You are on page 1of 32

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong pengembangan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai dalam bentuk permainan, perorangan atau anggota masyarakat

perlombaan, pertandingan dan prestasi

puncak dalam ranngka pembentukan manusia yang seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila. Selain dari pada itu olahraga juga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur tubuh yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan di tunjukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Berdasarkan referensi yang Bompa (1 membahas tentang olahraga, menurut

!"#$ menyatakan" Olahraga harus bergerak dari konsep, games dan sport.

%alam ruang lingkup games mempunyai karakteristik berdasarkan kompetisi hasil yang di tentukan oleh ketrampilan fisik, strategi, dan kesempatan. &ntuk mencapai suatu prestasi baik itu dalam cabang olahraga tolak peluru maupun cabang olahraga lainnya. Soegianto (1 '"(!$ bah)a" *+olak peluru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

untuk mencapai lemparan atau tolak yang sejauh-jauhnya,. -eluru yang digunakan terbuat dari besi yang berbentuk oval dengan berat ( kg, ! kg, . kg, /,0. kg. %engan ruang lingkaran lebar .1( meter, yang terpenting dari tolak peluru adalah peluru harus didorong ke depan dengan kecepatan maksmal, dengan sudut kira-kira !' derajat. -osisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

+ujuan utama tolak peluru adalah mencapai hasil tolakan yang sejauh-jauhnya. %alam usaha memperoleh hasil tolakan yang jauh, komponen fisik yang perlu diperhatikan adalah kekuatan. %alam hal ini Soemosardjuno (1 '"##$ menambahkan

bah)a" *&ntuk dapat mencapai prestasi yang baik dalam nomor lempar ada empat komponen pokok yang harus diperhatikan yaitu 2 kekuatan, kecepatan, tenaga ( power$ serta teknik menyangkut dengan keempat komponen tersebut merupakan langkah yang harus diperhatikan dalam mengembangkan latihan yang efektif 3. 4emampuan dasar tolak peuluru sangatlah penting dalam cabang ini dalam meningkatkan prestasi yang telah di targetkan sebelumnya. 5ara memegang peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. 6ari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking$ merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. 6ari-jari berdekatan. 6ari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergeser ke samping. -eluru harus tetap berada diba)ah rahang, latihan yang pertama, gerakan menolak dari lengan. -eluru harus didorong dari tempatnya bertopang dileher. -ada )aktu menolak siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus dibelakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju diba)ah peluru atau terburu-buru di tarik. 4edua, kaki sejajar berdampingan menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul. -erkembangan atletik pada cabang olahraga tolak peluru di 4abupaten 7ceh Besar belum maksimal, tentunya ini terbukti pada saat mengikuti kejuaraan yang dipertandingkan baik itu di tingkat %aerah dan 8asional seperti 4ejurda, -opda, dan -orda maupun kejuaraan lainnya tim dari 4abupaten 7ceh Besar belum bisa meraih medali seperti yang diharapkan.

9inimnya prestasi cabang olahraga tolak peluru dikarenakan kurangnya pembinaan yang berkelanjutan dari para pengurus olahraga baik yang berada diba)ah naungan pemda Simeulue maupun pembinaan di sekolah-sekolah yang berada di ba)ah naungan %epartemen -endidikan 4abupaten 7ceh Besar. 8egeri 0 Seulimeum adalah salah satu S97 8egeri yang berada di 4abupaten 7ceh Besar. 9inat sis)a dalam berolahraga sangat tinggi namun karena kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah daerah setempat berdampak pada prestasi yang dicapai, salah satu cabang olahraga yang kurang prestasinya di 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar adalah pada cabang olahraga tolak peluru. -embinaan cabang olahraga ini tidak berkembang dari tahun ke tahun, sehingga perlu diadakan sebuah penelitian untuk menilai kemampuan dasar sis)a 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar. Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan cabang tolak peluru dan mengangkat sebuah judul yaitu" *:valuasi 4emampuan +olak -eluru -ada Sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!,. 1.0 Rumusan Masalah 7dapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah " Bagaimanakah kemampuan tolak peluru pada sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar tahun ajaran 0'1!; 1.( Tujuan Penelitian +ujuan dari penelitian yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah adalah untuk mengetahui kemampuan tolak peluru pada sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar tahun ajaran 0'1!.

1.! Manfaat Penelitian 9anfaat dalam penelitian ini adalah sebagai sumbangan informasi yang dapat dijadikan sebagai pegangan bagi pelatih tolak peluru dalam upaya meningkatkan kemampuan tolak peluru. Sebagai bahan perbandingan untuk dijadikan permasalahan penelitian selanjutnya guna peningkatan prestasi di nomor tolak peluru. 9asukan )acana, bahan dan literatur tantang cabang atletik, dan sebagai bahan kajian untuk guru penjaskesrek di lingkungan 4abupaten 7ceh Besar khususnya. 1.. Hipotesis Penelitian <ipotesis adalah dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. 7dapun hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan tolak peluru pada sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar tahun ajaran 0'1! adalah berada pada kategori *Baik,.

