You are on page 1of 16

Secara umum, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap

kelangsungan hidup segenap mahluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 199 , lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kese!ahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur"unsur lingkungan hidup dapat dibedakan men!adi tiga, yaitu a. Unsur #ayati $%iotik& Unsur hayati $biotik&, yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, he'an, tumbuh"tumbuhan, dan !asad renik. b. Unsur Sosial %udaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. (ehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. c. Unsur )isik $Abiotik& Unsur *isik $abiotik&, yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda" benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain"lain.

+ambar 1 ,ingkungan #idup --"2

%eberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup adalah sebagai berikut. a. .utu ,ingkungan #idup /erbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. .utu lingkungan biasanya hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan. 0engan perkataan lain mutu lingkungan diuraikan secara negati*, yaitu apa yang tidak kita kehendaki. Agar kita dapat mengelolah lingkungan dengan baik, kita tidak sa!a perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan apa !uga apa yang kita kehendaki. .utu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Untuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu maksimasi satu atau dua *aktor, tetapi totalitas kondisi. 1leh karena itu, pengelolaan lingkungan bersi*at holistik, yaitu memandang keseluruhannya sebagai suatu kesatuan. .utu lingkungan !uga dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. .akin tinggi dera!at mutu hidup dalam lingkungan tertentu, maka tinggi pula dera!at mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya. b. ,ingkungan #idup sebagai Sumberdaya 0engan mengaitkan mutu lingkungan dengan dera!at pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan merupakan sumberdaya. 0ari lingkungan itu kita mendapatkan unsur"unsur yang kita perlukan untuk produksi dan konsumsi. Sumberdaya yang umumnya digunakan manusia adalah sumberdaya terperbaharui, akan tetapi sumberdaya ini mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas. /eman*aatan sumberdaya lingkungan milik umum dapat dilakukan tanpa atau hanya dengan pungutan bayaran yang ringan sa!a, karenanya unit produksi maupun unit konsumsi cenderung memaksimumkan peman*aatannya, sehingga mudah ter!adinya peman*aatan yang tidak rasional. Selain itu, pembuangan limbah ke udara dan perairan !uga terus

--"3

bertambah sedangkan masing"masing unit produksi dan konsumsi tidak atau sedikit yang bertanggung!a'ab atas pemeliharaan sumberdaya itu. Untuk menghindari penggunaan yang tidak rasional itu diperlukan campur tangan pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya itu. 0asar hukum ini terdapat dalam Undang"Undang 0asar 1923, pasal 33, ayat 3, yang me'a!ibkan agar bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar" sebesarnya kemakmuran rakyat. Untuk itu perlu dikembangkan system pa!ak dan pungutan lain, serta system insenti* dan disinsenti*. 4ontoh dari penerapan system pa!ak yaitu pada usaha pertambangan, dimana terdapat pa!ak seperti pa!ak pokok, pa!ak penambahan nilai, pa!ak penghasilan, dan royalty. c. (ebutuhan 0asar (ebutuhan dasar dapat dibagi men!adi secara hirarkis berturut"turut dari atas ke ba'ah dalam tiga golongan, yaitu i& kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, ii& kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusia'i dan iii& kebutuhan dasar untuk memilih. (elangsungan hidup yang manusia'i dan dera!at kebebasan memilih hanyalah mungkin, apabila kelangsungan hidup hayati terpenuhi dan ter!amin. .aka itu kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati adalah yang paling pokok dan mempunyai bobot yang paling tinggi di antara ketiga golongan kebutuhan dasar. a. (ebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup secara hayati, manusia haruslah mendapatkan air, udara, dan pangan dalam kuantitas dan mutu tertentu. (ebutuhan dasar ini bersi*at mutlak. Selain itu, manusia harus terlindung dari serangan organisme yang berbahaya, seperti he'an buas, patogen, parasit dan 5ektor penyakit, serta harus dapat mempunyai keturunan untuk men!aga kelangsungan hidup !enisnya.

