You are on page 1of 40

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengumpulan Data a.

Identitas Klien Nama Umur No CM Jenis kelamin Pendidikan : STM Pekerjaan Alamat : Tidak bekerja : Melong Asih, Cimahi Selatan : Tn.E. S : 31 Tahun : 016360 : Laki- laki

b. Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Pendidikan Agama Pekerjaan Alamat : Tn. Hendrik : 29 Tahun : SMP : Islam : Pedagang : Melong Asih, Cimahi Selatan

Hubugan dengan klien: adik kandung

c.

Alasan Masuk Rumah Sakit Jiwa Klien dibawa ke RSJ Provinsi Jabar pada tanggal 12 September 2011 diantar oleh keluarganya dengan keluhan bicara kasar, memakimaki, selalu curiga kepada orang lain, mengancam, memukul orang lain, merusak alat rumah tangga dan sering mau memperkosa ibu kandungnya sendiri. Pada saat dikaji (14-09-2011) klien terlihat tegang, menganggap ibu dan adik- adiknya jahatterhadap dirinya, emosi labil, kontak mata kurang. *Masalah keperawatan; Resiko tinggi perilaku kekerasan

d. Faktor Predisposisi 1) Riwayat Gangguan Jiwa Sejak tahun 2000 menderita gangguan jiwa

13

2) Riwayat Pengobatan Sebelumnya Pada tahun 2000 klien mulai tampak gejala gangguan jiwa karena suka marah- marah, mengancam dan memukul adik kandungnya, klien dibawa berobat ke paranormal oleh keluarga. Pada tahun 2001 klien mengamuk, karena ingin melanjutkan kuliah dan keluarga tidak mempunyai biaya, oleh keluarga klien dibawa ke dr psikiatri dan dirujuk ke RSJ Cisarua untuk menjalani rawat jalan. Pada tahun 2003 klien mengalami kekambuhan, mengamuk dan memukul orang, merusak peralatan rumah tangga gara- gara minta modal untuk usaha tidak dituruti oleh keluarganya, akhirnya klien dirawat untuk yang pertama di RSJ. Cisarua selama kurang lebih 3 bulan. Klien kontrol ke RSJ. Prov. Jabar, sebulan sekali, kadang kontrolnya ke Puskesmas Cijerah, 1 tahun terakhir klien minum obatnya tidak teratur dengan alasan sudah merasa sembuh. Pada tanggal 12 September 2011 klien kambuh lagi dan dirawat untuk yang kedua kali. 3) Riwayat Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa 4) Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan Aniaya fisik :klien pernah mengalami aniaya fisik di masa kecil

dari ayah dan ibu kandungnya. Aniaya seksual:klien pernah diajak nonton vidio porno pada saat klien berusia 5 tahun oleh ayah dan ibu beserta adiknya. Penolakan :Klien pernah mengalami penolakan kerja, setelah

lulus STM diterima di Pabrik Tenun, kerja selama 3 bulan lalu dikeluarkan karena tidak lulus masa training. Kekerasan dalam keluarga :klien pernah mengalami

kekerasan dalam keluarga berupa pukulan dan cubitan dari ayah dan ibu kandungnya. Tindakan kriminal kriminal *Masalah keperawatan: Resti PK :klien tidak pernah mengalami tindakan

e. Faktor Presipitasi/ Pencetus Kurang lebih 5 hari yang lalu klien makan dengan tidak ada lauk pauk selama 3 hari, sehingga klien marah- marah, merusak alat rumah tangga dan memukul adik kandungnya. *Masalah keperawatan:Resiko tinggi perilaku kekerasan.

14

f.

Persepsi dan Harapan Klien/ Keluarga 1) Persepsi klien atas masalahnya: klien merasa ibu kandung dan adikadiknya jahat terhadap dirinya, sengaja merencanakan agar klien diasingkan ke RSJ. 2) Persepsi keluarga atas masalahnya: keluarga merasa kewalahan

menghadapi penyakit klien, dan merasa takut bila klien pulang ke rumah. 3) Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah;klien berharap ingin bisa cepat pulang. 4) Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalah: keluarga berharap pnyakit klien benar- benar sembuh secara total.

g. Koping Keluarga Klien mengatakan kalau ada masalah tidak pernah bercerita kepada siapapun, orang yang paling berharga dalam hidup klien tidak ada. Keluarga sudah merasa kewalahan menangani klien di rumah, malu pada masyarakat di sekitar rumah, keluarga sering mengucilkan klien karena merasa takut dan akhirnya membawa klien ke RSJ agar klien bisa normal kembali. *Masalah keperawatan: ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

h. Pemeriksaan Fisik 110/80 mmHg, nadi 88 x/Menit, Respirasi 20 x/menit, suhu tubuh 36 C Tinggi badan 164 CM, dan Berat Badan 54 Kg Keluhan Fisik: tidak ada keluhan *Masalah keperawatan: Tidak ada masalah i. Genogram
0

15

Keterangan:

= Perempuan

= Laki- laki

=Klien

= Tinggal satu rumah

= Laki- laki sudah meninggal dunia

= Perempuan sudah meninggal dunia Klien anak pertama dari 6 bersaudara, tinggal satu rumah dengan ibu dan adik kandungnya. Ayah klien telah meninggal dunia tahun 2008.

j.

