You are on page 1of 25

LAPORAN KASUS (CASE REPORT) ATTENTION DEFICIT HIPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

Oleh : Raden Chandrajaya Listiandoko

Preseptor Dr. Sanjoto S, Sp. KFR

Laporan Kasus
A. Identitas Pasien Nama : An. F Umur : 5 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : PAUD Alamat : Jl. Raden Intan no 029, Kota Alam, Kota Bumi, Lampung Utara

Alloanamnesis Diperoleh dari : Ibu M Usia : 34 tahun Alamat : Jl. Raden Intan no 029, Kota Alam, Kota Bumi, Lampung Utara Hubungan : Ibu Kandung

Keluhan Utama Malas Berbicara

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Instalasi Rehabilitasi Medik RSUAM ditemani Ibu Kandung dengan keluhan malas berbicara. Pasien hanya mengucapkan kata ayah dan aguy (sakit) dan beberapa kata lain yang tidak dapat dimengerti oleh kedua orang tua pasien. Keluhan ini sudah dirasakan sejak pasien berusia 2,5 tahun dimana pada usia itu pasien hanya mampu mengucapkan kata ayah namun beberapa waktu kemudian tiba-tiba hilang juga. Seiring bertumbuhnya keadaan ini, orang tua pasien merasakan anaknya sudah tidak wajar lagi karena anak lain seusianya sudah mampu mengucapkan kata-kata lain dan kosakata yang lebih banyak. Pasien pun mengalami keterlambatan dalam berbicara. Riwayat pertumbuhan pasien sama dengan anak lain seusianya, seperti duduk, berjalan, atau berlari.

Kegiatan sehari-hari pasien adalah bermain, tidur, makan dan mandi. Pasien dahulu sering memanjat meja, kursi dan kurang dapat tenang. Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien jarang bersosialisasi denga anak lain seusianya (pasien diajak bersosialisasi dengan saudara-saudara pasien yang usianya jauh lebih tua). Pasien sebelumnya dibawa ke dokter spesialis anak dan disarankan mendapatkan terapi wicara, akan tetapi pasien dianjurkan mendapatkan terapi okupasi terlebih dahulu sehingga kedua orang tua pasien memutuskan untuk membawa pasien ke Instalasi Rehabilitasi Medik RSUAM.

Riwayat penyakit dahulu Riwayat trauma (-), kejang (-), penyakit infeksi (-) Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti ini sebelumnya.

Riwayat kehamilan Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Selama hamil ibu pasien tidak pernah sakit. Pemeriksaan kehamilan ANC teratur ke bidan , sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester akhir. Genogram Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Tidak didapatkan anggota keluarga lain dengan ganggua serupa.

Riwayat Makanan 0-3 bulan : Susu Formula 3-6 bulan : Susu Formula + biskuit yang dilumatkan 6-9 bulan : Susu Formula + Bubur Tim 9 bulan- 1 tahun : Nasi Lembek >1 tahun : Nasi Biasa Riwayat Imunisasi BCG : 1x, umur 2 bulan DPT : 3x, umur 2-4-6 bulan Polio : 4x, umur 0-2-4-6 bulan Campak : 1x, umur 9 bulan Hepatitis B : 3x, umur 0-2-6 bulan

B. Pemeriksaan Fisik a. Status Present Keadaan umum Kesadaran Frekuensi nadi Frekuensi nafas Suhu Status Gizi

: Rapih, kurang kooperatif : Composmentis : 84x/menit ; 20x/menit ; 36.8 C : Kesan cukup

b. Status generalis Sistem Kardiovaskular : Tidak didapatkan kelainan Sistem respiratorik : Tidak didapatkan kelainan Sistem Gastrointestinal : Tidak didapatkan kelainan Sistem urogenital ; Tidak didapatkan kelainan Kelainan khusus ; Tidak didapatkan kelainan c. Status neurologikus Panca indera Tanda meningeal Tekanan intrakranial Mata

; Tidak ditemukan kelainan ; Tidak ada ; Tidak ditemukan kelainan : Dalam batas normal

d. Status Psikiatrik Kesan umum Kontak non verbal (+) Emosi Proses pikir Persepsi Psikomotor

: Rapih, non kooperatif : verbal(+) sulit dinilai,


: Labil : inkoheren, sulit dinilai : Halusinasi -, ilusi : meningkat

Diagnosis Attention Deficit hyperactivity Disorder + Speech delayed


Diagnosis banding Autisme Gangguan tingkah laku (anti sosial)

Penatalaksanaan
Terapi okupasi Terapi wicara

Prognosis Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka
Definisi terbaru dari ADHD pada edisi keempat Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-IV; American Psychiatric Association, 1994) membedakan antara subtipe diagnostik ditandai dengan tingkat maladaptif dari kedua kurangnya perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas (tipe gabungan), maladaptif tingkat kurangnya perhatian saja (tipe terutama lalai), dan tingkat maladaptif dari hiperaktivitas-impulsivitas sendirian (tipe hiperaktif-impulsif dominan).

Kriteria 1. Inatensi (gangguan pemusatan perhatian) 2. Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan) 3. Impulsivitas (gangguan pengendalian diri)

Etiologi : genetik lingkungan neurobiologis

Table 1. Kriteria DSM-IV-TR untuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

A. Salah satu (1) atau (2) 1. Gangguan pemusatan perhatian (inatensi) : enam (atau lebih) gejala inatensi berikut telah menetap seama sekurangkurangnya 6 bulan bahkan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan. a. Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti dalam mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya. b. Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain. c. Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara langsung d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelessaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang atau tidak dapat mengikuti instruksi) e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas f. Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memiliki usaha mental yang lama ( seperti tugas disekolah dan pekerjaan rumah) g. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk tugas atau aktivitas (misalnya tugas sekolah, pensil, buku ataupun peralatan) h. Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuladir dari luar. i. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari 1. Hiperaktivitas impulsivitas : enam (atau lebih) gejala hiperkativitas-implusivitas berikut ini telah menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.

