/1 I)
Membuathyperllink L;ntuk file lain (misalTabel dalamformatHTf"'1L)
Misalkan anda mempunyai TIle berisi tlbelyangdibuatdengan Exceldengan nama
(File excel ygsave as'hun')
, Let:aldcan file (HTML )di foldertersebutdi folder,' Program File:>\GeoServer2.0.2\webapps
\geoserver\MONAS _EXTRA _l)ATA
" Konfirmasikan bahwafile tsbtelah dapat diakse:s Iewat.webbrowserdengan URL:
'http://localhost8080/geoservenMONAS_EXTRA_DATAJtabeI..,pengw1jung"monas..hun'
File excelyang di save as 'htnl'
-- .. _....
t -
i- -
r--
. ", - '
KMLStyling (1011 I)
Membuatlinkuntukfile lain (misalTabel dalam formatHTML)
", LANJUTAN:
" DenganQunatlJmGIs., rubahURL_ TABEL di data CTH_POII'lT.dengan
'http://localhost8080/geoserverfHONAS_EXTRA_DATAltabeI..,.pengtmj...g....monas.hbn
39
KMLStyli ng ( IIII I)
HasilAkhir
...... ,.........-.,
.. 1

': 1' ..
: .,...1
.:,: .. ' . :.,
.t,. ..... ..
f 1" , ... ; "
:Ii . ..,. ..t V.:,;:"': ; -" ...
r" .
,"
.r.. .. ",_ ..
40
7. GEOSERVERSEBAGAI
PRODUCTIONSERVER
,Geoserver -+ Solusi mudah publikasi data-
datageospasial melalui Internet,dapatdiakses
denganWeb Browserstandardan Google
Earth
Agarserverdapatdiakses oleh Public/Internet
User (sebagai Production Server) :
PerlumemilikiIP Publicdan Domain(tanyakan
kepadaSystemAdministrator)
c Optimasisetting(Security,MemoryManagement,
dll) -+ SelengkapnyalihatUserManual
o Integrasilink-linkbersama-samadenganWeb
Serverlain yangterkait.
Linkuntukpublish
-+ diiihat dari Layer Preview
(':- OpenLayer (diaksesdenganWeb Browser)
o 1.1.00req
uest=GetMap&layers=monas_area&styles=&bbox=I06.82.-
6.182.106.835,-6.167&width=512&height=512&srs=EPSG:
.o4326&form;rt=applicationlopenlayers
1() GoogleEarth
_area
{;i 'Iocalhost' -+ harusdiganti sesuai dengan
domain (tanyakan ke system administrator)
41
BAB VI II
ALTERNATIF PENGEMBANGAN WEB-GIS DENGAN
MAPSERVER
8.1 e n g e n ~ l a n Mapserver
MapServer merupakan proyek aplikasi open source populer yang tujuannya untuk menampilkan
peta spasial dinamis di web melalui Internet. Mapserver juga dapat diartikan sebagai program
CGI yang berdiri inactive pad a web server. Ketika sebuah permintaan dikirimkan ke Mapserver,
Mapserver menggunakan informasi pada request URL dan mapfile untuk menciptakan sebuah
image berdasarkan peta yang diminta. Mapserver dapat dibangun untuk mendukung banyak
format input data yang berbeda.
Aplikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek
ForNet (sebuah proyek untuk menajemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (Nasional
Aeronautics and Space Administration) . Dukungan NASA dilanjutkan dengan dikembangkan
proyek TerraSIP untuk menajemen data lahan. Saat ini , karena sifatnya yang terbuka (open
source), pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara.
Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti
Shapelib untuk baca/tulis format data Shapefile, FreeType untuk merender karakter,
GDAUOGR untuk baca/tulis berbagai format data vektor maupun raster, dan ProjA untuk
menangani beragam proyeksi peta . Mapscript menyediakan script interface untuk Mapserver
yang menyusun web dan merupakan aplikasi yang stand-alone. Mapscript merupakan interface
dari Mapserver. Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk membuat gambar peta menjadi
lebih dinamis. Mapscript mendukung bahasa PHP, Perl, Phyton, Ruby, Tel, dan Java C#
flavors.
42
- - - --------------------
8.2 FiturUtama Mapserver
Oalam bentuk yang paling dasar, MapServer merupakan program CGI (Common Gateway
Interface) yang aktif dalam Web server Program tersebut akan dieksekusi di web server dan
berdasarkan beberapa parametertertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan
menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar
peta atau bentuklain.
MapServermempunyai fiturutama sebagai berikut :
1. Oukungan kemampuan untuk berjalan pada berbagai sistem operasi (Windows, Linux,Mac
OS X, dll)
2. Oukungan untuk menampilkan data spasial dalam format vektordan raster. Formatvektor
seperti : Shapefile (ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format data vektor lain
dengan menggunakan library OGR. Format raster seperti TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan
berbagaiformatdata rasterlain dengan menggunakan libraryGOAL.
3. Dukungan untuk berbagai bahasa scripting populerdan lingkungan pengembangan seperti
PHP, Python, Perl, Ruby, Java, dan .NET.
4. Kualitas rendering tinggi dan dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat
diatur menggunakan file-file template serta dapat menangani beragam system proyeksi
secara on thefly.
5. Dapatmelakukan seleksi objek berdasarkan nilai, berdasarkan titik area, atau berdasarkan
sebuah obyekspasial tertentu.
6. Mendukung rendering karakterberupafonttruetype.
7. Mendukung penggunaan data raster maupun data vektoryang di-tiled (dibagi-bagi menjadi
sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar
dapatdipercepat).
8. Dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis: skala grafis, peta indeks dan
legenda peta.
43
9. Dukllngan berbagai lingkllngan apli kasi open source yang siap untuk digunakan
Saat ini, selain dapat mengakses fitur-fitur MapServer sebagai program CGI , kita dapat
mengakses sebagai modul MapScript , melalui berbagai bahasa skrip : PHP, Perl, Phyton atau
Java. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan
aplikasi Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar.
8.3 Arsitektur Aplikasi Mapserver
Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis web dapat dilihat pad a Gambar 1. Interaksi antara
klien dengan server berdasar skenario request dan respon. Web browser di sisi klien mengirim
request ke server web. Karena server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka
request berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server aplikasi
dan MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web, terbungkus
dalam bent uk file HTML atau app\et.
... -
Gambar 1. Arsitektur dasar aplikasi berbasis web
Arsitektur aplikasi berbasis web dibagi menjadi dua pendekatan sebagai berikut :
1. Thin Client
Pendekatan ini menfokuskan diri pada sisi server . Hampir semua proses dan analisis data
dilakukan berdasarkan permintaan (request) di sisi server. Data hasil pemrosesan
44
kemudi an dikirimkan ke klien dalam format standar HTML, yang di dalamnya terdapat file
gambar dalam format standar (misalnya GIF, PNG atau JPG) sehingga dapat dilihat
menggunakan sembarang web browser. Kelemahan utama pendekatan ini menyangkut
keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibel.
2. Thick Client
Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi klien menggunakan beberapa
teknologi seperti kontrol ActiveX atau applet. Kontrol ActiveX atau applet akan dijalankan di
klien untuk memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditanganl
oleh web browser dengan kemampuan standar.
MapServer menggunakan pendekatan thin client. Semua pemrosesan dilakukan di sisi server .
Informasi peta dikirinkan ke web browser di sisi klien dalam bentuk file gambar (JPG, PNG, GIF
atau TIFF). Arsitektur dasar aplikasi MapServer seperti pada Gambar 2, di bawah ini:
Input
..['.
Oata . Data
Data Stores Web Services
Mapl ile configuration
f--'--,--j MapServcfCGI AppHcajion MapScrl pl Application
) I
H,TML+ / /
Image I I
, L/ ____
/
,
Gambar 2. Arsitektur dasar aplikasi MapServer
Sebuah aplikasi Mapserver sederhanC1 mempunyai komponen sebagai berikut:
45
1. Map File - File konfigurasi berupa teks yang terstruktur untuk sebuah aplikasi mapserver.
Mendefiniskan bentuk area peta, memberitahukan dimana data peta dan konfigurasi dan
juga output gambar peta, dan temporary folder peta Juga mendefinisikan informasi layer
termasuk layer peta dan data atributnya, termasuk juga sumber data (data source),
proyeksi dan penyimbolan (symbology). Ekstensi filenya harus berupa .map atau kalo tidak
mapservertidak akan bisa mengenalinya.
2. Data Geografis - MapServer dapat menggunakan banyak jenis sumber data geografis.
Format default adalah shapefile ESRI. Banyak format data lainnya dapat didukung (lihat
fiturutama )MapServer
3. Halaman HTML- Interfaceantara user(pengguna) dan Mapserver. Padaumumnyaberdiri
pada web root. MapServer dapat dipanggil untuk menempatkan gambar peta statis pada
halaman htm!. Untuk membuat peta interaktif, gambar ditempatkan dalam bentuk html
pada suatu halaman web.
Aplikasi sederhanaterdiri dari dua halaman html antaralain.
a. File Inisial, penggunaan bentukdengan variabel yang tersembunyi untuk mengirimkan
inisial query pada httpserverdan Mapserver.
b. File Template, mengatur bagaimana keluaran peta dan legenda yang akan tampak di
browser dengan Mapserver. File template ini juga menentukan bagaimana pengguna
berinteraksi dengan aplikasi Mapserver.
4. Mapserver CGI - File biner atau executable yang menerima permintaan dan
mengembalikan gambardan data.
5. HTTPServer- menyajikan halaman HTMLketika diaksesoleh pengguna browser.
8.4 Komponen Mapserver
MapServer sebagai proyek aplikasi open source banyak memanfaatkan aplikasi lain yang juga
bersifat open source, sedapat mungkin menggunakan aplikasi yang sudah tersedia jika
memang memenuhi kebutuhan, untuk menghemat sumber dnya dan waktu pengembangan.
Komponen MapServerterdiri atasempatkomponen yaitu :
46
1. Komponen untuk akses data spasial.
Komponen ini bertugas untuk menangani baca/tulis data spasial , baik yang tersimpan
sebagai file maupunyang tersimpan pada DBMS (Database ManagementSystem) .
2. Komponen untuk penggambaran peta.
MapServer akan mengirimkan tampilan peta berupa gambar. Pemakai dapat memilih apa
format data gambar yang akan digunakan, dan dari beberapa komponen tersebut dapat
membentukgambarpetayang dihasilan oleh MapServer.
3. Komponen untuk menangani proyeksi Peta.
Digunakan MapServeruntukkeperluan menangani sistem proyeksi peta.
4. Komponen pendukung.
8.5 Pengetahuan DasarMapserver
Dalam pengembangan aplikasi berbasis MapServer, diperlukan beberapa pengetahuan dasar
berikut:
1. Pengetahuan tentang peta digital antara lain meliputi skala format, bentuk, koordinat dan
sistem proyeksi. Pengetahuandalam bidang ini sangat penting karena petadigital memang
merupakan datautamayang dikelolaoleh MapServer.
2. Pengetahuantentang sistem operasi dan serverwebpadatempatdimanaMapServerakan
dipasang.
3. Pengetahuantentang strukturdan cara penangananfile berformatHTML.
Informasi yang dihasilkan MapServer akan dikirim ke klien 0Neb Browser) dalam format
HTML.
4. Pengetahuantentang pemrogramandi web.
._- - - _.--------
47
Aplikasi MapServer umumnya bersifat dinamis dan interaktlf, sehingga hampir dipastikan
pengguna perlu melakukan penyesuaian melalui pemrograman.Misal dengan menggukan
PHP disisi server atau J2vacriptdi sisi klien.
5. Penget ahan tentang basis data,
Data spasial hampirtidak pernah lepas dari informasilain dalam bentukbasis data.
8.6 StrukturFile Konfigurasi MAP
MapServermenggunakan file konfigurasi *. MAP (file dengan akhiran .map,misalnyajawa.map)
sebagai file konfigurasi peta. File ini akan berisi komponen tampilan peta seperti definisi layer,
definisi proyeksi peta, pengaturan legenda, skala dan sebagainya. Secara umum, file *.map
memiliki beberapakarakteristik sebagai berikut :
1. Berupafile teks.
2. Tidak case sensitif (tidak membedakan antara karakter yang ditulis dengan huruf besar
atau hurufkecil), sebagai contoh :kata "LAYER", "layer" maupun "Layer" memiliki arti yang
sama pada file *.map. Hal ini tidak berlaku bagi penamaan atribut, misalnya nama field
pada sebuah Shapefile (file *.shp). Nama filed harus dituliskan persis seperti yang tertulis
pada sumbernya. Meskipun tidak case sensitif, sebaiknya perlu ditentukan aturan
penggunaan hurufbesaratau kecil untuk menjaga konsistensi. Pada umumnya digunakan
hurufbesaruntukmenuliskanisi file *.map
3. Teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik (huruf dan angka), harus berada di
dalam tanda petik, misalnya : "/opt/webgis/map" (karena karakter 'f' bukan karakter
alfanumerik). Meskipunkeharusan ini hanya berlaku untukteks yang mengandung karakter
bukan alfanumerik, sebaiknya secara konsisten menggunakan tanda petik untuk setiap
variabelteks.
48
8.7 Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibutuhkan untuk membangun suatu aplikasi MapServer terdiri atas perangkat
keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah PC (Personal Computer)
yang terhiJbung dengan jaringan, baik jaringan internet maupun loka!. Spesifikasi perangkat
keras yang harus dipenuhi untuk pengembangan perangkat luna k yang dirancang adalah
minimal dapat menjalankan perangkat lunak sesuai kebutuhan. Perangkat yang dibutuhkan
sangat bergantung pada kebutuhan aplikasi itu sendiri .
Untuk menggunakan MapServer, diperlukan perangkat lunak sebagai berikut:
1. Sistem operasi komputer : Linux, Windows, Mac OS X, Solaris .
2. Web-server : Apache, Microsoft Internet Information Server.
3. Web Map Server : LIMN MapServer
4. Web Map Client
5. Web Browser: Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera.
6. Text editor: vi, emacs, notepad, homesite dan lainnya.
8.8 Instalasi Mapserver
Untuk memulai instalasi MapServer, diperlukan paket program aplikasi MapServer berupa file
terkompresi *.zip yang dapat diperoleh dengan cara mengunduhnya dari websitenya
(http://mapserver.gis.umn.edu/). Dapatkan versi terbaru yang ada pada website tersebut,
sebagai contoh ms4w_3.0_beta10.zip yang berukuran sekitar 31MB. Dekompresilah (unzip) file
tersebut pada sebuah direktori/folder ("ms4w") dengan beberapa sub folder di bawahnya.
Untuk memudahkan proses pengelolaannya, folder ms4w terse but dapat dipindahkan
sedemikian rupa sehingga berada pada root ("c:\ms4w") .
49
D:e- s lOP
My Cc(.J/r,e"-<':'

