You are on page 1of 15

Makalah Manajemen Keuangan Capital Market, Return, Risk and Security Market Line

Oleh : 1. Dea Putra Marindra (1206214816) 2. Gayo Allaam Alfani (1206214375) 3. Gregy Aditya (1206266050) 4. Kemal Aditya Permana (1206242813) 5. Sena Adi Nugraha (1206250853)

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok 2013

Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata ajaran

: Manajemen Keuangan

Judul makalah : Capital Market, Return, Risk and the Security Market Line Tanggal Dosen Anggota : 6 November 2013 : Eko Rizkianto : Dea Putra Marindra Gayo Allaam Alfani Gregy Aditya Kemal Aditya Permana Sena Adi Nugraha (1206214816)

(1206214375)
(1206266050) (1206242813) (1206250853)

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam berinvestasi, sebuah perusahaan pastinya ingin mendapatkan return yang besar dari apa yang ia investasikan. Return ini dapat dianalisis terlebih dahulu dalam pasar finansial, sehingga manajer finansial dapat menentukan berapa return yang sesuai akan didapatkan oleh perusahaan tersebut. Namun return ini sangat berkaitan erat dengan risiko dari investasi tersebut. Semakin tinggi sebuah return dari sebuah investasi berarti mengimplikasikan bahwa investasi tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi. Inilah yang disebut dengan tradeoff antara risiko dan return. Ketika return yang didapat melebihi sesuai ekspektasi perusahaan akan menganggapnya itu sebagai risk premium dimana ini adalah nilai jual dari sebuah investasi.

Perusahaan perlu menganalisis lebih dalam bagaimana agar return yang mereka dapat nantinya sesuai dengan ekspektasi mereka dan bagaimana mereka bisa mengurangi kemungkinan-kemungkinan seperti risiko baik sistematis maupun tidak sistematis. Analisisanalisis seperti ini nantinya akan membantu manajer finansial bagaimana menentukan investasi yang mereka lakukan yang disesuaikan dengan return yang diinginkan oleh perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini kita akan membahas dan menjawab masalah mengenai : 1. Penghitungan return dan investasi 2. Pengertian historical return dan historical risk 3. Pengertian efisiensi pasar dan implikasinya 4. Penghitungan Expected Returns 5. Dampak Diversifikasi 6. Pengertian risiko sistematis 7. Pengertian Security Market Line 8. Pengertian risk-return trade-off

9. Penggunaan Capital Asset Pricing Model

1.3 Tujuan Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap pembaca dapat mengerti lebih dalam mengenai bagaimana perusahaan menentukan return dan bagaimana perusahaan menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi dipasar serta cara minimalisasi agar risiko tersebut tidak mempengaruhi return yang diterima serta bagaimana perusahaan melakukan analisis asset baik secara individual maupun secara kolektif (portofolio)

1.4 Metode Penelitian Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode studi pustaka dari buku teks dan menggunakan sarana metode Collaborative Learning sebagai tambahan pengertian dan penjelasan lebih mendalam.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Returns 2.1.1 Dollar Returns Seperti yang kita tahu, return adalah nilai yang kita terima setelah melakukan sebuah investasi. Ketika sebuah perusahaan membeli asset, gain atau rugi yang kita terima dari investasi tersebut disebut dengan return on your investment. Dalam kenyataan, return yang kita terima terdiri dari dua komponen yaitu komponen pendapatan yang berupa uang kas yang kita terima langsung dari investasi tersebut dan komponen kedua adalah capital gain or capital loss yang muncul karena ada perubahan nilai asset atau investasi yang dilakukan. Total Dollar Return adalah jumlah return dari komponen pendapatan ditambah capital gain or capital loss. Sehingga dapat kita buat formula Dollar Returns adalah :