1.# Definisi Istilah Berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas, ada istilah-istilah yang perlu diperjelas untuk menghindari kesalahan dalam menanggapi permasalahan tersebut. =stilah-istilah yang dianggap penting untuk dikemukakan penjelasannya yaitu sebagai berikut"
1.6.1 +olak -eluru

9enurut 5arr, (0''("0'($ +olak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putri dan juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama ber-tahun-tahun, nomor ini telah didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. 4emajuan terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1 .',

ketika -arry ' Brien memulai tolakannya meng-hadap bagian belakang ring. 9etode ini, yang dikenali sebagai teknik ' Brien atau lebih dikenal dengan teknik meluncur, digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru.
1.6.2 -endidikan 6asmani

9enurut 7mir (0''.".$ -endidikan 6asmani merupakan salah satu mata pelajaran yang )ajib diselenggarakan di sekolah, yaitu sebagai mata pelajaran pokok yang harus diikuti oleh seluruh murid. 9ata pelajaran ini mempunyai kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, yaitu dengan menggunakan aktivitas fisik sebagai sarana>media dalam mendidik murid. 9utohir (1 0"(!$ -endidikan 6asmani adalah fase dan program pendidikan

keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak.

BAB II LANDA AN TE!RITI


2.1 Pen"i"ikan #asmani

&ndang-undang 8o. ! tahun 1 .' kemudian menjadi &ndang-undang 8o.10 tahun 1 .! dikutip 7mir (0''."0$, memberikan landasan yang kuat terhadap kegiatan -endidikan 6asmani di sekolah. %alam Bab ?= pasal tercantum bah)a ,-endidikan

6asmani yang menuju kepada kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dengan perkembangan ji)a, merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa yang sehat, kuat lahir batih yang diberikan pada semua jenis pendidikan,. 7mir (0''.".$ -endidikan 6asmani merupakan salah satu mata pelajaran yang )ajib diselenggarakan di sekolah, yaitu sebagai mata pelajaran pokok yang harus diikuti oleh seluruh murid. 9ata pelajaran ini mempunyai kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, yaitu dengan menggunakan aktivitas fisik sebagai sarana>media dalam mendidik murid. -endidikan jasmani merupakan pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai media untuk mencapai tujuan. &ntuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan perencanaan yang sistematik, agar mampu meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional (%epdiknas2 0''(a$. # -endidikan jasmani memiliki tujuan" (a$ meletakkan landasan karakter moral, (b$ membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan

toleransi, (c$ menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, (d$ mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung ja)ab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis, mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga, (e$ mengembangkan keterampilan mengelola diri dalam pemeliharaan kebugaran (%epdiknas"0''(b$. -endidikan jasmani yang disajikan di sekolah memiliki fungsi antara mengembangkan aspek" (a$ organik, (b$ neuro muskuler, (c$ perseptual, (d$ sosial, dan (e$ emosional (%epdiknas"0''(b$. %ari beberapa pendapat di atas tentang -endidikan 6asmani dapat di simpulkan bah)a -endidikan 6asmani adalah bagian integral dari pendidikan, membuat anak Bangsa =ndonesia sehat, kuat lahir dan batin. Berdasarkan pendapat-pendapat juga dapat dikemukakan mengenai konsep-konsep pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat disimpulkan bah)a pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam pelaksanaannya memiliki tujuan dan fungsi menumbuh kembangkan murid dari aspek organik, neoromuskular, kognitif, emosional, perseptual, fisik dan merupakan suatu proses gerak manusia yang menuju pada pengembangan pola-pola perilaku manusia. -endidikan jasmani merupakan bagian dan pendidikan secara umum. 9erupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. -endidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk pendidikan melalui gerak fisik, dimana pendidikan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). -engertian itu memberikan pandangan yang sempit tentang anti pendidikan jasmani yang sebenarnya. )alaupun memang benar aktivitas

fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi. 9utohir (1 0"(!$ mengemukakan bah)a *pendidikan jasmani adalah fase dan

program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak,. -endidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. -endidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif dan afektif -64@ (1 -engertian di atas #"!($. sesuai dengan pendapat 9utohir (1 0"0$ yang

mengemukakan2 *pendidikan jasmani merupakan bagian integral dan pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional,. -endidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). +entunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 4ata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body). 4ata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght), pengembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical prowess), kesehatan fisik (physical health), dan penampilan fisik (physical appearance).

4ata fisik dibedakan dengan ji)a atau pikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia. 8i1on and 5oAens dalam 9utohir (1 0".1$

mengemukakan bah)a pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dan seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut. Bucher, dalam Sumardjono (0''0"!.$ mengemukakan *pendidikan jasmani merupakan bagian integral dan suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional,. Berdasarkan kutipan di atas dapat didefinisikan -endidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan. Bingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap murid.

2.2 $urikulum Pen"i"ikan #asmani

Cardani (0''."1!$ 4urikulum pendidikan dasar disusun dalam rangka mencapai Dtujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan sis)a dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu

10

pengetahuan dan teknologi serta kesenian. -endidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan kemampuan atau potensi individu sehingga dapat hidup secara optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan berbagal pedoman hidupnya. -endidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. 4urikulum terjadi di dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu setiap kegiatan sis)a dan guru di dalam proses belajar mengajar tidak boleh menyimpang dari kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain mengacu kepada tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan dasar harus memperhatikan tahap perkembangan sis)a. 6adi kurikulum pendidikan dasar harus berpijak kepada kenyataan perkembangan sis)a. 4urikulum untuk sis)a kelas rendah harus berbeda dengan kurikulum untuk sis)a kelas tinggi (Cardani dkk, 0''."1.$. -endidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batasan ruang dan )aktu. -endidikan dimulai dari lingkungan keluarga, dilanjutkan dan ditempatkan dalam lingkungan sekolah, diperkaya dalam lingkungan masyarakat dan hasil-hasilnya digunakan dalam membangun kehidupan pribadi, agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya. Setiap guru akan pernah mengalami bah)a suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian sis)a yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. <al ini menunjukkan bah)a seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisi)a dengan baik, namun seluruh atau sebagian sis)anya tidak belajar sama sekali. &saha keras seorang guru dalam mengajar tidak

