You are on page 1of 40

AKBID BM PALEMBANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu
sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi pada khususnya neonatus
sebesar 10 juta jiwa pertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi
terutama di negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998).
Seperti yang terjadi di hampir semua negara di dunia, kesehatan bayi
cenderung kurang mendapat perhatian di bandingkan umur-umur lainnya.
Padahal data WHO (2002) menunjukkan angka yang sangat
memprihatinkan, yang dikenal dengan “fenomena 2/3”, yaitu 2/3 kematian
bayi (umur 0-1 tahun) terjadi pada masa neonatal (bayi baru lahir umur 0-28
hari), 2/3 kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Maka
1 minggu pertama dari kelahiran adalah masa paling kritis bagi seorang bayi
(Komalasari, 2007).
Menurut Agus Hamonangan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tertinggi di bandingkan Negara-negara tetangga. Di
Malaysia 10 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 20 per 1000 kelahiran
hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, Brunai Darusalam 8 per 1000
kelahiran hidup. Sedangkan Indonesia sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup
(Azrul, 2005).
Di indonesia, program kesehatan bayi baru lahir tercakup di dalam
program kesehatan ibu. Dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy
Safer, target untuk kesehatan bayi baru lahir adalah menurunkan angka
kematian neonatal dari 25 per 1000 kelahiran hidup (tahun 1997) menjadi 15
per 1000 kelahiran hidup (Depkes R.I, 2006).
Berdasarkan Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010 yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah RI (1999) dan Keluarga Sejahtera 2013 oleh
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), maka bidan
yang bergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di seluruh Indonesia

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 1


AKBID BM PALEMBANG

merasa terpanggil dan prihatin atas kesehatan kondisi ibu dan anak belum
baik, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 373 per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 50 per 100.000 kelahiran
hidup. Penurunan yang dirasakan sangat lambat, oleh karena itu AKI dan
AKB di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat (IBI,
2003).
Berdasarkan data Dinkes Sumsel Tahun 2008 AKI di Sumatera Selatan
berada pada angka 107/100.000 angka kelahiran hidup. Hampir mencapai
target sasaran yang akan dicapai Provinsi Sumatera Selatan pada Indonesia
Sehat 2010.
Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Palembang Angka Kematian Bayi
(AKB) pada tahun 2006 sebesar 4 per 1.000 kelahiran hidup dari 100
kematian bayi, sebanyak 35 janin lahir mati penyebab adalah perinatal
(42%), BBLR (27%), kelainan kongenital (8%), infeksi (2%), asfiksia (13%)
dan lain-lain (8%) (Profil Dinkes, 2006).
Data yang kami peroleh dari RSUD Palembang BARI yaitu jumlah
kelahiran bayi selama 2008 yaitu 1568 kelahiran, sedangkan jumlah
kematian bayi baru lahir selama 2008 yaitu 36 kematian ( 2,29%.)
Berdasarkan uraian di atas penyusun tertarik untuk mengambil judul
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny. “H” di ruang
Neonatus RSUD Palembang BARI tahun 2009.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa memperoleh gambaran yang nyata didalam
melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal pada bayi Ny.
“H” di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 2


AKBID BM PALEMBANG

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Dapat melaksanakan pengumpulan data dasar dalam asuhan bayi
baru lahir normal pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus Rumah
Sakit Umum Daerah Palembang BARI tahun 2009.
2. Dapat merumuskan atau menegakkan diagnosa atau masalah
kebidanan bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “H” di Ruang
Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI tahun
2009.
3. Dapat mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial bayi baru
lahir normal pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI tahun 2009.
4. Menetapkan kebutuhan tindakan segera bayi baru lahir normal
pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI tahun 2009.
5. Dapat menyusun rencana asuhan menyeluruh bayi baru lahir
normal pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI tahun 2009.
6. Implementasi pada bayi baru lahir normal bayi baru lahir normal
pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI tahun 2009.
7. Dapat mengevaluasi keefektipan dari asuhan yang sudah diberikan
bayi baru lahir normal pada bayi Ny. “H” di Ruang Neonatus
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI tahun 2009.

1.3 Waktu
Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi
Ny. “H” dilakukan pada tanggal 20 sampai 21 Agustus 2009.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 3


AKBID BM PALEMBANG

1.4 Tempat
Pengkajian data asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada bayi
Ny. “H” dilakukan di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 4


AKBID BM PALEMBANG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil RSUD Palembang BARI


2.1.1 Sejarah Berdirinya RSUD Palembang BARI
RSUD Palembang BARI di bangun dengan nama
Poliklinik/Puskesmas Pasca Usaha dari tahun 1986 sampai dengan April
1995 dengan mulalui dan dibangunnya poliklinik-poliklinik, kantor dan
alat-alat yang masih sangat sederhana mulai tanggal 19 Juni 1995 di
resmikan menjadi RSUD Palembang BARI dengan SK Depkes Nomor
1326/Menkes/Kes/SK/IX/1997,Tanggal 10 November 1997 ditetapkan
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B dengan status milik Pemda
Kota Palembang.

