You are on page 1of 8

Biodegradasi Limbah Cair Biodiesel secara Aerob Skala Laboratorium Biodegradation of Biodiesel Wastewater in Aerobic Laboratory Scale Oleh

Esmiralda, MT; Restu Aulani Jurusan Teknik Lingkungan, akultas Teknik, !ni"ersitas Andalas ABSTRAK Reaktor Batch aerob merupakan salah satu unit proses yang digunakan untuk mengolah limbah dengan kandungan organik yang rendah. Penelitian ini menggunakan reaktor batch aerob untuk mengolah limbah cair hasil samping dari pembuatan biodiesel. Proses ini dilakukan dengan memasukkan limbah cair biodiesel ke dalam reaktor yang telah diisi dengan media dari lumpur tapioka yang telah diaklimatisasi terlebih dahulu sebagai sumber mikroorganisme yang akan mendegradasi limbah cair biodiesel. Penelitian dilakukan pada empat variasi konsentrasi yaitu 1000, 2000, 4000, dan 6000 mg l !"# masing$masing dalam dua %2& buah reaktor yang dioperasikan secara bersamaan. Parameter yang dianalisis adalah !"#, '((, p) dan temperatur. #engan reaktor batch aerob ini diperoleh kandungan organik yang dapat disisihkan dalam bentuk !"# berada pada rentang %4* + ,-,-.&/. Penyisihan tertinggi ter0adi pada konsentrasi 6000 mg l !"# yaitu sebesar ,,,1*/ dan pada konsentrasi 4000 mg l !"# sebesar ,.,42/. #ari penelitian ini terlihat bah2a semakin besar konsentrasi !"# yang akan diolah semakin pan0ang 2aktu yang dibutuhkan untuk mendegradasinya. Biodegradasi secara aerob mampu menurunkan 0umlah !"# dalam limbah cair biodiesel. Kata kunci: reaktor batch aerob, limbah cair biodiesel, konsentrasi COD, efisiensi penyisihan COD ABSTRACT
Batch 3erobic Reactor is one o4 process used to treat 2aste2ater 2ith lo2 organic content. 5his research used batch aerobic reactor to treat ra2 biodiesel 2aste2ater. Process 2as done 2ith 4ill the reactor 2ith acclimated tapioca slurry %as a source o4 microorganism& and ra2 biodiesel 2aste2ater. 5his research 2ere done in 4our variation in !"# concentration 2ere 1000 mg l, 2000 mg l, 4000 mg l, and 6000 mg l !"#. 6ach variation 2as done in t2o reactor. Parameters that 2ere analy7ed 2ere !"#, '((, p), and temperature. 5he result sho2ed that the !"# removal range o4 aerobic batch reactor 2as %4* + ,-,-.&/. 5he highest !"# removal occured at 6000 mg l !"# 2as ,,,1*/ and at 4000 mg l !"# 2as ,.,42/. 5he higher !"# concentration the longest time needed to degraded. 3erobic Biodegradation can reduce!"# in ra2 biodiesel 2aste2ater.

8ey2ords9 aerobic batch reactor, ra2 biodiesel 2aste2ater, !"# concentration, !"# removal

#$ %endahuluan
Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar merupakan sebuah solusi yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar solar yang pasokannya dari hari ke hari makin sedikit. Biodiesel atau ester metil merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari minyak nabati dan memiliki karakteristik yang mirip dengan minyak diesel (solar). Keunggulan dari biodiesel dibandingkan solar antara lain bahan bakunya yang dapat diperbaharui, angka setana yang relatif lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan. Biodiesel dibuat melalui proses reaksi transesterifikasi, dimana trigliserida bereaksi dengan metanol menghasilkan ester metil dan gliserin. !eaksi ini tidak akan ber"alan sempurna apabila minyak nabati mengandung asam lemak bebas yang dapat bereaksi dengan basa (yang merupakan katalis reaksi) membentuk sabun sehingga perlu dibebaskan dulu secara fisik dengan proses pelucutan ( stripping) atau secara kimia dengan reaksi penyabunan (esterifikasi). Dari proses#proses tersebut diatas nantinya akan dihasilkan limbah baik berbentuk padat (lumpur) maupun cair. $ir limbah dihasilkan dari proses pencucian produk ester metil dan gliserin. Kandungan dalam air limbah merupakan campuran dari methanol, asam lemak, minyak dan ester metil yang terlarut. Berdasarkan pengalaman industri se"enis, diperkirakan kandungan organik yang dinyatakan dalam COD sekitar %&&& ' (&&&& mg)l dan BOD sekitar *&&& ' +&&& mg)l, dengan "umlah limbah yang dihasilkan sekitar ,m* air limbah)ton produk. Dari data tersebut dapat dilihat bah-a limbah biodiesel tersebut berpotensi untuk mencemari lingkungan apabila tidak ditangani secara baik. .ntuk mengolah air limbah biodiesel dengan kandungan organik yang cukup tinggi tersebut dapat dilakukan pengolahan secara anaerob ataupun aerob sehingga nantinya limbah tersebut dapat dibuang secara aman ke lingkungan.