11

harus diikuti dengan hasil yang baik pada sis)anya. 4arena, hanya dengan usaha yang keras para sis)a sedinilah para sis)a akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan (Syaifuddin, 1 '"(!$ 1"(0$ *Eungsi dan peran seorang guru

%alam kaitan ini menurut Cijaya (1

tidak hanya terbatas sebagai pengajar yang mengtransfer sejumlah ilmu kepada sis)anya, melainkan juga sebagai pendidik, motivator, director dan evaluator bagi anak didik.,. +ugas setiap guru dalam memfasilitasi sis)anya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksikan kepada para sis)a sendirian bukan ditanamkan oleh guru. -ara sis)a harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. &ntuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para sis)a untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkan dan yang dibuat para sis)a untuk mendukung model-model itu. Sis)a perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka terima sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga parass guru dalam mengajar bukannya *menguliahi,, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan ke para sis)a tetapi menciptakan situasi bagi para sis)a yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksikonstruksi mental yang diperlukan oleh teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang sangat ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitas orang lain (Cijaya, 1 1"(!$. dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang

4urikulum

memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.

12

Batihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. -eserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Furu hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. -embelajaran adalah proses, cara menjadikan makhluk hidup belajar Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandalan atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalanian. %akir (0''!".#$. Sependapat dengan pernyataan tersebut (%epdiknas, 0''("(!$ mengemukakan bah)a pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Cingkel, 0''."10'$. Secara sederhana guru-guru pada umumnya mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana, pengaturan isi dan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah. %alam hal tersebut, kurikulum minimal menyangkut tiga hal yaitu" a$ -ersoalan rencana atau program pendidikan dan pengajaran. b$ -ersoalan pengaturan isi dan bahan ajar pada setiap jenjang pendidikan. c$ -edoman atau cara dalam kegiatan belajar mengajar. 9enurut 7le1ander yang dikutip oleh Fagne (0''("1'$, *kurikulum meliputi segala pengalaman yang disajikan oleh sekolah agar anak mencapai tujuan yang ditentukan oleh guru,.

13

+ujuan ini akan dicapai melalui berbagai pengalaman, baik pengalaman disekolah maupun diluar sekolah. 9enurut Fagne (0''("0'$, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out-comes) yang diharapkan dan suatu pembelajaran. -erencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (9ateri di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut (%epdikbud, 0''!"1/$ kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktik. %alam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. 4urikulum 0''! adalah kurikulum yang diberlakukan oleh %epartemen -endidikan 8asional pada +ahun 0''! yaitu kurikulum yang menggantikan kurikulum 1 !. 4urikulum 0''! dikembangkan berdasarkan konsep kompetensi. Oleh karena itu,

pada a)alnya dikenal dengan nama 4urikulum Berbasis 4ompetensi atau 4B4. 4ompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 4ebiasaan berpikir dan bertindak dilakukan secara terus-menerus dan konsisten melalui proses pembelajaran yang memungkinkan seseorang menjadi kompeten. %alam anti orang tersebut telah memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu (%epdikbud, 0''!"1 $.

14

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bah)a pengertian 4urikulum 0''! adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan sekolah. -erubahan kurikulum yang berlangsung saat ini adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang diadopsi secara inklusif dalam kurikulum 0''!, sebagaimana -endapat 9ulyasa (0''/"#0$ bah)a" *Berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi ( competency based curiculum$ yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan tuntutan reformasi, guna menja)ab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, dan adaptif terhadap berbagai perubahan,. %alam kurikulum 0''! atau 4urikulum Berbasis 4ompetensi (4B4$ terdapat rumusan kompetensi. 4ompetensi merupakan pemyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan oleh sis)a pada setiap kelas dan tingkat sekolah. Selain itu kompetensi tersebut merupakan gambaran kemajuan sis)a selama mengikuti pembelajaran yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan sehingga menjadi kompeten. 9enurut 9ohammad (0''!"G$, *kurikulum adalah sejumlah pengalaman belajar yang dirancang di ba)ah tanggung ja)ab sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,. 9enurut Sudrajat (0''/".!$, *kurikulum adalah suatu perencanaan pengalaman belajar secara tertulis, dan kurikulum itu akan menghasilkan suatu proses yang akan terjadi seluruhnya di sekolah,. -endidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang pada berbagai jenjang sekolah, termasuk dalam hal ini di Sekolah 9enengah 7tas. -enyusunan mata pelajaran ini berdasarkan atas kebutuhan kurikulum