2.1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Profil RSUD Palembang BARI tahun 2007 ini bertujuan untuk
memberikan gambaran kesehatan yang dicapai RSUD Palembang
BARI yang dapat digunakan dalam peningkatan kemampuan
manajemen kesehatan secara berhasil guna, serta untuk mengevaluasi
hasil dan perencanaan kesehatan RSUD Palembang BARI yang akan
datang.
Tujuan Khusus
Profil ini sebagai:
a. Mendapatkan gambaran tentang penyelenggaraan upaya kesehatan,
hambatan dan permasalahan, disebabkan oleh sumber daya,
pengelola program ataupun oleh karena pengaruh lingkungan.
b. Sebagai wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan
oleh berbagai system pencatatan dan pelaporan yang ada di RSUD
Palembang BARI.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 5


AKBID BM PALEMBANG

c. Sebagai alat untuk memacu penyempurnaan system pencatatan dan


pelaporan kesehatan RSUD Palembang BARI.

2.1.3 Sejarah Pemegang Jabatan Direktur


Nama-nama Dokter/ Diretur RSUD Palembang BARI sejak di
resmikan:
a. Tahun 1986 s/d 1995 : dr. Jane Lidya Titahelu, sebagai Kepala
Poliklinik/ Puskesmas Pasca Usaha
b. Tanggal 1 Juli 1995 s/d Juli 2000 : dr. H. Eddy Zarkaty Monasir,
SpOG sebagai direktur RSUD Palembang BARI.
c. Bulan Juli 2000 s/d November 2000 Pelaksana Tugas : dr. H.Daclan
Abbas, SpB.
d. Tanggal 14 Novenber 2000 s/d sekarang : dr. Hj. Indah Puspita, H.A,
MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.

2.1.4 Lokasi RSUD Palembang BARI


Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak di
Kecamatan Seberang Ulu I Jalan Panca Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu
Darat. Bangunan berada ± 800 Meter dari jalan Raya Jurusan Kertapati,
tepi jalan masih rawa-rawa yang tersebar dengan rumah-rumah penduduk
yang kurang teratur. Sejak Januari tahun 2001 di bangun jalan alretnatif
dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI yang bisa langsung
ke kantor KOPRI Koto Palembang dan PDAM. Areal RSUD Palembang
BARI luasnya ± 45.605 Meter, hampir 100% merupakan rawa-rawa yang
kedalaman airnya mencapai 50-150cm, keadaan ini mempengaruhi
perkembangan Rumah Sakit, karena untuk pembangunannya harus
didahului dengan penimbunan dan juga sulit dalam menjaga kebersihanya.
Dari luas tanah yang ± 4,5 Ha ditimbun ± 40% dan diatasnya sudah
dibangun beberapa gedung meningkatkan pelayanan kesehatan.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 6


AKBID BM PALEMBANG

2.1.5 Dasar Hukum


RSUD Palembang BARI dalam membentuk pelayanan terhadap
masyarakat dilindungi oleh UU Hukum sebagai dasar untuk melaksanakan
tugas, meliputi:
a. UU No.23 Menkes tahun 1992 tentang pokok kesehatan
b. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.1306/Menteri/SK/XI/1997 tanggal
10 November 1997 tentang penetapan kelas RSUD Palembang BARI
menjadi kelas C
c. Keputusan Wali kota Palembang No.50 tahun 2001 tentang biaya
pelayanan RSUD Palembang BARI dengan SK Walikota
No.234/Kes/2001 tentang pembagian Hasil pungutan biaya pelayanan
Kesehatan.
d. UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah.
e. Program Pembangunan Daerah (Rroperda)Kota Palembang2001-2005

2.1.6 Fasilitas Pelayanan


Untuk sementara ini RSUD Palembang BARI membina daerah
Seberang Ulu dan menerima rujukan dari 9 Puskesmas Induk, 12
Puskesmas Pembantu serta Dokter dan Bidan Praktek Swasta. Selain itu
RSUD Palembang BARI juga menerima rujunkan dari Puskesmas-
puskesmas yang berada di wilayah Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin
mengingat transportasi lebih cepat ke RSUD Palembang BARI dari pada
RSUD Kayu Agung dan Prabumulih maupun Sekayu.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan RSUD Palembang
BARI mempunyai layanan sebagai berikut:

a. Instalasi Rawat Jalan


1) Poliklinik Spesialis Bedah
2) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
3) Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4) Poliklinik Spesialis Anak

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 7


AKBID BM PALEMBANG

5) Poliklinik Spesialis Mata


6) Poliklinik Spsialis THT
7) Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
8) Poliklinik Gigi
9) Poliklinik Rehabilitas Medik
10) Poliklinik Psikologi
11) Poliklinik Akupuntur
12) Poliklinik Jantung
13) Poliklinik Syaraf

b. Instalasi Gawat Darurat


c. Instalasi Rawat Inap
1) Instalasi rawat inap umum yang meliputi perawatan laki-laki dan
perempuan
2) Instalasi rawat inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan
3) Instalasi Rawat Inap Penyakit Anak
4) Instalasi Rawat Inap VIP
5) Instalasi Rawat Inap Neonatus
6) Instalasi Rawat Inap Bedah
7) Instalasi Rawat Inap ICU
d. Pelayanan Penunjang
1) Instalasi Laboratorium Klinik
2) Instalasi Radiologi
3) Instalasi Farmasi (Apotek)
4) Instalasi Bedah Sentral dan Recovery Room (RR)
5) Instalasi Gizi
6) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
e. Instalasi Bedah Sentral

