You are on page 1of 17

Etika Profesi Kedokteran

Adhi Pasha Dwitama 102008064 Kelompok A6 Mahasiswa Semester V !ak"ltas Kedokteran #ni$ersitas Kristen Krida %a&ana 'l( Ar)"na #tara *o(6 'akarta +arat 11,10 www("krida(a&(id

Abstrak: Di dalam praktek kedokteran terdapat aspek etik dan aspek hukum yang sangat luas, yang sering tumpang-tindih pada suatu issue tertentu, seperti pada informed consent, wajib simpan rahasia kedokteran, profesionalisme, dll. Bahkan di dalam praktek kedokteran, aspek etik seringkali tidak dapat dipisahkan dari aspek hukumnya, oleh karena banyaknya norma etik yang telah diangkat menjadi norma hukum, atau sebaliknya norma hukum yang mengandung nilai-nilai etika. Kata kunci: etika, informed consent. BAB 1 Pendahuluan 1. Latar Belakang Kode etik kedokteran adalah sistem norma- nilai dan at"ran profesional tert"lis .an/ se&ara te/as men.atakan apa .an/ 0enar dan 0aik dan apa .an/ tidak 0enar dan tidak 0aik 0a/i dokter dan tena/a medis( Kode etik men.atakan per0"atan apa .an/ 0enar ata" salah- per0"atan apa .an/ har"s dilak"kan dan apa .an/ har"s dihindari( A/ar dokter mem0erikan )asa se0aik10aikn.a kepada pasien- adan.a kode etik kedokteran akan melind"n/i per0"atan .an/ tidak profesional( Ketaatan tena/a medis terhadap kode etik kedokteran mer"pakan ketaatan nal"riah .an/ telah 0ersat" den/an pikiran- )iwa dan perilak" tena/a profesional( 'adi ketaatan it" ter0ent"k dari masin/1 masin/ oran/ 0"kan karena paksaan( Den/an demikian tena/a medis merasa 0ila dia 1

melan//ar kode etik kedokteran n.a sendiri maka profesin.a akan r"sak dan .an/ r"/i adalah dirin.a sendiri( 2. Tujuan 2")"an dari pem0"atan makalah ini adalah "nt"k men/etah"i tentan/ etika profesi kedokteran- informed &on&ent- rahasia kedokteran- dan dampak h"k"m .an/ tim0"l dari kep"t"san dokter( BAB II Isi Skenario: Seoran/ pasien laki1laki datan/ ke praktek dokter( Pasien ini dan kel"ar/an.a adalah pasien lama dokter terse0"t- dan san/at akra0 serta sell" mendisk"sikan kesehatan kel"ar/an.a den/an dokter terse0"t( Kali ini pasien laki1laki ini datan/ sendirian dan men/ak" telah melak"kan h"0"n/an den/an wanita lain semin//" .an/ lal"( Ses"dah it" ia masih tetap 0erh"0"n/an den/an istrin.a( D"a hari terakhir ia men/el"h 0ahwa alat kemal"ann.a men/el"arkan nanah dan terasa n.eri( Setelah diperiksa tern.ata ia menderita 34( Pasien tidak in/in istrin.a tah"- karena 0isa ter)adi perten/karan diantara ked"an.a( Dokter tah" 0ahwa men/o0ati pen.akit terse0"t pada pasien ini tidaklah s"lit- tetapi oleh karena ia telah 0erh"0"n/an )"/a den/an istrin.a maka m"n/kin istrin.a )"/a s"dah tert"lar( strin.a )"/a har"s dio0ati( I. Prinsip etika kedokteran Kode Etik Kedokteram ndonesia

Kewa)i0an #m"m Pasal 1 Setiap dokter har"s men)"n)"n/ tin//i- men/ha.ati dan men/amalkan s"mpah dokter( Pasal 2 Seoran/ dokter har"s senantiasa 0er"pa.a melaksanakan profesin.a ses"ai den/an standar profesi .an/ tertin//i( 2

Pasal 5 Dalam melak"kan peker)aan kedokterann.a- seoran/ dokter tidak 0oleh dipen/ar"hi oleh ses"at" .an/ men/aki0atkan hilan/n.a ke0e0asan dan kemandirian profesi( Pasal 4 Setiap dokter har"s men/hindarkan diri dari per0"atan .an/ 0ersifat mem")i diri( Pasal , 2iap per0"atan ata" nasehat .an/ m"n/kin melemahkan da.a tahan psikis ma"p"n fisik han.a di0erikan "nt"k kepentin/an dan ke0aikan pasien- setelah memperoleh perset")"an pasien( Pasal 6 Setiap dokter har"s senantiasa 0erhati1hati dalam men/"m"mkan dan menerapkan setiap penem"an teknik ata" pen/o0atan 0ar" .an/ 0el"m di")i ke0enarann.a dan hal1hal .an/ dapat menim0"lkan keresahan mas.arakat( Pasal 6 Seoran/ dokter han.a mem0eri s"rat keteran/an dan pendapat .an/ telah diperiksa sendiri ke0enarann.a( Pasal 6a Seoran/ dokter har"s- dalam setiap praktik medisn.a- mem0erikan pela.anan medis .an/ kompeten den/an ke0e0asan teknis dan moral sepen"hn.a- disertai rasa kasih sa.an/ 7&ompassion8 dan pen/hormatan atas marta0at man"sia( Pasal 60 Seoran/ dokter har"s 0ersikap )")"r dalam 0erh"0"n/an den/an pasien dan se)awatn.a- dan 0er"pa.a "nt"k men/in/atkan se)awatn.a .an/ dia ketah"i memiliki kek"ran/an dalam karakter ata" kompetensi- ata" .an/ melak"kan penip"an ata" pen//elapan- dalam menan/ani pasien Pasal 6& Seoran/ dokter har"s men/hormati hak1hak pasien- hak1hak se)awatn.a- dan hak tena/a kesehatan lainn.a- dan har"s men)a/a keper&a.aan pasien Pasal 6d

