You are on page 1of 51

PENGANTAR

Pada tanggal 16 Mei 2005 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). i dalam Pasal ! Peraturan Pemerintah terse"ut din#atakan "ah$a SNP "ertu%uan menjamin mutu pendidikan nasional. engan demikian& pemenuhan SNP oleh suatu perguruan tinggi akan "erarti "ah$a perguruan tinggi terse"ut men%amin mutu pendidikan tinggi #ang diselenggarakann#a. 'leh karena itu& SNP dapat dise"ut pula se"agai standar kualitas atau standar mutu pendidikan tinggi di (ndonesia #ang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi. alam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah terse"ut& dipandang perlu mener"itkan Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi di (ndonesia dengan tu%uan mem"erikan inspirasi tentang ! (empat) hal pokok& #aitu) 1. Proses penetapan standar mutu perguruan tinggi* 2. (mplementasi standar mutu perguruan tinggi* +. ,-aluasi terhadap implementasi standar mutu perguruan tinggi* dan !. Proses peningkatan standar mutu perguruan tinggi. Pen#usunan "uku ini telah meli"atkan para pengelola perguruan tinggi di (ndonesia& sehingga su"stansi "uku ini diperka#a dengan intisari pengalaman dan praktek "aik tentang pengelolaan standar mutu perguruan tinggi di (ndonesia. Sehu"ungan dengan itu& kami men#ampaikan penghargaan #ang tinggi dan terima kasih #ang se"esar. "esarn#a atas semangat& dedikasi& dan sum"angsih ("u dan /apak Sud%ar$adi& 0ohannes 1una$an& Sudharto P.

2adi& ,dia 3aha#uningsih& /ahtiar S. 4""as& 2ana5i& dan 6ari7ha7h sehingga "uku pedoman ini dapat diter"itkan. 8ami "erharap "ah$a "uku ini mampu mem"eri inspirasi kepada para pengelola perguruan tinggi di (ndonesia tentang penetapan& implementasi& e-aluasi& dan peningkatan standar mutu perguruan tinggi& sehingga menim"ulkan da#a dorong "agi upa#a pengem"angan mutu perguruan tinggi di (ndonesia.

0akarta&

esem"er 2006

irektorat 0enderal Pendidikan Tinggi irektorat 4kademik irektur&

Tresna

erma$an 8unae5i

DAFTAR ISI
Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Bab I : Standar Nasional Pendidi an Tinggi 1. 0enis Standar 2. Pengertian Tiap Standar +. 4natomi SNP Proses Peneta!an Standar "utu Perguruan Tinggi 1. :angkah Pertama 2. :angkah 8edua Imlementasi Standar "utu PerguruannTinggi 1. :angkah Pertama 2. :angkah 8edua +. :angkah 8etiga !. :angkah 8eempat 5. :angkah 8elima E$aluasi Im!lementasi Standar "utu Perguruan Tinggi 1. :angkah Pertama 2. :angkah 8edua Proses Pening atan Standar "utu Perguruan Tinggi 1. Perumusan Tindakan 8oreksi 2. Peningkatan Mutu +. Benchmarking
3

1 + !

9 9 9 2! 2! 25 +0 +0 +2 +! +6 +; +9 +9 +9 !! !! !5 !;

Bab II

Bab III

Bab I#

Bab #

!. Penetapan Standar /aru


Daftar Pusta a

!9 !9

PENDA%&'&AN
i dalam Pen%elasan <ndang.<ndang Nomor 20 Tahun 200+ Tentang Sistem Pendidikan Nasional (<<. Sisdiknas) dimuat #isi Pendidikan Nasional& #aitu ter$u%udn#a sistem pendidikan se"agai pranata sosial #ang kuat dan "er$i"a$a untuk mem"erda#akan semua $arga negara (ndonesia "erkem"ang men%adi manusia #ang "erkualitas sehingga mampu dan proakti5 men%a$a" tantangan =aman #ang selalu "eru"ah. <ntuk me$u%udkan >isi terse"ut di atas& pendidikan nasional mempun#ai "isi se"agai "erikut) 1. mengupa#akan perluasan dan pemerataan kesem. patan memperoleh pendidikan #ang "ermutu "agi seluruh rak#at (ndonesia* 2. mem"antu dan mem5asilitasi pengem"angan potensi anak "angsa se7ara utuh se%ak usia dini sampai akhir ha#at dalam rangka me$u%udkan mas#arakat "ela%ar* +. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pem"en. tukan kepri"adian #ang "ermoral* !. meningkatkan kepro5esionalan dan akunta"ilitas lem"aga pendidikan se"agai pusat pem"uda#aan ilmu pengetahuan& keterampilan& pengalaman& sikap& dan nilai "erdasarkan standar nasional dan glo"al* dan 5. mem"erda#akan peran serta mas#arakat dalam pen#elenggaraan pendidikan "erdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara 8esatuan 3(. alam rangka me$u%udkan -isi dan men%alankan misi pendidikan nasional& diperlukan suatu a7uan dasar
4

(benchmark) #ang antara lain meliputi kriteria dan kriteria minimal "er"agai aspek #ang terkait dengan pen#elenggaraan pendidikan tinggi. Sehu"ungan dengan itu& kriteria dan kriteria minimal pen#eleng. garaan pendidikan tinggi harus di%adikan ukuran dalam me$u%udkan) 1. 2. +. !. 5. 6. ;. Pendidikan tinggi #ang "erisi muatan #ang seim"ang dan holistik* Proses pem"ela%aran #ang demokratis& mendidik& memoti-asi& mendorong kreati-itas& dan dialogis* 2asil pendidikan tinggi #ang "ermutu dan terukur* Perkem"angan pro5esionalisme dosen dan tenaga kependidikan* 8etersediaan sarana dan prasarana "ela%ar #ang memungkinkan perkem"angan potensi mahasis$a se7ara optimal* Perkem"angan pengelolaan perguruan tinggi untuk pem"erda#aan pendidikan tinggi* dan Pen%aminan mutu perguruan tinggi se7ara "erke.lan%utan.

47uan dasar terse"ut di atas melandasi penetapan standar nasional pendidikan (SNP) se"agaimana dimuat dalam PP.No.19 Tahun 2005. SNP dimaksudkan untuk mema7u pengelola perguruan tinggi& agar dapat meningkatkan kiner%an#a dalam mem"erikan la#anan pendidikan tinggi #ang "ermutu. Selain itu& SNP %uga dimaksudkan untuk mendorong transparansi dan akunta"ilitas pu"lik dalam pen#eleng. garaan pendidikan tinggi di (ndonesia. SNP memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan tinggi& #ang memungkinkan %en%ang dan %alur pendidikan tinggi untuk mengem"angkan pendidikan tinggi se7ara optimal& sesuai dengan karakteristik dan kekhasan programn#a. SNP diatur seminimal mungkin& untuk mem"erikan keleluasaan
5

pada masing.masing perguruan tinggi dalam mengem"angkan mutu la#anan pendidikan tinggi& sesuai dengan program studi dalam kerangka otonomi perguruan tinggi. i samping itu& pengaturan se7ara minimal SNP& %uga mem"eri keleluasaan pada perguruan tinggi untuk meraih keunggulan "erdasar. kan kekhasan -isi dan misi perguruan tinggi #ang "ersangkutan. Se"agaimana telah dikemukakan pada "agian Pengantar& tu%uan SNP adalah menjamin mutu !endidi an tinggi nasional& sehingga SNP merupakan standar mutu pendidikan tinggi #ang dikelola oleh perguruan tinggi. Selan%utn#a& perlu dikemukakan "ah$a meskipun istilah #ang digunakan adalah standar nasional pendidikan& namun apa"ila dilihat delapan %enis standar minimal di dalam SNP se7ara seksama maka akan nampak "ah$a kedelapan %enis standar minimal terse"ut tidak sa%a meliputi standar dalam "idang pendidikan& melainkan %uga standar.standar "idang non pendidikan seperti standar sarana dan prasarana& standar pem"ia#aan& dan lainn#a. Standar "idang pendidikan maupun standar "idang non pendidikan terdapat di dalam suatu !erguruan tinggi. /erdasarkan alasan terse"ut& pedoman ini dise"ut pedoman pengelolaan standar mutu perguruan tinggi& "ukan standar mutu pendidikan tinggi. Mengingat posisi strategis SNP dalam pengem"angan perguruan tinggi di indonesia& maka dipandang perlu untuk mem"eri inspirasi tentang mana%emen atau pengelolaan SNP di (ndonesia. Mana%emen atau pengelolaan SNP& seperti %uga akti-itas mana%emen atau pengelolaan pada umumn#a& pada dasarn#a memiliki empat 5ungsi utama #aitu 5ungsi peren7anaan& 5ungsi pelaksanaan& 5ungsi pengendalian& dan 5ungsi pengem"angan. 'leh karena itu& pedoman ini disusun "erdasarkan keempat
6