Psikososial 1) Konsep diri (a) Gambaran diri Klien mengatakan bagian tubuh yang paling ia sukai adalah rambutnya, sedangkan bagian tubuh yang paling tidak dia sukai adalah kulit wajahnya yang selalu ada flek- flek hitam. (b) Identitas diri Klien mengaku puas sebagai laki- laki dan mengakui jati dirinya juga sebagai seorang laki- laki. (c) Peran Klien berperan sebagai anak pertama dan sejak sakit tahun 2000 klien tidak mempunyai pekerjaan lagi. (d) Ideal diri Klien ingin segera sembuh dari penyakitnya (e) Harga diri Klien merasa tidak memiliki kelebihan apapun, minder pada temanteman dan orang orang di sekitar rumahnya karena tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan. *Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri: HDR 2) Hubungan Sosial (a) Orang yang paling berarti; klien merasa tidak mempunyai orang yang berarti dalam hidupnya, klien sering menyendiri di kamar tidur, tampak malas- malasan, produktivitas tidak ada. (b) Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat; klien tidak mempunyai peranan dan kegiatan dalam masyarakat di sekitar rumahnya

16

(c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain; klien merasa malu dan malas serta merasa orang lain tidak ada yang mengerti dirinya. *Masalah keperawatan: HDR 3) Spiritual (a) Nilai dan keyakinan: klien mengaku beragama Islam (b) Kegiatan ibadah: klien jarang melakukan sholat 5 waktu *Masalah keperawatan: -

k.

Status Mental 1) Penampilan Pada saat dikaji penampilan klien cukup rapih, pakaian sesuai dengan seragam ruangan, rambut rapih dan bersih. *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 2) Pembicaraan Pada saat dikaji , klien bisa menjawab semua pertanyaan dengan cepat, saat menyinggung masalah klien, (kenapa klien ngamuk), klien bicara tiba-tiba keras, tatapan mata tajam, klien mengatakan jengkel saat ditanya masalahnya klien tampak agresif saat menjawab pertanyaan. klien mengatakan kalau marah suka teriak- teriak serta merusak alat rumah tangga. *Masalah keperawatan: Resti PK 3) Aktivitas Motorik Pada saat dikaji klien tampak tegang saat diajak bicara, kontak mata kurang *Masalah keperawatan Resti PK 4) Alam perasaan Pada saat dikaji: perasaan klien dalam keadaan tegang, emosi labil. *Masalah keperawatan: Resti PK 5) Afek Pada saat dikaji afek klien tampak labil,emosi yang cepat berubah- ubah *Masalah keperawatan: Resti PK 6) Interaksi selama wawancara Kontak mata kurang, wajah tegang, klien kooperatif menjawab pertanyaan namun tiba-tiba bicara klien kasar saat ditanya masalahnya, *Masalah keperawatan: Resti PK 7) Persepsi Pada saat dikaji klien menyangkal adanya halusinasi *Masalah keperawatan:tidak ada masalah

17

8) Proses pikir Pada saat dikaji klien tidak mengalami sirkumtansial, tangensial, kehilangan asosiasi, tidak mengalami flight of ideas dan tidak ada blocking *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 9) Isi pikir Pada saat dikaji klien tidak mengalami obsesi, phobia, hipokhondria, depersonalisasi dan waham *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 10) Tingkat Kesadaran Pada saat dikaji klien tidak mengalami diss orientasi waktu, orang dan tempat *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 11) Memori (a) Gangguan daya ingat jangka panjang Klien masih ingat saat ayahnya meninggal dunia yaitu kurang lebih 3 tahun yang lalu yaitu tahun 2008. (b) Gangguan daya ingat jangka pendek Klien masih mengingat kejadian satu minggu yang lalu saat dicukur rambutnya (c) Gangguan daya ingat saat ini Klien masih bisa mengingat jam berapa dia bangun tadi pagi *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 12) Tingkat konsentrasi Dan Berhitung Saat dikaji klien bisa berkonsentrasi penuh, klien bisa menjawab dengan benar pertanyaan ;100 x 2 : 4 . Klien bisa menjawab pertanyaan tanpa diulang- ulang. *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 13) Kemampuan Penilaian (a) Gangguan penilaian ringan; Klien dapat mengambil keputusan sederhana Saat tiba waktunya makan, bila sebelumnya klien belum mandi, jika disuruh memilih mandi dulu baru makan atau makan (sarapan) dulu mandinya nanti saja, klien memilih mandi dulu. *Masalah keperawatan: tidak ada masalah 14) Daya tilik diri Pada saat dikaji klien menyadari keberadaan dirinya sedang ada di RSJ dan ingin cepat sembuh dari penyakitnya *Masalah keperawatan: tidak ada masalah

18

l.

