Professional Documents
Culture Documents
Semi Solid
Ointment
2
Ointment
Ointment/Salep/Unguenta/Unguentum
Adalah sediaan setengah padat/semi solid yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar
Bahan obat harus larut/terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang cocok
1 . Unguentum seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa tenaga unguentum 2-4 2. Cream banyak mengandung air, mudah diserap kulit emulsi kental Vaselin 3. Pasta > 50% zat padat ?? 4. Gelones Spumae suspensi partikel anorganik kecil atau molekul organik besar, suatu salep yang lebi halus Voltaren Gel, Bioplacenton
Salep epidermis/S.penutup
Utk melindungi kulit & menghasilkan efek lokal, tdk diabsorbsi Kadang di+ antiseptik, astringen, anastesi lokal DS yg baik DS. Senyawa hidrokarbon
2.
Salep endodermis
Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm kulit ttp tdk melalui kulit, terabsorbsi sebagian Digunakan utk melunakkan kulit/selaput lendir Ds yg baik : minyak lemak (adeps lanae, lanolin, minyak tumbuh2an)
3.
Salep diadermis
Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm tubuh mll kulit & mencapai efek yg diinginkan (merkuri iodida, beladona) DS : larut dalam air, emulsi based
Salep hidrofobik
Salep yg tdk suka air atau salep dgn dasar salep berlemak (campuran lemak-lemak, m.lemak, malam) Tidak dpt dicuci dgn air
2.
Salep hidrofilik
Salep yg suka air / kuat menarik air (tipe M/A)
Penggolongan dasar salep berdasarkan sifat bhn obat & tujuan pemakaian salep (ForNas)
a. Dasar salep 1 yaitu dasar salep hidrokarbon, antara lain: - Vaselin putih - Vaselin kuning - Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning. - Parafin encer - Parafin padat
- Minyak nabati
b. Dasar salep 2 yaitu dasar salep serap yang dapat menyerap air, antara lain: Adeps lanae, lanoline Ungentum simplex Hidrophilic ointment 3 bag.kolesterol +3 bag.stearil-alkohol + 8 bag.mal.putih + 86 bag.vas.putih 30 bag.mal.kuning & 70 bag. M.wijen
8
c. Dasar salep 3 yaitu dasar salep yang dapat dicuci dengan air. - Dasar salep emulsi tipe M/A seperk vanishing cream - Emulsifying ointment B.P - Hydrophilic ointment d. Dasar salep 4 yaitu dasar salep yang dapat larut dalam air. - Polyethylenegylcol ointment USP - Tragacanth - P.G.A
9
1.
2.
Ada dua cara : pencampuran dan pelelehan. Aturan umum salep. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan didalamnya, bila perlu dengan pemanasan rendah. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
3.
4.
Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dahulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan no.100 Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dingin.
CARA PELEBURAN/PELELEHAN
Biasanya tidak hanya satu macam basis, campuran basis salep dilelehkan bersamasama, didinginkan, diaduk sampai membeku. Hal yang perlu diperhatikan : 1. Perbedaan titik lebur basis yang besar Basis dgn TL tinggi dilelehkan terlebih dahulu, kmudian basis dgn TL rendah ditambahkan kedalam lelehan tsb. jk bersama2 larut
2. Basis bertipe emulsi pelelehan, kemudian proses emulsifikasi 3. Basis tidak campur dgn air dilelehkan bersama2 diatas penangas air (7075C). 4. Basis larut dalam air larutkan dulu dalam air yang terdapat dalam resep, kemudian panaskan 70-75C. bahan lainnya dicampur tersendiri. Kemudian bahan lain dimasukkan kedalam lelehan, suhu dipertahankan 5-10C, didingikan sambil diaduk terus.
2.
3.
4.
5.