5ungsi mana%emen terse"ut& sehingga akan terdapat empat 5ungsi utama di dalam pengelolaan SNP& #aitu) 1. Peren7anaan SNP& #ang di dalam Pedoman ini dise"ut Proses Penetapan Standar Mutu Perguruan Tinggi* 2. Pelaksanaan SNP& #ang di dalam Pedoman ini dise"ut (mplementasi Standar Mutu Perguruan Tinggi* +. Pengendalian SNP& #ang di dalam Pedoman ini dise"ut ,-aluasi Terhadap (mplementasi Standar Mutu Perguruan Tinggi* dan !. Pengem"angan SNP& #ang di dalam Pedoman ini dise"ut Proses Peningkatan Standar Mutu Perguruan Tinggi. Setiap 5ungsi mana%emen atau pengelolaan SNPT terse"ut akan di"ahas dalam suatu /a" tersendiri& se"agaimana diuraikan di "a$ah ini.

?????????

BAB I STANDAR NASI(NA' PENDIDI)AN TINGGI


Menurut Pasal 1 "utir 1 PP.No.19 Tahun 2005& SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh $ila#ah hukum Negara 8esatuan 3epu"lik (ndonesia. SNP "er5ungsi se"agai dasar dalam peren7anaan& pelaksanaan& dan penga$asan pendidikan& termasuk pendidikan tinggi& dalam rangka me$u%udkan pendidikan tinggi nasional #ang "ermutu. 4dapun SNP "ertu%uan men%amin mutu pendidikan tinggi nasional dalam rangka men7erdaskan kehidupan "angsa dan mem"entuk $atak serta perada"an "angsa #ang "ermarta"at. SNP meliputi 9 (delapan) %enis standar& se"agaimana ditetapkan dalam Pasal 2 4#at (1) PP.No.19 Tahun 2005 Tentang SNP& #aitu) a. Standar isi* ". Standar proses* 7. Standar kompetensi lulusan* d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan* e. Standar sarana dan prasarana* 5. Standar pengelolaan* g. Standar pem"ia#aan* dan h. Standar penilaian pendidikan. Pengertian masing.masing standar terse"ut di perguruan tinggi dapat diuraikan se"agai "erikut) a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi #ang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan& kompetensi "ahan
8

".

7. d. e.

5.

g. h.

ka%ian& kompetensi mata kuliah& dan sila"us pem"ela%aran #ang harus dipenuhi oleh mahasis$a pada pendi.dikan tinggi. Standar !roses adalah standar nasional pendidikan tinggi #ang "erkaitan dengan pelaksanaan pem"e.la%aran pada perguruan tinggi untuk men7apai standar kompetensi lulusan. Standar om!etensi lulusan adalah kuali5ikasi kemampuan lulusan pendidikan tinggi #ang men. 7akup sikap& pengetahuan& dan keterampilan Standar !endidi dan tenaga e!endidi an adalah kriteria pendidikan pra%a"atan dan kela#akan 5isik maupun mental& serta pendidikan dalam %a"atan. Standar sarana dan !rasarana adalah standar nasional pendidikan tinggi #ang "erkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang "ela%ar& tempat "erolahraga& tempat "eri"adah& perpustakaan& la"oratorium& "engkel ker%a& tempat "erkreasi dan "erekreasi& serta sum"er "ela%ar lain& #ang diperlukan untuk menun%ang proses pem"ela%aran& termasuk penggunaan teknologi in5ormasi dan komunikasi. Standar !engelolaan adalah standar nasional #ang "erkaitan dengan peren7anaan& pelaksanaan& dan penga$asan kegiatan pendidikan pada perguruan tinggi agar ter7apai e5isiensi dan e5ekti-itas pen#elenggaraan pendidikan tinggi. Standar !embia*aan adalah standar #ang mengatur komponen dan "esarn#a "ia#a operasi perguruan tinggi #ang "erlaku selama satu tahun. Standar !enilaian !endidi an adalah standar nasional pendidikan tinggi tentang mekanisme& prosedur& dan instrumen penilaian hasil "ela%ar mahasis$a.

4natomi atau struktur pengaturan standar nasional pendidikan tinggi #ang memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan tinggi di dalam PP.No.19 Tahun 2005& dapat digam"arkan se"agai "erikut)

Diatu No r (leh Standar "inimal 1 Standar Isi Pasal 5 @ 19

PP+No+,- . /001

Permen Di nas

Perguruan Tinggi

8urikul um tingkat pendidikan tinggi $a%i" memuat mata kuliah !endidi an agama2 !endidi an e3argane4 garaan& Bahasa Indonesia2 dan Bahasa Inggris& pada prgram sar%ana dan diploma 8urikul um tingkat pendidikan tinggi pro. gram sar%ana dan diploma $a%i" memu. at mata uliah *ang bermuatan e!ribadian2 ebuda*aan serta mata uliah Statisti a2 dan.atau "atemati a

/e"an sks minimal dan maksimal program pendidikan pada pendidik. an tinggi dirumuskan oleh /SNP dan ditetapkan dengan Permen. 8alend er akademik untuk perguruan tinggi diatur le"ih lan%ut dengan Permen.

8eran gka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikem. "angkan oleh PT #"s. untuk setiap pro. gram studi. alam me. ngem"angkan kerangka dasar dan sruktur kurikulum& perguruan tinggi meli"at. kan asosiasi pro5esi& instansi pemerintah terkait& dan kelompok ahli #ang rele-an. 8urikul um tingkat pendidikan tinggi dan kedalaman muatann#a diatur oleh perguruan tinggi masing. masing. /e"an sks e5ekti5 program pendidikan tinggi diatur

10

Standar Proses Pasal 19 @ 2!

Pros es pem"e. la%aran pada perguruan tinggi diseleng. garakan se7ara interakti5& inspirati5& men#enangkan menantang& memoti-asi mahasis$a untuk "erpar. tisipasi akti5& serta mem"eri. kan ruang #ang 7ukup "agi prakarsa& kreati-itas& dan kemandirian sesuai dengan "akat& minat& dan perkem. "angan 5isik serta psikologis mahasis$a. ala m proses pem"ela%aran pendidik mem. "erikan ketela.

Stand ar peren7anaan proses pem"e. la%aran& pelak. sanaan proses pem"ela%aran& penilaian hasil pem"ela%aran dan penga. $asan proses pem"ela%aran& dikem"angkan oleh /SNP dan ditetapkan dengan Permen.

oleh masing. masing perguruan tinggi. 8urikul um tingkat pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikem. "angkan dan ditetapkan oleh masing. masing perguruan tinggi dengan menga7u SNP. Setiap pergu.ruan tinggi melakukan peren7anaan proses pem"ela%aran& pelaksanaan proses pem. "ela%aran& penilaian hasil pem"ela%aran& dan penga. $asan proses pem"ela%aran untuk terlak. sanan#a proses pem. "ela%aran #ang e5ekti5 dan e5isien.