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 8


AKBID BM PALEMBANG

f. Pelayanan Transportasi
1) Mobil Ambulance 3 Unit
2) Mobil Jenazah 1 Unit
3) Mobil Operasional 1 Unit

2.1.7 Kemudahan-kemudahan RSUD Palembang BARI


a. Pelayanan gawat darurat 24 jam.
b. Poliklinik pelayanan poli spesialis (dilayani langsung oleh dokter
spesialis).
c. Pelayanan rawat inap tanpa uang muka.

2.1.8 Kepegawaian dan Ketenaga kerjaan


RSUD Palembang BARI dalam melaksanakan fungsi dan
tugasnya ditunjang dengan SDM yang tenaga baik PNS maupun honor
dengan kontrak kerja.

2.1 TINJAUAN TEORI


2.2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang
aterm (37-42 minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000 gram.
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama jam
pertama setelah kelahiran. (Saifuddin, 2002)

Ciri-ciri bayi normal antara lain sebagai berikut :


a) Berat badan 2500-4000 gram
b) Panjang badan 48-52 cm
c) Lingkar badan 30-38 cm
d) Lingkar kepala 33-35 cm
e) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit
kemudian menurun sampai 120-160 x/menit.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 9


AKBID BM PALEMBANG

f) Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian


turun sampai 40 x/menit.
g) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan
terbentuk dan diliputi verniks caeseosa.
h) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut tampak sempurna.
i) Kuku agak panjang dan lemas.
j) Testis sudah turun (pada anak laki-laki), genitalia labio mayora
telah menutupi labia minora (pada anak perempuan).
k) Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l) Refleks moro sudah baik, bayi dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan tangan seperti memeluk.
m) Graff refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak
tangan maka akan menggenggam.
n) Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam, pertama
mekonium berwarna kecoklatan. (Saifuddin, 2006)

2.2.2 Penanganan bayi baru lahir


Menurut Prawirohardjo (2008). Tujuan utama perawatan bayi
segera sesudah lahir, yaitu :
a. Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan
oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses
persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir.
Sebelum menangani bayi baru lahir penolong harus melakukan
upaya pencegahan infeksi berikut :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.
2. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan.
3. Memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan,
terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang
tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Gunakan

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 10


AKBID BM PALEMBANG

bola karet yang baru dan bersih jika ingin melakukan


penghisapan lendir dengan alat tersebut.
4. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikian
pula halnya timbangan, pita pengukur, thermometer, stetoskop
dan benda lain yang akan bersentuhan dangan bayi juga bersih.

b. Penilaian Awal
Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit
pertama dan menit kelima setelah kelahirannya menggunakan
sistim APGAR. Nilai APGAR akan membantu dalam, menentukan
tingkat keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta
langkah segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara
lain warna kulit bayi, frekuensi jantung reaksi terhadap
rangsangan, aktivitas tonus otot, dan pernapasan bayi, masing-
masing diberi tanda 0, 1 atau 2. sesuai dengan kondisi bayi.

Klasifikasi klinik :
1. Nilai 7-10 : bayi normal
2. Nilai 4-6 : bayi dengan asfiksia ringan dan sedang
3. Nilai 1-3 : bayi dengan asfiksia berat

Tabel 2.1
APGAR Score

Tanda-tanda 0 1 2

A : Apperience Seluruh tubuh


Pucat atau biru Tubuh merah
(warna kulit) merah

P : Puls Tidak ada Dibawah 100, Diatas 100, detak

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 11


AKBID BM PALEMBANG

(frekuensi jantung) detak jantung lemah dan lamban jantung kuat

G : Grimace
Tidak ada Menyeringi atau
(reaksi terhadap Menangis
respon kecut
Rangsangan)

A : Activity Tidak ada Seluruh ekstremitas


Ada sedikit
(tonus otot) gerakan bergerak aktif

Pernapasan
R : Respiration
Tidak ada perlahan, bayi Menangis kuat
(pernapasan)
terdengar merintih

c. Membersihkan Jalan Napas


Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir.
Apabila tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan
jalan napas dengan cara sebagai berikut :
1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan
hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga
leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala
diatur lurus lebih sedikit tengadah ke belakang.
3. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan
jari tangan yang dibungkus kasa steril.
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
kulit bayi dengan kain kering. Dengan rangsangan ini biasanya
bayi segera menangis. Kekurangan zat asam pada bayi baru
lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting
membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak
akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-
paru).

