Professional Documents
Culture Documents
Review
Lingkup diskusi
Gain, Attenuation, and Decibels Rangkaian tertala (Tuned circuits) Filter Teori Fourier
Gain = amplification
Av output input Vout Vin
Ap output input Pout Pin
Amplifier Vin
Input signal
Vout
output signal
Vin=1mV
5mV
15mV
Vout=60mV
gain
Vout Vin
A1= 5
A2= 3
A3= 4
AT= A1 x A2 x A3 = 5 x 3 x 4 = 60
Contoh soal
1. What is the voltage gain of an amplifier that produces an output of 750 mV for a 30 V input?
Av
Vout Vin
750 10 3 6 30 10
25.000
2. The power output of an amplifier is 6 watts (W). The power gain is 80. What is the input power?
Ap Pin
Pout Pin 6 80
Pout Ap
Contoh soal
3. Three cascaded amplifiers have power gain of 5, 2, and 17. The input power is 40 mW. What is the output power?
Ap Ap Pout
A1 A2 A3 Pout Pin
5 2 17 170 Ap Pin
therefore Pout
170(40 10 3 ) 6.8 W
4. A two stage amplifier has an input power of 25 W and an output power of 1.5 mW. One stage has a gain of 3. What is the gain of the second stage?
Ap Ap if A1
Pout Pin A1
1.5 10 3 25 10 6 A2
60
3, then 60
3 A2 and A2
60 / 3
20
Attenuation = redaman
attenuation A
Vin
output input
R2
Vout Vin
R1=200
Vout
A
Vin
R2 R1 R2
Loss stage
A1=0,2
R1 R2
100 300 0.3333
R2=100
Vin
Loss circuit
A2=0,9
Loss component
A3=0,06
Vout
Redaman
Vin
R1=750
A1
Vout = Vin
A1
R2=250
A2 = 4
AT
A1 A2
0,25(4) 1
Vin = 1.5 V
1.5V
Vout = 6.75 V
A4= 15
AT = A1 A2 A3 A4 = (0.1)(10)(0.3)(15) = 4.5
Contoh soal
A voltage divider like that shown in Fig. 2-5 has values of R1 = 10 k R2 = 470 . and
A1
R2 R1 R2
470 10 ,470
A1
0.045
b. What amplifier gain would you need to offset the loss for an overall gain of 1 ? AT = A1A2
where A1 is attenuation and A2 is the amplifier gain
1 0.045 A2
A2
1 0.045
22.3
Note: To find the gain that will offset the loss for unity gain, just take the reciprocal of attenuation: A2 = 1/A1
Contoh soal
An amplifier has a gain of 45,000, which is too much for the application. With an input voltage of 20 V, what attenuation factor is needed to keep the output voltage from exceeding 100 mV? Let A1 = amplifier gain = 45,000; A2 = attenuation factor; AT = total gain.
AT AT
Vout Vin A1 A2
100 10 3 20 10 6
therefore A2
Decibel (dB)
Vout dB 20 log Vin I out dB 20 log I in Pout dB 10 log Pin (1) (2) (3)
It is common for electronic circuits and systems to have extremely high gains or attenuations, often in excess of 1 million.
Dengan mengubah angka di atas menjadi decibel (dB) akan membuatnya terkesan menjadi lebih kecil dan mudah digunakan.
Formula (1) untuk menyatakan penguatan (gain) atau redaman (attenuation) tegangan dari suatu rangkaian. Formula (2) untuk penguatan atau redaman arus Formula (3) untuk penguatan atau redaman daya
Contoh
a. An amplifier has an input of 3 mV and an output of 5 V. What is the gain in decibels?
dB 20 log
5 0.003
b. A filter has a power input of 50 mW and an output of 2 mW. What is the gain or attenuation?
2 dB 10 log 50
10 log 0.04
10 ( 1.398 )
13 .98
Note that when the circuit has gain, the decibel figure is positive. If the gain is less than 1, which means that there is an attenuation, the decibel figure is negative.