11

danan. Pere n7anaan proses pem"e. la%aran meliputi sila"us dan ren7ana pelaksanaan pem"ela%aran #ang memuat sekurang. kurangn#a tujuan !embe4 lajaran2 materi ajar2 metode !engajaran2 sumber bela4 jar2 dan !eni4 laian hasil belajar+ Stand ar kom.petensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata kuliah atau kelompok mata kuliah. 8omp etensi lulusan men7a.kup sikap& pengetahuan& dan keteram. pilan. Stand ar kom.petensi lulusan pada pendidik.an tinggi "ertu. %uan untuk mempersiap. kan peserta didik men%adi anggota mas#arakat #ang "erakhlak mulia& memiliki pengetahuan& keterampilan& 12

Standar )om!et ensi 'ulusan Pasal 25 @ 2;

Standa r kompetensi lulusan pendidikan tinggi ditetap. kan oleh masing. masing pergu. ruan tinggi& sesuai dengan karakteristik program studi akademik& -okasi& dan pro5esi.

Standar Pendidi dan Tenaga )e!en4 didi an Pasal 29 @ !1

kemandirian& dan sikap untuk menemu. kan& mengem. "angkan& serta menerapkan ilmu& teknologi& dan seni& #ang "erman5aat "agi kemanu. siaan. osen harus memiliki kuali5ikasi akademik dan kompetensi se"agai agen pem"ela%aran& sehat %asmani dan rohani& serta memiliki kemampuan untuk me$u%udkan tu%uan pendidikan nasional. 8uali5i kasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal #ang harus dipenuhi oleh seorang dosen #ang di"uktikan dengan i%a=ah danAatau serti5ikat keahlian #ang rele-an sesuai ketentuan perundang. undangan. Seseo rang #ang tidak memiliki i%a=ah danA atau serti5ikat keahlian tetapi

8uali5i kasi akademik dan kompetensi se"agai agen pem"ela%aran dikem"angkan oleh /SNP dan ditetapkan dengan Permen. 3asio dosen terhadap mahasis$a ditetapkan dalam Permen "erdasarkan usulan /SNP. 8uali5i kasi& kompetensi& dan serti5ikasi dikem"angkan oleh /SNP dan ditetapkan dengan Permen.

13

memiliki keah. lian khusus #ang diakui dan diperlukan dapat diangkat men%adi pendi. dik setelah mele$ati u%i kela#akan dan kesetaraan. osen memiliki kuali5ikasi pendidikan minimum) a. lulusan (> atau S1 untuk program diploma* ". lulusan S2 untuk program S1* 7. lulusan S+ untuk program S2 dan S+. osen pada program -okasi harus memiliki serti5ikat kompetensi sesuai dengan tingkat dan "idang keahlian #ang dia%arkan #ang dihasilkan oleh perguruan tinggi. osen pada program pro5esi harus memiliki serti5ikat kompetensi setelah sar%ana sesuai dengan tingkat dan "i. 14

Standar Sarana dan Prasara4 na Pasal !2 @ !9

dang keahlian #ang dia%arkan #ang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Tenag a kependidikan pada perguru. an tinggi harus memiliki kuali5i. kasi& kompe. tensi& dan serti5ikasi sesuai dengan "idang tugas. n#a Setiap perguru.an tinggi $a%i" memiliki sarana #ang meliputi) a. pera"ot* ". peralatan pendidikan* 7. media pendidikan* d. "uku dan sum"er "ela%ar (%urnal& ma. %alah& artikel& website& compact disc) lainn#a* e. "ahan ha"is pakai* 5. perlengka p.an lain #ang diperlukan untuk me. nun%ang proses pem"ela%ar. an #ang teratur dan "erkelan%u. tan. Setiap

Standar sarana dan prasarana dikem"angkan oleh /SNP dan ditetapkan dengan Permen.

15

perguru.an tinggi $a%i" memiliki !rasarana #ang meliputi) a. lahan* ". ruang kelas* 7. ruang pimpinan satuan pendidikan* d. ruang pendidik* e. ruang tata usaha* 5. ruang perpustaka. an* g. ruang la"o. ratorium* h. ruang "engkel ker%a* i. ruang unit produksi* %. ruang kantin* k. instalasi da.#a dan %asa* l. tempat "er.olah raga* m. tempat "eri."adah* n. tempat "erkreasi* o. ruangAtem .pat lain #ang diperlu. kan untuk menun%ang proses pem. "ela%aran #ang teratur dan "erke. lan%utan. 6 Standar 16 Pengel

Pengelo4 laan Pasal !9 @ 61

olaan perguruan tinggi mene. rapkan otonomi perguruan tinggi #ang dalam "atas. "atas #ang diatur dalam peraturan perundang. undangan #ang "erlaku mem"erikan ke"e"asan dan mendo.rong keman.dirian dalam pengelolaan akademik& operasional& personalia& keuangan& dan area 5ungsional kepengelo.laan lainn#a& #ang diatur oleh masing.masing perguruan tinggi. Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman #ang mengatur tentang) a. 8urikulum tingkat satuan pendidikan dan sila"us* ". 8alender pendidikanA akademik& #ang menun%uk.

17

kan seluruh kategori akti-itas perguruan tinggi sela. ma satu tahun dan dirin7i se7ara semesteran& "ulanan& dan ming. guan* 7. Struktur organisasi perguruan tinggi* d. Pem"agian tugas di antara dosen* e. Pem"agian tugas di antara tena. ga kepen. didikan* 5. Peraturan akademik* g. Tata terti" perguruan tinggi& #ang minimal meliputi tata terti" dosen& tenaga ke. pendidikan dan maha. sis$a& serta pengguna. an dan pemelihara. an sarana dan prasa. rana* h.

18

8ode etik hu"ungan antara sesama $arga di dalam lingkungan perguruan tinggi dan hu"ungan antara $arga perguruan tinggi dengan mas#arakat* i. /ia#a operasional perguruan tinggi. Setiap perguru. an tinggi dikelola atas dasar ren7ana ker%a tahunan #ang merupakan pen%a"aran rin7i dari ren7ana ker%a %angka menengah perguruan tinggi #ang meliputi masa ! (empat) tahun. 3en7ana ker%a tahunan meliputi) a. 8alend er pendidikanA akademik #ang meliputi %ad$al pem. "ela%aran& u%ian& kegiat. an ekstra. kurikuler& dan hari li"ur*

19

".

7.

d.

e.

5.

g.

h.

%ad$al pen#usunan kurikulum perguruan tinggi untuk tahun kuliah "erikutn#a* mata mata kuliah #ang dita$arkan pada semes. ter gasal& semester genap& dan semester pendek "ila ada* penug asan dosen pada mata kuliah dan kegiatan lainn#a* "uku teks #ang dipakai pada masing. masing mata kuliah* %ad$al peng.gunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pem"ela%aran penga daan& penggunaan& dan persedi. aan minimal "ahan ha"is pakai* progra m peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan

20

#ang meliputi sekurang. kurangn#a %enis& durasi& peserta& dan pen#elengga. ra program* i. %ad$al rapat e$an o.sen dan rapat Senat 4kademik* %. ren7an a anggaran pendapatan dan "elan%a perguruan tinggi untuk masa ker%a satu tahun* k. %ad$al pen#usunan laporan akunta"ilitas dan kiner%a perguruan tinggi untuk satu tahun terakhir. ; Standar Pembia4 *aan Pasal 62 /ia#a operasi perguruan tinggi meliputi) a. ga%i dosen dan tenaga kependidik. an serta segala tun. %angan #ang melekat pada ga%i& ". "ahan atau peralatan pendidikan ha"is pakai& dan 7. 21 "ia#a /ia#a in-estasi perguruan tinggi meliputi "ia#a pen#ediaan sarana dan prasarana& pengem"angan sum"erda#a manusia& dan modal ker%a tetap. /ia#a personal meliputi "ia#a pendidikan #ang harus dikeluar. kan oleh maha. sis$a untuk "isa mengikuti proses pem"ela%aran

operasi pendidikan tak langsung "erupa da#a& air& %asa tele. komunikasi& pemeliharaan sarana dan prasarana& uang lem"ur& transportasi& konsumsi& pa%ak& asu. ransi& dan lainn#a.

se7ara teratur dan "erkelan. %utan.