&$ Metoda %enelitian


&$#$ Taha'an %enelitian /enelitian dilakukan dengan menggunakan reaktor batch aerob terdiri dari beberapa tahapan yaitu studi literatur, persiapan bahan dan alat, pengkondisian reaktor, kiner"a reaktor batch, pengolahan dan analisis data serta penyusunan laporan. &$& %ersia'an Alat dan Bahan !eaktor batch yang digunakan berbentuk silinder dari bahan fiberglass berdiameter (0 cm dengan 1olume * 2. 3uplai udara berasal dari kompresor dan a:uarium air pump yang dialirkan melalui lubang#lubang kecil pada dasar reaktor (sparger). 4enis aliran udara di"aga agar tetap dalam regim aliran bubble 4lo2. 3elama pengoperasian, DO reaktor di"aga untuk selalu berada diatas * mg)l. !eaktor yang digunakan ada tiga, dua reaktor akan digunakan untuk pengoperasian satu 1ariasi konsentrasi dan satu reaktor lagi sebagai cadangan biomassa. &$( %engkondisian Reaktor ,

3eeding dan aklimatisasi dilakukan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang akan digunakan untuk mendegradasi limbah biodiesel. 3eeding berasal dari lumpur tapioka artifisial yang ditumbuhkan secara aerob. $klimatisasi dilakukan dengan memberikan glukosa dengan perbandingan antara glukosa dengan limbah %&5 : ,&5 seterusnya dikurangi sampai pada akhirnya tidak diberikan glukosa sama sekali. $klimatisasi bertu"uan untuk mendapatkan kultur mikroorganisme yang stabil dan dapat beradaptasi dengan limbah cair biodiesel. 3elama aklimatisasi DO dikondisikan untuk selalu diatas * mg) l dan perbandingan C, 6, dan / dalam limbah adalah (&&, 0, dan ( (Bitton, (77+). /enambahan trace element dilakukan selama pengoperasian karena perbandingan C, 6, dan / dalam limbah biodiesel belum mencukupi. 3elama periode aklimatisasi ini dilakukan pemeriksaan parameter organik (mg)l KmnO+), 833, p9, dan temperatur. Konsentrasi oksigen terlarut selalu di"aga diatas + mg)l untuk memastikan proses aerob dapat berlangsung baik. :emperatur dalam proses "uga di"aga pada temperatur kamar dan dalam rentang p9 normal. /roses aklimatisasi dianggap selesai "ika p9, 833, temperatur dan efisiensi penyisihan senya-a organik telah konstan dengan fluktuasi yang tidak lebih dari (&5. &$) %engo'erasian Reaktor Batch 3etelah aklimatisasi tercapai, dimana mikroorganisme diperkirakan sudah cukup mampu mengolah limbah cair biodiesel maka reaktor siap untuk dioperasikan. /engoperasian reaktor dilakukan dalam beberapa 1ariasi konsentrasi COD yaitu (&&& mg)l, ,&&& mg)l, +&&& mg)l, dan ;&&& mg)l. <asing#masing konsentrasi dioperasikan pada kedua reaktor yang telah disiapkan dengan menggunakan media yang telah diaklimatisasi sebelumnya. 3elama pengoperasian dilakukan penambahan trace mineral dan men"aga agar kandungan DO selalu berada diatas * mg)l. /arameter yang dianalisis adalah COD, 833, dan p9 dan temperatur. &$*$ %engum'ulan +ata /engumpulan untuk setiap parameter yang akan diukur dilakukan duplo sehingga didapatkan data yang kira#kira dapat me-akili kondisi sebenarnya dari reaktor tersebut. /engambilan sampel dilakukan setiap hari pada "am yang sama. /arameter#parameter yang diukur meliputi COD, 833, p9, temperatur dan DO &$, %engolahan dan Analisis +ata /engolahan dan analisis data yang dilakukan untuk menggambarkan kiner"a reaktor batch dalam mengolah limbah biodiesel. $nalisis meliputi: (. <enentukan kategori mikroorganisme yang tumbuh pada reaktor berdasarkan rentang p9 dan temperatur. ,. <encari efisiensi penyisihan COD untuk masing#masing 1ariasi konsentrasi. *. <elihat pengaruh penurunan COD terhadap biomassa

