You are on page 1of 4

Kasus 2 : Ilmu Penyakit Dalam Ruang Fresia Lantai 2 Diagnosa Medis : CAD incomplete, HHD + DC kiri kanan FC III,

GERD, CKD e.c urat neurophaty, acute on chronic topacheous gouty arthritis, hipokalemia dan hipertensi dalam terapi Sejak 3 hari SMRS, Tn.R mengeluh sesak nafas yang bertambah berat setiap harinya. Sesak nafas dirasakan apabila beraktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi dan berkurang jika diistirahatkan dengan cara duduk dan jika malam hari saat menjelang tidur, klien merasa nyaman dengan 2-3 bantal. Sesak di daerah dada dan terasa seperti ditimpa benda berat. Klien sering terbangun pada malam hari karena keluhan sesak nafasnya tersebut. Selain itu, klien juga mengeluh bengkak pada daerah dekat ibu jari kaki kanan yang dirasakan nyeri seperti disayat-sayat sejak 5 hari SMRS. Skala nyeri 8 (0-10). Tn.R sudah sering merasakan sesak nafas dan mudah lelah sejak 2 tahun yang lalu. Klien memiliki riwayat serangan jantung dan pernah dirawat di RSHS akan tetapi tidak dilakukan kateterisasi jantung. Klien memiliki tekanan darah tinggi sejak 7 tahun yang lalu dengan sistol tertinggi 170 mmHg dan rata-rata 130mmHg. Klien berobat ke poli jantung dan mendapat obat bisoprolol 1x5mg, furosemid 1x1amp, amlodipin 1x5mg. Klien memiliki riwayat asam urat yang tinggi dan berobat ke poli rhematologi mendapat recolvar 1x1tab dan alopurinol 1x100mg. Klien diketahui memiliki riwayat merokok sejak duduk dibangku SLTP dan berlanjut sampai klien bekerja dengan 3 bungkus perharinya. Klien juga memiliki riwayat mengonsumsi alkohol. Klien sebelumnya bekerja sebagai supir akan tetapi sejak serangan jantung pertama tahun 2011 klien berhenti bekerja. Riwayat kolesterol tinggi (-), riwayat keluarga meninggal mendadak karena serangan jantung (-). Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kreatinin 1,26mg/dL, kalium 3,3mEq/L. Dari pemeriksaan urine ditemukan hasil kejernihan urine agak keruh, leukosit esterase 500/uL. Saat ini klien mendapatkan terapi furosemid 1x 40 mg, amlodipin 1x5mg, bicnat 3x1 tab, aspilet 1x8mg, KSR 1x600mg, allopurinol 1x100g, recolvar 2x0,5g, bisoprolol 1x1,25mg, antasida 4x1, omeprhazole m2x1 tab, lansoprazole x30mg. STEP 1 1. CAD incomplete (fitri) : coronary arteri disease yang disebabkan adanya penyempitan atau sumbatan pada arteri koroner (azizah) 2. HHD (devi) : hipertensi hearth disease dimana kumpulan penyakit jantung yang sudah lama lebih dari 6 bulan bersifat kronik. (fitri) 3. DC (lidia) : decom cordis, kegagalan jantung untuk memompa darah (sandra)