Contohnya misalnya sebuah perusahaan membeli sebuah obligasi seharga $950 dan mendapatkan kupon setiap tahunnya sebesar $30, bila obligasi tersebut dijual, maka pasar akan membelinya seharga $975. Kita dapat menghitung total dollar return dari kasus diatas dimana pada komponen pertama yaitu komponen pendapatan kita akan mendapatkan kas secara langsung dari kupon selama dua tahun yaitu $60 (30+30), kemudian pada komponen kedua terdapat capital gain karena harga obligasi tersebut dipasar lebih tinggi daripada harga pembelian, sehingga kita mendapatkan capital gain sebesar $25 (975-950). Dapat kita hitung dari formula diatas total dollar returns yang kita dapat adalah $85 (60+25) Meskipun ketika investasi yang dilakukan ini tidak dijual sehingga tidak terlihat cashflow secara nyata namun hal ini tetap dianggap sebagai return dari investasi yang dilakukan. 2.1.2 Percentage Returns Biasanya perhitungan return lebih baik menggunakan informasi dalam bentuk persenan, sehingga melihat berapa proporsi return yang kita dapat dari investment secara langsung. Untuk

menghitung Percentage Returns maka kita perlu menentukan terlebih dahulu Dividend Yield dan Capital Gains Yield yaitu dengan perhitungan

Dapat kita ambil contoh misalnya kita membeli saham seharga $35 dan mendapatkan dividen sebesar $1.25 lalu di pasar harga saham tersebut dihargai $40. Kita pertama-tama menentukan Dividend Yield dimana 1.25/35 = 3.57% dan Capital Gains kita dapat yaitu (40-35)/35 = 14.29% dimana ketika kita jumlahkan keduanya kita mendapat Total Percentage Returns adalah 17.86% yang berarti setiap 1 dollar maka kita akan mendapatkan 17 sen. 2.2 Historical Variance and Standard Deviation Varian dan Standar Deviasi menggambarkan seberapa volatile-nya return sebuah asset, semakin volatile asset tersebut maka semakin tidak pasti return yang kita dapat dan semakin mungkin return yang kita dapat berbeda dibandingkan return rerata yang diprediksi. Karena menghitung varian historical maka perhitungan yang kita gunakan akan berbeda dengan varian di masa mendatang.

Misalnya melalui data diatas kita dapat menghitung Variance nya adalah 0.0045/ (4-1) = 0.0015 yang dimana Standar Deviasi nya adalah 0.03873 yang merupakan akar dari variance yang telah kita dapatkan sebelumnya. 2.3 Historical Arithmetic and Geometric Average Returns Dalam menghitung rerata return kita bisa mendapatkan melalui perhitungan rerata biasa yaitu menggunakan aritmatika tetapi sebenarnya kita juga dapat menggunakan rerata geometri yang biasanya digunakan pada perhitungan dengan kerangka waktu yang lama misalnya lebih dari 40 tahun, sedangkan untuk waktu kerangka waktu yang tidak terlalu lama misalnya 15-20 tahun dapat menggunakan perhitungan aritmatika biasa dimana waktu diantara keduanya dapat disesuaikan pemakaiannya. [ ]

Pada kenyataannya, masalah yang kita hadapi adalah nilai estimasi dari rerata return secara aritmetis terlalu tinggi untuk periode lama dan rerata return geometris terlalu rendah untuk periode singkat, namun terdapat formula yang menggabungkan analisis dari kedua perhitungan rerata return ini yang disebut dengan Blumes formula (dimana N adalah tahun dari data yang ada, T adalah rerata tahun prediksi return seperti 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun)

2.4 Efisiensi Pasar Modal Sebuah pasar dikatakan efisien apabila ketika ada informasi atau kejadian terbaru maka harga yang ada pasar langsung menyesuaikan dengan informasi terbaru tersebut, sehingga Pasar Modal Efisien tercapai ketika semua informasi yang ada dapat digunakan dan tidak ada alasan mengenai harga terlalu tinggi atau terlalu rendah dan harga berada pada equilibrium. Banyak investor yang melakukan riset terhadap investasi-investasi yang ada dengan mengumpulkan informasi yang ada kemudian di analisis lalu transaksi terjadi berdasarkan informasi-informasi yang didapat, hal ini dapat disebut sebagai keadaan efisien.