15

nasional yang berorientasi pada kepentingan bangsa dimana semua sis)a sebagai )arga negara perlu dibangun ji)a raganya supaya sehat jasmaninya dalam menghadapi kehidupannya. -erubahan kurikulum yang berlangsung saat ini adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang diadopsi secara inklusif dalam kurikulum 0''! (<arsuki"0''0"(!$. Selanjutnya (%epdiknas, 0''("1$ menjelaskan bah)a kurikulum 0''! menyajikan sepuluh prinsip pembelajaran dan dua belas motivasi belajar yang dapat digunakan untuk mengembangkan kompetensi sis)a secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, kebutuhan sis)a, keadaan sekolah dan tuntutan kehidupan pada masa depan. -rinsip pembelajaran dan motivasi belajar tersebut diharapkan dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi mengajar dan menyusun perencanaan pembelajaran. %alam kurikulum tahun 0''!, mata pelajaran pendidikan jasmani memiliki tujuan sebagai berikut" 1. 9ampu mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani yang baik, serta mampu mendesain program latihan kebugaran yang aman sesuai dengan kaidah latihan. 0. 9enunjukkan kompetensi untuk melakukan gerakan efesien, memiliki keterampilan teknis dan taktis serta pengetahuan yang memadai untuk melakukan berbagai jenis aktivitas olahraga. (. 9endemontrasikan gaya hidup aktif dan gemar melakukan aktivitas jasmani secara reguler. !. 9enghormati hubungan dengan orang lain karena berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, menghargai kegiatan olahraga yang mengarah pada pemahaman universal dan multi budaya dan memiliki kegembiraan karena beraktivitas jasmani secara regular (%epdiknas, 0''!"(!$.
2.3 Tujuan Pem%elajaran

Salah satu sumbangan terbesar dan aliran psikologi behaviorisme terhadap pembelajaran bah)a pembelajaran seyogyanya memiliki tujuan. Fagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.E. Skinner pada tahun 1 .'. 4emudian diikuti oleh @obert 9ager pada tahun 1 #0 yang dituangkan dalam

16

bukunya yang berjudul Preparing Instruction

bjective. Sejak pada tahun 1 /' hingga

sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di =ndonesia. 9ulyasa (0''/"(.$. 9erujuk pada tulisan &no berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. @obert E. 9ager mengemukakan bah)a tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh sis)a pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. 4emp dan %avid :. 4apel menyebutkan bah)a tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang di)ujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. <enry :llington dalam <amalik (0''."./$ mengemukakan bah)a tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. <amalik (0''.".G$ menyebutkan bah)a tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan agar tercapai oleh sis)a setelah berlangsung pembelajaran. Sementara itu, menurut standar proses pada -ermendiknas 8omor !1 tahun 0''/, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. =ni berarti kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran agar mencakup kemampuan yang akan dicapai sis)a selama proses belajar mengajar dan hasil akhir belajar pada suatu kompetensi dasar. 9eski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi tampaknya menunjuk pada esensi yang sama, bah)a" (1$ tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku pada sis)a setelah mengikuti kegiatan pembelajaran2 (0$ tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Hang menarik

17

untuk digaris ba)ahi yaitu dari pemikiran 4emp dan %avid bah)a perumusan tujuan pembelajaran harus di)ujudkan dalam bentuk tertulis. <al mi mengandung implikasi bah)a setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan). 9ulyasa (0''/"!.$. &paya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun sis)a. <amalik (0''."/G$ mengidentifikasi ! (empat$ manfaat dan tujuan pembelajaran, yaitu" (1$ memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada sis)a, sehingga sis)a dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri2 (0$ memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar2 (($ membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran2 (!$ memudahkan guru mengadakan penilaian. %alam -ermendiknas @= 8o.!1 tahun 0''/ tentang standar proses disebutkan bah)a tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan )aktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar$ untuk mengukur prestasi belajar sis)a. Sementara itu, menginformasikan hasil studi tentang manfaat tujuan dalam proses belajar mengajar bah)a perlakuan yang berupa pemberian informasi secara jelas mengenai tujuan pembelajaran khusus kepada sis)a pada a)al kegiatan proses belajar-mengajar, ternyata dapat meningkatkan efektivitas belajar sis)a. 9emperhatikan penjelasan di atas, tampak bah)a tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, yang didalamnya dapat menentukan mutu dan tingkat efektivitas pembelajaran (9ulyasa, 0''/"G $.
2.4 Efekti&itas Pem%elajaran

18

:fektivitas merupakan definisi dari kata efektif yang dalam bahasa =nggris effective didefinisikan *producing a desired or intended result! ("oncise #ford

$ictionary, %&&') atau (producing the result that is wanted or intended! dan definisi sederhananya (coming into use! ( #ford )earner*s Pocket $ictionary, %&&+ , '+-). (4BB=, 0''0".G!$ mendefinisikan efektif dengan *ada efeknya (akibatnya,

pengaruhnya, kesannya$, atau *dapat memba)a hasil, berhasil guna (usaha, tindakan$, dan efektivitas diartikan *keadaan berpengaruh2 hal berkesan *atau, keberhasilan (usaha, tindakan$,. :fektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. :fektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingkat kepuasaan pengguna>client. Steers (1 G."1/#$ menyatakan *sebuah organisasi yang betul-betul efektif adalah orang yang mampu menciptakan suasana kerja di mana para pekerja tidak hanya melaksanakan pekerjaan yang telah dibebankan saja tetapi juga membuat suasana supaya para pekerja lebih bertanggung ja)ab, bertindak secara kreatif demi peningkatan efisiensi dalam usaha mencapai tujuan,. -ernyataan Steers diatas menunjukkan bah)a efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. %efinisi ini diterapkan dalam pembelajaran, efektivitas berarti kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan yang telah ditetapkan. -roses

