You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanaan kesehatan. Delapan puluh persen persalinan di masyarakat masih di tolong oleh tenaga non-kesehatan, seperti dukun. Dukun di masyarakat masih memegang peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat. Masyarakat masih memercayakan pertolongan persalinan oleh dukun, karena pertolongan persalinan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan pendampingan pada ibu setelah melahirkan, seperti merawat dan memandikan bayi. Untuk mengatasi permasalahan persalinan oleh dukun, pemeritah membuat suatu terobosan dengan melakukan kemitraan dukun dan bidan. Salah satu bentuk kemitraan tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun yan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bidan. Maka dari itu tugas dan tanggung jawab bidan terhadap dukun bayi sangat memberikan kontribusi yang cukup penting. B. Rumusan masalah Dilihat dari latar belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut: . !pa pengertian dukun bayi " #. !pa ciri-ciri dukun bayi " $. !pa tujuan dukun bayi " %. !pa saja pembagian dukun bayi " &. !pa 'ungsi dukun bayi" (. !pa kelebihan dan kekurangan bersalin pada dukun bayi " ). !pa 'ungsi bidan " *. !pa saja tugas pokok bidan " +. !pa saja wewenang bidan " ,. -agaimana pembinaan dukun bayi "

C. Tujuan Makalah Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah .lmu /esehatan Masyarakat dan sebagai pengetahuan tambahan bagi para pembaca tentang tugas dan tanggung jawab bidan terhadap dukun bayi.

D. Kegunaan Makalah Makalah ini bisa dipergunakan sebagai re'erensi bagi para pembaca yang ingin menambah pengetahuannya tentang tugas dan tanggung jawab bidan terhadap dukun bayi. E. Meto e !enul"san Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode studi kepustakaan.

BAB II
PEMBAHA#AN A. PENGERTIAN DUKUN BA$I Dukun bayi adalah pro'esi seseorang yang dalam akti0itasnya, menolong proses persalinan seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka. 1roses pendampingan tersebut berjalan sampai dengan bayi berumur # tahunan. Tetapi, pendampingan yang si'atnya rutin sekitar ) - , hari pasca melahirkan. Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. -eberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengenal dukun bayi atau dukun beranak sebagai tenaga pertolongan persalinan yang diwariskan secara turun temurun. Dukun bayi yaitu mereka yang memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertolongan kelahiran, seperti memandikan bayi, upacara menginjak tanah, dan upacara adat serimonial lainnya. 1ada kelahiran anak dukun bayi yang biasanya adalah seorang wanita tua yang sudah berpengalaman, membantu melahirkan dan memimpin upacara yang bersangkut paut dengan kelahiran itu 2/oentjaraningrat, ++#3. B. CIRI%CIRI DUKUN BA$I Menurut Sarwono 1rawiroharjo 2 +++3 ciri dukun bayi adalah : a. Dukun bayi biasanya seorang wanita, hanya dibali terdapat dukun bayi pria. b. Dukun bayi umumnya berumur %, tahun keatas. c. Dukun bayi biasanya orang yang berpengaruh dalam masyarakat. d. Dukun bayi biasanya mempunyai banyak pengalaman dibidang sosial, perawatan diri sendiri, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

e. Dukun bayi biasanya bersi'at turun menurun. C. TU&UAN DUKUN BA$I Secara tradisional, dukun bayi terampil dalam hal pertolongan persalinan dan perawatan ibu dan anak. Dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan, keterampilan tersebut dapat diteruskan dan dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan pelayanan kesehatan. D. PEMBAGIAN DUKUN BA$I Menurut Depkes 4., dukun bayi dibagi menjadi # yaitu : a. Dukun -ayi Terlatih, adalah dukun bayi yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus. b. Dukun -ayi Tidak Terlatih, adalah dukun bayi yang belum pernah terlatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus. E. 'UNG#I DUKUN BA$I Selaras dengan keterampilannya, dukun bayi memiliki # macam 'ungsi, ialah 'ungsi utama dan 'ungsi tambahan. 5ungsi utama dukun bayi ialah melaksanakan pertolongan persalinan secara benar dan aman. Untuk mendukung 'ungsi utamanya, maka 'ungsi tambahan dapat dikembangkan setempat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan pelayanan kesehatan. Dalam kerangka program /.!, 'ungsi dukun bayi meliputi: 1erawatan ibu hamil normal 1engenalan dan rujukan ibu hamil dengan resiko tinggi dan penyulit kehamilan 4ujukan ibu hamil untuk mendapat suntikan TT 1ersalinan yang aman 1erawatan masa ni'as 1engenalan dan rujukan ibu masa ni'as dan bayi untuk diimunisasi !gar dukun bayi dapat melaksanakan 'ungsinya dengan baik. Diharapkan mereka terlibat secara akti' di posyandu setempat. 6enis dan derajat keterlibatan dukun bayi di posyandu diserahkan kepada dukun bayi sendiri dan pengaturan dukun bayi di masyarakat. 1eningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk didalamnya penurunan kematian bayi dan anak, akan lebih berhasil bila mengikutsertakan masyarakat. dukun bayi adalah salah satu warga masyarakat yang sangat potensial dalam upaya tersebut.

'. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BER#ALIN PADA DUKUN 1eran dukun sangat sulit ditiadakan karena masih mendapat kepercayaan masyarakat. Terdapat kelebihan dan kekurangan persalinan yang ditolong oleh dukun antara lain : a. /elebihan - Dukun merawat ibu dan bayinya sampai tali pusatnya putus. - /ontak ibu dan bayi lebih awal dan lama - 1ersalinan dilakukan di rumah - -iaya murah dan tidak ditentukan. b. /ekurangan - Dukun belum mengerti teknik septic dan anti septic dalam menolong persalinan. - Dukun tidak mengenal keadaan patologis dan kehamilan, persainan, ni'as dan bayi baru lahir. - 1engetahuan dukun rendah sehingga sukar ditatar dan di ikutsertakan dalam program pemerintah. 21edoman Super0ise Dukun -ayi, ++#3 G. 'UNG#I BIDAN 5ungsi -idandi Desa adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan /.! termasuk /-, di wilayah Desa tempat tugasnya. Dalam menjalankan 'ungsinya di bidan Desa, diwajibkan tinggal di Desa tempat tugasnya dan melakukan pelayanan secara akti' sehingga tidak selalu menetap atau menunggu di suatu tempat pelayanan namun juga melakukan kegiatan atau pelayanan keliling dan kunjungan rumah sesuai dengan kebutuhan. 5ungsi bidan di desa secara khusus berkaitan dengan 'ungsinya sebagai bidan, yaitu pelayanan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu ni'as, ibu subur dan bayi. !gar 'ungsi tersebut dapat berjalan dengan baik, maka perlu didukung oleh pengelolaan program /.! yang baik dan penggunaan peran serta masyarakat, khususnya dukun bayi. H. TUGA# P(K(K BIDAN -idan di desa di prioritaskan sebagai pelaksana pelayanan /.!, khususnya dalam pelayanan ibu hamil, bersalin dan ni'as serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk pembinaan Dukun bayi. Dalam kaitan tersebut, bidan di desa juga menjadi pelaksana kesehatan bayi dan keluarga berencana, yang pelaksanaannya sejalan dengan tugas utamanya dalam pelayanan kesehatan ibu. Salah satu tugas bidan dalam menggerakan dan meningkatan peran serta masyarakat dalam program /.! khususnya pembinaan dukun bayi dan kader diantaranya:

1ertolongan persalinan $ bersih serta kewajibannya untuk lapor pada petugas kesehatan.

#. 1engenalan kehamilan dan persalinan beresiko. $. %. 1erawatan bayi baru lahir, khususnya perawatan tali pusat dan pemberian !S. ekslusi0e. 1engenalan neonatus beresiko, khususnya --74 dan tetanus neonaturum serta pertolongan pertamanya sebelum ditangani oleh petugas kesehatan