Standar Penilai4 an Pen4 didi an Pasal 6+ @ ;2

Penilaian pendi. dikan pada %en%ang pendidik. an tinggi diatur oleh masing. masing perguru. an tinggi sesuai peraturan perundang. undangan #ang "erlaku

0ika dilihat anatomi standar minimal perguruan tinggi se"agaimana diatur oleh PP.No.19 Tahun 2005& maka dapat dikemukakan "ah$a Pemerintah mem"erikan peluang #ang %auh le"ih "esar pada perguruan tinggi untuk menetapkan sendiri "er"agai standar #ang se"elumn#a selalu ditetapkan oleh Pemerintah. 8ondisi ini harus dipandang se"agai peluang "agi perguruan tinggi untuk dapat meraih peringkat mutu #ang tinggi sesuai -isi dan misi perguruan tinggi #ang "ersangkutan. i samping itu& Pasal 91 a#at (2) PP.No.19 Tahun 2005 men#atakan "ah$a pen%aminan mutu di perguruan tinggi "ertu%uan untuk memenuhi atau melam!aui SNP (standar mutu minimal perguruan tinggi). Pengertian melampaui SNP adalah melampaui
22

jumlah 9 ma7am standar minimal& danAatau melampaui substansi standar minimal terse"ut& misaln#a %ika standar minimal menurut SNP "agi dosen #ang mem"eri kuliah di program sar%ana dis#aratkan lulusan S2& maka perguruan tinggi #ang ingin melampaui su"stansi standar minimal terse"ut dapat menetapkan "ah$a dosen terse"ut harus S+. alam "entuk "agan& SNP se"agai standar mutu perguruan tinggi dapat dilihat pada 1am"ar 1 se"agai "erikut)

Standar Lain (Melampaui SNP)

%nisiati& Peruruan 'in((i

Ditetapkan sendiri oleh per(uruan tin((i* misal a. Penelitian dan publikasi b. Pengabdian kepada mas arakat" #. Sistem in$ormasi" d. Ker%asama institusional dalam dan luar negeri" e. Kema&asis'aan" $. Suasana akademik" g. Sumber pendanaan &. (idang lain sesuai #iri k&as perguruan tinggi Psl " a)at PP No ang(1) bersangkutan. 1 !"##$ 1. Standar Isi 2. Sandar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembia aan !. Standar Penilaian Pendidikan

8 Jenis SNP
(Standar Minimal)

Diwajibkan oleh PP No. 1 !"##$

1am"ar 1) SNP se"agai standar mutu perguruan tinggi

alam kerangka sistem pen%aminan mutu pergu. ruan tinggi& dapat dikemukakan "ah$a se"uah perguruan tinggi din#atakan "ermutu apa"ila minimal memenuhi SNP (standar minimal) #ang "er%umlah 9 ma7am se"agaimana digam"arkan di atas. alam hal se"uah perguruan tinggi mampu
23

melampaui 9 ma7am standar terse"ut& "aik dari ma7am maupun su"stansi standar terse"ut& maka perguruan tinggi itu din#atakan telah melakukan pen%aminan mutu #ang "erkelan%utan (continuous quality improvement). 555555555

BAB II PR(SES PENETAPAN STANDAR "&T& PERG&R&AN TINGGI

24

Proses penetapan standar mutu& khususn#a standar mutu perguruan tinggi #ang melampaui SNP& dimulai di tingkat perguruan tinggi& kemudian tingkat 5akultas& tingkat %urusan atau departemen& dan unit.unit lainn#a. Penetapan standar mutu di tingkat #ang le"ih rendah perlu menga7u standar mutu di tingkat #ang le"ih tinggi dan men#esuaikan. n#a& sehingga standar mutu terse"ut men%adi khas pada setiap perguruan tinggi sesuai dengan -isi perguruan tinggi dan ke"utuhan stakeholders #ang dila#anin#a. Selan%utn#a& standar mutu terse"ut harus di%a"arkan dalam "entuk manual pen%aminan mutu& untuk kemudian diterapkan atau diimplemen. tasikan. Penetapan standar mutu pada masing.masing tingkat dilakukan dengan mendasarkan pada -isi dan ke"utuhan stakeholders. Standar mutu dari setiap aspek dari perguruan tinggi merupakan pen%a"aran -isi perguruan tinggi se7ara dedukti5& dan pemenuhan ke"utuhan stakeholders perguru. an tinggi se7ara indukti5. Bontoh proses penetapan standar mutu perguruan tinggi& dapat dilihat pada 1am"ar 2)

#isi Perguruan Tinggi

%nisiati& Peruruan 'in((i

Standar Lain
(Melampaui SNP)

)ebutuhan Stakeholder s

25

8 Jenis SNP
(Standar Minimal)

Diwajibkan oleh PP No. 1 !"##$

1am"ar 2) Proses penetapan standar mutu perguruan tinggi

i tingkat perguruan tinggi dan di tingkat #ang le"ih rendah& dapat di"entuk tim atau satuan tugas untuk merumuskan ke"i%akan& standar mutu& dan manual pen%aminan mutu& serta mendisain dokumen pen%aminan mutu. Tim atau satuan tugas terse"ut terdiri atas unsur pimpinan dan unsur pelaksana& agar ke"i%akan& standar& manual& maupun dokumen #ang disusun sesuai dengan -isi perguruan tinggi maupun dengan ke"utuhan stakeholders& serta memiliki tingkat aplika"ilitas #ang tinggi. 1. 'ang ah Pertama: Pemetaan 8omponen dan Su" 8omponen Perguruan Tinggi se"agai dasar pen#usunan standar mutu pada setiap su" komponen. Tim atau satuan tugas merumuskan komponen dan su" komponen perguruan tinggi& minimum "erdasarkan SNP (9 ma7am) dan "erdasarkan standar #ang melampaui SNP& misaln#a se"agai "erikut) a+ Berdasar an om!onen9: SNP 67 ma8am

)("P(NEN

S&B )("P(NEN 1. Struktur kurikulum


26

, Isi Pendidi an

/ Proses Pembelajaran

: Dosen Dan Non Dosen

; Sarana Dan Prasarana

Dan seterusn*a sam!ai berjumlah 7

2. Bakupan kurikulum +. 3ele-ansi kurikulum !. /e"an kredit kurikulum 5. (ntegrasi kurikulum 6. 6leksi"ilitas kurikulum 1. Peren7anaan proses pem"ela%aran 2. Pelaksanaan proses pem"ela%aran +. Penilaian hasil proses pem"ela%aran !. Penga$asan proses pem"ela%aran 5. Pengem"angan proses pem"ela%aran 1. 3ekrutasi dan Seleksi 2. 8uali5ikasi +. Pengalaman !. 8emampuan mana%erial 5. 8iner%a 6. 8etaatan pada kode etik ;. Pengem"angan diri 1. Peralatan ruang kuliah 2. Peralatan ruang kantor +. /ahan Pustaka dan Sarana Pendukung !. 8endaraan "ermotor 5. 6asilitas 8omputer dan akses 8omputer 6. 1edung ruang kuliah ;. dst. st.

b+ Berdasar an standar *ang melam!aui SNP 6sesuai $isi !erguruan tinggi dan ebutuhan stakeholders92 misaln*a:

27

)("P(NEN Penelitian

,0 )erjasama

,, "ahasis3a

S&B )("P(NEN 1. 4rah Penelitian 2. Peta penelitian +. 4genda Penelitian !. Metode Penelitian 5. Caktu pen#elesaian penelitian 6. Prosedur Penelitian 1. 4rah 8er%asama 2. Peta 8er%asama +. 4genda 8er%asama !. /entuk 8er%asama 5. 0angka Caktu 8er%asama 6. dst. 1. Perekrutan (media& pers#aratan masuk) 2. Sistem seleksi +. 8egiatan ekstra kurikuler !. Pela#anan untuk mahasis$a 5. /antuan tutorial 6. (n5ormasi "im"ingan karier ;. 8onseling pri"adi dan sosial 9. dst. st.

