You are on page 1of 22

PENDAHULUAN I. Latar Belakang Otak merupakan organ penting yang ada pada tubuh.

Semua kejadian ingatan terekam dengan baik di otak. Sebenarnya bagaimana otak itu belajar dan bagaimana proses penyimpanan memori pada otak. Serta apa saja yang mempengaruhi kerja otak. Hal ini membawa kita kepenggunaan istilah anatomi fungsional yang berkaitan dengan fisiologi, histologi, dan biokimia. Dalam gangguan fungsi otak, fisiologi akan membahas mekanisme penyimpanan memori, jenis memori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan biokimia akan menjelaskan tentang neurotransmitter. Histologi akan membahas bagian mikroskopis otak. Penurunan daya ingat, atau lupa disebabkan oleh banyak factor, antara lain adalah adanya gangguan di otak, tekanan psikologis, gangguan oksigen dan beberapa gangguan yang lain. Lupa juga memang karena factor usia. Dimulai dengan lupa jangka pendek, jangka menenga dan jangka panjang. Tetapi kondisi tersebut juga diserta oleh gangguan berpikir lainnya, misalnya kemampuan berbahasa, bertindak secara berencana atau pengenalan benda. Kerja otak kita sangatlah berat, merupakan pusat susunan syaraf tubuh, semuanya bermuara di otak.1 II. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam skenario 2 adalah sbb : Seorang laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa

III. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan untuk mengetahui proses mengingat dan bagian-bagian otak yang digunakan untuk menyimpan memori.

IV. Hipotesis Laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa karena adanya gangguan mekanisme penyimpanan memori.

V. Manfaat Mengkaji faktor-faktor penyebab terganggunya fungsi otak serta penerapannya dalam studi kasus atau realitas yang terjadi di masyarakat sehingga mendapat pemahaman lebih mendalam sehingga nantinya dapat mengamalkan ilmu tersebut sesuai dengan ketentuan yang seharusnya. Selain itu sebagai sarana berlatih karena dapat memposisikan diri di dalam kasus tersebut untuk melatih diri sendiri ketika terlibat dalam kejadian yang sesungguhnya.

ISI PEMBAHASAN Skenario 2:


Seorang laki-laki, umur 63 tahun, datang ke puskesmas diantar cucunya. Ia mengeluh sering lupa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan jantung dan paru-paru dalam keadaan baik. Saya akan membahasnya dalam metode seven jump. Langkah-langkah dalam Problem Based Learning: I. Langkah 1 Identifikasi istilah yang tidak diketahui TIDAK ADA II. Langkah 2 Rumusan Masalah No. 1. Masalah Seorang laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa.

III.

Langkah 3 Analisis Masalah GAMBARAN MIND MAPPING


Laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa

Memori

Neurotransmitte

Ota

Makroskopis

Faktor yang mempengaruhi

Mekanisme penyimpanan memori

Jenis memori

Mikroskopis kelaina n Usia Lingkunga n

Keterangan Mind Map : Struktur Otak Daerah otak yang berperan dalam memori (ingatan) adalah Lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik dan serebellum.1 I. LOBUS TEMPORALIS

Gambar 1. Sumber: Bagian lobus temporalis dari hemispherium cerebri terletak di bawah fissura lateralis cerebri (sylvii) dan berjalan ke belakang sampai fissura parieto-occipitalis. Sulcus temporalis superior berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar dengan fissura lateralis cerebri. Sulcus temporalis medialis terletak di bawah sejajar dengan sulcus temporalis superior, sedikit di bawahnya. Gyrus temporalis medius terdapat diantara sulcus temporalis superior dan medius.Gyrus temporalis inferior berada dibawah sulcus temporalis medius dan berjalan menuju ke posterior untuk berhubungan dengan gyrus occipitalis inferior. Gyrus temporalis tranversalis (gyrus Heschl) menempati bagian posterior dari bagian temporalis superior (batas inferior fissura lateralis cerebri). Sulcus temporalis inferior berjalan sepanjang permukaan inferior lobus temporalis, dari polus temporalis di sebelah depan sampai pada polus occipital di belakang. Gyrus fusiformis atau occipitotemporalis berada di sebelah medial dan gyrus temporalis inferior disebelah lateral terhadap sulcus temporalis inferior. Fissura hippocampalis berjalan di sepanjang permukaan inferomedial lobus temporalis, dari daerah splenium corpus callosum sampai pada uncus. Gyrus parahippocampalis terletak di antara fissura hippocampalis dan bagian anterior fissura collateralis. Bagian anteriornya melengkung berbentuk kaitan dan dikenal sebagai uncus.2
4

II.