19

pelaksanaan program dalam upaya mencapai tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta didik. %alam ranah kajian perilaku organisasi, 8eil (0''/" G$ mengemukakan tiga pendekatan dalam memahami efektivitas. -endekatan-pendekatan tersebut antara lain pendekatan tujuan (the goal optimi.ation approach), pendekatan sistem (sistem theory approach), dan pendekatan kepuasan partisipasi (participant satisfaction model). 1. -endekatan +ujuan. Suatu organisasi berlangsung dalam upaya mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini efektivitas dipandang sebagai goal attainment/goal optimi.ation atau pencapaian sasaran dari upaya bersama. %erajat pencapaian sasaran menunjukkan derajat efektivitas. Suatu program dikatakan efektif jika tujuan akhir program tercapai. %engan kata lain, pencapaian tujuan merupakan indikator utama dalam menilai efektivitas (8eil, 0''/" G$. 0. -endekatan Sistem. -endekatan ini memandang efektivitas sebagai kemampuan organisasi dalam mendayagunakan segenap potensi lingkungan serta memfungsikan semua unsur yang terlibat. :fektivitas diukur dengan meninjau sejauh mana berfungsinya unsur-unsur dalam sistem untuk mencapai tujuan. (. -endekatan 4epuasan -artisipasi. %alam pendekatan ini, individu partisipan ditempatkan sebagai acuan utama dalam menilai efektivitas. <al ini didasarkan pada asumsi bah)a keberadaan organisasi ditentukan oleh kualitas partisipasi kerja individu. Selain itu, motif individu dalam suatu organisasi merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas partisipasi. Sehingga, kepuasan individu menjadi hal yang penting dalam mengukur efektivitas organisasi. 8eil (0''/" $ +iga pendekatan dalam menilai efektivitas organisasi di atas, bisa ditarik kesimpulan berkenaan dengan efektivitas pembelajaran bah)a efektivitas suatu program

20

pembelajaran berkenaan dengan masalah pencapaian tujuan pembelajaran, fungsi dan unsur-unsur pembelajaran, serta tingkat kepuasan dan individu-individu yang terlibat dalam pembelajaran.
2.5 Peren'anaan Pem%elajaran

Bandasan @-- adalah -- 8o 1 +ahun 0''. pasal 0'" ,-erencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang membuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar., Suatu kegiatan a)al untuk mengajar adalah mampu menyusun @ancangan pembelajaran (instructional design). 7da beberapa petunjuk yang dapat diketahui dari rancangan pembelajaran (instructional design) diantaranya ialah" -enguasaan materi pembelajaran, 7nalisis materi pelajaran, menunjukkan -rogram tahunan dan catur)ulan, -rogram satuan pelajaran>persiapan mengajar, dan @encana pembelajaran. @ancangan pembelajaran ini dirumuskan ke dalam suatu format perencanaan yang disebut dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disingkat dengan @--. -engertian @-- menurut &sman (0''/"#/$ adalah persiapan guru mengajar untuk tiap pertemuan. 7dapun 4omponen utama dalam menyusun @-- adalah" +ujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan standar kompetensi$, 9ateri pelajaran, 4egiatan pembelajaran, dan 7lat penilaian proses. 9enurut Surya (0''!"!.$ guru sebagai perancang pembelajaran dituntut berperan aktif dalam merencanakan -B9 dengan memperhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi" a. 9embuat dan merumuskan indikator pembelajaran

21 b. 9enyiapkan

materi yang relevan dengan tujuan, )aktu, fasilitas, perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan sis)a, komprehensif, sistematis, dan fungsional efektif.

c. 9erancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sis)a. d. 9enyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator

dalam pembelajaran.
e. 9edia, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan

relevansi (seperti juga materi$, efektif dan efisien, kesesuaian dengan metode, serta pertimbangan praktis.

@-- sebagai landasan untuk menuntun guru melaksanakan pembelajaran mengharuskan guru merumuskannya sebelum pembelajaran dimulai. -embelajaran olahraga yang menekankan pada gerak dan praktek sederhana membuat @-- olahraga sedikit berbeda. @-- -enjas menunjukkan suatu tahapan kegiatan yang tidak terlepas dari apa yang akan dilakukan sis)a dalam memahami pembelajaran olahraga. 4egiatan pembelajaran Olahraga seperti melakukan )arming up, melakukan teknik-teknik sederhana, dimana hal ini dapat membantu sis)a untuk belajar mandiri. @encana yang merumuskan kegiatan pembelajaran Olahraga menunjukkan persiapan guru untuk membimbing dan memfasilitasi sis)a dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, rencana pembelajaran Olahraga harus memunculkan aspek -sikomotoris sebagai landasan dalam mempelajari konsep-konsep Olahraga. 4onsep olahraga harus dipahami sis)a sebagai suatu kegiatan melalui proses dan tahapan dalam pembelajarannya &sman (0''/"#G$.
2.6 Pengertian Tolak Peluru

