Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
DITJEN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN KULIAH ICZM 22 MEI 2013
MARILAH BERTANYA:
APK MASYARAKAT MENGETAHUI APK MASYARAKAT BERPARTISIPASI SEBERAPA JAUH TKT PARTISIPASI APK MASYARAKAT MERASAKAN MANFAAT DLL.
MARILAH BERTANYA:
APK HASIL MCRMP AKAN DIPERGUNAKAN DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN APA YG DILAKUKAN DLM MENGAWAL KEGIATAN TSB DLL
KUNCI BERHASIL:
TEAMS
OUTLINE PRESENTASI
1. Latar Belakang
8. Penutup
1. LATAR BELAKANG
Wilayah Pesisir, Laut, dan PPK merupakan kawasan dengan produktivitas hayati tinggi Konsentrasi Pusat kegiatan; Pariwisata Perhubungan, Perindustrian, Permukiman, Perikanan, Pertahanan dan Keamanan, dll. 60 % Penduduk Dunia Bermukim di Wilayah Pesisir Berlaku rejim akses terbuka Wilayah Pesisir rentan dari berbagai dampak kegiatan tersebut Rentan terhadap kerusakan biofisik lingkungan, konflik pengelolaan dan ketidak pastian hukum. Agar lestari perlu diterapkan mekanisme pengelolaan wilayah pesisir terpadu disertai dengan penegakan hukum yang tegas.
140 juta penduduk Indonesia bermukim di wil. pesisir 50 km dari garis pantai ke arah darat. 80% masyarakat pesisir masih miskin, tingkat pendidikan rendah. 42 kota dan 181 kabupaten berada di pesisir s/d thn 2000, tempat pusat-pusat pertumbuhan dan reklamasi pantai. Kota-kota pantai mempunyai tingkat pencemaran yang tinggi. 80% industri berlokasi di pesisir dan membuang limbahnya ke laut 72% terumbu karang rusak, 22% baik dan 6% sangat baik. 40% hutan mangrove telah rusak, dan langkanya nener dan benur
Marine Industry
Fisheries management
Economic Pressure
Political Pressure
Fisheries
Coastal Resources
Aquaculture Agriculture
Rehabilitation
Users
Exploitation
Mining
Industry site
Management Measure
Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Laut dalam Menjaga Sustainabilitas Lingkungan dari Pembangunan
Merupakan pendekatan yang memberikan arah bagi pemanfaatan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai perencanaan sektoral, berbagai tingkat pemerintahan, ekosistem darat dan laut, serta sains dan manajemen. Pendekatan : keterpaduan perencanaan yang menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial budaya, dan konservasi sumberdaya pesisir.
Desentralisasi Pengelolaan
Konsistensi Pembiyaan
Pranata Kelembagaan
Konsistensi Perencanaan
Pemanfaatan Sumberdaya Wilayah Pesisir Sumberdaya alam hayati Sumberdaya alam nonhayati Jasa-jasa lingkungan pesisir Sumberdaya binaan/buatan Tanah timbul Penguasaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Berdasarkan perundang-undangan Hak ulayat dan masyarakat adat Hak pengelolaan perairan Berdasarkan kebiasaan dan hukum adat
dll
Alokasi ruang
Public campaign
Organisasi/ lembaga
Rencana kerja
Koordinasi
(MCRMP)
A. Tujuan : Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan, konservasi dan proteksi terhadap lingkungan dalam kerangka Desentralisasi
4. Mempraktekkan dokumen perencanaan yang telah disusun dalam bentuk pengelolaan sumberdaya alam skala kecil.
LOCAL
National Track
Local Track
Institutional Capacity Strengthening
REGIONAL I (SULAWESI)
1.
2. 3. 4. 5.
REGIONAL II (KALIMANTAN)