--"2

+ambar 2 (ebutuhan 0asar untuk (elangsungan #idup #ayati b. (ebutuhan 0asar Untuk (elangsungan #idup 6ang .anusia'i .anusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya tidak cukup sekedar hidup secara hayati, melainkan ia harus hidup secara manusia'i. .isalnya pangan tidak cukup sekedar mememuhi kebuhuan tubuh, melainkan harus disa!ikan dalam rasa, 'arna, dan bentuk yang menarik. 7adi !elaslah si*at hidup manusia'i itu merupakan !uga unsur penting dalam mutu lingkungan. Selain itu, manusia membutuhkan perlindungan hukum, kebebasan beragama, pendidikan, dan lapangan peker!aan sebagaimana telah diatur pada pasal 28A"287 UU0 1923. c. (ebutuhan 0asar Untuk .emilih (emampuan memilih merupakan si*at hakiki mahluk hidup untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, baik pada tumbuhan, he'an maupun manusia. .anusia kemampuan memilih berkembang melampaui tu!uan untuk mempertahakan kelangsungan hidup hayatinya, yaitu merupakan ekspresi kebudayaannya. dan itu yang besar .akanannya, kebudayaannya pakaiannya, yang rumahnya, (eanekaan keseniannya

beraneka.

menun!ukkan, kesempatan untuk dapat memilih merupakan hal yang esensial dalam kehidupan manusia. 0engan kata lain manusia

--"3

memerlukan

kebutuhan dasar, terutama

untuk kelangsungan

hidupnya yang manusia'i. Untuk dapat memilih haruslah ada keanekaan. (arena itu keanekaan merupakan unsur yang esensial dalam lingkungan. (esempatan memilih itu meliputi pula keputusan menentukan nasib darinya, keluarganya, dan masyarakatnya. (esempatan memilih dipengaruhi oleh berbagai macam *aktor lain undang"undang dan peraturan pemerintah yang lain serta *aktor sosial"budaya dan ekonomi. Seperti halnya pada kegiatan pertambangan kesempatan memilih sangatlah penting misalnya pemilihan metode penambangan dan pengolahan, namun haruslah dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti tingkat ekonomi dan keselamatan ker!a. d. .an*aat 0an 9esiko ,ingkungan )aktor lingkungan sebagian membantu dan sebagian lagi merintangi kita untuk mendapatkan kebutuhan dasar kita. )aktor yang membantu untuk mendapatkan kebutuhan dasar itu merupakan man*aat lingkungan dan yang merintangi merupakan resiko lingkungan. .an*aat dan resiko lingkungan itu berupa *aktor hayati dan *isik kimia serta dapat bersi*at alamiah atau buatan manusia. 4ontohnya pada kegiatan usaha pertambangan. (egiatan usaha pertambangan bertu!uan untuk meman*aatkan sumberdaya alam yang ada sehingga mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan, menyediakan lapangan peker!aan dan sumber pendapatan besar bagi pemerintah. Namun, kegiatan usaha pertambangan ini !uga memerlukan pembukaan lahan yang luas dan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pengolahan hasil penambangan sehingga akan menghasilkan polusi dan limbah terhadap lingkungan. /enyebaran man*aat dan resiko lingkungan tidak sa!a ter!adi secara alamiah, melainkan !uga dapat melalui *aktor teknologi dan sosial budaya lain, baik secara disenga!a maupun tidak disenga!a. Antara man*aat dan risiko lingkungan terdapat hubungan yang erat. Suatu *aktor dapat merupakan man*aat dan resiko sekaligus. .isalnya, hu!an merupakan

