You are on page 1of 3

Penurunan Sifat Dominan dan Resesif pada Manusia dan Contohnya Gen dominan merupakan sifat yang muncul

pada keturunan, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat pasangannya. Sifat dominan mampu menutupi sifat pasangannya. Sedangkan gen resesif merupakan kebalikan dari gen dominan, gen resesif jarang muncul pada keturunannya karena dapat dikalahkan gen pasangannya. 1 Penurunan sifat dominan dan resesif dapat dilakukan dengan persilangan, cara yang menjadi awal konsep penurunan sifat dominan dan resesif adalah persilangan monohibrid. Menurut Mendel dari persilangan monohibrid didapat empat kesimpulan, yaitu: 1. Meskipun fenotip yang muncul pada seseorang adalah satu, tetapi alelnya tetap dua 2. Dua alel dalam setiap individu berpisah saat pembentukan gamet, dan masing- masing alel masuk ke setiap gamet. Ketika gamet kedua orang tua bergabung untuk membentuk zigot, alel dari kedua orang tua bergabung dan menghasilkan genotipe untuk keturunannya 3. Konsep dominasi : individu keturunan mewarisi sifat dominan dan resesif dari orang tuanya. Namun hanya sifat dominan yang terlihat. Sifat yang muncul tidak berubah pada keturunan heterozigot, dan sifat yang tidak terlihat itulah yang dinamai resesif. 4. Dua alel dari seorang individu terpisah memiliki peluang masuk ke gamet yang sama2 Dari persilangan didapatkan pewarisan sifat baik dominan maupun resesif. Untuk pewarisan sifat resesif hanya bisa didapat jika keturunan tersebut bersifat homozigot dengan sifat dari kedua orang tua resesif. Karena pada persilangan ini keturunan heterozigot tetap memunculkan sifat dominan, maka rasio untuk fenotip dominan : resesif adalah 3 : 1. Contoh dari penurunan sifat dominan dan resesif adalah polydactili Ayah Pp P p P P P PP Pp X Ibu Pp P p P Pp pp

Hasil : kemungkinan anak yang mengalami polydactili 75% dan yang tidak 25% Tidak hanya melalui persilangan monohybrid, penurunan sifat dominan dan resesif juga terjadi di persilangan lainnya seperti dihybrid, polimeri, kriptomeri dan sebagainya. Hanya saja tidak seperti pada monohybrid yang hanya ada dua pilihan yaitu dominan atau resesif, dipersilangan lain ada hasil lain selain dominan dan resesif, seperti pada dihybrid terdapat hasil intermediet yang merupakan hasil diantara range dominan dan resesif. Penurunan Sifat Secara Poligenik, Multipel Alel dan Dominan Tidak Lengkap

Pewarisan poligenik adalah interaksi dari banyaknya gen tuntuk menghasilkan karakteristik tertentu pada seseorang. Dalam hal ini, genotipe pada sifat tersebut banyak (lebih dari satu) tetapi sifat yang terlihat (fenotipe) hanya satu. Setiap genotip menambahkan sifatnya masing- masing yang kemudian terwujud dalam satu sifat tampak (fenotip) yang memiliki karakteristik yang khas. Contoh dari pewarisan poligenik adalah warna kulit. Pewarisan secara multipel alel merupakan pewarisan sifat dimana untuk beberapa lokus, muncul lebih dari dua alel dalam satu grup organisme, dengan begitu lokus tersebut memiliki multipel alel. Meskipun ada lebih dari dua alel pada satu grup organisme, tetapi genotip setiap individu diploid hanya terdiri dari dua alel. Dalam hal pewarisan kode sifat, pewarisan pada multipel alel dengan yang hanya memiliki dua alel tidak berbeda, kecuali dalam hal adanya variasi genotip dan fenotip yang lebih banyak. Contohnya pada golongan darah ABO dan rhesus. Untuk menentukan golongan darah seseorang dibutuhkan tiga atau lebih alel Pada pewarisan sifat secara dominasi tidak legkap, heterozigot berada diantara fenotip dari dua homozigot. Pada dominasi tidak lengkap heterozigot tidak serta merta menunjukan sifat yang mendominasi. Pada pewarisan sifat ini dikenal istilah intermediet, dimana sifat heterozigot hanya berada di antara range sifat dominan dan resesifnya. Contohnya pada warna terung : Terung Ungu Pp Pp P P P PP Pp X Terung Ungu Pp Pp P Pp pp

Pada penurunan sifat ini, gen heterozigot tidak menunjukan sifat dominan melainkan intermediet yaitu warna ungu muda. Dari contoh dapat dilihat bahwa warna ungu tidak berhasil mendominasi secara tuntas sehingga masih ada warna campuran antara ungu dan putih2.

1. www.triyo.blogdetik.com 2. Pierce, Benjamin A.2012.Genetics: A Conceptual Approach Fourth Edition.New York : W.H. Freeman and Company

You might also like