Professional Documents
Culture Documents
FRIDAY, 21 NOVEMBER
2OO8
URLSource:h1p://www.korantempo.com,/korantempol2006l03/28/Opini/krn,20060328,67.id.ht
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini saudara diharapkan dapat:
1. menyebutkan
2. menjelaskan pentingnya kelompok G-8 ini di dunia internasional. 3. menjelaskan highly mobile capital dapat membuat negara terutama
yang terjadi dalam ekonomi global.
negara-
4.
5.
Pada tahun 1974, Amerika Serikat menginisiasi sebuah forum yang dinamakan
Library Group yaitu sebuah forum informal yang dihadiri oleh senior financial
official dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman Barat, Perancis, dan Jepang. untuk melakukan pertemuan
Pada
di
pertemuan kedua mereka bersepakat untuk melakukan pertemuan regular setiap tahun (G-6). Pada tahun berikutnya, Kanada menambah keanggotaan G-6 menjadi G-7.
21
SejaktahunlgTTpertemuanG-TjugatelahmengundangperwakilanUni
EropayangkemudiansecarasetiaptahunnyaikutdalampertemuanG.T' membuat Rusia muncul Berakhimya perang dingin dan pecahnya Uni Sovyet
Sejak pertemuan pada sebagai negara yang perlu diperhitungkan keberadaannya. pertemuan utama anggota G-7 ' tahun 1994 di Naples, Rusia selalu terlibat di luar Clinton, pada tahun 1997 Rusia secara formal masuk
G.Smerupakanforuminternasionalyanganggotanyaterdiridari8negara Itali, Jerman, Kanada, besar (industri maju): Amerika Serikat, Inggris, Perancis, militer merupakan dan Rusia. Ke-8 negara ini secara ekonomi-politik dan
Jepang,
negara-negar
yang menguasai kekuatan dunia. Secara ekonomi kelompok dalam kelompok negara negara-negara ini menguasai 65Yo ekonomi dunia, berada nuklir aktif' Ditambah dangan kekuatan militer terbesar, dan memiliki kekuatan Cina dan beberapa organisasi intemasional yangjuga aktif
dengan keberadaan
{Jnion' Selain itu' Bank Dunia, International Atomic Energt Agency, dan African negara-negara sejak tahun 2005 kelompok G-8 juga berinisiatif untuk melibatkan (Brazil, china berkembang yang diundang untuk hadir dalam pertemuan tersebut
India, Mexico dan Afrika Selatan). G-8 Selain pertemuan di tingkat kepala negara atau kepala pemerintaharl
di tingkat kepala
negara'
dari pemyataan Sedangkan output dari pertemuan tersebut merupakan bagian global' bersama dari negara-negara G-8 berkaitan dengan isu dan kebijakan
G-8 dan kekuatan ekonomi-potitik global
22
Kelompok negara-negara
mendominasi kekuatan ekonomi merupakan negara-negara
yan.g
politik global. Secara ekonomi mereka industri maju sedangkan secara politik mereka
power" dalam politk termasuk negara-negara yang juga memiliki dominasi "hard
pembangunan internasional. Perhatian negara-negara G-8 khususnya dalam yang mendukung ekonomi global adalah untuk menciptakan iklim dan kondisi
Saat
yang
krisis pangan dan menunjukkan perkembangan negatif terutatna disebabkan oleh ekonomi global' energi yang dianggap mampu menghambat laju pertumbuhan
kondisi dan lnflasi yang cukup tinggi juga terjadi di negara-negara maju. Melihat beberapa agenda multiple ffictdalam ekonomi politik global yang terjadi saat ini
yaitu yang akan dibahas dalam pertemuan G-8 di Hokkaido Jepang diantaranya
perdagangan, portumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, investasi, perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual, munculnya kekuatan
perteruan ekonomi baru, dan sumber daya alam. Output yang diinginkan setelah
Kelompok negara maju tersebut sangat mendukung kebijakan invesasi Mereka dan perdagangan bebas yang identik dengan liberalisasi dan privatisasi. dan percaya bahwa jika investasi internasional bisa dilakukan secara bebas
global' Dalam terbuka maka akan lebih mempercepat laju pertumbuhaan ekonomi
dalam pemyataan bersamanya kelompok negara G-8 menyatakan dukungannya
