You are on page 1of 13

BAB6 SKALAPENGUKURANDANINSTRUMENPENELITIAN Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang

g ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata.Proses pengukuran sangat berkaitan dengan desain instrumen. Desain instrumen dapat diartikan sebagai penyusunan instrumen pengumpulan data (biasanya berupa suatu kuesioner) untuk mendapatkandatayangdibutuhkangunamemecahkanmasalahpenelitian. 6.1.KomponenPengukuran Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik data empiris

ke dalam bentuk yang dapat dianalisa oleh peneliti. Titik focus pengukuran adalah pemberian angka terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan/prosedur tertentu. Prosedur ini dinamakan proses pengukuran yaitu investigasi mengenai cirriciri yang mendasari kejadian empiris dan memberi angka atas ciriciri tersebut. Komponen yang dibutuhkan dalam setiap pengukuran: (1)Kejadianempiris(empiricalevents). Kejadian empiris merupakan sejumlah ciriciri dari objek, individu,

ataukelompokyangdapatdiamati.

(2)Penggunaanangka(theuseofnumber). Komponen ini digunakan untuk memberi arti bagi ciriciri yang

menjadi pusat perhatian peneliti. Spesifikasi tingkat pengukuran, kemudian, diberikandenganmemberiartibagiangkatersebut. (3)Sejumlahaturanpemetaan(setofmappingrules).

Komponen ini merupakan pernyataan yang menjelaskan arti angka terhadap kejadian empiris. Aturanaturan ini menggambarkan dengan gamblang ciri

50

ciri apa yang kita ukur. Aturanaturan pemetaan disusun oleh peneliti untuk tujuanstudi. 6.2.ProsesPengukuran Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet tahap yang

salingberkaitanyangdimulaidari: 1.Mengisolasikejadianempiris

Aktivitas ini merupakan konsekuensi langsung dari masalah identifikasi dan formulasi. Intinya kejadian empiris dirangkum dalam bentuk

konsep/konstruksiyangberkaitandenganmasalahpenelitian. 2.Mengembangkankonsepkepentingan

Yang dimaksud dengan konsep dalam hal ini adalah abstraksi ide yang digeneralisasidarifaktatertentu. 3.Mendefinisikankonsepsecarakonstitutifdanoperasional.

Definisi konstitutif mendefinisikan konsep dengan konsep lain sehingga melandasi konsep berkepentingan. Jika suatu konsep telah didefinisikan secara konstitutif dan benar, berarti konsep tersebut telah siap untuk dibedakandengankonseplain. Defenisi operasional memperinci aturan pemetaan dan alat di mana variable akan diukur dalam kenyataan. Defenisi ini menyatakan prosedur yang harus diikuti oleh peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep yang diukur. Oleh karena itu defenisi operasional akan merefleksikan dengan tepat esensi defenisikonstitutif. 4.Mengembangkanskalapengukuran. 5.Mengevaluasiskalaberdasarkanreliabilitasdanvaliditasnya. 6.Penggunaanskala. Tahap 4, 5 dan 6 merupakan tahap selanjutnya setelah defenisi

dinyatakan dengan tepat, pemberian angka dapat dilakukan. Tujuannya utamanya adalah agar sifatsifat angka tersebut seiring dengan sifatsifat 51

kejadian yang ingin diukur. Tugas ini dicapai oleh peneliti dengan memahami betul hakekat kejadian empiris yang diukur dan menerjemahkan pengetahuan ini dalam pemilihan dan penyusunan skala pengukuran yang mencerminkan sifatsifat yang sama. Skala pengukuran dapat didefeniskan sebagai suatu alat yang digunakan untuk memberikan angka terhadap objek/kejadianempiris. 6.3.SkalaPengukuran Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuraniniterdiridari: 1.SkalaNominal Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk membedakan memberikan kategori, memberi nama, atau menghitung faktafakta. Skala nominal akan menghasilkan data nominal atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan faktafakta. Contoh: a. Berdasarkan kategori, misalnya responden dibagi berdasarkan jenis kelaminpriadanwanita. b. Berdasarkan nama, misalnya dari penenlitian mengenai minibus di Medan ditemukan data bus menurut jalur/trayek dan diberi nama jalur1,jalur2,jalur3,danseterusnya. c. Berdasarkan data hitung, misalnya dari data PDB suatu negara ditemukan pangsa sektor pertanian sebesar 52%, sektor manufaktur sebesar38%,dansektorjasasebesar10%. 2.SkalaOrdinal Tidakhanyamembedakankategoridannamapadaskalanominal,pada skalaordinalkategorikategoriinikemudiandiberiurutanyang 52

berjenjang. Contoh: a.Predikatkelulusanmahasiswa: Denganpujian Sangatmemuaskan Memuaskan Cukupmemuaskan b.Tingkatkecantikanwanitadijenjangmenjadi: Sangatcantik cantik cukupcantik kurangcantik 3.SkalaInterval Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan kategori yang laindapatkitaketahui.Skalaintervaltidakmemilikinilainolabsolut. Contohnya: pada temperatur, nilai 0 derajat celcius tidak berarti bahwa tidak ada temperatur, nol derajat celsius berarti titik beku air dan merupaka suatu nilai. Pada skala interval ini kita juga dapat mengatakan bahwa suhu 100 derajat celsius berati lebih panas dua kali lipat dari suhu 50derajatcelsius.

