You are on page 1of 12

STRES PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD DR.

MOEWARDI SURAKARTA

OLEH : TIM PERAWAT HEMODIALISA RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

1. PENDAHULUAN Pasien yang menjalani terapi HD mengalami berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfunginya ginjal. Hal tersebut muncul setiap waktu sampai akhir kehidupan pasien dan menjadi stresor fisik yang berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupan pasien meliputi bio psiko sosio spiritual. Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot, udem adalah sebagian dari manifestasi klinik yang dirasakan. Untuk itu pasien sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang-orang yang ada di sekitarnya !tuart " !undeen, #$$%&. Pasien dengan HD jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan, mereka biasanya mengalami masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang serta impotensi, depresi akibat sakit yang kronis dan ketakutan menghadapi kematian !metl'er dan (are, )**+&.

Dua pertiga dari pasien yang mendapat terapi HD tidak pernah kembali pada aktifitas atau pekerjaan seperti sedia kala. Dengan demikian pasien akan mengalami kehilangan pekerjaan, penghasilan, kebebasan, harapan umur panjang, fungsi seksual sehingga dapat mengakibatkan kehilangan harga diri dan identitas gender. ,asa kehilangan ini akan mengakibatkan efek kemarahan yang akhirnya timbul suatu keadaan depresi sekunder sebagai akibat dari penyakit sistemik yang rnendahuluinya -reedman, #$$$&. 2. DEFINISI STRES #. !tres adalah respons manusia yang bersifat non spesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya Pusdiknakes Dep Kes ,., )**+&. ). !ecara umum yang dimaksud stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan ketegangan emosi dan lain-lain !unaryo, )**+&. Pada dasarnya besar kecilnya masalah yang menegangkan adalah relat tif , tergantung dari tinggi rendahnya kedewasaan, kepribadian serta bagaimana sudut pandang seseorang dalam menghadapinya. 3. SUMBER STRES / STRESOR !umber stres stresor& adalah /ariable yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebab timbulnya stres, datangnya stresor dapat sendirisendiri atau dapat pula bersamaan. !umber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan dari luar tubuh. 0erjadinya stres karena stresor tersebut dirasakan dan dipersepsikan oleh indi/idu sebagai suatu

ancaman sehingga menimbulkan kecemasan yang merupakan tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik dan psikologis. ,asmun, )**+&. 1pabila ditinjau dari penyebab stress, menurut !unaryo )**+ & dapat digolongkan sebagai berikut 2 a. !tres -isik b. !tres Kimiawi c. !tres 3ikrobiologik d. !tres -isiologik e. !tress Proses pertumbuhan dan perkembangan f. !tress Psikis 4 Psikososial 4. KEMAMPUAN INDIVIDU MENAHAN STRES !etiap indi/idu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menahan stres. Hal tersebut tergantung pada2 #. !ifat dan hakikat stres yaitu intensitas, lamanya, lokal dan umum general&. ). !ifat indi/idu yang terkait dengan proses adaptasi 3enurut ,osenmen dan 5heeny #$%*& sebagaimana dikemukakan oleh Hawari )**#& bahwa terdapat tipe kepribadian jenis 1 type personality& yang memiliki resiko tinggi mengalami stres dengan ciriciri kepribadian sebagai berikut 2 5ita-citanya tinggi bersaing 6mosional ambisius &, !uka menyerang agresif &, !uka

kompetitif & yang kurang sehat, (anyak jabatan rangkap, mudah marah, mudah tersinggung, mudah mengalami

ketegangan dan kurang sabar &, 0erlalu waspada, (ekerja tidak mengenal waktu, (ila ada tantangan senang bekerja sendiri, Disiplin waktu yang ketat, Kurang rileks dan serba terburu-buru, Kurang atau tidak ramah, 0idak mudah bergaul, 3udah empati tetapi mudah bersikap bermusuhan, !ulit dipengaruhi, !ifatnya kaku tidak fleksibel &, 5. TAHAPAN STRES 7ejala stres pada seseorang seringkali tidak disadari, kerana perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat. Dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari. 3enurut 1mberg #$8$&

sebagaimana dikemukakan Hawari )**#& bahwa tahapan stres dibagi sebagai berikut2 #. !tres tahap . pertama& 3erupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai parasaan-perasaan semangat bekerja yang besar dan berlebihan . ). !tres 0ahap .. kedua& Dalam tahap ini dampak stres yang semula menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan merasa letih waktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar, merasa lekas capai pada saat menjelang sore, merasa mudah lelah setelah makan, tidak dapat rileks santai&,