($ -asil dan %embahasan


($#$ Taha' Seeding dan Aklimatisasi *

:ahap seeding dan aklimatisasi merupakan tahap pencarian bibit mikroorganisme yang unggul dalam mengolah limbah yang akan disisihkan kandungan organiknya. Dari hasil pengukuran organik selama aklimatisasi didapatkan efisiensi penyisihan organik pada aklimatisasi pertama !eaktor ( sebesar 07,%% 5 dan !eaktor , sebesar %(,,; 5. /enyisihan organik aklimatisasi kedua berturut#turut dari !eaktor (, dan , adalah =(,0, 5 dan %&,+0 5. /enyisihan organik aklimatisasi ketiga berturut#turut dari !eaktor ( dan , adalah ;+,,7 5 dan =,,%& 5. /enyisihan organik aklimatisasi keempat !eaktor ( sebesar =0,%75 dan !eaktor , sebesar ;=,0+ 5. >fisiensi penyisihan organik pada masa aklimatisasi naik turun tetapi pada akhir aklimatisasi efisiensi penyisihan meningkat dan relatif stabil. 9al ini menandakan bah-a mikroorganisme yang ada didalam reaktor sudah mulai terbiasa untuk menggunakan bahan organik yang terkandung dalam limbah tersebut untuk tumbuh dan mensintesa selnya. Data pengukuran 833 selama aklimatisasi "uga berfluktuasi naik turun dengan kecenderungan pada akhir aklimatisasi 833 naik (gambar *.(). 9al ini menun"ukkan bah-a mikroorganisme yang tumbuh pada masa aklimatisasi masih beradaptasi dengan kondisi substrat, p9, temperatur, dan DO yang ada. /engoperasian reaktor pada beberapa konsentrasi dilakukan lebih kurang sebulan setelah aklimatisasi dengan pertimbangan mikroorganisme yang diaklimatisasi telah cukup mampu untuk menyisihkan organik yang ada dalam limbah. Kemampuan ini ditandai dengan efisiensi penyisihan organik pada aklimatisasi terakhir yang relatif stabil sehingga pengoperasian reaktor dapat mulai dilakukan.
%& =& ;& E1isiensi /20 3SS /mg4l0 0& +& *& ,& (& & & , + ; .aktu /hari0 % (& & & ( , * + 0 ; = % 7 (& .aktu /hari0 (%&& (0&& (,&& 7&& ;&& *&&

!eaktor (

!eaktor ,

!eaktor (

!eaktor ,

?ambar *.(. /rofil >fisiensi /enyisihan Organik dan /ertumbuhan Biomassa pada $klimatisasi ke#+ ($&$ 5iner6a Reaktor Batch ($&$#$ 5onsentrasi Limbah Cair Biodiesel #777 mg4l CO+ Kiner"a reaktor pada konsentrasi limbah (&&& mg)l COD pada a-alnya tidak terlalu baik. 9al ini ditandai dengan penurunan COD yang sangat kecil dan hampir tidak ter"adi pertumbuhan biomassa. <emasuki hari ketiga ter"adi penurunan COD yang cukup besar yang berarti biomassa menggunakan substrat yang ada limbah untuk pertumbuhannya. 9al ini terbukti dengan naiknya "umlah biomassa dalam limbah (?ambar *.,). /ada hari keempat sampai dengan hari ketu"uh penurunan COD tidak terlalu signifikan ditandai "uga dengan pertumbuhan biomassa yang sangat sedikit. +

9al ini disebabkan karena suplai makanannya sudah berkurang sedangkan biomassa banyak sehingga akan ada biomassa yang mengalami kematian.
3000 1500

2500

2000

1000

1500

CO+ /mg4l0
0 1 2 3 4 5 6 7

1000

50 0

500

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8

W a kt u ( ha ri)