Pemerian : Tidak boleh berbau tengik Kadar : Kecuali dinyatakan lain utk salep yg mengandung obat keras/narkotik, kadar obat adl 10% Dasar salep : kecuali dinyatakan lain, basis salep adalah vaselin putih (vaselin album) Homogenitas, jika dioleskan pd sekeping kaca atau bahan transparan lain yg cocok harus menunjukkan susunan yg homogen Penandaan : pada etiket harus tertera obat luar
14
Champhorae : Jika ada Ol.sesami dilarutkan dlm ol.sesami Jika ada menthol/salol, dpt mencair jika dicampur (penurunan titk eutektik) dipakai salah satu Jika Camphorae tunggal ditetesi alkohol 95% hingga larut Dilarutkan dlm dasar salep yg sudah dicairkan dlm pot salep tertutup (jika daya larut tdk dilampaui) Pellidol : Larut 3% dlm DS yg dicairkan Jika DS disaring, pellidol ikut disaring & penimbangannya ditambahkan 20% Jika jml Pellidol melebihi daya larut, maka digerus dgn dasar salep yg sudah dicairkan Iodium Jika kelarutan tdk dilampaui kerjakan = Champhorae Larutkan dlm lar.pekat KI/NaI Ditetesi dgn etanol 95% sampai larut
15
2.
3. 4. 5.
Stabil, tdk terpengaruh suhu & kelembaban Lunak, halus & homogen Mudah dipakai Dasar salep yg cocok Dpt terdistribusi secara merata
16
17
Taburkan di atas air, diamkan ditemapt gelap selama jam sampai larut Jika dlm R/ ada gliserin : + gliserin, + air tanpa ditunggu jam Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan dlm air krn meninggalkan noda hitam pada kulit (Ag2O)
Fenol
Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan krn akan mengiritasi kulit
18
Bahan obat yg larut dlm air tp tdk boleh dilarutkan dlm air
Fenol Hydrargyri bichloridum Chrysarobin Stibii et kalii tartras Oleum iecoris aseli Zink sulfat Antibiotik (Penicillin) Chloretum auripo natrico AgNO3
19
Ichtyol
Akan memisah jika ditambahkan pd masa slp yg masih panas/digerus tll lama
Jika digerus telalu lama damarnya akan keluar/menguap Berfungsi sbg pendingin & mencegah permukaan mortir menjadi licin Harus ditambahkan sedikit demi sedikit ke DS yg dingin Dibutuhkan bentuk kasarnya
Air
Gliserin
Marmer album
20
Air
Terjadi reaksi :
aqua calcis + m.lemak penyabunan Aqua calcis diteteskan sedikit demi sedikit, dikocok dlm botol bersama m.lemak Jml sedikit ; teteskan terakhir sedikit demi sedikit Jml banyak ; diuapkan/diambil z.berkhasiatnya saja & berat air diganti dgn dasar salep
Spiritus/etanol/alkohol
Tahan panas : Tinct Ratanhiae, Panaskan di p.a hingga sekental sirop atau 1/3 bagian Tak tahan panas ;
Diketahui perbandingannya, diambil bagian-bagiannya saja (Tinct.iodii) Tak diketahui perbandingannya, teteskan terakhir sedikit demi sedikit DS > 1 macam, hrs diperhitungkan menurut oerbandingan dasar salepnya
22
Contoh Soal
R/ Tinct.Ratanhiae 6 Vaselin 20 Adeps lanae 10 mf. Ungut Jika 6 g Tinct.Ratanhiae dipanaskan, bobotnya akan menjadi 1,8 g Hitung perbandingan Vaselin & Adeps yg dibutuhkan untuk mengganti kehilangan bobot pada salep tersebut
23
Extractum siccum/kering
Extractum spissum/kental
24
Bahan lain
Hydrargyrum
Nephtolum
Bentonil
air
Zat berkhasiat
Cairan
spiritus tinctura
jumlah banyak (uapkan/ambil z.bkhasiatny) jumlah sedikit (teteskan terakhir) jml sedikit (teteskan terakhir) jml banyak tahan pemanasan (tinct.ratanhiae) tak tahan pemanasan : - diketahui bagiannya (tinct.iod) - tak diketahui bagiannya (teteskan terakhir)
Cairan kental lainnya (gliserin, balsem, kreosol, ictiol) Ekstrak siccum (kering) Spisum (kental) liquidum (cair)
26
27
Defenisi
Sediaan semi padat (masa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal Konsistensinya : 50% bahan padat Bahan Dasar Pasta :
Penggolongan
Pasta kering
Suatu pasta bebas lemak mengandung + 60% zat padat (serbuk) R/Bentonit 1 Sulfur praecip 2 Zinci Oxydi 10 Talci 10 Ichthamoli 0,5 Glycerin Aqua aa 5 S.ad.us.ext
Pasta Nakarboksimetilselulosa (Na-CMC) Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal Salep Tiga Dara R/Zinci oxydi
Olei olivae