Dan seterusn*a sam!ai jumlah *ang sesuai $isi dan ebutuhan stakeholders !erguruan tinggi

2.

'ang ah )edua: Perumusan Standar Mutu Setiap Su" 8omponen. Pem"agian tugas pada masing.masing anggota tim atau satuan tugas untuk merumuskan standar mutu dari masing.masing su"
28

komponen& misaln#a apa"ila disepakati terdapat 1! komponen standar mutu& maka ke 1! komponen itu di"agi ha"is kepada seluruh anggota tim atau satuan tugas. iskusi tentang rumusan standar mutu untuk setiap su" komponen perguruan tinggi akan "erlangsung dalam $aktu relati5 lama. 3umusan standar mutu pada setiap su" komponen harus didasarkan pada -isi perguruan tinggi dan ke"utuhan stakeholders. Misaln#a tentang su" komponen perekrutan mahasis$a dalam komponen mahasis$a& dapat terdiri atas standar mutu se"agai "erikut) 1. 8e"i%akan tentang penerimaan mahasis$a "aru harus mem"erikan kesempatan #ang sama kepada semua 7alon mahasis$a* 2. 0urusan harus menetapkan pers#aratan spesi5ik mahasis$a pada setiap program studi #ang dikelolan#a* +. 0urusan harus menentukan %umlah mahasis$a "aru #ang dapat diterima pada setiap program studi sesuai dengan kapasitas %urusan untuk setiap program studi* 4. 8e"i%akan perekrutan mahasis$a "aru harus terus menerus dikem"angkan se7ara reguler agar selalu sesuai dengan ke"utuhan stakeholders. 8eluaran dari langkah pertama "erupa da5tar komponen dan su" komponen& serta keluaran dari langkah kedua "erupa standar mutu untuk setiap su" komponen& harus didiskusikan dengan unit pada perguruan tinggi #ang rele-an dengan standar mutu terse"ut& untuk kemudian disampaikan
29

kepada Senat Perguruan Tinggi untuk mendapat persetu%uan. 8husus pada perguruan tinggi #ang diselenggarakan oleh mas#arakat& setelah menda. pat persetu%uan Senat Perguruan Tinggi& kedua %enis keluaran terse"ut harus dimintakan persetu%uan dari "adan hukum pen#elenggara perguruan tinggi #ang "ersangkutan& karena penerapan standar mutu terse"ut akan "erdampak pada aspek pendanaan #ang merupakan tanggung. %a$a" dari "adan hukum pen#elenggara perguruan tinggi terse"ut. Setelah persetu%uan #ang dimaksud di atas diperoleh& pemimpin perguruan tinggi menuangkan standar mutu pada setiap su" komponen terse"ut di dalam se"uah peraturan #ang "erlaku internal perguruan tinggi #ang "ersangkutan. engan demikian& standar mutu perguruan tinggi terse"ut dapat mulai masuk pada tahap pelaksanaan atau implementasi. ?????????

BAB III I"P'E"ENTASI STANDAR "&T& PERG&R&AN TINGGI

30

Setelah standar mutu perguruan tinggi ditetapkan dalam suatu peraturan oleh pemimpin perguruan tinggi& maka standar mutu perguruan tinggi terse"ut harus dilaksanakan atau diimplementasikan. Tahap implementasi standar mutu perguruan tinggi terdiri atas "e"erapa langkah se7ara "erurutan se"agai "erikut) 1. 2. +. !. 5. Penetapan kelem"agaan implementasi standar mutu perguruan tinggi (penetapan sistem mutu)* Pen#usunan manual implementasi standar mutu perguruan tinggi (pen#usunan manual mutu)* Pen#usunan dokumen implementasi standar mutu perguruan tinggi (pen#usunan manual prosedur& instruksi ker%a& dan "orang)* Sosialisasi standar mutu& kelem"agaan& manual& serta dokumen pada internal stakeholders* (mplementasi standar mutu& kelem"agaan& manual& serta dokumen.

4dapun "er"agai langkah se"agaimana dikemuka. kan di atas dapat diuraikan se"agai "erikut) 1. 'ang ah Pertama: kelem"agaan implementasi perguruan tinggi. Penetapan standar mutu

<ntuk mengimplementasikan standar mutu perguruan tinggi #ang telah ditetapkan dalam suatu peraturan& di"utuhkan suatu kelem"agaan di dalam perguruan tinggi #ang akan melaksa.

31

nakan& mengendalikan& dan mengem"angkan standar mutu terse"ut se7ara "erkelan%utan. Paling tidak terdapat tiga alternati5 model kelem"agaan dalam implementasi standar mutu perguruan tinggi& #aitu) a. Mem"entuk unitAlem"agaAkantorA"iro #ang "ertugas melaksanakan& mengendalikan& dan mengem"angkan standar mutu perguruan tinggi* ". (mplementasi standar mutu perguruan tinggi diintegrasikan ke dalam kelem"agaan perguruan tinggi #ang telah ada& sehingga tidak perlu di"entuk kelem"agaan khusus #ang menangani implementasi standar mutu perguruan tinggi* 7. Pada tahap a$al di"entuk unitAlem"agaA kantorA"iro #ang "ertugas melaksanakan& mengendalikan& dan mengem"angkan standar mutu perguruan tinggi. Sampai "atas $aktu #ang ditetapkan& se7ara "erangsur pelaksanaan& pengendalian& dan pengem"angan standar mutu diintegrasikan ke dalam kelem"agaan perguruan tinggi #ang telah ada. Masing.masing alternati5 model kelem"agaan se"agaimana dikemukakan di atas memiliki kele"ihan dan kekurangan. 'leh karena itu setiap perguruan tinggi #ang akan men%alankan pen%aminan mutu dengan %alan mengelola standar mutu perguruan tinggi& harus memper. tim"angkan se7ara seksama kemampuan& "uda#a organisasi& ukuran& serta se%arah #ang dimiliki oleh perguruan tinggi terse"ut.
32

Se"agai 7ontoh dapat dikemukakan "ah$a untuk se"uah perguruan tinggi #ang relati5 "aru "erdiri& %umlah program studi serta mahasis$a #ang dikelola relati5 ke7il& kemampuan pendanaan ter"atas& dan "elum memiliki "uda#a organisasi& maka se"aikn#a memilih alternati5 "& #aitu implementasi standar mutu perguruan tinggi diintegrasikan ke dalam kelem"agaan perguruan tinggi #ang telah ada. 4lternati5 model kelem"agaan manapun #ang dipilih& kelem"agaan terse"ut memiliki 5ungsi dan tugas antara lain) a. ". 7. d. e. 5. men%aga seluruh proses pengelolaan standar* memantau pengaruh proses itu pada mutu kegiatan suatu unit* mengkoordinasi rapat mana%emen untuk mem"ahas implementasi standar mutu di unit* melaporkan setiap kema%uan dan ham"atan #ang ter%adi dalam implementasi standar mutu* menemukan pen#impangan #ang ter%adi dan melakukan tindakan koreksi* melakukan pengem"angan standar mutu perguruan tinggi se7ara "erkelan%utan.

2.

'ang ah )edua: Pen#usunan manual imple.mentasi standar mutu perguruan tinggi.