oleh IMF dua pilar yaitu kebijakan investasi dan sektor keuangan yang dilakukan terbuka dan Poverty Reduetion Growth Facility (PRGF)-
melalui reziminvestasi
Namun yang terjadi sebenarnya bahwa pertumbuhan ekonomi yang hanya didorong liberalisasi perdagangan, privatisasi, dan rezim investasi bebas
hanya menguntungkan negara-negara maju. Liberalisasi perdagangan tidak
maju untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh negara-negara dunia ketiga. Lebih dati 5AYo perdagangan dunia dikuasai oleh negara-negara nilai total maju di Amerika Utara dan Eropa yang masuk dalam G-8' Belum lagi
23
perdagangan yang
batas negara. Melalui capital transfer inilah perusahaan multinasional bisa melakukan ekspansi ke luar negara bahkan melakukan kontrol terhadap pasar,
di
sektor jasa,
politik yang semakin berkembang saat ini dimana aliran modal di sektor
telah menggantikan aliran modal bilateral dan multilateral
swasta
sebagai
(fficial flows)
sumber modal asing yang digunakan oleh negara berkembang. Perubahan ini
selain rnembawa perubahan pada siapa yang melakukan kontrol terhadap modal,
juga berubahanya motif dan kepentingan bagi pihak yang menanamkan ulodal serta bagaimana bentuk aliran modal itu ditransfer ke negara lain. Semakin hma
arus modal semakin bersifat highly mobile dan tidak stabil (volatile).
Ifi*ly
bagi negara-negara dunia ketiga namun di sisi lain memiliki kebijakan nasional
yang sangat protektif. Misalnya dalam isu pertanian yang masih murjadi
perdebatan antara negara maju dan negara berkembang, negara-negara majuselalu berkeberatan untuk mencabut kebijakan proteksinya. Belum lagi kecurangan yang
dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa yang
tetap melakukan subsidi dan proteksi terhadap sektor pertanian mereka.
di Amerika
meningkat dari $182 milyar pada tahun 1995, menjadi $280 milyar di tahun 1997
dan meningkat lagi menjadi $362 milyar pada tahun 1998. Begitu pula dengan
24
jemillki
berkembang. Lima belas negara Uni Eropa mengeluarkan dana sebesar $42 milyar per tahun untuk mensubsidi petani mereka melalui kebijakan ini. Dukungan CAP terhadap petani tersebut berbentuk pembayaran langsung, harga-harga intervensi,
negara-negara
di negara-negara
ini lebih banyak
koloninya di Amerika utara, Afrika selatan, dan Australasia. Pada dekade 1920 sampai dengan tahun 1930-an, perkembangan aliran modal
dilakukan oieh negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat ke negaranegara Amerika Latin.
Afrika yang merdeka, utang luar negeri dijadikan sebagai alat untuk 'membantu'
pembangunan
niian
ke
Mengikuti keberhasilan
M\hall
untuk pembangunan negara-negara dunia ketiga dalam bentuk foreign aid atau
fficial
tersebut dalam bentuk grant atau hibah namun sebagian besar merupakan
pinjaman lunak (concessional loan). Tujuan dari ODA yang diberikan kepada negara-negara dunia ketiga adalah sebagai berikut: Official development
25
whick
1960). Foreign aid would plug the gap.Z Namun di sisi lain, sejak kemunculannya pasca Perang Dunia II, ber@ai
macam bentuk pinjaman dan bantuan luar negeri yang diberikan negara-negra
dan
ekonomi. Bahkan ketika Marshal Plan menjadi sebuah ide baru dalam'foreigneid'
sudah dinilai memiliki banyak kepentingan ekonomi Amerika selain kepentiryan
it
o!*id
Marshal Plan generosity: much of the money so provided came back to tke
USA
for
tlws a
XFIs
seperti IMF dan Bank Dunia dengan mengeluarkan inisiatif baru yaitu mekanisle
Heavily Indebted Poor Countries (HIPC) pada khun 1996 untuk menghapudran
utang bagi negara-negara yang tergolong sangat miskin. Namun mekanisrne ini
tetap mensyaratkan hal yang sama dengan penarikan utang. Liberalisasi dan
privatisasi masih menjadi syarat utama jika sebuah negara ingin menghapudcan
utangnya.
