You are on page 1of 9

LAPORAN KASUS MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

PENYUSUN LAPORAN Nama NIM : MARISA : H2A008029

PENGESAHAN Nama Dosen : dr. S. Windayati H, Sp.KK Tanda tangan :

Tanda tangan :

A. IDENTITAS PENDERITA Nama Usia Jenis kelamin Agama Suku Alamat Pekerjaan Pendidikan tertinggi No. RM Irja Tanggal MRS : Sumaryati, Ny. : 38 tahun : Perempuan : Islam : Jawa : Gotong Royong RT 6 RW III Tugu Semarang Barat : Ibu Rumah Tangga : SMA : 146208 : Kamis, 14 Juni 2012

B. ANAMNESIS (secara Autoanamnesis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Tugurejo Semarang) Tanggal Jam : Kamis, 14 Juni 2012 : 11.15 WIB

Keluhan Utama

: Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak kemerahan di seluruh tubuh.

Perjalanan Penyakit Sekarang 2 tahun sebelum masuk RS pasien mengaku timbul bercak merah kecil di kedua tungkai dan di badan. Bercak tersebut terasa gatal dan kemudian melebar, agak meninggi/menebal dan terdapat sisik tebal berwarna putih diatasnya. Pasien mengaku sering menggaruk karena terasa gatal sampai tidak bisa tidur. Bercak-bercak tersebut kemudian semakin melebar dan menjalar perlahan-lahan ke bagian tangan, perut, punggung, dan dada. Penyakit kulit ini sering kambuh dengan gejala yang sama dan pasien mengaku sering memeriksaakan diri ke dokter. Pasien mengaku didiagnosa psoriasis yang kemudian diberi obat berupa salep dan pil. Keluhan pasien dirasakan berkurang dan membaik setelah rajin kontrol. 1 bulan sebelum masuk RS pasien mengeluh timbul lagi bercak merah yang gatal di kedua tungkai, paha, perut, punggung, siku, tangan dan kepala. Awalnya muncul bintik kecil di kedua kaki yang kemudian melebar, meninggi, dan bersisik tebal warna putih dan mengelupas. Bercak tersebut timbul bertahap perlahan-lahan diseluruh badan berbentuk bulat-bulat agak lebar. Pasien sering menggaruk, pasien menggaku jika menggaruk terlalu keras maka sisik akan mengelupas dan pada kulit yang sakit akan terlihat bintik-bintik merah kecil seperti darah dari pori-pori. Pasien juga mengaku sisik yang mengelupas seperti kerokan lilin. Pasien mengaku masih sering rajin kontrol ke dokter. Pasien diberi salep, pil untuk tiap 12 jam, dan cetirizin. Saat masuk RS pasien masih mengaku ingin kontrol karena obat habis. Jika mengkonsumsi obat keluhan dirasakan agak berkurang. Pasien mengaku masih timbul bercak dengan tempat dan gejala yang sama seperti sebelumnya. Pasien mengaku tidak sedang menderita gigi berlubang, penyakit infeksi lain, dan tidak stress. Pasien hanya sering memikirkan penyakitnya yang sejak lama tak kunjung sembuh. Pasien mengaku sempat dirawat dirumah sakit tahun 2007 karena penyakit kulitnya namun sampei mengelupas seluruh tubuh.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit seperti ini : (+) sejak 2007 Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat Diabetes Melitus : disangkal Riwayat sakit kulit lain Riwayat sakit kelamin : disangkal : disangkal

Riwayat asma Alergi

: disangkal : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat sakit seperti ini : disangkal Riwayat penyakit kulit Riwayat sakit kelamin Riwayat Hipertensi : disangkal : disangkal : disangkal

Riwayat Diabetes Melitus : disangkal Riwayat Asma Alergi : disangkal : disangkal

Keadaan Sosial Ekonomi Ny. Sumaryati sudah menikah dengan seorang suami yang bekerja sebagai buruh pabrik semen. Memiliki 4 orang anak (1 SMP, 3 SD, 1 SD, 8 bulan) yang masih menjadi tanggungan. Pasien menggunakan jamkesmas untuk biaya penggobatan. Kesan ekonomi pasien kurang.

C. PEMERIKSAAN Pemeriksaan Fisik Tanggal Jam : Kamis, 14 Juni 2012 : 11.15 WIB

Status Generalis KU Kesadaran Status Gizi : Tampak sakit sedang : Compos Mentis : BB 42 kg, TB 150 kg, BMI : 18,67 kg/m2 ( kesan gizi cukup)

Vital sign Tensi Nadi Nafas Suhu : 120/80 mmHg : 62 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup : 20 kali/menit regular thorakoabdominal : 36,5oC

Kepala Mata Leher Telinga Hidung Mulut Thoraks Abdomen

: Normocephali, rambut hitam : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada madarosis : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening : Normal, tidak ada kelainan kulit : Normal, deviasi (-), sekret (-) : bibir tidak pucat, tidak ada kelainan kulit : tidak dilakukan, kulit status dematologikus : tidak dilakukan, kulit status dematologikus : akral hangat, (status dermatologikus) : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan pada (status dermatologikus)