Calcii Hidroxydi Sol aa 10
Pasta pendingin
29
Penggolongan
Pasta berlemak
merupakan salep padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh berfungsi sebagai lapisan pelindung pd bagian yg diolesi Pasta Zn-oksida
Campuran kental terdiri dari serbuk dan glycering digunakan utk pelekatan pd selaput lendir agar memperoleh efek lokal sebagai pembersih gigi Pasta gigi Triamsinolon asetonida
30
31
Defenisi
Bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dsar yang sesuai Mengandung air tidak kurang dari 60%
32
Penggolongan
33
Stabilitas
Perubahan suhu Perubahan komposisi (penambahan salah satu fase secara berlebihan)
Pengenceran krim dpt dilakukan secara aseptis & harus digunakan dlm waktu satu bulan
34
Bahan Tambahan
Pengemulsi lemak bulu domba Setasium Setil alkohol Stearil alkohol Golongan sorbitan Polisorbat PEG Sabun
Pengawet Metil paraben (nipagin) : 0,12 0,18% Propil paraben (nipasol) : 0,02 0,05%
35
Cara pembuatan
Bagian lemak dilebur di p.a Tambahkan bagian airnya dgn zat pengemulsi Aduk sampai terjadi campuran yang berbentuk krim
36
37
Defenisi
Semi padat yg terdiri dari suspensi yg dibuat dari partikel anorganik yg kecil atau molekul organik yg besar, terpenetrasi oleh suatu cairan Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin Digunakan terutama pada membran mukosa Dasar gel : campuran sederhana minyak dan lemak dgn titik lebur rendah
38
Penggolongan
Sistem dua fase jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yg terpisah
Magma : jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar Massa bersifat tiksotropik : massa akan mengental jika didiamkan dan akan mencair jika dikocok Jelly : jika massanya byk mengandung air
Washable jelly : mengandung mucilagines spt gom, tragacanth, amylum, pektin dan alinat Star jellies : 10% amylum dengan air mendidih
39
Pembuatan
R/
40 25 15
Dalam beaker gelas masukkan gelatin & air Diamkan sebentar agar gelatin mengembang Panaskan di p.a sampai gelatin larut Dalam mortir ZnO digerus dgn gliserin hingga homogen Masukkan ke beaker yg berisi gelatin Aduk sampai rata & dingin
40
Penambahan
Bahan padat yg tidak atsiri ditambahkan bersama dengan gliserin & ZnO Bahan padat atsiri ditambahkan bersama gliserin & ZnO ttp ketika bercampur dgn gelatin pada waktu hangat atau dlm keadaan botol tertutup Bahan cair atsiri/tidak atsiri ditambahkan pada gelatin yg sudah selesai & masih hangat
41
42
Defenisi
Sediaan cair atau kental, mengandung analgetik dan zat yang mempunyai sifat Rubefacient utk melemaskan otot/menghangatkan Digunakan sebagai obat luar yg dioleskan pd kulit menggunakan kain fanel & diurut Tidak boleh digunakan untuk kulit yg luka/lecet
43
Bahan dasar :
Penyimpanan :
Catatan
44
45
Defenisi
Merupakan salep steril untuk pengobatan mata dengan menggunakan dasar salep yang cocok Occulenta FI III : Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli occulentum, Hydrocortisoni Acetas occulentum, Chortetracyclini Hydrochloridi occulentum & Sulfacetamidi occulentum Occulenta Fornas : Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli occulentum, Cholamphenicoli Hydrocortisoni occulentum, Chortetracyclini occulentum & Hydrocortisoni occulentum
46
Pembuatan
Bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pd dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptis ke dalam tube steril Bahan obat & dasar salep disterilkan dgn cara yg cocok Tube disterilkan dengan cara autoklaf pd suhu 115o-116oC, selama tidak kurang dari 30 menit
47
Campurkan ketiga bahan dasar salep Panaskan bersama Disaring panas dengan penyaring kertas kasar di corong yg dihangatkan & disterilkan pada 150o selama 1 jam
48
Persyaratan
Homogenitas : tidak boleh mengandung bahan kasar yang dapat teraba Sterilitas : memnuhi syarat uji sterilitas yg tertera pada uji keamanan Hayati Penyimpanan : dalam tube, ditempat sejuk Penandaan : pada etiket tertera salep mata
49