&. 1elaporan persalinan dan kematian ibu serta bayi (. 1enyuluhan bagi ibu hamil 2 gi8i, perawatan payudara, tanda bahaya3 dan penyuluhan /-. Dalam melaksanakan tugas pokonya tersebut, bidan perlu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat, khususnya pamong setempat, tokoh masyarakat dan sasaran. Mengingat peran dukun di masyarakat, perlu dijalin kerjasama yang baik antara dukun dengan tenaga kesehatan sehingga dapat membantu kelancaran tugas sehari-hari dari bidan dan sekaligus membantu untuk merencanakan tugas-tugas lainnya yang menjadi tanggung jawab bidan. I. . #. $. )E)ENANG BIDAN -idan mempunyai wewenang dalam memberikan penerangan dan penyuluhan tentang kehamilan, persalinan, ni'as, menyusukan dan perawatan buah dada, keluarga berencana, perawatan bayi, perawatan anak pra sekolah, dan gi8i. -idan melaksanakan bimbingan dan pembinaan tenaga kesehatan lain yang juga bekerja dalam pelayanan kebidanan dengan kemampuan yang lebih rendah, termasuk para dukun bayi atau paraji. -idanmelayani kasus ibu untuk : pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan normal, termasuk pertolongan letak sungsang pada multipara, episiotomi dan penjahitan luka perineum tingkat . dan tingkat .., perawatan ni'as dan menyusukan, pemberian uterotonik, pemakaian cara kontrasepsi tertentu sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. -idanmelayani bayi dan anak pra sekolah: perawatan bayi baru lahir * pengawasan pertumbuhan dan pengembangan, pemberian imunisasi perawatan, petunjuk pemberian makanan. -idan juga mempunyai wewenang memberikan obat-obatan meskipun hanya terbatas dan roboransia, pengobatan tertentu dibidang kebidanan, sepanjang tidak melalui suntikan, pemberian obat-obat bebas terbatas dimana diperlukan saja. Dari kelima wewenang umum ini, yang bertanggung jawab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu sepenuhnya pada bidan yang bersangkutan. 6adi bila terjadi tuntutan hukum pada hal hal yang dilakukan bidan dalam batas wewenang umum, maka yang dituntut adalah bidan yang bersangkutan.

%. &.

&. PEMBINAAN DUKUN Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanaan kesehatan. Delapan puluh persen persalinan di masyarakat masih di tolong oleh tenaga non-kesehatan, seperti dukun. Dukun di masyarakat masih memegang peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat. Masyarakat masih memercayakan pertolongan persalinan oleh dukun, karena pertolongan persalinan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan pendampingan pada ibu setelah melahirkan, seperti merawat dan memandikan bayi. Untuk mengatasi permasalahan persalinan oleh dukun, pemeritah membuat suatu terobosan dengan melakukan kemitraan dukun dan bidan. Salah satu bentuk kemitraan tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun. a. Penge+t"an Pem,"naan Dukun Dalam beberapa budaya 2kultur3, dukun bayi di artikan sebagai seseorang wanita yang memiliki pengaruh besar dimasyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. 1embinaan dukun adalah suatu pelatihan yang di berikan kepada dukun bayi oleh tenaga kesehatan yang menitik beratkan pada peningkatan pengetahuan dukun yang bersangkutan, terutama dalam hal hygiene sanitasi, yaitu mengenai kebersihan alat-alat persalinan dan perawatan bayi baru lahir, serta pengetahuan tentang perawatan kehamilan, deteksi dini terhadap resiko tinggi pada ibu dan bayi, /-, gi8i serta pencatatan kelahiran dan kematian. 1embinaan dukun merupakan salah satu upaya menjalin kemitraan antara tenaga kesehatan 2bidan3 dan dukun dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. ,. Tujuan Pem,"naan Dukun Ba-" Dukun bayi merupakan tokoh kunci dalam masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. 1eran dan pengaruh dukun sangat ber0ariasi sesuai dengan budaya yang berlaku. 1eran dukun dalam masa perinatal sangat kecil atau dukun memiliki wewenang yang terbatas dalam pengambilan keputusan tentang cara penatalaksanaan komplikasi kehamilan atau persalinan, sehinngga angka kematian masih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, yaitu untuk meningkatkan status dukun dalam pengambilan keputusan, maka di lakukan upaya pelatihan dukun bayi agar mereka memiliki pengetahuan dan ide baru yang dapat di sampaikan dan di terima oleh anggota masyarakat. -eberapa program pelatihan dukun bayi memperbesar peran dukun bayi dalam program /- dan pendidikan kesehatan di berbagai aspek kesehatan reproduksi dan kesehatan anak. 1okok dari pelatihan dukun adalah untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sudah di lakukan oleh dukun, seperti memberikan saran tentang kehamilan, melakukan persalinan bersih dan aman, serta mengatasi masalah yang mungkin muncul pada saat persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat di kurangi atau di cegah sedini mungkin.