--":

sumber air yang utama. 0engan adanya hu!an, danau dan sungai men!adi berair dan lapisan tanah penyimpanan air terisi oleh air. Tetapi hu!an !uga merupakan kekuatan yang menyebabkan erosi tanah dan dapat mengakibatkan ban!ir. ;rosi tanah mengurangi kesuburan tanah dan menurunkan produksi tanaman. %an!ir menyebabkan kerusakan serta kematian ternak dan manusia. 7elaslah, hu!an sekaligus merupakan man*aat dan risiko lingkungan. Tabel +ambaran Umum Sebagian .an*aat dan 9isiko ,ingkungan di -ndonesia
Sumber manfaat dan risiko lingkungan -klim< Suhu dan kelembaban %aik untuk pertumbuhan /ertumbuhan yang cepat resiko ke!ang danau, tinggi sepan!ang tahun= banyak tumbuhan dan hama, 5ektor penyakit dan curah hu!an tinggi di he'an sepan!ang tahun= patogen= sebagian besar tempat= angin penyinaran tinggi lemah= matahari tidak pakaian persediaan air perlu in5estasi panas, ban!ir dan erosi= khusus= sungai, 'aduk, dan saluran cukup irigasi. Manfaat yang dapat diperoleh Resiko yang dihadapi

besar untuk rumah dan pendangkalan

disebagian besar tempat. +unung berapi /enyuburan sumberdaya pemandangan indah= air tanah= ,etusan yang merusak dan energi= kematian yang manusia= panas= hu!an. ternak ban!ir dan lahar

pembentukan hu!an dan penyimpanan air. +empa bumi Sumberdaya energi> .erusak menyebabkan )lora dan *auna Sumber hayati dan gen %anyak hama, ternak dan manusia. 5ektor dan kematian

--"

yang kaya= pemandangan yang mengasyikkan dan menarik= ob!ek ilmu pengetahuan yang kaya. /enduduk Sumberdaya manusia

penyakit dan patogen.

/enyusutan domestik.

sumberdaya=

pencemaran oleh limbah

/embangunan

Antara sanitasi, 5ektor

lain

perbaikan /enyusutan dan dan ekspor. air

sumberdaya=

berkurangnya penyakit

pencemaran oleh industri

bertambahnya pengairan.

.utu lingkungan !uga dapat dinaikkan dengan mengurangi resiko lingkungan. Usaha pengurangan risiko lingkungan akan memperbesar risiko lain yang telah ada atau menimbulkan risiko baru. 9isiko tidak dapat kita tiadakan. ?alaupun ada risikonya, selama risiko itu kita perhitungkan maka kita dapat membuat resiko men!adi sekecil"kecilnya. --.2 /engelolaan ,ingkungan #idup /engelolaan lingkungan merupakan usaha untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar dapat terpenuhi dengan sebaik"baiknya. Untuk mendapatkan mutu lingkungan yang baik, usaha yang harus dilakukan adalah memperbesar man*aat lingkungan dan memperkecil resiko lingkungan. %eberapa hal yang berkaitan dengan penelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut. a. (elestarian (eseimbangan ,ingkungan (elestarian dan keseimbangan lingkungan merupakan kondisi dimana lingkungan tidak berubah atau kekal keserasian dan keseimbangan lingkungan. (eseimbangan lingkungan disebut !uga dengan keseimbangan

--"8

ekologi. ?aktu mempunyai pengaruh yang besar terhadap keserasian, karena melestarikan keserasian bertentangan dengan hakekat hidup yang menginginkan perubahan. .elestarikan keserasian berarti meniadakan kebutuhan dasar untuk dapat memilih, karena itu akan menurunkan mutu lingkungan. ,ingkungan selalu berubah sesuai dengan perkembangan 'aktu. /embangunan pada hakekatnya adalah pengubahan lingkungan, yaitu mengurangi resiko lingkungan dan memperbesar man*aat lingkungan, misalnya pengubahan hutan men!adi sa'ah merupakan usaha untuk meman*aatkan lahan untuk produksi bahan makanan dan !uga untuk mengurangi resiko erosi di daerah yang banyak pegunungan. 0alam usaha untuk mengubah keseimbangan lingkungan yang ada pada mutu lingkungan yang rendah ke keseimbangan lingkungan baru pada tingkat mutu lingkungan yang tinggi diusahakan agar lingkungan tetap dapat mendukung mutu hidup yang lebih tinggi. 0engan demikian !elaslah yang kita lestarikan bukanlah keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan kita ingin melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara berkelan!utan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga kelangsungan hidup kita generasi mendatang dapat ter!amin pada tingkat mutu hidup yang makin baik. b. /andangan #olistik -nteraksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya men!adi bagian penting kebudayaan manusia yang mengandung nilai"nilai tertentu. 0engan demikin pengelolaan lingkungan merupakan bagian kebudayaan manusia. (eserasian merupakan unsur pokok dalam kebudayaan. .anusia merupakan bagian dari lingkungan tempat hidupnya, pandangan hidup ini mencerminkan pandangan yang holistis. 0alam pandangan ini sistem sosial manusia bersama dengan sistem biogeo*isik membentuk satu kesatuan yang dapat disebut ekosistem sosiobiogeo*isik. (arena manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistemnya, keselamatan dan kese!ahteraannnya tergantung dari keutuhan ekosistem tempat hidupnya.

