Professional Documents
Culture Documents
ARKIPUS PAMUTTU
PENDAHULUAN
Luka tembak Luka akibat tembakan senjata api. Senjata api Senjata yang menggunakan hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui larasnya. Proyektil dapat tunggal, tunggal berurutan secara otomatis, dalam jumlah tertentu bersama sama.
Tugas Dokter
Dokter Tugas dan fungsi sebagai pemeriksa, harus dapat menjelaskan berbagai hal;
Apakah memang luka tembak
Yang mana luka tembak masuk dan yang mana yang
luka
tembak keluar Jenis senjata yang dipakai Jarak tembak Arah tembakan Perkiraan posisi korban sewaktu ditembak Berapa kali korban ditembak Luka tembak mana yang menyebabkan kematian
B. Alur Laras Smooth bore (tak beralur = rata) Laras silindris Choke-bored
C. Peluru
KLASIFIKASI
A. Luka tembak masuk B. Luka tembak keluar
e. Partikel logam
1. Anak Peluru
Anak peluru yang masuk akan menimbulkan
luka terbuka pada tubuh korban. Akibat yang ditimbulkan oleh anak peluru pada sasaran tergantung pada pelbagai faktor, yaitu :
ukuran dan bentuk anak peluru, balistik (kecepatan, energi kinetik, dan stabilitas anak peluru), kerapuhan anak peluru, kepadatan jaringan sasaran, vulnerabilitas jaringan sasaran, posisi peluru pada saat masuk ke dalam tubuh.
Peluru yang mempunyai kecepatan tinggi akan menimbulkan luka yang relatif lebih kecil dibandingkan peluru yang kecepatannya rendah. Kerusakan jaringan tubuh akan lebih berat bila peluru mengenai bagian tubuh yang densitasnya lebih besar. Pada organ tubuh yang berongga, seperti jantung, bila terkena tembakan saat sedang terisi penuh, maka kerusakan yang timbul akan lebih hebat dibandingkan dalam keadaan kosong, karena adanya penyebaran tekanan hidrostatika ke seluruh bagian.
Black powder butir mesiu yg komposisinya td tiosianat, tiosulfat, kalium karbonat, kalium sulfat & kalium sulfide Smokeless powder td nitrit dan selulosa nitrat yg dicampur dgn karbon dan grafit Kelim tattoo yg terbentuk pd luka tembak masuk jarak dekat.
Bentuk tidak beraturan karena anak peluru telah berubah bentuk dan kekuatan peluru sudah berkurang
LTK umumnya lebih besar dari LTM, tetapi dapat juga lebih kecil atau sama besar dengan LTM. Biasanya ukurannya akan lebih besar dari luka tembak masuk bila mengenai tulang. Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini adalah : Kecepatan peluru Bila kecepatan peluru sewaktu menembus keluar berkurang, kerusakan yang ditimbulkan akan lebih kecil, sehingga LTK lebih kecil dari LTM Luas daerah yang terkena Peluru sewaktu berada dalam tubuh mengalami perubahan gerak, misalnya karena terbentur bagian tubuh yang keras, peluru bergerak berputar dari ujung ke ujung. Hal ini disebut tumbling
Deformitas anak peluru Hal ini akan menyebabkan perubahan luas peluru Goyangan anak peluru Pergerakan peluru yang lurus menjadi tidak beraturan, ini disebut yawing Fragmentasi anak peluru Peluru yang pecah menjadi beberapa fragmen akan menyebabkan bertambah besarnya luka tembak keluar. Fragmen tulang yang ikut keluar Fragmen tulang yang turut terbawa keluar akan membuat robekan tambahan, sehingga akan memperbesar luka tembak keluar. Ada/tidaknya tulang di bawah kulit tempat keluar Ada/tidaknya benda yang tertekan pada kulit di daerah keluarnya anak peluru
Dix J. Color Atlas of Forensic Pathology. New York: CRC Press LLC; 2000; p. 69-79
TEMBAKAN
JARAK JAUH
A. Yang mengenai kulit secara tegak lurus B. Yang mengenai kulit secara tangensial C. Yang memantul ( Ricochet luar ) D. Yang menempel ( Contact shot, About
touchant )
Konsentris
Episentris
Cara Kematian
Bunuh Diri
Lokasi umumnya di pelipis, dahi, mulut, jantung dan epigastrium Jaraknya : kontak atau jarak dekat Jumlah luka biasanya satu. Sebelum ada bukti, dianggap dulu sebagai pembunuhan Cadaveric spasme kadang ada
Pembunuhan
Luka di sembarang tempat dan umunya luka tembak dekat atau jarak jauh Sering di bagian belakang Bila lokasi luka sulit dijangkau, anggap pembunuhan sampai kecelakaan dapat disingkirkan
Kecelakaan
Akibat kurang hati-hati : anak, pemburu, pemabuk, dll.
Setelah dilakukan paraffin test, luka dibersihkan dengan sabun, harus diperhatikan adanya tattoage, atau kelim yang lain. Kemudian luka dipotret lagi. Pada otopsi, sebelum alat-alat tubuh dikeluarkan, harus dicari saluran anak peluru terlebih dulu. Saluran yang dilalui anak peluru harus dilukis. anak peluru harus dicari sampai ketemu. Anak peluru yang bersarang dalam tubuh diambil untuk keperluan balistik. Melukis lokalisasi luka tembak Luka tembak masuk/keluar selalu harus diukur dari tumit dan garis tengah tubuh. Hal ini perlu dilakukan untuk keperluan rekonstruksi kejadian. Dalam kesimpulan harus diterangkan posisi korban waktu tertembak, misalnya dari belakang atau dari muka.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan kimiawi
Pemeriksaan unsur-unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru yang dilakukan terhadap pakaian, di dalam atau di sekitar luka. Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan yang menggenggam senjata
2. Pemeriksaan histopatologik
Mungkin ditemukan partikel mesiu di epidermis atau dermis, serabut pakaian. Dapat juga dijumpai adanya koagulasi, nekrosis, edema dan vacuolisasi sel basal. Sekitar luka tampak epitel yang normal dan yang mengalami kompresi, elongasi dan menjadi pipihnya selsel epidermis serta elongasi dari inti sel.
3. Pemeriksaan Radiologis
Dapat digunakan untuk menentukan lokasi, jumlah anak peluru di tubuh, arah/sudut tembakan, jarak tembak dan type senjata. Selain itu juga untuk dokumentasi di pengadilan.
KESIMPULAN
1. Luka tembak luka akibat tembakan
senjata api 2. Klasifikasi luka tembak luka tembak masuk dan keluar 3. Luka tembak masuk luka tembak masuk kontak, luka tembak masuk jarak dekat dan luka tembak masuk jarak jauh
anak peluru luka tembak masuk pd luka tembak masuk yi : I. Yg mengenai kulit secara tegak lurus II. Yg mengenai kulit secara tangensial III. Yg memantul IV. Yg menempel 5. Prinsip identifikasi senjata api dgn pemeriksaan anak peluru dpt dilakukan dgn :
a. Pemeriksaan visual
b. Berat dan diameter ( kaliber anak peluru ) c. Menentukan cacat atau goresan
d. Firing test
6. Pemeriksaan khusus pd luka tembak yaitu: a. Pemeriksaan mikroskopik b. Pemeriksaan Kimiawi c. Pemeriksaan dgn sinar X