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 12


AKBID BM PALEMBANG

5. Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap


lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus
telah siap di tempat.
6. Segera lakukan usaha menghisap mulut atau hidung.
7. Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas yang
pertama.
8. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau
mulut harus diperhatikan.
Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk
mewujudkan ventilasi yang adekuat.
9. Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan resusitasi
setelah satu menit bayi tak bernapas.

d. Memotong dan Merawat Tali Pusat


Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak
begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali
pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka
tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan
resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut
bayi dengan dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan
dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodine 10% serta dibalut
kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap tali
basah atau kotor.
1. Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah
diklem dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
a. Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia
di ambulans, di kamar bersalin, ruang penerima bayi, dan
ruang perawatan bayi.
b. Gunting steril juga siap
c. Pantau kemungkinan terjadinya perdarahan dari tali pusat.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 13


AKBID BM PALEMBANG

e. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi


Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat
tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi
harus dicatat.

f. Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan Karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar antara 0.25-0.5%.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, diberi vitamin K
parenteral dengan dosis 0.5-1 mg secara im.

g. Memberi Obat Tetes atau Salep Mata


Di daerah di mana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru
lahir perlu diberi salep mata sesudah lima jam. bayi lahir.
Pemberian obat mata cloramphenikol 0,5% dianjurkan untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual).

h. Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya
mungkin lebih dari satu persalinan maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus di
tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
1. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di
tempat penerimaan pasien, di kamar bersalin dan ruang
perawatan bayi.
2. Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi yang
halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak
mudah lepas.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 14


AKBID BM PALEMBANG

3. Pada alas atau gelang identifikasi harus tercantum :


a. Nama lengkap ibu
b. Warna gelang sesuai jenis kelamin pada bayi
c. Tanggal lahir
d. Nomor medical record
e. Jenis kelamin
f. Unit/berat badan
4. Disetiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan
nama, tanggal lahir, nomor identifikasi. Sidik telapak kaki bayi
dan sidik jari ibu harus di klip di catatan yang tidak mudah
hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang
berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatan
bayi. Bantalan sidik kaki harus disimpan dalam ruangan
dengan suhu kamar. Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar
kepala, lingkar dada dan catat dalam rekam medik.

i. Pemberian ASI
Rangsangan hisapan bayi pada puting susu akan diteruskan
oleh serabut syaraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan
hormon prolaktin.
Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan
ASI. Semakin bayi menghisap puting susu akan semakin banyak
prolaktin dan ASI dikeluarkan. Produksi ASI akan optimal setelah
hari ke 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800
ml ASI perhari untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI mulai
turun 500-600 ml setiap enam bulan pertama dan menjadi 300-500
ml pada tahun kedua usia anak.
Pastikan bahwa pemberian ASI mulai dalam waktu 30 menit
setelah bayi lahir. Anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba
untuk menyusui bayi setelah tali pusat diklem dan dipotong.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 15


AKBID BM PALEMBANG

1. Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan, antara lain:


a. Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang
produksi ASI.
b. Memperkuat refleks menghisap (refleks menghisap awal
pada bayi paling kuat pada beberapa jam pertama setelah
lahir)
c. Memulai pemberian ASI secara dini akan memberikan
pengaruh yang positif bagi kesehatan bayi.
d. Mempromosikan hubungan emosional antara ibu dan bayi.
e. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui
colostrum.
f. Merangsang kontraksi uterus.
2. Pedoman Umum untuk Ibu saat Menyusui
a. Mulai menyusui segera setelah bayi lahir dalam 30 menit
pertama.
b. Jangan memberikan makanan dan minuman lain kepada
bayi (misalnya air, madu, larutan gula atau pengganti susu
ibu kecuali pada indikasi yang jelas atas alasan-alasan
mereka).
c. Jarang sekali para ibu cukup memiliki ASI sehingga
membutuhkan asupan susu buatan tambahan.
d. Berikan ASI saja selama enam bulan pertama
kehidupannya.
e. Berikan ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya, baik
siang maupun malam (delapan kali atau lebih dalam 24
jam) selain bayi menginginkannya.
3. Refleks Laktasi
Terdapat dua mekanisme refleks laktasi pada ibu yaitu refleks
prolaktin don refleks oksitosin yang berperan dalam produksi

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 16


AKBID BM PALEMBANG

ASI dan involutio uteri. Pada bayi terdapat tiga jenis refleks,
yaitu:
a. Refleks Mencari Puting Susu (rooting refleks)
Rrefleks akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan
pada pipinya. Bayi akan membuka membuka mulutnya
apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap
benda yang disentuhkan tersebut.
b. Refleks Menghisap (sucking refleks)
Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi
menimbulkan refleks menghisap. Hisapan ini akan
menyebabkan areola dan punting susu ibu tertekan gusi,
lidah dan langit-langit bayi sehigga sinus laktiferus
dibawah, areola dan ASI terpancar keluar.
c. Refleks Menelan (Swalowwing refleks)
Kumpulan ASI didalam mulut bayi mendesak otot-otot
didaerah mulut dan faring untuk mengaktifkan refleks
menelan dan mendorong ASI kedalam lambung bayi.
(Asuhan Persalinan Normal, Revisi 2007 ).