..

Langkah%langkah Pem,"naan Dukun 1embinaan dukun dilakukan dengan memperhatikan kondisi, adat, dan peraturan dari masing-masing daerah atau dukun berasal ,karena tidak mudah mengajak seseorang dukun untuk mengikuti pembinaan. -eberapa langkah yang dapat dilakukan bidan dalam pembinaan dukun adalah sebagai berikut: 3 Meminta bantuan pamong desa untuk memoti0asi dukun bayi agar bersedia mengikuti pelatihan-pelatihan dukun yang di selanggarakan oleh bidan. #3 Mengajak dukun bayi yang sudah di latih untuk ikut serta memberikan penyuluhan dan membantu melakukan deteksi dini ibu resiko tinggi di posyandu maupun pada kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.

. U!a-a Pem,"naan Dukun Dalam praktiknya, melakukan pembinaan dukun di masyarakat tidaklah mudah. Masyarakat masih menganggap dukun sebagai tokoh masyarakat yang patut dihormati, memiliki peran penting bagi ibu-ibu di desa. 9leh karena itu, di butuhkan upaya agar bidan dapat melakukan pembinaan dukun. -eberapa upaya yang dapat dilakukan bidan di antaranya adalah sebagai berikut: 3 Melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat. #3 Melakukan pendekatan dengan para dukun. $3 Memberikan pengertian kepada para dukun tentang pentingnya persalinan yang bersih dan aman. %3 Memberi pengetahuan kepada dukun tentang komplikasi-komplikasi kehamilan dan bahaya proses persalinan. &3 Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling menguntungkan. (3 Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus-kasus resiko tinggi kehamilan kepada tenaga kesehatan. e. Klas"/"kas" Mate+" Pem,"naan Dukun -erikut adalah klasi'ikasi materi yang di berikan untuk melakukan pembinaan dukun: 1romosi -idan Siaga Salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan persalinan. -idan dapat memberikan imbalan jasa yang sasuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat di libatkan dalam perawatan bayi baru lahir. !pabila cara tersebut dapat di lakukan dengan baik, maka dengan kesadaran, dukun akan memberitaukan ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan 2bidan3. .bu dan bayi selamat, derajat kesehatan ibu dan bayi di wilayah tersebut semakin meningkat. 1engenalan Tanda -ahaya /ehamilan, 1ersalinan, :i'as, dan 4ujukan Dukun perlu mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan pada ibu hamil, sehingga materi tentang pengenalan terhadap ibu hamil yang beresiko tinggi, tanda bahaya kehamilan, persalinan, ni'as, dan rujukan

