You are on page 1of 13

PROPOSAL USULAN PENELITIAN ANALISIS MEKANISME PEMBENTUKAN FOULING PADA HEAT EXCHANGER TUBE TIPE 61-124 C TIMUR PT.

ISKANDAR MUDA,

LHOKSUMAWE, ACEH
Diajukan sebagai Tugas Akhir

Oleh : FIRMAN TAUFIQ H 140 100!001"

#URUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN$ETAHUAN ALAM UNI%ERSITAS PAD#AD#ARAN

2011

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2

I.

#UDUL PENELITIAN . Analisis mekanisme pembentukan fouling pada heat exchanger tube tipe 61124 C timur PT. skandar !uda" #h$ksuma%e" A&eh

II.

LATAR BELAKAN$

Heat exchanger merupakan suatu alat 'ang digunakan untuk menukar kal$r $leh PT. Pupuk skandar !uda" #h$ksuma%e" A&eh dalam pr$ses pembuatan gas am$niak dan pupuk urea. (enis heat e)&hanger 'ang dipakai adalah jenis shell and tubes" alat ini telah ber$perasi sejak tahun 1*+,-an dan sebagian tubes-n'a telah mengalami pr$ses plugging karena mengalami keb$&$ran ataupun pemampatan akibat terjadin'a k$r$si dan fouling pada bagian shell ataupun tubes dari heat exchanger tersebut. (ika keb$&$ran tubes tidak terkendali pada akhirn'a jumlah tubes 'ang mengalami plugging akan sedemikian ban'ak sampai jumlah tertentu dalam bundle akhirn'a akan menurunkan e-isiensi pr$ses heat transfer dan akan mengganggu pr$ses pr$duksi gas am$niak dan pupuk urea. Fouling dapat terbentuk dari dua atau lebih jenis fouling" satu mekanisme bisa menjadi inisasi atau pemi&u bagi terbentukn'a -$uling jenis lainn'a. Fouling 'ang timbul men'ebabkan kinerja dari heat e)&hanger menjadi kurang memuaskan" dimana terjadi laju peng$t$ran atau fouling 'ang tinggi" serta temperatur dan kelembaban udara 'ang keluar dari heat exchanger lebih tinggi dari 'ang diharapkan. .$uling dapat terjadi baik pada bagian dalam / inner tube0 maupun luar tube /outside tube0 dan dapat terjadi pula pada bagian dalam shell . .$uling juga dapat men'ebabkan pengurangan cross sectional area /luas penampang melintang0" dan meningkatkan pressure drop" sehingga dibutuhkan energi ekstra untuk pem$mpaan.

A. Heat Exchanger Heat exchanger bertujuan untuk meman-aatkan panas suatu aliran -luida 'ang lain. !aka akan terjadi dua -ungsi sekaligus" 'aitu memanaskan -luida diatur sesuai dengan kebutuhann'a. 2eat e)&hanger tipe shell and tube merupakan salah satu jenis alat penukar panas berdasarkan k$nstruksin'a. Tipe shell and tube sering digunakan dalam industri karena memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan tipe lainn'a" antara lain : 3$n-igurasi 'ang dibuat dapat memberikan luas permukaan 'ang besar /4 2,, -t20 dengan 5$lume 'ang ke&il. !empun'ai lay-out mekanik 'ang baik dan bentukn'a &ukup baik untuk $perasi bertekanan.
3

dan

mendinginkan -luida 'ang panas. 1uhu 'ang masuk dan keluar kedua jenis -luida

!enggunakan teknik -abrikasi 'ang sudah mapan. Dapat dibuat dari berbagai material. !udah dibersihkan dan k$nstruksin'a sederhana