33

4gar implementasi standar mutu perguruan tinggi dapat dilakukan sesuai dengan tu%uan #aitu pen%aminan mutu perguruan tinggi se7ara "erkelan%utan& maka perlu ditetapkan manual atau petun%uk pelaksanaan mengenai prosedur atau tata 7ara implementasi standar mutu perguruan tinggi untuk setiap standar mutu perguruan tinggi. Manual implementasi ini sangat diperlukan untuk men7egah multi ta5sir dari para pelaksana standar di lapangan& tentang "agaimana implementasi suatu standar mutu perguruan tinggi harus dilaksanakan. Tim atau satuan tugas #ang di"entuk oleh perguruan tinggi dapat meran7ang manual implementasi standar mutu perguruan tinggi. alam hal ini dapat dikemukakan se"uah 7ontoh tentang Manual (mplementasi Standar Mutu 8ehadiran osen alam Tatap Muka. Standar mutu ehadiran dosen) 16 kali tatap muka per semester
No 1. 2. &rutan )egiatan Meminta %ad$al kuliah setiap dosen Men#usun %ad$al kuliah lengkap per semester Mengumumkan %ad$al kuliah kepada mahasis$a Men#ediakan "erita a7ara Petugas Tata <saha 6akultas Tata <saha 6akultas Tata <saha 6akultas /iro 4dministrasi
34

)ode Do umen
08 001.06

08: 001.06

+.

PM 00+.06

!.

/48 001.06

5. 6.

;.

9.

kuliah setiap dosen #ang "erisi tanggal& pokok "ahasan& tanda tangan dosen Mengisi "erita a7ara kuliah Men#usun rekapitulasi kehadiran dosen untuk mem"eri kuliah Melaporkan rekapitulasi kehadiran dosen untuk mem"eri kuliah kepada pemimpin 5akultas Mem"erikan umpan "alik kepada osen tentang tingkat kehadirann#a dalam mem"eri kuliah

4kademik

osen Tata <saha 6akultas

/48 001.06 38 001.06

Tata <saha 6akultas

38 002.06

Pemimpin 6akultas

</ 001.06

+.

'ang ah )etiga: Pen#usunan dokumen imple.mentasi standar mutu perguruan tinggi. okumen implementasi standar mutu perguruan tinggi selain "er5ungsi se"agai petun%uk tentang prosedur implementasi suatu standar mutu& terutama %uga "er5ungsi se"agai alat untuk memantau tingkat ke"erhasilan implementasi suatu standar mutu tertentu.
35

Tim atau satuan tugas pen%aminan mutu& #ang di dalamn#a terdapat unsur pelaksana& meng. inisiasi pen#usunan dokumen ini dengan melakukan sosialisasi dan u%i 7o"a terle"ih dahulu& se"elum dokumen terse"ut ditetapkan se"agai dokumen resmi implementasi suatu standar mutu tertentu dengan di"u"uhi kode dokumen. 8eterli"atan unsur pelaksana dalam tim atau satuan tugas dalam pen#usunan dokumen ini sangat diperlukan& agar dokumen #ang di"uat sesuai dengan ke"utuhan lapangan dan dapat mendukung pen7apaian dan pemantauan pemenuhan suatu standar tertentu. 2al ini sesuai dengan prinsip Dupstream managementE. Bontoh dokumen "erita a7ara kuliah #ang diletakkan di ruang kuliah& dan harus diisi dosen setiap kali mem"eri kuliah di ruang terse"ut)

Form: BA) 00,4 0<


Mata kuliah osen
No Tanggal

) FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ) FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
Po o Bahasan Tugas Tanda Tangan Dosen

1 2

adaAtidak adaAtidak

36

adaAtidak

!.

'ang ah )eem!at: Sosialisasi draft standar mutu& kelem"agaan& manual& serta dokumen pada internal stakeholders. Setelah draft standar mutu& kelem"agaan& manual& dan dokumen selesai dirumuskan oleh tim& se"elum ditetapkan dalam suatu peraturan oleh pemimpin perguruan tinggi& se"aikn#a dilakukan sosialisasi kepada seluruh internal stakeholders (dosen& non dosen& serta mahasis$a)& sesuai dengan rele-ansin#a. 8egiatan sosialisasi dapat dilakukan dengan presentasi dan diskusi draft standar mutu& kelem"agaan& manual& dan dokumen #ang telah selesai dirumuskan oleh tim. Melalui kegiatan ini akan diperoleh masukan dari "er"agai pihak& #ang selan%utn#a dapat dipergunakan se"agai dasar pen#empurnaan dokumen terse"ut. Setelah standar mutu& kelem"agaan& manual& dan dokumen selesai dirumuskan serta telah ditetapkan dalam suatu peraturan oleh pemimpin perguruan tinggi& maka se"elum implementasi se7ara men#eluruh& hal.hal terse"ut perlu didiseminasikan se7ara seksama. alam kegiatan diseminasi ini& selain dipresen. tasikan pen%aminan mutu se7ara konseptual& %uga harus diperagakan tentang proses implementasi standar mutu perguruan tinggi in action. 4tau dapat %uga dilakukan dengan
37

memilih satu atau le"ih unit se"agai model u%i 7o"a. Melalui diseminasi ini diharapkan "aik penanggung%a$a"& pelaksana& serta sasaran penerapan standar mutu perguruan tinggi& memiliki pemahaman dan komitmen untuk mengimplementasikan standar mutu #ang telah ditetapkan. 5. 'ang ah )elima: (mplementasi standar mutu& kelem"agaan& manual& serta dokumen. (mplementasi standar mutu oleh penanggung. %a$a"& pelaksana& serta sasaran penerapan standar mutu dalam suatu su" komponen perguruan tinggi& dimulai dengan melihat rumusan standar dari setiap kegiatan #ang akan dilaksanakann#a. Menga7u pada standar terse"ut& penanggung. %a$a"& pelaksana& serta sasaran penerapan standar mutu mem"a7a manual implementasi standar mutu setiap kegiatan dalam suatu su" komponen. Setelah itu siapkan dokumen #ang rele-an dengan setiap langkah dalam kegiatan terse"ut. Se"agaimana dikemukakan di atas& dokumen ini selain "er5ungsi se"agai penuntun kegiatan agar sesuai dengan manual& %uga akan "er5ungsi se"agai sarana pengendalian agar pelaksanaan kegiatan selalu sesuai dengan standar #ang telah ditetapkan. Pada gilirann#a& hasil pengendalian terse"ut digunakan untuk mengem"angkan atau menaikkan standar ke arah #ang le"ih tinggi atau le"ih "aik.
38

*********

39

BAB I# E#A'&ASI I"P'E"ENTASI STANDAR "&T& PERG&R&AN TINGGI


8egiatan e-aluasi implementasi standar mutu "ertu%uan mengukur kesesuaian dan keter7apaian pelaksanaan standar& di"andingkan dengan standar mutu #ang telah ditetapkan dalam suatu peraturan oleh pemimpin perguruan tinggi. <ntuk itu& kegiatan e-aluasi harus menggunakan dokumen implementasi dan dokumen standar mutu. 2al ini sesuai dengan prinsip Dspeak with data se"agaimana dikemukakan dalam /uku Pedoman Pen%aminan Mutu& it%en. ikti. 200+. i dalam /uku terse"ut& e-aluasi implementasi standar mutu dise"ut se"agai mana%emen pengen. dalian standar atau mana%emen kendali mutu. Mana%emen kendali mutu terdiri atas dua langkah& #aitu) 'ang ah Pertama) Pengendalian atau penge7ekan kesesuaian implementasi standar di"andingkan dengan standar #ang telah ditetapkan* dan 'ang ah )edua) Penetapan standar "aru setelah diketahui hasil pengendalian atau penge7ekan. Mana%emen kendali mutu dalam implementasi standar mutu suatu kegiatan dalam su" komponen tertentu di perguruan tinggi& dapat dilihat se7ara skematis pada 1am"ar + di "a$ah ini.