Kebutuhan Persiapan Pulang 1) Makan Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain, sehari 3x, porsi makan habis. 2) BAB / BAK BAB lancar sehari 1 kali, dilakukan di WC, sendiri tanpa dibantu orang lain 3) Mandi Klien mandi 2x sehari, dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain 4) Berpakaian / berhias Klien mampu menggunakan pakaiannya sendiri, sesuai aturan di ruangan. 5) Istirahat dan tidur Klien dapat tidur malam dan siang hari tanpa adanya ganguan 6) Penggunaan obat Klien selalu minum obat secara teratur, setelah habis makan sesuai anjuran dokter. 7) Pemeliharaan Kesehatan Perawatan klien lebih lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah 8) Aktivitas di dalam rumah Sewaktu di rumah klien sering tiduran terus jarang melakukan aktivitas. 9) Aktivitas di luar rumah Klien jarang keluar rumah dan tidak mempunyai kegiatan di luar rumah.

m. Aspek Medik 1) Diagnosa medis: Skizofrenia Paranoid 2) Psikofarmaka (a) Haloperidol 5 mg (b) Thryhexipenidol 2 mg (c) Chlorpomazine 100 3x1 tab 3x1 tab 0-0-1 tab

19

3) Pemeriksaan Laboratorium

N O

JENIS PEMERIKSAAN

TANGG AL

HASIL PEMERIKSAA N

NILAI NORMAL

ANALISA

Laboratoriu

Hb

13/9

17,2 gr%

13-17 gr%

Tinggi

Leucocyt

10.700 mm3

4 rb-10.rbmm3

Tinggi

SGOT SGPT

18,1 16,2

<25 U/L <25 U/L

Normal Normal

EKG

14-92011

Normal limit

Normal

n. Daftar Masalah Keperawatan 1) Resiko tinggi perilaku kekerasan 2) Gangguan konsep diri: HDR

2. Analisa Data NO 1 DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF DS: DO: Bicara mendominasi Riwayat memukul orang dan DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko tinggi perilaku kekerasan

merusak alat rumah tangga Tatapan orang Saat bicara kontak mata sering mengarah ke tempat lain curiga pada setiap

DS:Klien mengatakan merasa minder karena tidak mempunyai

Gangguan konsep diri: HDR

pekerjaan dan penghasilan DO:Klien sering menyendiri di kamar

20

tidur Klien tidak mempunyai kegiatan di luar rumah Kontak mata kurang

o. Diagnosa keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah 1) Resiko tinggi perilaku kekerasan 2) Gangguan konsep diri: HDR

B. Perencanaan Keperawatan NO DX KEPERA WATAN 1 Resti PK Setelah dilakukan intervensi keperawatan : 1. Klien TUJUAN PERENCANAAN KRITERIA EVALUASI Setelah 3 kali pertemuan klien dapat: SP I 1. Identifikasi penyebab tanda dan 1. Dengan identifikasi pasien memahami segala tanda ini akan INTERVENSI RASIONAL

dapat 1. Menyebutka n penyebab, tanda gejala akibat perilaku kekerasan (PK) , dan

mengidentifika si dan perilaku kekerasan 2. Klien dapat penyebab tanda

gejala serta akibat perilaku kekerasan 2. Latih cara

dan gejala PK sehingga diharapkan akan bisa mengatasinya 2. Merileksasi otototot tubuh,

fisik 1; tarik nafas dalam 3. Masukkan dalam jadwal harian klien

menyebutkan jenis

perilaku 2. Memperagak an cara fisik 1 untuk

kekerasan yang pernah

melegakan pernafasan 3. Pelatihan secara rutin akan

dilakukan 3. Klien dapat

mengontrol PK

menyebutkan akibat perilaku kekerasan yang dilakukannya dari

mempermudah klien mempraktekkan nya pada saat tanda dan gejala PK muncul

21

4. Klien

dapat

menyebutkan cara mencegah/me ngontrol perilaku kekerasan 5. Klien dapat

mencegah/me ngontrol perilaku kekerasannya dengan; Fisik Sosial/ verbal Spiritual Terapi psikofarmak a. Setelah 4 kali pertemuan klien dapat: 1. Menyebutka n kegiatan SP II 1. Evaluasi kegiatan yang (SP I) 2. Latih cara fisik pukul kasur/ bantal 3. Masukkan dalam jadwal harian klien 2; lalu 1. Untuk mengetahui hasil yang dilakukan sebelumnya 2. Pelampiasan tenaga haltidak membahayakan diri sendiri dan orang lain 3. Mengisi untuk waktu kegiatan hal pada yang upaya telah

yang sudah dilakukan 2. Memperaga kan cara

fisik 2 untuk mengontrol PK

sehari- hari klien

22

Setelah 5 kali pertemuan klien dapat: 1. Menyebutk an kegiatan yang sudah dilakukan 2. Memperaga kan sosial/ verbal untuk mengontrol PK cara

SP III 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Untuk mengetahui hasil upaya yang telah dilakukan

