You are on page 1of 4

No. ID danNamaPeserta : dr. Ario Sabrang No. ID danNamaWahana : RSUD DR.R.

Goeteng Taroenadibrata Topik Tanggal (kasus) NamaPasien TanggalPresentasi TempatPresentasi ObyektifPresentasi : Keilmuan Diagnostik Neonatus Tujuan Bayi Ketrampilan Manajemen Anak Penyegaran Masalah Dewasa TinjauanPustaka Istimewa Lansia Bumil :Susp. Epilepsi : 29 Juni 2012 :An. Riska :30 Juni 2012 : RSUD DR.R. Goeteng Taroenadibrata

Remaja

Deskripsi : Perempuan, anak-anak, kejang : Menghentikan kejang TinjauanPustaka Diskusi Riset Kasus Audit Pos Presentasidandi E-mail skusi Data pasien : Namaklinik : Nama : An. Riska
RSUD DR.R. Goeteng Taroenadibrata

Bahanbahasan Cara bahasan

No CM : -

Data utama untuk bahan diskusi : 1. Diagnosis/Gambaranklinis : Epilepsi, kejang, penurunan kesadaran 2. RiwayatPengobatan : Tidak memiliki riwayat pengobatan epilesi 3. Riwayat kesehatan/penyakit : Riwayat kejang disertai demam (+) usia 2 tahun dan 3 tahun, Riwayat kejang usia 4 tahun, Lahir normal, aterm dan cukup bulan. 4. Riwayatkeluarga : Riwayatepilepsi (-) 5. Lain-lain PEMERIKSAAN FISIK : KU : Sopor,kesan gizi cukup, berat badan 20kg Vital Signs TD : -

N : 120 x/menit, regular, isidantegangancukup R : 28 x/menit S : 36,6 C aksilla Kepala : Normocephal Mata : Pupil isokor 2mm/2mm, reflekcahaya(+) Leher : Kakukuduk (-), brudzinski I (-) Thoraks : Inspeksi: Simetris, ketinggalangerak (-), retraksi (-) Palpasi: P/ Vokal fremitus kanan = kiri C/Ictus cordis di SIC V LMCS Perkusi: P/ Sonor C/ Cardiomegali (-) Auskultasi: P/ Vesikular +/+, suaratambahan (-) C/ S1-2murni, bising (-) Abdomen Inspeksi: Datar Auskultasi: Bisingusus (+) normal Perkusi: Timpani Palpasi: Supel, nyeritekan (-) Ektremitas a. EktremitasAtas RF (+), RP (-), tonus (+), eutrofi b. EktremitasBawah RF (+), RP (-),klonus (-), tonus (+), eutrofi

PEMERIKSAAN PENUNJANG : DarahRutin JenisPemeriksaan Hasil WBC RBC HGB HCT MCV 14.500 / L 3.330.000 / L 11,8 g/dL 33,6 % 82,5 fL

MCH MCHC PLT

30,6 pg 33,0 g/dL 250.000 / L

TERAPI : Pukul 08.45 Pasien mulai kejang tonik-klonik tangan kanan dan kaki kanan Pukul 08.50 Masuk UGD HentikankejangStesolidrektal 10 mgKejang berhenti Pukul 08.55 Bersihkan jalan nafas (suction), oksigenasi 2-3L/menit dengan nasal kanul, pasanginfus RL 16tpm, inj. Cefotaxim IV 2x500mg Pukul 09.00 Kejangkembali inj. Diazepam iv bolus pelan 6mg Kejang tidak berhenti (selang 5 menit) inj. Diazepam iv bolus 6mg Kejang berhenti. Pukul 09.15-12.00 Pasien stabil dan tidak kejang lagiRawat bangsal

DaftarPustaka : 1. Jenie, MN, Wirawan RB. Gambaran Klinis Dan Diagnosis Epilepsi. Majalah

Kedokteran Diponegoro, Volume 28, No 2, Semarang : Fakultas Kedoktrean Universitas Diponegoro Semarang ; 1993 ; 97-107. 2. Tjahjadi P, Dikot Y, Gunawan D. Gambaran Umum Mengenai Epilepsi. DalamKapitaSelektaNeurologi, Edisi 2, Yogyakarta : GadjahMada University Press ; 2005 ; 119-135. HasilPembelajaran : 1. Mengenali kegawatan 2. Penentuan prioritas dalam mengatasi kegawatan 3. Penatalaksanaan kejang

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Mengenalikegawatan Kasus ini merupakan suatukeadaan kegawatan karena apabila kejang tidak ditangani dengan cepat akan dapat berakibat fatal.Kejang sendiri pada dasarnya merupakan suatu proses intrakranial, dimana terjadi perubahan keseimbangan potensial membran. Karena merupakan proses intracranial, maka kejang ini berkaitan

erat dengan otak. Apabila terjadi kejang dengan durasi lama, secara tidak langsung akan membuat kerusakan pada otak dimana semakin lama durasi kejang akan mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible. 2. Penentuanprioritasdalammengatasikegawatan Prioritas mengatasi permasalahan diatas adalah dengan menghentikan kejang terlebih dahulu, karena seperti kitatahu bahwa bila terjadi keterlambatan penanganan akan menimbulkan kerusakan otak yang irreversible. Disamping itu, penanganan kasus ini tidak semata-mata hanya menghentikan kejang, tetapi secara simultan juga memikirkanakan Primary Survey, yang meliputi pembersihan jalan nafas, oksigenasi yang adekuat dan resusitasi cairan. Primary survey merupakan hal penting karena bila tidak dilakukanakan berpotensi juga menyebabkan kerusakan otak, terutama dalam pembersihan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat. 3. Penatalaksanaankejang Kejang

Diazepam 0,3-0,5mg/KgBB/kali IV + O2 5 menitmasih (+) Ulangi diazepam dengandosisdancara yang sama + O2 5 menitmasih (+) Fenitoin 10-20mg/KgBB/kali IV + O2 5 menitmasih (+) Fenobarbital 10-20mg/KgBB/kali IV + O2 5 menitmasih (+) Rawat ICU (Konsuldokterspesialis)

You might also like