j. Pemantauan Bayi Lahir


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan
bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
1. Dua jam Pertama Setelah Lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama
sesudah lahir meliputi :
- Kemampuan menghisap kuat atau lemah
- Bayi tampak aktif atau lunglai
- Bayi kemerahan atau biru

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 17


AKBID BM PALEMBANG

2. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya,


penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian
terhadap ada atau tidaknya masalah kesehatan yang
memerlukan tindak lanjut seperti :
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan bayi kurang bulan
b. Gangguan pernapasan
c. Hipotermia
d. Infeksi
e. Cacat bawaan dan trauma lahir

2.2.3 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus


Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus
menurut Maryunani dan Nurhayati (2008) adalah :
1. Penyesuaian sistim pernapasan
Penyesuaian yang paling kritis dan segera terjadi yang dialami bayi
baru lahir adalah sistim pernapasan. Udara harus diganti oleh
cairan yang mengisi saluran pernapasan sampai alveoli.
2. Penyesuaian sistem kardiovaskuler / sistim sirkulasi jantung mulai
berdenyut pada minggu ketiga kehamilan. Selama kehidupan janin,
jantung mendistribusikan oksigen dan zat nutrisi yang disuplai
melalui plasenta. Selama kehidupan janin, darah sebagian besar
melalui paru-paru dan hepar melalui duktus, venosus, foramen
ovale dan arteriosus.
3. Penyesuaian sistim termoregulasi
Termogeneses berarti produksi panas. Temprature pada bayi pada
saat lahir adalah sekitar 3 derajat lebih tinggi dari ibunya. Namun,
pada detik kedua, terdapat penurunan yang tajam pada temprature
tubuh yang dikeluarkan melalui konveksi, evaporasi, konduksi dan
radiasi.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 18


AKBID BM PALEMBANG

4. Penyesuaian gastro intestinal


Sebelum lahir, janin cukup menghisap dan menelan air ketuban.
Refleks gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan
baik pada saat lahir.
5. Penyesuaian sistem kekebalan tubuh
Pada masa awal kehidupan janin, sel-sel yang menyuplai imunitas
janin sudah mulai berkembang. Namun sel-sel ini tidak aktif
selama beberapa bulan. Bayi baru lahir dilindungi oleh kekebalan
pasif yang diterima dari ibunya. Namun bayi sangat rentan
terhadap Mikroorganisme, oleh karena itu bayi rentan terkena
infeksi.

2.2.4 Pengukuran Rutin Bayi Baru Lahir


Pengukuran rutin bayi baru lahir nenurut Maryunani dan Nurhayati
(2008), yaitu :
a. Berat badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2500-4000 gram.
Timbang berat badan bayi segera setelah lahir karena dapat terjadi
penurunan berat badan secara cepat.
b. Panjang badan
Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit pada bayi
cukup bulan normalnya 48-53 cm. terkadang agak sulit dilakukan
pada bayi cukup karena adanya molase, ekstensi lutut tidak
sempurna. Bila panjang badan kurang dari 45 cm atau lebih dari 55
cm perlu dicermati adanya penyimpangan kromosom.
c. Lingkar kepala
Lingkar kepala diukur dangan meteran, mulai dari bagian depan
kepala (diatas alis atau area frontal) dan. area occipital dusebut
oksipitofrontalis yang merupakan diameter terbesar. Lingkar
kepala normalnya 31-35,5 cm pada bayi cukup bulan.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 19


AKBID BM PALEMBANG

d. Lingkar dada
Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5-33 cm.
sekitar 2 cm lebih kecil dari lingkar kepala. Pengukuran dilakukan
tepat pada garis bawah dada. Bila panjang badan kurang dari 30 cm
perlu dicurigai adanya premature.

2.2.5 Pemeriksaan Pada Bayi


Menurut Saifuddin (2006), lakukan pemeriksaan fisik yang
lengkap ketika memeriksa bayi baru lahir dan ingat butir-butir penting
berikut :
1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung
tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi
3. Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala
dan berlanjut secara sistematis menuju jari kaki
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih
lanjut yang memang diperlukan
5. Rekam hasil pengamatan dan tiap tindakan jika diperlukan bantuan
lebih lanjut
a. Pemeriksaan fisik pada Bayi
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik BBL, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Bayi sebaiknya dalam keadaaan telanjang di bawah lampu
terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas atau
lepaskan pakaian pada daerah yang diperiksa
2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala dan kaki
atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat
lebih dahulu, seperti paru, jantung dan abdomen.
3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi seperti
pemeriksaan refleks pada tahap akhir