4. GERD (sandra) : gastroesophageal reflux disease yaitu refluks asam lambung ke dalam esofagus dikarenakan terjadi gangguan pada katup penghubung lambung dan kerongkongan (ria) 5. CKD (suci) : chronic kidney disease atau gagal ginjal kronis dimna ginjalnya mengalami kerusakan lebih dari 3 bulan. LFGnya <60 mL/mnt. (resty) 6. Gouty arhritis (apri) : penyakit arthritis biasanya disebabkan oleh metabolisme abnormal purin ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. 7. Bisoprolol (azizah) : obat gagal ginjal pada tahap akhir berguna sebagai blocker atau penyekat (nida) 8. Recolvar (resty) : obat untuk kolesterol (tiktik) 9. Aspilet (ria) : obat untuk nyeri otot (lidia) 10. Allopurinol (nida) : obat untuk gout menurunkan kadar asam urat dalam darah (imam) 11. KSR (tiktik) : obat buat nambah kalsium (apri) 12. Lansoprazole (tiktik) : obat yang berguna untuk menghambat sekresi asam lambung yang efektif (suci) STEP 2 1. Bagaimana cara menghitung pembatasan cairan pada klien dengan CKD? (nida) 2. Apa fokus utama penatalaksanaan? (lidia) 3. Bagaimana prognosisnya? (sandra) 4. Faktor resiko apa saja yang dapat menimbulkan kekambuhan? (devi) 5. Pencetus awal dari penyakit tersebut hingga menyebabkan komplikasi? (fitri) 6. Apa hubungannya asam urat dengan hipertensi? (tiktik) 7. Diagnosa keperawatan yang muncul? (ria) 8. Data fokus dari pengkajian? (imam) 9. Hasil pemeriksaan laboratorium dan interpretasinya? (suci) 10. Pemeriksaan diagnostik yang lain? (tiktik) 11. Penyebab utamanya apakah dari merokok dan minul alkohol? (sandra) 12. Mengapa klien mengalami hipokalemi? (resty) 13. Apa yang menyebabkan terjadinya GERD dan bagaimana cara menghindari kekambuhan? (apri) 14. Apa yang dimaksud FC III pada DC? (azizah) 15. Peran perawat apa saja? (imam) 16. Bagaimana pengelolaan nutrisi pada klien tersebut? (apri) 17. Apakah diagnosa satu dan yang lainnya saling berhubungan? Bagaimana mekanismenya? (fitri)

STEP 3 1. (LO) 2. Berdasarkan keluhan utama klien yaitu sesak nafas, jadi fokus utama pada klien ini adalah dengan kolaborasi pemberian terapi O2. (sandra) 3. Prognosis tergantung dengan gaya hidup klien dan terapi yang dilakukan (resty) 4. Faktor resiko yang dapat menyebabkan kekambuhan adalah: a. pola hidup tidak sehat seperti makanan mengandung kolesterol dan tinggi asam urat seperti sayuran hijau b. hidrasi yang kurang c. aktivitas berlebih d. merokok e. konsumsi alkohol f. konsumsi obat-obatan imunosupresan jangka panjang (azizah, lidia) 5. Hipertensi dari gaya hidup klien yang sering merokok, minum alkohol, kopi dan makan mie instant (suci dan ria) 6. Karena pada hipertensi mengalami penurunan curah jantung jadi kekurangan suplai darah ke jaringan dan penumpukan purin dalam darah, komplikasi dari hipertensi jangka panjang. (fitri, azizah) 7. Penurunan curah jantung Gangguan pertukaran gas: difusi Nyeri Gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan (semua) 8. Klien mengeluh sesak nafas, RR : 27x/mnt, TD : 130/80mmHg, retraksi intercostal +/+, klien terpasang O2 3 Liter (ria) 9. (LO) 10. Foto thorax, echocardiografi, lab lengkap, EKG, AGD (tiktik) 11. Iya, penyebab utamanya adalah gaya hidupnya yang tidak benar dan hipertensi yang lama sehingga beban jantung berat walaupun jantung memompa secara maksimal namun curah jantung mengalami penurunan sehingga suplai O2 ke jaringan berkurang (devi dan suci) 12. Karena pada pasien ini mengalami penurunan fungsi ginjal sehingga reabsorbsi kalium berkurang yang seharusnya diserap oleh tubuh malah terbuang bersama urine sehingga terjadi hipokalemia (imam, fitri) 13. (LO) 14. FC adalah funtional classificatio, jadi klasifikasi FC itu ada 4: a. FC I normal tidak ada batasan dalam aktivitas fisik b. FC II ringan sedikit pembatasan selama kegiatan dan nyaman saat beristirahat

c. FC III sedang ada keterbatasan dalam aktivitas fisik karena gejalanya d. FC IV end stage heart failure, berat, butuh bantuan dalam aktivitas. (apri) 15. Sebagai educator memberikan pengetahuan mengenai penyakit, prognosa dan terapi serta informasi mengenai nutrisi yang harus dipenuhi dan dihindari, sebagai motivator memotivasi klien untuk menjalankan pengobatan (nida, lidia) 16. (LO) 17. (LO) STEP 4 LO No: 1, 9, 13, 16

You might also like