Professional Documents
Culture Documents
Humor Akueus
suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior mata berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa Volumenya adalah sekitar 250 L
TIO
GLAUKOMA
Epidemiologi
Indonesia 3% Populasi
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui. berhubungan dengan TIO TIO disebabkan oleh :
produksi cairan mata oleh badan siliar pengeluaran cairan mata didaerah sudut
Primer
Primer
Sekunder Kongenital
Primer
Sekunder
rabun jauh
Faktor Resiko
anatomi mata, ketebalan kornea dan penampilan saraf optik Luka fisik pada mata
buta
Tidak ada/sangat ringan Penglihatan tetap jelas pd fase awal Lapang pandang menyempit Kesulitan berjalan Tidak tahu benda disampingnya Buta pd fase akhir
GLAUKOMA KONGENITAL
Anamnesis
Riwayat pasien untuk menentukan gejala masalah kesehatan umum Riwayat keluarga
Tonometri
mengukur tekanan di dalam mata untuk mendeteksi peningkatan faktor risiko pada glaukoma
Pachymetry
Perimetry
Tonometri Schiotz
Tonometri Aplanasi
Pachymetry
Lapang Pandangan
Oftalmoskopi Direk
TERAPI GLAUKOMA
Medikamentosa Operatif
Tujuan:
Turunkan TIO
TIO aman
isosorbide oral agonis adrenergik- : Brimonidine Obat parasimpatomimetik penghambat anhidrase karbonat : Dorzolamide, brinzolamide urea intravena atau manitol intravena.
Obat topikal
1. Beta bloker: Timolol , betaxolol produksi HA turun 2. Kholinergik: Pilokarpin outflow trab naik 3. Prostaglandin: Latanoprost, Travaprost outflow uveosklera naik, 1 X/hr 4. Agonis adrenergik : Brimonidine prod HA turun Outflow uveosklera naik Neuroprotektor (?)
5. Prostamide : Bimatoprost outflow trab & uveosklera naik 6. CAI inhibitor : Dorsolamide, Brinzolamide prod HA turun 7. Kombinasi Dorsolamide & Timolol
Asetazolamid Tablet atau Injeksi Menurunkan produksi HA Infus Menarik air dari badan kaca Gliserol Oral Menarik air dari badan kaca
Mannitol
Operatif
Membantu
TIO bila obat tidak memadai, namun tidak dapat membalikkan kehilangan penglihatan.
Operasi Laser
Bedah konvensional
Trabeculectomy Jika obat tetes mata dan operasi laser tidak efektif dalam mengontrol tekanan mata
Drainase implant
drainage valve implant surgery menjadi pilihan bagi orang-orang dengan glaukoma tidak terkendali, glaukoma sekunder atau untuk anak-anak dengan glaukoma
Komplikasi
Jika
tidak diobati, kehilangan penglihatan progresif, biasanya dalam tahap: Blind spot pada pengelihatan perifer. Tunnel vision. Kebutaan total.
Prognosis
Pasien dengan glaukoma perlu melanjutkan pengobatan selama sisa hidup mereka. Karena penyakit ini dapat berkembang atau berubah secara diam-diam. Pengobatan mungkin perlu disesuaikan secara berkala.
Dengan menjaga tekanan bola mata, kerusakan saraf optik dan kehilangan lapang pandang yang berkelanjutan dapat diperlambat atau dihentikan. Target tekanan berbeda untuk setiap orang, tergantung pada tingkat kerusakan dan faktor lainnya. Target tekanan dapat berubah selama seumur hidup.
Deteksi dini, pengobatan yang tepat dan pemantauan rutin dapat membantu mengontrol glaukoma dan karenanya mengurangi kemungkinan kehilangan penglihatan
IDENTITAS
Nama : Ny.R Jenis Kelamin : Perempuan Umur
Agama Pekerjaan Alamat
: 68 tahun
: Islam :: Cibitung
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan kabur sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke poliklinik mata RSUD.Kabupaten Bekasi dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Selain itu pasien juga mengeluhkan mata kanannya yang suka berair. Keluhan adanya nyeri kepala, mual, muntah, pandangan melihat kabut, dan nyeri disangkal pasien.