6ambar 1. Shell and tube heat exchanger

B. Fouling Fouling dapat dide-inisikan sebagai akumulasi endapan 'ang tidak diiinginkan pada permukaan perpindahan panas. Dikarenakan terdapat endapan atau dep$sit pada permukaan perpindahan panas" maka dibutuhkan luas perpindahan panas 'ang lebih agar perpindahan panas 'ang diinginkan dapat ter&apai /dengan beban atau dut' 'ang diberikan0. Pada shell & tube heat exchanger, fouling dapat terjadi baik pada bagian dalam /inner tube0 maupun luar tube /outside tube0 dan dapat terjadi pula pada bagian dalam shell . .$uling juga dapat men'ebabkan pengurangan cross sectional area /luas penampang melintang0" dan meningkatkan pressure drop, sehingga dibutuhkan energi ekstra untuk pem$mpaan. 1e&ara umum" masalah peningkatan pressure drop lebih serius dari pada peningkatan thermal resistance atau tahanan panas /thermal resistance meningkat" overall coefficient heat transfer berkurang0. 7erikut beberapa kerugian 'ang disebabkan $leh fouling89:: 1. Peningkatan capital cost

Heat exchanger dengan fouling 'ang tinggi akan men'ebabkan pengurangan overall coefficient heat transfer" dengan demikian dibutuhkan luas area perpindahan 'ang lebih /bila dibandingkan dengan fouling 'ang lebih rendah0. #uas 2; 'ang lebih besar mengakibatkan peningkatan cost. 2. ;nergi tambahan sehubungan dengan a. Peningkatan energi p$mpa b. ;--isiensi term$dinamika 'ang rendah pada k$ndensasi dan siklus re-rigerasi. 9. Maintanance cost untuk anti-$ulant" &hemi&al treatment dan untuk pembersihan permukaan perpindahan panas 'ang tertutup $leh -$uling 4. Pengurangan $utput atau keluaran /rate0 dikarenakan pengurangan cross sectional area <. Do ntime cost /do ntime adalah kerugian %aktu pr$duksi 'ang diakibatkan $leh peralatan tidak dapat di$perasikan dengan semestin'a dikarenakan $leh maintenance" po er failure atau po er trip, brea!do n dan lain - lain0. .$uling se&ara umum dapat dibagi menjadi: Preci itation !ouling &"caling', adalah pengendapan bahan = bahan terlarut pada permukaan perpindahan panas. (ika s$lute memiliki karakteristik inverse /kebalikan0 solubility, maka pengendapan terjadi pada permukaan panas lanjut /superheated surface0" pengendapan ini disebut dengan scaling" &$nt$hn'a calsium sulfat pada air" pengkristalan garam dari larutan en&er. Pengendapan juga dapat terjadi melalui sublimasi seperti pada ammonium choride pada aliran uap. Particulate !ouling" adalah akumulasi partikel /dalam -luida0 pada permukaan perpindahan panas. Pada beberapa aplikasi" akumulasi partikel ini terjadi disebabkan $leh gra5itasi. .en$mena ini disebut juga sedimentasi fouling. C$nt$h : dust " karat" pasir halus /fine sand0 dan lain = lain. Che#ical reaction !ouling" adalah pembentukan deposit 'ang disebabkan $leh reaksi kimia" chemical reaction fouling adalah peme&ahan dan pengikatan sen'a%a = sen'a%a 'ang tidak stabil pada permukaan perpindahan panas. oil sludge" P$limerisasi" co!ing dan crac!ing hidr$karb$n adalah &$nt$hn'a

