You are on page 1of 1

Adapun bentuk-bentuk khusus skabies yang sering terjadi pada manusia adalah sebagai berikut: 1) Skabies pada orang

bersih Skabies yang terdapat pada orang dengan tingkat kebersihannya cukup, bisa salah didiagnosis karena kutu biasanya hilang akibat mandi secara teratur. 2) Skabies pada bayi dan anak Lesi skabies mengenai seluruh tubuh yang meliputi: kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektimo sehingga terowogan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi terdapat di muka. 3) Skabies yang ditularkan oleh hewan. Sarcoptes scabiei varian canis dapat menyerang manusia yang selalu berkontak langsung dengan hewan ditandai dengan gejala ringan, seperti: pruritus yang tidak terlalu hebat, tidak timbul terowongan, lesi terutama terdapat pada tempat-tempat yang terkena kontak langsung dengan hewan. Biasanya akan sembuh bila menjauhi hewan tersebut dan mandi secara teratur. 4) Skabises Nodular Nodul terjadi akibat reaksi hipersensitivitas. Tempat yang sering terkena adalah genetalia pria, lipat paha dan aksila. Lesi dapat menetap beberapa minggu hingga beberpa tahun walaupun sudah diberikan obat antiskabies. 5) Skabies Inkognito Obat Steroid topikal dapat menyamarkan gejala dan tanda skabies, sementara infestasi tetap ada. Sebaliknya pengobatan dengan steroid topikal yang lama dapat pula menyebabkan lesi bertambah hebat. Hal ini mungkin disebabkan karena penurunan respon imun seluler. 6) Skabies terbaring di tempat tidur (bed-ridden) Penderita penyakit kronis dan lansia yang terpaksa harus tinggal di tempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas. 7) Skabies Krustosa (Norwegian scabies) Lesinya berupa gambaran skuama generalisata, eritema dan distrofi kuku. Krusta terdapat banyak sekali dan dapat menular, karena populasi Sarcoptes scabiei sangat tinggi dan bentuk tidak menonjol. Sering terjadi pada lansia da orang yang menderita retardasi mental (Downs syndrome), sensasi kulit yang rendah (lepra, syringomelia dan tabes dorsalis), sistemik yang berat (leukemia, diabetus) serta penderita imunosupresif (AIDS).

You might also like