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 20


AKBID BM PALEMBANG

4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau


lainnya
b. Hal-hal yang Akan Diperiksa
1. Penampilan secara umum
Yang dinilai penampilan secara umum adalah seperti
tangisan bayi, ukuran tubuh bayi apakah kecil, besar atau
kurus.
2. Tanda-tanda fisik
a. Tingkat pernapasan
Bayi yang baru lahir umumnya bernapas antara 30-60
x/menit, dihitung selama satu menit penuh dengan
mengamati naik turun perutnya, bayi dalam keadaan
tenang.
b. Detak jantung
Jantung BBL normalnya berdetak antara 120-160
x/menit dengan menggunakan stetoskop dapat didengar
dengan jelas di telinga.
c. Suhu tubuh
Suhu tubuh BBL normalnya 36,5-37,5°C diukur di
daerah ketiak bayi selama 15 menit dengan
menggunakan thermometer.
d. Kepala
Lakukan inspeksi daerah kepala, lihat apakah ada
molase, Caput succadenum dan chepal hematoma,
perdarahan atau kelainan lainnya.
e. Telinga
Untuk memeriksa telinga bayi tataplah mukanya.
Bayangkan sebuah garis melintas kedua matanya,
normalnya beberapa bagian telinga harus berada di garis
ini.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 21


AKBID BM PALEMBANG

f. Mata
Lihat kedua mata bayi apakah kedua mata tampak
normal dan apakah bergerak bersama, lakukan
pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil
bayi. Jika disinari, kedua mata mengecil berarti dalam
keadaan normal. Selanjutnya lihat sclera dan
konjungtivanya.
g. Hidung dan mulut
Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernapas
dengan lancar tanpa hambatan, kemudian lakukan
pemeriksaan pada bibir dan langit-langit dengan cara
menekan sedikit pipi bayi untuk membuka mulut bayi
kemudian masukkan jari tangan anda untuk merasakan
hisapan bayi.
h. Leher
Periksa leher apakah ada pembengkakan dan benjolan.
Pastikan untuk melihat apakah kelenjar thyroid
bengkak, hal ini merupakan suatu masalah pada BBL.
i. Dada
Yang diperiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi
napas dan bunyi jantung.
j. Bahu, lengan dan tangan
Yang dilakukan adalah melihat gerakan bayi apakah
aktif atau tidak kemudian menghitung jumlah jari.
k. Perut
Pada perut yang diperhatikan adalah bentuk dari perut
bayi, lingkar perut, penonjolan sekitar tali pusat ketika
bayi menangis, perdarahan pada tali pusat, dinding
perut lembek pada saat bayi tidak menangis dan
benjolan yang terlihat pada perut bayi.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 22


AKBID BM PALEMBANG

l. Alat kelamin
Pada bayi laki-laki yang harus diperiksa adalah
normalnya dua testis dalam skrotum kemudian apakah
pada ujung penis terdapat lubang. Pada bayi perempuan
yang harus diperiksa adalah normalnya labia mayora
dan minora, pada vagina terdapat lubang, pada uretra
terdapat lubang dan terdapat klitoris.
m. Pinggul
Untuk pemeriksaan pinggul peganglah tungkai kaki
bayi. Tekan pangkal paha dengan lembut ke sisi luar,
dengarkan dan rasakan adakah bunyi "klik" ketika
menggerakkan kaki bayi. Bila terdengar bunyi "klik",
laporkan dokter.
n. Kulit
Pada kulit yang perlu diperhatikan adalah verniks,
warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam dan
kemerahan seperti tanda lahir.
o. Punggung dan anus
Lihat punggung apakah terdapat kelainan atau benjolan,
apakah anus berlubang atau tidak.
p. Tungkai dan kaki
Yang perlu diperiksa adalah gerakan kaki, bentuk
simetris kaki, panjang kedua kaki dan jumlah jari pada
kaki.

2.2.6 Penilaian Bayi untuk Tanda-Tanda Kegawatan


Menurut Prawirohardjo (2002). Bayi baru lahir dinyatakan sakit
apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda berikut :
1. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit.
2. Kehangatan dengan suhu antara 37-380C.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 23


AKBID BM PALEMBANG

3. Warna kulit (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat


memar.
4. Pemberian makanan seperti hisapan lemah, mengantuk berlebihan
dan banyak muntah.
5. Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan, bau busuk dan
pernapasan sulit.
6. Tinja atau kemih seperti tidak berkemih dalam 24 jam, tinja
lembek, sering berwarna hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.
7. Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas, lunglai,
kejang halus, tidak bisa tenang dan menangis terus menerus.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 24


AKBID BM PALEMBANG

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PADA BAYI “H” DI RUANG NEONATUS
RSUD PALEMBANG BARI

Pengkajian data dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2009 pada pukul 08.00
WIB di ruang Neonatus RSUD Palembang BARI.