(SP I dan SP II)

sebelumnya akan

2. Latih secara 2. Klien social/ verbal; a. Menolak dengan baik b. Meminta dengan baik c. Mengung kapkan dengan baik 3. Masukkan dalam jadwal harian klien mampu

berhubungan dan bersosialisasi dengan dengan lain 3. Mengisi luang waktu pasien baik orang

dengan kegiatan yang bermanfaat untuk kesembuhannya

Setelah 6 kali pertemuan klien dapat: 3. Menyebutk an kegiatan yang sudah dilakukan 4. Memperaga kan spiritual untuk mengontrol PK cara

SP IV 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Untuk mengetahui hasil upaya yang telah dilakukan

(SP I, II dan III) 2. Latih secara spiritual: berdoa, sholat 3. Masukkan dalam jadwal harian klien

sebelumnya 2. Klien mampu berhubungan dengan sang akan

pencipta,menen angkan hati dan emosi 3. Mengisi waktu

luang klien klien

23

dengan kegiatan yang bermanfaat untuk kesembuhannya Setelah 7 kali pertemuan klien dapat: 1. Menyebutk an kegiatan yang sudah dilakukan 2. Memperaga kan patuh minum obat cara SP V 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Untuk mengetahui hasil upaya yang telah dilakukan

(SP I, II, III dan IV)

sebelumnya

2. Latih patuh 2. Membiasakan obat: a. Minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar b. Susun jadwal minum obat secara teratur 3. Masukkan dalam jadwal harian klien diri klien dengan jadwal obat 3. Mengisi luang waktu pasien minum

dengan kegiatan yang bermanfaat untuk kesembuhannya

Setelah dilakukan intervensi keperawatan keluarga mampu merawat klien di rumah

Setelah 1 kali pertemuan keluarga mampu menjelaskan penyebab, tanda gejala, PK, dan akibat serta

SP I 1. Identifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

1. Mengetahui tingkat kemampuan keluarga dalam merawat klien 2. Menambah pengetahuan keluarga tentang perilaku

24

mampu memperagaka n merawat cara

2. Jelaskan tentang perilaku kekerasan dari: a. Pengerti an b. Penyeba b c. Akibat d. Cara merawat 3. Latih cara

kekerasan 3. Menambah ilmu dan keterampilan keluarga dalam merawat PK 4. Mengasah kemampuan keluarga dalam merawat sehingga keluarga benarbenar siap klien, klien

merawat klien PK 4. Rencana tindak lanjut(RTL) keluarga/ jadwal untuk merawat klien Setelah 1 kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu merawat serta dapat membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) SP II 1. Evaluasi SP I 2. Latih (simulasi) 2 cara lain

menerima klien kembali rumah. di

1. Mengetahui perkembangan pengetahuan keluarga 2. Mempermudah dalam mempraktekka n keterampilan yang sudah diajarkan. 3. Menjaga kontinuitas kegiatan latihan

merawat klien 3. Latih langsung ke klien 4. Rencana tindak lanjut(RTL) keluarga/

25

jadwal kegiatan Setelah 1 kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu merawat serta dapat membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) SP III 1. Evaluasi SP SP II 2. Latih langsung ke klien 3. Rencana tindak lanjut(RTL) jadwal keluarga untuk merawat klien I dan 1. Mengetahui perkembangan pengetahuan keluarga 2. Mempermudah dalam penerapan pembelajaran yang telah diajarkan 3. Menjaga kontinuitas kegiatan latihan perawatan keluarga pada klien Setelah 1 kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu melaksanakan follow up dan rujukan mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan serta SP IV 1. Evaluasi SP I, II dan SP III 2. Latih langsung ke klien 3. Rencana tindak lanjut(RTL) a. Follow up b. Rujukan 1. Mengetahui perkembangan pengetahuan keluarga dalam pelatihan perawatan 2. Mempermudah dalam mempraktekkan keterampilan yang sudah diajarkan. 3. Memberikan penjelasan kemungkinan dilakukan perawatan bersama perawat di rumah maupun

26

kemungkinan perujukan pengambilan obat di RS/ Puskesmas di dekat rumah klien.

C. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko tinggi TANGGAL DAN JAM 14-09 -2011 Jam 09.00 Orientasi:Assalamualai kum pak, perkenalkan nama saya Mukhali, IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) Jam 09.15 S: - Klien menjawab : nama saya E.S, senangnya dipanggil E saja - Klien mengatakan : saya marah karena makan selama 3 perasaan hari lauknya itu- itu juga. - Klien mengatakan akan saat timbul rasa marah dada terasa berdebardebar, emosi Berapa lama bapak tidak TTD

perilaku kekerasan

panggil saya Ali, saya perawat yang sedang kuliah lagi ke S1

Keperawatan dinas di ruangan sampai Saya Garuda jam yang ini

13.00. akan

merawat bapak selama bapak di rumah sakit ini. Nama bapak siapa, senangnya apa? Bagaimana dipanggil

bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah? Baiklah kita

berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak

27

mau kita berbincangbincang? Bagaimana

terkontrol, bingung, jengkel, saya ingin berteriak/me mukul yang ada disekitar saya, dengan

kalau 15 menit? Dimana enaknya kita duduk untuk

berbincang-bincang, pak? Bagaimana kalau di ruang ini saja? KERJA: Apa menyebabkan marah?, yang E Apakah

begitu saya lega. - Klien mengatakan akibat mengamuk itu ibu dan adik-adiknya jadi takut, barangbarang pada rusak O: - Saat menyinggun g masalah klien, (kenapa klien marah)

sebelumnya E pernah marah? penyebabnya Terus, apa?

Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, jadi ada 2 penyebab marah bapak Pada saat penyebab marah itu ada, seperti makan pauk dengan yang lauksama

selama 3 hari berturutturut, apa yang E rasakan? respons pasien)

(tunggu

Apakah E merasakan - Klien bicara kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? Setelah itu apa yang E lakukan? O..iya, jadi E memukul adik dan tiba-tiba keras - Tatapan mata tajam - Klien tampak agresif saat menjawab pertanyaan. - Klien tampak

28

memecahkan

kaca

mau mempraktek kan tarik nafas dalam A: - SP 1 tercapai - Klien mau menyebutka n nama, klien mau diajak berinteraksi/ bertukar pikiran,klien menyebutka n penyebab

lemari, apakah dengan cara makanan Iya, akan tentu

berubah? tidak. Apa

kerugian

cara yang E lakukan? Betul, ibu dan adikadik E jadi barang Menurut takut, jadi E

barangrusak.

adakah cara lain yang lebih baik? Maukah E belajar mengungkapkan kemarahan baik menimbulkan kerugian? Ada untuk beberapa cara dengan tanpa cara

marahnya karena makan dengan lauk pauk yang sama selama 3 harit

mengontrol

kemarahan, E. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah. Ada beberapa cara,

- klien menyebutka n tandatanda marahnya. - Klien mau mengungkap kan hal yang dilakukan bila marah - Klien mau menyebutka n akibat dari

bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Begini, kalau tanda-

tanda marah tadi sudah E rasakan maka E

berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan lalu

sebentar, lahan seperti

keluarkan/tiup perlahan melalui mulut

mengeluarkan

29

kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah,

pelampiasan kemarahann ya P: - Lanjutkan SP berikutnya

lakukan 5 kali. Bagus sekali, E sudah bisa

melakukannya. Bagaimana perasaannya? Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan

secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu

rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya TERMINASI Bagaimana perasaan

E setelah berbincangbincang kemarahan saya? Iya jadi E ada 1 tentang dengan

penyebab yaitu

marah dengan

makan

lauk pauk itu- itu terus) dan yang E rasakan dada terasa berdebardebar, ingin memukul yang ada disekitarnya dan yang E lakukan memukul adik dan kaca lemari serta akibatnya itu semua E dirawat disini Coba selama saya

tidak ada, ingat-ingat

30

lagi penyebab marah E yang lalu, apa yang E lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya kita ya! buat ya, Sekarang jadual

latihannya

berapa kali sehari E mau latihan jam napas berapa

dalam?, saja E?

Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk

mencegah/mengontrol marah. disini saja Tempatnya ya E,

assalamualaikum

Resiko

tinggi

14-09-2011 Jam 11.00

perilaku kekerasan

SP II ORIENTASI Assalamualaikum E, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya datang lagi Bagaimana perasaan E saat ini, adakah hal yang menyebabkan E marah? Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisik untuk

14-09-2011 Jam 11.15 S: - Klien bisa menjawab pertanyaan penyebab rasa marah saya dulu adalah makan dg lauk pauk yang sama selama 3 hari berturutturut, yang

31

cara yang kedua Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit? Dimana kita bicara?Bagaimana kalau di ruang ini saja? KERJA Kalau ada yang menyebabkan E marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam E dapat melakukan pukul kasur dan bantal. Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Jadi kalau nanti E kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba E lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali E melakukannya. Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal. Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin

dilakukan bila saya marah adalah berteriakteriak, memukul barang dan orang di sekeliling saya - Akibat dari pelampiasan amarah saya adalah adikadik dn ibu saya jadi pada takut, barangbarang jadi rusak - Cara mengontrol marah yang sudah diajarkan adalah Menarik nafas dalam O: - Klien tampak mau mengikuti cara fisik 2 untuk mengontrol kemarahanny a yaitu dengan

32

jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya TERMINASI Bagaimana perasaan E setelah latihan cara menyalurkan marah tadi? Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba E sebutkan lagi?Bagus! Mari kita masukkan kedalam jadual kegiatan sehari-hari E. Pukul kasur bantal mau jam berapa? Bagaimana kalau setiap bangun tidur? Baik, jadi jam 05.00 pagi. dan jam jam 15.00 sore. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya E. Sekarang kita buat jadwalnya ya E, mau berapa kali sehari E latihan memukul kasur dan bantal serta tarik nafas dalam ini? Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah

memukul bantal dan kasur A: - SP II tercapai - Klien mau melakukan latihan cara fisik 2 untuk mengontrol perilaku kekerasan/ marah/ kekesalannya P: - Lanjutkan ke SP III yaitu melatih klien mengontrol PK dengan cara social/verbal