A2= - 20dB
A3= 35dB
Loss stage
AT = A1 + A2 + A3 AT = 15 20 + 35 = 30 dB
Antilog:
dB dan 10
N 10 y
Ratio (daya/tegangan)
0.000001 0.00001 0.0001 0.001 0.01 0.1 0.5 1 2 10 100 1000 10000 100000 1000000
Contoh soal
1. A power amplifier with a 40 dB gain has an output power of 100 W. What is the input power?
Pout dB 10 log Pin 40 10 Pout Pin Pout log Pin 104 Pin Pout Pin
dB 10
Pout 10,000
2. A power amplifier has a gain of 60 dB. If the input voltage is 50 V, what is the output voltage?
dB
dB 20
log
Vout Vin
3 log Vout
1000 Vin
Vout
dBm dan dB
dBm adalah ratio logaritmik dengan acuan 1 mW untuk daya
Px dBm 10 log 1 mW
Contoh:
dan dB
Vx 20 log 1 V
A1= 30dB
A2= - 10dB
A3= 3dB
Loss stage
???
Contoh: Reactansi induktif dari sebuah coil (lilitan) 40 H pada 18 MHz adalah
1 4 2 f 2C
dan C
1 4 2 f 2L
XL XL
1 2 X CC
dan
1 2 fX C
Resistansi dari semua konduktor kawat, apakah itu kawat inductor, kapasitor, atau resistor bervariasi nilainya tergantung frekuensi-kerjanya. Semakin tinggi frekuensi kerjanya, semakin rendah faktor qualitas Q
R2 ( X L
X C )2 X L
XL 2 fL
XC 2 fL dan X C 1 maka 2 fC fr 1 2 fC 1 2 LC
Pada frekuensi yang sangat rendah, reaktansi kapasitif jauh lebih besar daripada reaktansi induktif; karena itu arus di dalam rangkaian sangatlah kecil karena tingginya impedansi. Pada saat itu, karena rangkaian lebih bersifat kapasitif, maka arus mendahului tegangan hampir 900. Saat frekuensi semakin tinggi, XC menurun dan XL makin besar. Saat nilai reaktansi keduanya mendekati satu sama lain, maka arus makin besar. Pada saat XC = XL , keduanya saling menghilangkan dan impedansi rangkaian menjadi sebesar nilai resistansinya, arus menjadi maksimum. Saat frekuensi terus makin tinggi, XL menjadi lebih besar daripada XC, rangkaian menjadi lebih induktif. Impedansi rangkaian makin besar dan arus makin kecil, dst.
Daerah frekuensi sempit dimana arus pada rangkaian adalah yang terbesar disebut bandwidth. Daerah ini diperlihatkan pada gambar di samping.
Batas atas dan bawah dari bandwidth ditentukan oleh dua frekuensi cutoff yang diberi label f1 dan f2. Kedua frekuensi cutoff ini terjadi ketika besar arus adalah 70,7% dari arus maksimum. Level arus di dua titik dimana besarnya 70,7% tadi disebut sebagai half-power points.
P BW
XL RT
BW
fr Q
Contoh soal
What is the bandwidth of a resonant circuit with a frequency at 28 MHz and a Q of 70?
BW
fr Q
28 106 70
Q fr BW f1 f1
400,000 Hz
400 kHz
fr fr f1
f2 f2
2 fr BW 2 dan f2 fr BW 2
Rangkaian Equivalen-nya
Contoh soal
Berikutnya . . . . .
Filter
FILTER
LPF (Low Pass Filter) menggunakan sebuah induktor
Perhatikan Slope (kemiringan) dari respon frekuensi LPF, semakin curam berarti semakin selektif (semakin baik). Slope ini dinyatakan dalam dB per oktav atau dB per dekade. Oktav adalah kelipatan 2 dari frekuensi Dekade adalah kelipatan 10 dari frekuensi
Pentingnya Slope
Sebuah BPF bisa disusun dari LPF yang diseri dengan HPF dimana f1 adalah frekuensi cutoff dari HPF dan f2 adalah frekuensi cutoff dari LPF
SAW filter
Berikutnya lagi . . . . . .
Teori Fourier
Mengenal HARMONISA
Frek = f
Frek = 2f
Frek = 3f
Frek = 4f
Kita bisa menghasilkan sinyal sinusoidal murni dari sebuah sinyal persegi dengan cara mem-filter frekuensi fundamental atau harmonisa yang diinginkan.
Harmonisa yang mana yang diinginkan keluar pada output BPF??? Kita bisa memilihnya dengan menentukan fr dari BPF kita.
Rancang saja BPF kita agar beresonansi pada frekuensi harmonisa yang diharapkan; bisa 3f, 5f, 7f, dsb.
Spektrum frekuensi dari suatu deretan pulsa-pulsa sempit (misalnya deretan data digital / bit 1 dan 0 berkecepatan tinggi)
BW
0.35 tr
Cita-citaku
Aku ingin membuat diriku senang
Setelah itu . . .