--"9

/enggunaan teknologi memacu pertumbuhan ekonomi. 0engan teknologi yang makin canggih sistem biogeo*isik makin dapat diman*aatkan sebagai sumberdaya semaksimum mungkin untuk menge!ar pertumbuhan ekonomi yang setinggi"tingginya. /ertumbuhan ekonomi yang tinggi mendorong pertumbuhan pola hidup yang konsumti*. 0engan makin tinggi tingkat konsumsi manusia, makin banyak sumberdaya yang diperlukan untuk menopang pola hidup itu. .akin tinggi tingkat konsumsi manusia, makin banyak pula limbah yang terbentuk. ,imbah itu terbentuk pada 'aktu mengekstraksi sumberdaya dari alam, mengolahnya men!adi bahan baku industri, mentranspornya ke pabrik, mengolahnya men!adi produk, mengemas dan membuang kemasannya, mengoperasikan@mengkonsumsi produk dan akhirnya produk itu dibuang pada akhir masa gunanya. /andangan hidup berpindah dari ekosentris men!adi antroposentris yaitu sebuah pandangan hidup yang menganggap bah'a alam diciptakan untuk kepentingan manusia sehingga sumberdaya yang ada diekploitasi semaksimal mungkin untuk mendukung pola hidup konsumti*. Akibatnya ter!adilah deplesi sumberdaya dan rusaknya *ungsi ekologi lingkungan hidup. 4ontohnya penyusutan luas hutan dan kerusakan *ungsi ekologi hutan sehingga ter!adilah erosi tanah, pendangkalan sungai, saluran irigasi dan pelabuhan, ban!ir, dan erosi genetik. Untuk mengatasi masalah tersebut perlulah dikembangkan sumberdaya manusia $S0.& pengelola lingkungan yang handal. Syarat utamanya ialah bah'a S0. itu sadar lingkungan yang berpandangan holistis, sadar hukum, dan mempunyai komitmen terhadap lingkungan. .asyarakat merupakan pengelola lingkungan sehingga masing"masing kita adalah pengelola lingkungan. /engelolaan tersebut haruslah sesuai dengan yang tertera dalam undang"undang No.2 tahun 1982 tentang (etentuan"ketentuan /okok tentang /engelolaan ,ingkungan #idup. c. 0ayadukung ,ingkungan %erkelan!utan