Corro"ion !ouling" Terjadi ketika permukaan perpindahan panas itu sendiri bereaksi membentuk pr$duk k$r$si /karat0 'ang kemudian meng$t$ri / foul0 dan dapat men'ebabkan bahan atau materi peng$t$r /foulant0 lainn'a menempel pada permukaan. Biological !ouling" adalah penempelan mikr$ atau makr$ $rganisme bi$l$gi pada permukaan perpindahan panas. $oli%i!ication !ouling" adalah s$lidi-ikasi /pembekuan0 li"uid pada permukaan subcooled heat transfer /perpindahan panas pada sub cooled0 &$nt$hn'a adalah pembekuan es. Pada praktekn'a fouling dapat terbentuk dari dua atau lebih jenis fouling di atas" satu mekanisme bisa menjadi inisasi atau pemi&u bagi terbentukn'a fouling jenis lainn'a. .luida dapat dibagi menjadi 9 jenis berdasarkan p$tensi membentuk fouling82: : 1. Non !ouling !lui% tidak membutuhkan pembersihan se&ara regular. C$nt$hn'a adalah n$np$limerisasi hidr$karb$n ringan" steam dan sub&$$led b$iler -eed %ater. 2. A"&# totic !ouling !lui%" dimana tahapan fouling men&apai nilai maksimum se&ara k$nstant dalam %aktu 'ang singkat. 3e&epatan -luida mengakibatkan shear stress pada lapisan fouling dimana dapat mengakibatkan lapisan tersebut berkurang /kehilangan dep$sit0. Dengan semakin tebaln'a lapisan fouling " mengakibatkan luas area aliran /flo area" ingat bah%a ke&epatan -luida dijabarkan dengan >?A" dimana > adalah debit atau volumetri! flo rate dan A adalah luas penampang melintang" dengan semakin ke&il A maka ke&epatan -luida akan semakin tinggi0 semakin berkurang dan ke&epatan meningkat" sehingga men'ebabkan laju pengurangan dep$sit atau -$uling semakin tinggi. Apabila laju pengurangan sama dengan laju dep$sit atau endapan sama" -$uling men&apai asymptotic limit. 3etebalan akhir lapisan -$uling berbanding terbalik pr$p$rsi$nal terhadap ke&epatan. #ooling to er %ater adalah &$nt$h dari asymptotic fouling. 9. Linear !ouling !lui%. #apisan fouling se&ara terus menerus terbentuk terbentuk se&ara linear terhadap %aktu /-ouling -ungsi %aktu0. #aju terbentukn'a -$uling tergantung dari ke&epatan" pada ke&epatan rendah" pembentukan -$uling di k$ntr$l $leh di-usi massa ke permukaan panas" peningkatan laju /pada range ini0
6

meningkatkan laju di-usi sehingga dengan demikian akan meningkatkan -$uling. Pada ke&epatan tinggi -$uling di k$ntr$l $leh deposit shearing dan %aktu tinggal /resident time0" sehingga -$uling akan semakin berkurang dengan naikn'a ke&epatan. mekanisme linear -$uling sangat tergantung pada temperature permukaan. #rude oil dan p$limerisasi hidr$karb$n adalah &$nt$h dari linear fouling fluid.

III.

IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan 'ang dihadapi dalam penelitian ini adalah mengenai mun&uln'a fouling pada permukaan perpindahan panas dari suatu heat exchanger tubes. 2al ini mengakibatkan turunn'a e-isiensi perpindahan panas" menghambat aliran -luida dan meningkatkan penurunan tekanan pada heat exchanger. @ntuk bisa mengetahui &ara 'ang untuk men&egah dan mengurangi fouling 'ang terbentuk" kita harus tahu mekanisme pembentukan fouling 'ang terjadi. 1ehingga kita bisa tahu bagaimana &ara 'ang terbaik untuk mengatasi hal tersebut.

I%.

TU#UAN PENELITIAN !engetahui mekanisme pembentukan fouling 'ang terjadi pada heat exchanger tube. !enentukan laju pembentukan fouling" laju kegagalan dan estimasi sisa umur dari heat exchanger tube !engetahui &ara untuk men&egah atau mengurangi fouling 'ang terbentuk.

%.

BATASAN MASALAH !asalah-masalah 'ang dibahas pada penelitian ini adalah terbatas han'a meliputi analisis pembentukan fouling 'ang terjadi pada bagian tube dari heat e)&hanger 'ang digunakan $leh PT. Pupuk skandar !uda" #h$ksuma%e" A&eh
7

dalam pr$ses pembuatan gas am$niak dan pupuk urea. Pada penelitian ini akan di&ari tahu k$mp$sisi unsur-unsur dari fouling 'ang terbentuk dan k$mp$sisi dari bahan pen'usun heat exchanger tube 'ang diteliti" sehingga dapat diketahui mekanisme -$uling apa saja 'ang timbul dan pengaruh 'ang mungkin akan terjadi pada heat e)&hanger tube 'ang diteliti.

