You are on page 1of 41

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.

1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah terdiri dari hardware dan software yang bekerja sama secara efisien mengumpulkan dan menyebarkan data, serta memungkinkan pengembangan dan analisis informasi. Sistem informasi

berperan dalam dunia bisnis di perusahaan termasuk dukungan administrasi dan keuangan, manufaktur, pemasaran dan penjualan, peraturan administrasi pemerintah, layanan publik dan sistem pertahanan (Bernard, 2005, p125). Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orangorang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (OBrien, 2005, p5). Secara teknis sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengambil atau mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisis dan menampilkannya dalam suatu organisasi (Laudon, 2007, p7). Sistem informasi adalah sekelompok elemen yang saling terintegrasi dan memiliki peran masing-masing untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem secara umum adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling

terintegrasi dan mengimplementasi persyaratan modeling, functions, interfaces untuk mencapai suatu tujuan yang sama (McLeod, 2001, p9). 2.2 Teknologi Informasi Teknologi informasi

dan

menunjukan pada spesifikasi mengenai

teknologi khususnya hardware, software dan jaringan komunikasi (Ward dan Peppard, 2002, p3). Teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan, manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet (OBrien, 2003, p9). Teknologi informasi yang mengacu pada semua bentuk teknologi yang diterapkan untuk pengolahan, penyimpanan dan transmisi informasi dalam bentuk elektronik (Lucas, 2003, p11). Perangkat keras dan perangkat lunak yang dikemas sebagai perangkat untuk menangkap, menyimpan, pengolahan dan keluaran konten digital (Thompson, 2005, p3). Teknologi informasi yang mengacu pada semua komputer berbasis sistem informasi yang digunakan oleh organisasi dan teknologi yang mendasari mereka (Laudon, 2006, p4).

2.3 System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (Framework) yang terstruktur yang berisi proses proses sekuensial dimana sistem informasi dikembangkan (Turban, 2003, p463). Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Dengan siklus SDLC waterfall, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masingmasing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC waterfall, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC waterfall pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisa sistem yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang berjalan 2. Spesifikasi kebutuhan sistem yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem 3. Perancangan sistem yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

4. Pengembangan sistem yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan 5. Pengujian sistem yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat 6. Implementasi dan pemeliharaan sistem yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Gambar 2.1 System Development Life Cycle Waterfall Siklus SDLC waterfall dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut harus diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya. Adapun kelebihan dari SDLC waterfall : 1. Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas 2. Mudah dalam pengelolaan proyek

Dokumen dihasilkan setiap akhir fase Sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumnya selesai

3. Struktur sistem jelas 4. Kondisi tepat SDLC waterfall Kebutuhan user telah sangat dipahami Kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan user kecil

2.3.1 Database Life Cycle (DBLC)

Gambar 2.2 Database Life Cycle (Connoly, 2005, p284)

10

2.3.2 Database Planning Database Planning adalah aktifitas manajemen untuk merealisasikan tahapan Database Application Life Cycle secara efektif dan efisien (Connoly, 2005, p285). 2.3.3 System Definition System Definition bertujuan untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi database dan pandangan utama dari pengguna (Connoly, 2005, p286). 2.3.4 Requirement Collection and Analysis Requirement Collection and Analysis merupakan proses pengumpulan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang didukung oleh aplikasi database dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk sistem yang baru (Connoly, 2005, p288). Ada tiga pendekatan utama untuk mengelola kebutuhan sistem database dengan pandangan beberapa pengguna antara lain sebagai berikut : 1. The Centralized Approach 2. The View Integration Approach 3. Gabungan antara Centralized dan View Integration Apporach 2.3.5 Database Design Database Design adalah proses membuat desain yang akan mendukung operational dan tujuan perusahaan untuk sistem database yang

11

dibutuhkan (Connoly, 2005, p291). Ada tiga fase dalam membuat desain database, antara lain : 1. Conceptual Database Design Conceptual Database Design adalah proses pembuatan model yang berasal dari informasi yang digunakan pada perusahaan, terpisah dari semua pertimbangan fisikal (Connoly, 2005, p293). Conceptual Database Design melalui delapan tahapan (Connoly, 2005, p440), antara lain : Mengidentifikasi tipe entitas

Langkah pertama untuk membuat data model ini adalah dengan menjelaskan objek utama yang menarik bagi user. Objek-objek ini adalah tipe entitas. Salah satu metode untuk mengidentifikasi entitas adalah dengan memeriksa spesifikasi kebutuhan user. Metode lain yaitu dengan mencari objek yang memiliki keberadaan pada kenyataan. Mengidentifikasi tipe relasi

Mengidentifikasi semua relasi dengan melihat spesifikasi kebutuhan user yang merupakan noun (kata benda). Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau relasi Langkah selanjutnya yaitu mencari noun dan noun phrase yang spesifik untuk kebutuhan perusahaan atau dengan cara konsultasi kepada perusahaan mengenai hubungan tersebut.

