You are on page 1of 3

MEKANISME KERUSAKAN SARAR SECARA NON IMUN M.

Leprae kolonisasi SC dengan cara mengikat di G domain pada rantai laminin--2(LN--2); komponen protein di ekstraseluler basal lamina dan reseptorn a -d stogl can merupakan komponen kompleks d strogl can(!G) di membrane plasma SC. Mungkin terdapat reseptor lain ang memperantarai interaksi M. Leprae- sel Sc"#an karena adan a "ambatab kompleks !G dengan !G ang tela" dipuri$ikasi pada assa kompetisi di mana in"ibisi ad"esi M.Leprae tidak sempurna. %GL-& adala" esensial untuk in'asi bacilli SC melalui lamina basal melalui (aras dependen laminin-2. )a diperkirakan untuk bertindak sebagai reseptor kedua pada M.Leprae di mana reaksi gabungan antara L*%2& dan %GL men ediakan enrgi ang cukup untuk pengikatann a dan in'asi M.Leprae kompleks !G ang meng"ubungkan lamina basal ke sitoskeleton aktin SC melalui membrane protein ang disebut d strop"ins. )a ber$ungsi sebagai stabilisasi mekanik untuk SC dan akson sara$ serta dapat transudasi sin ak dari luar ke bagian dalam sel. !emielinisasi dependen kontak ang diinduksi ole" M.Leprae dalam kultur (aringan sara$ tanpa sel imun tela" di(elaskan ole" +ambukkana mengan(urkan peran mekanisme non imun selama ta"ap insial in$eksi sara$. Menggunakan s stem kultur tikus dan SC, mereka melaporkan demilelinisasi secara cepat men usul dengan ad"esi M. Leprae pada SC dengan ketiadaan sel imun, dita$sirkan men(adi sebagai mekanisme ang tergantung pada %GL-&, aitu suatu komponen dinding sel M. Leprae. -ela" disarankan pada kultur m elin SC secara relati'e bebas dari in$eksi M. Leprae, manakala pada SC non m elin ter(adi kolonisasi ang berat. .ontro'ersial saat ini adala" apaka" "an a SC non m elin ang diin$eksi ole" M.Leprae, meskipun penelitian lain menun(ukkan tidak ada perbedaan. Selain itu, studi sebelumn a pada ultrastruktur sara$ dari pasien lepra memiliki gambaran (elas ba"#a adan a basil di dalam akson SC bermielin. Nitric oksida (N/) merupakan e$ektor toksisk utama untuk membasmi M. Leprae dan N/ tela" ditemukan pada in$iltrate in$lamasi pada lesi lepros . Nitrotirosine adala" suatu produk ak"ir metabolisme N/ (uga ditemukan pada lesi *L di sara$ dan ia adala" suatu molekul ang bersangkutan dengan peroksidasi lipid pada m elin ang men ebabkan dimielinisasi sara$ pada pen akit ang lain. IMMUNOGENENETIK LEPRAE 0aktor genetic adala" lebi" tinggi daripada $actor lingkungan sebagai $actor predisposes leprae ang tela" dipertimbangkan selama beberapa dekad, namun konsesus tentang tipe genetic ang rentan tidak ada. !iketa"ui ba"#a kontak ruma" merupakan resiko tertinggi untuk perkembangan leprae. -amba"an pula, "an a 1,&-&,12 populasi ang terpa(an menderita pen akit ini dan pasien dengan leprae tipe spesi$ik tidak umum beruba" kareana respon imun ter"adap pen akit tela" diatur sebelumn a pada "ost.Selain itu, 'aksinisasi *CG men(adi prtoteksi pada populasi pada tingkat ang berbeda. Sala" satu bukti pertama untuk peran genetika tela" dikemukan ole" C"akara'at" dan 3ogel ang menun(ukkan ba"#a kembar mono4igot dibanding dengan di4igot memiliki kecenderungan lebi" beasaar untuk mengembangkan (enis lepra ang sama.