merupakan materi yang harus di berikan, agar dukun bayi dapat melakukan deteksi dini kegawatan atau tanda bahaya pada ibu hamil, bersalin, ni'as dan segera mendapatkan rujukan cepat dan tepat. -erikut ini adalah materi-materi dalam pelaksanaan pembinaan dukun: . 1engenalan golongan resiko tinggi .bu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi adalah ibu dengan umur terlalu muda 2kurang ( tahun3 atau terlalu tua 2lebih $& tahun3, tinggi badan kurang dari %& cm, jarak antara kehamilan terlalu dekat 2kurang dari # tahun3 atau terlalu lama 2lebih dari , tahun3, ibu hamil dengan anemia, dan ibu dengan riwayat persalinan buruk 2perdarahan, operasi, dan lain-lain3. #. 1engenalan tanda-tanda bahaya pada kehamilan 1engenalan tanda-tanda bahaya pada kehamilan meliputi perdarahan pada kehamilan sebelum waktunya; ibu demam tinggi; bengkak pada kaki, tangan dan wajah; sakit kepala atau kejang; keluar air ketuban sebelum waktunya; 'rekuensi gerakan bayi kurang atau bayi tidak bergerak; serta ibu muntah terus menerus; dan tidak mau makan $. 1engenalan tanda-tanda bahaya pada persalinan Tanda-tanda bahaya pada persalinan, yaitu bayi tidak lahir dalam # jam sejak ibu merasakan mulas, perdarahan melalui jalan lahir, tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang, air ketuban keruh dan berbau, plasenta tidak keluar setelah bayi lahir, dan ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat. %. 1engenalan tanda-tanda kelainan pada ni'as Tanda-tanda kelainan pada ni'as meliputi: perdarahan melalui jalan lahir; keluarnya cairan berbau dari jalan lahir; demam lebih dari dua hari; bengkak pada muka, kaki atau tangan; sakit kepala atau kejang-kejang; payudara bengkak disertai rasa sakit; dan ibu mengalami gangguan jiwa. &. 1engenalan Dini Tetanus :eonatorum, --74, dan 4ujukan a3 Tetanus neonatorum Dari %* ribu kelahiran bayi di indonesia, kurang lebih +,*< mengalami tetanus neonatorum yang berkaitan pada kematian. 1ada tahun +*, tetanus menjadi penyebab kematian pertama pada bayi usia di bawah satu bulan. Meskipun angka kejadian tetanus neonatorum semakin mengalami penurunan, akan tetapi ancaman masih tetap ada, sehingga perlu diatasi secara serius. Tetanus neonatorum adalah salah satu penyakit yang paling berisiko terhadap kematian bayi baru lahir yang di sebabkan oleh basil clostridium tetani. Tetanus noenatorum menyerang bayi usia di bawah satu bulan, penyakit ini sangat menular dan menyebabkan resiko kematian. Tetanus neonatorum di masyarakat, kebanyakan terjadi karena penggunaan alat pemotong tali pusat yang tidak steril. =ejala tetanus di awali dengan kejang otot rahang 2trismus atau kejang mulut3 bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. /ejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut lengan atas dan paha. Dengan diberikan pembekalan materi tetanos noenatorum di harapkan dukun dapat memperhatikan kebersihan alat persalinan, memoti0asi ibu

untuk melakukan imunisasi, dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan, sehingga dapat menekan angka kejadian tetanus noenatorum. b3 -ayi -erat 7ahir 4endah 2--743 -ayi berat lahir rendah 2--743 adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari #,& kg, disertai dengan tanda-tanda kulit keriput, pergerakan lemah, dan sianosis. /ondisi ini merupakan salah satu 'aktor yang turut kontribusi terhadap kematian bayi. Dukun di harapkan dapat segera melakukan rujukan ke puskesmas atau tenaga kesehatan apabila menemukan tanda-tanda bayi dengan berat badan lahir rendah, karena bayi dengan berat badan lahir rendah memerlukan perawatan khusus. c3 1enyuluhan gi8i dan /Untuk mewujudkan misi keluarga kecil, bahagia, dan berkualitas di perlukan keterlibatan semua pihak. Dukun sebagai orang terdekat dengan ibu hamil di masyarakat berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program /dan menjaga kesehatan ibu hamil, bersalin, dan ni'as dengan makanan bergi8i. Melalui penyuluhan gi8i dan /- yang di lakukan oleh tenaga kesehatan kepada dukun, di harapkan dukun dapat menindaklanjuti dengan menyebarkannya kepada masyarakat. -idan sebagai salah satu tenaga kesehatan harys memberikan im'ormasi kepada dukun tentang pentingnya makanan bergi8i untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta menghindari pantang makanan. Selain masalah gi8i, materi /- perlu diberikan juga kepada dukun. Dengan keikut sertaan dukun dalam menyukseskan program /-, kesejahteraan ibu dan bayi meningkat. .bu mempunyai banyak waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan sendiri, dan mengurus keluarga. d3 1encatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi Materi lain yang penting dalam pembinaan dukun adalah pencatatan kelahiran dan kematian. 1emberian materi pencatatan kelahiran dan kamatian di tujukan untuk mempermudah dalam pendataan jumlah kelahiran dan kematian di suatu wilayah atau desa, serta berman'aat dalam pelaksanaan proses audit apabila ada kematian baik ibu maupun bayi. Menolong 1ersalinan Seacara -ersih dan !man Mengingat peran dukun di masyarakat, para dukun diajarkan dan diberi pendidikan tentang menolong persalinan agar tidak terjadi in'eksi baik pada ibu maupun pada bayi. 1ertolongan persalinan harus menerapkan $ bersih yaitu bersih alat, tempat, dan bersih penolong. 3 -ersih tempat melahirkan a3 ruangan harus hangat, tertutup, bersih dan terang, ada 0entilasi dan jauh dari kandang. b3 !las tempat persalinan diberi perlak yang mudah dibersihkan c3 Tersedia handuk dan selimut yang bersih dan kering #3 -ersih alat !lat yang dipergunakan dalam persalinan harus dalam keadaan bersih. $3 -ersih penolong.