KORTEKS PREFRONTALIS Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak, terletak di depan daerah motor dan premotor.2 Korteks prefrontal yang berperan utama dalam memadukan kemampuan berfikir kompleks yang berkaitan dengan ingatan sementara. Korteks prefrontal tidak saja berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk menahan data-data relevan online tetapi juga berperan besar dalam apa yang disebut sebagai fungsi eksekutif yang melibatkan manipulasi dan integrasi informasi untuk perencanaan, pemilihan prioritas, pemecahan masalah dan pengorganisasian aktivitas. Korteks prefrontal melaksanakan fungsi-fungsi berpikir kompleks ini dengan bekerja sama dengan semua regio sensoris otak, yang berhubungan dengan korteks prefrontal melalui koneksi-koneksi saraf.3 Orbitofrontal cortex (OFC) :

Gambar 2. Sumber: OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari magnocellular, nukleus medial (tengah tengah) dari mediodorsal thalamus. OFC merupakan bagian yang berperan pada proses kogntif decision-making dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi untung-rugi dari suatu tindakan berdasarkan konstruk konstruk dari reward dan punishment yang sudah dapat dipelajari. Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :

Gambar 3. Sumber: Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan fungsi eksekutif seperti working memory, pembentukan niat tindakan yang goal-directed, penalaran abstrak, dan pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini otak diyakini penting untuk pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk penilaian kembali dan penekanan dari pengaruh perasaan negatif. Perannya dalam pengendalian bukan hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam proses pengambilan keputusan. Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)

Gambar 4. Sumber:

Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara tidak dapat dilakukan dalam working memory (misalnya, mengingat nomor telepon yang baru saja dikatakan sebelum diketik pada telepon). III. KORTEKS SEREBRUM Fungsi dari korteks serebrum : Persepsi sensorik Kontrol gerak volunter Bahasa Sifat pribadi Proses mental canggih, misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreativitas, dan kesadaran diri.

IV.

SISTEM LIMBIK (RHINENCEPHALON)

Gambar 5. Sumber: http://blog.uad.ac.id/nuniklarasati/files/2011/12/anatomi_otak.jpg (11 desember 2012). Sistem limbik adalah sistem yang hanya dimiliki oleh mamalia. Sistem ini mengatur perilaku atau motivasi, kondisi emosi, serta pembentukan memori. Selain itu, sistem limbik juga mengatur suhu tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, dan berbagai aktivitas pengaturan perawatan tubuh kita. Berikut merupakan bagian-bagian penting dalam sistem limbik :4

Hipokampus adalah daerah penting yang mengatur pembentukan emosi, proses belajar, dan pembentukan memori. Hipokampus adalah sumber kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat hidup.
7

Amigdala

berperan

penting

dalam

membentuk

sikap

agresif,

respons

defensif/mempertahankan diri dan kepentingan, makan-minum, serta petilaku seksual. Amigdala terkait erat dengan respons manusia terhadap ketakutan, kecemasan, dan rasa ketidaknyamanan.

Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbik yang berperan dalam pengaturan hormonal (endokrinologi), dikenal sebagai induk dari para kelenjar hormon. Tugasnya antara lain adalah mengatur kadar gula darah, garam, tekanan darah, dan hormon lainnya. Hipotalamus juga mengatur sistem saraf otonom yang mengendalikan prosesproses faali tubuh seperti sirkulasi darah, sistem pencernaan, dan ekskresi. Hipotalamus juga merupakan termostat tubuh yang mengatur suhu, kebutuhan cairan, dan rasa haus

V. SEREBELLUM Permukaan: permukaan cerebellum mempunyai banyak sulcus dan alur, yang memberikan gambaran berlapis-lapis dan makin dipertegas oleh beberapa fissura yang dalam yang membagi cerebellum menjadi beberapa lobus. Sejumlah besar sulcus yang lebih dangkal pada masing-masing lobus memisahkan setiap folia yang satu dengan yang lain.