Pada gambar disajikan diatas diambil sebuah kasus ketika sebuah perusahaan memiliki teknologi terbaru dimana sebelum dikabarkan kepada masyarakat, saham perusahaan tersebut seharga $140, ketika telah diumumkan masyarakat sudah tahu dan karena teknologi yang ada merupakan suatu competitive advantage yang memberikan kepastian kalau investor akan mendapat return yang lebih besar menyebabkan harga saham mengalami peningkatan menjadi $180, tetapi karena

tidak semua lapisan masyarakat langsung mengetahui kabar tersebut reaksi perubahan harga mengalami delay yang artinya masyarakat mencoba menyesuaikan harga saham tersebut dengan keadaan pasar. Ketika sebuah pasar adalah efisien, sebenarnya investasi yang dilakukan oleh investor memiliki NPV 0 karena akibat harga yang equilibrium, perbedaan antara harga pasar dengan investasi adalah 0 dan tidak memberikan pertambahan kekayaan sesungguhnya Ada 3 bentuk efisiensi market berdasarkan informasi yang terkandung dalam harga sebuah investasi. Dimana keadaan weak form ketika informasi yang ada hanya berasal dari pasar saja, kemudian di semistrong form informasi yang dibutuhkan tersedia secara luas dan ketika strong form dimana semua informasi ada dan bisa didapatkan. Pada Strong Form Efficiency Harga merefleksikan semua informasi baik informasi yang public dan private, dimana pada kondisi investor tidak akan mendapatkan return yang abnormal karena informasi yang diterima sudah sangat jelas. Ketika Semistrong Form Efficiency harga merefleksikan semua informasi yang tersedia untuk public, seperti laporan keuangan dan press releases, dan akibat informasi yang didapat return yang diterima juga tidak mungkin abnormal. Di Weak Form Efficiency harga merefleksikan informasi terdahulu seperti harga dan volume, tetapi sebagian besar pasar yang ada merupakan weak form efficiency.

Chapter 13 2.5 Expected Return Ketika sebuah investasi misalnya X dan Y memiliki return 25% dan 20% secara berurutan, tentunya terlihat sekilas investasi X lebih baik karena return yang didapat cukup besar dari investasi lainnya. Namun, sebenarnya bisa saja sebuah investasi tersebut memiliki risiko yang lebih besar, misalnya ketika perekonomian sedang bagus investasi tersebut memiliki return hingga 70% tetapi jika sedang resesi return yang didapat hanya 20%. Dua keadaan ini adalah kemungkinan yang terjadi dalam kenyataannya. Dari keadaan ini kita dapat menentukan expected return nya melalui perhitungan dibawah ini (dimana Pi = Probabilitas keadaan 1 terjadi, Ri = Return pada keadaan 1 terjadi)

E ( R ) pi Ri
i 1

Misalnya, seorang manajer finansial dihadapi oleh pilihan terhadap dua saham, yaitu Saham C dan saham T dan keadaan-keadaan yang memiliki kemungkinan terjadi adalah economic boom, economic normal, economic recession yang memiliki peluang sendiri terjadi dan dari keadaan tersebut terdapat data return nya sebagai berikut

Dari perhitungan ini kita dapat menentukan expected return dengan menggunakan formula diatas: Rc = 0.3 (15) + 0.5(10) + 0.2 (2) = 9.9% Rt = 0.3 (25) + 0.5 (20) + 0.2 (1) = 17.7%

Risk Premium adalah selisih antara expected return dari sebuah investasi yang berisiko dan return dari sebuah investasi bebas-risiko.