12

Menentukan domain atribut

Bertujuan untuk menjelaskan domain dari semua atribut yang ada pada model dimana sebuah domain merupakan kumpulan dari nilai yang dimiliki oleh atribut. Menentukan Candidate, Primary, dan Alternate Key

Langkah ini adalah mengidentifikasi candidate key untuk entity dan kemudian memilih salah satunya sebagai primary key dan yang lain dianggap sebagai alternate key. Memeriksa redudancy model

Melakukan pemeriksaan data model konseptual local dengan focus apakah masih ada redundancy dan menghapusnya jika ada. Memvalidasi konseptual model dengan transaksi user

Pada tahap ini, telah didapat model data konseptual yang merepresentasikan kebutuhan perusahaan. Namun, tujuan langkah ini adalah untuk memeriksa dan memastikan apakah model tersebut memenuhi transaksi yang dibutuhkan. Meninjau kembali konseptual data model dengan user

Model data konseptual ini mencakup sebuah ER Diagram dan dokumentasi yang dapat menjelaskan mengenai data model, dan apabila terdapat anomaly, harus dilakukan perubahan atau bahkan mengharuskan pengulangan dari langkah-langkah sebelumnya.

13

2. Logical Database Design Logical Database design adalah proses pembuatan model yang berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan yang berdasarkan model data tertentu, tetapi independent pada Database Management System (DBMS) utama dan pertimbangan aspek fisik yang lain (Connoly, 2005,p294). Logical database design melalui 7 tahapan (Connoly, 2005, p440) antara lain : a. Membuat relasi untuk logical data model Pada tahap ini, didapatkan relasi data model logikan untuk merepresentasikan entitas, relasi dan atribut. Komposisi pada setiap relasi digambar dengan menggunakan Database Definition Language untuk relational database. Relasi didapatkan dari struktur-struktur yang mungkin terjadi pada data model konseptual, yaitu : One-to-one (1:1) binary relationship types One-to-many(1:*) binary relationship types One-to-one(1:1) recursive relationship types Many-to-many(*:*) binary relationship types Weak entity types Strong entity types Type relationship yang komplek

14

Atribut yang multy-valued Superclass/subclass relationship types b. Memvalidasi relasi dengan normalisasi

Proses validasi grup-grup atribut pada setiap relasi menggunakan aturan normalisi dimana tujuan dari normalisasi adalah untuk memastikan bahwa sekumpulan relasi memiliki atribut yang menimal namun mencakupi untuk mendukung kebutuhan data perusahaan. c. Memvalidasi relasi dengan transaksi uder Bertujuan untuk membalidasi dan data model logical untuk memastikan bahwa model tersebut mendukung transaksi yang dibutuhkan, yang telah dirinci pada spesifikasi kebutuhan user. d. Memeriksa intergrity constraint Integrity constraints adalah constraint yang diharapkan untuk diberlakukan demi menajaga database terhindar dari ketidak akuratan, inconsistent dan tidak selesai. e. Meninjau logical data model dengan user Pada tahap ini data model logical seharusnya sudah lengkap dan didokumentasikan secara penuh. Namun, user tetap diminta untuk meninjau

15

data model logical dan memastikan bahwa model data yang dibuat telah merepresentasikan kebutuhan data perusahaan. f. Menggabungkan logical data model ke dalam global data model Proses ini hanya diperlukan unutk mendesian dengan pandan user yang banyak diatur dengan menggunakan pendekatan integrasi view pada database sementara data model logikan global merepresentasikan semua pandangan user pada database. g. Memeriksa untuk pertumbuhan masa datang Tujuan dari langkah ini adalah unutk menentukan apakah ada perubahan yang penting pada masa depan diperkirakan dan untuk menilai apalah data model logikal tersebut dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi. 3. Physical Database Design Physical Database Design adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan sekunder, mendeskripsi relasi dasar, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien kepada data serta batasan integritas dan ukuran keamanan (Connoly 2005, p441) yaitu : a. Penerjemakan logikal data model dalam Database Management Dystem (DBMS)