lambung atau perut tidak nyaman, detakan jantung lebih keras dan berdebar-debar, otot tengkuk dan punggung tegang. 9. !tres 0ahap ... ke tiga& (ila seseorang tetap memaksakan diri dan tidak menghiraukan keluhan-keluhan yang dirasakan maka yang bersangkutan akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan

mengganggu, yaitu gangguan lambung, dan usus semakin nyata misalnya keluhan maag, buang air besar tidak teratur&, ketegangan otot semakain terasa, perasaan tidak tenang dan ketegangan emosional semakin meningkat, gangguan pola tidur insomnia&, koordinasi tubuh terganggu badan terasa oyong dan serasa mau pingsan&. Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi atau beban stres dikurangi sehingga tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit. +. !tres 0ahap .: empat& 0idak jarang seseorang pada waktu memeriksakan diri ke dokter sehubungan dengan keluhan-keluhan stres tahap ... oleh dokter dinyatakan tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. (ila hal ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan diri, maka gejala stres tahap .: akan muncul, tidak mampu untuk bekerja sepanjang hari loyo&, aktifitas pekerjaan tarasa sulit dan membosankan, respon tidak ade;uate, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur disertai

mirnpi-mimpi yang menegangkan, sering menolak ajakan karena tidak semangat dan tidak bergairah, konsentrasi dan daya ingat menurun, timbul ketakutan dan kecemasan. <. !tres 0ahap : lima& (ila keadaan berlanjut, maka seseorang akan jatuh dalam stres tahap : yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan seharihari yang ringan dan sederhana, gangguan system

pencernaan semakin berat, timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, bingung dan panic =. !tres 0ahap :. enam & 0apan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik dan perasaan takut mati. 0idak jarang orang yang mengalami stress tahap ini berulang kali dibawa ke .7D bahkan ke .55U meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemuKan kelainan-kelainan fisik organ tubuh. 7ambaran stress pada 0ahap ini 2 debaran jantung teramat keras, sesak nafas, badan ge > 3etar dan berkeringat dingin, loyo dan pingsan kolaps &. . MANIFESTASI STRES !tres sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. !esuai dengan karakteristik indi/idu, maka responnya berbedabeda untuk setiap orang.

!eseorang yang mengalami stres dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya, antara lain 2 #. Perubahan warna rambut kusam, ubanan, kerontokan ). ?ajah tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius, tidak santai, bicara berat, sulit tersenyum4tertawa dan kulit muka kedutan tic facialis& 9. @afas terasa berat dan sesak, timbul asma +. Aantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau menyempit constriksi& sehingga mukanya nampak merah atau pucat. Pembuluh darah tepi perifer& terutama ujung-ujung jari juga menyempit

sehingga terasa dingin dan kesemutan. <. Bambung mual, kembung, pedih, mules, sembelit atau diare. =. !ering berkemih. 8. Ctot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang pada tulang terasa linu atau kaku bila digerakkan. %. Kadar gula meningkat, pada wanita mens tidak teratur dan sakit dysmenorhea& $. Bibido menurun atau bisa juga meningkat. #*. 7angguan makan bisa nafsu makan meningkat atau tidak ada nafsu makan. ##. 0idak bisa tidur #). !akit mental-histeris

!. STRES PADA PASIEN HEMODIALISA Pasien yang menjalani HD mengalami berbagai masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal. Hal tersebut muncul setiap waktu sampai akhir kehidupan. Hal ini menjadi stresor fisik yang berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupa pasien yang meliputi bio psiko sosio spiritual. Kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot, oedema adalah sebagian dari manisfestasi klinik dari pasien yang menjalani HD. Ketidakberdayaan serta kurangnya penerimaan diri pasien menjadi faktor psikologis yang mampu mengarahkan pasien pada tingkat stres, cemas bahkan depresi !tuart dan !undeen, #$$%&.

