Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Profil Sekolah
3.1.1 Sejarah Singkat SMA Advent
Sekolah Lanjutan Advent, adalah sebuah sekolah menengah yang berasrama
yang di asuh oleh daerah Minahasa Selatan Bolaang Mongondow dan Gorontalo, yang
terletak di desa Tompaso II, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Sekolah ini terletak di
daerah pegunungan pada ketinggian 650 meter. Kebanyakan dari para pelajar-pelajar
berasal dari pulau Sulawesi dan selebihnya berasal dari pulau-pulau lain. Sekolah ini
sudah diakui baik oleh MAHK (Masehi Advent Hari Ketujuh) maupun oleh pemerintah.
Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah
Bahasa Inggris.
Sekolah ini dibangun pada tanggal 16 Agustus 1948 dan sebagai direktur yang
pertama adalah L. R. Winkler. Pelajar pada saat itu berjumlah 118 orang. Semua
bangunan yang ada pada saat itu terbuat dari bamboo yang beratapkan lalang. Meja-meja
tulis, bangku-bangku dan tempat tidur untuk asrama terbuat dari bambu. Pada awal
berdirinya sekolah ini bernama Sekolah Pendidikan Sulawesi kemudian, pada tahun
1950 sampai sekarang berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Advent. Beberapa tahun
kemudian sekolah membeli sebidang tanah dimana akan dibangun gedung administrasi,
asrama-asrama, ruang makan, dapur, dan perumahan untuk para guru-guru. Dimana
pembangunannya dibawah pimpinan dan pengawasan dari J osh Andreson.
Pembangunannya sendiri sebagaian besar dikerjakan oleh para pelajar. Pada tahung
40
1955 1956 administrasi sekolah dialihkan dari Uni Indonesia kepada daerah Sulawesi
Utara. Pada saat itu sekolah masih terus melakukan pembelian tanah untuk pelebaran
wilayah sekolah sehingga wilayah sekolah sampai pada saat ini seluas 20 hektar. Pada
tahun 1958, akibat perang saudara yang terjadi di Sulawesi Utara sekolah ditutup, akan
tetapi sekolah harian dialihkan ke Manado. Dan pada tahun 1962 sekolah dibuka
kembali pada bulan Agustus dengan jumlah pelajar 320 orang. Pada tahun 1975 sekolah
mendapatkan bantuan kelimpahan Sabat XIII untuk pembangunan Gedung Administrasi
baru. Gedung Administrasi ini diresmikan oleh Dr. Abdul Gafur, Mentri Muda Urusan
Pemuda pada tanggal 31 Oktober 1980.
Kegiatan belajar mengajar SMU Advent dimulai dari pukul 07.00 WITA dan
berakhir pada pukul 13.00 WITA. Hari belajar efektif dalam satu minggu hanya dari
Senin sampai pada hari J umat, sedangkan pada hari Sabtu seluruh siswa maupun guru
diharuskan mengikuti ibadah yang dilaksanakan di wilayah sekolah dan pada hari
Minggu adalah hari libur. Para Kepala Sekolah yang pernah menjabat :
Tabel 3.1 Daftar Kepala Sekolah
Nama Tahun
L.R.Winkler 1948-1951
M.G.Laloan 1951-1955
B.A.Aaen 1955-1956
B.F.Newell 1956-1959
F.Kairupan 1960-1962
R.A.Kalangi 1962-1963
41
J .B.Laloan 1963-1964
E.W.Higgins 1964-1965
F.Kairupan 1965-1967
B.A.Raranta 1967-1968
W.Rantung 1968-1972
H.Pasuhuk 1972-1973
R.H.Walalangi 1973-1975
B.A.Raranta 1976-1977
F.N.Manopo 1978-1979
J .B.Kulon 1980-1981
A.Wahongan 1981
W.Rantung 1981-1982
F.N.Manopo 1983-1986
T.Katemba 1987-1992
F.Losung 1992-1993
J .Pratasik 1994-1997
J .E.Rantung 1998-2002
F.Tamboto 2003-2005
W.M.Liogu 2006-sekarang.
Sumber : Data dari Deputi Humas SMU Advent
42
20) Gudang
21) 6 K
d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan
supervise mengenai :
1) Proses belajar mengajar
2) Kegiatan bimbingan dan konseling
3) Kegiatan ekstrakulikuler
4) Kegiatan ketatausahaan
5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
6) Sarana dan prasarana
7) Kegiatan OSIS
8) Kegiatan 6 K
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan
kepada Wakil Kepala Sekolah.
B. Wakil Kepala Sekolah.
Wakil Kepala Sekolah pada SMU adalah 1 (satu) orang. Untuk dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan paling banyak 4 orang.