22

+olak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putri dan juga sebagai bagian dari dasar lomba dan saptalomba. Selama bertahun-tahun nomor ini telah didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. 9enurut %elite (0'' "'!$. 4emajuan terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1 .', ketika -arry OIBrien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring. 9etode ini yang kemudian dikenal sebagai teknik OIBrien atau lebih dikenal dengan teknik meluncur, yang digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru. +eknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar, yang menggunakan putaran seperti lempar cakram melintasi ring tolak peluru, bukan bergerak ke belakang atau meluncur yang mencirikan teknik OIBrien. 4edua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan. +eknik berputar lebih sulit untuk dikuasai daripada teknik meluncur karena teknik ini harus dilakukan dalam batasan ring tolak peluru (dengan diameter 0.1(. meter atau / kaki$ dan karena gerakan berputar membuat control peluru menjadi lebih sulit (%elite, 0'' "'.$. +olak peluru adalah salah satu nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Sesuai dengan namanya maka peluru tidak dilempar akan tetapi ditolak atau didorong, yaitu berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan tangan, pergelangan tangan tangan jari-jari yang terarah dengan tujuan agar didapat tolakan yang maksimal. 5ara melakukan tolak peluru dengan didorong keluar dengan kecepatan maksimal dengan susut kira-kira !' derajat. 6adi tekanannya adalah pada kecepatan gerak. %an karena kaki adalah bahagian yang terkuat dari badan maka posisi untuk menolak harus menekan pada kaki (%epdiknas, 1 G."!$. 9enurut Syarifudin (1 0"1!!$, +olak peluru sebenarnya bukan di lempar dalam cabang olahraga atletik.

23

Sesuai dengan peraturannya bah)a peluru itu harus di dorong atau di tolak dari bahu dengan satu tangan. Sedangkan menurut kosasih (1 G."!.$ tolak peluru sebenarnya bukan di lempar tetapi di tolak, peluru yang di letakkan pada bahu agak dekat kemuka itu di tolak kedepan atas sampai tangan lurus dengan bantuan dari seluruh badan. 6adi pengertian tolak peluru adalah suatau bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat yang berbentuk bulat. Bola yang terbuat dari logam (besi, tembaga dan kuningan$ atau kulit serba bahan metal yang keras dan di isi dengan tanah atau bahan lainnya, yang dilakukan dari bahu dengan satu lengan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. +olak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putri dan juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama ber-tahun-tahun, nomor ini telah didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. 4emajuan terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1 .', ketika -arry ' Brien memulai tolakannya meng-hadap bagian belakang ring. 9etode ini, yang dikenali sebagai teknik ' Brien atau lebih dikenal dengan teknik meluncur, digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru (5arr, 0''("0'($. +eknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar, yang menggunakan putaran seperti lempar cakram melintasi ring tolak peluru, bukan bergerak ke belakang atau meluncur yang mencirikan teknik ' Brien. 4edua teknik sama-sama mencapai keberhasilan. +eknik berputar lebih sulit untuk dikuasai daripada teknik meluncur, karena teknik berputar harus dilakukan dalam batasan ring tolak peluru (dengan diameter 0.1(. meterJatau / kaki$ dan karena gerakan berputar membuat kontrol peluru menjadi lebih sulit (5arr, 0''("0'($. -ertama ajarkan teknik meluncur pada pemula.

24

Setelah atlet remaja secara serius melatih teknik ini dan dapat melakukan foot)ork untuk lempar cakram, atlet dapat mencoba teknik berputar.

2.7 Teknik Tolak Peluru

+eknik tolak peluru adalah sutau metode tolak (dorong atau serong$ dengan satu tangan, ada terdapat beberapa teknik dalam tolak peluru diantaranya cara memegang peluru, meluncur dan menolak. Seperti telah dikemukakan, bah)a dalan melakukan tolak peluru gaya menyamping. -ada )aktu mengambil a)alan akan melakukan suatu tolakan. Faya menyamping adalah suatu caramelakukan gerakan menolak, mulai dari sikap permulaan sampai dengan gerakan kedepan untuk menolak peluru keaan badan menyamping arah tolakan. Faya tolakan tersebut adalah gaya yang pertama kali dipergunakan oleh atlet dalam perlombaan tolak peluru. 8amun sampai sekarang pun masih ada yang mempergukan, terutama para atlet pemula. Oleh karena itu gaya tersebut sering dikatakan dengan gaya Aaman dulu atau kuno ( rtodok$. a$ 5ara memengang peluru " 6ari-jari di renggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedangkan ibu jari dalam sikap se)ajarnya. 6ari-jari merapat di belakang peluru dan ibu jari agak di buka ke samping dan jari kelingking di samping belakang peluru. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking juga berada di belakang peluru.

25

b$ 5ara meletakkan peluru di leher. 5ara meletakkan peluru di leher. 7mbil peluru dan peganglah dengan memilih salah satu jenis pegangan. Betakkan di leher bahagian samping-kanan depan dengan telapak tangan menghadap keatas, untuk meyakinkan letakkan ibu jari di atas tulang selangka, angkat siku sejajar dengan bahu, miringkan kepala kearah peluru, sikap ini membantu mengokohkan posisi peluru di leher,. Suherman (0''1 " 1 '$. c$ 5ara meluncur (0lide$, +erdapat dua gaya meluncur dalam tolak peluru, di antaranya " meluncur dengan gerakan menggeser kaki ke samping atau di kenak dengan gaya menyamping ( rthodo#), dan meluncur dengan gerakan menggeser kaki ke belakang arah lemparan,. Suherman (0''1 " 1 1$ 0./.1 +eknik tolak peluru gaya menyamping ( rthodo#$ Ease permulaan adalah atlet mengambil posisi dengan badan menyamping kearah kanan daerah lemparan, kedua tungkai di buka selebar bahu, peluru di pegang dengan tangan kanan dan berada di arah belakang lemparan, berat badan di arah tungkai kanan. +ekuklah tungkai kanan perlahan sehingga badan turun merendah, sambil tungkai kiri dilipat dan ditarik mendekat kearah kaki kanan, kaki kiri berada mengantung di belakang tungkai kanan dengan ujung jari kaki menghadap ke ba)ah. Sekarang kedua tungkai dalam keadaan tertekuk dan badan menjadi lebih rendah. 9eluncur adalah tungkai kanan mulai diluruskan melalui hentakan yang kuat pada telapak kaki, sambil tungkai kiri di tendangkan kearah balok stop. 4aki kanan meninggalkan lantai dan dengan cepat di tarik ke posisi ba)ah badan di titik pusat lingkaran sambil kaki kiri hampir dengan serentak menjangkau lantai di dekat ke balok stop dan sedikit kearah kearah kaki kiri lemparan. 4edua kaki mendarat dengan telapak