Pasien mengaku bahwa dirinya selama setahun yang lalu hingga saat ini selalu menggunakan tetes mata CENDO 2% karena pernah didiagnosis menderita glaukoma di RS. Hasan Sadikin Bandung. Saat itu pasien mengeluhkan dirinya sering tersandung terutama bila menaiki tangga. Selama setahun ini pasien merasa penglihatannya pada mata kanannya kabur secara perlahan tanpa disertai nyeri.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : tampak sakit sedang KESADARAN : compos mentis
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36.7 0C
Nadi : 82 x/menit
VISUS
KETERANGAN Tajam penglihatan OD 3/60 PH tidak maju OS 20/20
Koreksi
Addisi Distansia Pupil Kacamata lama
+ 3.00 62/60 mm -
Eksoftamus
Tidak ada
Tidak ada
Endoftalmus
Tidak ada
Tidak ada
Deviasi
Tidak ada
Tidak ada
SUPRA SILIA
KETERANGAN OD OS
Warna
Hitam
Hitam
Letak
Simetris
Simetris
Tidak ada 12 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 12 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Hiperemis
Folikel Papil Sikatriks Anemia Kemosis
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
KONJUNGTIVA BULBI
KETERANGAN Injeksi konjungtiva OD Tidak ada OS Tidak ada
Injeksi Siliar
Perdarahan subkonjungtiva Pterigium Pinguekula Nevus Pigmentosus Kista dermoid
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
SISTEM LAKRIMALIS
KETERANGAN OD OS
Punctum Lacrimal
Terbuka
Terbuka
Tes anel
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
SKLERA
KETERANGAN OD OS
Warna
Putih
Putih
Ikterik
Tidak ada
Tidak ada
KORNEA
KETERANGAN Kejernihan Permukaan Ukuran Sensibilitas Infiltrat Ulkus Perforasi Arkus senilis Edema Tidak ada Tidak ada OD Jernih Licin 12 mm Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada OS Jernih Licin 12 mm Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada
IRIS
KETERANGAN Warna OD Coklat OS Coklat
Kriptae
Bentuk Sinekia Koloboma
Jelas
Bulat Tidak ada Tidak ada
Jelas
Bulat Tidak ada Tidak ada
PUPIL
KETERANGAN Letak Bentuk Ukuran Refleks cahaya langsung Refleks cahaya tidak langsung OD Di tengah Bulat 3 mm Positif Positif OS Di tengah Bulat 3 mm Positif Positif
LENSA
KETERANGAN Kejernihan Letak Shadow Test OD Jernih Di tengah Negatif OS Jernih Di tengah Negatif
BADAN KACA
KETERANGAN OD OS
Kejernihan
Jernih
FUNDUS OKULI
KETERANGAN a. Papil Bentuk Batas Warna b. Makula Lutea Refleks Edema Positif Tidak ada Positif Tidak ada Bulat Tidak jelas Kuning pucat Bulat Tegas Kuning kemerahan OD OS
c. Retina Perdarahan CD ratio Ratio A/V Tidak ada 0,7 2:3 Tidak ada 0,3 2:3
Sikatriks
Tidak ada
Tidak ada
PALPASI
KETERANGAN OD OS
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Massa Tumor
Tidak ada
Tidak ada
18.5 mmHg
18.5 mmHg
KAMPUS VISI
KETERANGAN OD OS
Tes
Konfrontasi
Sama dengan
pemeriksa
RESUME
Pasien perempuan, 68 tahun datang dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur secara perlahan tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu yang lalu. Selain itu pasien juga megeluhkan adanya mata berair. Setahun yang lalu pasien didiagnosis menderita glaukoma sehingga diberi tetes mata CENDO 2% yang selalu pasien gunakan hingga hari ini.selain itu pasien mengeluhkan sering tersandung terutama ketika menaiki tangga.
