You are on page 1of 3

I. A.

Latar Belakang

PENDAHULUAN

Diare adalah Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja menjadi lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari. Diare merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan tubuh dengan cara pembersihan saluran cerna dari kuman-kuman patogen, namun di sisi lain, diare berakibat kehilangan cairan, elektrolit, dan sari-sari makanan. Diare yang dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan berbagai macam hal dari dehidrasi ringan sampai berat, dapat terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, renjatan, gagal ginjal akut, asidosis, hipoglikemia, kurang kalori protein akut, dan lain-lain. Penyulit inilah yang berbahaya dan menyebabkan penderita diare meninggal dunia (Butterton & Calder ood, !""#$. Diare merupakan permasalahan global yang ditemukan di seluruh dunia. %enurut data Badan &esehatan Dunia ('()$, diare adalah penyebab nomor satu setelah *nfeksi +aluran Pernafasan ,kut (*+P,$. *nsidensi berdasarkan World Health Organization ('()$ diare merupakan penyebab -./ - .0/ kematian penduduk dunia atau sekitar #,# juta ji a per tahun, baik di negara maju maupun di negara berkembang ('(), !""1$. +ementara Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan anak (23*C45$ memperkirakan bah a, setiap ." detik ada satu anak yang meninggal akibat diare. Di *ndonesia, diare adalah pembunuh balita kedua setelah *+P,. ,ngka kesakitan diare di *ndonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. ,ngka kesakitan diare pada tahun !""0 yaitu 1!. per -""" penduduk, dengan jumlah kasus -".67" penderita dengan jumlah kematian !88 (C59 !,#!/$.:ahun !""8 terdapat peningkatan C59 diare di *ndonesia menjadi .,#/. Pada tahun !""8, diare merupakan penyebab kematian yang pertama pada balita dengan proporsi mencapai .-, #/ (9iset &esehatan Dasar , !""8$. Pre;alensi diare di <a a :engah sebesar -#,!/ lebih tinggi dari pre;alensi nasional Diare (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan responden$ sebesar -#,""/. (9iset &esehatan Dasar, !""8$.<umlah kasus diare

di <a a :engah tahun !""8 yaitu sebanyak 0!#."!! penderita dengan sedangkan jumlah kasus diare pada balita yaitu sebanyak !06.17. penderita. <umlah kasus diare pada balita setiap tahunnya rata-rata di atas 1"/, hal ini menunjukkan bah a kasus diare pada balita masih tetap tinggi dibandingkan golongan umur lainnya (Dinkes <ateng, !""8$.&abupaten Banyumas pre;alensi diare pada tahun !""8 cukup tinggi yaitu sebanyak -#,8-/ dari total jumlah penduduk. Penyakit diare seluruhnya yang tercatat ada 1..#.7 kasus, untuk kasus diare pada balita sebesar !-,67/ atau sebanyak 677. penderita. Pada tahun !"-- angka kejadian diare balita sebanyak 1!".#78 kasus. Di ilayah Puskesmas * Cilongok saja selama tahun !"-! sebanyak 7#! kasus yang ditemukan. :ahun !"-- sebanyak -!#7 kasus tahun !"-", !""6 dan !""7 kasus diare yang ditemukan sebanyak 77.,-78-, #06 kasus. Dari data tersebut terlihat fluktuasi angka kesakitan diare. 5aktor-faktor secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong terjadinya diare. Diare merupakan penyakit multifaktorial. 5aktor yang mempengaruhi angka kejadian diare antara lain faktor agent, penjamu, lingkungan, dan perilaku. 5aktor penjamu yang menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap diare, misalnya tidak memberikan ,+* eksklusif, kurang gi=i ;itamin, penyakit campak, dan imunodefisiensi. 5aktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja. Perilaku manusia juga sangat berpengaruh terhadapat kejadian diare (Depkes, !""#$. +elain itu, jika diare sudah terjadi, kurangnya pengetahuan para ibu tentang deteksi dini diare serta penanganan a al balita dengan diare ini juga mengakibatkan adanya kasus diare yang jatuh pada kondisi dehidrasai berat terlambat diba a ke sarana kesehatan sehingga tidak tertolong. Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk dilakukan studi kasus Community Health Analysis (C(,$ mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare dan penilaian pengetahuan ibu tetang diare di &ecamatan Cilongok. (asil studi C(, ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pelaksanaan inter;ensi komunitas guna menurunkan angka kejadian diare pada Balita di &ecamatan Cilongok

B. Tujuan Penelitian -. :ujuan 2mum %enurunkan angka kejadian diare balita !. :ujuan &husus a. %engetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita b. %embuat rencana pemecahan masalah berdasarkan faktor-faktor yang ditemukan c. %emberikan informasi untuk penanganan a al diare C. Manfaat Penelitian -. Bagi mahasis a +ebagai pembelajaran bagi mahasis a dalam memecahkan masalah kesehatan diare yang ada di masyarakat !. Bagi masyarakat Desa %asyarakat Desa mendapatkan informasi mengenai diare sehingga dapat melakukan upaya promotif, pre;entif dan rehabilitatif penyakit tersebut. .. Bagi instansi terkait %emberikan informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di Desa Cilongok sebagai bahan pertimbangan menentukan kebijakan yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah. 1. Bagi 5akultas &edokteran 2nsoed 2ntuk menambah bahan referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.

You might also like