Dalam expected return kita juga dapat menentukan varian dan standar deviasi dari sebuah investasi untuk melihat seberapa volatile investasi yang kita hadapi. Kita dapat menghitung varian dengan menggunakan formula (dimana E(R) adalah Expected Return dari investasi )

pi ( Ri E ( R))2
2 i 1

2.6 Portfolios Pada pembahasan sebelumnya kita hanya menganalisis dari asset secara individual, namun biasanya investor melakukan analisis portofolio, yaitu analisis terhadap kumpulan-kumpulan asset. Risiko dan return dari setiap asset akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan risiko dan return portofolio. Setiap asset yang ada dalam sebuah portofolio memiliki proporsi terhadap keseluruhan kumpulan asset dalam portofolio tersebut hal ini disebut dengan portfolio weights. Misalkan kita memiliki $10,000 untuk berinvestasi terhadap sekuritas-sekuritas, dan kita mengalokasikan $2000 di DCLK, $3000 di KO, $5000 di INTC dari kasus ini kita dapat menentukan proporsinya yaitu DCLK 0.2 (2000/10000), KO 0.3 (3000/10000) dan INTC 0.5 (5000/10000)

Dalam portofolio, kita juga dapat menghitung expected return dan memiliki sedikit perbedaan perhitungan dengan expected return asset individual dimana kita ikut memasukkan weight dari setiap asset dengan formula sebagai berikut : (dimana Wj adalah proporsi dari sebuah asset terhadap satu portofolio)

E ( RP ) w j E ( R j )
j 1

Kembali kita dapat menghitung apakah portofolio kita volatile atau tidak dengan melakukan perhitungan varian dan standar deviasi. Dalam portofolio kita harus menentukan return dari portofolio terlebih dahulu sebelumnya, kemudian menggunakan formula yang telah diberikan sebelumnya untuk menghitungan varian portofolio.

2.7 Risk : Systematic and Unsystematic Return yang kita dapat dari berinvestasi tentunya tidak selalu sesuai dengan ekspektasi, bila terlalu sesuai artinya investasi tersebut risk-free dimana risiko dapat muncul sebagai hal yang mempengaruhi return yang kita dapat. Terdapat systematic risk yaitu risiko yang mempengaruhi

asset dalam jumlah besar contohnya seperti GDP, inflasi dan tingkat suku bunga. Sedangkan unsystematic risk adalah risiko yang hanya mempengaruhi sekelompok kecil asset dan biasanya bersifat unik seperti demo buruh.

Sehingga

2.8 Diversification and Portfolio Risk Diversifikasi Portofolio memiliki pengertian seorang investor melakukan investasi terhadap beberapa asset yang memilik kelas berbeda, misalnya sebuah investor memiliki 50 saham yang tersebar untuk 20 industri yang berbeda maka hal ini sudah dapat disebut diversifikasi, tetapi apabila investor memiliki 50 saham pada 20 perusahaan berbeda yang memiliki jenis kegiatan sama hal ini belum disebut sebagai diversifikasi. Pada prinsipnya Diversifikasi berguna untuk mengurangi risiko return yang kita terima.

Terdapat diversifiable risk yaitu risiko yang dapat dieliminasi dengan melakukan investasi secara diversifikasi, sedangkan risiko yang selalu ada dan tidak dapat dieliminasi disebut dengan undiversifiable risk. Bila seorang investor melakukan investasi secara diversifikasi, investor tersebut mengurangi risiko dari unsystematic risk sehingga risiko yang ditanggung investor hanya systematic risk.

Dalam systematic risk principle terdapat reward yang diterima karena menanggung risiko yang hanya berasal dari systematic risk dari sebuah investasi. Kita dapat menghitung systematic risk dengan menggunakan beta coefficient yang menjelaskan seberapa besar systematic risk sebuah asset terhadap rerata asset. Ketika beta kurang dari 1 artinya asset memiliki systematic risk yang lebih kecil dibandingkan pasar dan sebaliknya. Misalnya ketika sebuah return dari pasar naik 10% maka return dari saham tersebut mungkin naik kurang dari 10% (beta kurang dari 1). Kita juga dapat menghitung beta dari sebuah portofolio untuk melihat apakah ia memiliki systematic risk tinggi atau tidak. Semakin tinggi beta sebuah investasi maka semakin tinggi pula kemungkinan dari risk premium yang akan kita dapat.