Setiap dokten har"s senantiasa men/in/at akan kewa)i0an melind"n/i hid"p makhl"k insani( Pasal 8 Dalam melak"kan peker)aann.a seoran/ dokter har"s memperhatikan kepentin/an mas.arakat dan memperhatikan sem"a aspek pela.anan kesehatan .an/ men.el"r"h 7promotif- pre$entif- k"ratif dan reha0ilitatif8- 0aik fisik ma"p"n psiko1 sosial- serta 0er"saha men)adi pendidik dan pen/a0di mas.arakat .an/ se0enar1 0enarn.a( Pasal 9 Setiap dokter dalam 0eker)a sama den/an para pe)a0at di 0idan/ kesehatan dan 0idan/ lainn.a serta mas.arakat- har"s salin/ men/hormati( Kewa)i0an Dokter 2erhadap Pasien Pasal 10 Setiap dokten wa)i0 0ersikap t"l"s ikhlas dan memper/"nakan se/ala ilm" dan ketrampilann.a "nt"k kepentin/an pasien( Dalam hal ini ia tidak mamp" melak"kan s"at" pemeriksaan ata" pen/o0atan- maka atas perset")"an pasien-ia wa)i0 men")"k pasien kepada dokten .an/ memp"n.ai keahlian dalam pen.akit terse0"t( Pasal 11 Setiap dokter har"s mem0erikan kesempatan kepada pasien a/ar senantiasa dapat 0erh"0"n/an den/an kel"ar/a dan penasehatn.a dalam 0eri0adat dan ata" dalam masalah lainn.a( Pasal 12 Setiap dokter wa)i0 merahasiakan se/ala ses"at" .an/ diketah"in.a tentan/ seoran/ pasien- 0ahkan )"/a setelah pasien it" menin//al d"nia( Pasal 15 Setiap dokter wa)i0 melak"kan pertolon/an dar"rat se0a/ai s"at" t"/as perikeman"siaan- ke&"ali 0ila ia .akin ada oran/ lain 0ersedia dan mamp" mem0erikann.a( Kewa)i0an Dokter 2erhadap 2eman Se)awat Pasal 14

Setiap dokter memperlak"kan teman se)awatn.a se0a/aimana ia sendiri in/in diperlak"kan( Pasal 1, Setiap dokter tidak 0oleh men/am0il alih pasien dan teman se)awat- ke&"ali den/an perset")"an ata" 0erdasarkan prosed"r .an/ etis( Kewa)i0an Dokter 2erhadap Diri Sendiri Pasal 16 Setiap dokter har"s memelihara kesehatann.a- s"pa.a dapat 0eker)a den/an 0aik( Pasal 16 Setiap dokter har"s senantiasa men/ik"ti perkem0an/an ilm" pen/etah"an dan teknolo/i kedokteran:kesehatan(1 Etika Profesi Kedokteran 'enis h"0"n/an dokter1pasien san/at dipen/ar"hi oleh etika profesi kedokteran- se0a/ai konsek"ensi dari kewa)i0an1kewa)i0an profesi .an/ mem0erikan 0atasan ata" ram0"1ram0" h"0"n/an terse0"t( Kewa)i0an1kewa)i0an terse0"t tert"an/ di dalam prinsip1prinsip moral profesi( Sifat h"0"n/an antara dokter den/an pasien 0erkem0an/ dari sifat paternalistik hin//a ke sifat kontrakt"al dan fiduciary( Pada masa se0el"m tah"n 19,01an paternalistik dian//ap se0a/ai sifat h"0"n/an .an/ palin/ tepat- dimana dokter menent"kan apa .an/ akan dilak"kan terhadap pasien 0erdasarkan prinsip 0enefi&en&e 7sem"a .an/ ter0aik "nt"k kepentin/an pasien- dipandan/ dari kedokteran8( Prinsip ini telah men/a0aikan hak pasien "nt"k t"r"t menent"kan kep"t"san( Sampai kem"dian pada tah"n 19601an dikem0an/kanlah sifat h"0"n/an kontrakt"al antara dokter den/an pasien .an/ menitik0eratkan kepada hak otonomi pasien dalam menent"kan apa1apa .an/ 0oleh dilak"kan terhadapn.a( Kem"dian sifat h"0"n/an dokter1pasien terse0"t dikoreksi oleh para ahli etika kedokteran men)adi h"0"n/an ficuiary 7atas dasar niat 0aik dan keper&a.aan8- .ait" h"0"n/an .an/ menitik0eratkan nila1nilai ke"tamaan 7virtue ethics8( Sifat h"0"n/an kontrakt"al dian//ap meminimalkan m"t" h"0"n/an karena han.a melihatn.a dari sisi h"k"m dan perat"ran sa)a- dan dise0"t se0a/ai bottom line ethicts(