38

E$aluasi Im!lementasi Standar "utu atau "anajemen )endali "utu di Perguruan Tinggi+

Penentuan standar mutu

Audit butir mutu

)esenjangan standar mutu dan hasil audit

Ga

Identifi asi action untu memenuhi standar mutu

Tidak

'a sana an action tersebut Gabung an !ada !roses PDCA beri utn*a

E$aluasi standar mutu dan kaizen

1am"ar +) Mana%emen 8endali Mutu di Perguruan Tinggi


(lihat /uku Pedoman Pen%aminan Mutu Pendidikan Tinggi& it%en. ikti& 200+)

39

Penge7ekan dimaksudkan untuk melihat tentang ada atau tidakn#a gap antara standar #ang telah ditetapkan dengan implementasi standar pada ken#ataann#a. /ila tern#ata terdapat gap antara standar dan implementasi standar pada ken#ataann#a& maka penanggung%a$a" kegiatan harus segera meng. identi5ikasi langkah koreksi kegiatan agar kegiatan dapat kem"ali memenuhi standar mutu #ang telah ditetapkan untuk kegiatan terse"ut. 8emudian integrasikan langkah koreksi terse"ut pada proses implementasi kegiatan selan%utn#a. Se"alikn#a& "ila tidak terdapat gap antara standar dan implementasi standar pada ken#ataann#a& maka langkah #ang harus dilakukan adalah meningkatkan standar mutu& sehingga ter7ipta standar mutu #ang "aru dengan tingkat #ang le"ih tinggi untuk kegiatan dalam su" komponen terse"ut. 8egiatan penge7ekan harus dilakukan oleh pihak pelaksana sendiri& danAatau oleh penanggung%a$a" danAatau oleh pihak lain #ang di"eri tugas terse"ut& danAatau oleh pihak eksternal #ang independen. engan 7ara ini hasil e-aluasi implementasi dapat dipertanggung%a$a"kan atau akunta"el. alam praktek& dikenal "e"erapa "entuk kegiatan penge7ekan antara lain monitoring dan e-aluasi (mone-)& kegiatan ini dilakukan oleh pihak pelaksana sendiri& serta audit internal #ang dilakukan oleh pihak lain. Masing.masing kegiatan terse"ut memiliki maksud dan tu%uan #ang "er"eda.

40

Monitoring atau pemantauan adalah kegiatan penge7ekan #ang dilakukan pada saat pelaksanaan suatu standar mutu sedang "erlangsung. engan kegiatan monitoring ini "ila terdapat pen#impangan dalam pelaksanaann#a dapat segera diketahui dan dilakukan tindakan koreksi. <ntuk itu& monitoring atau pemantauan merupakan kegiatan #ang dapat dilakukan setiap $aktu. 2al ini "erarti "ah$a kegiatan monitoring tidak harus menunggu sampai pelaksanaan atau implementasi selesai& tetapi dapat dilakukan paralel atau "ersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan 7ara #ang sama untuk "er"agai tingkat (uni-ersitas& 5akultas& %urusan& la"oratorium& dll.)& dan "er"agai 5ungsi (pen%aminan mutu kurikulum& pen%aminan mutu proses pem"ela%aran& pen%aminan mutu penelitian& pen%aminan mutu program hi"ah kompetisi& dll.)& tetapi menggunakan standar mutu #ang "erlainan. ,-aluasi adalah kegiatan penge7ekan #ang dilakukan pada saat implementasi suatu kegiatan sudah selesai dalam suatu rentang $aktu #ang telah ditetapkan. ,-aluasi adalah usaha untuk mengetahui kondisi n#ata dari se"uah kegiatan. ,-aluasi harus memuat in5ormasi #ang -alid (valid) dan terper7a#a (reliable). 8edua prinsip terse"ut& didasarkan pada serangkaian nilai #ang melandasi pelaksanaan e-aluasi& #aitu o"%ekti-itas (objectivity)& ke"enaran (truth), dan ke%u%uran (honesty). ,-aluasi implementasi standar mutu dapat dilakukan "erdasarkan hasil monitoring. Melalui e-aluasi ini akan diketahui kondisi o"%ekti5 dari se"uah lem"aga (perguruan tinggiA5akultasA%urusan)&

41

dan sekaligus dapat ditentukan pengem"angan serta peningkatan standar mutu pada kurun $aktu "erikutn#a. engan kegiatan e-aluasi implementasi standar mutu dapat ditetapkan "ah$a suatu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar mutu atau tidak& "erguna atau tidak& "enar atau salah& e5ekti5 atau tidak& dan se"again#a. ,-aluasi ini merupakan kegiatan #ang tidak dapat dipisahkan dengan monitoring atau dapat dikatakan se"agai H pair of scissors of monitoringI. Sukar sekali melakukan e-aluasi tanpa didasarkan pada hasil monitoring. 'leh karena itu& kegiatan monitoring dan e-aluasi sering dise"ut se"agai monitoring.e-aluasi (mone-) dan dilakukan oleh "agian& atau tim #ang sama #ang ditun%uk oleh pihak pelaksana atau penang. gung%a$a". ,-aluasi implementasi standar mutu dilakukan dengan pengumpulan data& pengolahan data& dan analisis data. ,-aluasi ini tidak han#a sekedar men#a%ikan data& tetapi #ang le"ih penting adalah mengidenti5ikasi kondisi saat ini& identi5ikasi akar masalah pen#e"a" ter%adi kondisi terse"ut& dan langkah peme7ahan masalah untuk men7apai kondisi #ang diinginkan. 4udit (nternal adalah kegiatan penge7ekan #ang dilakukan oleh pihak lain atau auditor #ang "ersi5at independen. 8egiatan ini "ertu%uan memeriksa kesesuaianAketidaksesuaian antara implementasi standar mutu dengan standar mutu #ang telah ditetapkan* memeriksa e5ekti-itas pen7apaian standar mutu* menemukan pen#e"a" suatu ketidaksesuaian atau gap #ang ter%adi* mem5asilitasi

42

penetapan langkah peningkatan mutu* mem5asilitasi usaha per"aikan kelem"agaan pen%aminan mutu* dan memenuhi s#arat #ang ditetapkan dalam peraturan perundang.undangan. 2asil e-aluasi implementasi standar mutu #ang dilakukan se7ara komprehensi5& akan merupakan dasar penetapan standar "aru #ang le"ih tinggi atau le"ih "aik& #ang akan digunakan se"agai standar pada tahap implementasi kegiatan "erikutn#a. ?????????

43

BAB # PR(SES PENING)ATAN STANDAR "&T& PERG&R&AN TINGGI


Menga7u pada model pen%aminan mutu dalam /uku Pedoman Pen%aminan Mutu Pendidikan Tinggi& it%en ikti& 200+& kegiatan peningkatan mutu termasuk dalam kegiatan e-aluasi implementasi standar mutu& atau dise"ut mana%emen pengen. dalian standar mutu& atau dapat pula dise"ut mana%emen kendali mutu. Se"agaimana dikemukakan di dalam /a" se"elumn#a& kegiatan mana%emen kendali mutu terdiri atas dua kegiatan #aitu pengendalianApenge7ekan dan penetapan standar "aru. 8egiatan kedua dalam mana%emen kendali mutu adalah penetapan standar "aru. i dalam kegiatan penetapan standar "aru ter7akup tahap kegiatan) 1. 2. +. !. Perumusan tindakan koreksi* Peningkatan mutu* Benchmarking* dan Penetapan standar "aru.

Perumusan tinda an ore si didasarkan pada hasil monitoring& e-aluasi& dan audit internal& sehingga diharapkan dapat di5ormulasikan rumusan tindakan koreksi #ang tepat& "aik& dan "enar. 3umusan tindakan koreksi tidak "oleh didasarkan atas asumsi atau anggapan& melainkan harus didasarkan atas data dan 5akta (speak with data).