Gambar 6. Sumber: Lobus: cerebellum terdiri atas bagian medial yang kecil dan tidak berpasangan yaitu vermis; ada 2 massa lateral yang besar, yaitu hemispherium cerebelli. Struktur interna: struktur interna cerebellum ditandai oleh lapisan cortex dan massa interna substansia alba yang didalamnya terdapat sekelompok nucleus.2

Struktur Saraf Otak (Nervus Cranial)

Gambar 7. Sumber: Tabel 1. Nervus Cranial

Nomor Nama I Olfaktori

Jenis Sensori

Fungsi Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II

Optik

Sensori

Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III IV V

Okulomotor Troklear Trigeminal

Motorik Motorik

Menggerakkan sebagian besar otot mata Menggerakkan beberapa otot mata

Gabungan Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan Motorik: Menggerakkan rahang

VI VII

Abdusen Fasial

Motorik

Abduksi mata

Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIII

Vestibulokoklear Sensori

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan


9

keseimbangan Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara IX Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI XII Aksesori Hipoglosal Motorik Motorik Mengendalikan pergerakan kepala Mengendalikan pergerakan lidah

Mikroskopik Struktur Otak KORTEKS CEREBRI Cortex cerebri secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex dan isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau pada bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex (neocortex) merupakan tipe yang lebih sering dijumpai pada sebagian besar hemispherium cerebri. Tipe ini tersusun dari enam lapisan sel yang mempunyai asal embriologi sendiri-sendiri di dalam massa substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:4

10

Gambar 8 . Sumber: 1. Lamina molecularis Lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari dalam cortex. 2. Lamina granularis externa Lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil. 3. Lamina pyramidalis externa Berisi sel-sel piramid yang kerapkali tersusun berbaris. 4. Lamina granularis interna Biasanya merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa dengan sel di dalam lamina granularis externa (2). 5. Lamina ganglionaris Pada sebagian besar daerah, mengandung sel-sel piramid yang lebih besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari pada sel-sel piramid di dalam lamina pyramidalis externa (3). 6. Lamina fusiformis Tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya memasuki substansia alba didekatnya.

CEREBELLUM

Gambar 9. Sumber:

11

Cortex cerebellum memiliki gambaran yang agak khas. Pemeriksaan mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling luar dan lapisan granular yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel saraf dan pada sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian dalam berjalan melewati lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata serupa dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan antara lapisan molecular dan granular. Serabut-serabut pemanjat (climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei olivarius inferior yang berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje. Lapisan granular mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel)berjalan lurus serta memanjang, membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinje.4 Neuron5

Gambar 10. Sumber: Neuron dan prosesusnya serta sinaps berperan pada alur informasi pada system saraf. Di sinaps, informasi dihantarkan dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui zat kimia yang disebut neurotransmitter.

12

Neuron memiliki berbagai variasi ukuran, bentuk, jumlah prosesus sel, dan panjang prosesus sel. Morfologik neuron yang bermacam-macam ini menggambarkan adanya adaptasi terhadap perubahan fungsional yang terjadi sangat bervariasi. Neuron dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu neuron transmisi dan neuron sekretorik. Neuron Transmisi merupakan bagian terbesar dari neuron. Sel neuron ini memiliki dendrit, badan sel, dan sebuah axon. Berdasarkan atas banyaknya penjuluran neuron transmisi ada beberapa tipe antara lain: a. Neuron Unipoler Sejati Neuron ini hanya memiliki sebuah axon, tipe ini terdapat terbatas pada sistem saraf yang sedang berkembang. Selain itu juga ada yang tampak penjuluran yang keluar dari badan sel dan kemudian baru terjadi pemisahan antara neuron dan dendrit. Apabila penjuluran tersebut pendek dan segera terpisah disebut neuron pseudo-unipolar. Tipe neuron ini umumnya bersifat sensoris. Axon dan dendritnya bersatu dekat dengan badan selnya, tapi di badan sel masih terlihat terlihat sedikit terpisah sebelum penjuluran itu menyatu. Pada retina mata terdapat sel amacrin yang tidak memiliki axon, sehingga neuron ini juga disebut neuron-anaxonik. b. Neuron Bipoler neuron ini memiliki sebuah dendrit utama dan sebuah axon yang terletak pada kutub badan sel yang berlawan. Disini jelas terlihat dua penjuluran yang terpisah jelas keluar dari badan selnya, dimana yang satu sebagai neurit (axon) dan satunya lagi sebagai dendrit. Contoh neuron tipe ini terdapat pada: retina mata, ganglion vestibulare, Ganglion spinale, sel olfaktorius. c. Neuron Multipoler Neuron ini mempunyai banyak penjuluran, tapi yang jelas terlihat hanya satu akan berfungsi sebagai axon dan selebihnya sebagai dendrit. Tipe ini paling banyak ditemukan. Pada susunan syaraf pusat terbatas dijumpai pada: neuron piramidal, sel Purkinje, dan neuron motoris dari cornua ventralis tulang belakang.