Dalam profesi kedokteran dikenal 4 prinsip moral "tama .ait" ; 1( Prinsip otonomi- .ait" prinsip moral .an/ men/hormati hak1hak pasienter"tama hak otonomi pasien 7the rights to self determination8( 2( Prinsip 0enefi&en&e- .ait" prinsip moral .an/ men/"tamakan tindakan .an/ dit")"kan ke ke0aikan pasien( 5( Prinsip non malefi&en&e- .ait" prinsip moral .an/ melaran/ tindakan .an/ memper0"r"k keadaan pasien( Prinsip ini dikenal se0a/ai <primum non nocere ata" do no harm( 4( Prinsip '"sti&e- .ait" prinsip moral .an/ mementin/kan fairness dan keadilan dalam mendistri0"sikan s"m0er da.a 7distributive justice8( 4tonomi pasien dian//ap se0a/ai &erminan konsep self governance, liberty rights dan individual choices. mman"el Kant men/atakan 0ahwa setiap oran/ memiliki kapasitas "nt"k mem"t"skan nasi0n.a sendiri- sedan/kan 'ohn S Mills 0erkata 0ahwa kontrol sosial atas seseoran/ indi$id" han.a sah apa0ila dilak"kan karena terpaksa "nt"k melind"n/i hak oran/ lain( Salah sat" hak pasien .an/ disahkan dalam De&laration of =is0on dari %orld Medi&al Asso&iation 7%MA8 adalah <the ri/hts to a&&ept or to ref"se treatment after re&ei$in/ ade>"ate information?( Se&ara implisit amandemen ##D 4, pasal 283 a.at 718 )"/a men.e0"tkann.a demikian <Setiap oran/ 0erhak atas perlind"n/an diri pri0adi-((( dst?( Selan)"tn.a ## *o 25:1992 tentan/ kesehatan )"/a mem0erikan hak kepada pasien "nt"k mem0erikan perset")"an atas tindakan medis .an/ akan dilak"kan terhadapn.a( @ak ini kem"dian di"raikan di dalam Permenkes tentan/ Perset")"an 2indakan Medis( S"at" tindakan medis terhadap seseoran/ pasien tanpa memperoleh perset")"an terle0ih dah"l" dari pasien terse0"t dapat dian//ap se0a/ai pen.eran/an atas hak oran/ lain ata" per0"atan melan//ar h"k"m( Prinsip otonomi pasien ini dian//ap se0a/ai dasar dari doktrin informed &onsent( 2indakan medis terhadap pasien har"s mendapat perset")"an 7otorisasi8 dari pasien terse0"t- setelah ia menerima dan memahami informasi .an/ diperl"kan(2 II. In or!ed consent

Se0a/ai pelaksanaan Pasal 4, #ndan/1"ndan/ *omor 29 2ah"n 2004 tentan/ Praktik Kedokteran- perl" men/at"r kem0ali perset")"an 2indakan Medik den/an Perat"ran Menteri Kesehatan( Dasar h"k"m dari Perat"ran ini adalah ;

## *o( 25 2ah"n 1992A ## *o( 29 2ah"n 2004A PP *o( 10 2ah"n 1996A PP *o( 52 2ah"n 1996A PEBME*KES *o( 920 2ah"n 1986A PEBME*KES *o( 1,90 2ah"n 1988A KEPME*KES *o( 191 2ah"n 2001A PEBME*KES *o( 1,6, 2ah"n 200,A PEBME*KES *o( 129, 2ah"n 2006( Dalam Perat"ran Menteri ini ditetapkan ; 1( Dalam ketent"an "m"m .an/ dimaks"d den/an ; Perset")"an tindakan kedokteranA Kel"ar/a terdekatA 2indakan Kedokteran ata" Kedokteran 3i/iA 2indakan in$asifA 2indakan kedokteran .an/ men/and"n/ resiko tin//iA Dokter dan dokter /i/iA Pasien .an/ kompeten( 2( Sem"a tindakan kedokteran .an/ akan dilak"kan terhadap pasien har"s mendapat perset")"an( 5( Perset")"an di0erikan oleh pasien .an/ kompeten ata" kel"ar/a terdekat( 4( 2indakan pen/hentian:pen"ndaan 0ant"an hid"p 7with drawin/: withholdin/ life s"pport8 pada pasien har"s mendapat perset")"an kel"ar/a terdekat pasien( ,( Penolakan tindakan kedokteran dapat dilak"kan oleh pasien dan:ata" kel"ar/a terdekatn.a setelah menerima pen)elasan tentan/ tindakan kedokteran .an/ akan dilak"kan( 6( Pelaksanaan tindakan kedokteran .an/ telah mendapat perset")"an men)adi tan//"n/ )awa0 dokter ata" dokter /i/i .an/ melak"kan tindakan kedokteran( 6( Kepala Dinas Kesehatan Pro$insi dan Kepala Dinas Kesehatan Ka0"paten:Kota melak"kan pem0inaan dan pen/awasan den/an meli0atkan or/anisasi profesi terkait ses"ai t"/as dan f"n/si masin/1masin/( Men"r"t PerMenKes no 290:MenKes:Per: :2008 dan ## no 29 th 2004 Pasal 4, serta Man"al Perset")"an 2indakan Kedokteran KK tah"n 2008( maka nformed Consent adalah perset")"an tindakan kedokteran .an/ di0erikan oleh pasien ata" kel"ar/a terdekatn.a setelah mendapatkan pen)elasan se&ara len/kap men/enai tindakan kedokteran .an/ akan dilak"kan terhadap pasien terse0"t( Men"r"t =ampiran SK+ D *o( 519:P:+A(:88 dan Permenkes no ,8,:Men(Kes:Per: D:1989 6