16

b. Pertama, penerjemahan dari relasi pada data model lgikal kepada sebuah bentuk yang dapat diimplementasikan pada terget relational Database Management System(DBMS). Bagian ini diperlukan pada desian logikal database dan dokumentasi pada kamus data dengan informasi yang didapat selama pengumpulan kebutuhan dan tahap analisis dan dokimen spesifikasi system. Kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memproduksi desain dari relasi dasar. c. Perancangan organisasi file dan indeks Tujuan dari langkah ini adalah untuk menerapkan organisasi file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar indeks yang dibutuhkan untuk mencapai performa yang diinginkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah : Menganalisa transaksi Memilih indeks Mengestimasi kebutuhan disk space Memilih organisasi file

d. Perancangan user view Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendesain pandangan user yang diidentifikasikan selama pengumpulan kebutuhan dan than analisis pada Database System Development Lifecycle.

17

e. Perancangan mekanisme keamanan Tujuan dari langkak ini adalah untuk mendesain mekanisme keamanan untuk database seperti yang telah mendesain mekanisme keamanan untuk database seperti yang telah dispesifikasi oleh user selama tahap pengumpulan dan kebutuhan pada Database System Development Lifecycle. f. Pertimbangan pengenalan pengawasan redudancy Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan apakah redudancy yang terkontrol dengan aturan normalisasi akan meningkatkan peforma dari sistem. g. Pemantauan dan pengaturan system operasional Tujuan dari langkah ini adalah untuk memantau sistem operasional dan meningkatkan peforma dari sistem untuk membetulkan desain yang tidak cocok atau mencerminan perubahan kebutuhan. 2.3.6 DBMS Selection Database Management System (DBMS) Selection adalah pemilihan DBMS yang tepat unutk mendukung aplikasi database (Connoly, 2005, p295).

18

2.3.7 Application Design Application Design adalah perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses terhadap database. (Connoly, 2005, p299). 2.3.8 Prototyping Prototyping adalah membuat model kerja suatu aplikasi database. (Connoly, 2005, p304). 2.3.9 Implementation Implementation adalah perwujudan fisih dari database dan desain aplikasi (Connoly, 2005, p304). 2.3.10 Data Conversation and Loading Data Conversation and Loading adalah pemindahan data yang ada kedalam database yang baru dan mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat menggunakan database yang baru (Connoly, 2005, p305). 2.3.11 Testing Testing adalah proses menjalankan sistem yang database dengan tujuan untuk menemukan kesalahan yang ada (Connoly, 2005, p305).

19

2.3.12 Operation Maintanance Operation Maintanance adalah proses dari pengawasan dan penjagaan dari sistem database yang mengikuti instalasi (Connoly, 2005, p306). 2.3.13 Flowchart Flowchart adalah penyajian sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Berikut simbol-simbol dalam flowchart adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Simbol-Simbol Flowchart Simbol Nama Terminator Fungsi Pemulaan/ Akhir Program Garis Alir (Flowline) Preparation Process Arah Aliran Program Proses Inisialisasi Proses Perhitungan/ Pengolahan Data Input/Output Data Proses Input/ Output Data, Parameter,

20

Informasi Predefined Process (Sub Program) Permulaan Sub Program/ proses menjalankan Sub Program Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya On Page Connector Penghubung bagianbagian flowchart yang berada dalam satu halaman Off Page Connector Penghubung bagianbagian flowchart yang berada dalam halaman berbeda

21

2.3.14 Normalisasi Normalisasi adalah sebuah teknik untuk memproduksi seperangkat hubungan dengan properti yang diinginkan, memberikan kebutuhan data dari sebuah perusahaan (Connoly, 2005, p388). Karakteristik dari seperangkat relasi adalah sebagai berikut: 1. Atribut dengan jumlah terkecil penting untuk memenuhi dan mendukung kebutuhan data pada sebuah perusahaan. 2. Atribut dengan hubungan logika terdekat (functional dependency) ditemukan di relasi yang sama. 3. Redundancy dimana setiap atribut direpresentasikan hanya sekali dengan pengecualian penting dari atribut yang membentuk semua atau sebagian dari foreign key yang penting untuk menggabungkan relasi yang berhubungan Proses Normalisasi terbagi atas (Connoly, 2005, p401): Unnormalized Form (UNF) adalah sebuah table yang berisikan satu atau lebih kelompok yang berulang. First Normal Form (1NF) adalah sebuah relasi dimana persimpangan setiap baris dan kolomnya hanya mengandung satu nilai.