>}' 3'""" FIOf,D,:-, ( A)
. ' (C )
, httpd.d
'j. .o. "Ij,
proj
fIoCl "r
'python
(OI':;;- "' Q
tmp
C0r.4.;o 's'
" lvrurr... alld
tools
lie- Aim
,. READrvIE_INSTALL.html
2::lapache-install.bat
:::tJapache-restar t.bat
.:1:lapache-uninstall. bat
2Jsetenv. bat
; pl' OI ,HISTORY.t x t
, DvthOl'l
mrsid-license.txt
, tng
, to..A.1>
README_INSTALL.txt
MSOCa.:he
" My....'kJs(
; Novod/(,;m
Apache
, apps
_ gdaldata
.;gdalplugins
Hasii Unzip
1" 01 .. '

t' t=2I;f). IO
',1':::21'2.(.1 10
t: Poke t /Z: / lC. IO
6/22/ 2CIIO
" rok'": , 6 /22I"10 10
'; rQ4,j.- , /;) 1' 2140 10
efol a.... ' 6/,tl2tJ IO
e 6!2ZJ:1l1O
:(27/2010
r r: 9FlO/ '07
F
fdt. 91 1Oi 2(;(0
-DC!! fMtc.h fill! l/XJt'1009
1/::7)2010
;c' 7120/ 21106
)r t :-OC'ul'"'>U'! 1(27/::0 10
Gambar3, Contoh tampilan hasil unzip berikut subfolderdi dalamnya
Kemudian lakukan instalasi aplikasi webservernya, dalam hal ini Apache, dengan cara meng-
klik dua kali pada file "apache-install.bat" yang terdapat dalam dalam direktori C:\ms4w (Iihat
gambar 3 di atas). Untuk menguji apakah MapServer MS4W ini sukses atau tidak, lakukan
pengetikan pada Command Prompt atau pada Internet Browsersebagaimana tercantumdalam
gambar-gambarberikut.
___ ,...t_:_,-"
... . .... J

..2.' Tero.nyokOikl.r1j<J"'ilI J Cust""".Lhks '..J FreeHotmai WII\dow,Mark;;1plac. WIndowsMod. l}Whdows "
, .... ---=,,=x- :\r----==...
w_.r.b';,n." . OrInbox(92),Yah... ,._ http"....".?- L-: .'
No queryinformationto decode.QUERY_STRlNGis set. bur empty.
Selesai'
.,1:..
Gambar4. ContohsaatpengujianMapServerMS4W,sukses
Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara mengetikkan pada browser : http:///oca/hostl atau
http://127.0.0. 11. Perintah ini akan memperlihatkan halaman MS4W utama dalam browser
internet yang memberikan informasi umum apa yang telah diinstal berikut dengan informasi
konfigurasinya. Tampilan ini memberikan gambaranfitur yang telah terinstal dalam MS4W, dan
50
menguji mereka dengan memilih seti ap link yang ditemukan di halaman tersebut. Namun jika
tampilan tersebut digeser (scro/0 ke bawah, maka akan di dapat keterangan pada bagian
Application, bahwa belum ada aplikasi web based GIS seperti Chameleon atau MapLab yang
telah terinstal.
!l_erkas !,!bah Iampilan B.iwayat Bookmark 81at Bao.tuan
C
__ Terbanyak Dikunjungi
i ,t:} MS4W .MapTools.org
c ow'tchart.exe
Customize Links
o qifsample.exe
Free Hotmail 1 Windows Marketplace
,_; M54W- Map5erver 4 Windows
OGRIPHP Extension (documentation) <ill:!.l2lnfQ)
Applications
There are currently 0 MS4W addon packages installed.
! Setesai
Windows Media

Gambar 5. Keterangan bahwa belum ada aplikasi yang terpasang
Untuk menginstal aplikasi-aplikasi pada MapServer ini, bisa dilakukan dengan mengunduh file
pada alamat http://maptools.org/ms4w/index.phtml?page=downloads.html, sebagai sebuah file
terkompresi yang terpisah. Lakukan ekstraksi file tersebut dan masukkan pada folder-folder di
dalam folder C:\ms4w. Untuk mengecek apakah instalasi file berjalan sukses, lakukan restart
pada Apache dan tuliskan kembqli pada browser http://localhostl. Maka tampilan yang akan
muncul adalah sebagai berikut.
Applications
There is currently 1 MS4W add on package installed.
Chameleon 2.4 URLs:
Chamel?on Administration.
Chameleon Documentation.
Chameleon HelpVievver.
Gambar 5. Penjelasan Aplikasi Chameleon telah terpasang
51
8.9 MAP File
8.9.1 Penyiapan Folder untuk Data
Disamping hasil instalasi MapServer sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan
sebelumya, perlu disiapkan juga folder-folder yang akan digunakan sebc:Jgai tempat
menampung file-file latihan disini . Gambar berikut menjelaskan beberapa folder yang disiapkan
dan akan sering digunakan dalam dokumen ini.
<o /!- SeMch Fokiers 'X_ &...") L.:J
Addre-ss Go
Fok!e" X
:). 3'h"-v(A.') ..:.J };!f"""'.st.., J'.!-.sh>
+ loc.!I!Dtsk(C:) !!h'ldustri. rrd
-:-. ..- Locei D+sk(D:) ,:;!)fblock.d>f
:!!iifblock.sbn c ndustri.tf
.. _; AAJI
_j Adrn T anti
.) A1Qor411_,....acle
Folder yang
disiapkan
:;;l fblock.sb, .
.lll!ob-"""'""'"

.")f<><trct.<l>f
,;if<><tnct .m :;;llob_danau.w
.>))ob..J".<l>f

iitfdstriet .shx
. .ti

.<l!foOO<k.sb> ,.")!ob_ .... <l>f
JilfoOO<k.st.., g)ob_ .... m
gfroads.shx
:r;!lob_ .... st..,
'!!!-"I ;;;!lob_ .... sru.
-")iob_ ...... <l>f
;;;!-.sb ..... ""'
Gambar 6. Penyiapan Folder Latihan
Sebagaimana, dijelaskan pada gambar diatas, ada empat folder yang disiapkan dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. Folder Font untuk menampung font-font yang akan digunakan pada penulisan label atau
anotasi yang dilakukan melalui mapfile dan ditampilkan pada layer melalui sebuah web
browser
b. Folder MapFile untuk menampung script-scrip mapfile yang digunakan untuk
menampilkan layer-layer pada sebuah browser. Penjelasan tentang mapfile akan
dibahas lebih rinci pada bab-bab berikutnya
c. Folder Shp untuk menampung data shapefile yang dihasilkan dari aplikasi GIS lain
sebagai data dasar yang akan ditampilkan dalam layer. Untuk data Shapefile disini
digunakan area studi di Provinsi Banten.
52
d. Folder Symbol untuk menampung file Symbol yang akan digunakan oieh mapfile dalam
menampilkan simbol-simbol tertentu pada layer.
8.9.2 Dasar-Dasar MapFile
Mapfile merupakan inti dari MapServer. Ia mendefinisikan hubungan antara obyek-obyek dan
titik-titik pada MapServer dimana ia diletakkan dan bagaimana ia digambarkan. Di dalam setiap
mapfile terdapat beberapa definisi obyek dengan "Map" yang bertindak sebagai "roof'.
Pendefinisian ini selalu diawali dengan keyword milik obyek itu sendiri . diikuti oleh blok (baris-
baris detil definisi obyek) dan diakhiri oleh keyword "End'. Dengan demikian pendefinisian
obyek lainnya akan berada di dalan blok definisi "Map". Berikut adalah beberapa obyek utama
yang sering digunakan dalam mapfile sederhana.
a. Map
Obyek ini mendefinisikan obyek master (obyek yang menyimpan obyek lain yang berada di
dalamnya) milik mapfile yang bersangkutan. Selain itu obyek root juga mendefinisikan obyek
dan parameter-parameter peta/aplikasi seperti halnya config, datapattern, status, units, size,
extent, imagecolor, dan lain sebagainya.
b. Layer
Obyek yang paling sering digunakan ini mendefinisikan layer-layer yang kemudian membentuk
tampilan peta digitalnya. Layer-layer digambarkan sesuai dengan urutan kemunculan/penulisan
di dalam mapfile terkait. Dengan demikian, layer pertama akan diletakkan di dasar sehingga
tampilannya bisa tertutupi oleh tampilan laye:r berikutnya.
c. Class
Obyek ini digunakan untuk mendefinisikan kelas-kelas tematik untuk suatu layer yang
ditentukan. Oleh karena itu setiap layer paling tidak memiliki satu kelas. Ketika suatu layer
memiliki lebih dari satu kelas, maka keanggotaan kelas-kelasnya ditentukan oleh nilai-nilai
terkait (data values) beserta ekspresi yang digunakan untuk mengevaluasinya
d. Label
53
Obyek ini digunakan untuk mendefinisikan label yang kemudian sering digunakan sebagai
anotasi (atau teks) unsur-unsur spasial. Meskipun demikian, label juga bisa digunakan sebagai
simbol melalui pemanfaatan berbagai font truetype
e. Style
Obyek ini digunakan untuk menyimpan parameter-parameter simbol yang dipakai . Dengan
adanya obyek ini, setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, ukuran dan warna tersendiri.
Sebagai contoh berikut adalah mapfile sederhana yang dapat digunakan untuk menampilkan
sebuah layer peta di dalam program aplikasi browser internet.
# Menampilkan LAYER.
#
MAP # tanda awa! mapfile
NAME Kecamatan # Nama mapfile ini
IMAGETYPE JPEG # format image yang dihasilkan, bisa PNG, GIF, dll
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670 # x1,y1; x2,y2 batas tampilan
STAlUS ON # petanya muncul, default, ON
UNITS METERS # satuan meter, UTM
SIZE 800 600 # ukuran image
SHAPEPATH "D:\Cth_MapServer\shp" #(sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255 # warna latarbelakang batas tampilan, putih
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
NAME
DATA
STAlUS
TYPE
CLASS
NAME
STYLE
Kecamatan
cam at
ON
POLYGON
"Kecamatan"
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
;I:ND .
# tanda awal definisi layer
# nama objek layer
# nama shapefile
# default, status layer aktif atau muncul
# untuk polygon
# nama layer di legenda
# warna latar depan, biru muda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# penutup definisi style
# penutup definisi class
# penutup definisi layer
# penutup mapfile
Kemudian dengan memasukkan perintah pada browser sebagai berikut : http:/1/ocalhostlcgi-bin
lmapserv.exe?map=D:\Cth_MapServer'IMapFile\Contoh_MF01.map&/ayer=Kecamatan&mode=
map, maka pada browser akan tampil citra kecamatan sebagai dalam Gambar 6.
Contoh_MF01.map merupakan nama file dari mapfile di atas, sementara
0:\Cth_MapServer\MapFi/e\ merupakan lokasi dimana mapfile tersebut berada
54