Sebuah neuron (sel saraf) biasanya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu badan sel, dendrit, dan akson. Dendrit berfungsi untuk memperluas permukaan neuron, mirip dengan cabang-cabang pohon. Dendrit biasanya lebih pendek dibandingkan dengan axon, bercabangcabang secara kontinyu hingga terkecil. Permukaan dendrit maupun badan sel tertutupoleh spina atau gemmula yang merupakan hubungan synaps dengan axon terminal dari sel syaraf

13

lainnya. Isi sitoplasma sama dengan sitoplasma badan sel. Benda Nissl hanya terbatas pada bagian proximal dendrit. Axon atau axis silinder timbul dari axon hillock di perikarion. Prosesus yang tunggal ini permukaannya licin dan diameter ukurannya konstan. Sebelum berakhir pada efektor terlebih dahulu bercabang-cabang membentuk telodendron. Membran plasma axon disebut juga axolemma. Segmen permulaan tempat munculnya dari badan sel merupakan tempat permulaan myelinisasi, selain itu di tempat ini mempunyai ambang exitasi yang lebih rendah dibandingkan pada dendrit dan badan sel. Nodus ranvier terdapat pada beberapa tempat disepanjang axon bermyelin dan merupakan tempat diskontinyu dari selubung myelin.. Pada tempat tersebut axon disebungi oleh processus sitoplasmik sel glia. Pada Nodus Ranvier axon menebal. Secara fungsional Nodus Ranvier merupakan konduksi saltatorik impuls yaitu tempat meloncatnya gelombang depolarisasi dari satu nodus ke nodus berikutnya. Organel seperti mitokondria, neurotubulus, neurofilamen, SER, dan benda Nissl tidak dijumpai pada axon hillock maupun pada axon. Karena panjangnya prosesus maka akan terjadi masalah transportasi impuls maupun zat-zat lainnya. Aliran material ada 2 macam yaitu material yang mengalir dari badan sel disebut somatopugal (retrograde) dan aliran materian ke badan sel disebut somatopetal (anterograde). Aliran somatopugal ada 2 macam yaitu: aliran axoplasmik lambat dan aliran axoplasmik cepat. Sebagian besar material dalam axoplasma bergerak lambat dengan kecepatan 0,5 5 mm/hari, hal ini diperlukan dalam mengangkut material yang besdar untuk pemeliharaan, penggantian organela yang sud ah tua atau untuk reparasi axon. Namun ada juga material yang mengalir dengan kecepatan 10 200 mm/hari yang merupakan aliran cepat. Aliran cepat ini menggunakan bantuan organel neurotubulus sebagai alat transport. Material yang diangkut dengan cepat ini digunakan untuk keperluan berlangsungnya fungsi synaps axon. Sehubungan sifat badan sel yang tanggap terhadap perubahan axon terjadi juga aliran somatopetal (anterograde). Neurotransmitter6 Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari neuron satu ke neuron lainnya. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis. Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang ada antara lain :