22

Second Normal Form (2NF) adalah sebuah relasi yang berada pada 1NF dan dimana setiap atribut yang non primary key bergantung pada fungsional terhadap primary key.

Third Normal Form (3NF) adalah sebuah relasi yang berada pada 1NF dan 2NF dimana tidak adanya atribut yang non primary key bergantung pada fungsional terhadap primary key.

Boycode-Codd Normal Form (BCNF) adalah sebuah relasi jika determinannya satu candidate key 2.3.15 Entity Relationship Modeling 2.3.15.1 Tipe Entitas Tipe Entitas adalah kumpulan objek-objek dengan sifat yang sama

yang dapat diidetifikasi oleh perusahaan yang mempunyai eksistensi independen (Connoy, 2005, p343). 2.3.15.2 Tipe Relasi Tipe Relasi adalah kumpulan hubungan yang mempunyai arti antara tipe entitas yang ada (Connoly, 2005, p347). 2.3.15.3 Strong and Weak Entity Type Strong Entity Type adalah entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain.

23

Weak Entity Type adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain. 2.3.16 Atribut Atribut adalah sifat-sifat dari entitas atau tipe relasi (Connoly, 2005, p350). Attribut Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut, yang terdiri dari: Simple Attribut adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Composite Attribut adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen dimana dengan masing-masing komponen mempunyai keberadaan yang independen. Single Value Attribut adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk setiap kejadian. Multi Value Attribut adalah atribut yang memiliki beberapa nilai atau beberapa atribut lainnya dan tidak harus berasal dari satu entitas. 2.3.17 Keys Candidate Key adalah jumlah minimal atribut yang dapat mengidentifikasikan setiap kejadian atau record secara unik.

24

Primary Key adalah Candidate Key yang dipilih untuk mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entitas yang unik. Composite Key adalah Candidate Key yang terdiri atas dua atau lebih atribut. 2.4 Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p32) enterprise architecture adalah analisis dan dokumentasi perusahaan pada saat ini maupun masa mendatang terhadap strategi yang terintegrasi, bisnis dan teknologi perspektif.

EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology Gambar 2.3 Enterprise Architecture Setiap aktivitas Enterprise Architecture memiliki komponen-

komponen sebagai berikut: Strategic Level Strategic Plan Future Operating Scenarios Balanced ScorecardGoals and Measures

Business Level Business Plan (E-Commerce Plan / E-Government Plan) Business Requirements Use Cases

25

Business Case Investment Portfolio Business Process Management Applications Business Process Reengineering / Improvement

Technology Level Service Oriented Architecture Object-Oriented Data Modeling/Application Development Network-Centric Systems Engineering Enterprise Resource Planning Systems Network Management Applications Security Architecture 2.4.1 Enterprise Architecture Manajemen Program Enterprise Architecture adalah program manajemen yang

menyediakan pendekatan, strategi terintegrasi untuk perencanaan sumber daya. Sebagai program manajemen, Enterprise Architecture menyediakan: 1. Resource Alignment: Sumber Daya perencanaan dan penetapan standar 2. Standardized Policy: Sumber Daya dan implementasi tata kelola Enterprise Architecture mendukung pembentukan kebijakan untuk: Mengidentifikasi persyaratan strategis dan operasional Menentukan keselarasan strategis kegiatan dan sumber daya Mengembangkan perusahaan-lebar sumber daya bisnis dan teknologi

26

Memprioritaskan pendanaan program dan proyek Mengawasi pengelolaan program dan proyek Mengidentifikasi kinerja metrik untuk program dan proyek Mengidentifikasi konfigurasi dan menegakkan standar dan manajemen

3. Decision Support: pengawasan keuangan dan manajemen konfigurasi 4. Resource Development: siklus hidup pendekatan pembangunan/

pengelolaan

Gambar 2.4 Structure Governance 2.4.2 Metode Dokumentasi Enterprise Architecture 2.4.2.1 Enterprise Architecture Framework

27

Gambar 2.5 Enterprise Architecture Framework Enterprise Architecture Framework adalah sebuah struktur untuk mengorganisir informasi yang mendefinisikan ruang lingkup arsitektur dan bagaimana bidang arsitektur berhubungan satu sama lain. Enterprise Architecture Framework dibagi menjadi 3 dimensi, yaitu: 1. Levels: Goals and Initiatives Product and Services Data and Information Systems and Application Networks and Infrastructure