tentan/ Perset")"an 2indakan Medis Pasal 4 a.at 2 men.e0"tkan dalam mem0erikan informasi kepada pasien : kel"ar/an.a- kehadiran seoran/ perawat : paramedik lainn.a se0a/ai saksi adalah pentin/( Perset")"an .an/ ditanda tan/ani oleh pasien ata" kel"ar/a terdekatn.a terse0"t- tidak mem0e0askan dokter dari t"nt"tan )ika dokter melak"kan kelalaian( 2indakan medis .an/ dilak"kan tanpa perset")"an pasien ata" kel"ar/a terdekatn.adapat di/olon/kan se0a/ai tindakan melak"kan pen/ania.aan 0erdasarkan K#@P Pasal 5,1( nformasi:keteran/an .an/ wa)i0 di0erikan se0el"m s"at" tindakan kedokteran dilaksanakan adalah; 1( Dia/nosa .an/ telah dite/akkan( 2( Sifat dan l"asn.a tindakan .an/ akan dilak"kan( 5( Manfaat dan "r/ensin.a dilak"kan tindakan terse0"t( 4( Besiko resiko dan komplikasi .an/ m"n/kin ter)adi daripada tindakan kedokteran terse0"t( ,( Konsekwensin.a 0ila tidak dilak"kan tindakan terse0"t dan adakah alternatif &ara pen/o0atan .an/ lain( 6( Kadan/kala 0ia.a .an/ men.an/k"t tindakan kedokteran terse0"t( Besiko resiko .an/ har"s diinformasikan kepada pasien .an/ dimintakan perset")"an tindakan kedokteran; a( Besiko .an/ melekat pada tindakan kedokteran terse0"t( 0( Besiko .an/ tidak 0isa diperkirakan se0el"mn.a( Pen/e&"alian terhadap kehar"san pem0erian informasi se0el"m dimintakan perset")"an tindakan kedokteran adalah; 1( Dalam keadaan /awat dar"rat 7 emer/ensi 8- dimana dokter har"s se/era 0ertindak "nt"k men.elamatkan )iwa( 2( Keadaan emosi pasien .an/ san/at la0il sehin//a ia tidak 0isa men/hadapi sit"asi dirin.a( 5( Dalam keadaan adan.a pen/ar"h da.a paksa dari seseoran/ 7K#@P pasal 488 ni ter&ant"m dalam PerMenKes no 290:Menkes:Per: :2008( 2")"an nformed Consent; 8

a( Mem0erikan perlind"n/an kepada pasien terhadap tindakan dokter .an/ se0enarn.a tidak diperl"kan dan se&ara medik tidak ada dasar pem0enarann.a .an/ dilak"kan tanpa sepen/etah"an pasienn.a( 0( Mem0eri perlind"n/an h"k"m kepada dokter terhadap s"at" ke/a/alan dan 0ersifat ne/atif- karena prosed"r medik modern 0"kan tanpa resiko- dan pada setiap tindakan medik ada melekat s"at" resiko 7 Permenkes *o( 290:Menkes:Per: :2008 Pasal 5 8 Setelah dokter menent"kan dia/nosis dokter wa)i0 mem0erikan informed &onsent tentan/ pen)elasan men/enai pen.akit apa .an/ sedan/ dideritan.a( Se0aikn.a pen)elasan tentan/ pen.akit ini den/an men//"nakan 0ahasa .an/ awam dan dapat dipahami oleh mas.arakat 0iasa( Selan)"tn.a perl" di)elaskan )"/a terapi medis apa sa)a .an/ men)adi pilihan pen/o0atan pasien 0erserta ke"nt"n/an dan ker"/ian dari terapi terse0"t( Pasien di0eri kewenan/an sepen"hn.a "nt"k memilih terapi .an/ akan di)alanin.a( #nt"k lan/kah pen/o0atan- diperl"kan )"/a perset")"an dari pasien apakah 0ersedia "nt"k melak"kan pen/o0atan tertent"( Dokter )"/a perl" men)elaskan kepada pasien pro/nosis dari pen.akit- dimana pada kas"s ini apa0ila dilak"kan pen/o0atan .an/ terat"r dan men/"0ah perilak" dalam hal ini adalah 0erh"0"n/an seE"al den/an 0"kan istrin.a se0a/ai s"m0er pen"larann.a- serta ma" men/a)ak istrin.a ik"t serta pada )adwal pen/o0atan 0erik"tn.a( Karena apa0ila si pasien telah 0erh"0"n/an den/an istrin.a- maka akan s"lit "nt"k sem0"h se&ara total karena akan kem0ali tert"lar oleh istrin.a .an/ tidak dio0ati 0ersama(2 III. "ahasia kedokteran Pen//"naan kata pri$asi- kerahasiaan dan keamanan serin/kali tert"kar( Akan tetapi terdapat 0e0erapa per0edaan .an/ pentin/- diantaran.a; Pri$asi adalah Fhak indi$id" "nt"k di0iarkan sendiri- termas"k 0e0as dari &amp"r tan/an ata" o0ser$asi terhadap hal1hal pri0adi seseoran/ serta hak "nt"k men/ontrol informasi1informasi pri0adi tertent" dan informasi kesehatanF( Kerahasiaan mer"pakan Fpem0atasan pen/"n/kapan informasi pri0adi tertent"( Dalam hal ini men&ak"p tan//"n/)awa0 "nt"k men//"nakan- men/"n/kapkanata" men/el"arkan informasi han.a den/an sepen/etah"an dan i)in indi$id"F( nformasi .an/ 0ersifat rahasia dapat 0er"pa t"lisan ata"p"n $er0al( 9