.aktu /hari0 !eaktor ( !eakt or ,

!eaktor (

!eaktor ,

?ambar *.,. /rofil /ertumbuhan Biomassa dan /enurunan COD pada Konsentrasi (&&& mg)l COD Dari profil penurunan COD diperoleh efisiensi penyisihan COD rata#rata pada konsentrasi limbah cair biodiesel (&&& mg)l COD sebesar 0(,;(5. >fisiensi penyisihan ini masih tergolong rendah mengingat pengolahan secara aerob cukup andal untuk mengolah limbah dengan kandungan COD kecil dari +&&& mg)l COD. 9al ini mungkin disebabkan proses aklimatisasi yang belum sempurna sehingga pada saat reaktor dioperasikan pada konsentrasi (&&& mg)l COD, biomassa masih beradaptasi dengan substrat yang ada. ($&$&$ 5onsentrasi Limbah Cair Biodiesel &777 mg4l CO+ Kiner"a reaktor pada konsentrasi limbah ,&&& mg)l COD hampir sama dengan kiner"a reactor pada konsentrasi (&&& mg)l. /enurunan COD yang cukup drastis ter"adi pada hari kedua dan ketiga kemudian berkurang pada hari selan"utnya (?ambar 0.*). Dari profil penurunan COD diperoleh efisiensi penyisihan COD rata#rata pada konsentrasi limbah cair biodiesel ,&&& mg)l COD sebesar 0,,,05.
,0&&
,0&&

,&&&

,&&&

(&&&

CO+ /mg4l0

3SS /mg4l0

(0&&

(0&&

(&&&

0&&

0&&

& & ( , * + 0 .aktu /hari0 Reaktor 2 ; = %

& & ( , * + 0 .aktu /hari0 !eaktor , ; = %

Reaktor 1

!eaktor (

?ambar *.*. /rofil /ertumbuhan Biomassa dan /enurunan COD pada Konsentrasi ,&&& mg)l COD 0

>fisiensi penyisihan COD pada 1ariasi konsentrasi limbah ,&&& mg)l COD ini masih cukup rendah tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan efisiensi penyisihan COD pada 1ariasi konsentrasi limbah (&&& mg)l COD. @enomena ini mungkin dikarenakan substrat a-al yang tersedia lebih banyak sehingga biomassa "uga lebih banyak menggunakannya untuk membentuk biomassa baru dalam -aktu yang relatif lebih cepat. ($&$($ 5onsentrasi Limbah Cair Biodiesel )777 mg4l CO+ Dari data penurunan COD diperoleh efisiensi penyisihan COD rata#rata pada konsentrasi limbah +&&& mg)l COD sebesar %0,+,5. Dari angka tersebut dapat dipastikan bah-a efisiensi penyisihan COD telah ter"adi secara optimal. 2a"u penyisihan COD yang besar ini ditandai "uga dengan pertumbuhan biomassa yang tinggi pada hari yang sama dengan pengisian limbah kedalam reaktor sampai dengan hari keenam (?ambar *.+). Aaktu yang diperlukan untuk menyisihkan COD oleh biomassa lebih pan"ang dibandingkan dengan -aktu penyisihan pada konsentrasi (&&& dan ,&&& mg)l COD yaitu (& hari. 9al ini sebanding dengan "umlah substrat yang akan dipisahkan oleh biomassa tersebut.
,0&&

0&&& +&&& *&&& ,&&& (&&& &


& ( , * + 0 ; .aktu /hari0 !eaktor , = % 7 (&

,&&&

3SS /mg4l0

(&&&

0&&

&

CO+ /mg4l0

(0&&

&

*
!eaktor (

(&

.aktu /hari0
!eaktor ,

!eaktor (

?ambar *.+. /rofil /ertumbuhan Biomassa dan /enurunan COD pada Konsentrasi +&&& mg)l COD ($&$)$ 5onsentrasi Limbah Cair Biodiesel ,777 mg4l CO+ Dari data penurunan COD diperoleh efisiensi penyisihan COD rata#rata pada konsentrasi limbah ;&&& mg)l COD sebesar %%,*=5. Aaktu yang diperlukan untuk menyisihkan COD oleh biomassa lebih pan"ang dibandingkan dengan -aktu penyisihan pada konsentrasi +&&& mg)l COD yaitu (( hari. 9al ini sebanding dengan "umlah substrat yang akan dipisahkan okleh biomassa tersebut. /enurunan COD mulai ter"adi pada hari yang sama dengan -aktu pengisian limbah ke dalam reaktor, berarti mikroorganisme sudah benar#benar terbiasa untuk menggunakan limbah cair biodiesel sebagai substrat untuk pertumbuhannya (?ambar *.0). 3elama pengoperasian pada keempat 1ariasi konsentrasi limbah cair biodiesel tersebut diperoleh p9 limbah selama proses berkisar antara *,7, ' 7,(0. 9al ini mengindikasikan bah-a mikroorganisme yang berperan dalam reaktor ini adalah asidofilik, neutrofilik dan alkalifilik. :emperatur proses berada pada rentang ,, ' ;

,;oC mengindikasikan mikroorganisme yang terlibat dalam proses dikategorikan mesophilic.