". HEMODIALISA # HD $ Di 1merika !erikat setiap tahun terdapat sekitar )* juta orang dewasa menderita gagal ginjal yang menjalani dialysis. !edang di .ndonesia diperkirakan setiap satu juta penduduk )* orang mengalami gagal ginjal pertahun yang memerlukan tindakan dialysis. K%&'()*+,) HD HD dapat memperpanjang usia tanpa batas yang jelas, namun tindakan ini tidak akan mengubah perjalanan alami penyakit ginjal yang mendasari, juga tidak akan memperbaiki seluruh fungsi ginjal. Pasien tetap akan mengalami sejumlah permasalahan dan komplikasi !melt'er dan (are, )**+&. Pasien yang menjalani HD berkelanjutan dihadapkan pada banyak masalah, antara lain 2

#. 3asalah fisik Hipotensi, hipertensi, kram, demam, kedinginan, infeksi,

gangguan, cardio pulmoner, anemia, penyakit tulang, masalah kardio /askuler, toksisitas alumunium, hiperkalemia, perdarahan, hiponatremia dan hipernatremia, emboli udara, pruritus, mual, muntah. ). 3asalah psikis !tres, depresi, perilaku tidak kooperatif, perubahan kepribadian dan bunuh diri.

-. PERANAN PERAWAT DALAM MEMBANTU PASIEN HD Pada saat HD berlangsung pasien, dialiser dan cairan dialisat memerlukan pementauan yang konstan untuk mendeteksi komplikasi yang dapat terjadi. Perawat di unit HD memiliki peran yang penting dalam memantau serta memberikan dukungan kepada pasien dan dalam menjalankan program pengkajian dan pendidikan pasien yang berkelanjutan,

mempersiapkan pemulangan pasien yang menjalani HD. Kebutuhan untuk mempelajarinya baru disadari lama setelah pasien menjalani HD. Karena alasan ini, komunikasi yang baik antara perawat yang bertugas melaksanakan HD, perawat rumah sakit ruangan4bangsal& dan perawat yang merawat pasien di rumah sangat penting dalam memberikan asuhan keparawatan yang aman dan berkelanjutan.

0elah dilakukan penelitian di Unit Dialisis ,umah !akit Umum Daerah Dr.3oewardi !urakarta . H+,)( P./.()0)+/ K+1+*0.1),0)* P+,)./ 2.13+,+1*+/ 4./), *.(+&)/ J./), K.(+&)/ Pria ?anita T%0+( J5&(+6 9# #$ 57 P.1,./0+,. =) 9% 177

pasien pria yang menjalani HD sebanyak =)D, sedangkan pasien wanita sebanyak 9%D. (erdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pria lebih banyak menjalani HD. Hal ini menunjukkan bahwa kasus gagal ginjal pre/alansinya lebih tinggi pada laki-laki daripada wanita. D),01)25,) '+,)./ HD 2.13+,+1*+/ 5,)+ U,)+ #0+65/$ )* > +% +$ > 8* T%0+( J5&(+6 )= )+ 57 P.1,./0+,. <) +% 177

(erdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa <)D pasien yang menjalani HD berusia antara )* sampai dengan +% tahun. !edangkan +%D berusia +$ sampai 8* tahun. D),01)25,) '+,)./ HD 2.13+,+1*+/ 0)/8*+0 './3)3)*+/

T)/8*+0 P./3)3)*+/ Dasar 3enengah 0inggi T%0+(

J5&(+6 #) )) #= 57

P.1,./0+,. )+ ++ 9) 177

(erdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa )+D pasien yang menjalani HD mempunyai tingkat pendidikan dasar, ++D

berpendidikan menengah, dan 9)D pasien dengan tingkat pendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang menjalani HD sebagian besar berpendidikan menengah. D),01)25,) '+,)./ 9+/8 &./4+(+/) HD 2.13+,+1*+/ ,0+05, '.1*+:)/+/ S0+05, P.1*+:)/+/ Kawin 0idak kawin T%0+( J5&(+6 +# $ 57 P.1,./0+,. %) #% 177

(erdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa %)D pasien yang menjalani HD berstatus kawin, sedangkan #%D pasien HD berstatus tidak kawin. (erdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pasien yang menjalani HD sebagian besar berstatus kawin. T)/8*+0 ,01., '+3+ '+,)./ 9+/8 &./4+(+/) HD T)/8*+0 S01., ,ingan !edang (erat J5&(+6 #< )* #< P.1,./0+,. 9* +* 9*

T%0+(

57

177

(erdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa 9*D pasien HD mengalami stres ringan, +*D mengalami stres sedang dan 9*D pasien mengalami stres berat. (erdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pasien yang menjalani HD banyak yang mengalami stres sedang.

You might also like