Keamanan melip"ti Fperlind"n/an fisik dan elektronik "nt"k informasi 0er0asis komp"ter se&ara "t"h- sehin//a men)amin ketersediaan dan kerahasiaan( 2ermas"k ke dalamn.a adalah s"m0er1s"m0er .an/ di/"nakan "nt"k memas"kkan- men.impan- men/olah dan men.ampaikan- alat1alat "nt"k men/at"r akses dan melind"n/i informasi dari pen/"n/kapan .an/ tak disen/a)a ma"p"n .an/ disen/a)a( Kerahasiaan rekam medis diat"r di dalam ## Praktik Kedokteran pasal 46 a.at

2 .an/ men.atakan 0ahwa Frekam medis har"s disimpan dan di)a/a kerahasiann.a oleh dokter ata" dokter /i/i dan pimpinan sarana kesehatanF( @al .an/ sama dikem"kakan dalam pasal 11 Perat"ran Pemerintah *o 10 tah"n 1966 tentan/ %a)i0 Simpan Bahasia Kedokteran( Selan)"tn.a- pasal 1 PP .an/ sama men.atakan 0ahwa F.an/ dimaks"d den/an rahasia kedokteran adalah se/ala ses"at" .an/ diketah"i oleh oran/1oran/ dalam pasal 5 pada wakt" ata" selama melak"kan peker)aann.a dalam lapan/an kedokteranF( Selan)"tn.a ## Praktik Kedokteran mem0erikan pel"an/ pen/"n/kapan informasi kesehatan se&ara ter0atas- .ait" dalam pasal 48 a.at 728; a( "nt"k kepentin/an kesehatan pasien 0( "nt"k memen"hi permintaan aparat"r pene/ak h"k"m dalam ran/ka pene/akan h"k"m &( permintaan pasien sendiri d( 0erdasarkan ketent"an "ndan/1"ndan/ Sedan/kan pasal 12 Permenkes 649a men.atakan 0ahwa;
1( pemaparan isi rekam medis han.a 0oleh dilak"kan oleh dokter .an/ merawat

pasien den/an i)in tert"lis pasien(


2( Pimpinan sarana pela.anan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis

tanpa sei)in pasien 0erdasarkan perat"ran per"ndan/1"ndan/an( Di 0idan/ keamanan rekam medisPermenkes *o 649a:

ME*KES:PEB:D :1989 men.atakan dalam pasal 15- 0ahwa pimpinan sarana kesehatan 0ertan//"n/)awa0 atas 7a8 hilan/n.a- r"sakn.a- ata" pemals"an rekam medis- 708 pen//"naan oleh oran/ : +adan .an/ tidak 0erhak( Bahasia 'a0atan dan Pem0"atan SKA : V et B