(Gambar JPEG, ...
Gambar 7. Tampilan peta dengan MapServer
-:
Untuk menampilkan lebih dari satu layer data spasial, user perlu mendefinisikan obyek tersebut
sebanyak yang diperlukan. Penulisan definisi layer tersebut diletakkan setelah penulisan definisi
layer pertama. Misalnya pada MapFile di atas, jika user ingin menampilkan pula layer lain
berupa layer ''jalan", maka ia harus menambahkan definisinya penutup definisi layer
"kecamatan" . Berikut adalah contoh penambahan tersebut:
# Tampilan MULTILAYER
#
MAP
#
LAYER
NAME
DATA
END
Kecamatan
camat
# nama layer Kecamatan
# penutup definisi layer Kecamatan
# Awal Pendefinisian Layer Jalan
#
LAYER
NAME
DATA
STATUS
TYPE
CLASS
NAME
STYLE
COLOR
END
END
END
#
END
Jalan
jln
ON
UNE
"Jalan"
207 46 5
# tanda awal definisi layer
# nama objek layer
# nama shapefile
# default, status layer aktif atau muncul
# untuk line & polyline
# nama layer di legenda
# warna jalan berwarna merah
# penutup definisi style
# penutup definisi
# penutup definisi layer Jalan
# penutup MapFile
55
Berikut adalah tampilan yang dihasi lkan
,_LOL><. Ij
- I
-- ill----------------1
(GunbM Jf'fG, ukwan . .. I
Gambar 8. Tampilan peta multilayer dengan MapServer
8.10 Data Input
Semua yang sudah dijelaskan pada contoh-contoh di Bab-bab sebelumnya adalah bagaimana
MapServer mengelola data dalam format data vektor. Definisi data vektor sendiri adalah :
"Sebuah abstraksi dari dunia nyata dimana data posisional diwakili da/am bentuk
koordinat. Dalam data vektor, unit dasar dari informasi spasial adalah titik, garis dan
poligon. Setiap unit ini disusun secara sederhana sebagai rangkaian dari satu atau
/ebih titik koordinat. Sebagai contoh, garis adalah ko/eksi poin yang terkait, dan
poligon merupakan kumpulan dari baris terkait. gambar Vector didefinisikan secara
matematis sebagai serangkaian poin bergabung dengan baris. gam bar berbasis vektor
memiliki resolusi bebas. Artinya bahwa mereka muncu/ dengan resolusi maksimum
pada perangkat-perangkat output, seperti printer atau monitor. Setiap objek memiliki
karakter mandiri dalam warna, bentuk, garis, ukuran, dan posisi di layar. "
(http://coris. noaa. gov!glossarylglossary _l_z.html#v)
56
Sebagaimana diketahui secara umum bahwa data spasial yang tersedia untuk perangkat lunak
sistem informasi geografis terdiri dari dua jenis, yaitu data vektor dan raster. Kedua tipe data
ini saling melengkapi di dalam usaha untuk merepresentasikan atau menggambarkan
permukaan bumi yang sebenarnya.
8.10.1 Jenis Format Data Vektor
Setiap jenis data terdiri dari sebuah sumber data (data source) dan (satu atau lebih) layer.
Kedua jenis ini berlaku untuk MapServer dan OGR.
Sumber data (data source) - adalah : sekumpulan layer yang disimpan di dalam sebuah
repositori umum. lni mungkin merupakan sebuah file yang menangani beberapa layer di
dalamnya atau sebuah folder yang memiliki beberapa file.
Layer - adalah sebuah sub set dari sebuah data source yang mengandung informasi di dalam
satu jenis format vektor (titik, garis dan poligon) .
Ada tiga jenis format data GIS dan data pemetaan. Tiap data ditangani secara berbeda. Berikut
ini dalah jenis-jenisnya dan beberapa contoh format :
Jenis Berbasis File (File based) - contoh shapefile, Microstation Design Files (DGN),
citra GeoTIFF. Data jenis ini terdiri dari satu atau lebih file yang disimpan dalam sebuah
folder. Dalam beberapa kasus ia menggunakan file tunggal (contoh DGN), namun untuk
kasus ESRI shapefile, sebagai contoh, terdiri dari sedikitnya masing-masing tiga file
dengan ekstensi nama file yang berbeda : SHP, DBF dan SHX. Pada kasus ini seluruh
tiga file tersebut dibutuhkan karena masing-masing menjalankan tugas yang berbeda
secara internal
Jenis Berbasis Direktori (directory based) - contoh ESRI Arclnfo, US Census Tiger.
Data jenis ini terdiri dari satu atau lebih file yang disimpan dalam cara tertentu di dalam
sebuah folder induk. Dalam beberapa kasus (misalnya Coverages), mereka juga
membutuhkan folder tambahan di lokasi yang lain dalam pohon file (file Tree) agar bisa
diakses. Direktori itu sendiri mungkin merupakan sumber data (data source) . File-file
yang berbeda dalam direktori sering merepresentasikan layer dari data yang tersedia.
Jenis Koneksi Database (database connection) - contoh PostGIS, ESRI ArcSDE,
MySQL. Koneksi Database sangat mirip dengan file dan struktur berbasis direktori
(directory based) dalam satu hal: mereka menyediakan data koordinat geografis bagi
57
MapServer untuk ditafsirkan. Hal tersebut mungkin menyederhanakan apa yang terjadi
di dalam MapServer, tetapi pada intinya yang dibutuhkan adalah akses ke koordinat
yang membentuk dataset vektor. Koneksi Database menyediakan aliran data koordinat
yang disimpan sementara (misalnya dalam memori) dan dibaca oleh MapServer untuk
membuat peta. Atribut atau data tabular lain juga mungkin diperlukan, tetapi fokus dari
panduan ini data koordinat.
8.10.2 Format Data Raster yang di Dukung
Apa format raster yang didukung oleh MapServer sebagian besar dikendalikan oleh opsi waktu
konfigurasi. Beberapa format dianggap built-in, sementara
GOAL raster library. lnformasi lebih lanjut tentang
http://www.gdal.org, termasuk daftar format yang didukung.
sisanya ditangani oleh optional
GOAL dapat ditemukan di
Untuk mengetahui apa saja yang dapat dibangun oleh MapServer (input, output dan support)
serta untuk mengetahui format raster apa saja yang tersedia dalam GOAL (Geospatial Data
Abstraction Library), pengguna dapat memeriksanya pada command promt sebagaimana
contoh berikut :
C:\ms4w\Apache\cgi-bin>mapserv -v
MapServer version 4.6.1 OUTPUT=GIF OUTPUT=PNG OUTPUT=JPEG OUTPUT=WBMP OUTPUT=PDF
OUTPUT=SWF OUTPUT=SVG SUPPORTS=PROJ SUPPORTS=FREETYPE SUPPORTS=WMS_SERVER
SUPPORTS=WMS_CUENT SUPPORTS=WFS_SERVER SUPPORTS=WFS_CUENT SUPPORTS=WCS_SERVER
INPUT=JPEG INPUT=POSTGIS INPUT=OGR INPUT=GDAL INPUT=SHAPEFILE DEBUG=MSDEBUG
C:\ms4w\tools\gdal-ogr-utils>gdalinfo --formats
Supported Formats:
VRT (rw+): Virtual Raster
GTiff (rw+ ): GeoTIFF
NITF (rw+): National Imagery Transmission Format
HFA (rw+): Erdas Imagine Images (.img)
SAR_CEOS (ro): CEOS SAR Image
CEOS (ro): CEOS Image
ELAS (rw+): ELAS
AIG (ro): Arc/Info Binary Grid
AAIGrid (rw): Are/Info ASCII Grid
SDTS (ro): SDTS Raster
DTED (rw): DTED Elevation Raster
PNG (rw): Portable Network Graphics
JPEG (rw): JPEG JFIF
MEM (rw+): In Memory Raster
JDEM (ro): Japanese DEM (.mem)
GIF (rw): Graphics Interchange Format (.gif)
ESAT (ro): Envisat Image Format
BSB (ro): Maptech BSB Nautical Charts
XPM (rw): Xll PixMap Format
BMP (rw+): MS Windows Device Independent Bitmap
AirSAK. (ro): AirSAR Polarimetric Image
RS2 (ro): RadarSat 2 XML Product
58
PCIDSK (rw+ ): PCIDSK Database File
ILWIS (rw+ ): ILWIS Raster Map
PNM (rw+ ): Portable Pixmap Format (netpbm)
DOQl (ro) : USGS DOQ (Old Style)
DOQ2 (ro): USGS DOQ (New Style)
ENVI (rw+ ): ENVI .hdr Labelled
EHdr (rw+): ESRI .hdr Labelled
PAux (rw+) : PCI .aux Labelled
MFF ( rw+): Atlantis MFF Raster
MFF2 (rw+): Atlantis MFF2 (HKV) Raster
FujiBAS (ro): Fuji BAS Scanner Image
GSC (ro): GSC Geogrid
FAST (ro): EOSAT FAST Format
BT (rw+): VTP .bt (Binary Terrain) 1.3 Format
LAN (ro): Erdas .LAN/.GIS
CPG (ro): Convair PoiGASP
IDA (rw+ ): Image Data and Analysis
NDF (ro): NLAPS Data Format
ECW (rw): ERMapper Compressed Wavelets
JP2ECW (rw+ ): ERMapper JPEG2000
LlB (ro): NOAA Polar Orbiter Level lb Data Set
FIT (rw): FIT Image
USGSDEM (rw): USGS Optional ASCII DEM (and CDED)
GXF (ro): GeoSoft Grid Exchange Format
Jika MapServer dibangun dengan GOAL umumnya lebih baik untuk mengakses semua
kemungkinan format melalui GOAL daripada melalui built-in driver.
8.10.3 Menampilkan Layer Raster dan Vektor dengan MapFile
Sebagaimana perangkat lunak SIG lainnya, MapServer memiliki kemampuan untuk mengelola
kedua jenis data ini di dalam setiap aplikasinya. Skema yang dituliskan pada mapfile untuk
menampilkan raster adalah sebagai berikut :
#
MAP
#
lAYER
NAME
lYPE
DATA
PROCESSING
END
#
END
NamalayerRaster
Raster
NamaFileRaster
ParameterPemrosesanRaster
# penutup definisi layer raster
# Awal Pendefinisian Mapfile
Berikut adalah contoh sebuah mapfile untuk menampilkan raster dan vektor secara bersamaan
# Menampilkan Raster dan Vektor bersamaim.
MAP
NAME Kompleks
IMAGElYPE JPJ:G
EXTENT 784148.0 9236345.0 785769.0 9237682.0
STATUS ON
59
UNITS METERS
SIZE 800 700
SHAPEPATH "d:\Cth_MapServer\shp"
IMAGECOLOR 255 255 255
# Mulai pendefinisian layer Raster
LAYER
NAME Kompleks
TYPE RASTER
STATUS ON
DATA "d:\Cth_MapServcr\shp\kompleks. tif'
PROCESSING "BANDS=1,2,3"
OFFSITE 71 74 65
END
# Mulai pendefinisian layer Vektor
LAYER
NAME Bangunan
DATA kom_bgn
STATUS ON
TYPE POLYGON
CLASS
NAME "Bangunan"
STYLE
COLOR 214 252 158
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
END
# satuan meter, UTM
# file imager dengan format Geotiff
# ditampilkan dalam kombinasi kanal 1, 2, 3
# Akhir definisi layer raster
# warna latar depan, hijau muda sekali
# warna batas, hitam
# penutup definisi Style
# penutup definisi Class
# Akhir definisi layer vektor
# Akhir mapfile
Kemudian pada layar browser, tuliskan pada addressnya : http:l/localhostlcgi-binlmapserv.exe?
map=d:\cth_mapservetimapfile\contoh_mf03.map&layers=all&mode=map, maka akan tampil
raster dan vektor sebagaimana gambar berikut.
" - - .
.. _____, __ __
Gambar 9. Tampilan Raster dan Vektor sekaligus
60
8.11 Lebih Lanjut dengan MAPFile
8. 11.1 Menampilkan Simbo/
Untuk menampilkan simbol, MapServer memerlukan minimal sebuah file simbol yang berfungsi
sebagai pustaka daftar simbol yang akan digunakan dalam MapServer untuk
merepresentasikan unsur-unsur spasialnya. File simbol ini merupakan file teks ASCII yang
umumnya berekstensi "*.sym" .
Pada simbol terdapat beberapa tipe yang bisa digunakan antara lain :
Vector : gambar sederhana digunakan untuk mendefinisikan bentuk simbol,
Ellipse : jari-jari nilai dalam arah x dan y mendefinisikan sebuah elips
Pixmap : gambar GIF yang diberikan pengguna akan digunakan sebagai simbol
Truetype : font TrueType untuk digunakan sebagaimana didefinisikan dalam FONTSET
tersebut.
Cartoline : memungkinkan untuk desain yang berbeda dari garis (miter, bevel, round,
dan lain-lain) . lnformasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam dokumen Simbol kartografi.
Berikut perbedaan bentuk Miter, Round dan Bevel pada garis.
Dal m aplikasi MapServer parameter simbol yang diambil dari MAPFile dan SimboiFile sebagai
berikut:
MAP File:
Parameter TYPE mendefinisikan jenis geometri (titik, garis atau poligon) untuk setiap
lapisan (layer) . Simbol yang sesuai diberikan sebagai titik tunggal, garis atau area
simbol.
Definisi warna, kecerahan (melalui parameter warna), ukuran dan garis besar diatur
dalam STYLE section yang dari bagian-KELAS oleh parameter WARNA, UKURAN dan
OUTLINE COLOR.
61
Menggabungkan beberapa elemen dasar untuk mendapatkan sebuah lambang yang
rumit dengan beberapa STYLE dalam satu layer.
Simbol File:
Definisi bentuk dan pola dengan TYPE, POINTS, IMAGE, FILLED, STYLE dan GAP.
a. Simbol Tipe Vektor dan Elips
Gambar berikut ini menunjukkan bagaimana untuk menggabungkan beberapa elemen
dasar untuk membuat simbol titik yang baru. Kombinasi tersebut dicapai dengan
menambahkan beberapa STYLE dalam satu layer. Setiap elemen dasar mewakili satu item
dari file SYMBOL, yang terpusat dan di-overlay kan.
LAYER-Section in the Map-File: Symboldefinitions in the Symbolfile:
L.A.YER
NAME Signatur1
TYPE POJm - - Point Layer
STATUS ON
DATA ..
CL!,SS
STYLE
SYMBOL "qttadta!"
SIZE 40
COLOR 0 C 255
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
STYLE
SYMBOL
NAME quadrat
TYPE VEClOR
POINTS
00
01
11
1 0
00
END
;::ilL EO TRUE
END
SYMBOL
NAME "punkr'

SYMBOL "punkt"
SIZE 30
TYPE EL LI PSE - - which symbol type is used
COLOR 204 204 255
END
STYLE
POINTS
11
END
FILLED TRUE
END
SYMBOL ' kreuz2
SIZE 16
------- SYMBOL
COLOR 0 0 0
END
------ NAME "k:euz2"
TYPE VECTOR
POINTS
END
END
Visual appearance of the final result
b. Membangun simbol garis
00
11
-99-99
01
1 0
END
END
Length or X andY radius or the Ellipse

X
Negative values can be used
to separate singles vectorllnes
(also called pen-up command}
Untuk menampilkan garis geometri, yang paling sering digunakan adalah simbol titik
sederhana (lingkaran diisi I SYMBOL 0). Titik ini diwarnai pada setiap piksel sepanjang
garis, memberikan garis kontinyu dengan ujung yang bulat Untuk membuat pola garis
menggunakan STYLE bagian dari file SYMBOL. Pada bagian ini ditentukan berapa banyak
62
pixel bagian tersebut akan ditampil kan dan berapa banyak yang dibiarkan kosong. Pola ini
diulang beberapa kali hingga pola akan masuk ke elemen. Gambar berikut menunjukkan
efek ini.
in the Map-File: Symboldefinitions in the Symbol-f ile:
LAYER
N/,ME St:asse
TYPE LINE
STATUS ON
DATA
ClASS
STiLE
COLOR 0 0 0
punkt"
SIZE 7
END
STYLE
COLOR 255 255 0
SYMBOL
SIZE 5
END
STYLE
COLOR o o o
Drawi ng a Laye r of
Line Featur es
SYMBOL hntc ges1r -------+
SIZE 1
END
END
END
Visual appearance of the final result
SYMBOL
NAME "punhl"
TYPE ELLIPSE
iS
11
END
FILLED TRUE:
END
SYMBOL

POINTS
11
END
STYLE
10 10 10 10
END
END

Thi s defines a Line-Pattern -10 Pixels
will be drawn with the 111 BllpseBrush-
10 Pixel GAP -10 Pixel Line- and again
a 10 Pixel GAP
Contoh-contoh pendefinisian simbol dapat dilihat pada bagian lampiran
Berikut beberapa contoh penggunaan simbol dalam mapfile untuk menampilkan lokasi tempat-
tempat wisata pada propinsi Banten.
#
MAP # tanda awal mapfile
NAME Kecamatan # Nama mapfile ini
IMAGETYPE JPEG # format image yang dihasilkan, bisa PNG, GIF, dll
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670 # x1,y1; x2,y2 batas tampilan
STATUS ON
UNITS METERS # satuan meter, lJTM
SIZE 600 500 # ukuran image
SHAPEPATii "d:\Cth_mapserver\shp" #(sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255 # warna latarbelakang batas tampilan, putih
SYMBOLSET "d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym" #(sub) direktori data symbolfile berada
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
NAME Kecamatan
DATA
STATUS
lYPE
CLASS
cam at
ON
POLYGON
NAME "Kecamatan"
SlYLE
COLOR 159 174 225
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
# tJnda awal definisi layer Kecamatan
# nama objek layer
# shapefile
# nama layer di legenda
# warna latar clepan, biru muda sekali
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
63
END
#
LAYER
#
NAME Wisata
DATA wst
STATUS ON
TYPE POINT
CLASS
NAME "Wisata"
STYLE
SYMBOL "Home"
SIZE 20
COLOR 251 91 38
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
END
# Akhir definisi layer Kecamatan
# tanda awal definisi layer simbol
# nama obyek layer
# nama shapefile
# tipe simbol
# "name" pada file symbol berupa PIXMAP (cek pada lampiran)
# menentukan ukuran simbol
# merah
# hitam
# akhir definisi STYLE
# akhir definisi class
# Akhir definisi layer Wisata
# Akhir mapfile
Kemudian pada layar browser, tuliskan pada addressnya : http:/1/oca/hostlcgi-binlmapserv.exe?
map=d:\cth_mapserver\mapfile\contoh_mf05_simbo!.map&layers=all&mode=map, maka akan
tampil gambar sebagaimana gambar berikut.
'*-44HPdtr ..