2. Segment: bagian dari keseluruhan Enterprise Architecture satu atau lebih baris dokumen dari semua tingkat bisnis.

28

3. Artifacts: sebuah artefak Enterprise Architecture produk dokumentasi, seperti dokumen teks, diagram, spreadsheet, slide pengarahan, atau klip video. 2.4.2.2 Enterprise Architecture Components

Gambar 2.6 Enterprise Architecture Components Enterprise Architecture Components adalah plug-and-play sumber daya yang memberikan kemampuan pada setiap tingkat dari framework, termasuk tujuan strategis dan ukuran, layanan bisnis, informasi mengalir dan objek data, sistem informasi, layanan web dan aplikasi perangkat lunak, suara / data / video jaringan dan kabel terkait. 2.4.2.2.1 Analisis Rantai Nilai Menurut Porter (2002, p224) value chain analysis adalah kegiatan menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang,

29

memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa. Margin merupakan nilai produk dan jasa dari perusahaan. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas yaitu aktivitas nilai. Aktivitas nilai tersebut terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama dilakukan oleh perusahaan dalam membawa atau menghasilakan produk agar lebih mudah terjangkau oleh konsumen, sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang mendukung aktivitas utama.

Gambar 2.7 Value Chain Pendekatan rantai nilai dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis, yaitu: 1. Aktivitas Utama (Primary Activity) terdiri dari: Inbound Logistic: meliputi kegiatan mendapatkan, menerima, menyimpan, dan pengadaan input dan sumber daya dalam kualitas dan kuantitas yang tepat bagi bisnis. Dalam kegiatan ini termasuk dalam

30

proses merekrut staf serta membeli bahan, komponen dan jasa serta berurusan dengan supplier. Operation: Kegiatan merubah input menjadi produk atau layanan yang diperlukan oleh para pelanggan. Dalam kegiatan ini meliputi proses menghasilkan produk atau layanan. Outbound Logistic: Kegiatan mendistribusikan produk kepada pelanggan secara langsung maupun tidak langsung melalui agen, sehingga pelanggan dapat memperoleh produk atau jasa dan membayarnya dengan tepat. Sales and Marketing: Kegiatan membujuk, mendorong pelanggan untuk membeli produk serta menyediakan cara cara agar pelanggan tertarik untuk menggunakan produk atau jasa. Services: Kegiatan memelihara dan mempertinggi nilai produk sesudah masa penjualan, serta memberikan nilai tambah lebih jauh kepada pelanggan dengan memastikan pelanggan mendapatkan keuntungan penuh atau nilai manfaat dari produk yang dibeli. 2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mengontrol dan membangkitkan bisnis secara terus menerus dengan menambahkan nilai secara tidak langsung dan nilainya akan diketahui melalui kesuksesan dari aktivitas utama.

31

3. Procurement: Merupakan proses lengkap untuk mendapatkan barang atau jasa termasuk pembelian bahan baku atau sumber daya dan peralatan pendukung yang termasuk aset perusahaan. Technology Development: Menjelaskan teknologi yang digunakan dalam perusahaan serta menyediakan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas. Human Resource Management: Meliputi cara dari perusahaan dalam mengatur sumber daya manusianya, misalnya memberikan pelatihan, pembekalan ilmu, penyeleksian, promosi, penghargaan, serta menjaga hubungan baik antar karyawan. Firm Infrastructure: Meliputi sarana dan prasarana yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya mengelolah masalah perencanaan,

keuangan, dan hubungan dengan pemerintah. 2.4.2.2.2 Analisis 5 Daya Persaingan Porter Ancaman Pendatang Baru

Kekuatan tawar-menawar Pemasok

Pesaing Industri Sejenis

Kekuatan tawar-menawar Konsumen

Ancaman Produk Lain

Gambar 2.8 5 Daya Persaingan Porter

32

5 daya persaingan porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif, antara lain: 1. Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain: hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost. Kekuatan ini biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. 2. Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah. Daya tawar dari pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan di perusahaan, ketika ada beberapa pengganti. Pemasok dapat menolak untuk bekerja sama

33

dengan perusahaan, atau misalnya, muatan berlebihan harga tinggi untuk sumber daya yang unik. 3. Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.Kekuatan tawar pembeli, dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. 4. Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk. Pembeli kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan dipasar. 5. Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan. Untuk mengatasi persaingan dalam industri, perusahaan harus meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi, harga lebih terjangkau, melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produknya supaya masyarakat tidak mengalami kejenuhan terhadap produk tersebut.