33

dengan belajar bicara yang baik. Mau jam berapa E? Baik, jam 09.30 pagi ya. Assalamu alaikum 15-09-2011 Jam 09.30 ORIENTASI Assalamualaikum sesuai dengan E, janji SP III 15-09-2011 Jam 09.45 S: Klien menjawab pertanyaan dengan mengatakan

saya kemarin sekarang kita ketemu lagi Bagaimana E, sudah

dilakukan latihan tarik - penyebab rasa marah napas dalam dan pukul kasur & bantal?, apa yang dirasakan setelah melakukan secara teratur? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya. Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan Bagaimana kalau latihan saya dulu adalah makan dg lauk pauk yang sama selama 3 hari berturut- turut - Tanda- tanda bila kemarahan akan timbul adalah dada tersa berdebardebar, emosi jadi tidak terkontrol, ingin berteriak yang keras - Yang dilakukan bila saya marah adalah berteriak-

sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah

34

marah? Dimana enaknya kita berbincangbincang?Bagaimana kalau di tempat yang sama? Berapa lama E mau kita bincang? berbincangBagaimana

teriak, memukul barang dan orang di sekeliling saya - Akibat dari pelampiasan amarah saya adalah adikadik dan ibu saya jadi

kalau 15 menit?

KERJA Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah

pada takut, barangbarang jadi rusak - Cara mengontrol marah yang sudah diajarkan adalah Menarik nafas dalam, memukul kasur/ bantal dan dengan

marah. Kalau marah sudah melalui dusalurkan tarik nafas

dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang marah. caranya: 1. Meminta membuat Ada kita tiga

mengatakan dengan baik secara langsung halhal yang tidak saya suaki pada orangnya

baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar.

Kemarin E bilang penyebab marahnya larena

O: makan dengan lauk - Klien tampak pauk yang sama bisa selama 3 hari

35

berturut-

turut.

menjawab dengan benar pelajaran yang telah diajarkan

Coba E minta laukpauknya diganti dengan baik:Mah, saya sudah bosen terus. Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta minta minum, dan E

lauk- pauknya ini - Klien mau mengikuti latihan secara social/ verbal untuk mencegah timbulnya PK A: dengan - SP III teratasi - Awasi jadwal latihan klien yang telah dibuat P: Lanjutkan ke SP IV yaitu mengontrol PK dengan cara spiritual kesal,

snack Coba

lain-lain. E. 2. Menolak

praktekkan. Bagus

baik, jika ada yang menyuruh tidak katakan: saya tidak dan E

ingin Maaf bisa

melakukannya,

melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba E praktekkan. Bagus E 3. Mengungkapkan perasaan

jika ada perlakuan orang lain yang

membuat kesal E dapat mengatakan: Saya karena perkataanmu Coba Bagus TERMINASI Bagaimana perasaan itu. jadi kesal

praktekkan.

36

setelah

kita

bercakap-cakap tentang mengontrol dengan baik? Coba E sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari Bagus sekarang masukkan jadual. Berapa mari sekali, kita dalam kali bicara cara marah yang

sehari E mau latihan bicara yang baik?, bisa kita buat jadwalnya? Coba masukkan dalam jadual latihan seharihari, misalnya meminta minum, E! Bagaimana kalau dua jam lagi kita ketemu lagi? Nanti kita akan snack, dll.

Bagus nanti dicoba ya

membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah E yaitu dengan cara ibadah, E setuju? Mau di mana E? Di sini lagi? Baik sampai nanti ya 15-09-2011 Jam 11.30 SP IV ORIENTASI Assalamualaikum E, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu 15-09-2011 Jam 11.45 S: Klien menjawab

37

sekarang saya datang lagi Baik, yang mana yang mau dicoba? Bagaimana E, latihan apa yang sudah dilakukan?Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah? Dimana enaknya kita berbincangbincang?Bagaimana kalau di tempat tadi? Berapa lama E mau kita berbincangbincang? Bagaimana kalau 15 menit? KERJA Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa E lakukan! Bagus. Baik, yang mana mau dicoba? Nah, kalau E sedang marah coba E langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar

pertanyaan dengan mengatakan - Penyebab rasa marah saya dulu adalah makan dg lauk pauk yang sama selama 3 hari berturut- turut - Tanda- tanda bila kemarahan akan timbul adalah dada tersa berdebardebar, emosi jadi tidak terkontrol, ingin berteriak yang keras - Yang dilakukan bila saya marah adalah berteriakteriak, memukul barang dan orang di sekeliling saya - Akibat dari pelampiasan amarah saya adalah adik-