.oA.
"""""'
c , I
:....: CustCI'nllel.Rs ...i FreeHotmai wndowsMe!S4
...
'
1
___;;_c. ________ : __ ________ ...;___ ---..: . ..&
Gambar 1 0. T ampilan simbol lokasi wisata pad a poligon peta
8.11.2 Menuliskan Label dan Anotasi
Untuk memudahkan penulisan label pada layer spasial di dalam sebuah mapfile, setiap
pengguna perlu memahami skema terkait. Berikut adalah contoh skema tersebut :
64
#
MAP
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp" # file data SHP
FONTSET "d:\Cth_mapserver\font\font.dat" # file data font
LAYER
LABELITEM "NAMA"
CLASS
NAME
STYLE
END# style
LABEL
FONT
TYPE
SIZE
POSmON
COLOR
END
END
END
#
END
Nama Font
lipe Font
Ukuran Font
Posisi Relatif Label
Warna Label
# Nama field untuk label
# Nama Kelas untuk label
# Akhir definisi label
# Akhir definisi class
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile
Berikut adalah contoh mapfile yang melibatkan dua layer, yaitu layer batas administrasi yang
bertipe polygon dan outlet yang bertipe symbol titik.
#
MAP
NAME
IMAGETYPE
EXTENT
STAlUS
UNITS
SIZE
IMAGECOLOR
SHAPEPATH
FONTSET
SYMBOLSET
#
LAYER
NAME
DATA
STAlUS
TYPE
LABELITEM
CLASS
NAME
STYLE
Outlet
JPEG
-84.410 33.750 -84.355 33.79
ON
DD
600 500
255 255 255
"d:\Cth_mapserver\shp"
''d: \Cth_mapserver\font\font.dat"
"d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym"
# file data font
#file data simbol
# mulai pendefinisian layer administrasi berikut labelnya
Administrasi
ad min
ON
POLYGON
"NAMA"
"Administrasi"
COLOR 214 252 158
OUTLINECOLOR 177 14 14
END #style
LABEL
FONT
TYPE
SIZE
POSmON
COLOR
END
END
END
#
LAYER
NAME
a rial
TRUETYPE
15
cc
0 0 255
Outlet
# jenis font label
# ukuran font label
# warna label, Biru
#label
#class
# Akhir definisi layer
# mulai pendefinisian layer simbol
65
DATA
STA1US
IYPE
LABELITEM
CLASS
NAME
SIYLE
outlet
ON
POINT
"OMZIT'
"Outlet"
SYMBOL "Bulat"
SIZE 12
COLOR 233 29 60
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
LABEL
FONT arial
IYPE TRUEIYPE
SIZE 8
POSmON UC
OFFSET 2 2
MINDISTANCE 8
MAXSIZE 48
COLOR 0 0 0
FORCE TRUE
BUFFER 2
END
END
END
#
END
# nama simbol
# merah
# merah
# akhir definisi style
# nama font untuk label di atas simbol
# tipe font
# ukuran label
# posisi label Y-upper, X-tengah
# offset label
# spasi label yg. sama
# maks ukuran font ketika diskalakan
# warna hitam
# labeling untuk kelas yg. ON
# jarak di sekitar label
# Akhir definisi label
# Akhir definisi class
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile
Pada mapfile di atas, layer pertama menampilkan data value milik field "NAMA" sebagai label
unsur-unsur spasial tipe poligonnya, sementara layer kedua menampilkan data value milik field
"OMZET" sebagai label unsur spasialnya. Berikut adalah hasil tampilannya pada browser.
I
.I
Gambar 11. Tampilan label pada layer
66
8.11.3 Menampilkan Kelas-Kelas Layer
Pada pembuatan peta tematik yang menampilkan informasi suatu wilayah, unsur-unsur spasial
yang terdapat di dalamnya (terutama layer yang berbasis unsur dengan tipe poligon) diberi
simbol (termasuk pola arsiran) dan warna yang sesuai dengan kelas atau jenis tematiknya.
Sebagai contoh, pada peta tataguna lahan, wilayah hutan diberi warna hijau, pemukiman diberi
warna merah dan seterusnya.
Pembuatan peta tematik seperti ini, pada umumnya sangat mudah dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak SIG-Desktop, tetapi cukup rumit jika menggunakan MapServer.
MapServer tidak se-interaktif dan se-fleksibel perangkat lunak SIG-desktop. Pada MapServer
setiap layer bisa memiliki lebih dari satu CLASS. Keyword ini digunakan untuk mendefinisikan
bagaimana setiap obyek (unsur spasial) akan digambarkan pada layar monitor. Kemudian
dengan tambahan keyword CLASSITEM pengguna dapat memilih field yang akan digunakan
sebagai dasar pemisahan unsur-unsur spasial sehingga menjadi beberapa kelas. Sementara itu
detil bagaimana kelas-kelas itu dipisahkan, MapServer menggunakan keyword EXPRESSION.
Dalam MapServer, keyword EXPRESSION memiliki peran yang penting yang memungkinkan
pengguna dapat mendefinisikan keanggotaan kelas-kelas dalam peta tematiknya. MapServer
menyediakan beberapa tipe ekspresi, yaitu:
1. Perbandingan string (string comparisons) : sebuah atribut tunggal di bandingkan dengan
sebuah string value atau di-cek apakah sama dengan sebuah nilai . Ekspresi ini belum
didukung oleh tipe data date dan operator-operator logika >, <. >= dan <=. Contoh
berikut dalah penulisan string comparisons
EXPRESSION ("[Kab_Kod]"="Kota Bogor''j
2. Ekspresi reguler (regular expressions) : sebuah atribut tunggal dicocokkanldipadankan
dengan sebuah ekspresi reguler. Penulisan ekspresi reguler pada MapServer diapit oleh
garis miring I I tanpa tanda petik. Berikut adalah contoh penulisan ekspresi reguler :
EXPRESSION /Bogar/
3. Ekspresi logika (logical "MapServer expressions") : satu atau lebih atribut dibandingkan
dengan menggunakan ekspresi logika. Penulisan ekspresi logika diapit oleh tanda
kurung {), sementara nama fieldnya diapit oleh tanda kurung siku [ ]. Nama-nama yang
menjadi bagian dari ekspresi logika inibersifat case sensitive. Ekspresi logika telah
67
-
-
mendukung operator logika seperti : =, <, >, <=, >=, or, and, dan lain-lain. Berikut adalah
contoh untuk ekspresi logika.
EXPRESSION ([kodekab] = 1 or "[Kab_Kod}" = "Kab.Serang'')
Adapun secara ringkas skema mapfile dari prosedur peng-klasan ini dapat dilihat sebagai
berikut:
#
MAP
LAYER
CLASS ITEM
#
CLASS
EXPRESSION
STYLE
END
END
#
CLASS
EXPRESSION
STYLE
END
END
#
# nama field kelas
# ekspresi 1
#End style 1
# End class 1
# ekspresi 2
#End style 2
#End class 3
Berikut adalah contoh mapfile untuk pembuatan kelas berdasarkan kode kabupaten pada
provinsi Banten, dengan menggunakan metode ekspresi logika dan hasilnya dibagi menjadi
empat kelas.
#
MAP

IMAGElYPE JPEG
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670
STAlUS ON
UNITS MITERS
SIZE 600 500
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp" #(sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255
#
LAYER
NAME Kecamatan
DATA camat
STAlUS ON
TYPE POLYGON
CLASSITEM "Kodekab" # nama field kelas
#
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 1) # ekspresi utk kelas, nama kelas, data value
STYLE
_ !59 !74 225 # warna latar deRail, biru mucla sekali
68
#
#
#
OLJTLINECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 2)
STYLE
COLOR 134 70 6
OUTLINECOLOR 0 0 0
END# style
END# class
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 3)
STYLE
COLOR 60 123 17
OUTLINECOLOR 0 0 0
END# style
END# class
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 4)
STYLE
COLOR 251 207 57
OLJTLINECOLOR 0 0 0
END# style
END# dass
#
END
#
END
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# style
# class
# warna latar depan, merah bata/coklat muda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# warna latar depan, hijau
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# warna latar depan, kuning
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile

c :- J'
.
__) , Freeliottnoil __ k, -..
' . y ,_ .. :.: ... ... _ ": y
Gambar 12. Pengklasan pada Mapfile dengan menggunakan ekspresi logika
69
8.11.4 Menampilkan Elemen Skala dan Mata Angin
Pada MapServer cara yang paling umum dan seri ng digunakan untuk menampilkan nil ai skala
tampilan aktual peta dijital adalah dengan memunculkan Scale Bar yang bersangkutan. Scale
bar dapat diletakkan pada posisi atas maupun bawah, kiri ataupun kanan sesuai dengan
peri ntah yang dimasukkan di dalam mapfil enya. Berikut adalah contoh pendefi nisian obyek
scale bar pada mapfile setelah mendefinisikan layer poligonnya
,.., ,,,,. {w -ms-
1,.1:>11> !r(lkt !!)o<eytlt i9.IQtuerl
Gambar 14. Menampilkan Scale Bar pada MapServer
MAP
#
lAYER
END # Akhir pendefinisian Layer
#
SCALEBAR
STATIJS EMBED
. lABEL
SIZE Medium
COLORO 0 0
OUTUNECOLOR 255 255 255
END # End label
STYLEO
INTERVALS4
SIZE 200 5
COLORO 0 0
BACKGROUNDCOLOR 255 255 255
OUTUNECOLOR 0 0 0
UNITS KILOMETERS
POSffiON LR # letak Scalebar di kanan bawah (lower right)
TRANSPARENT TRUE
END # Akhir dari Scalebar
#
END # Akhir mapfile
70
Status EMBED di atas digunakan untuk menyatukan (meng-embed) tampilan grafik scale bar ke
dalam tampilan peta dijitalnya. Untuk menentukan ukuran label (karakter huruf) pada scale bar,
user dapat menggunakan parameter Tiny, Small, Medium, Large dan Giant ..
I 0( .d I
10 20 3'6 40 km
11 22 33 0

\__ I Label ukuran GIANT
Untuk scale bar penggunaan parameter 0 untuk keyword STYLE akan menyebabkan bentuk
scale bar memiliki ketebalan sesuai dengan parameter yang ditentukan oleh parameter untuk
keyword SIZE. Sementara penggunaan parameter 1 akan menyebabkan scale bar berbentuk
garis.

B
<O t:"' kn
I Keyword STYLE 0
B
<O \:___ 30 40 kn
I Keyword STYLE 1
Keyword INTERVALS pada scale bar digunakan untuk menentukan jumlah kolom (interval atau
batas hitam putih) yang terdapat pada scale bar.
Bagian penting lainnya dari sebuah peta adalah menampikan orientasi arah pada peta dalam
bentuk symbol utara atau mata angina. Pada MapServer, prosedur untuk menampilkan elemen
ini dilakukan sama seperti ketika menampilkan elemen symbol lainnya sebagaimana telah
dibahas pada beberapa bagian sebelumnya. Simbol dalam bentuk image disimpan terlebih
dahulu pada sebuah folder dan kemudian didefinisikan pada mapfile untuk digunakan. Contoh
mapfile untuk menampilkan symbol tersebut dapat dilihat pada bagian berikut.
#
MAP
SYMBOLSEf "d:\Oh_mapserver\simbol\simbol.sym"
#
LAYER
# lokasl dimana symbol mata angin tersebut berada
END
#
LAYER
# Akhir definisi layer
NAME lokasi
DATA uta_ra
71
#
STATUS DEFAULT
1YPE POINT
CLASS
# NAME '"' tidak masuk legenda
STILE
SYMBOL
SIZE 100
COLOR 255 0 0
END
END
END
# symbol mata angina yang akan ditampilkan
# ukuran file image
# End style
#End class
#End layer
END # Akhir mapfile
.. Customizel..W!.s ->: ___ n
(99) ... .. __ ...
Gambar 15. Menampilkan mata angin pada mapfile
8.11.5 Menampi/kan Legenda
Komponen penting peta lainnya adalah Legenda. Di dalam komponen ini terdapat sejumlah
simbol dan teks. Simbol ini sebagai alat penyambung antara simbol yang terdapat di dalam
tampilan petanya dengan teks yang menjadi deskripsinya. Berikut ini contoh penulisan blok
legenda dalam mapfile.
# BLOK LEGENDA
LEGEND
IMAGECOLOR 255 255 204
POSmON UL
KEYSIZE 18 9
KEYSPACING 5 5
POSTLABELCACHE TRUE
STATUS ON
TRANSPARENT OFF
LA8EL
# BLOK LEGENDA
# Jatar belakang area legenda : kuning muda
# Posisi lengenda : Upper Left
# Dimensi legenda (panjang dan tinggi dalam pixel)
# Jarak horisontal antara simbol dan deskripsinya
#template
# LABEL LEGENDA
72
#
1YPE TRUE1YPE
FONT ARIAL
COLOR 0 0 0
SIZE 6
ANTIAUAS TRUE
END
END
#LABEL
# AKHIR BLOK LEGENDA
Berikut adalah contoh pemberian legenda pada peta kecamatan di Propinsi Banten melalui
mapfile sebagai berikut :
#
MAP # tanda awal mapfile
NAME Kecamatan # Nama mapfile ini
IMAGE1YPE JPEG # format image yang dihasilkan, bisa PNG, GIF, dll
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670 # xl,yl; x2,y2 batas tampilan
STATUS ON
UNITS METERS
SIZE 600 500
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp"
IMAGECOLOR 255 255 255
# satuan meter, UTM
# ukuran image
# (sub) direktori data shapefile
SYMBOi..SET "d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym"
FONTSET "d:\Cth_mapserver\font\font.dat"
# warna latarbelakang batas tampilan, putih
#(sub) direktori data symbolfile berada
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
#
#
#
NAME Kecamatan
DATA camat
STATUS ON
TYPE POLYGON
CLASSffiM "Kodekab"
CLASS
NAME "KAB.SERANG"
EXPRESSION ([Kodekab]=l)
CLASS
NAME
EXPRESSION
CLASS
NAME
EXPRESSION
CLASS
NAME
EXPRESSION
"KOTA CILEGON"
([Kodekab]=2)
"r.AB.PANDEGLANG"
([Kodekab]=3)
"KAB.LEBAK"
([Kodekab)=4)
END
#
LAYER
NAME Wisata
DATA wst
STATUS ON
TYPE POINT
CLASS
NAME "Wisata"
sTYLE
SYMBOL "Home"
SIZE 20
COLOR 251 91 38
# tanda awal definisi layer Kecamatan
# nama objek layer
# nama shapefile
# nama layer di legenda
# nama layer di legenda
# nama layer di legenda
# nama layer di legenda
# Akhir definisi lc:yer Kecamatan
# tanda awal definisi layer simbol
# nama obyek layer
# nama shapefile
# tipe simbol
# "name" pada file symbol berupCI PIXMAP (cek pada lampiran)
# menentukan ukuran simbol
# merah
73
#
OUniNECOLOR 0 0 0
END
END
END
LEGEND
IMAGECOLOR 255 255 204
POSffiON UL
KEYSIZE 18 9
KEYSPAONG 8 12
POSTLABELCACHE TRUE
STATUS EMBED
TRANSPARENT OFF
LABEL
1YPE TRUE1YPE
FONT ARIAL
COLOR 0 0 0
SIZE 10
ANTIALIAS TRUE
END
END
#
END
# hitam
# akhir definisi STILE
# akhir definisi class
# Akhir definisi layer Wisata
# BLOK LEGENDA
# Background Legenda : kuning muda
#template
# LABEL LEGENDA
#LABEL
# AKHIR BLOK LEGENDA
(file lengkap terlampir) Kemudian dengan memasukkan perintah kedalam browser internet
http :I /local hostlcgibi n/mapserv. exe?map=d: \cth _rna pserver\mapfile\contoh_mf11_1egenda. map
&layers=all&mode=map, maka akan muncul pada browser sebagaimana gambar berikut :
..