34

2.4.2.2.3 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Menurut Rangkuti (2004, p18-19) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman, dengan faktor internal kelemahan dan kekuatan. IFAS Strength ( S ) Faktor faktor EFAS Opportunity ( O ) Faktor peluang eksternal kekuatan eksternal Strategi SO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Threats ( T ) Faktor Ancaman eksternal Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Gambar 2.9 Matrix SWOT 2.4.2.2.4 Perhitungan EFAS dan IFAS Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh perhitungan IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factors Analysis Weakness ( I ) Faktor faktor kelemahan eksternal Strategi WO Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

35

Summary) yang menggambarkan perusahaan berada dalam persaingan pasar saat ini melalui diagram analisis SWOT berikut : 1. Jumlah hasil perkalian (B) x (R) pada kekuatan dan kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan nilai X Nilai X = Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Total Bobot Rating Kekuatan Total Bobot Rating Kelemahan = = = 2. Jumlah hasil perkalian (B) x (R) pada peluang dan ancaman diselisihkan untuk mendapatkan nilai Y Nilai Y = Peluang (Opportunities) Ancaman (Threat) Total Bobot Rating Peluang Total Bobot Rating Ancaman = = = 2.4.2.2.5 Concept of Operations Scenarios Perusahaan mungkin akan membantu untuk mengembangkan rinci saat ini dan masa depan. Concept of Operations (CONOPS) skenario yang mencakup beberapa tahun kegiatan operasi, danyang mempertimbangkan kombinasi account yang berbeda dari driver internal dan eksternal yang diidentifikasi dalam analisis SWOT. dengan demikian, perusahaan dapat mengevaluasiasumsi perencanaan dan hasil yang diharapkan dalam setiap skenario dan mengevaluasiprestasi relatif dan bahaya mengejar tindakan _ _

36

tertentu. Selain itu, perusahaan dapat memperbaiki dan mempertahankan file berkelanjutan informasi pada beberapa skenario yang paling masuk akal agar dapat "braket" berbagai strategi yang cocok dan tujuan untuk kompetisi yang sukses. Kegiatan pengembangan skenario mungkin sangat berharga untuk perusahaan di lingkungan operasi yang sangat dinamis dan berputar. Sebuah ringkasan dari skenario dan asumsi perencanaan (Matrix Format) dimasukkan dalam rencana strategis dengan memberikan rincian lebih lanjut tentang pengembangan skenario masa depan. Concept of Operations Graphic Grafis CONOPS sangat penting untuk perusahaan, seperti

menjelaskan dalam satu gambar semua kegiatan utama dalam CONOPS saat ini, serta hubungan aktivitas mereka. Grafis CONOPS menjadi batu ujian untuk membantu perusahaan memahami apa yang dilakukannya pada tingkat dasar. Competitive Strategy Daerah ini dari rencana strategis mengidentifikasi bagaimana perusahaan akan mencapai keberhasilan dalam mengejar arah menyatakan strategis. Hal ini dilakukan pada dua tingkat;Pertama strategi umum yang berkaitan dengan pertumbuhan, dan kedua, strategi yang lebihspesifik yang berhubungan dengan kompetisi dan / atau diferensiasi.

Pertama, pada tingkat umum perusahaan menetapkan bahwa mereka berniat untuk tumbuh, mengecilkan, atau menstabilkan. Apakah itu adalah

37

strategi

penyelesaian

untuk

pemulihkan

kehilangan

lahan,

strategi

pertumbuhan untuk memasuki pasar baru atau menyediakan layanan baru, atau strategi stabilisasi untuk menyerap dan memantapkan pertumbuhan baru atau pengurangan, strategi yang bersaing harus pertama dan terutama harus cukup fleksibel untuk menjamin kelangsungan hidup di depan kejadian internal dan eksternal yang tidak direncanakan, dan kemudian

mempromosikan keberhasilan dalam tujuan bahwa perusahaan memutuskan untuk mengejar selama periode perencanaan strategis.