IPK<3,51 IPK3,003,50 IPK2,502,99 IPK2,002,49

4 3 2 1

4.SkalaRasio Hampir sama dengan skala interval, hanya saja pada skala rasio nilai nol tidak mempunyai nilai dan tidak berarti apaapa. Misalnya : data jumlah persediaan barang menunjukkan angka 0 (nol) ini berarti pada tidak terdapatbarangpersediaansamasekali.

53

6.3.TipeSkalaPengukuran Padapenelitiansosialbiasanyajenisskalayangdigunakanadalahskala sikap.Skalasikapyangbiasanyadigunakanadalah: 1.SkalaLikert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Biasanya cara pengisian kuisioner jenis ini dengan menggunakan cecklist atau pilihan ganda. Kemudian untuk masing masingsikapkemudiandiberibobot. ContohskalaLikertadalah: Persepsiresponden Sangatsetuju(SS) Setuju(S) Raguragu(R) Tidaksetuju(TS) Sangattidaksetuju(STS) 2.SkalaGuttman PadaskalaGuttmanjawabanyangdiberikansangattegas,misalnyasetuju atautidaksetuju,yaatautidak,positifataunegatif,dansebagainya. Contoh: 1. 2. 3.SemanticDifferensial Skala ini berbeda dengan skala Likert yang menggunakan cecklist atau pilihan ganda, pada skala ini responden langsung diberi pilihan bobot hal yangdimaksuddariyangpositifsampainegatif. Contoh: SetujukahandabilaPresidenmendatang darikalanganmiliter? Apakahandamerasaadaperbaikan kesejahteraanpadapemerintahansaatini? a.Setuju b.Tidaksetuju a.Ya b.Tidak Nilaisikap 5 4 3 2 1

54

MenurutpendapatAndaTelevisiMerkX: bagus54321tidakbagus 1.Kualitasgambar 2.Kualitassuara bagus54321tidakbagus 3.Harga murah54321mahal 4.Pelayananpurnajual bagus54321tidakbagus Bila responden memilih jawaban 5 berarti penilaiannya positif terhadap produk tersebut, bila 3 maka ia bersikap netral, dan bila jawabannya 1 makapenilaiannyanegatif. 4.SkalaRating Skalaratingadalahdatamentahyangdiperolehberupaangkakemudian ditafsirkandalampengertiankualitatif. Contoh: SeberapabaiktelevisimerekX? Berilahjawabanangka: 4bilaproduksangatbaik 3bilaprodukcukupbaik 2bilaprodukkurangbaik 1bilaproduksangattidakbaik Contohkuesionerdenganskalarating,jawablahdenganmelingkari intervaljawaban. NO 1. 2 3 4 Misalnyajumlahresponden5orang,makakitabuattabulasisebagai berikut: PERTANYAAN Bagaimanakualitasgambar Bagaimanakualitassuara Bagaimanatampilanproduk Bagaimanapelayananpurna jual INTERVALJAWABAN 4321 4321 4321 4321

55

JawabanRespondenperitem 1234 1. 4332 2 3214 3 4123 4 2233 5 3241 Jumlah Jumlahskorkriterium(skortertinggi)=4x4x5=80 Jumlahskorterkumpul=52

No

Jumlah 12 10 10 10 10 52

KualitastelevisimerekXmenurutresponden=52/80=65%darikriteria yangditetapkan.Secarakontinumdibuatkategorisebagaiberikut: 20 35 55 70 Nilai52terletakpadakategoribaik. 5.BentukPertanyaan 1. pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya,respondentinggalmemilihsaja. 2. pertanyaan terbuka yaitu bentuk pertanyaan yang tidak diikuti oleh pilihan jawaban, hal ini dilakukan bila informasi mengenai masalah yang akan dimiliki sangat sedikit sehingga responden diminta untukmemberiinformasiyanglebihlengkap. Skala pengukuran amat bervariasi. Skala yang sederhana (simple scales) adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik. Misalnya Lakilaki atau perempuan. Skala yang kompleks kompleks adalah skala yang beragam yang digunakan untuk mengukur beberapakarakteristik. Skala mempunyai ciriciri setidaknya satu dari empat tingkat STB KB B SB

pengukuran yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk memilih skala

56

yang sesuai, peneliti harus memilih peralatan yang dapat mengukur secara tepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk mencapai tujuan pnelitian. Prosesini disebut evaluasimengenai skala pengukuran. Dalammengevaluasi skala pengukuran, harus dipertimbangkan dua hal yaitu validitas dan reliabilitas. 6.4.1.Validitas Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang

seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Secara konseptual,ada3macamvaliditas: 1.Validitasisi(contentvalidity) Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan

sejumlahitemyangrepresentativedalammenyusunsebuahkonsep.Validitas isi merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemensebuahkonsepdigambarkan. 2.Validitasyangberkaitandengancriteria(criterionrelatedvalidity) Validitas yang berkaitan dengan criteria terjadi ketika sebuah ukuran

membedakan individual pada criteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan concurrent validity atau prediktive validity. Concurrent validity terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda,sehingga skor untuk masingmasing instrument harus berbeda. Prediktive validity menunjukan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam criteria masadepan. 3.Validitaskonstruk(constructvalidity) Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh

dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. 57

Hal ini dinilai dengan convergent validity (instrument yang memiliki korelasi tinggi)dandiscriminantvalidity(variableyangtidakberkorelasi). 6.4.2.Reliabilitas Reliabitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

pengukuran).Reliabilitasmencakupduahalutamayaitu: 1.Stabilitasukuran Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan terhadap perubahansituasiapapun.Terdapatduajenisujistabilitas,yaitu: A. Testretestreliability Yaitu koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukurankonsepyangsamadalamduakalikesempatan. B.Reliabilitasbentukparalel(paralelformrealibity) Terjadi ketika respon dari dua penguikuran yang sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi yang tinggi. 2.KonsistensiInternalUkuran Merupakan indikasi homogenitas itemitem yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui: Reliabilitas konsistensi antar item (konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam ukuran) dan splithalf reliability yang menunjukkan korelasiantaraduabagianinstrument. 6.5.MenyusunKuesioner(DaftarPertanyaan) Langkah awal dalam menyusun desain instrument adalah membuat

kuesioner, yaitu daftar pertanyaanpertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data berupa jawabanjawaban para responden. Dalam menyusun kuesioner, peneliti harus memperhatikan halhalberikutini: 58

1.Apakahpertanyaanituperlu? Pertanyaan harus ditanyakan hanya apabila diperlukan untuk menjawab masalahpenelitian. 2.Bagaimanapertanyaanitusebaiknyadiajukan? Pertanyaan harus disusun secara cermat dan diujicobakan agar sesuai denganyangdimaksudolehpeneliti. 3.Apakahbentukpertanyaannyaterbukaataukahtertutup? Keputusan menggunakan pertanyaan terbuka atau tertutup amat tergantungdariseberapajauhsipenelitimemahamimasalahpenelitian. 4.Bagaimanaseharusnyapertanyaanitudirumuskan? Pertanyaanpertanyaan yang spesifik lebih dianjurkan dibanding pertanyaan bersifat umum. Sedapat mungkin dihindari menggunakan frase atau istilah yang menimbulkan persepsi ganda atau

membingungkan. 5.Bagaimanaformatjawabandisusun Hal ini berkaitan dengan alternative jawaban yang digunakan dan urutan alternativejawaban. 6.Apateknikskalayangsebaiknyadigunakan? Ada dua teknik skala utama yang sering digunakan: Pertama dengan rating scales (skala penilaian), dimana dievaluasi suatu dimensi orang, objek, atau fenomena pada suatu titik dalam suatu rentang/kategori. Keduadenganattitudescalesyaitusuatukumpulanalatpengukuranyang mengukurtanggapanindividuterhadapsuatuobjekataufenomena. 6.6.DesainInstrumen Proses menyusun desain instrument pada dasarnya adalah suatu seni.

Halutamayangharusdiperhatikandalamdesaininstrument: 59

1.UrutanSkaladanLayout Penyajian dan organisasi instrument pengumpulan data amat

menentukan dalam sukses tidaknya penelitian. Isu sentral pada tahap ini adalah urutan skala dan penyajian alat pengukuran dalam bentuk yang menarikdanmudahdimengerti. 2.PratestdanPerbaikan Pratest sebaiknya dilakukan pada sejumlah responden yang sama

dengan responden penelitian yang sebenarnya. Pratest seringkali dapat mengidentifikasimasalahdalampenyusunankatakata,formatkuesionerdan lainlain, yang amat berpengaruh terhadap validitas penemuan dari penelitian tersebut. Bila masalahmasalah tersebut dapat ditemui, maka peneliti dapat membuat perubahanperubahan seperlunya agar dapat memperolehdatadengankualitasyangtinggi. 6.7.AnalisisStatistikReabilitydanValidityDenganMenggunakanSPSS Testreliabilitykuesioner(menggunakanalphaCrobachs) 1. Testreliabiliti:darimenuutamaSPSS,pilih: Analyze Scale ReliabilityAnalysis

60

2. Pindahkanvariabelyangakandianalisistersebutkekotakitems:

3. SetelahdipindahkanpilihmodelAlphalalupilihOK.

61

4. Keluarandarianalisistersebutadalah:
RELIABILITYANALYSISSCALE(ALPHA) ReliabilityCoefficients NofCases=100,0NofItems=17 Alpha=,6823

62

You might also like