3000 2500 2000 1500 1000 500 0 0 1 2 3 4 5 6 .aktu /hari0 !eaktor , 7 8 9 10
CO+ /mg4l0 =&&& ;&&& 0&&& +&&& *&&& ,&&& (&&& & & ( , * + 0 ; = % 7 (& (( (, .aktu /hari0 !eaktor ( !eaktor ,

3SS /mg4l0

!eaktor (

?ambar *.0. /rofil /ertumbuhan Biomassa dan /enurunan COD pada Konsentrasi ;&&& mg)l COD Drai keempat 1ariasi konsentrasi COD diperoleh efisiensi tertinggi ter"adi pada limbah cair biodiesel dengan konsentrasi +&&& dan ;&&& mg)l COD. Dari angka efisiensi penyisihan COD tersebut menun"ukkan bah-a semakin tinggi konsentrasi COD a-al maka semakin lama -aktu yang dibutuhkan untuk menyisihkannya, yang berarti kecepatan degradasinya semakin menurun. Dari penelitian ini diperoleh informasi bah-a biodegradasi secara aerob ini mampu menurunkan konsentrasi COD yang berarti ada pengaruh biodegradasi secara aerob terhadap penurunan COD.
100
Efisiensi Penyisihan COD rata-rata (%)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 51.61 52.25

85.42

88.37

Variasi Konsentrasi COD 1000 mg/l COD 2000 mg/l COD 4000 mg/l COD 6000 mg/l COD

?ambar 0.;. ?rafik >fisiensi /enyisihan COD pada 8ariasi Konsentrasi COD

)$ Sim'ulan dan Saran


)$#$ Sim'ulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (. >fisiensi penyisihan COD rata#rata pada limbah cair biodiesel tertinggi ter"adi pada konsentrasi ;&&& yaitu sebesar %%,*=5 dan pada konsentrasi +&&& mg)l COD sebesar %0,+,5 ,. 3emakin besar konsentrasi COD yang akan diolah semakin pan"ang -aktu yang dibutuhkan untuk mendegradasinya *. Diketahui bah-a biodegradasi secara aerob mampu menurunkan "umlah COD dalam limbah cair biodiesel. )$&$ Saran Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lan"ut: (. $plikasi lapangan pengolahan limbah cair biodiesel secara aerob ,. <elakukan pengolahan secara aerob dengan 1ariasi mikroorganisme sehingga dapat diperoleh mikroorganisme yang paling efektif untuk menyisihkan COD dalam limbah cair biodiesel.

DAFTAR PUSTAKA
(. Benefied, 2.D, Difford., !andall, A. ((7%&), Biological Process #esign 4or ;aste2ater 5reatment, /rentice 9all , ,+ ' 0%. ,. Bitton, ?. ((77(), ;aste2ater <icrobiology, 4ohn Ailey and 3ons, 6e- Bork, *( ' +7, *(( ' *,*. *. D"a"adiningrat, $.9., Ais"nuprapto. ((77(), Bioreaktor Pengolahan =imbah !air, :eknik 2ingkungan @:3/, Cnstitut :eknologi Bandung, ( ' ,=. +. >-eis, 4., B, >rgas., 4, 3arina., D, Chang., /.B. 3chroeder., D, >d-ard. ((77%), Bioremediation Principles, <c ?ra- 9ill, .3$, %& ' %+. 0. ?rady, /.2., 2im, 9.C. ((7%&), Biological ;aste2ater 5reatment 5heory and 3pplications, <arcel Dekker Cnc, 6e- Bork, * ' (*. ;. <etcalf D >ddy. (,&&*), ;aste2ater 6ngineering 5reatment and Reuse, <c ?ra- 9ill, 6e- Bork, 0+0 ' ;(&. =. 3iebel, <.$. ((7%7), >ntroduction to Bioprocess 6ngineering, .ni1ersity :echnology Delft, 6etherland, %. 3huler <.2., Kangi, @. ((77,), Bioprocess 6ngineering 9 Basic !oncepts, /rentice 9all Cnc, 6e- 4ersey, (;% # (=0. 7. 3uria-iria, .nus. ((77;), <ikrobiologi 3ir, /enerbit $lumni, Bandung, 0, ' ;&. (&. Ais"nuprapto. ((770), Pengantar Bioproses, :eknik 2ingkungan @:3/, Cnstitut :eknologi Bandung, ,* ' *&.

You might also like