Misalnya melalui data diatas kita dapat menghitung beta portofolio dengan cara : = 0.133 (2.685) + 0.2 (0.195) + 0.267 (2.161) + 0.4 (2.434) = 1.947

Dalam pasar yang seimbang, semua asset dan portofolio akan memiliki reward-to-risk ratio yang sama dan harus sama dengan reward-to-risk ratio untuk pasar dengan formula sebagai berikut

E ( RA ) R f

E ( RM ) R f

Dari grafik diatas kita juga dapat melihat hubungan bahwa semakin tinggi expected return maka akan semakin tinggi juga systematic risk yang dilambangkan oleh beta. Reward-to-Risk ratio adalah slope dari kurva antara expected return dan Beta.

2.9 Security Market Line and Capital Asset Pricing Model Kurva dari sebelumya memiliki sebutan Security Market Line yang menggambarkan hubungan antara expected return dengan systematic risk/beta. Slope dari SML adalah reward-to-risk ratio namun karena beta dalam market selalu dianggap satu maka kita dapat menulis slopenya adalah :

Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah model yang menjelaskan hubungan antara risiko dan return yang kita dapat. Dengan mengetahui systematic risk dari sebuah asset kita dapat menggunakan CAPM untuk menghitung expected return dengan formula sebagai berikut

E(RA) = Rf + A(E(RM) Rf)


Dari CAPM tersebut kita dapat mengetahui bahwa factor-faktor yang mempengaruhi Expected Return yaitu Pure time value of money yang diukur melalui risk-free rate, lalu Reward for bearing systematic risk diukur melalui market risk premium dan systematic risk yang diukur melalui beta.

Bab III Kesimpulan

Secara keseluruhan, sebuah investasi yang layak adalah investasi yang dapat memberikan return tinggi terhadap investornya. Namun, pada kenyataannya tidak semuanya bisa menjanjikan return yang tinggi dan investor pun perlu melakukan analisis terhadap investasi yang dilakukan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkandung dalam investasi tersebut. Baik systematic risk maupun unsystematic risk. Investor juga dapat meminimalisir unsystematic risk melalui diversifikasi sehingga risiko yang diterima lebih kecil. Kemudian investor dapat

mengasosiasikan risiko yang ada dengan melakukan analisis menggunakan beta coefficient yang membantu menunjukkan hubungan antara risiko yang dimiliki sebuah investasi dan expected return yang didapat yang digambarkan melalui kurva Security Market. Dengan menggunakan CAPM, perusahaan juga dapat menentukan expected return dari portofolio yang akan ia dapat dengan beta tertentu.

Investor juga perlu tahu bagaimana keadaan pasar modal yang terjadi apakah keadaan tersebut sudah efisien atau belum yang membantu investor untuk memprediksi return yang ia dapat dari harga yang ia bayarkan yang mencerminkan informasi-informasi yang ada dipasar. Tentunya dalam pasar modal yang ingin dicapai adalah apa yang investor bayarkan akan kembali lagi dan begitu juga apa yang perusahaan jual akan bisa dibeli lagi.

Investor perlu sekali dalam melakukan analisis asset baik secara individual ataupun secara kolektif yang biasa disebut dengan portofolio, dari sinilah return yang didapat bagaimana nantinya apakah ia akan menambah kekayaan perusahaan atau tidak, dan menganalisa apakah investasi yang dilakukan volatile atau tidak terlalu volatile dengan melakukan perhitungan varian atau standar deviasi.

You might also like