2cr:>P!""'< il<tQ!u00 ...
C .. i.: 1-4 ':.S HJ ! ""'c
.fh TerbanyokDtl<uljungi
1
} Custonizelirl<s ,::; FreeHotmal i W"rldowsMketplace ,} WlldowsMeda LJ Wl1dows
r . -
1 One Piece 9 R04d .,. ... 0! Inbox (100) Yoho.- i Ji (G ... llli , i) file:/1/C:. .. IS_feg.htm
.... ...... ..-..'='.. - .. - .. .... ..:-.-::r:::.
I .
r;;! Wisata
D KAB.SERANG
D KOTA CILEGON
l!!!ll KAB.PANDEGLANG
CE KAB.LEBAK
i .Selesoi
Gb 16. Pemberian Legenda pada peta
74
8.11.6 Proyeksi Peta
Pada setiap aplikasi SIG yang melibatkan beberapa layer peta sekaligus, layer-layer ini belum
tentu berasal dari sumber yang sama. Oleh karena itu walaupun wilayah cakupannya sama
kemungkinan besar masih terdapat potensi perbedaan dibeberapa properties diantara layer
petanya (skala, sistem koordinat, resolusi spasial dan lain sebagainya) . Salah satu properties
yang cukup penting adalah sistem koordinat atau proyeksi peta.
Proses penyamaan sistem proyeksi peta suatu layer ke proyeksi lainnya bisa dilakukan secara
tetap (permanen) dan atau secara 'on the fly' (OTF) . Cara yang pertama umumnya dilakukan
dengan bantuan dari perangkat lunak SIG di luar MapServer. Dengan perangkat lunak seperti
ini suatu layer peta akan diproses sedemikian rupa (reprojected) hingga menjadi sebuah layer
baru dengan proyeksi peta yang baru pula. Kemudian layer baru inilah yang akan dilibatkan
dalam aplikasi MapServer.
Sementara itu untuk cara yang kedua, suatu layer tidak terlebih dulu mengalami perubahan fisik
sistem proyeksi. Data source ini tetap dilibatkan dan dituliskan apa adanya dalam mapfile tetapi
dengan tambahan definisi beberapa parameter geodetik (object projection) yang menyatakan
sistem proyeksi peta yang dituju. Dengan demikian jika aplikasinya berjalan maka perubahan
sistem proyeksi petanya akan dilakukan secara dinamis dan belangsung saat itu pula dari
sumber fisiknya (file yang membentuk layer) ke memori sistem komputer. Cara kedua iniliah
yang ditempuh dalam MapServer.
Dua contoh berikut mendefinisikan proyeksi yang sama (UTM 48, WGS 84) dengan dua metode
yang berbeda :
Contoh 1 : dengan menggunakan parameter geodetik
PROJECIJON . . -
"proj=utm'
"ellps=:WGS84"
"datum=WGS84"
END