--"1A

0ayadukung berkelan!utan ditentukan oleh banyak *aktor, baik *aktor bio*isik maupun sosial"budaya"ekonomi. (edua kelompok *aktor ini saling mempengaruhi. )aktor bio*isik penting yang menentukan dayadukung berkelan!utan ialah proses ekologi yang merupakan sistem pendukung kehidupan dan keanekaan !enis yang merupakan sumberdaya gen. .isalnya, hutan melakukan proses *otosintesis yang menghasilkan yang kita perlukan untuk perna*asan. #utan !uga ber*ungsi sebagai hidro" orologi, yaitu melindungi tata air dan tanah dari erosi. (eanekaan !enis merupakan *aktor yang sangat penting dalam dayadukung berkelan!utan. 0imana merupakan simpanan gen yang se'aktu"'aktu dapat kita ambil untuk diman*aatkan. )aktor sosial budaya !uga mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan menentukan dalam dayadukung berkelan!utan, karena pada akhirnya manusialah yang menentukan apakah pembangunan akan ber!alan terus atau terhenti. d. 0ayalenting 0ayalenting menun!ukkan kemampuan suatu sistem untuk pulih atau kembali normal setelah terkena gangguan. .akin cepat sistem itu pulih, !adi makin pendek masa pulih, dan makin besar gangguan yang dapat ditanggungnya, makin tinggi daya lenting sistem tersebut. /embangunan pada hakekatnya meruapakan BgangguanC terhadap suatu sistem, dalam artian sistem itu akan di ubah. /engubahan itu dilakukan dengan tu!uan dan rencana tertentu, yaitu kita menginginkan agar sistem itu berubah ke keseimbangan lain yang mempunyai mutu lingkungan yang lebih tinggi. Setelah ter!adi perubahan itu, kita inginkan agar sistem itu tetap ada dalam kondisi yang baru dan tidak pulih ke keadaan semula. (onsep dayalenting penting dalam pembangunan. /entingnya konsep itu dalam pembangunan terletak dalam arti kemampuan sistem

--"11

untuk menerima gangguan dan bela!ar dari gangguan itu.%ela!ar dari gangguan berarti mengubah gangguan itu men!adi in*ormasi. e. 9uang ,ingkup /engelolaan ,ingkungan /engelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang beraneka pula. /ertama, ialah pengelolaan lingkungan secara rutin. (edua, ialah perencanaan dini pengelolaan lingkungan suatu daerah yang men!adi dasar dan tuntunan bagi perencanaan pembangunan. (etiga, ialah perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan ter!adi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang sedang direncanakan. (eempat, ialah perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan, baik karena sebab alamiah maupun karena tindakan manusia. /erencanaan pengelolaan lingkungan secara dini perlu perlu dikembangkan untuk dapat memberikan petun!uk pembangunan apa yang sesuai di suatu daerah, tempat pembangunan itu dilakukan dan bagaimana pembangunan itu dilaksanakan. /engelolaan lingkungan yang akhir"akhir ini banyak mendapat perhatian ialah yang mencakup aspek ketiga dan keempat, yaitu berturut"turut untuk rencana proyek pembangunan dan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan. 1leh karena itu pengelolaan lingkungan lebih bersi*at reakti*, yaitu bereaksi terhadap suatu perencanaan atau keadaan tertentu. /erencanaan pengelolaan lingkungan untuk rencana proyek pembangunan umumnya dilakukan berdasarkan perkiraan dampak apa yang akan diakibatkan oleh proyek tersebut. .etode perencanaan pengelolaan lingkungan yang demikian itu disebut Analisis 0ampak ,ingkungan $A0,&. Analisis 0ampak ,ingkungan merupakan sarana untuk memeriksa rencana proyek dari segi lingkungan yang harus dilakukan sebelum proyek itu dilaksanakan. /enggunaan A0, untuk rencan proyek dinyatakan dengan !elas dalam pasal 1: Undang"Undang No.2, 1982 yaitu BSetiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap

--"12

lingkungan

'a!ib

dilengkapi

dengan

analisis

mengenai

dampak

lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintahC. Untuk dapat melakukan A0, harus dipenuhi dua syarat yaitu < i. ii. Adanya rencana kegiatan Adanya garis dasar Adanya persyaratan itu berkaitan dengan arti dampak. 0ampak adalah pengaruh suatu kegiatan. Apabila rencana kegiatan tidak diketahui, dampak yang dapat ditimbulkan dari kegiatan itu !uga tidak dapat diperkirakan. 0ampak adalah suatu perubahan. /erubahan hanya dapat diukur apabila ada titik acuannya. Titik acuan untuk pengukuran dampak disebut garis dasar, yaitu kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya proyek. 0ampak lingkungan proyek ialah perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya proyek dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya proyek. A0, dapat digunakan untuk memperkirakan dampak apa yang akan ter!adi dari rencana pengembangan proyek yang telah !adi dengan menggunakan kondisi lingkungan yang ada sekarang sebagai garis dasar. Untuk proyek yang telah !adi haruslah digunakan metode lain. Salah satu metode yang dapat diapakai ialah Analisis .an*aat dan 9esiko ,ingkungan $A.9-,&. A.9-, dapat digunakan baik untuk mempela!ari suatu perubahan !adi dampak maupun suatu kondisi lingkungan tertentu. 0alam hal A.9-, digunakan untuk mempela!ari dampak, A.9-, serupa dengan A0,. Akan tetapi baik dampak yang negati*, yaitu resiko lingkungan maupun dampak positi*, yaitu man*aat lingkungan dinyatakan secara eksplisit. (arena itu dalam A.9-, baik dampak negati* maupun dampak positi* mendapat perhatian yang sama. Tu!uannya adalah untuk memperbesar dampak positi* dan memperkecil dampak negati*. Untuk pengguanaan A.9-, sebagai A0, haruslah dipenuhi syarat seperti A0,, yaitu diketahui rencana kegiatan dan adanya garis dasar. /enggunaan A.9-, untuk mempela!ari suatu kondisi lingkungan tertentu

--"13

tidak memerlukan syarat seperti A0,. 0alam hal ini A.9-, mengidenti*ikasikan man*aat dan resiko lingkungan yang ada, memperkirakan kementakan ter!adinya, besarnya dan penyebarannya dalam ruang dan 'aktu, menge5aluasi dan akhirnya menyusun perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan hasil penelitiannya itu. .isalnya, disuatu daerah yang ada industri yang telah !adi resiko lingkungan yang ada antara lain ialah pencemaran air dan udara, menyusutnya lahan pertanian, ter!adnya masyarakat terpisah $enkla5e& karya'an pabrik tingkat atas, ketegangan sosial antara para pendatang dan penduduk lokal, dan sistem kebudayaannya tidak mantap. .an*aat lingkungan yang ada ialah sanitasi kota yang baik, pelayanan kesehatan yang baik dan adanya taman kota yang indah dan se!uk. (eterbatasan A0, yang lain adalah A0, hanya mempela!ari dampak proyek terhadap lingkungan. 7adi yang dipentingkan hanaylah keselamatan lingkungan, yaitu melindungi lingkungan dari dampak proyek. #al yang tidak tercakup didal A0, diperhatikan dalam A.9-,. A0, !uga tidak dapat digunakan untuk perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, karena rencana kegiatan belum diketahui. Tetapi A.9-, dapat, karena A.9-, mempela!ari kondisi man*aat dan resiko lingkungan yang ada. Tabel --khtisar /enggunaan A.9-, dan A0, Uraian A.9-, /erencanaan dini= pengelolaan daerah berpenduduk= belum ada perencanaan pembangunan 2. /embangunan dalam *ase perencanaan 3. /embangunan telah dimulai atau telah selesai dan operasional= garis --"12 0apat Tidak dapat 0apat 0apat 0apat

No. 1.