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program
pelaksanaan
b. Pengorganisasian
49
c. Pengarahan
d. Ketenagaan
e. Pengkoordinasian
f. Pengawasan
g. Penilaian
h. Identifikasi dan pengumpulan
i. Penyusunan laporan
Wakil Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Umum membantu Kepala
Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:
a. Urusan kurikulum
1) Menyusun program pengajaran.
2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
3) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian
akhir.
4) Menetapkan Kriteria persyaratan naik/tidak naik dan criteria
kelulusan.
5) Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil
Belajar dan STTB.
6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan
pelajaran.
7) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
8) Membina kegiatan MGMP.
9) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.
50
diserahkan pada bagian kurikulum untuk nantinya diserahkan kepada guru bidang studi
masing-masing mata pelajaran untuk diperiksa dan dinilai.
Pada akhir semester data-data perolehan nilai tugas, latihan dan ujian tersebut
yang nantinya akan dijadikan bahan untuk pertimbangan kelulusan dan juga perolehan
nilai siswa dalam tiap semester dan akan menentukan siswa tersebut dapat naik kelas
atau harus mengulang ditahun ajaran baru. Data tersebut disimpan oleh guru-guru
bidang study yang nantinya akan diserahkan bagian tata usaha dan bagian tata usaha
akan menyerahkannya kepada wali kelas. Wali kelas akan memproses nilai-nilai tersebut
untuk selanjutnya dijadikan dasar pengisian laporan hasil belajar (raport) siswa yang
akan dibagikan pada orang tua siswa masing-masing pada akhir semester. Sedangkan
bagian tata usaha akan mengarsipkan perolehan nilai masing-masing siswa tersebut.
Terkadang juga kepala sekolah maupun phak sekolah memberikan beberapa
pengumuman seperti pengumuman pembagian raport yang dilakukan melalui
pemberitahuan ataupun dengan menempel pengumuman pada papan pengumuman
sekolah.
Permasalahan yang timbul:
Pada sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini, terdapat beberapa permasalahan
diantaranya,
Pada sistem pembelajaran yang sekarang sumber utama materi pembelajaran
adalah berasal dari guru yang hanya didapat pada saat proses belajar mengajar
berlangsung dalam kelas. Sehingga siswa hanya dapat menerima materi pada saat
62
(T-1) Mengetahui hubungan antara minat belajar siswa dengan metode pembelajaran
yang diterapkan di sekolah SMA Advent.
(T-2) Mengetahui apakah teknologi informasi dapat mempengaruhi minat belajar
siswa di SMA Advent
(T-3) Mengetahui aplikasi teknologi informasi yang sesuai bagi SMA Advent untuk
mendukung proses belajar mengajar di SMA Advent.
(T-4) Perancangan teknologi informasi yang mendukung proses belajar mengajar di
SMA Advent.
Menurut widyaningsih, penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan
data dan karakteristik populasi atau fenomena yang dipelajari. Sedangkan survey
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu adalah daftar pertanyaan yang sudah
disusun dengan baik, sudah matang, responden memberikan jawaban.
Syarat-syarat kuesioner:
Relevan dengan tujuan penelitian
Mudah ditanyakan dan dijawab
Mempunyai pengertian tunggal
Data yang diperoleh mudah diolah
65
Just in time
Dynamic updating
Easy accessibility
Collaborative learning
Perancangan
teknologi
informasi
Pengembangan secara
spesifik dari hasil
analisis kebutuhan untuk
hardware, software,
orang-orang, jaringan
dan data serta produk
informasi yang dapat
memenuhi persyaratan
fungsional dr suatu
sistem.
Perancangan rich picture
Perancangan class diagram
Perancanaan use case
Perancanaan sequence
diagram
Perancanaan layar web
Perancanaan navigation
diagram
Sesuai/tidak
sesuai
Sumber: pengolahan data 2009
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tabel 3.4 Data dan Sumber Data Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data Jenis Data Sumber Data
T-1 Data minat dan metode belajar Kualitatif Primer
T-2 Data penggunaan TI Kualitatif Primer
T-3 Data kebutuhan siswa Kualitatif Primer
T-4 Data proses pembelajaran Kualitatif Primer
Sumber: pengolahan data 2009
67
Metode slovin :
N
n = ---------------
N . d +1
(Riduwan dan Engkos, 2007:p49)
Keterangan :
n : J umlah sampel
N : J umlah populasi
: Tingkat kesalahan = 10%
Sampel Guru : N 34
n = --------------- = --------------- = 25,37 25 guru
N . d +1 34. 0.01 +1
Sampel Siswa : N 408
n = --------------- = --------------- = 80,31 80 siswa
N . d +1 408. 0.01 +1
Dimana,
Siswa Kelas X dibagikan 26 kuesioner
Siswa Kelas XI dibagikan 27 kuesioner
Siswa Kelas XII dibagikan 27 kuesioner
70