38

rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat. E bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. Coba E sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba yang mana?Coba sebutkan caranya TERMINASI Bagaimana perasaan E setelah kita bercakapcakap tentang cara yang ketiga ini? Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus. Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadual kegiatan E. Mau berapa kali E sholat. Baik kita masukkan sholat subuh, dhuhur, ashar, magrib dan isya Coba E sebutkan lagi cara ibadah yang dapat E lakukan bila E merasa marah Setelah ini coba E lakukan jadual sholat sesuai jadual yang

adik dan ibu saya jadi pada takut, barangbarang jadi rusak - Cara mengontrol marah yang sudah diajarkan adalah Menarik nafas dalam, memukul kasur/ bantal dan mengatakan dengan baik secara langsung halhal yang tidak saya suaki pada orangnya - Cara mengontrol PK yang berikutnya adalah dengan berdoa dan sholat O: - Klien bisa menjawab pertanyaan tentang

39

telah kita buat tadi Besok kita ketemu lagi ya E, nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah, yaitu dengan patuh minum obat.. Mau jam berapa E? Bagaimanakalau jam 10 saja, ya? Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah E, setuju E?

latihanmengontrol Pk dengan baik - Jadwal yang sudah dibuat dilaksanakan klien dengan teratur - Klien mau mengikuti cara mengontrol PK dengan berdoa, ambil air wudu dan sholat A: - SP IV teratasi P: - Lanjutkan ke SP V yaitu mengontrol PK dengan cara patuh obat

16-09-2011 Jam 09.00

SP V ORIENTASI Assalamualaikum sesuai dengan E, janji

16-09-2011 Jam 09.15 S: Klien menjawab pertanyaan dengan

saya kemarin hari ini kita ketemu lagi Bagaimana E, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul bicara

mengatakan - Penyebab rasa marah saya dulu

kasur bantal,

40

yang sholat?,

baik apa

serta yang setelah latihan

adalah makan dengan lauk pauk yang sama selama 3 hari berturut- turut - Tanda- tanda

dirasakan melakukan

secara teratur?. Coba kita lihat cek kegiatannya. Bagaimana kalau

bila kemarahan akan timbul adalah dada tersa berdebardebar, emosi jadi tidak

sekarang kita bicara dan latihan tentang

cara minum obat yang benar mengontrol marah? Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin? Berapa lama E mau kita bincang? berbincangBagaimana untuk rasa

terkontrol, ingin berteriak yang keras - Yang dilakukan bila saya marah adalah berteriakteriak, memukul

kalau 15 menit

KERJA (perawat obat klien) E sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang E minum? membawa

barang dan orang di sekeliling saya - Akibat dari pelampiasan amarah saya adalah adikadik dan ibu saya jadi pada takut, tiga yang barangbarang jadi

Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa E minum? Bagus! Obatnya macam ada E,

41

warnanya namanya

oranye

rusak

CPZ - Cara mengontrol marah yang sudah diajarkan adalah Menarik nafas dalam, memukul kasur/ bantal dan mengatakan dengan baik secara setelah langsung halhal yang tidak saya suaki pada orangnya - Cara mengontrol PK yang berikutnya mata E

gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar

rileks dan tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP agar

pikiran teratur dan rasa marah berkurang.

Semuanya ini harus E minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, malam. Bila nanti dan jam 7

minum obat mulut E terasa kering, membantu mengatasinya E bisa mengisap-isap es batu atau minum air putih yang banyak. Bila terasa untuk

adalah dengan berdoa dan sholat O:

berkunang-kunang,

sebaiknya istirahat dan jangan dulu Nanti di rumah beraktivitas

sebelum minum obat ini E lihat dulu label di kotak obat apakah

- Klien bisa menjawab pertanyaan tentang latihanmengontrol Pk dengan baik - Jadwal yang

benar nama E tertulis disitu, berapa dosis

yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga

42

apakah nama obatnya sudah benar? Di sini minta suster/ kemudian apakah obatnya! Jangan menghentikan obat berkonsultasi pernah minum sebelum dengan cek obatnya pada mantri

sudah dibuat dilaksanakan klien dengan teratur

lagi - Klien mau benar mengikuti cara mengontrol PK dengan minum obat secara teratur

dokter ya E, karena A: dapat kekambuhan. P: Sekarang masukkan minum kita waktu obatnya - Lanjutkan ke SP untuk keluarga terjadi - SP V teratasi

kedalam jadual ya E. TERMINASI Bagaimana perasaan E setelah kita

bercakap-cakap tentang cara minum obat yang benar? SP untuk keluarga 24-09-2011 Jam 08.00 SP I Keluarga ORIENTASI Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya M, saya perawat dari RS. Rajawali Bandung yang sedang praktek lapangan di ruang Garuda, saya yang membantu merawat anak ibu yang S:O: - Ibu tampak antusias mengikuti jalannya penyuluhan - Ibu dapat menjawab/m enyebutkan faktor klien klien

