Professional Documents
Culture Documents
089
Fraktur suprakondiler humeri adalah fraktur yang terjadi pada bagian 1/3 distal tulang humeri yang Garis frakturnya berjalan melalui apeks coronoid dan fossa olecranon.
EPIDEMIOLOGI
Fraktur ini sering terjadi pada anak anak, yaitu sekitar 65 % dari seluruh kasus patah tulang lengan atas. Mayoritas fraktur suprakondiler pada anak anak terjadi pada usia 3 10 tahun, dengan puncak kejadiannya pada usia 5 dan 7 tahun Anak laki-laki dibanding perempuan 2:1
ETIOLOGI
Terdapat 2 tipe fraktur suprakondiler humeri berdasarkan fragmen distal yaitu : Tipe posterior (tipe ekstensi) :99% dari seluruh jenis fraktur suprakondiler humeri, pada fraktur ini fragmen distal bergeser ke arah posterior
Tipe anterior (tipe fleksi) :hanya 1-2% dari seluruh fraktur suprakondiler humeri disini fragmen distal bergeser ke anterior
MEKANISME TRAUMA
Tipe posterior terjadi apabila trauma terjadi pada saat sendi siku dalam keadaan hiperekstensi sedangkan pergelangan tangan dalam posisi dorsofleksi Tipe anterior terjadi bila penderita jatuh dan terjadi trauma langsung sendi siku dan dista humeri
KLASIFIKASI FRAKTUR
Tipe I:Terdapat fraktur tanpa adanya pergeseran dan hanya berupa retak yang berupa garis. Tipe 2: tidak ada pergeseran fragmen, hanya terjadi perubahan sudut antara humerus dan kondilus lateralis (normal 40 derajat) Tipe 3: terdapat pergeseran fragmen tetapi korteks posterior masih utuh serta masih ada kontak antara kedua fragmen Tipe 4: pergeseran kedua fragmen dan tidak ada kontak sama sekali
GAMBARAN KLINIS
Riwayat trauma pada sendi siku Sakit (pain), bengkak (swelling), deformitas pada sendi siku Denyut nadi arteri radialis yang berkurang (pulselessness) Pucat (pallor), rasa kesemutan, kelumpuhan padsa sendi siku
PEMERIKSAAN FISIK
Tipe ekstensi : sendi siku dalam posisi ekstensi daerah siku tampak bengkak Tonjolan fragmen dibawah subkutis
PEMERIKSAAN FISIK
Tipe fleksi posisi siku fleksi (semifleksi), dengan siku yang bengkak dengan sudut jinjing yang berubah Apabila pasien mengalami gangguan pada sirkulasi perifer warna kulit,palpasi pulsasi, suhu, capilary refill yang buruk perlu dilakukan reduksi fraktur segera
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan foto roetgen AP-Lateral pada humerus untuk mengetahui tipe fraktur yang terjadi
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Tipe 1 : cukup dengan pemasangan arm support dan sembuh dalam 10 hari sampai 2 minggu
Tipe 2: perlu dilakukan reposisi tertutup untuk mengembalikan posisi humerus distal karena akan terdapat gangguan dalam pergerakan ekstensi dan fleksi sendi siku dikemudian hari
PENATALAKSANAAN
Tipe 3 dan 4 : reposisi tertutup sebaiknya dengan menggunakan image intensifier dan dapat difiksasi dengan K-wire perkutaneus atau tanpa fiksasi dan dipasang gips Apabila tidak berhasil maka dianjurkan untuk tindakan operasi terbuka dengan pemasangan K-wire
PENATALAKSANAAN
Tipe anterior : pada tipe ini karena fragmen distal berada di sebelah depan maka dilakukan reposisi dan setelah itu diimobilisasi dalam keadaan ekstensi maksimal
KOMPLIKASI
Pembentukan lepuh kulit : terjadi karena gangguan drainase atau mungkin juga karena verban yang terlalu ketat Maserasi kulit daerah antekubiti :terjadi karena setelah reposisi dilakukan fleksi akut pada sendi siku yang menyebabkan tekanan pada kulit
KOMPLIKASI
Iskemik volkman: terjadi terutama pada fraktur suprakondiler humero tipe ekstensi, fraktur antebraki, dan dislokasi sendi siku Iskemik terjadi karena adanya obstruksi sirkulasi vena karena verban yang terlalu ketat, penekanan gips atau flexi akut sendi siku, selain itu terjadi pula obstruksi pembuluh darah arteri yang menyebabkan iskemik otot dan saraf lengan bawah
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Dalam beberapa jam dapat terjadi gejala berupa iskemik nyeri lengan bawah, dingin dan pucat pada jari-jari tangan atau biasa disebut 5P (pain, pallor, pulselessnes)
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Apabila ditemukan gejala iskemik volkman maka semua bagian yang menekan baik verban, gips atau fleksi sendi siku harus secepatnya dibebaskan, karena dapat menyebabkan seluruh kerusakan lengan bawah
KOMPLIKASI
Trauma saraf perifer: biasa mengenai N.medianus daripada ulnaris, kelainan hanya bersifat sementara dan prognosisnya baik
Malunion dapat terjadi kubitus varus atau perubahan letak posisi distal humerus ke posterior apabila reposisi tidak dilakukan secara akurat
KOMPLIKASI
Miositis osifikans : merupakan komplikasi lanjut fraktur suprakondiler humeri yang akan memberkan gangguan pergerakan sendi siku di kemudian hari