A0, Tidak dapat

dasar tidak diketahui dan telah terhapus 2. /embangunan telah selesai dan operasional= direncakan perluasan akti5itas D& (ondisi sekarang digunakan sebagai garis dasar untuk mengukur dan memperkirakan dampak perluasan akti5itas. *. 4itra ,ingkungan 4itra lingkungan menggambarkan anggapan orang tentang struktur lingkungan, bagaimana lingkungan itu ber*ungsi, reaksinya terhadap tindakan orang serta hubungan manusia dengan lingkungannya. 4itra lingkungan itu memberi petun!uk tentang apa yang dapat orang harapkan dari lingkungannnya, baik secara alamiah maupun sebagai hasil dari tindakannya, tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. 4itra lingkungan selalu mengalami perubahan karena adanya koreksi tertentu. /encagaralaman seperti tertera dalam Strategi /encagaran Sedunia (World Conservation Strategy) mempunyai tu!uan < 1. .emelihara proses ekolobgi yang esensial sistem pendukung kehidupan 2. .empertahankan keanekaan gen 3. .en!amin peman*aatan !enis dan ekosistem secara terlan!utkan. (etiga tu!uan tersebut saling berkaitan. Tu!uan ke"3 menyatakan secara eksplisit, pencagaran tidak berla'anan dengan peman*aatan !enis dan ekosistem. Tetapi peman*aatan itu haruslah dilakukan dengan cara yang men!amin adanya kesinambungan, yang berarti kepunahan !enis dan kerusakan ekosistem tidak boleh ter!adi. 0engan ter!aganya keanekaan !enis dan tidak rusaknya ekosistem, proses ekologi yang esensial dalam sistem pendukung kehidupan akan dapat terpelihara pula. --.3 ,ingkungan #idup dan /ertambangan /ertambangan merupakan suatu kegiatan industry pertambangan yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, e5aluasi dan studi --"13 0apatD 0apatD

kelayakan,

konstruksi,

penambangan terhadap suatu

dan bahan

pengolahan, galian.

serta

pengangkutan@pemasaran

#akikatnya

pembangunan sektor pertambangan dan energi mengupayakan suatu proses pengembangan sumber daya mineral dan energi yang potensial untuk diman*aatkan secara hemat dan optimal bagi sebesar"besar kemakmuran rakyat. -ndustri pertambangan sendiri merupakan salah satu industri yang diandalkan pemerintah untuk mendatangkan de5isa. Selain itu !uga, industry pertambangan !uga menyediakan lapangan peker!aan yang besar untuk masyarakat. Selain memba'a dampak baik, kegiatan pertambangan !uga menimbulkan dampak buruk, terutama terhadap lingkungan hidup. 0ampak lingkungan ini dimulai pada saat proses eksplorasi. Namun pada tahap ini, kerusakan lingkungan belumlah terasa begitu signi*ikan. (erusakan lingkungan terlihat nyata ketika kegiatan pertambangan sudah sampai ke pembebasan lahan, dimana suatu lokasi yang a'alnya hutan men!adi daerah kosong yang bersih dari tanaman yang kemudian dilan!utkan ke tahap penambangan. 0ampak pertambangan terhadap lingkungan hidup tidak serta merta langsung terasa. (erusakan lingkungan ter!adi karena kegiatan penambangan dilakukan terus menurus dan dilakukan dengan besar"besaran. Sebagai contoh, pertambangan batubara menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan. /enambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sul*ur. ,imbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga 'arna air sungai men!adi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Sedangkan untuk pencemaran tanah yaitu terdapatnya lubang"lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan ter!adinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. 0ampak negati* dari pertambangan yang bere*ek besar !uga ter!adi pada ekosisten sungai dan laut. (andungan logam yang tinggi dan bahan

--"1:

kimia hasil dari pengolahan bahan galian umumnya dialirkan melalui sungai" sungai sehingga ini akan menimbulkan gangguan besar terhadap masyarakat terutama masyarakat yang berada di pinggiran sungai di sekitar daerah pertambangan. .Untuk memaksimalkan man*aat dan mengurangi resiko kerusakan lingkungan, dapat diupayakan dengan perencanaan pertambangan yang berbasis good mining practice, sehingga dampak negati5e yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan dapat dikontrol dan dibuat seminimal mungkin dengan peman*aatan sumberdaya yang semaksimal mungkin. Selain upaya tersebut, pemerintah dapat !uga berupaya meminimalisir kerusakan lingkungan dengan penyusunan kebi!akan mengenai penanganan limbah dan reklamasi, serta dengan menge5aluasi lebih baik terhadap suatu usaha kegiatan pertambangan sebelum memberikan -Ein Usaha Tambang $-UT&.

--"1

You might also like