14

1. Asetilkolin, terletak pada celah efektor motorik dan pada beberapa bagian otak. Asetilkolin berfungsi eksitasi dan inhibisi serta yang berkaitan dengan memori. 2. Dopamine: mendorong untuk melakukan pekerjaan dan motivasi, keinginan, kesenangan, berkaitan dengan hubungan dan cinta. 3. Serotonin, terletak pada sistem saraf pusat. Fungsi serotonin sebagian besar adalah inhibisi, berkaitan erat dengan emosi, perasaaan dan tidur. 4. Histamin, terletak diotak. Sebagain besar histamin berfungsi inhibisi, pengaturan suhu tubuh dan mengatur keseimbangan tubuh. 5. Endorfin, terletak pada beberapa daerah SSP, retina dan saluran pencernaan. Fungsi endorfin adalah menghambat nyeri. 6. Norepinefrin, terletak pada beberapa daerah SSP dan bagian susunan saraf simpatis. Norapenefrin berfungsi untuk mengatur efektor simpatis, respon emosi. Mekanisme Kerja Neurotransmitter Neurotransmitor terikat pada reseptor membrane pasca sinaptik sel-sel tetangganya. Untuk banyak substansi sinyal ini, terdapat beberapa tipe reseptor yang menyebabkan jalur sinyal yang berbeda-beda. Pada beberapa keadaan, reseptor merupakan kanal-kanal ion yang diatur oleh ligan , misalnya GABA dan glisin. Akan tetapi sebagian besar reseptor neurotransmitor hanya mengatur kanal-kanal ion secara tidak langsung melalui protein G.7 Sebagian besar daripada neurotransmitor merangsang pembukaan kanal ion, hanya sebagian kecil yang menyebabkan suatu penutupan. Potensial membrane sel-sel pasca sinaptik diubah, tergantung tipe kanalnya. Suatu penurunan potensial membrane, misalnya melalui pembukaan Na+, menyebabkan suatu stimulasi potensial aksi pasca sinaptik. Suatu peningkatan, misalnya melalui pembukaan kanal Cl-, sebaliknya menyebabkan suatu hambatan.7 Memori Ingatan berasal dari perubahan di transmisi sinaptik antara neuron-neuron yang terjadi akibat aktivitas saraf sebelumnya. Perubahan-perubahan ini menyebabkan terbentuknya jaras baru, jaras terfasilitasi, atau hambatan jaras di sirkuit saraf yang sesuai. Jaras yang baru atau yang telah berubah dinamai jejak ingatan (memory traces). Meskipun kita berpikir bahwa
15

adalah kumpulan positif pengalaman sebelumnya, mungkin banyak dari ingatan, dalam arti tertentu, adalah ingatan negative. Pikiran kita dibanjiri oleh informasi sensori, dan salah satu fungsi penting otak adalah kemampuannya mengabaikan informasi yang irelevan atau berlebihan. Proses ini disebut habituation (kebiasaan). Sebaliknya, otak juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan atau menyimpan jejak ingatan tertentu melalui fasilitasi sirkuit-sirkuit sinaptik, suatu mekanisme yang disebut sensitisasi ingatan.8 Jelaslah bahwa sebagian ingatan hanya bertahan beberapa detik, sementara yang lain dalam bilangan jam, hari, bulan, atau tahun. Karena itu, ingatan dikelompokkan dalam dua kategori:3 1. Memori Jangka Pendek. Informasi yang baru diperoleh pada awalnya diendapkan di ingatan jangka pendek, yang kapasitas penyimpanannya terbatas. Informasi dalam ingatan jangka pendek mengalami salah satu dari dua nasib. Informasi ini segera dilupakan. Misalnya, lupa nomor telepon setelah anda melihatnya dan memutar nomornya, atau dipindahkan ke dalam mode ingatan jangka panjang yang lebih permanen melalui latihan aktif atau pengulangan. Daur ulang informasi yang baru diperoleh melalui ingatan jangka pendek memperbesar kemungkinan bahwa informasi baru ini aan terkonsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. 2. Memori jangka panjang Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada kapasitas untuk ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi pada jejak ingatan jangka panjang tampaknya diproses dan dikodifikasi, kemudin disimpan dengan ingatan ingatan lain dari jenis yang sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan pedengaran. Organisasi ini memudahkan pencarian simpanan ingatan agar informasi yang diinginkan dapat diperoleh. Ingatan jangka panjang diperkirakan terjadi karena perubahan struktural di sinaps yang meningkatkan atau menekan hantaran sinyal. Perubahan-perubahan struktural ini mencakup8 : 1. Peningkatan jumlah tempat pembebasan vesikel sinaps. 2. Peningkatan jumlah tempat pembebasan vesikel sinaps. 3. Peningkatan jumlah terminal sinaps. 4. Perubahan bentuk dan jumlah duri atau tonjolan sinaps.
16