6. Kalimantan Timur 7. Kalimantan Tengah 8. Kalimantan Barat 9. NTB 10. NTT 11. 12. 13. 14. 15.
WILAYAH
PEMANFAATAN
Alokasi SDA
Manag. Plan
KONSERVASI
SUMBER DAYA
PENGENDALIAN PENCEMARAN
Kerangka Hukum
MANUSIA
MITIGASI LINGKUNGAN
Komponen A Komponen B
Component C Komponen D
Paket D
Loan Effective 27/09/01 Progress of implementation Sisa waktu pelaksanaan
STATUS AKHIR
Konsultasi publik
Legal drafting Penyusunan Perda PWP
Dokumen Renstra
Rencana Zonasi Rencana engelolaan
2001
2003
2006
Rencana Aksi
START/AWAL MCRMP
SNRM
Input MCRMP
Planned
Actual
Renstra
Zonasi
Manag. Plan
Rencana Aksi
Pelatihan, Lokakarya, Fasilitasi, Bantuan Teknis
Penyiapan Pedum
Komponen III
2001
HW/SW SDM Terlatih On going survey Draft Manual/guideline
2004
2006
Komponen II
Perlindungan lingkungan Budidaya laut Konservasi
Komponen IV
F. TARGET 2004
1). PUSAT
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Optimalisasi Konsultan Komponen A dan B Mobilisasi Konsultan Komponen C dan D Berfungsinya NBIN, dan Technical Advisory Group data dan informasi spatial Fasilitasi daerah bagi pelaksanaan kegiatan dalam bentuk dokumen pedum dan juklak kegiatan Implementasi proyek secara lancar dalam hal administrasi dan keuangan Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara periodik dan kontinyu Meningkatnya pemahaman stakeholder terhadap implementasi Proyek
Lanjutan..
2). PROPINSI
1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
Optimalisasi fungsi kelembagaan Terlaksananya lokakarya dan konsultasi publik Tersusunnya dokumen : rencana zonasi rencana pengelolaan Draft Final Perda dan Pembahasannya di DPRD Berfungsinya Pusat Data Propinsi (PDP) Terlaksananya kegiatan lanjutan survei dan pemetaan Meningkatnya pemahaman stakeholder
Lanjutan..
3). KAB/KOTA 1. Optimalisasi fungsi kelembagaan 2. Tersusunnya Draft Perda PWP 3. Pengadaan peralatan Pusat Data Spasial Kelautan Kab/Kota 4. Terlaksananya kegiatan SNRM di kawasan MCMA yang sudah definitif 5. Meningkatnya pemahaman stakeholder
H. CRITICAL STEP/OUTPUT
Komponen I Komponen II Komponen III Komponen IV
2001
2002
2003
2004
2005
2006
I. PROYEKSI KE DEPAN
Shifting ke daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan keberlanjutan MCRMP Pelembagaan/institusionalisasi perencanaan yang sudah dilaksanakan Optimalisasi Pusat Informasi Spasial sebagai pendukung keputusan pengelolaan sumberdaya Pemanfaatan output kegiatan (dokumen, peralatan, data, software) dan SDM terlatih Pengembangan kelembagaan proyek (task force) menjadi kelembagaan pengelolaan wilayah pesisir daerah
c) Memanfaatkan setiap kegiatan sebagai vehicle (sarana) untuk mencapi peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM, dan daerah d) Pelaksanaan komponen kegiatan harus mengacu pada philosophy Pengelolaan Pesisir Terpadu
Lanjutan.
e) Peningkatan pendekatan corporate culture dan bukan hirarki dalam koordinasi dan pelaksanaan kegiatan f) Setiap kegiatan MCRMP adalah investasi baik bagi diri, lembaga, maupun daerah g) Komunikasi dan diseminasi kegiatan lebih sering dilakukan h) Pemanfaatan jaringan dan kegiatan Kemitraan Bahari untuk mendorong dan mengupayakan keberlanjutan hasil MCRMP
Tujuan
Kegiatan MCRMP
Komponen A Penyusunan perencanaan Pelatihan, lokakarya, S2 Konsultasi publik
Komponen B Survai dan pemetaan Pusat Data Spasial Pelatihan, lokakarya Standarisasi data
Komponen C Penyusunan Perda PWP Lokakarya, pelatihan Akomodasi hak ulayat Komponen D Perlindungan lingkungan Peningkatan alternatif pendapatan
Output MCRMP
KELEMAHAN
Pengelolaan SD di Tingkat Lokal
Keterpaduan Kegiatan
Transparansi dan Partisipasi
Kapasitas SDM
Alokasi Ruang
Alokasi SDA
Manag. Plan
Regulasi /Perda
Data SDK
PELUANG
MITRA BAHARI
MCRMP
Outreach, pendampingan,
MITRA BAHARI
8. PENUTUP
MCRMP secara nasional harus mampu memfasilitasi suatu pengambilan keputusan yang terpadu dlm pengelolaan SD Pesisir dan Laut Untuk itu perlu ada kerja keras dan kerja cerdas serta kebersamaan baik lintas instansi dan lintas pusat-daerah
Konsep keterpaduan dpt meminimasi efek tumpang tindih kepetingan sektor dan dpt menimbulkan inisiatif utk kembangkan kapasitas kelembagaan di daerah dlm Pengelolaan SD Pesisir dan Laut
:
Widi Pratikto; JTK FTK ITS 081 318 777 111 wapratik@rad.net.id w.pratikto@gmail.com