%I.

MANFAAT PENELITIAN 3ita dapat memahami bagaimana fouling itu bisa terjadi sehingga kita dapat memaksimalkan kinerja dari suatu heat exchanger dan mengetahui &ara untuk men&egah atau mengurangi fouling 'ang terbentuk. 2al ini disebabkan kita dapat mengetahui laju kerusakan dan laju kegagalan dari suatu heat exchanger sehingga kita dapat mengendalikan keb$&$ran tubes. (ika keb$&$ran tubes tidak terkendali pada akhirn'a jumlah tubes 'ang mengalami plugging akan sedemikian ban'ak sampai jumlah tertentu dalam bundle akhirn'a akan menurunkan e-isiensi pr$ses heat transfer dan akan mengganggu pr$ses pr$duksi gas am$niak dan pupuk urea. #alu diperlukan estimasi umur sisa heat exchanger tubes agar langkah inspeksi" maintenan&e dan repair dapat diren&anakan dengan baik.

%II.

METODE PENELITIAN 1. Preparasi 1ampel

Pada bagian ini kita akan mempersiapkan sampel 'ang akan kita teliti" dimana sampel 'ang akan kita teliti berupa suatu bagian 'ang telah dip$t$ngp$t$ng dari heat e)&hanger tube. 3ita mengambil satu batang dari heat e)&hanger tube 'ang telah dip$t$ng-p$t$ng menjadi beberapa bagian. 3ita memilih heat exchanger tube tipe 61-124 C timur untuk diteliti" karena pada bagian heat exchanger tube ini merupakan bagian 'ang paling ban'ak diserang $leh -$uling. 1ehingga kita dapat menentukan laju dari fouling rate dan juga unsur-unsur pen'usun fouling tersebut. 2. Pengambilan Data Pengambilan data 'ang akan dilakukan pada penelitian ini akan dilakukan dengan 9 ma&am pengambilan data" 'aitu: a. !enentukan 3etebalan dari Fouling 'ang Terbentuk @ntuk menentukan ketebalan fouling 'ang terbentuk kita akan menggunakan mikr$sk$p elektr$n untuk mengukurn'a. 2al ini dikarenakan ketebalan dari -$uling tidak akan terlihat dengan jelas apabila menggunakan alat pengukuran biasa seperti mistar. Oleh karena itu untuk mendapatkan ketebalan 'ang lebih tepat kita gunakan mikr$sk$p elektr$n untuk mengukur ketebalan fouling tersebut. 3etebalan fouling 'ang kita dapat akan digunakan untuk mengetahui laju dari fouling rate dari fouling 'ang terbentuk pada heat exchanger tube tersebut. b. !enentukan @nsur-unsur Pen'usun Fouling @ntuk menentukan unsur-unsur pen'usun fouling 'ang terbentuk" kita juga menggunakan mikr$sk$p elektr$n seperti untuk mengukur ketebalan fouling. 3ita menggunakan mikr$sk$p elektr$n karena untuk mengetahui unsure-unsur pen'usun fouling tidak bisa ditentukan dengan mata telanjang" kita harus melihat lebih dekat partikel-partikel pen'usun fouling tersebut. 1ehingga kita dapat mengetahui unsur-unsur pen'usun fouling tersebut. Dengan mengetahui unsur-unsur pen'usun -$uling kita dapat menentukan mekanisme atau jenis fouling apa saja 'ang terjadi pada heat exchanger tube tersebut.
9