Hiperaktivitas a. Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering menggeliat-geliat di tempat duduk b. Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau di dalam situasi yang diharapkan anak tetap duduk c. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat (pada remaja mungkin terbatas pada perasaan subyektif kegelisahan) d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang e. Sering siap-siap pergi atau seakan-akan didorong oleh sebuah gerakan f. Sering berbicara berlebihan Impusivitas g. Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu sebelum pertanyaan selesai h. Sering sulit menunggu gilirannya i. Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya : memotong masuk ke percakapan atau permainan)

B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang menyebabkan gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam 2 (dua) atau lebih situasi (misalnya disekolah atau pekerjaan di rumah)
D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial, akademik dan fungsi pekerjaan E. Gejala tidak semata-mata selama gangguan perkembangan pervasif, skizopfrenia atau gangguan psikotik lain dan bukan merupakan gangguan mantal lain (gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan disosiatif atau gangguan kepribadian)

Table 2. Kriteria ICD-10 untuk gangguan hiperkinetik

1.

Kekurangan perhatian - Setidaknya enam gejala perhatian telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak: a. Sering gagal untuk memberikan perhatian dekat dengan rincian, atau membuat kesalahan ceroboh dalam pekerjaan sekolah b. pekerjaan atau kegiatan lain c. Sering gagal mempertahankan perhatian dalam tugas-tugas atau kegiatan bermain d. Sering tampak tidak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya e. Sering gagal menindaklanjuti instruksi atau untuk menyelesaikan tugas sekolah, tugas atau tugas di tempat kerja (bukan karena perilaku oposisi atau kegagalan untuk memahami instruksi) f. Apakah sering terganggu dalam mengatur tugas dan kegiatan g. Sering menghindari atau sangat tidak menyukai tugas-tugas, seperti pekerjaan rumah, yang memerlukan berkelanjutan mental usaha h. Sering kehilangan hal yang diperlukan untuk tugas-tugas tertentu dan kegiatan, seperti sekolah, tugas, pensil, buku, mainan atau alat i. Apakah sering mudah terganggu oleh rangsangan eksternal j. Apakah sering pelupa dalam rangka kegiatan sehari-hari

1.

1.

1. 1.

1.

Hiperaktif - Setidaknya tiga gejala hiperaktif telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak: a. Sering gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduk b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain di mana sisa duduk adalah diharapkan c. Sering berjalan sekitar atau memanjat berlebihan dalam situasi di mana tidak patut (dalam remaja atau orang dewasa, hanya perasaan gelisah dapat hadir d. Apakah sering terlalu berisik dalam bermain atau memiliki kesulitan dalam melakukan tenang di waktu luang kegiatan e. Sering menunjukkan pola gigih dari aktivitas motorik yang berlebihan yang tidak substansial diubah oleh konteks sosial atau tuntutan Impulsif - Setidaknya salah satu gejala berikut impulsif telah berlangsung selama minimal 6 bulan, untuk tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak: a. Sering blurts keluar jawaban sebelum pertanyaan yang telah diselesaikan b. Sering gagal menunggu di garis atau menunggu putaran dalam permainan atau situasi kelompok c. Sering menyela atau intrudes pada orang lain (misalnya, puntung ke percakapan orang lain atau permainan) d. Sering berbicara berlebihan tanpa respon yang tepat untuk kendala social Timbulnya gangguan tersebut tidak lebih dari usia 7 tahun. Pervasiveness - Kriteria harus dipenuhi lebih dari situasi tunggal, misalnya, kombinasi dari kurangnya perhatian dan hiperaktif harus hadir baik di rumah maupun di sekolah, atau di sekolah baik dan pengaturan lain mana anak-anak yang diamati, seperti klinik. (Bukti untuk crosssituationality biasanya akan membutuhkan informasi dari lebih dari satu sumber, laporan orang tua tentang perilaku kelas, misalnya, tidak akan cukup.) Gejala dalam 1 dan 3 menyebabkan distress klinis signifikan atau penurunan fungsi sosial, akademis atau pekerjaan.

PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
Terapi Okupasi Reward dan Punishment Cognitive-Behavioral Therapy Talk therapy Social skills training Family support groups Intervensi diet

2. Medikamentosa Psikostimulan (methylphenidate (MPH) dan dexamphetamine (DEX)) Antidepresan trisiklik (TCAs) (imipramine, desipramine, amitriptyline, nortriptyline and clomipramine) Obat lainnya : klonidin, antipsikotik, modafinil, antidepresan selain TCAs (reboxetine, selegiline, bupropion)

Prognosis
Gejala hiperaktif akan berkurang pada masa adolescence, sedangkan gejala impulsive dan emosi yang labil akan menetap. Anak dengan ADHD pada waktu dewasa sering masih mempunyai gejala agresif dan menjadi pencandu minuman keras/alkoholisme). Prognosis lebih baik bila didapatkan fungsi intelektual yang tinggi, dukungan yang kuat dari keluarga, temen teman yang baik, diterima di kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan psikiatri.

TERIMA KASIH

You might also like