Tabel 1. Perbandingan Ingatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang8 KARAKTERISTIK INGATAN JANGKA PENDEK Waktu penyimpanan setelah memperoleh informasi baru Segera INGATAN JANGKA PANJANG Kemudian; harus dipindahkan dari ingatan jangka pendek ke jangka panjang melalui konsolidasi; ditingkatkan oleh latihan atau daur ulang informasi malalui cara jangka pendek Kapasitas penyimpanan waktu penggalian kembali (mengingat) Terbatas Cepat Sangat besar Lebih lambat, kecuali untuk ingatan yang sudah mendarah daging, yang cepat di gali kembali Ketidak mampuan menggali kembali (lupa) Dilakukan secara permanen; ingat cepat menghilang kecuali apabila dikonsolidasikan Ketidakmampuan mengakses biasanya hanya sesaat; jejak ingtan yang relatif stabik ke dalam ingatan jangka panjang Mekanisme penyimpanan Melibatkan modifikasi sementara fungsi sinapssinaps yang sudah ada, misalnya mengubah jumlah neuron transmiter yang dikeluarkan. Melibatkan perubahan fungsional atau strukturalyang relatif lebih permanen anatara neuronneuron yang sudah ad, mislanya pembentukan sinapsbaru, sintesis protein baru memiliki peran penting.

17

Mekanisme Penyimpanan Memori Jangka Pendek9,10 Penyimpanan memori jangka pendek berkaitan dengan habituasi dan sensitisasi. Habituasi merupakan pengurangan respon terhadap adanya stimulus yang sama secara berulang, terutama jika tidak ada pengaruh seperti hukuman atau hadiah. Sedangkan sensitisasi merupakan peningkatan respon terhadap stimulus yang ringan menyertai stimulus yang kuat atau berbahaya. Kedua bentuk pembelajaran ini mempengaruhi tempat yang sama dengan cara yang berbeda. Habituasi menekan aktivitas sinaps pada bagian aferen dan eferen sedangkan sensitisasi meningkatnya. Habituasi. Saat sebuah potensial aksi tiba pada terminal akson presinaps, kanal Ca2+ terbuka sehingga Ca masuk ke dalam sel untuk memicu eksositosis neurotransmitter. Pada habituasi, pembukaan kanal Ca ini tidak terjadi atau berkurang. Habituasi merupakan bentuk proses belajar yang paling umum dan merupakan proses belajar pertama pada bayi. Dengan belajar untuk tidak mengindahkan stimulus tertentu, stimulus-stimulus lain yang lebih penting akan lebih diperhatikan. Sensitisasi. Berkebalikan dengan habituasi, pada sensitisasi pembukaan kanal kalsium justru meningkat. Oleh karena itu, terjadi peningkatan pelepasan neurotransmitter sehingga potensial postsinaps juga menjadi lebih besar. Neurotrasmiter serotonin dilepaskan dari interneuron yang bersinaps pada terminal presinaps sehingga terjadi peningkatan pelepasan neurotransmitter presinaps sebagai respon atas potensial aksi. cAMP di dalam terminal presinaps yang akan menybabkan pengeblokan kanal K+. Hal tersebut akan memperpanjang potensial aksi pada terminal presinaps mengingat fungsi kanal K+ pada repolarisasi terhambat. Mekanisme Memori Jangka Panjang9,10 Jika pada memori jangka pendek terjadi perubahan sementara berupa penguatan sinaps, pada memori jangka panjang terjadi aktivasi gen spesifik yang mengontrol sintesis protein yang dibutuhkan untuk oerubahan structural dan fungsional jangka panjang.

18

cAMP akan menginisiasi jalur intraseluler yang akan mengubah gen yang akan menghasilkan asam amino baru. Immediate early genes (IEGs) yang juga berperan pada konsolidasi memori. Gen tersebut akan memicu sintesis protein yang mengkode memori jangka panjang. Selain itu, terdapat juga modifikasi jangka panjang pada pelepasan neurotransmitter oleh kejadian biokimia yang tetap dipertahankan yang awalnya diinisiasi oleh proses memori jangka pendek. Bagian otak yang mengalami perubahan pada proses belajar dan pembentukan memori tidak hanya substansia abu-abu saja melainkan juga substansi putih otak seperti semakin banyaknya myelin pada sekeliling akson khususnya pada orang dewasa. Neuron menghasilkan neurugulin yang mngatur hal tersebut. Semakin banyak myelin, kecepatan konduksi sinyal semakin cepat. Selain itu, beberapa hormone dan neuropeptida juga dapat mempengaruhi proses belajar dan memori. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMORI 1) Kelainan11
-

Mengalami depresi Penderita depresi berat juga mengalami gangguan pada sel-sel otak. Bahkan, ketika depresi berlangsung, ada kemungkinan kondisi ini bisa membunuh sel-sel otak, sehingga menyebabkan daya ingat merosot.