&. !enentukan 3$mp$sisi 7ahan-bahan Pen'usun 2eat ;)&hanger Tube @ntuk menentukan k$mp$sisi bahan-bahan pen'usun heat exchanger tube 'ang kita teliti" kita menggunakan uji ;D1 /;nergi Dispersi 1pektrum0. Dimana dengan menggunakan uji ;D1 ini kita dapat mengetahui bahan apa saja 'ang men'usun heat exchanger tube 'ang kita teliti dan juga persentase dari ban'akn'a unsure-unsur 'ang ada. Dari data 'ang kita dapat kita dapat mengetahui pengaruh k$mp$sisi bahan-bahan dari heat exchanger tube dengan fouling 'ang terbentuk. 9. !embandingkan Data dengan #itelatur 1etelah pr$ses pengambilan data telah selesai" sebelum menganalisa mekanisme -$uling 'ang terbentuk. Terlebih dahulu kita membandingkan data-data hasil per&$baan tersebut dengan litelatur 'ang ada. 1ehingga kita dapat mengetahui apakah data 'ang telah kita dapat sesuai atau tidak dengan litelatur tersebut. 4. Peng$lahan Data 1etelah semua data didapatkan melalui per&$baan" kita bisa menentukan laju fouling rate" mekanisme fouling 'ang terbentuk pada heat exchanger tube 'ang diteliti dan juga dapat mengetahui pengaruh k$mp$sisi bahan-bahan heat e)&hanger tube terhadap fouling 'ang terbentuk. 1etelah melakukan peng$lahan data diharapkan kita dapat mengetahui &ara untuk men&egah atau mengurangi terjadin'a fouling. 1ehingga kita dapat menganalisa dan mengambil kesimpulan tentang fouling 'ang terjadi pada heat exchanger tube 'ang diteliti.

%III.

#ADWAL PELAKSANAAN

10

@ntuk pelaksanaan pengambilan data untuk penelitian ini akan diadakan pada bulan Okt$ber" A$5ember dan Desember. @ntuk pengambilan data k$mp$sisi unsurunsur dari material pembentuk fouling menggunakan mikr$sk$p elektr$n akan dilakukan di lab$rat$rium Teknik !esin" nstitut Tekn$l$gi 7andung. 1edangkan untuk pengambilan data k$mp$sisi unsure-unsur dari material pembentuk heat exchanger tube menggunakan uji ;D1 akan dilakukan di lab$rat$rium mesin" P$liteknik !anu-aktur 7andung. Adapun jad%al kegiatan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

No . 1 2 3 4 5 6 7

Kegiatan '#e(a#a&i Sa%(el )enentu!an Kete"alan Fouling )enentu!an *n&u#+un&u# 'en,u&un Fouling )enentu!an Ko%(o&i&i Ba-an+"a-an 'en,u&un Tu"e )e%"an.ing!an Data .engan /itelatu# 'engola-an Data 'e%"uatan /a(o#an

!to"e#

Bulan No$e%"e#

De&e%"e#

Tabel 1. (ad%al Pelaksanaan

I(.

RANCAN$AN BIA)A PENELITIAN

11

@ntuk penelitian ini kita membutuhkan bia'a untuk men'e%a alat-alat dan juga melakukan pengujian di lab$rat$rium" berikut merupakan ran&angan bia'a untuk penelitian ini:
No. 1 2 'e#i-al 'enggunaan )i!#o&!o( 0le!t#on *1i 0DS 20ne#gi Di&(e#&i S(e!t#u%3 Bia,a

4u%la-

Tabel 2. Ban&angan 7ia'a Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

12

81: C.A. B*++*,, R.S,-+.*/ K01,.*2, T345-1 $. L*1,0+- 6-+ D.C. K0+7, I582490+7 H*-, E:;3-+7*2 D*107+, 200<, C3*50;-. E+70**20+7 P2472*11 82: #. N*1,- 6-+ C.A B*++*,, R*6=;* F4=.0+7 0+ S3*.. > T=?* H*-, E:;3-+7*2, 2004, H/624;-2?4+ P24;*110+7 89: B.!ukherjee" C$nCuer 2eat ;)&hanger .$uling" 1**6" 2'dr$&arb$n Pr$&essing 84: T.B. 7$tt" .$uling $- 2eat ;)&hanger" 1**<" ;lse5ier

13

You might also like