Kedua, strategi bersaing yang rinci dalam sebuah pernyataan mengenai layanan dan / atau diferensiasi produk dan pengiriman. Daerah ini mengidentifikasi satu atau lebih metode yang perusahaan akan mengejar untuk mencapai keberhasilan dalam apa yang menghasilkan. Contoh termasuk memberikan kualitas tertinggi, memberikan harga terendah, memiliki fleksibilitas yang paling dan / atau opsi yang pertama ke pasar, menjadi pemain baik, mendominasi pangsa pasar dan mengakuisisi pesaing. Pernyataan-pernyataan ini melibatkan informasi sensitif, yang perusahaan mungkin ingin untuk terus dalam suatu lampiran terpisah untuk rencana strategis. 2.4.2.2.6 Swim Lane Process Diagram Planning Phase Selection Phase

38

Chief Information Officer Capital Planning Board Capital


Review Schedule CPB Review Review Project Plan Assign Funding Review ROI Value & EA Alignment

Planning Working Group Architecture Working Group Program Manager


Initial Project Proposal

Business Case

Include in Investment Portfolio

Review For EA Alignment

Put Project in Sequenceing Plan

Develop Project Plan

Prepare for Project Implementation

Gambar 2.10 Swim Lane Process Diagram Swim lane adalah elemen visual yang digunakan dalam diagram aliran proses secara visual membedakan tanggung jawab untuk sub-proses dari proses bisnis. Flowchart swim lane berbeda dari diagram alur lain bahwa proses dan keputusan dikelompokkan visual dengan menempatkan mereka

39

dalam jalur. Garis sejajar membagi tabel menjadi jalur, dengan satu jalur untuk setiap orang, kelompok atau subproses. Jalur diberi label untuk menunjukkan bagaimana grafik diatur. Arah vertikal mewakili urutan peristiwa dalam proses keseluruhan, sedangkan divisi horisontal

menggambarkan subproses melakukan tugasnya. Panah antara jalur mewakili bagaimana informasi dilewati setiap subproses. Swim lane dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi yang berhubungan untuk membantu memperjelas tata letak keseluruhan proses dan membantu mengoptimalkan kapasitas dan efisiensi. Ketika digunakan untuk diagram proses bisnis yang melibatkan lebih dari satu departemen, penggunaan swim lane dapat menjelaskan tidak hanya langkah-langkah dan siapa yang bertanggung jawab untuk masingmasing, tetapi juga bagaimana penundaan, kesalahan atau kecurangan yang paling mungkin terjadi. Banyak metodologi pemodelan proses memanfaatkan konsep swim lane sebagai mekanisme untuk mengatur kegiatan dalam kategori visual yang terpisah untuk menggambarkan kemampuan fungsional yang berbeda atau tanggung jawab. Swim lane digunakan dalam Notasi Pemodelan Proses Bisnis dan (Unified Modeling Language) diagram aktivitas metodologi pemodelan.

40

2.4.2.2.7 Business Process Diagram

Gambar 2.11 Business Process Diagram Inputs: Sesuatu yang memulai / memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi atau menjadi bagian. Controls: Panduan atau yang mengatur kegiatan; Biasanya menunjukkan kapan / bagaimana proses akan dikerjakan. Outputs: Merupakan hasil dari aktivitas; Merupaka alasan untuk memilih proses apa yang telah dikerjakan. Mechanisms: Sistem, orang, dan perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan / mengerjakan aktivitas tersebut. 2.4.2.2.8 Perencanaan IT Portfolio Menurut Ward dan Peppard (2002, p42) portofolio aplikasi menampilkan sebuah analisis dari keseluruhan aplikasi perusahaan, baik yang

41

ada saat ini, potensial ataupun yang masih direncanakan. Portofolio aplikasi adalah cara untuk membawa bersama sistem informasi yang telah ada, yang direncanakan dan potensial kemudian menilai kontribusi bisnisnya. Kategori dalam portofolio aplikasi adalah sebagai berikut : Strategic adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah suatu aplikasi strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis perusahaan yang menentukan. Key operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan. Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas manajemen namun tidak memberikan keunggulan bersaing. High potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan di masa mendatang, tapi masih belum terbukti.

