Professional Documents
Culture Documents
makro
mikro
Mekanisme pernapasan
Mengetahui organ pernapasan secara makro dan mikro Mengetahui mekanisme pernapasan
Cavum nasi : septum nasal, vestibulum, nares nasi, concha dan meatus superior,medius,inferior, sinus paranasalis Faring: nasofaring, orofaring, laringofaring Laring: epiglotis, plica ventrikularis, plica vokalis Trakea: 10-20 cm, + 20 lapis kartilago bentuk C Bronkus:kanan-kiri, ekstrapulmonalintrapulmonal Bronkiolus: bronkiolus terminalis dan respiratorius Alveolus: berdinding tipis, dikelilingi pembuluh darah
Cavum nasi: vestibulum nasi, sinus paranasalis, concha superior sel olfaktorius, concha medius & inferior Faring : nasofaring, orofaring, laringofaring Laring: epiglotis, glotis, katilago tiroid(terbesar), kartilago krikoid, kartilago aritenoid, pita suara Trakea: lapisan luar, lapisan tengah, lapisan dalam jaringan ikat otot polos dan cincin tulang rawan, epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet
Bronkus: sama dg trakea tapi lebih halus Bronkiolus: tidak ada tulang rawan Duktus alveolaris: Masih ada otot polos Sakus alveolaris: sudah tidak terdapat otot polos Alveolus: dinding tipis, dikelilingi pembuluh darah
Melalui penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa udara masuk melewati hidung, faring, laring, bronkus, bronkiolus untuk sampai di paru-paru. Dan dalam proses bernapas, diperlukan otot untuk mengembangkan paruparu agar terjadi pertukaran udara di paruparu. Dari skenario 2 dapat diketahui bahwa anak tersebut mengalami sesak nafas dan sinusitis karena adanya infeksi pada sinus paranasalisnya, yang mana penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.