"unit=m"
"south"
"no_defs"
Contoh 2 : dengan menggunakan EPSG Projection
PROJEcnON
"init=epsg:32748"
END
75
Catatan : untuk cara yang kedua mengacu pada sebuah EPSG lookup file yang berisi kode
'32748' dengan parameter proyeksi penuh. "EPSG" dalam hal ini adalah case-
sensitive karena merujuk pada nama file. EPSG (European Petroleum Survey
Group) 32748 merujuk kepada sistem proyeksi UTM zone 48, lintang selatan,
elipsoid WGS84 dan Datum WGS84. Pada paket MS4W dapat dilihat pada file
"C:\ms4w\proj\nad\epsg-dist" at au di : http://spatialreference. org/ref/epsg/327 48/
C
------------------------ Pf -----
.; TerbanyakDilwnJ.In9j WlndowsMedia W.-.dows
[rbo); (100) Yahoo . ., One Piece 8 Read... WGS 84/ UT... , 0 detii<Heath: Keota , GooQte Translate
EPSG:32748
epsg projection 32748 - wgs 84 I
utm zone 48s
\VGSB4 Bound'ii : -HG.D000
1
108 :
Projected Bounds : 166(:.?.' l.4431_. 11 i69 1 e 1(h)(J(.Ji)(;(J.1)l:!(Jt)
: topowaph:c ::!t:d
;;.;.;; - ...
Gb.17. Website EPSG projection 32748
J
76
8.11.7 LAMP/RAN
MapFile yang digunakan dalam manual ini
#
# MENAMPILKAN LAYER (file name : Contoh_MFOl.map)
#
MAP # tanda awal mapfile
NAME Kecamatan # Nama mapfile ini
IMAGETYPE JPEG # format image yang dihasilkan, bisa PNG, GIF, d\1
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670 # x1,y1; x2,y2 batas tampilan
STATUS ON # petanya muncul, default, ON
UNITS METERS # satuan meter, UTM
SIZE HOO 600 # ukuran image
SHAPEPATH "D:\Cth_MapServer\shp" # (sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255 # warna latarbelakang batas tampilan, putih
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
NAME
DATA
STATUS
TYPE
CLASS
Kecamatan
cam at
ON
POLYGON
NAME "Kecamatan"
STYLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
END # Akhir mapfile
#
# tanda awal definisi layer
# nama objek layer
# nama shapefile
# default, status layer aktif atau muncul
# untuk polygon
# nama layer di legenda
# warna latar depan, biru muda sekali
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# Akhir definisi style
# Akhir definisi class
# Akhir definisi layer
# MENAMPILKAN MULTILAYER (file name: Contoh_MF02.map)
#
MAP
NAME Kecamatan
IMAGETYPE JPEG
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670
STATUS ON
UNITS METERS
SIZE 800 600
IMAGECOLOR 255 255 255 # wama latarbelakang batas tampilan, putih
SHAPEPATH "d:\Cth_MapServer\shp"
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
#
NAME
DATA
STATUS
TYPE
CLASS
Kecamatan
cam at
ON
POLYGON
NAME "Kecamatan"
STYLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
# tanda awal definisi layer pertama
# nama objek layer
# nama shapefile
# default, status layer aktif atau muncul
# untuk polygon
# nama layer di legenda
# warna Jatar depan, biru muda sekali
# warna latar belakang
# Akhir pendefinisian style
#Akhirpendefinisian dass
# Akhir definisi layer
77
#
LAYER
NAME
DATA
STATUS
TYPE
CLASS
NAME
STYLE
COLOR
END
END
END
END
#
]alan
jln
ON
LINE
"Jal an"
207 46 5
# tanda awal definisi layer kedua
# nama objek layer
# nama shapefile
# default, status layer aktif atau muncul
# untuk line & pol yline
# nama layer di legenda
# warna latar depan, Merah
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile
# MENAMPILKAN VEKTOR DAN RASTER (file name: Contoh_MF03.map)
#
MAP
NAME Kompleks
IMAGETYPE JPEG
EXTENT 784148.0 9236345.0 785769.0 9237682.0
STATUS ON
UNITS METERS # satuan meter, UTM
SIZE BOO 700
SHAPEPATH "d:\cth_mapserver\shp"
IMAGECOLOR 255 255 255
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER # pendefinisian layer raster
NAME Kompleks
TYPE RASTER # tipe layer
STATUS ON
DATA "d:\cth_mapserver\shp\kompleks.tif'' # lokasi file raster berada, file geotiff
PROCESSING "BANDS=1,2,3" # kombinasi band yang digunakan
OFFSITE 71 74 65
END # Akhir definisi layer raster
#
LAYER # pendefinisian layer vektor
NAME Bangunan
DATA kom_bgn
STATUS ON
TYPE POLYGON # tipe: poligon
CLASS
NAME "Bangunan"
STYLE
COLOR 214 252 158
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
END
#
# warna latar depan, hijau muda sekali
# warna batas, hitam
# Akhir definisi layer vektor
# Akhir mapfile
# MENAMPILKAN SIMBOL (file name: Contoh_MF04.map)
#
MAP
NAME Kecamatan
IMAGETYPE JPEG
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670
STATUS ON
UNITS METERS # satuan meter, UTM
78
r
SIZE 600 500 # ukuran image
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp" # (sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255 # warna latarbelakang batas tampilan, putih
SYMBOLSET "d:\Cth_mapserver\simbol\ simbol.sym" #(sub) direktori data symbolfile berada
#
# Mulai pendefinisian layers
#
lAYER
#
NAME Kecamatan
DATA
STAlUS
TYPE
ClASS
c2mat
ON
POLYGON
NAME "Kecamatan"
STYLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
LAYER
NAME Wisata
DATA wst
STAlUS ON
TYPE POINT
ClASS
NAME "Wisata"
STYLE
SYMBOL "Home"
SIZE 20
COLOR 251 91 38
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
END
#
# tanda awal definisi layer Kecamatan
# nama objek layer
# nama shapefile
# nama layer di legenda
# warna latar depan, biru muda sekali
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# Akhir definisi layer Kecamatan
# tanda awal definisi layer simbol
# nama obyek layer
# nama shapefile
# tipe simbol
# "name" pada file symbol berupa PIXMAP (cek pada lampiran)
# menentukan ukuran simbol
# merah
# hitam
# Akhir definisi layer Wisata
# Akhir mapfile
# MENAMPILKAN lABEL (file name: Contoh_MF08_Label.map)
#
MAP
NAME Outlet
IMAGETYPE JPEG
EXTENT -84.410 33.750 -84.355 33.79
STAlUS ON
UNITS DD
SIZE 600 500
IMAGECOLOR 255 255 255
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp"
FONTSET "d:\Cth_mapserver\font\font.dat" #file data font
SYMBOLSET "d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym" # file data simbol
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
NAME Administrasi
DATA admin
STAlUS ON
TYPE POLYGON
LABELITEM "NAMA"
CLASS
NAME "Administrasi"
STYLE
COLOR 214 252 158
79
-
#
OUTLINECOLOR 177 14 14
END
LABEL
FONT aria!
lYPE TRUElYPE
SIZE 15
POSffiON CC
COLOR 0 0 255 # warna label, Biru
END
END
END
LAYER
NAME Outlet
DATA oulet
STATUS ON
lYPE POINT
LABELITEM "OMZIT'
CLASS
NAME "Outlet"
SlYLE
SYMBOL "Bulat"
SIZE 12
COLOR 233 29 60
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
LABEL
FONT aria!
lYPE TRUElYPE
SIZES
POSffiON UC
OFFSET 2 2
MINDISTANCE 8
MAXSIZE 48
COLOR 0 0 0
FORCE TRUE
BUFFER 2
END
END
END
#
END
#
# style
# pemberian Label nama kecamatan
# ukuran label kecamatan
# label
# class
# Akhir defi nisi layer
# nama simbol
# merah
# merah
#style
# label diatas simbol
# nama font untuk label
# tipe font
# ukuran label
# posisi label Y-upper, X-tengah
# offset label
# spasi label yg. sama
# maks ukuran font ketika diskalakan
# warna hitam
# labeling untuk kelas yg. ON
# jarak di sekitar label
#label
#class
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile
# MENAMPILKAN KELAS PADA LAYER (file name: Contoh_MF06_kelas_logika.map)
#
MAP
NAME Banten # Nama mapfile
IMAGElYPE JPEG
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670
STATUS ON
UNITS METERS
SIZE 600 500
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp" #(sub) direktori data shapefile
IMAGECOLOR 255 255 255
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
NAME
DATA
STATUS
lYPE
Kecamatan
cam at
ON
POLYGON
CLASSffiM "Kodekao"
#
CLASS
# nama field kelas
80
#
#
#
#
EXPRESSION ([Kodekab) = 1)
S1YLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END # style
END# class
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 2)
S1YLE
COLOR 134 70 6
OUTL!NECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 3)
S1YLE
COLOR 60 123 17
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
EXPRESSION ([Kodekab] = 4)
S1YLE
COLOR 2Sl 207 57
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
END
#
# ekspresi utk kelas, nama kelas, data val ue
# warna latar depan, biru muda sekali
# warna latar belakang hitam tuk batas !uar poli gon
# warna Jatar depan, merah bata
# warna Jatar belakang hitam tuk batas luar poligon
# warna latar depan, hijau
# warna Jatar belakang hitam tuk batas luar poligon
# warna latar depan, kuning
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# Akhir definisi layer
# Akhir mapfile
# MENAMPILKAN ELEMEN SKALA (file name: Contoh_MF09_skala.map)
#
MAP
NAME Admin
IMAGE1YPE JPEG
EXTENT 508378.62 9225089.82 667267.69 93S2924.67
STATUS ON
UNITS METERS
SIZE 600 500
SHAPEPATH "c:\buku_mapserver\shp"
IMAGECOLOR 255 255 255
SCALE 0.0005
#
# Mulai pendefinisian layers
#
lAYER
NAME camat
DATAcamat
STATUS ON
1YPE POLYGON
CLASS
NAME "Kecamatan"
S1YLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
SCALE BAR
# Akhir definisi layer
81
STATIJS EMBED
LABEL
SIZE medium
COLOR 0 0 0
OUTLINECOLOR 255 255 255
END # akhir definisi label
S1YLE 0
INTERVALS 4
SIZE 200 5
COLOR 0 0 0
BACKGROUNDCOLOR 255 255 255
OUTLINECOLOR 0 0 0
UNITS KILOMETERS
POSmON LR
TRANSPARENT TRUE
ENC # Akhir deft nisi Scal ebar
#
END # Akhir mapfile
#
# MENAMPILKAN ARAH MATA ANGIN (file name : Contoh_MF10_mtangin.map)
#
MAP
NAME Geologi
IMAGE1YPE JPEG
EXTENT 105.06000 -7.00000 106.82000 -5.85000
STATIJS ON
UNITS DD
SIZE 550 450
IMAGECOLOR 255 255 255 # putih
SHAPEPATH "d :\Cth_mapserver\shp"
5YMBOLSET "d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym"
#
# Mulai pendefinisian layers & kelas
#
LAYER
NAME batuan
DATA geologi
STATIJS ON
1YPE POLYGON
CLASS
S1YLE
COLOR 159 174 225
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
LAYER
NAME lokasi
DATA utara
STATIJS DEFAULT
1YPE POINT
CLASS
# NAME "" tidak masuk legenda
S1YLE
SYMBOL "utara"
SIZE 100
COLOR255 0 0
END
END
END
#
END
# Akhir definisi layer
# nama file simbol
# ukuran file image
# Akhir layer
# Akhir mapfile
82
#
# MENAMPILKAN LEGENDA (file name : Contoh_Mfll _Legenda.map)
#
MAP # tanda awal mapfile
NAME Kecamatan # Nama mapfi le ini
IMAGETYPE JPEG # format image yang dihasilkan, bisa PNG, GIF, dll
EXTENT 507805.570 9223867.850 667413.450 9352924.670 # xl,yl; x2,y2 batas tampilan
STATUS ON
UNITS METERS
SIZE 600 500
SHAPEPATH "d:\Cth_mapserver\shp"
IMAGECOLOR 255 255 255
# satuan meter, UTM
# ukuran image
# (sub) data shupefile
SYMBOLSET "d:\Cth_mapserver\simbol\simbol.sym"
fontset "d:\Cth_mapserver\font\font.dat"
# warna latarbelakang batas tampilan, putih
#(sub) direktori data symbolfile berada
#
# Mulai pendefinisian layers
#
LAYER
#
#
#
#
NAME Kecamatan
DATA camat
STATUS ON
1YPE POLYGON
CLASSITEM "Kodekab"
CLASS
NAME "KAB.SERANG"
EXPRESSION ([Kodekab]=l)
S1YLE
COLOR 159 174 225
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
NAME "KOTA CILEGON"
EXPRESSION ([Kodekab]=2)
S1YLE
COLOR 226 226 226
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
NAME "KAB.PANDEGLANG"
EXPRESSION ([Kodekab]=3)
S1YLE
COLOR 193 70 114
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
CLASS
NAME "KAB.LEBAK"
EXPRESSION ([Kodekab]=4)
S1YLE
COLOR 149 89 174
OUTUNECOLOR 0 0 0
END
END
END
LAYER
NAME Wisata
DATA wst
STATUS ON
1YPE POINT
CLASS
NAME "Wisata"
S1YLE
# tanda awal definisi layer Kecamatan
# nama objek layer
# nama shapefile
# nama layer di legenda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# nama layer di legenda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# nama layer di legenda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# nama layer di legenda
# warna latar belakang hitam tuk batas luar poligon
# Akhir definisi layer Kecamatan
# tanda awal definisi layer simbol
# nama obyek layer
# nama shapefile
# tipe simbol
83
#
SYMBOL "Home"
SIZE 20
COLOR 251 91 38
OUTLINECOLOR 0 0 0
END
END
END
#
LEGEND
IMAGECOLOR 255 255 204
POSmON UL
KEYSIZE 18 9
KEYSPACING 8 12
POSTLABELCACHE TRUE
STAIUS EMBED
TRANSPARENT OFF
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT ARIAL
COLOR 0 0 0
SIZE 10
ANTIALIAS TRUE
END
END
#
END
File symbol.sym
# KUMPULAN SIMBOL TITIK
#1
SYMBOL
NAME "Kotak"
TYPE Vector
POINTS
# P1
# P2
# P3
# P4
# AWAL=AKHIR
# "name" pada fi!e symbol berupa PIXMAP (cek pada lampiran)
# menentukan ukuran simbol
# merah
# hitam
# akhir definisi STYLE
# akhir definisi class
# Akhir definisi layer Wisata
# BLOK LEGENDA
# Background Legenda : kuning muda
# templ ate
# LABEL LEGENDA
#LABEL
# AKHIR BLOK LEGENDA
00
10
11
01
00
END # AKHIR DEFINISI KOORDINAT
FILLED True
END
#2
SYMBOL
NAME "Segitiga"
TYPE Vector
POINTS
00
10 0
58
00
END
FILLED True
END
#3
SYMBOL
NAME "Bulat"
TYPE Ellipse
POINTS
11
# AKHIR DEFINISI SIMBOL
# P1
# P2
# P3
# AWAL=AKHIR
# AKHIR DEFINISI KOORDINAT
# AKHIR DEFINISI SIMBOL
# (R1,R2), R1=R2 --> lingkaran
84
=
=
END # AKHIR DEFINISI KOORDINAT
FILLED True
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
#4
SYMBOL
NAME "Silang"
TYPE Vector
POINTS
# bentuk bebas
00
s 5
-1 -1
50
OS
# P1, titik awal garis silang 1
# P2, titik akhir garis silang 1
# nilai negatif P3 pemutus segmen garis
# P3, titik awal garis silang 2
# P4, titik akhir garis silang 2
END
FILLED False
END
# AKHIR DEFINISI KOORDINAT
# bukan area
# AKHIR DEFINISI SIMBOL
#S
SYMBOL
NAME "Home"
TYPE Pixmap # file image
IMAGE "d:\cth_mapserver\simbol\home.gif' #lokasi dimana gambar berada
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
#
# KUMPULAN SIMBOL GARIS
#6
SYMBOL
NAME "GarisENormal"
TYPE Ellipse
POINTS 1 1 END
FILLED True
END
#7
SYMBOL
NAME "GarisEDash"
TYPE Ellipse
POINTS 11 END
FILLED True
STYLE 10 2 10 2 END
END
#8
SYMBOL
NAME "GarisCNorm"
TYPE cartoline
UNECAP butt
UNEJOIN miter
UNEJOINMAXSIZE 1
END
#9
SYMBOL
NAME "GarisCDash"
TYPE cartoline
UNECAP butt
UNEJOIN miter
UNEJOINMAXSIZE 1
STYLE 7 57 5 END
END
#10
SYMBOL
r ~ M E 'ReiKA'
TYPE VECTOR
POINTS
# On Off On Off
# On Off On Off
85
~
00
0 0.4
1 0.4
1 0
00
END
FILLED TRUE
STYLE 8 4 8 4 END
END
#11
SYMBOL
NAME 'GarisBebas'
TYPE VECTOR
POINTS
00
1 0.4
1.2 0.7
1.2 0.3
00
END
FI LLED TRUE
STYLE 9 4 7 2 END
END
#12
SYMBOL
NAME "Plus"
TYPE Vector
POINTS
2 0
2 4
-1 -1
0 2
42
END
END
# 13
SYMBOL
NAME "DiaKanan"
TYPE Vector
POINTS 0 2 2 0 END
# bentuk bebas
# P1, titik awal garis vertikal
# P2, titik akhir garis vertikal
# nilai negatif P3 pemutus segmen garis
# P3, titik awal garis horizontal
# P4, titik akhir garis horizontal
# AKHIR DEFINISI KOORDINAT
# AKHIR DEFINISI SIMBOL
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
#14
SYMBOL
NAME "DiaKiri"
TYPE Vector
POINTS 0 0 2 2END
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
# 15
SYMBOL
NAME "H"
TYPE TRUETYPE
FONT "arial"
CHARACTER "H" # langsung karakter
ANTIALIAS TRUE
GAP 10
END
# 16
SYMBOL
NAME "X"
TYPE TRUETYPE
FONT"arial"
CHARACTER "X" # langsung karakter
86
AN-nALIAS TRUE
GAP 7
END
#17
SYMBOL
NAME "Pesawat"
TYPE TRUETYPE
FONT "peta"
CHARACTER "S"
ANTIALIAS TRUE
GAP 7
# Pesawat terbang
END
# 18
SYMBOL
NAME "PanahKanan"
TYPE TRUETYPE
FONT "peta"
CHARACTER "0"
ANTIALIAS TRUE
GAP 7
END
#19
SYMBOL
NAME "A"
TYPE TRUETYPE
FONT "aria!"
CHARACTER "&#6S;"
ANTIAUAS TRUE
GAP 7
END
#20
SYMBOL
NAME "Bintang"
TYPE TRUETYPE
FONT "peta"
CHARACTER "&#36;"
ANTIAUAS TRUE
GAP7
END
#21
SYMOOL
NAME "BulatPius"
TYPE TRUETYPE
FONT "karto"
CHARAffiR "&#50;"
ANTIALIAS TRUE
GAP 7
END
#22
SYMBOL
NAME "Utara"
# tidak langsung, kode ASCII
# tidak langsung, kode simbol
# tidak langsung, kode simbol
TYPE Pixmap # file image
IMAGE "d:\cth_mapserver\simbol\utara.gif'
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
#23
SYMBOL
NAME "UtaraBiru" # image dg bg transparan
TYPE Pixmap # file image
IMAGE "d:\cth_mapserver\simbol\sim_utara.gif'
END # AKHIR DEFINISI SIMBOL
87
LAPORAN KEGIATAN
"PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN SOSIALISASI
PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN PERANGKAT
LUNAK OPEN SOURCE"
(Sebagai Bagian Kegiatan RIK-DIKNAS Tahun 2010: "Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis
Open Source ILWIS untuk Mendukung Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)")
Tanggal: 24-26 Oktober 2010
Bertempat di Yogyakarta :
1) Tanggal25 Oktober 2010, pada kegiatan "Bimtek Pengolahan dan Pemanfaatan
Data Penginderaan Jauh untuk Kabupaten Purworejo", di Gedung Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Purwomartani,
Kalasan, Sleman, DIY.
2) Tanggal 26 Oktober 2010, pada kegiatan "Sosialisasi Teknologi Penginderaan
Jauh dan Pengolahan Datanya Menggunakan Software Open Source", di
Ruang Ki Hajar Dewantoro, Jurusan Pendidikan Geografi (Fakultas llmu Sosial
dan Ekonomi), Universitas Negeri Yogyakarta, DIY.
Peneliti Utama: Dr. Katmoko Ari Sambodo
PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN
JAUH- LAPAN
Alamat: Jl. Lapan No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telp. 021-8710786, Fax. 021-8722733
1. Pendahuluan
Perangkat lunak (software) merupakan salah satu komponen penting dalam
pengolahan data penginderaan jauh. Saat ini , hampir sebagian besar pengguna-pengguna di
Indonesia sangat bergantung pada software-software berlisensi yang biasanya membutuhkan
investasi tinggi , sehingga memberatkan bagi pengguna. Padahal tidak semua fungsi yang ada
di software berlisensi tersebut mereka perlukan dalam operasional pengolahan datanya.
Berdasar hal tersebut , pada kegiatan penelitian RIK-DIKNAS Tahun 2010 yang
berjudul "Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Open Source ILWIS untuk Mendukung
Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)" ini , kami mencoba untuk
mengkaji kemungkinan pemanfataan dan pengembangan berbagai software-software open
source (khususnya ILWIS I Integrated Land and Water Information System) untuk pengolahan
data penginderaan jauh dan SIG, melakukan alih bahasa dan penyiapan dokumentasi/manual
pemakaian dalam bahasa Indonesia, mengembangkan modul-modul penunjang sederhana
yang belum terakomodasi dalam software open source tersebut , dan mengupayakan
pemasyarakatan software-software tersebut kepada para penggunanya khususnya pengguna
di daerah (Bappeda).
Dan pada akhir dari kegiatan penelitian ini , kami telah menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi hasil-hasilnya kepada beberapa pengguna di daerah (dalam hal ini Bappeda
Kabupaten Purworejo) dan pengguna di lingkungan akademisi (dalam hal ini dosen dan
mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta) . Tujuan utama dari kegiatan sosialisasi tersebut
adalah :
1) Memberikan informasi mengenai potensi pemanfaatan software open source untuk
pengolahan data penginderaan jauh dan memberikan gambaran global pengetahuan
dan ketrampilan teknis pengoperasian software-software tersebut maupun modul-
modul penunjangnya.
2) Mendapatkan masukan terkait hasil-hasil penelitian ini yang dapat dipergunakan
sebagai bahan perbaikan bagi operasional I pemanfaatan hasil-hasil kegiatan
penelitian ini selanjutnya.
2. Jadwal dan Tempat Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2010 dengan
jadwalsebagai berikut :
JADWAL PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN SOSIALISASI PENGOLAHAN DATA
PENGINDERAAN JAUH DENGAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE
Hari , Tanggal Waktu Kegiatan dan Tempat Pembicara I
lnstruktur
Hari 1 17.00 Tiba di Yogyakarta Kabid Bangtekja,
Minggu Katmoko Ari,
24 Oktober Muhammad Saleh
2010
Memberikan materi pada "Bimtek Pengolahan dan
Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk
Kabupaten Purworejo" di Gedung Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
(BBPPKS), Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY.
10.00- 11 .00 Konsep Dasar Penginderaan Jauh dan Dr. Dony
Pemanfaatannya Kushardono (Kabid
Bangtekja)
Hari 2 11.00- 12.00 lntroduksi dan Konsep Utama Pengolahan Data Katmoko Ari
Sen in Penginderaan Jauh dan Potensi Pemanfaatan
25 Oktober Software Open Source
2010\
13.00-14.15 Pengenalan Kunci-Kunci lnterpretasi Citra Fajar, Katmoko Ari
Penginderaan Jauh, SIG, dan Softwarenya
14.45- 16.00 - lnstalasi Software Katmoko Ari, Fajar,
- Praktikum GIS- Import/Export Data lnggit, Pandan
18.30- 20.00 Pembukaan Pelatihan dan Makan Malam Bersama Bupati I Sekda
Purworejo, Deputi
lnderaja- LAPAN
Memberikan presentasi pada "Sosialisasi
Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan
Datanya Menggunakan Software Open Source", di
Ruang Ki Hajar Dewantoro, Jurusan Pendidikan
Geografi (Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi),
Hari 3
Universitas Negeri Yogyakarta, DIY
10.00-11 .00 Pengenalan Teknologi Penginderaan Jauh dan Dr. Dony
Selasa
Pemanfaatannya Kushardono (Kabid
26 Oktober
Bangtekja)
2010
11 .00 - 11.45 lntroduksi dan Konsep Utama Pengolahan Data Katmoko Ari
Penginderaan Jauh dan Potensi Pemanfaatan
Software Open Source
11.45-12.00 Tanya jawab dan diskusi
14.00 Meninggalkan Yogyakarta menuju Jakarta
Kabid Bangtekja,
Muhammad Saleh
Hari , Tanggal Waktu Kegiatan dan Tempat Pembicara I
lnstruktur
Dilaksanakan kegiatan "BIMTEK PENGOLAHAN DAN
PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH
UNTUK KABUPATEN PURWOREJO" dengan materi
pokok :
- Praktikum GIS (Digitasi Point, Line, Polygon,
09.00-16.00
editing tabel , layout peta, GPS) Katmoko Ari , Fajar,
Selasa 26 - Praktikum Penyusunan Database Spasial lnggit, Pandan
Oktober 201 0 untuk Internet
sld Jum'at 29 - Presentasi hasil dan evaluasi
Oktober 2010 Pembiayan untuk kegiatan tersebut berasal dari
kerjasama LAPAN dan Bappeda Purworejo (terpisah
dari kegiatan RIK ini)
Jum'at 29
Oktober
Meninggalkan Yogyakarta menuju Jakarta
Katmoko Ari , Fajar,
2010, 16.00 lnggit, Pandan
WIB
3. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan perjalanan dinas ini terdiri atas 3 orang ( 1 orang Pejabat
Struktural dan 2 orang peneliti I perekayasa) dari Pusat Pengembangan Teknologi
Penginderaan Jauh, dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Tugas dalam perjalanan dinas
1. Dr. lr. Dony Kushardono, M.Eng Kepala Bidang Memberikan materilpresentasi terkait
Pengembangan Teknologi
teknologi penginderaan jauh dan
Penginderaan Jauh
pemanfaatannya dan pengenalan
kegiatan penelitian di LAPAN
2. Dr. Katmoko Ari Sambodo, M.Eng. Penel iti Memberikan materil presentasi terkait
lntroduksi dan Konsep Utama
Pengolahan Data Penginderaan Jauh
dan Potensi Pemanfaatan Software
Open Source dan hasil-hasil penelitian
terkait
3. Muhammad Soleh, S.T. Perekayasa Membantu penyiapan materi I
presentasi dan hal-hal yang terkait
administrasi selama perjalanan dinas
4. Peserta Soslallsasi dan Pelatihan
Pada tanggal 25 Oktober 2010 di laksanakan "Bimtek Pengolahan dan Pemanfaatan Data
Penginderaan Jauh untuk Kabupaten Purworejo" di Gedung Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, kegiatan
ini diikuti oleh 23 peserta mewakili suku dinas dan di bawah koordinasi Pemda Kabupaten
Purworejo (daftar hadir ter1ampir). Sedangkan pada tanggal26 Oktober 2010 dilaksanakan
"Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Datanya Menggunakan
Software Open Source, di Ruang Ki Hajar Dewantoro, Jurusan Pendidikan Geografi
(Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi), Universitas Negeri Yogyakarta, DIY, kegiatan ini
diikuti oleh civitas akademika UNY yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa dengan
jumlah peserta sebanyak 120 orang (daftar hadir ter1ampir). Pada kegiatan sosialisasi
teknologi penginderaan jauh pengolahan data menggunakan software open source ilwis ini
muncul beberapa pertanyaan dari beberapa orang peserta, antara lain bagaimana cara
memperoleh data satelit penginderaan jauh di LAPAN, siapa saja pengguna langsung
(user) pemanfaatan data penginderaan jauh, bagaimana hubungan k e ~ antar lembaga
sejenis LAPAN yang juga memanfaatkan data satelit penginderaan jauh seperti BMG,
Bakosurtanal, dll, apakah LAPAN aktif berpartisipasi dalam penanganan masalah bencana
letusan gunung Merapi dan bencana alam lainnya, apakah mahasiswa bisa praktek k e ~
lapangan atau menyelesaikan tugas akhir di LAPAN, bagaimana cara menjadi pegawai
LAPAN, dan lain sebagainya pertanyaan yang sejenis.
5. Dokumentasl Kegiatan
Berikut adalah foto-foto hasil dokumentasi kegiatan "Bimtek Pengolahan dan Pemanfaatan
Data Penginderaan Jauh untuk Kabupaten Purworejo" yang diselenggarakan di Gedung
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Purwomartani,
Kalasan, Sleman, DIY pada tanggal25 Oktober 2010
Penyampaian materi dari Peneliti Utama
DR. Katmoko Ari Sambodo, M.Eng
Penyampaian materi da-i Kabid Bangtekja LAPAN
DR. Dony Kusha-dono, M.Eng
Peserta Bimtek serius mendengarkan penyampaian
materi dari para Nara Sumber
Sesi foto bersama peserta Bimtek dengan Deputi
lnderaja LAPAN lr. Nur Hidayat, M.Sc, Ka Bappeda
Purworejo Medi Priyono, SE, MM dan Pit Sekda
Purworejo Drs. Tri Handoyo, MM.
Berikut adalah foto-foto hasil dokumentasi kegiatan "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh
dan Pengolahan Datanya Menggunakan Software Open Source" yang diselenggarakan di
Ruang Ki Hajar Dewantoro, Jurusan Pendidikan Geografi (Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi) ,
Universitas Negeri Yogyakarta, DIY pada tanggal26 Oktober 2010.
Penyampaian materi dari Kabid Bangtekja LAPAN
DR. Dony Kushardono, M dan Peneliti Utama
DR. Katmoko Ari ""'"""nr1n
Sesi foto bersama peserta sosialisasi dengan para
Nara Sumber
Suasana kegiatan sosialisasi Teknologi Penginderaan
Jauh dan Pengolahan Datanya menggunkan Software
Source
Tampak peserta sosialisasi aktif bertanya dan
berdiskusi tentang materi dengan para Nara Sumber
Jakarta, 1 November 2010
Peneliti Utama