43

bernama E. Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa? Bisa kita berbincangbincang sekarang tentang masalah yang Ibu hadapi? Berapa lama ibu kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 Menit? Dimana enaknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di ruang tamu ini? KERJA Bu, apa masalah yang Ibu hadapi/ dalam merawat E? Apa yang Ibu lakukan? Baik Bu, Saya akan coba jelaskan tentang marah E dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Bu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Yang menyebabkan anak ibu marah dan

penyebab, akibat cara merawat PK A: - SP keluarga tercapai P: - Lanjutkan SP II keluarga I dan

yaitu melatih simulasi cara merawat klien PK

44

ngamuk adalah kalau dia merasa direndahkan, keinginan tidak terpenuhi. Kalau E apa penyebabnya Bu? Kalau nanti wajah anak ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya anak ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan membantingbanting perabot rumah tangga atau memukul atau bicara kasar? Lalu apa yang biasa dia lakukan? Bila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan bendabenda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil dari E. Bila E masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah

45

sebelumnya diikat dulu tetapi pengikatannya jangan membahayakan E. Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat E ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti E dan dijelaskan alasan mengikat yaitu agar E tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkungan Nah bu, ibu sudah lihat kan apa yang saya ajarkan kepada Ibu bila tanda-tanda kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu E dengan cara mengingatkan jadual latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur. Kalau E bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu. TERMINASI Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat

46

E? Coba ibu sebutkan lagi cara merawat E! Setelah ini coba ibu ingatkan jadual yang telah dibuat untuk E ya bu Bagaimana kalau kita ketemu 2 hari lagi untuk latihan caracara yang telah kita bicarakan tadi langsung kepada E di RSJ Cisarua? Hari Senin sampai sabtu , jam 10 pagi ya Bu? 27-09-2011 Jam 09.00 SP II Keluarga ORIENTASI Assalamualaikum bu, sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi untuk latihan caracara mengontrol rasa marah E. Bagaimana Bu? Masih ingat diskusi kita yang lalu? Ada yang mau Ibu tanyakan? Berapa lama ibu mau kita latihan? Bagaimana kalau kita latihan disini saja?, sebentar saya panggilkan E supaya bisa berlatih bersama - Klien mengatakan saat timbul rasa marah dada terasa berdebardebar, emosi 27-09-2011 Jam 09.30 S: Ibu klien menjawab pertanyaan : Klien mengatakan : saya marah karena makan selama 3 hari lauknya itu- itu juga.

47

KERJA Nah E, coba ceritakan kepada Ibu, latihan yang sudah E lakukan. Bagus sekali. Coba perlihatkan kepada Ibu jadwal harian E! Bagus! Nanti di rumah ibu bisa membantu E latihan mengontrol kemarahan E. Sekarang kita akan coba latihan bersamasama ya E?

tidak terkontrol, bingung, jengkel, saya ingin berteriak/me mukul yang ada disekitar saya, dengan begitu saya lega. - Ibu Klien mengatakan akibat mengamuk itu ibu dan

Masih ingat E, bu kalau tanda-tanda marah sudah E rasakan maka yang harus dilakukan E adalah.......? Ya.. betul, E berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan/tiup perlahan lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali, coba ibu temani dan bantu E menghitung latihan ini sampai 5 kali. Bagus sekali, E dan

anakanaknya jadi takut, barangbarang pada rusak

O: - Ibu tampak antusias mengikuti jalannya pelatihan - Ibu dapat menjawab/m enyebutkan faktor penyebab, akibat dan klien klien

48

ibu sudah bisa melakukannya dengan baik.

cara merawat PK A: - SP keluarga II

Cara yang kedua masih ingat E, bu? Ya..benar, kalau ada yang menyebabkan E marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam E dapat melakukan pukul kasur dan bantal. Sekarang coba kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar E? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba E lakukan sambil didampingi ibu, berikan E semangat ya bu. Ya, bagus sekali E melakukannya. Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya E, coba praktekkan langsung kepada ibu cara bicara ini:

tercapai P: - Lanjutkan SP III keluarga

yaitu melatih merawat klien secara langsung PK

49

1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya: Bu, Saya perlu uang untuk beli rokok! Coba E praktekkan. Bagus E. 2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan E tidak ingin melakukannya, katakan: Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba E praktekkan. Bagus E 3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal E dapat mengatakan: Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu.

50

Coba praktekkan. Bagus Cara berikutnya adalah kalau E sedang marah apa yang harus dilakukan? Baik sekali, E coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat. E bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi ibu untuk meredakan kemarahan. Cara terakhir adalah minum obat teratur ya E, bu agar pikiran E jadi tenang, tidurnya juga tenang, tidak ada rasa marah E coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus. Jam berapa minum obat? Bagus. Apa guna obat? Bagus. Apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat? Wah bagus sekali! Dua hari yang lalu sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang

51

E dapatkan, ibu tolong selama di rumah ingatkan E untuk meminumnya secara teratur dan jangan dihentikan tanpa sepengetahuan dokter

TERMINASI Baiklah bu, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara-cara mengontrol marah langsung kepada E? Bisa ibu sebutkan lagi ada berapa cara mengontrol marah? Selanjutnya tolong pantau dan motivasi E melaksanakan jadwal latihan yang telah dibuat selama di rumah nanti. Jangan lupa berikan pujian untuk E bila dapat melakukan dengan benar ya Bu!

52

You might also like