1enolong harus mencuci tangan terlebih dahulu untuk mencegah in'eksi. 1enolong harus melepaskan perhiasan dari tangan, mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir. /. Ham,atan an #olus" alam Pem,"naaan Dukun Secara alamiah, hambatan dalam setiap kegiatan pasti ada. Demikian juga dengan pembinaan dukun. >ambatan-hambatan yang sering di jumpai dalam melakukan pembinaan dukun di masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut: Sikap Dukun yang /urang /ooperati' 5aktor yang menyebabkan sikap dukun yang kooperati' adalah adanya perasaan malu apabila dilatih oleh bidan, dukun merasa tersaingi oleh bidan, dan dukun terlalu idealis dengan cara pertolongan persalinan yang dilakukan. Solusi .n'ormasikan dan tekankan kepada dukun bahwa pembinaan yang dilakukan bukan untuk melakukan perubahan metode atau kebiasaan yang dilakukan oleh dukun dalam melakukan pertolongan persalinan atau untuk bersaing. !kan tetapi, pembinaan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan suatu pemahaman baru dalam pelayanan kebidanan. -idan harus mengajak dukun untuk bekerja sama dengan cara memberikan imbalan sebagai ucapan terimakasih. 7ibatkan dukun dalam perawatan bayi baru lahir, misalkan memendikan bayi. /ultur yang kuat -udaya atau kultur merupakan 'aktor penghambat kuat untuk melakukan pembinaan dukun. /uatnya budaya yang melekat di suatu masyarakat dapat memberikan pengaruh besar terhadap kebiasaan anggota masyarakatnya. Sosial budaya mengenai dukun yang merupakan hambatan dalam upaya pembinaan dukun adalah sebagai berikut: Dukun bayi biasanya adalah orang yang dikenal masyarakat setempat. /epercayaan masyarakat terhadap dukun diperoleh secara turun menurun. Dukun bayi masih memiliki peranan penting bagi perempuan di pedesaan. -iaya pertolongan persalinan dukun jauh lebih murah daripada tenaga kesehatan. 1elayanan dukun dilakukan sampai ibu selesai masa ni'as. Masyarakat masih terbiasa dengan cara-cara tradisonal. Melihat hambatan tersebut diatas, diperlukan suatu upaya untuk menanamkan pemahaman baru pada dukun. !nggapan dan kepercayaan masyarakat terhadap keterampilan dukun bayi berkaitan pula dengan sistem nilai budaya masyarakat. Sehingga dukun bayi pada umumnya diperlakukan sebagai tokoh masyarakat setempat. Dengan demikian, dukun bayi merupakan potensi sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan. Solusi 7akukan berbagai metode pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat misalnya pamong desa, para petua-petua desa, tokoh agama yang sangat

a. b. c. d. e. '.