26

kaki, badan membungkuk dan kedua bahu menghadap serong kanan belakang dan berat badan di pusatkan di tungkai kanan. Ease akhir adalah di mulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut kedepan di lanjutkan dengan pelurusan kedua tungkai, pinggul di geser menyamping, berat badan berada di antara kedua kaki. Bahu kiri di buka kedepan sedangkan bahu kanan di angkat dan di putar kekanan " badan di ba)a keatas sedikit membusur, gerakan itu didahului oleh gerakan putaran bahagian ba)ah badan. +olakan adalah bahu dan lengan kanan mendorong peluru kedepan dan bahu kekiri meneruskan gerakannya kedepan sejauh mungkin (tidak digerakan terus kebelakang$. +olakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri yang dalam keadaan lurus sambil lengan member dorongan terakhir pada peluru. %i sini kemudian segera yang bersangkutan menghentikan lajunya badan kedepan melalui gerakan kaki, yakni tungkai kiri bergerak kebelakang dan tungkai kanan bergerak kedepan, sementara berat badan di pindahkan ketungkai kanan dan badan diturunkan, tolak peluru yang baik adalah berkisar !'' - !(' (Suherman, 0''1"1 0$. 0./.0 +eknik tolak peluru gaya membelakangi arah lemparan (o*brien$ Ease permulaan adalah atlet mengambil posisi dengan punggung membelakangi arah daerah lemparan dan berat badan berada diatas tungkai kanan. Sambil meredahkan badan, angkatlah tumit dari tungkai penompang, sementara tungkai belakang di angkat sedikit kebelakang atas. Selanjutnya, tekuklah segera tungkai penompang hingga kedua tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk kedepan. 9eluncur adalah luruskan tungkai kanan dengan cara menokan atau mehentakkan telapak kaki dan tumit kelantai, dan bersamaan dengan gerakan ini,

27

tungkai kiri ditendang dengan kuat kearah balok stop " pergerakan persendian diatas dapat mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran. 4aki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik keposisi ba)ah badan, tepat dititik pusat lingkaran, sambil tungkai kiri hampir serentak menjangkau lantai dekat kearah balok stop, dan sedikit kearah kiri garis lemparan. 4edua kaki mendarat dengan telapak kaki, sementara badan tetap membungkuk, sambil kedua bahu dan kepala tetap menghadap kedepan, atau membelakangi arah sektor lemparan. Sementara itu, titik berat badan dipusatkan ditungkai kanan. Ease akhir adalah di mulai dengan pemutaran kaki kanan lutut kedepan, dan dilanjutkan dengan pelurusan kedua tiungkai. -inggul digeser menyamping, berat badan berada diantara kedua kaki. Bahu kiri dibuka kedepan dan bahu kanan diangkat dan diputar kekiri badan diba)a keatas sedikit membusur, dan gerakan ini didahului oleh gerakan putaran bahagian ba)ah badan. +olakan sementara itu bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin (tidak digerakan terus kebelakang$. +olakan diselesaikan ketika bertumpu di tungkai kiri yang dalam keadaan lurus sambil lengan memberi dorongan terakhir pada peluru " pada saat ini kemudian segera pelempar menghentikan lajunya badan kedepan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan bahu di turunkan kearah ba)ah, tolak peluru yang baik adalah berkisar !'' K !(' (Suherman, 0''1"1 !$.

28

BAB III MET!DE PENELITIAN ()* #enis Penelitian Suatu penelitian yang tertuju pada masalah yang timbul pada masa sekarang ini dinamakan penelitian deskriptif, 7rikunto (0'1'"10#$ mengatakan *-enelitian diskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang,. -enelitian ini untuk

mengetahui adanya sebab akibat yang ditimbulkan melalui pengumpulan data dan pengolahan data yang didasarkan oleh hasil tes yang dilakukan. 6adi jelas bah)a penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif artinya penelitian ini bertujuan untuk menilai kemampuan tolak peluru pada sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!. ()+ Ran'angan Penelitian 0G Berdasarkan prosedur penelitian dan untuk lebih sistematisnya dalam penentuan langkah-langkah penelitian sehingga memudahkan dalam memahami bagaimana penelitian ini dilaksanakan, maka perlu dibuat suatu rancangan penelitian yang dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan penelitian. %alam hal ini 7rikunto (0'1'"!1$ mengatakan bah)a" *@ancangan penelitian atau desain penelitian adalah