44

Pening atan mutu harus didasarkan atas hasil monitoring& e-aluasi& dan audit internal& serta rumusan tindakan koreksi. /erdasarkan kegiatan terse"ut dapat diketahui dan dipetakan kekuatan& kelemahan& ham"atan& dan tantangan dari suatu unit ker%a. Selain itu& dapat pula diukur tingkat pen7apaian standar mutu atau dapat dipetakan standar mutu #ang sudah ter7apai dan standar mutu #ang "elum ter7apai. 'leh karena itu& "erdasarkan data ini dapat ditentukan titik "erat atau skala prioritas dalam usaha peningkatan mutu+ 8egiatan peningkatan mutu dapat di"agi men%adi dua kelompok. /agi lem"agaAinstitusi #ang dalam implementasi kegiatann#a "elum memenuhi standar mutu #ang telah ditetapkan& maka peningkatan mutu dimaksudkan untuk identi5ikasi tindakan koreksi agar kegiatan dapat kem"ali men7apai standar mutu #ang telah ditetapkan terse"ut. /agi lem"agaAinstitusi #ang implementasi kegiatann#a telah memenuhi standar (tidak terdapat gap)& selan%utn#a dilakukan peningkatan standar mutu dengan menetapkan standar mutu #ang "aru& dengan tingkat #ang le"ih tinggi atau le"ih "aik. 8egiatan peningkatan standar mutu "aru se7ara terus menerus perlu dilakukan agar mutu perguruan tinggi dapat "erkem"ang se7ara "erkelan%utan continuous quality improvement (!"#). Melalui BJ( ini& pada gilirann#a standar mutu perguruan tinggi dapat melampaui SNP se7ara "ertahap. /ila suatu perguruan tinggi sudah dapat melampaui SNP& "ukan "erarti perguruan tinggi terse"ut dapat "erpuas diri& karena kegiatan peningkatan standar mutu perlu dilakukan se7ara "erkelan%utan. <ntuk

45

perguruan tinggi #ang standar mutun#a sudah melampaui SNP& perlu melakukan benchmarking sehingga dapat ditetapkan %enisAma7am standar lain #ang melampaui SNP (lihat 1am"ar 1). 2al ini perlu dilakukan untuk men%aga eksistensi perguruan tinggi terse"ut& karena penilaian dan tuntutan stakeholders terhadap mutu perguruan tinggi selalu "erkem"ang. /erdasarkan mana%emen kendali mutu (lihat 1am"ar +)& prosedur peningkatan mutu dapat diuraikan se"agai "erikut. /ila "erdasarkan hasil monitoring& e-aluasi& dan audit internal ter%adi gap antara standar mutu #ang telah ditetapkan dengan keter7apaian implementasi standar terse"ut pada ken#ataann#a& maka harus segera dilakukan perumusan tindakan koreksi dan pelaksanaan tindakan koreksi. Perumusan tindakan koreksi dan tindakan per"aikan dilakukan dengan meng. identi5ikasi langkah kegiatan (action) untuk memenuhi standar mutu& melaksanakan langkah kegiatan terse"ut, dan selan%utn#a mengintegrasi. kan pada siklus kegiatan pen%aminan mutu "erikutn#a. /ila atas dasar hasil monitoring& e-aluasi& dan audit tidak ter%adi gap antara standar mutu #ang telah ditetapkan dengan keter7apaian implementasi& maka pada proses penetapan standar mutu "erikutn#a perlu dilakukan peningkatan standar mutu& dan penetapan standar mutu #ang "aru #ang le"ih tinggi atau le"ih "aik. <saha peningkatan mutu dan penetapan standar "aru selain didasarkan atas hasil monitoring& e-aluasi& dan audit& perlu %uga dilakukan benchmarking. Benchmarking memudahkan se"uah perguruan tinggi melakukan di-ersi5ikasi standar

46

mutu dan menentukan arah serta sasaran #ang ditu%u sesuai dengan ke"utuhan stakeholders. Benchmarking pada perguruan tinggi adalah pem"andingan standar mutu "aik antar "agian internal perguruan tinggi& maupun dengan standar mutu eksternal perguruan tinggi se7ara "erkelan%utan& #ang "ertu%uan untuk di-ersi5ikasi standar mutu. engan mem"andingkan pada standar #ang digunakan perguruan tinggi lain& maka akan diketahui kele"ihan perguruan tinggi lain dan kekuranganAkelemahan standar mutu #ang digunakan oleh perguruan tinggi sendiri. engan demikian& dapat diusahakan peningkatan standar mutu perguruan tinggi sehingga men%adi sama atau "ahkan mele"ihi standar mutu perguruan tinggi lain terse"ut. Melalui benchmarking #ang dilakukan se7ara "erkelan%utan& se"uah perguruan tinggi akan memiliki keunggulan kompetiti5 (competitive advantage). 4da dua %enis benchmarking& #aitu benchmarking internal dan benchmarking eksternal. Benchmarking internal adalah upa#a pem"andingan standar mutu antar "agianA%urusanA5akultasAunit di dalam perguruan tinggi. Benchmarking eksternal adalah upa#a pem"andingan standar mutu internal perguruan tinggi terhadap standar mutu eksternal perguruan tinggi lain. Salah satu dasar pemikiran perlun#a benchmarking adalah "ah$a tidak ada gunan#a mengasingkan diri untuk "erusaha menemukan kegiatan "aru #ang dapat meningkatkan standar mutu& apa"ila kegiatan itu sendiri sudah ada. 4pa"ila se"uah perguruan tinggi memiliki kegiatan #ang le"ih "aik& maka hal

47

#ang logis dilakukan perguruan tinggi lainn#a adalah mengadopsi dan kemudian melakukan pen#empurnaan& hingga men7apai "entuk #ang le"ih "aik dan sesuai dengan kondisi perguruan tinggi #ang "ersangkutan. Peneta!an standar baru dalam suatu siklus pen%aminan mutu& dimulai dengan menugaskan salah satu unit di dalam kelem"agaan pen%aminan mutu #ang ada& misaln#a 1ugus Pen%aminan Mutu& atau dapat %uga dengan mem"entuk suatu tim peningkatan mutu di dalam perguruan tinggi. Tim ini "ertugas men#usun rekomendasi peningkatan mutu dan penetapan standar "aru #ang dia%ukan kepada pemimpin perguruan tinggi. 3ekomendasi peningkatan mutu dan penetapan standar "aru disusun "erdasarkan hasil monitoring, e-aluasi& dan audit mutu& "aik internal maupun eksternal& serta memperhatikan masukan dari seluruh stakeholders dan hasil proses benchmarking. 3ekomendasi ini "erupa usulan tindakan #ang se"aikn#a dilakukan untuk men7apai standar mutu #ang telah ditetapkan& atau usulan standar "aru #ang le"ih tinggi atau le"ih "aik daripada standar mutu #ang telah ditetapkan. 8arena rekomendasi #ang disusun oleh tim akan ditindaklan%uti dan men%adi suatu keputusan& maka tim #ang di"entuk harus memiliki kompetensi dan pengalaman di "idang ini& misaln#a diam"il dari para auditor internal #ang telah terserti5ikasi. *********

48

DAFTAR P&STA)A
onald 8enned#& 47ademi7 <ni-ersit# Press& 200+. ut#& 2ar-ard

1len#s Patterson& The <ni-ersit# 6rom 4n7ient 1ree7e to the 20th Bentur#& The unmore Press& 199;. Pedoman Pen%aminan Mutu Pendidikan Tinggi& it%en ikti& epdiknas 200+& Praktek /aik (1ood Pra7ti7es) Pen%aminan Mutu di Perguruan Tinggi& it%en ikti& epdiknas& 2005. Sheila Slaughter and :arr# :. :eslie& 47ademi7 Bapitalism& 0ohns 2opkins <ni-ersit# Press& 199;. Sin7lair 1oodlad& The Juest 5or Jualit#& SiKteen 6orms o5 2eres# in 2igher ,du7ation& 1995.

?????????

49

You might also like