42

2.4.2.3 Current Architecture Current Architecture ini berisi komponen-komponen Enterprise Architecture dalam perusahaan pada setiap tingkat dari framework. Pandangan saat ini Enterprise Architecture berfungsi untuk menciptakan sebuah dasar inventarisasi sumber daya saat ini dan kegiatan yang didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan masa depan Enterprise Architecture, analis dapat melihat kesenjangan dalam kinerja antara rencana masa depan dan kemampuan saat ini yang akurat dan komprehensif sebagai referensi penting bagi perencanaan proyek, manajemen aset, dan pengambilan keputusan investasi. Pandangan saat ini Enterprise Architecture adalah terdiri dari artefak (dokumen, diagram, data, spreadsheet, grafik, dll) pada setiap tingkat kerangka, yang diarsipkan dalam repositori Enterprise Architecture on-line untuk digunakan oleh berbagai Enterprise Architecture stakeholder. 2.4.2.4 Future Architecture Future Architecture merupakan komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis baru, persyaratan operasional, atau solusi teknologi. Future Architecture baik di tingkat strategis dan taktis dibagi dalam tiga cara: arah baru dan tujuan; mengubah prioritas bisnis; dan teknologi. Kepemimpinan perusahaan memberikan perubahan dalam arah strategis dan tujuan, kecuali garis manajer bisnis dan manajer program memberikan perubahan dalam

43

proses bisnis dan prioritas yang diperlukan untuk mencapai tujuan baru dan staf pendukung mengidentifikasi teknologi yang layak dan solusi staf untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru. Arsitektur masa depan harus mencakup perubahan yang direncanakan untuk komponen EA dalam waktu dekat, serta perubahan pada komponen EA yang merupakan hasil dari pelaksanaan jangka panjang skenario operasi yang terlihat 4 - 10 tahun ke depan. Skenario ini menggabungkan internal dan eksternal yang berbeda dan dapat membantu untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam proses, sumber daya, atau teknologi yang menerjemahkan ke asumsi perencanaan masa depan, yang pada gilirannya mendorong perencanaan untuk komponen EA baru.

Gambar 2.12 Drivers of Change 2.4.2.5 Enterprise Architecture Management Plan Manajemen perencanaan EA mengartikulasi program dan pendekatan dokumentasi EA. Manajemen perencanaan EA juga menyediakan deskripsi dari pandangan arsitektur saat ini dan aritektur maa depan, dan urutan perencanaan untuk mengelola trasmisi untuk bisnis masa depan/teknologi lingungan operasi. Manajemen perencanaan EA adalah suatu dokumen yang

44

sangat penting yang berjalan untuk menyadari manfaat dari EA sebagai program manajemen. Bagaimana perusahaan akan bergerak secara berlanjut dari arsitektur saat ini ke arsitektur masa depan adalah perencanaan yang signifikan dan tantangan manajemen,terutama jika sumber IT yang mendukung fungsi kunci bisnis yang telah digantikan atau ditingkatkan. 2.3.2.6 Planning Threads Dokumen EA termasuk ancaman dari aktifitas umum yang hadir di semua tingkatan pada kerangka kerja. Acancaman ini termasuk terkaitan keamanan ada IT, standarisasi, pertimbangan workforce. IT Security : keamanan adalah bagian interal yang paling efektif dari program manajemen EA dan metedologi dokumentasi. Secara

menyeluruh,program keamanan IT memiliki beberapa vocal,termasuk : informasi, personil, pengoperasian,dan fasilitas. Untuk menjadi

efektif,keamanan IT harus bekerja menyebrangi seluruh tingkatan kerangka kerja pada EA dan dengan semua komponen EA. IT Standards: Satu dari fungsi yang paling penting dari EA adalah menyediakn teknologi yang terkit standar pada seluruh tingkatan pada kerangka kerja EA .EA harus menerima Internasional maupun nasional dan standar industry yang teratur untuk dipromosikan solusi pengunaan bukan hak milik pada komponen-komponen EA, serta memberikan dukungan yang lebih pada pengalihan komponen jika diperlukan.

45

IT Workforce : mungkin sumber terhebat yang dimiliki oleh perusahaan adalah manusia. Karena itu penting untuk memastikan bahwa IT terkait dengan staff, keahlian, dan diperlukan pada pelatihan untuk diidentifikasi untuk LOB dan mendukung layanan pada setiap tingkatan kerangka kerja EA, dan solusi yang tepat yang tercerminkan dalam arsitektur masa depan dan arsitektur saat ini. 2.4.3 Enterprise Architecture Repository EA Management Plan ENTERPRISE ARCHITECTURE REPOSITORY Current EA Views High Level View Mid Level View Gambar 2.13 Enterprise Architecture Repository Goals Initiatives & Buniess Processes Information Support Flows Systems Local Area System Network Certifications Strategic Plan Business Plan Knowledge Warehouse Business Systems Wise Area Security Program Goals Initiatives & Products Data & Systems & Networks& Security Future EA EA Standards Views EA Program EA Tutorial Site Map

& Services Information Applications Infrastucture Solutions

Network

You might also like