29

rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancer-ancer kegiatan yang dilaksanakan,. %ilihat dari tingkat eksplanasinya penelitian yang dirancang tergolong penelitian deskriptif yaitu *suatu metode yang ingin mengungkapkan, mengembangkan dan menafsirkan data, peristi)a, kejadian-kejadian dan gejala-gejala fenomena-fenomena yang terjadi pada saat sekarang. -enelitian ini dilaksanakan di S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!. ()( Populasi "an ampel Penelitian -opulasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti, hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh 7rikunto (0'1'"11.$ yaitu *-opulasi adalah keseluruhan subjek penelitian*. -opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1! yang berjumlah 1.# orang. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian, hal ini sesuai dengan pendapat 7rikunto (1 #"11/$ bah)a" *Sampel adalah sebagian atau

)akil dari populasi yang akan diteliti,. Sampel dalam penelitian ini adalah sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!. 7dapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah (1 orang sis)a diambil dari 0'L jumlah populasi. -roses pengambilan data dilakukan dengan cara *@andom 1ampling,. (.! Teknik Pengumpulan Data -roses -engumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa test lapangan. 7dapun tehnik pengumpulan data di lapangan adalah tes kemampuan tolak peluru pada sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!. &ntuk memperoleh data yang sesuai dan akurat. Sampel di berikan kesempatan untuk

30

melakukan tolak peluru sebanyak ( kali tolakan, dan tolakan yang terjauh yang di ambil untuk data. (.. Teknik Analisis Data &ntuk mengetahui kemampuan tolak peluru sis)a S97 8egeri 0 Seulimeum 4abupaten 7ceh Besar +ahun 7jaran 0'1!, maka data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah dengan menggunakan rumus statistik. 7dapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah " (...1 -erhitungan 8ilai @ata-rata +eknik pengolahan data dalam penelitian ini dengan mencari nilai rata-rata (mean$ dengan mempergunakan rumus 8urhasan (0''#"!.#$ sebagai berikut "

4eterangan" M 9ean atau rata-rata yang dicari N 8 M 6umlah score N M 6umlah Sampel

(...0 -erhitungan -ersentase dengan menggunakan rumus persentase oleh <adi (1 G0"#.$ sebagai berikut"

4eterangan E 8 M -ersentase M Erekuensi M 6umlah

1''L M Bilangan tetap

31

DA,TAR PU TA$A 7mir, 8yak. 0''.. Pembelajaran Pendidikan 2asmani Praktik. Banda 7ceh" Syiah 4uala. di 1ekolah $asar, 3onsep

7rikunto, Suharsimi. 0'1'. Prosedur Penelitian 1uatu Pendekatan Praktis. 6akarta " -+. @ineka 5ipta, .......... 0''#. Prosedur Penelitian. 6akarta" -+. @inneka 5ipta. Bompa, +udor. 1 !. 4heory and 5ethodology of 4raining, 4he 3ey to 6tletic Performance. 4endall> <ant" %epartement of -hisycal :ducation Hork &niversity. 5anada" Ontario. %epdikbud. 0''!. 4eori Pelatih 5engajar lahraga. 6akarta " -0B-+4. %epdiknas. 0''(. 7ndang-7ndang 8.I 4ahun %&&+ 4entang 1istem Pendidikan 9asional. 6akarta" %epdiknas. 5ar, Ferry 7. 0''(. 6tletik 7ntuk 1ekolah. 6akarta " -+. @aja Frafindo -ersada. <adi, S. 1 G0. 5etodelogi 8esearch. Hogyakarta " Eakultas Eisiologi &F9.

<amalik, Oemar. 0''.. 5etode :elajar dan 3esulitan-3esulitan :elajar . Bandung " +arsito. <arsuki. 0''0. Perkembangan Frafindo -ersada. lahraga 4erkini 3ajian Para Pakar. 6akarta " -+. @aja lahraga dan

6erver, 6. 1 G#. :elajar dan :erlatih 6tletik untuk "oach 6tlet, 0uru 7mum. Bandung " -ioner 6aya.

32

4osasih. 1 G.. lahraga 4erkini dan Program )atihan, Hogyakarta " 7kademika -rssindo. 9ohammad. 0''!. Belajar :elatih 0erak-0erak $asar 6tletik dalam :ermain. 6akarta " @aja Frafindo -ersada. 9ulyasa. 0''/. 3urikulum 341P. Bandung " @inneka 5ipta 9utohir, +oho 5holik. 1 0. -endidikan Olahraga dan 4esehatan 6asmani. Bandung " @emaja @osdakarya. 8urhasan. 0''#. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. 6akarta " &niversitas +erbuka (1 Soegianto. 1 1. Pendidikan 6tletik. 6akarta " %epartemen -endidikan dan 4ebudayaan"

Sudrajat, 7hkmad. 0''/. 5edia Pembelajaran. 6akarta " -+. @ineka 5ipta. Suherman dkk. 0''1. Pendekatan dan Permainan. 6akaeta " -+ 7ksara. Sumosardjuno, Sadoso. 1 -+. Framedia. '. -engetahuan -raktis 4esehatan dalam Olahraga. 6akarta"

Surya. 0''!. Pengantar Penelitian Ilmiah $asar, 5etode dan 4eknik. Bandung" +arsito. &sman, 9oh &Aer. 0''/. 5enjadi 0uru Profesional. Bandung " -+ @emaja @osada 4arya. Cardani dkk. 0''.. 3urikulum dan Pembelajaran, 6akarta " &niversitas +erbuka. Cijaya, 5ece. 1 1. 7paya Pembaharuan $alam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung " -+. @emaja @osda 4arya. Cingkel, CS. 0''.. Psikologi Pengajaran, Hogyakarta " Framedia

You might also like