You are on page 1of 9

Mesin penanaman semi-otomatis berdasarkan sifat fisik Rush seedling

Kelompok 4 :

Gilang Bayu Lesmana Galih Satria Harun Arrosyid Gibran Maulana Firdaus Hana Hanifa Havinda Anggrilika W.S M. Fakhrudin Irfan

(125040201111115) (125040200111123) (125040200111209) (125040200111181) (125040201111255) (125040201111147) (0910480119)

Objek

studi pada jurnal mesin penanaman semiotomatis berdasarkan sifat fisik bibit tanaman rush (Rush seedling) membahas tentang pengembangan mesin tanam untuk bibit rush di Jepang. daerah Kumamoto,Jepang. Di sana di produksi rush yang memiliki kualitas tinggi. tanaman rush di Jepang telah mengurangi produksi di karenakan kurangnya tenaga kerja dan rendahnya harga impor sehingga di perlukan sistem produksi yang memberikan kualitas tinggi dan harga impor yang bersaing.

Di

Petani

Prinsip kerja dari mesin tanam tersebut adalah di produksi berdasarkan sifat-sifat fisik benih : Dimensi Mesin Panjang 1,5 m Lebarn 0,8 m Tinggi 0,915 m

Mesin penanaman
Unit

penanaman,terdiri dari : a. Silinder pneumatik b. Gerbong dan tangan pneumatik c. Foto sensor d. Pipa penanaman

Nampan

shifter Kontrol unit Kompressor

1. Memilih bibit yang memiliki dua atau tiga batang. Atau dua tunas secara individual yang berasal dari tanaman induk. 2. Memotong setiap batang,panjangnya sekitar 15 cm dan masing-masing panjang akar 2 cm atau kurang

3. Ikat bibit dan rendam akar dalam air


4. Pindah bibit ke nampan yang sudah diisi dengan tanah 5. 50 hari setelah pembibitan,transplantasi bibit pindah bibit ke bidang tanah. Prosedur untuk pembibitan konvensional harus memisahkan satu-persatu untuk penanaman bibit,sangatlah tidak efisien dalam waktu dan tenaga.

Pembibitan sebelum menggunakan mesin :


Mengukur

sifat fisik rush seedling untuk menentukan spesifikasi dari mesin. Bibit harus aman ditanam di bagian bawah sel, koefisien gesekan dan perlawanan penetrasi bibit. Mesin tanam yang dibuat di uji cobakan untuk mengetahui keefektifan mesin tanam.

Mesin penanaman ini sangat lah efisien karena waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 1 sekon sedangkan penanaman bibit oleh manusia dibutuhkan sekitar 3 sekon.

Penggunaan pluk seedling sudah secara luas dikenal di Jepang dan mereka menginginkan sistem yang memberikan hasil dengan kualitas tinggi dan harga rush rendah

You might also like