Mengonsumsi obat alergi atau pil tidur Obat-obatan untuk mengatasi masalah seperti insomnia, alergi, dan gangguan perencanaan, ternyata juga juga bisa menyebabkan fungsi otak terganggu

Kurang Istirahat Otak mengandalkan aktivitas tidur untuk menyimpan memori baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang tidur enam jam setiap malam selama dua minggu mungkin tidak merasa kurang tidur. Namun, setelah dilakukan tes memori secara substansial, hasilnya mereka sulit mengingat memori jangka pendek.

Makan Terlalu Banyak Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

19

2) Usia12 Bayi: memori deklaratif belum terbentuk. Anak sampai usia 2 tahun: memori deklaratf belum berkembang, proses memori: masih refleksif, setelah dewasa: hampir tidak ingat peristiwa masa tersebut. Usia lanjut: mungkin fungsi lobus frontalis yang tidak lagi efisiensi gangguan pemanggilan memori kata, hipokampus: rentan terhadap proses penuaan. Usia 62-100 tahun: gangguan konsolidasi ke memori jangka panjang. 3) Lingkungan13 Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk: Lapisan kortikal otak >tebal Struktur neuronal > rumit Situasi lingkungan: distraksi menggangu memori jangka pendek. 4) Trauma13 Geger otak, strokeamnesia retrograd. Kehilangan kesadaran setelah terpukulisi memori jangka pendek terhapushilang memori peristiwa yang terjadi jam sebelumnya. Trauma hebat: mengganggu akses ke memori jangka panjang. Terapi kejutan listrikkehilangan memori jangka pendek (amnesia) namun tidak mengganggu memori jangka panjang. 5) Lesi dalam struktur otak13 Lesi bagian medial lobus temporalis: regio kritis untuk konsolidasi memoriamnesia anterograd=tidak dapat membentuk memori jangka panang baru. Memori sebelum onset penyakit: tidak terganggu. Pada manusia: kerusakan hipokampusamnesia global. Degenerasi bagian medial dekat garis tengah otaksindroma korsakof. Ditandai: amnesia global (akoholisme kronik). Kerusakan diensefalon (stroke, jejas, infeksi, tumor) amnesia. Pola gangguan memori = pada pengangkatan hipokampus dan amgidala.

20

IV.

Langkah 4 Hipotesis No. 1. HIPOTESIS Laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa karena adanya gangguan mekanisme penyimpanan memori.

V.

Langkah 5 Melakukan sasaran pembelajaran No. 1. 2. 3. 4. Sasaran Pembelajaran Struktur otak yang terlibat Menjelaskan mengenai mekanisme penyimpanan memori Perbedaan jenis-jenis memori Faktor-faktor yang mempengaruhi

PENUTUP
I. Kesimpulan Sering lupa dipengaruhi oleh gangguan pada mekanisme penyimpanan memori, faktor-faktor yang mempengaruhi seperti kelainan, usia dan lingkungan. II. Rumusan Pembuktian Hipotesis Sering lupa dipengaruhi oleh gangguan pada mekanisme penyimpanan memori, faktor-faktor yang mempengaruhi seperti kelainan, usia dan lingkungan. (HIPOTESA TERBUKTI)

21

Daftar Pustaka
1. Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011. 2. Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional.Yogyakarta; 2006.h. 3-149. 3. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.169, 171-80. 4. Geneser F. Atlas berwarna histologi.Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65. 5. Baehr M, Frotscher M. Diagnosis topik neurologis DUUS. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.h.2-13,276-87. 6. Marks DB, Pendit BU, Suyono J, editor. Biokimia kedokteran dasar : sebuah pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2000. 7. Koolman J, Rohm KH. Atlas berwarna dan teks biokimia. Jakarta : Hipokrates; 2001.h.301-7. 8. Ward JPT, Clarke RW, Linden RWA. At a glance fisiologi. Jakarta : Erlangga; 2001.h.310-7.Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007. p. 104-34. 9. Fitantra JB. Memori. 24 Desember 2011. Diunduh dari

www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/neurosainskedokteranklinis/memori, 15 April 2012. 10. Gay WR, Rothenburger A. Atlas berwarna dan teks fisiologi. Jakarta : Hipokrates; 2000.h.209-1,294-5. 11. Rubinstein L. Energy Metabolism In Encyclopedia of Nutrition. 2nd ed. New York: Academic Press; 2003. 12. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005. 13. Sumadikarya IK. Buku ajar Neurosains. Jakarta; 2012. Food Sciences &

22

You might also like