10

Perat"ran Pemerintah *o 26 tah"n 1960 tentan/ lafal s"mpah dokter Sa.a 0ers"mpah:0er)an)i 0ahwa; Sa.a akan mem0aktikan hid"p sa.a /"na kepentin/an perikeman"siaan Sa.a akan men)alankan t"/as sa.a den/an &ara .an/ terhormat dan 0ers"silases"ai den/an marta0at peker)aan sa.a( Sa.a akan memelihara den/an sek"at tena/a marta0at dan tradisi l"h"r )a0atan kedokteran( Sa.a akan merahasiakan se/ala ses"at" .an/ sa.a ketah"i karena peker)aan sa.a dan karena keilm"an sa.a se0a/ai dokter(((((((( dst. Perat"ran Pemerintah no 10 tah"n 1966 tentan/ wa)i0 simpan rahasia Kedokteran( Pasal 1 PP *o 10:1966 Gan/ dimaks"d den/an rahasia kedokteran ialah se/ala ses"at" .an/ diketah"i oleh oran/1oran/ terse0"t dalam pasal 5 pada wakt" ata" selama melak"kan peker)aann.a dalam lapan/an kedokteran( Pasal 2 PP*o 10 :1966 Pen/etah"an terse0"t pasal l har"s dirahasiakan oleh oran/1oran/ .an/ terse0"t dalam pasal 5- ke&"ali apa0ila s"at" perat"ran lain .an/ sedera)at ata" le0ih tin//i dari pada PP ini menent"kan lain( Pasal 5 PP *o 10:1966 Gan/ diwa)i0kan men.impan rahasia .an/ dimaks"d dalam pasal 1 ialah; a( tena/a kesehatan men"r"t pasal 2 ## tentan/ tena/a kesehatan( 0( Mahasiswa kedokteran- m"rid .an/ 0ert"/as dalam lapan/an pemeriksaan- pen/o0atan dan ata" perawatan- dan oran/ lain .an/ ditetapkan oleh menteri kesehatan( Pasal 4 PP *o 10:1966 2erhadap pelan//aran ketent"an men/enai wa)i0 simpan rahasia kedokteran .an/ tidak ata" tidak dapat dipidana men"r"t pasal 522 ata" pasal 112 K#@Pmenteri kesehatan dapat melak"kan tindakan administratip 0erdasarkan pasal ## tentan/ tena/a kesehatan( Pasal , PP *o 10:1966

11

Apa0ila pelan//aran .an/ dimaks"d dalam pasal 4 dilak"kan oleh mereka .an/ dise0"t dalam pasal 5 h"r"f 0- maka menteri kesehatan dapat men/am0il tindakan1tindakan 0erdasarkan wewenan/ dan ke0i)aksanaann.a( Pasal 6 PP*o 10:1966 Dalam pelaksanaan perat"ran ini- menteri kesehatan dapat menden/ar Dewan Pelind"n/ S"sila Kedokteran dan ata" 0adan10adan lain 0ilamana perl"( Pasal 522 K#@P
1(

+aran/ siapa den/an sen/a)a mem0"ka rahasia .an/ wa)i0 disimpann.a

karena )a0atan ata" pen&ariann.a 0aik .an/ sekaran/ ma"p"n .an/ dah"l"- dian&am den/an pidana pen)ara palin/ lama sem0ilan 0"lan ata" pidana denda palin/ 0an.ak sem0ilan ri0" r"piah(
2(

'ika ke)ahatan dilak"kan terhadap seoran/ tertent"- maka per0"atan it" han.a

dapat dit"nt"t atas pen/ad"an oran/ it"( Pasal 48 K#@P +aran/ siapa melak"kan per0"atan karena pen/ar"h da.a paksa tidak dipidana( MA 16:K:Kr:1968 2 '"li 1969 Dalam FnoodtoestandF har"s dilihat adan.a;
1( 2( 5(

Pertentan/an antara d"a kepentin/an h"k"m Pertentan/an antara kepentin/an h"k"m dan kewa)i0an h"k"m Pertentan/an antara d"a kewa)i0an h"k"m

Pasal 49 K#@P
1(

2idak dipidana- 0aran/ siapa melak"kan per0"atan pem0elaan terpaksa "nt"k

diri sendiri ma"p"n "nt"k oran/ lain- kehormatan kes"silaan ata" harta 0enda sendiri ma"p"n oran/ lain- karena ada seran/an ata" an&aman seran/an .an/ san/at dekat pada saat it" .an/ melawan h"k"m(
2(

Pem0elaan terpaksa .an/ melampa"i 0atas- .an/ lan/s"n/ dise0a0kan ke/"n1

&an/an )iwa .an/ he0at karena seran/an ata" an&aman seran/an it"- tidak dipidana( Pasal ,0 K#@P +aran/ siapa melak"kan per0"atan "nt"k melaksanakan ketent"an "ndan/1 "ndan/- tidak dipidana( 12