Metode genetik ang modern tela" menetapkan ba"#a adan a keragaman kecil pada bacilli leprae dan memungkinkan penelitian genom manusia untuk mengidenti$ikasi daera" rentan. -idak ada $actor grnetik tunggal ang umum dan uni'ersal pada kelompok populasi ang bebrbeda. 5elas ba"#a polimor$isme pada gen ang mempengaru"i kekebaln baik ba#aan maupun adapti$ dapat diidenti$ikasi dalam berbagai populasi ang menun(ukkan lepare ang mungkin men(adi pen aki poligenik. Namun consensus kekurangan in$ormasi bagaimana sistem imun menginisiasikan, memeli"ara dan mengatur spesi$itas antigen ang unik dalam leprae dan spektrumn a. IMUNITAS BAWAAN !engan mengartkan genom manusia, scan seluru" genom dan polimor$isme nucleotide tunggal (SN%) tela" digunakan untuk mengu(i resiko tinggi atau kerentanan ter"adap pen akit. N+6M% & ang terdapat pada makro$ag penting untuk presentasi antigen. Genotipe promoter 22 dan 27 adala" tidak baik apabila dikombinasi dengan tes Mistuda negating pada penderita leprae. -L+s adala" molekul transmembran ang melibatakan antigen lipid mikobakteri8 pat"ogen dan induksi sin al sitokin melalui N0-k*. -L+ &, 2 dan 9 tela" distudi pada leprae. N 29: SN% 'arian -L+ & berkurang tetapi tidak meng"apuskan secara total respons untuk agonis bakteri sedangkan, S 29: 'arian memungkinkan $ungsi normal. Gemotipe "omo4igot S 29: meningkatkan suspetibilit untuk leprae dan genot pe NN menun(ukkan tidak ada "ubungan. 6lel S29: dan &;2: adala" "ampir sering pada penderita dengan reaksi re'ersal. !ata ini menun(ukkan suatu 'arian umum -L+ & ber"ubungan dengan respon imun adapti$ ang diuba" merespons pada M. Leprae dan "asil klinisn a. +espon ba#aan dan adapti$ dapat tumpang tindi" ang ditun(ukkan ole" mutasi pada -L+ 2. Sebua" mutasi menggantikan tripto$an argnine pada residu ;<< adala" sala" satu daera" dilestarikandari -L+ 2 terbukti memiliki peran dalam kerentanan ter"adap lepromatosa, namun tidak pada tuberkuloid leprae. .emudaian, mutasi ini ditun(ukkan untuk meng"apuskann sin al intraseluler dan akti'asi N.-k* setela" terpapar beberapa (enis ang bebrbeda untuk M.Leprae dan M. -uberkulosis men ebabkan penurunan )L-2, )L-&2, )0N = dan -N0 ole" %M*C ang sistimulasi ole" M. Leparae dibandingkan dengan kelompok liar tipe -L+ 2. *a"kan sel dari penderita dengan mutasi -L+ 2 menun(ukkan peningkatan produksi )L-&1 untuk menekan in$lamasi dan respons ini. -idak ada perbedaan ang signi$ikan pada produksi )L-9 antara mutan dan tipe liar semasa stimulasi. !emikian, "asil ini men arankan ba"#a -L+ 2 sin al (alur memainkan peran penting dalam peruba"an pro$il sitokin pada penderita leprae dan mutasi -L+ 2 dan 6rg ;<< -rp memberi mekanisme respon imun seluler ang buruk terkait dengan leprae. Lepromatous secara kontras, -L+ 9 SN%s ang terkait dengan perlindungan ter"adap leprae.

ACQUIRED IMUNITAS )L-&2 polimor$isme ber"ububgan dengan kerentan pasien ter"adap lepra lepromatous pada pasien dari Me>ico *arat, secara independen dari tingkat ekspresi p 91 dan p <; )L-&2. SN%s dalam ? bagian mengapit )L-&2 ang mempengaru"i tingkat ekspresi gen ini dan dapat terlibat dalam perbedaan indi'idu dalam respon CM ter"adap antigen mikobakteri ang mengara" ke lepromatosa atau lepra tuberkuloid. 0rekuensi alel -N0-2 secara signi$ikan lebi" tinggi di antara sub(ek control dibandingkan antara semua pasien leprae atau dalam kelompok. 6lel )0N-= bermutasi mempun ai peran dalam leprae post in$eksi dan poimor$isme reseptor tela" dilaporkan. KESIMPULAN -antangan ang di"adapi untuk melan(utkan penelitian leprae tela" ditin(au ole" *allard et al. .esimpulann a adala" mungkin ba"#a ban ak perbedaan ang dilaporkan pada pasien lepra dari laboratorium ang berbeda mungkin perbedaan genetic pada populasi dipela(ari dan rangsangan lingkungan ang menentukan respon imun ba#aan ang mungkin mencerminkan pada imunitas ac@uires ter"adap basil lepra. -emuan tersebut menarik per"atian pada kebutu"an untuk penelitian local untuk menetukan pro$il imunologi dari pasien dan cara penularan ang akan membantu merancang tindakan pengendalian, imunodiagnostik, 'aksin dan terapi ang tepat untuk populasi tertentu.

You might also like