negara-negara
di
sektor-s*tor
Pengalaman
di
di
strategis
milik negaft.
Pada kenyataannya kebijakan ekonomi-politik global dan skema penghapusan utang yang selama ini didukung oleh negara-negara G-8 justru membuat kondisi
di negara-negara dunia ketiga semakin buruk. Bagi negara-negara Afrika mekanisme-mekanisme tersebut dianggap telah digunakan oleh lembaga kreditor untuk mendiktekan kebijakan ekonomi yang
harus dilakukan di negara mereka. Sejalan dengar, komentar yang diberikan oleh berbagai NGO seperti Jubilee South, Focus on the Global South, AltrEPON, dan the Centor do Estudios Inleynacionales yang melihat fenomena poverty reduction
program yang dilakukan oleh IMF dan Bank Dunia justru didominasi oleh
pendesakan kebijakan liberalisasi di berbagai sektor.
for
the
aging
Beberapa mekanisme negosiasi utang yang sering dipakai oleh negaranegara G-8 lainnya yaitu Paris Club dan London Club. Paris Club dipakai untuk
untuk mengatasi masalah kisis utang di negara-negara dunia ketiga. Hal ini
tercermin ketika anjuran yang diberikan oleh International Financial Institution
kepada negara-negara miskin tetap harus memprioritaskan debt service daripada membiayai subsidi dan pengeluaran sosial lainnya. Persyaratan yang diberikan untuk menerima penghapusan utang oleh negara-negara kreditor
ini
diberikan oleh IMF dan Bank Dunia. Persyaratan tersebut merupakan bagiandari kebijakan neoliberal yang ada dalam Washington Consensus diantaranya yaitu
perdagangan,
Kritik
berkembang
terkendala
penerapan hak paten atas obat-obatan, serta isu-isu lain yang berkaitan dcnpn
harus
Pada tanggal
l8
di
melihat daftar agenda yang akan dibicarakan pada pertemmuan G-8 di Jcpang
temyata hanya permasalahan Afrika yang akan dimasukkan. Sedangkan
ix
fubt
bagi negara-negara dunia ketiga. Namun realisasi y:ang diwujudkan oleh negara-negara G-8 jauh dari apa yang dijanjikan. Paris Club
penghapusan utang
mengklaim bahwa telah membuat 404 kesepakatan dengan 85 negara debitor. Dari
28
dan
Melalui mekanisme HIPC sendiri dari total $63.4 billion yang dijanjikan
hanya bisa terealisasi $45.4 billion. Data-datatersebut menunjukkan bahwa terlalu
sedikit jumlah utang yang bisa dihapuskan. Negara-negara miskin masih harus
mengeluarakan $100 million per hari untuk membayar utang. Sampai sekarang masih diperlukan penghapusan utang minimal sebesar $400 billion lagi bagi 100 negara-negara
dasar bagi
Tidak hanya jumlahnya yang terlalu kecil, tetapi juga persyaratan yang
diajukan bagi negara-negara yang ingin mendapatkan penghapusan utang masih
dan
After a brief survey of the roots of the debt crisis, we look at the key elements of
the debt problem: the unpayable nature of much of the debt; the unjust origiw
of
much of the debt; the unfair processes of debt cancellation; and the need to act now to prevent afuture debt crisis (Jubilee Debt Campaign UK, 2008)
upaya
kisis utang di
negara-negara
berkembang
dikendalikan oleh pihak kreditor dan bukan untuk kepentingan negara debitor. Tidak hanya dalam isu utang, tapi dalam beberapa isu global lainnya penyelesaian
masalah yang ditawarkan oleh kelompok negara-negara maju
29
'!t
hadir dalam forum tersebut. Tidak hanya di tingkat kepala negara, kelompok G-8 juga telah mengundang lndonesia untuk hadir dalam pertemuan di tingkat menteri
yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Undangan yang ditujukan untuk Presiden Indonesia pada pertemuan G-8 di Jepang memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mendesakkan kepentingan Indonesia dalam beberapa isu. Pertama, dalam isu krisis energi saat
terkena
dampaknya maka dibutuhkan kebijakan energi yang lebih berpihak pada kepentingan nasional. Proses ekstraksi sumber daya energi di Indonesia saat ini
erat dengan kepentingan negara-negara maju karena 85% struktur produksi migas
di
Iapangan migas
di
menduduki 10 besar produsen migas di Indonesia. Chevron Pacific (AS) berada di urutan pertama diikuti Conoco Phillips (AS), Total lndonesie (Prancis), China
I
,i
I I I
Bukan hanya isufood security seperti yang harus didukung oleh kelompok negara
maju tetapi kita juga harus mendesakkan upaya untuk mencapai kedaulatan
pangan. Kebijakan perdagangan memaksa liberalisasi lebih lanjut atas pasar
pangan. Sehagai akibatnya, barang-barang import membanjiri pasar domestik.
Krisis pangan dan lingkungan saat ini merupakan hasil dari konhol rantai pangan dan pertanian yang sangat luas oleh perusahaan-perusahaan transnasional dan
liberalisasi pasar. Hal ini merusak lingkungan, menggantikan pertanian keluarga
dengan perkebunan pertanian skala besar. Pangan saat
para
investor dan spekulan. Seluruh kebijakan telah meninggalkan jutaan petani tanpa
30
pendapatan yang layak dan populasi dunia dalam krisis pangan global (La Via Campesina, 2008). Saat
ini pemerintah di
krisis yang mereka ciptakan ketika mereka berpikir bahwa perdagangan bebas
dapat mencukupi dan memberi makan dunia. Saatnya telah tiba untuk mengubah
kebijakan pertanian menuju produksi pangan skala kecil, kedaulatan pangan dan
pasar lokal.
o'tanggung Ketiga, dalam isu pemanasan global, upaya untuk mendesak
mereka lakukan
di
Jepang
Dunia. Upaya
sekaligus pencarian keuntungan Qtrofiteering) krisis lingkungan tergenting saat ini. Tanggung jawab negara maju dalam pembiayaan mengatasi perubahan iklim tidak
boleh dalam rupa utang baru dalam mekanisme apapun. Negara-negara maju
pampasan
di
Indonesia juga
luas
dan
di
Indonesia
kini
didominasi oleh
Kelim4 isu utang yang justru disingkirkan dalam agenda pertemuan G-8 yang akan datang juga harus mendapat perhatian. Tuntutan penghapusan utang
bagi Indonesia tidak hanya karena utang tersebut merupakan utang haram (odious
debt) tetapijuga karena kebijakan penarikan utang saat ini tidak mendatangkan manfaat bagi rakyat. Net negative transfer yang terjadi karena pembayaran
berbagai benfrikfee (commitment fee, administration fee, front end fee; dan Agent
Fee), pembayaran bunga, dan selisih Net Present Value (ltiPv) justru lebih
membebani masyarakat Indonesia. Pertemuan G-8 yang dihadiri oleh negaranegara kreditor Can IFIs harus dimanfaatkan untuk "menegosiasikan" kembali
beban utang Indonesia secara adil.
Soal latihan:
l.
2. 3.
Sebutkan negara-negara yang tergabung dalam G-8! Jelaskan pentingnya kelompok G-8 ini di dunia internasional!
4,
Sebutkan berbagai kebijakan Common Agricultural Policy (CAP) yang diterapkan oleh Uni Eropa dalam memproteksi sektor pertanian mereka.
5.
32