Pasal ,1 K#@P
1(

+aran/ siapa melak"kan per0"atan "nt"k melaksanakan perintah )a0atan .an/

di0erikan oleh pen/"asa .an/ 0erwenan/- tidak dipidana(


2(

Perintah )a0atan tanpa wewenan/- tidak men.e0a0kan hap"sn.a pidana- ke1

&"ali )ika .an/ diperintah- den/an itikad 0aik men/ira 0ahwa perinlah di0erikan den/an wewenan/ dan pelaksanaann.a termas"k dalam lin/k"n/an peker)aann.a( Kode Etik Kedokteran ndonesia 7K4DEK 8 Pasal 6& Seoran/ dokter har"s men/hormati hak1hak pasien- hak1hak se)awatn.a- dan hak tena/a kesehatan lainn.a- dan har"s men)a/a keper&a.aan pasien( Pasal 12 Setiap dokter wa)i0 merahasiakan se/ala ses"at" .an/ diketah"in.a tentan/ seoran/ pasien- 0ahkan )"/a setelah pasien it" menin//al d"nia( #*DA*31#*DA*3 BEP#+= K Bekam Medis Pasal 46 1( Setiap dokter ata" dokter /i/i dalam men)alankan praktik kedokteran wa)i0 mem0"at rekam medis( 2( Bekam medis se0a/aimana dimaks"d pada a.at 1 har"s se/era dilen/kapi setelah pasien selesai menerima pela.anan kesehatan( 5( Setiap &atatan rekam medis har"s di0"0"hi nama- wakt"- dan tanda tan/an pet"/as .an/ mem0erikan pela.anan ata" tindakan( Pasal 46 1( Dok"men rekam medis se0a/aimana dimaks"d dalam Pasal 46 mer"pakan milik dokter- dokter /i/i- ata" sarana pela.anan kesehatan- sedan/kan isi rekam medis mer"pakan milik pasien( 2( Bekam medis se0a/aimana dimaks"d pada a.at 1 har"s disimpan dan di)a/a kerahasiaann.a oleh dokter ata" dokter /i/i dan pimpinan sarana pela.anan kesehatan( 5( Ketent"an men/enai rekam medis se0a/aimana dimaks"d pada a.at 718 dan a.at 2 diat"r den/an Perat"ran Menteri( 15 *D4*ES A *4M4B 29 2A@#* 2004 2E*2A*3PBAK2 K KED4K2EBA*

Bahasia Kedokteran Pasal 48 1( Setiap dokter ata" dokter /i/i dalam melaksanakan praktik kedokteran wa)i0 men.impan rahasia kedokteran( 2( Bahasia kedokteran dapat di0"ka han.a "nt"k kepentin/an kesehatan pasienmemen"hi permintaan aparat"r pene/ak h"k"m dalam ran/ka pene/akan h"k"mpermintaan pasien sendiriata" 0erdasarkan ketent"an per"ndan/"ndan/an( 5( Ketent"an le0ih lan)"t men/enai rahasia kedokteran diat"r den/an Perat"ran Menteri( I#. Aspek huku! Pada kas"s skenario- seoran/ laki1laki .an/ s"dah menikah tetapi men/ak" 0ahwa s"dah pernah 0erh"0"n/an den/an wanita lain in/in melak"kan pemeriksaan den/an kel"han ken&in/ nanah- setelah diperiksa hasiln.a positif menderita 34 dan ia tidak in/in istrin.a tah"- tetapi karena telah 0erh"0"n/an intim den/an istrin.a- dia &"ri/a 0ahwa istrin.a )"/a telah terkena( Men"r"t Perat"ran Pemerintah *omor 10 2ah"n 1966 seoran/ dokter wa)i0 men.impan rahasia kedokteran terse0"t terhadap oran/ lain 0ahkan isterin.a- ke&"ali; karena da.a paksa- diat"r dalam pasal 48 K#@P ;<+aran/ siapa melak"kan s"at" per0"atan karena pen/ar"h da.a paksa-tidak dapat dipidana?- karena men)alankan perintah ##; diat"r dalam pasal ,0 K#@P; <+aran/siapa melak"kan per0"atan "nt"k melaksanakan ketent"an "ndan/1"ndan/tidak dipidana?- dan karena men)alankan perintah )a0atan- diat"r dalam pasal ,1 K#@P <+aran/ siapa melak"kan per0"atan "nt"k melaksanakan perintah )a0atan .an/ di0erikan oleh pen/"asa .an/ wenan/- tidak dipidana?( 2etapi apa0ila dokter mem0"ka rahasia kedokteran terse0"t- dapat dikenai sanksi pidana pen)ara palin/ lama sem0ilan 0"lan 0erdasarkan pasal 522 K#@P( +erdasarkan PP( *o( 52 tah"n 1996 tentan/ 2ena/a Kesehatan pasal 21- setiap tena/a kesehatan dalam melak"kan t"/asn.a 0erkewa)i0an "nt"k memat"hi standar profesi tena/a kesehatan( +a/i tena/a kesehatan )enis tertent" 7tena/a kesehatan .an/ 0erh"0"n/an lan/s"n/ den/an pasien misaln.a- dokter- dokter /i/i- perawat( 8 dalam melaksanakan t"/as profesin.a 0erkewa)i0an "nt"k ; men/hormati hak pasienmen)a/a kerahasiaan identitas dan data kesehatan pri0adi pasien- mem0erikan 14