Ekstremitas atas Ekstremitas bawah

Status Dermatologis : Distribusi Ad region : Regional : Ekstrimitas atas ( brachii, antebrachii, cubiti ) dekstra et sinistra Ekstrimitas bawah ( femoralis, tibialis, popliteal ) dekstra et sinistra Thorakalis, abdominalis Kepala, punggung Lesi Efloresensi : Numular sampai plakat, sirkumskrip : Makula hipopigmentasi, plak eritem, skuama putih tebal kasar

D. RINGKASAN : Ny. Sumaryati usia 38 tahun datang ke RSUD Tugurejo Kamis, 14 Juni 2012 dengan keluhan gatal dan bercak-bercak kulit di seluruh tubuh sejak 2 tahun yang lalu dan sering kambuh. Bercak merah gatal di kedua tungkai, paha, perut, punggung, siku, tangan dan kepala. Awalnya muncul bintik kecil di kedua kaki yang kemudian melebar, meninggi, dan bersisik tebal warna putih dan mengelupas. Bercak tersebut timbul bertahap perlahan-lahan diseluruh badan berbentuk bulat-bulat agak lebar. Pasien mengaku sering menggaruk karena terasa gatal sampai tidak bisa tidur, jika menggaruk terlalu keras maka sisik akan mengelupas dan pada kulit yang sakit akan terlihat bintik-bintik merah kecil seperti darah dari pori-pori. Pasien juga mengaku

sisik yang mengelupas seperti kerokan lilin. Pasien mengaku masih sering rajin kontrol ke dokter. Pasien diberi salep, pil untuk tiap 12 jam, dan cetirizin. Saat masuk RS pasien masih mengaku ingin kontrol karena obat habis. Jika mengkonsumsi obat keluhan dirasakan agak berkurang. Pasien mengaku masih timbul bercak dengan tempat dan gejala yang sama seperti sebelumnya. Pasien mengaku tidak sedang menderita gigi berlubang, penyakit infeksi lain, dan tidak stress. Pasien hanya sering memikirkan penyakitnya yang sejak lama tak kunjung sembuh. Pasien mengaku sempat dirawat dirumah sakit tahun 2007 karena penyakit kulitnya namun sampei mengelupas seluruh tubuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, kesadaran Compos mentis dan kesan gizi cukup, Tensi : 120/80 mmHg, Nadi : 62x / menit, regular, isi dan tegangan cukup, Nafas : 20x / menit, regular torakoabdominal, Suhu : 36,5oC. Pemeriksaan status dermatologis didapatkan lesi numular sampai plakat, sirkumskrip di regio ekstrimitas atas ( brachii, antebrachii, cubiti ) dekstra et sinistra, ekstrimitas bawah ( femoralis, tibialis, popliteal ) dekstra et sinistra, Thorakalis, abdominalis, kepala, punggung. Ujud kelainan kulit berupa makula hipopigmentasi, plak eritem, dan skuama putih tebal kasar.

E. DIAGNOSIS BANDING : Psoriasis vulgaris Ptyriasis Rosea Dermatitis seboroik Dermatomikosis Sifilis stadium II

F. DIAGNOSIS : Psoriasis vulgaris


dapat menghambat efek histamine pada pembuluh darah, bronkus dan pemacam otot polos. AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine endogen berlebihan. Bronkokonstriksi, peninggian permeabilitas kapiler dan edema akibat histamine dapat dihambat dengan baik.

G. PENATALAKSANAAN : H. Karsvlek phenomena (fenomena bercak lilin) Auspitz Sign (titik-titik perdarahan)

Histopatologis : untuk memastikan diagnosis psoriasis Kerokan KOH : untuk mengetahui adanya infeksi jamur

Terapi Sistemik : Metotreksat (MTX) Dapat menghambat mitosis sel epidermis tanpa mengganggu fungsi sel, sehingga efektif untuk lesi psoriasis. Dosis setiap hari 2,5-5 mg/hari selama 14 hari, selanjutnya maintenance 1-2 mg/hari atau Dosis tunggal 25 mg, diikuti dengan 50 mg tiap minggu berikutnya Cetirizin 1 x 10 mg perhari Sebagai antihistamin untuk mengurangi gatal Topikal : Inerson oint 15 gr Asam salisilat 4% LCD

Edukasi Edukasi tentang penyakit psoriasis Hindari factor pencetus ( stress, trauma ) Jangan menggaruk lesi Konsumsi obat teratur dan rajin kontrol Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat membantu pencegahan infeksi sekunder.

I. PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanam Quo ad cosmeticum : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA

1. Odom RB, James WD, Berger TG. Seborrhoic Dermatitis, Psoriasis, Recalcitrant Palmoplantar Eruption, Pustular Dermatitis, and Erytroderma. Dalam : diseases of the skin. Edisi ke-9. Philadelphia: WB Saunders Co. 2000 : 214-53. 2. Ekarini D, Hadi S, Budiastuti A, Indrayanti S. Psoriasis di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kumpulan naskah ilmiah Kongres Nasional PERDOSKI IX Jilid I. Surabaya : Airlangga University Press, 1999 : 45-7. 3. Handoko R.P. Psoriasis dalam Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Djuanda Adhi, Hamzah M, Aisah S (ed).ed 3 cet.4 2004. Jakarta:Balai Penerbit FK UI. 4. Siregar RS, Psoriasis dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Ed. 2. 2004. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. 5. Murtiastutik, D. Martodihardjo, S. Lumintang, H. Psoriasis dalam : Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ketiga, 2005. Andrews

You might also like