berpengaruh pada pola 'ikir masyarakat dengan memberikan penjelasan pentingnya pembinaan dukun, sehingga tokoh-tokoh masyarakat dapat melakukan ad0okasi kepada masyarakat, dan dapat memperbaiki kebudayaan yang melekat pada diri masyarakat yang dapat merugikan kesehatan terutama kesehatan ibu dan bayi. Sosial ?konomi 5aktor sosial ekonomi menjadi salah satu kendala masyarakat untuk melahirkan di tenaga kesehatan 2bidan3. Masyarakat dengan sosial ekonomi rendah atau miskin dengan pendidikan yang rendah cenderung mencari pertolongan persalinan pada dukun. Mereka beranggapan bahwa untuk melahirkan di tenaga kesehatan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar, sehingga mereka merasa enggan untuk pergi ke tenaga kesehatan. Masyarakat yang demikian beranggapan bahwa dukun adalah seorang pahlawan, karena melahirkan di dukun lebih murah, dukun bersedia dibayar dengan barang 2 seperti ayam atau hasil pertanian lainnya 3, dan pembayaran bisa di angsur. Dukun memberikan pendampingan berupa pemijatan pada ibu, memandikan bayi sampai lepasnya tali pusat, dan terlibat dalam upacara adat, seperti tradisi selamatan bayi dan ibu ni'as pada hari ke ) dan ke %,. Solusi Sosialisasikan atau apabila di butuhkan musyawarahkan dengan masyarakat tentang biaya persalinan di tenaga kesehatan 2bidan3. -idan harus bisa bekerja sama dengan masyarakat mengenai persalinan, berdayakan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dengan pertolongan persalinan di tenaga kesehatan. -idan dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pemetaan ibu hamil, membentuk tabungan ibu bersalin 2tabulin3, donor darah berjalan, dan ambulance desa. Tingkat 1endidikan /ebanyakan di masyarakat, dukun adalah orang tua yang harus di hormati dan mempunyai latar belakang pendidikan rendah. 9leh karena dukun memiliki latar belakang pendidikan rendah, sehingga tidak jarang dukun sulit untuk menerima pemahaman dan pengetahuan baru. Solusi -idan harus mempunyai keterampilan komunikasi interpersonal dan memahami tradisi setempat untuk melakukan pendekatan dan pembinaan ke dukun-dukun. 7akukan pendekatan sesuai dengan tingkat pendidikan dukun, sehingga mereka dapat memahami dan menerima pengetahuan serta pemahaman baru khususnya mengenai kehamilan, persalinan, ni'as, dan bayi baru lahir.

BAB III
PENUTUP A. KE#IMPULAN Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu tugas bidan yaittu menggerakan dan meningkatan peran serta masyarakat dalam program /.! khususnya pembinaan dukun bayi dan kader diantaranya: ). 1ertolongan persalinan $ bersih serta kewajibannya untuk lapor pada petugas kesehatan. *. 1engenalan kehamilan dan persalinan beresiko. +. 1erawatan bayi baru lahir, khususnya perawatan tali pusat dan pemberian !S. ekslusi0e.

,. 1engenalan neonatus beresiko, khususnya --74 dan tetanus neonaturum serta pertolongan pertamanya sebelum ditangani oleh petugas kesehatan . 1elaporan persalinan dan kematian ibu serta bayi #. 1enyuluhan bagi ibu hamil 2 gi8i, perawatan payudara, tanda bahaya3 dan penyuluhan /-. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, bidan perlu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat, khususnya pamong setempat, tokoh masyarakat dan sasaran. Mengingat peran dukun di masyarakat, perlu dijalin kerjasama yang baik antara dukun dengan tenaga kesehatan sehingga dapat membantu kelancaran tugas sehari-hari dari bidan dan sekaligus membantu untuk merencanakan tugas-tugas lainnya yang menjadi tanggung jawab bidan. Salah satu wewenang atau tanggung jawab bidan yaitu bidan melaksanakan bimbingan dan pembinaan tenaga kesehatan lain yang juga bekerja dalam pelayanan kebidanan dengan kemampuan yang lebih rendah, termasuk para dukun bayi atau paraji. Dukun di masyarakat masih memegang peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat. Masyarakat masih memercayakan pertolongan persalinan oleh dukun, karena pertolongan persalinan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan pendampingan pada ibu setelah melahirkan. Untuk mengatasi permasalahan persalinan oleh dukun, pemeritah membuat suatu terobosan dengan melakukan kemitraan dukun dan bidan. Salah satu bentuk kemitraan tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun. B. #ARAN

/ita sebagai tenaga kesehatan atau bidan harus meningkatkan pembinaan terhadap dukun bayi, agar angka kematian dan kesakitan terhadap ibu hamil dan bersalin yang diakibatkan oleh kesalahan dan ketidaktahuan dukun bayi yang tidak terlatih dapat ditekan. /ita juga harus mendekatkan diri dengan para dukun dan kader untuk mensukseskan program /.! dengan metode yang disesuaikan dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat yang berbeda-beda.

You might also like