You are on page 1of 3

2014,

Cmon, this time choose again,..!!!


By : Aulia Salafy Hmmm, 2014. Tahun ini, tepatnya bulan April, akan menjadi momentum istimewa bagi jutaan masyarakat Indonesia menggunakan hak partisipatifnya dalam ranah politik. Yupz, untuk ke sekian kalinya setelah 5 tahun masa kepemimpinan SBY (2009-2014), akhirnya di tahun 2014 ini kita akan berjumpa lagi dengan masa-masa pemilu. Di Indonesia, lazimnya setiap 5 tahun sekali memang diadakan pesta demokrasi alias pemilu (pemilihan umum) yaitu pengambilan suara dengan peserta seluruh rakyat Indonesia (yang memenuhi ketentuan) untuk memilih pemimpin baru setelah berakhirnya masa jabatan pemimpin lama. Pelaksanaan pemilu yang hanya tinggal beberapa bulan lagi ini, semestinya kita jadikan sebagai salah satu ikhtiar dalam mencari sosok pemimpin bangsa yang mampu mengemban amanah dalam rangka mensejahterakan kita sebagai rakyat. Maybe, tahun ini menjadi tahun perdana bagi para remaja yang memang baru saja berumur 17-20 untuk dapat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya. Mungkin juga mayoritas dari teman2 para pemilih pemula masih bingung dan takut2 untuk menentukan pilihan, dikarenakan masih minimnya pengetahuan politik.. Nah, kekurangtahuan remaja inilah yang akhirnya hanya akan berujung pada golput (golongan putih), sayang kan,???. Padahal dengan jumlah pemilih pemula yang banyak di Indonesia ini, sangat berpotensial untuk mendulang suara pemilih,. Biasanya, Remaja dalam batas usia 17 -20 masih terhitung labil, apatis, mudah dipengaruhi dan diiming-imingi oleh para calon pejabat yang belum tentu benar2 baik dan dapat menyalurkan aspirasi rakyat. Nah, untuk membangun minat dan kesadaran politik, para remaja hendaknya harus memulai mempelajari pengetahuan politik secara mendasar. Hal-hal yang berpengaruh pada perilaku pemilih pemula diantaranya :

Keluarga, keluarga sebagai agen pendidikan politik sangat mempengaruhi cara pandang remaja mengenai politik yang akhirnya akan membentuk perilaku pemilih nantinya. Teman sebaya atau peer group, bisa mempengaruhi informasi dan persepsi baik secara positif maupun negatif. Sehingga kecenderungan perilaku politiknya akan berpotensi mendekati perilaku politik teman dekatnya dalam pemilu

Media massa, dapat menyajikan sumber informasi politik kepada khalayak umum secara efektif dan efisien, dalam hal ini para remaja atau pemilih pemula dalam waktu sehari bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan media, meskipun tidak selalu menonton program yang berkaitan dengan politik.

Selain minimnya pengetahuan politik , kekhawatiran para pemilih pemula yang terkadang mengada-ngada seperti pikiran mereka Wah nanti kalau salah gimana ya,.?Aku takut kalau (dan bla bla bla) biasanya juga akan menjuruskan mereka untuk melakukan golput. Tapi tenang saja, perlu diketahui bahwa Pemilu di Indonesia mempunyai asas yaitu Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas LUBER dan JURDIL. Apa itu LUBER dan JURDIL,? Keterangannya sebagai berikut: L = Langsung, berarti rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara; U = Umum, pemilihan bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi (pengecualian) berdasar acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status sosial; BE = Bebas, berarti setiap warganegara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warganegara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya;

R = Rahasia, berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pemilihnya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. JUR = Jujur, berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum; penyelenggaraan/ pelaksana, pemerintah dan partai politik peserta Pemilu, pengawas dan pemantau Pemilu, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; DIL = Adil, berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih dan partai politik peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta. ( # jika ingin tahu lebih yang lebih spesifik, silahkan tanya guru PKn sendiri2 aja yahh,..) Jadi, jangan takut dan jangan bimbang untuk masalah pemilu ini dijamin aman dan terkondisi. Lakukan saja berdasarkan prosedur yang ada dan ikuti kata hatimu. Pilihlah pemimpin yang pantas yang memang ahli di bidangnya dan juga dapat mengemban amanahnya, yaaabisa dibilang pemimpin yang ideal. Alangkah baiknya, bagi kalian para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih kalian sebaik2nya, karena satu suara saja sangat berpengaruh terhadap keputusan politik nanti pada akhirnya, yang selanjutnya juga berpengaruh terhadab keberlanjutan nasib kita sebagai rakyat indonesia. Ok guys, Good Luck!!!! =============

You might also like