infomasi .an/ 0erkaitan den/an kondisi dan tindakan .an/ akan dilak"kan- meminta perset")"an terhadap tindakan .an/ akan dilak"kan- mem0"at dan memelihara rekam medis( Dalam pasal 55- dalam ran/ka pen/awasan- Menteri dapat men/am0il tindakan disiplin terhadap tena/a kesehatan .an/ tidak melaksanakan t"/as ses"ai den/an standar profesi tena/a kesehatan .an/ 0ersan/k"tan 0er"pa te/"ran ata" pen&a0"tan i)in "nt"k melak"kan "pa.a kesehatan( Men"r"t pasal 24 ## .an/ sama- perlind"n/an h"k"m di0erikan kepada tena/a kesehatan .an/ melak"kan t"/asn.a ses"ai den/an standar profesi tena/a kesehatan 7Perlind"n/an h"k"m di sini misaln.a rasa aman dalam melaksanakan t"/as profesin.a- perlind"n/an terhadap keadaan mem0aha.akan .an/ dapat men/an&am keselamatan ata" )iwa 0aik karena alam ma"p"n per0"atan man"sia8( Dasar h"k"m( Pasal 522 K#@P 718 +aran/ siapa den/an sen/a)a mem0"ka rahasia .an/ wa)i0 disimpann.a karena )a0atan ata" pen&ariann.a 0aik .an/ sekaran/ ma"p"n .an/ dah"l"dian&am den/an pidana pen)ara palin/ lama sem0ilan 0"lan ata" pidana denda palin/ 0an.ak sem0ilan ri0" r"piah 728 'ika ke)ahatan dilak"kan terhadap seoran/ tertent"- maka per0"atan it" han.a dapat dit"nt"t atas pen/ad"an oran/ it" Pasal 160 K#@P 718 Mereka .an/ karena peker)aan- harkat marta0at ata" )a0atann.a diwa)i0kan men.impan rahasia- dapat minta di0e0askan dari kewa)i0an "nt"k mem0eri keteran/an se0a/ai saksi- .ait" tentan/ hal .an/ diper&a.akan kepada mereka 728 @akim menent"kan sah ata" tidakn.a se/ala alasan "nt"k permintaan terse0"t( pasal 48 K#@P +aran/ siapa melak"kan per0"atan karena pen/ar"h da.a paksa tidak dipidana( PP( *o( 52 tah"n 1996 tentan/ 2ena/a Kesehatan Pasal 21 718 Setiap tena/a kesehatan dalam melak"kan t"/asn.a 0erkewa)i0an "nt"k memat"hi standar profesi tena/a kesehatan( 728 Standar profesi tena/a kesehatan se0a/aimana dimaks"d dalam a.at 718 ditetapkan oleh Menteri( Pasal 22 1,

718 +a/i tena/a kesehatan )enis tertent" 7Gan/ dimaks"d den/an tena/a kesehatan tertent" dalam a.at ini adalah tena/a kesehatan .an/ 0erh"0"n/an lan/s"n/ den/an pasien misaln.a- dokter- dokter /i/i- perawat( 8 dalam melaksanakan t"/as profesin.a 0erkewa)i0an "nt"k ; a( a( men/hormati hak pasienA 0( 0( men)a/a kerahasiaan identitas dan data kesehatan pri0adi pasienA &( &( mem0erikan infomasi .an/ 0erkaitan den/an kondisi dan tindakan .an/ akan dilak"kanA d( d meminta perset")"an terhadap tindakan .an/ akan dilak"kanA e( e( mem0"at dan memelihara rekam medis( 728 Pelaksanaan ketent"an se0a/aimana dimaks"d dalam a.at 718 diat"r le0ih lan)"t oleh Menteri( Pasal 24 718 Perlind"n/an h"k"m di0erikan kepada tena/a kesehatan .an/ melak"kan t"/asn.a ses"ai den/an standar profesi tena/a kesehatan 7Perlind"n/an h"k"m di sini misaln.a rasa aman dalam melaksanakan t"/as profesin.aperlind"n/an terhadap keadaan mem0aha.akan .an/ dapat men/an&am keselamatan ata" )iwa 0aik karena alam ma"p"n per0"atan man"sia8 728 Pelaksanaan ketent"an se0a/aimana dimaks"d dalam a.at 718 diat"r le0ih lan)"t oleh Menteri Pasal 55 718 Dalarn ran/ka pen/awasan- Menteri dapat men/am0il tindakan disiplin terhadap tena/a kesehatan .an/ tidak melaksanakan t"/as ses"ai den/an standar profesi tena/a kesehatan .an/ 0ersan/k"tan( 728 2indakan disiplin se0a/aimana dimaks"d dalam a.at 718 dapat 0er"pa; a( a( te/"ranA 0( 0( pen&a0"tan i)in "nt"k melak"kan "pa.a kesehatan( 758 Pen/am0ilan tindakan disiplin terhadap tena/a kesehatan se0a/aimana dimaks"d dalam a.at 718 dan a.at 728 dilaksanakan den/an

16

$a tar Pustaka 1( Samp"rna +"di- et all( +ioetik dan @"k"m Kedokteran( 'akarta; 'akarta; +a/ian Kedokteran !orensik !K# ( 2006( @al; 491,1 2( Perat"ran Per"ndan/1#ndan/an +idan/ Kedokteran( Edisi Pertama( 'akarta; +a/ian Kedokteran !orensik !K# ( 1994( @al 112, 5( @anafiah @'( Pern.ataan D tentan/ informed &onsent( Dalam; Etika

Kedokteran dan @"k"m Kesehatan( Edisi 5( 'akarta; Pener0it +"k" Kedokteran E3CA 1999A hal( 269( 4( Etika Kedokteran ndonesia( Di"nd"h dari;

http;::www(freewe0s(&om:etikakedokteranindonesia:( 16 'an"ari 2012( ,( MKEK( Kode Etik Kedokteran ndonesia( Di"nd"h dari;

http;::www(/oo/le(&o(id:l"k(staff("/m(a&(id:at"r:sehat:Kode1Etik1 Kedokteran(pdf( 18 'an"ari 2012

16

You might also like