Dr.
NIP: 19711027.199103.1 .002
DAFTAR HADIR PESERTA
KEGIATAN SOSIALISASI PENGOLAHAN DATA PENGI DERAAN JAUH
MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
: Senin, 25 Oktober 2010
: 10.00- 16.00 WIB
: Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan
Sosial (BBPPKS). Purwomarfani. Kalasan. Sleman, 01. Yogyakarta
NO. NAIIA LENGKAP INSTANSI
01.


J
Vts . f 02.
'f tJJ lb
03. Se,L/11Cj'/)

04.
Her <Yaw Clfl 71
l),sr-onnut
05.
Sft-IVJJ)y C...ftflL
06.

.. fo,.. c I?
{ '
07.
ca

08.
. ! .
24.lr.. f;t;
..
-
09.

10.

11.
12.
13.
14.
15.
E-IIAIUHP
T.ANDA
..


(r-/l
b,,.r\' ... IL
r I

r7"'
__,-.p.

olJ c;(JH(!b.l12'3

(3 <jot:lolf"""
dlM.l.&"'l.O 1300
c-::l

..
,_ ,
oe' rrs-rr-2t tP!

11
l&.
}
\.
fY
tJ' 5:} ""' llf
C2-:
s- 685" ';} z.



-:kVL0
DR Katmoko Ari
Koordinator Utarna
\
-
DAFTAR HADIR PESERTA
KEGIATAN SOSIALISASI PENGOl..AHAN DATA PENGINDERAAN JAUH
IIENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE
Harilranggal
Waktu
Tempat
: Senin, 25 Oktober 2010
: 10.00 -16.00 WIB
: Gedung Balai Besar Pendidikan dan Palatial Kesejahteraan
Sosial {BBPPKS), Purwomartani, Katasan, Slenmn, DLYogyakarta
NO. NAMA LENGKAP
01.
f\\:t'\0 ..
02.

v
03.
N/RA

04.
JI>(.Ve.UD 11Ao !rl) I
05. Cu\C \). '1
06.
L4k. lfdA lA)
07. A.
11.
12.
13.
14.
15.
INSTANSI
12PU .

...,
DlSIJA tcRTfltAIU5b5

felt;,'fh:, ...

E-IIAILMP

72...
TANDA

-k
DR. Kalmolto Ari
Koordinator Ulama
' J
--..-.: -- ---
hadir Dosen dalam kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari lembaga Penerbangan Antariksa dan Nasional (LAPAN).
---------
Selasa,-26 bktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
No Nama NIP Tanda tangan
1
Prof. Drs. Soemantri W 19410905 196405 1 001
'
'
2
Dr. Mukminan 19530906 197 803 1 001

3
Dr. Muhsinatun S.M. 19520707 197903 2 001
/fi
4
Dr. Hastuti, M.Si 19620627 198702 2 001 /

5
Drs. Heru Pramono, SU. 19501227 198003 1 001

6
Suhadi Purwantara, M.Si. 19591129 198601 1 001
-
C7 7
Drs. Agus Sudarsono 19530422 198011 1 001

8
Suparmini, M.Si. 1954111 0 198003 2 001
"\
9
Nurhadi, M.Si. \9571108 198203 1 002
\..-
---
_,.....
/.
I

10
Sriadi Setyawati , M.Si. 198303 2 001
11
Gunardo RB, M.Si. 1 198603 1 001

12
I
Wr
Sugiharyanto, M.Si. 19590319 198601 1 001
'
/-
13
Drs. K. Endro Sariyono 19581124 198601 1 001
'/-.
!\ >r -

14
Bambang Saeful Hadi , M.Si . 19710814 199903 1 004
15
Sri Agustin S, M.Si. 19610817 198603 2 002

16
Ora. Mawanti Widyastuti 19580520 198603 2 001
'
17
Dyah Respati SS, M.Si. 200003 2 001
I __Jt'S.
'-
I
18
Muh. Nursa'ban, M.Pd. 19780710 200501 1 003
I I
19
Nurul Khotimah, M.Si. 19'A90613 200604 2 001
)
20
I
- .
- --
---... ---- -1
- _ .... --
- - .
----
- --- --
-
- -- -' - - ------T"----
-- .
I
I
I
I
I
I
/
I
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) .
' I
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
I
No Nama
'
I
NIM Tanda tangan
1 lka Sundari P
o l"1o s,.2<11o 3 6
s;_..,J:_
2 Endah Ike T
iC IS

3 Mahyati
c.q J!j{
4 Ratna Puspitasari
0'/ qcc.l{\ 1tz_ 0
I
\U-1.
5 Syaiful Anwar
l\
[' 1 4C 1:: 2. '-! I r., > ---tfif(}u/
v (..--

6 Fahmi lsabrin
I
7 Arif Roziqin
I
C '?tr c;'l '2

8 Muh Lukman Sutrisno
'l
9 Sri Maryanti ___
{ J.{U)Ti[T_C_; .. Lj"-- -
/"\ '').
----
----.
,Y(n_:_
. ------ ---------- -------------------
10 Novitasari
c:F{Oi,;,?tt' c _,:;.
/"---.) -
11 Misna Ratri
\_\.. 7


- r-_ -
12 Amatullah Kurniasari
or-t.tos-,;; r.1 r o VI

13 Putri Sophia
0 t \..fO\ ;l,t.{ I OJ:$
I
14 Muspartono AN
1
'6

15 Nurul Seftiarini
v
16 Kandi Tan Tularsih
C 7 ycc l Cc. I

17 lsna Hayatun
ot \ l
jr ,

: .. \.. ,
. "
18 Novia Nurhidayati
Ol:J 2, I
(
19 Kartika E
(YJ lj C: (;. 2_ l.t 1 G (;(-j

20 Lilik Nugraheni
011 c<;-'2.qtc S7...
I " ;'-. ) -. -:__
21 Atr)!fl tJu fohm4h


I"'F" r
, I ..
...
I( 2o::i} :
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) .
r
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
No NIM Tandatangan
1 Nurullnayah 08t{0):2LJI 04'i

2 Sri Wulandari L(( O{()i
3 Sasi Sasmita 0840 5 \ 0 3 '
4 Rissa Apriya Leni oc94vrt.4/u1L(
________________ __
6 Dwi Eliyani 0340S.?...q \02 -z.
7 RatnaKhoirunnisa OS"fot24(o2..r
9 AminFitriyah


10 Riyantiningsih
11 Anestiya Pramest i ofjy 0 r :2 4IDD8 -
13 RohmadNurS \ 08'1052<-tiO JG c!/!fJ
14 GunandarEkoS
1


15 Risky Niwanda N
16 Riki Prasojo
17 Wawan Kurniawan
18 Muhtarom
19 ,I 08L40Cj) lti OCJ(;; kP
1-2-0---+-'Y'-"-a-'-'-n:..:....ti u8 4 0 Cj) J{) 0 I 2 V rj?J
- - -- --- .. - - ----""'"'T-------- --
----' ----
--------. ------ ---

.-- ...

Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antari ksa Nasional ( LAPAN).
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosia l dan Ekonomi, UNY.
. ,
No Nama
1 Dian Ardhina
2 Menik Purwanti
3 Dadek Lukh Sayekt i
4 lmran Rani Y
5 Yudha
6 H. Nugroho Aji
7 Ragil Mei
8 Resi Sadewa
9 Ardhi Wiyanto
10 Deni Hertawan
11 Muhammad Malthuf
12 Lukman Kurniawan
r
13 Anggoro Putranto
14
15
16
17
18
19
20
Ririn
Suko Nugroho
Febriana Kusumawati
Elfira Chalilatul Z
Kinasih Sept iani
Fujiniah
Ertan Wijanto
t V1dD.h \
ke

A\ 14
NIM
0740S2
' l'4-'
o7L{osz.yl_fo2t_\
0 d C \ ?... 4 C( G

.f\
fi-10/}_-
.-'

' .
-
--- _.......
I
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Pener'bangan Antari ksa Nasiona l (LAPAN).
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
No Nama NIM Tanda tangan
1 ANTONIA RIA ISSAURA
2 NYONGLEOJAMBORMIAS C}hc->J-4a.cc.:J , .

ERA '

UPIHSEDYATI
1

4
5
YAKOB
'
--: -:->. .Jf. - '; ,_-: .""";'. i ..... ...
----- ---- --- ....... - l\... ..... ._ v
6
-
--7- ----r ------ --- -
MARIA YOSI
10 '/
MELKIADESPERO , Of-'{ \9S""<- l{3c\O

11 UNA WIDIA GJ--1 v 1, >- _., 1

12
ARIANI
l3 HADI WIYONO !JJt4()r;9... {{JC{_J j
1
-
14
DONATUS ASUADI 07\.{ 0 lL{

15
DAMIANUS '0tqOS;)490I S 'Jj
16
CLARA PRATIWI SON I 07ti0C)zt10 0\ b &.
'-'1
18
PETRUS RIAN PRAMONO (]4 O)ZL((j{l Z,
19
EMIANTONius 1) rLJC?J..."-1 c, rJ
20
TIKA MALINDA
21
MEGAWATI Dlt16SZ406 2\
22
NIKOLAS PASKALIS
23
INDAH PERMATA SARI
.
--- ......
24
IGNASIUS
25
MONIKA SELES
------
-----
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional ( LAPAN).
Selasa, t6 okto-ber201o di Ruang Ki Hajar Dewantara, FaktJitas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
No Nama NIM Tanda tangan
1 Melonia
2 Elita
3 Puji Astuti
4 Arifah Putri
5 Reni P
6 Lolita
7 Tyas Okta
8 Ana Fitri
9 Yuliana
10 Alpha
11 Deni
12 Bahtiar
13 Khabib
14 Aftri
15 Anita
16 Pipit
17 Habib
18 .Yunan.tina. _ _ _ _ f-
r---t-----------------1'+----------l-----!- ' 1--,--------l
19 AdeSurya 1 ct}c1rJt;Z
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi, UNY.
No Nama Tanda tangan
\
1
Rca Alftoll Rtz k:
E'utr[

2
C1 ?ro.t aMt1
t.9tj1,1 ?.'2.4<qo ]I <Wm
3
\-\eo-t-r r

.