Pada pemeriksaan fisik didapat status generalis dalam batas normal. Sedangkan dari pemerikaan oftamologi didapat :
Tajam penglihatan OD: 3/60 PH tidak maju Tajam penglihatan OS: 20/20 Kedalaman bilik mata depan OD : Dalam Funduskopi OD : batas papil tidak jelas, warna papil kuning pucat, CD ratio 0.7. TIO : OD : 18.5 mmHg Konfrontasi :OD :Lebih sempit dari pemeriksa
DIAGNOSIS KERJA
OD
OS
Glaukoma sudut terbuka / glaukoma kronik dan presbiop Glaukoma sudut terbuka / glaukoma kronik dan presbiop
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Timolol maleat 0.50 % 2 kali tetes sehari Pilokarpin 2 % 3 kali tetes sehari.
PROGNOSIS
OD Quo ad vitam Quo ad fungsionam dubia ad bonam dubia ad bonam OS dubia ad bonam dubia ad bonam
Quo ad sanationam
dubia ad bonam
dubia ad bonam
IDENTITAS
Sesuai dengan epidemiologi Glaukoma yang biasa ditemukan pada usia > 40 tahun.
ANAMNESIS
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD dengan keluhan penglihatan pada mata kanan semakin kabur secara perlahan-lahan tanpa disertai mata merah sejak 2 minggu yang lalu. Setahun yang lalu pasien juga mengeluhkan hal yang sama dan didiagnosis menderita glaukoma sehingga pasien selalu menggunakan tetes mata CENDO 2 %.
Kelainan mata pasien dapat dikelompokkan dalam kelompok penglihatan turun perlahan tanpa mata merah.
sejak 2 minggu yang lalu tanpa disertai mata merah, lalu pasien sering tersandung terutama saat naik tangga, selama satu tahun ini pasien menggunakan tetes mata CENDO 2% karena pernah didiagnosis menderita glaukoma
Pasien tidak pernah tinggal didaerah episemik malaria dan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan malaria(kina) dalam jangka waktu lama (menyingkirkan retinopathy)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Oftalmologi: Tajam penglihatan OD: 3/60, Pin Hole tidak maju, tidak dapat dikoreksi (ada gangguan pada media pembiasan cahaya)
Media pembiasan cahaya itu kornea, akuos
humor, lensa, badan kaca, dan retina. Kemungkinan terdapat gangguan di akuos humor dimana terjadi gangguan regulasi.
katarak.
Pada pemeriksaan tonometri schiotz terjadi peningkatan TIO OD : 18.5 mmHg (normal)
sudah memiliki riwayat penyakit glaukoma
sudah mendapat pengobatan sebelumnya.
Pada pemeriksaan funduskopi mata kanan batas papil tidak jelas, warna kuning pucat, CD ratio 0.7
menunjukkan adanya glaukoma karena pada
Pada tes konfrontasi, lapang pandang mta kanan lebih sempit dari pada pemeriksa
hal ini disebabkan karena glaukoma kronik
PEMERIKSAAN ANJURAN
Perimetri :
untuk menilai progresivitas penyakit glaukoma.
Gonioskopi :
melihat sudut bilik mata yang dapat menimbulkan glaukoma.
PENATALAKSANAAN
Tetes mata parasimpatomimetik (Pilokarpin 2%)
cara kerjanya dengan mengecilkan pupil
menambah fasilitas keluarnya cairan mata di sudut bilik mata depan.
berkerja menghambat rangsangan simpatis dan mengakibatkan penurunan tekanan bola mata.
Prinsip operasi :
Macam-macam operasi :
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ilyas Sidarta. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. Edisi ke-2. Cetakan ke-2. 2003. Suhardjo, Budihardjo. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata II. Laboratorium Ilmu Penyakit Mata FK-UGM. Yogyakarta. 1991.
2.
3.
Vaughan Daniel, et al. Katarak Senil dalam Oftalmologi Umum. Widya Medika. Cetakan I. 2000.
Wijana Nana. Katarak dalam Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke-3.1983. Hollwich Fritz. Katarak dalam Oftalmologi. Binarupa Aksara. Cetakan pertama. 1993.
4.
5.