2.1..4qo 2.1
4

5 1 '21.4cqo 53

5
i

41

-
6
\AJ,\.,dt>tlt\ N u.lttc., D!B\ 11440 (b
'0./l
? - -Jf
7 r

<) p\ 1\"Ui cu 1"1-1
og51
11440 34

8
tpl \iur Vr-C\ (\' ko. 05s' 214,.qo <i
{:$:,
9

-

h'

10
UtaMi

2l<{<qot2

.
11
Dedv (C/) t t2.c 7
2<-t ,,z

-;'
'-<' I

12
13
14
15
- !,... ... --- - ----- - - ------- - ---
.
Daftar hadir kuliah umum "Sosialisasi Teknologi Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data
Menggunakan Open Source" dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selasa, 26 Oktober 2010 di Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi , UNY.
-
'
No Nama
I
Tandatangan
1
1
' A...'_ s., .
I
__,..
-
2
'"I
i I


3
\ '
D\t\1'.\C'\\C
I
\Jc"Q\ "'/vd"
G8 ;c.-e; I c _-(

4

1
oe soGlLILJ e:c>-

5
to rid A 0 t7 -3G :).2. IOI 3,
....,1'
6
,>';
\::..tlf' 1'0 1\) uft l-Ll \ o (\ o 0& ],CJ-2.4 I v 2-.J--
#Cf,
7
'..070\S (r. \w)
0 l) i1 \ (; L--4 { }-
8
' IJ,
nO''-) 1o '1 iv GC]-
( )k_
9 r ,) - u{'J

fA) V1art n&a OOR... (O?. o ')."24 /0 f 6 .-
10

<;.1 \. ; \
Lr-\\'S.)
C:8 -<-\ \ (, :' 1 c c-::=r
l-l
"'---
11
\ os)v,r
( P. l P) )
D L_i V{ \ (; L '-'\\ 0
if\
-
""''"K
-
12
'I
13
-
14
15
'
' (
-----------
'
----
LAPORAN KEGIATAN
"SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN DATA
PENGINDERAAN JAUH DENGAN PERANGKAT LUNAK OPEN
SOURCE ILWIS"
(Sebagai Bagian Kegiatan RIK-DIKNAS Tahun 2010: "Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis
Open Source ILWIS untuk Mendukung Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)")
Tanggal: 8 10 November 2010
Tempat: Ruang Training, Gedung Kedeputian Penginderaan Jauh
Peneliti Utama: Dr. Katmoko Ari Sambodo
Anggota:
1. Hidayat Gunawan, M.Eng.
2. Drs. Sarno, M.T.
3. lr. Rubini Yusuf, M.Si (menggantikan
Johanes Manalu, M.Si.)
4. M. Priyatna, S.Si, M.Kom.
5. Muhammad Soleh, S.T.
6. Musyarofah, S.Si.
7. Fajar Yulianto, S.Si.
8. Danang Surya Candra, S.Si., M.Si
9. lnggit Lolitasari, S.Si.
PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN
JAUH- LAPAN
Alamat: Jl. Lapan No. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telp. 021-8710786, Fax. 021-8722733
1. Pendahuluan
Perangkat lunak (software) merupakan salah satu komponen penting dalam
pengolahan data penginderaan jauh. Saat ini , hampir sebagian besar pengguna-pengguna di
Indonesia sangat bergantung pada software-software berlisensi yang biasanya membutuhkan
investasi tinggi , sehingga memberatkan bagi pengguna. Padahal tidak semua fungsi yang ada
di software berlisensi tersebut mereka perlukan dalam operasional pengolahan datanya.
Berdasar hal tersebut, pada kegiatan penelitian RIK-DIKNAS Tahun 2010 yang
berjudul "Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Open Source ILWIS untuk Mendukung
Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)" ini , kami mencoba untuk
mengkaji kemungkinan pemanfataan dan pengembangan berbagai software-software open
source (khususnya ILWIS I Integrated Land and Water Information System) untuk pengolahan
data penginderaan jauh dan SIG, melakukan alih bahasa dan penyiapan dokumentasi I
manual pemakaian dalam bahasa Indonesia, mengembangkan modul-modul penunjang
sederhana yang belum terakomodasi dalam software open source tersebut, dan
mengupayakan pemasyarakatan software-software tersebut kepada para penggunanya
khususnya pengguna di daerah (Bappeda) .
Pada akhir dari kegiatan penel itian ini, kami bermaksud mengadakan kegiatan
sosialisasi dan pelatihan singkat hasil-hasilnya kepada para penelitilperekayasa di lingkungan
LAPAN khususnya yang banyak berkecimpung dalam kegiatan pelatihan pengolahan data
penginderaan jauh dan SIG di berbagai daerah (Bappeda). Tujuan utama dari kegiatan
sosialisasi dan pelatihan singkat selama 3 hari tersebut adalah :
1) Memberikan informasi mengenai potensi pemanfaatan software open source untuk
pengolahan data penginderaan jauh dan memberikan pengetahuan dan ketrampilan
teknis pengoperasian software-software tersebut maupun modul-modul penunjangnya.
2) Mendapatkan masukan terkait manual pelatihan maupun hasil-hasil terkait yang dapat
dipergunakan sebagai bahan perbaikan bagi operasional I pemanfaatan hasil-hasil
kegiatan penelitian ini dalam kegiatan penelitian di LAPAN maupun pelatihan bagi
pengguna di daerah selanjutnya.
2. Jadwal dan Tempat Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pad a tanggal 8 sld 10 November 2010 dengan jadwal
seperti pada Lampiran bertempat di Ruang Training, Kedeputian Penginderaan Jauh, LAPAN,
Jl. LAPAN No.70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
3. Peserta dan Pengajar /lnstruktur Pelatihan
a. Peserta undangan dan pelatihan berjumlah 18 (delapan betas) orang, berasal dari
Bidang di Pusat Pengembangan Teknologi Penginderaan Jauh dan bidang di
Pusat Data Penginderaan Jauh, dengan rincian sebagai berikut:
Pus at Bidang/Unit Alokasi Jumlah Peserta Nama peserta
Pusbangja Bangfatja 3 orang (terlampir)
lnslahta 3 orang (terlampir)
PSDAL 3 orang (terlampir)
ILC 1 orang (terlampir)
Pusdata Prodata 4 orang (terlampir)
Jianta 4 orang (terlampir)
Alokasi jumlah peserta masing-masing bidang/unit dipertimbangkan berdasarkan
keterkaitan bidang maupun personil-personil bidang tersebut dalam kegiatan
pelatihan/bimbingan teknis yang selama ini telah diselenggarakan.
b. Pengajar peserta pelatihan berasal dari tim RIK-DIKNAS Tahun 2010 yang berjudul
"Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Open Source ILWIS untuk Mendukung
Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)", antara lain:
No. Nama lnstruktur I Pengajar
1. Dr. Katmoko Ari Sambodo, M.Eng.
2. lr . Sarno, MT.
3. lr. Gunawan Hidayat, M.Eng.
4. lr. Rubini Yusuf, M.Si
5. Muhammad Saleh, S.Si.
6. Fajar Yulianto, S.Si.
7. lnggitlolitasari, S.Si.
4. Panitia Penyelenggara
Penanggung jawab
Panitia
6. Pelaksanaan Kegiatan Training
Dr. lr. Dony Kushardono, M.Eng
(Kepala Bidang Pengembangan Teknologi
Penginderaan Jauh, Pusbangja, LAPAN)
Musyarofah, S.Si.
lnggit Lolitasari, S.Si.
Danang Surya Candra, S.Si. , M.Si
Ati Rusmintarwati
Achmad Sumantri
Training diselenggarakan selama 3 hari (tgl.8 s/d 10 November 201 0) di ruang Training
Gedung Kedeputian Penginderaan Jauh, diikuti oleh 18 peserta dari lingkungan Pusbangja
dan Pusdata (daftar peserta terlampir). Acara training dibuka oleh Kabid Bangtekja dilanjutkan
dengan materi pelatihan oleh para instruktur selama 3 hari. Materi meliputi penggunaan
software opensource ILWIS, QGIS dan WebMapServer/GeoServer, yang disampaikan secara
interaktif antara instruktur dan peserta training melalui praktek langsung Uadwal materi
terlampir) . Selama training berlangsung masing-masing peserta mengikuti materi training dan
praktek langsung dengan menggunakan komputer laptop. Pada hari terakhir setelah materi
berakhir dilakukan diskusi bersama tentang materi training untuk masukan/perbaikan ke
depan kemudian acara ditutup dan dilakukan photo bersama instruktur, peserta dan panitia
(dokumentasi training terlampir).
Peneliti Utama
~
~
Dr. Katmoko Ari Sambodo. M.Eng
NIP: 19711027.199103.1.002
Lampiran.1
Jadwal Acara
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN
PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE ILWIS
( Kegiatan RIKDIKNAS Tahun 2010: "Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Open Source ILWIS
untuk Mendukung Pengolahan Data Penginderaan Jauh di Daerah (Bappeda)" )
Tanggal: 8-10 November 2010
Tempat : Ruang Training, Kedeputian lnderaja
Hari, Tanggal Waktu Kegiatan Pembicara I lnstruktur
09.00- 09.15 Pembukaan Kabid Bangtekja
09.15- 09.45 lntroduksi dan Konsep Utama Pengolahan Data lnderaja Katmoko Ari
menggunakan Software Open Source ILWIS, QUANTUM
GIS, MAPSERVER dan GEOSERVER
Hari 1
09.45- 10.00 === Rehat Kopi ===
Sen in
10.00- 12.00 - lnstalasi ILWIS dan Pengenalan User Interface Fajar Yulianto, Hidayat
8 November
- Export I Import Data Gunawan, M. Saleh
2010
- Komposit warn a citra
12.00-13.00 === ISHOMA ===
13.00-14.30 Koreksi Geometrik Fajar Yulianto, Hidayat
Gunawan, M. Saleh
14.30-14.45 === Rehat Kopi ===
14.45 -16.00 Koreksi Geometrik Fajar Yulianto, Hidayat
Gunawan, M. Saleh
09.00- 10.00 Subset dan Mosaik Citra (termasuk subset berdasar batas Fajar Yulianto, Hidayat
administrasi) Gunawan, M. Saleh
10.00-10.15 === Rehat Kopi ===
Hari 2
10.15-12.00 - Klasifikasi Digital Fajar Yulianto, Hidayat
Selasa
- Modul-modul tambahan yang telah dikembangkan Gunawan, M. Saleh
12.00- 13.00 === ISHOMA ===
9 November
13.00- 14.30 - lnstalasi QUANTUM GIS dan Pengenalan User Interface Hidayat Gunawan,
2010
- Export I Import Data Raster dan Vektor Fajar Yulianto, lnggit. L
14.30-14.45 === Rehat Kopi ===
14.45-16.00
- Digitasi Point, Line, Polygon Hidayat Gunawan,
- Mengedit T abel I Atribut Fajar Yulianto, lnggit. L
09.00-10.00 Analisa Spasial I Kueri Hidayat Gunawan,
Fajar Yulianto, lnggit. L
10.00-10.15 === Rehat Kopi ===
10.30- 12.00 Layout Peta Hidayat Gunawan,
Hari 3 Fajar Yulianto, lnggit. L
Rabu 12.00-13.00 === /SHOMA ===
10 November 13.00- 14.30 Demo instalasi dan pengolahan MAPSERVER + Sarno, Rubini ,
2010 GEOSERVER Katmoko Ari
14.30-14.45 === Rehat Kopi ===
14.45- 15.45
Demo instalasi dan pengolahan MAPSERVER + Sarno, Rubini,
GEOSERVER Katmoko Ari
15.45-16.00 Diskusi dan Penutupan Katmoko Ari
No
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Daftar Hadir Peserta
"Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Data Penginderaan Jauh dengan
Perangkat Lunak Open Source ILWIS"
Scnin, 8 November 2010
Nama Unit Kcrja
P/
Tanda Tangan
!wan Sobirin, A.Md ILC
!. .. .....

Ora. Any Zubaidah, M.Si PSDAL
3.{;
Anneke K. S. Manoppo, S.Pi PSDAL
Kusumaning Ayu Dyah S. , i\ .Md PSDAL
4 ..... ............... .
Ora. Sri Harini lnslahta
5 . . ./!!.(. ........

Gagat Nugroho, S.Kom lnslahta
6 ....... ..............
Ahmad Sutanto, S.Si lnslahta
...
Samsul Arifin, S.Si, M.Si Bangfatja

Gathot Winarso, M.Wg \c . Bangfatja

Rossi Han1Zah, S.Si Bangfatja
10 ..................
vl''U
Jianta
II . .... . .....
Gunawan, S.Si

Tri Astuti Pandansari, A.Md J ianta
/(
Ogi Gumelar, S.Si J ianta
13.
,.C/!iL
. . . . . . . . :""':' ......
Jr. Wiji J ianta
Rita Silviana Arlis, S.T Prodata

15. '"/'" """"""

pr
Hendayani , s:f, M.Si Prodata
'
,,
Fadila Muchsin, S.T, M.Si Prodata
17 ...
/]'/;
,.fur
... . .. . ... ... . ..
Drs. M. Damanik, M.Eng Prodata
19 ... .. ...............
20 . ...... .. .. .........
Daftar Hadir Peserta
"Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Data Penginderaan Jauh dengan Perangkat
Lunak Open Source ILWIS"
Selasa, 9 November 2010
No Nama Unit Kerja Tanda Tangan
/'> . 7
1. lwan Sobirin, A.Md ILC
2. Dra. Any Zubaidah. M.Si PSDAL
2.
3. Anneke K. S. Manoppo, S.Pi PSDAL
4. Kusumaning Ayu Dyah S .. A.Md PSDAL
4. : ............... .. .
t---5_.--+_D_r_ a._s_,_i _1-_la_r_i n_i ________ --+_1 n_s_la_h_t_a

/1.f! .... .
6. Gagat Nugroho. S.l(om lns lahta
6 . ....... ... ..... .. .
7. Ahmad Sutanto, S.Si lnslahta
r-8-.--1-S-a_m_s_u_l A-ri_f_t n- , -S-. S-i-, -M-.-S-i ------1-B-a-n-gt_a_ctj_a __ ___, ?
______ -+-B_a_n_ g_fa_tj_ a __

, ci
10. Rossi l-lanlZah. S.Si Banglatja
II. Gunowan Widiy,moko. S.Si Jianta II. AJ.. . . Ill..... .... . :
1-1-2-. -+- T-r-i A-st-u-ti_P_a_n_d_a_n_sa-r-i,- A-.M- d-----1-Ji_a_n_t a-----1 j L 12 . .. 1jfttg
13. Ogi Gumelar, S.Si .lianta r1)1;J
14. lr. Wiji .lianta rt
f--+---------+----------i 1.' . q. . . 14
15. Rita Silviana Arl is, S.T Prodata , [/j N
f
./ 16 ..
17. Fadila Muchsin, S.T, M.Si Prodata 11rl
1-1_8_. -+-D_r_ s._M_. _D_a_n_l<_ln_i_k._M_._E_n_g ____ --1_P_rc_)d_a_ta ___ ___, !7. .
1
r
19. 19 (
1---+----------------1------_, .
16. l-lendayani, S.Kom, M.Si Prodata
20.
20 .... . .. ........... .
Daftar Hadir Peserta
"Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Data Penginderaan Jauh dengan Perangkat
Lunak Open Source ILWIS"
Rabu, 10 November 2010
No Nama Unit Kerja Tangan
J. !wan Sobirin, A. Md ILC
1. .


2. Dra. Any Zubaidah, M.Si PSDAL
l
2.
3. Ann eke K. S Manoppo, S. Pi PSDAL
. . . . . . . . . .
.... C!I!
4. Kusumaning Ayu Dyah S , A.Md PSDAL
4.
5. Dra. Sri Harini Inslahta
s.4f
Gagat Nugroho, S.Kom Jnslahta
(p_
6. -
6 ...... .. ... . ....
7. Ahmad Sutanto, S.Si lnslahta
7. -

8. Samsul Arifin, S.Si , M.Si
9. Gathot Winarso, M.Sc Bangfatja
(

'J . . ..... v .... . .....
10. Rossi Hamzah, S.Si Bangfatja
)
II. Gunawan Widiyasmoko, S.Si Jianta
r
11.
0
........ .. .. . ...

12. Tri Astuti Pandansari , A.Md Jianta
Ll
12
13. Ogi Gmuelar, S.Si Jianta
"1f'
14. lr. Wiji Jianta
ISM
14 ..
15. Rita Silviana Arlis, S.T Prodata
...--
16. Hendayani , S.Kom. M.Si Prodata


17. Fadila Muchsin, S.T, M.Si Prodata
17
'17iuJ
18. Drs. M. Damanik, M.Eng Prodata
.... . .
19.
19 .. '
20.
20 ........... .. .. ...
Lampiran.2
Dokumentasl Keglatan Training (1)
Gbr.1 Sekertariat panitia (registrasi, bhn materi)
Gbr.4 Suasana pembukaan training Gbr.3 Penyamapaian materi introduksi Open
I QGIS dan Webma
Gbr.5 Peserta sedang mengikuti materi training
Dokumentasi Kegiatan Training (2)
Gbr.1 Penyampaian materi Webmapserver
Gbr.4 lnstruktur sedang mempersiapkan materi Gbr.3 Peserta sedang mengikuti materi training
Gbr.6 Photo bersama setelah penutupan

You might also like