3.1 Data Subjektif


3.1.1 Biodata
Nama : Bayi Ny “H”
Umur bayi : 0 hari
Tanggal/jam lahir : 20 Agustus 2009 / 05.15 WIB
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1( Satu )
Berat badan : 3300 gram
Panjang Badan : 49 cm
Alamat : Jln.Griya cipta pratama No.22 E Sako
Palembang

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 25


AKBID BM PALEMBANG

Biodata Orang Tua


Ibu Ayah
Nama : Ny. “H” Nama : Tn. “H”
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Suku bangsa : Jawa, Indonesia Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln.Griya cipta Alamat : Jln.Griya cipta
pratama No.22 E pratama No.22 E
Sako Palembang Sako Palembang

3.1.2 Data Kesehatan Ibu


a. Riwayat Kehamilan
Frekuensi ANC : 4 kali
Dilakukan oleh : Bidan
Tempat : Puskesmas
Banyak suntik TT : 2 kali di Puskesmas
Banyak tablet Fe : 90 butir
Keluhan
- Trimester I : Mual muntah
- Trimester II : Tidak ada
- Trimester III : Sering BAK (frekuensi ±10
x/hari)
b. Riwayat Persalinan
Tempat bersalin : RSUD Palembang BARI
Jenis persalinan : Spontan
Penolong : Bidan
APGAR Score : 9/10
Penyulit : Tidak ada

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 26


AKBID BM PALEMBANG

c. Riwayat Kesehatan
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menahun dan
menurun
- Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular, menahun
dan menurun
d. Riwayat Psikososial
- Respon ibu terhadap kelahiran bayi : senang menerima
kelahiran bayi.
- Respon suami dan keluarga terhadap kelahiran bayi : senang

3.2 Data Objektif


3.2.1 Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
- RR : 42 x/menit
- Temp : 36,7 0C
- BB : 3300 gram
- PB : 49 cm

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 27


AKBID BM PALEMBANG

Pemberian Identitas Bayi


TELAPAK KAKI KIRI TELAPAK KAKI KANAN

3.2.2 Pemeriksaan Khusus


a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, caput succedenum (-),
cephal hematoma (-)
- Muka : Bersih
- Mata : Simetris, sklera tidak ikterik,
conjungtiva tidak pucat
- Leher : Tidak ada kelainan
- Kulit : Verniks kaseosa, tanda lahir (-)
- Dada : Simetris (+), gerakan napas dan
jantung normal
- Abdomen : Tidak ada kelainan
- Punggung : Simetris tidak ada kelainan
- Genitalia eksternal : Vulva-vagina (ada), labia mayora
menutupi labia minora.
- Anus : (+), terdapat mekonium
- Tungkai/ekstremitas : Jari tangan dan kaki simetris dan
berjumlah masing-masing 10

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 28


AKBID BM PALEMBANG

b. APGAR Score
No Kriteria 1 menit 5 menit
1 Apperiance (warna kulit) 2 2
2 Pulse (frekuensi jantung) 2 2
3 Grimace (reaksi terhadap rangsangan) 1 2
4 Activity (tonos otot) 2 2
5 Repiratory (pernapasan) 2 2
Jumlah 9 10

c. Pemeriksaan Antropometri
- Berat badan : 3300 gram
- Panjang badan : 49 cm
- Lingkar kepala : 33 cm
- Lingkar dada : 30 cm
- Lingkar lengan atas : 11 cm

d. Pemeriksaan Refleks
- Refleks rooting : ada
- Refleks moro : ada
- Refleks sucking : ada

3.3 Assesment
Diagnosis : Bayi sehat lahir spontan
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : 1. Pemeriksaan fisik dan antropometri BBL
2. Pemantauan Vital Sign
3. Pembersihan Jalan Nafas
4. Pertahankan suhu tubuh bayi
5. Injeksi Vit K, 0,5 mg IM
6. Pemberian zalf mata
7. Perawatan tali pusat

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 29


AKBID BM PALEMBANG

8. Pemberian identitas bayi


9. Pemberian ASI on Demand
10. Rawat gabung

3.4 Planning
1. Melakukan pemeriksaan fisik dan antropometri
KU : Baik
BB : 3300 gr
PB : 49 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 30 cm
Lingkar Lengan Atas : 11 cm
2. Melakukan Vital Sign
RR : 42 x/m
Temp : 36,7ºC
3. Bersihkan jalan napas
Jalan nafas di bersihkan dengan menggunakan Slym zuinger.
4. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang
bersih dan kering.
5. Membersihkan injeksi vitamin K
Vitamin K diberikan secara intramuscular sebanyak 0,5-1 mg di 1/3 paha
atas bagian luar.
6. Memberikan salep mata bayi
Salep mata yang diberikan kepada bayi adalah Chloramphenicol 1%.
7. Perawatan tali pusat
Tali pusat dibungkus dengan kain kassa steril yang diberi betadine atau
povidone iodine.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 30


AKBID BM PALEMBANG

8. Memberi identitas bayi


Mengambil cap telapak kaki bayi dan sidik jari ibu
Memasang gelang nama berwarna biru bertuliskan nama ibu
Menulis identitas pada papan nama di tempat tidur bayi
9. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI on demand, yaitu pemberian ASI tanpa jadwal (sesuka
bayi)
10. Rooming in (rawat gabung)
Bayi diberikan pada ibu agar terjadi Bounding attachment antara ibu
dan bayinya. Kemudian menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda
bahaya pada bayi baru lahir, yaitu menjelaskan tentang :
- Pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit
- Kehangatan dengan suhu antara 37-380C
- Warna kulit (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat memar
- Pemberian makanan seperti hisapan lemah, mengantuk berlebihan
dan banyak muntah.
- Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan bau busuk dan
pernapasan sulit.
- Tinja atau kemih tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering
berwarna hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.
- Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas, lunglai
kejang halus tidak bias tenang dan menangis terus menerus.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 31


AKBID BM PALEMBANG

Pengkajian pada hari ke-2 dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2009 pukul 10.00
WIB pada bayi Ny “H” di Ruang Neonatus RSUD Palembang BARI.

1. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya sudah kuat menyusui, sudah Buang Air Kecil
(BAK) dan Buang Air Besar (BAB).

2. Data Objektif
2.1 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
- RR : 42 x/menit
- Temp : 36,70C

2.2 Pemeriksaan Khusus


Mata : Bergerak aktif
Kepala : Dapat menoleh ke arah rangsangan
Mulut : Menghisap kuat
Reflek moro : Baik
Reflek rooting : Baik
Reflek tonicneck : Baik
Perut : Tidak kembung
Pengeluaran urin : Jernih
Pengeluaran mekonium : Hitam

3. Assesment
Diagnosa : Bayi sehat lahir spontan umur 1 hari
Masalah : Tidak ada masalah
Kebutuhan : Tidak ada

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 32


AKBID BM PALEMBANG

4. Planning
1. KIE tentang perawatan tali pusat pada ibu
Memberikan penjelasan kepada ibu tentang perawatan tali pusat yaitu tali
pusat di bungkus menggunakan kasa steril yang sebelumnya telah di
bubuhi betadhine dan sebaiknya sebelum pelaksanaannya ibu harus
mencuci tangan terlebih dahulu serta tetap memastikan tali pusat dan area
sekelilingnya selalu bersih dan kering.
Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Bidan.
2. KIE tentang perawatan bayi sehari-hari
Memberikan penjelasan kepada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
meliputi cara memandikan bayi, cara menyusui yang baik dan benar, cara
perawan tali pusat yang baik.
Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Bidan.
3. Pemberian ASI eksklusif
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif sampai bayi berusia 6
bulan tanpa ada makanan tambahan dan anjurkan pula kepada ibu untuk
memberikan ASI sesuka bayi tanpa jadwal, minimal setiap 2 jam bayi
harus di susui jika perlu bayi harus di bangunkan.
Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Bidan.
4. KIE tentang tanda bahaya pada bayi
Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi seperti bayi
lesu dan tidak mau menyusui, tali pusat berbau busuk, mata kuning, warna
kulit tampak kuning.
Ibu mengerti apa yang di jelaskan oleh Bidan.
5. KIE tentang imunisasi dasar pada BBL
Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi dasar pada BBL yakni bayi
akan diberikan imunisasi hepatitis B, BCG, Polio, DPT sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Ibu mengerti apa yang di jelaskan oleh Bidan.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 33


AKBID BM PALEMBANG

6. KIE tentang kunjungan ulang


Menjelaskan kepada ibu tentang kunjungan ulang agar ibu dapat
membawa bayinya 1 minggu setelah kelahiran serta segara datang bila
terdapat tanda-tanda bahaya pada bayi.
Ibu mengerti apa yang telah dijelaskan oleh Bidan.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 34


AKBID BM PALEMBANG

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kasus bayi Ny "H" didapatkan bahwa bayi lahir normal secara
spontan BB : 3300 gram, respirasi : 42 x/menit, Tempratur : 36,7 °C, panjang
badan : 49 cm, lingkar kepala : 33cm, lingkar dada : 30 cm, lingkar lengan
atas: 11 cm. Penilaian awal pada bayi baru lahir pada bayi Ny "H"
didapatkan sesuai APGAR SCORE yaitu 9/10.
Asuhan yang diberikan pada jam pertama kelahiran pada bayi Ny “H”
yang dilakukan adalah :
1. Pengamatan pernapasan
Sebagian bayi bernapas spontan, pernapasan bayi sebaiknya secara
teratur untuk mengetahui tidak ada masalah. Pada kasus bayi Ny “H”
bayi bemapas secara spontan dan tidak adanya masalah atau sesuai
APGAR Score yaitu 9/10.
2. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Sebaiknya jangan memandikan bayi paling sedikit 6 jam dari waktu
bayi baru dilahirkan karena bayi belum mampu mengatur suhu dari luar
untuk membuatnya tetap hangat. Maka dari itu petugas diruangan
neonatus langsung membersihkan badan bayi lalu dibedong untuk
menjaga kehangatan suhu tubuh bayi.
3. Memberikan vitamin K
Pemberian Vitamin K mencegah terjadinya pendarahan pada semua
bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi Vitamin K peroral 1
mg / hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi Vitamin K
Parenteral dengan dosis 0,5- mg I.M.
Tapi kenyataannya praktek di Ruang Neonatus RSUD Palembang
BARI pada kasus bayi Ny “H” Pemberian vitamin K dilakukan secara
parenteral dengan alasan perawatan untuk bayi baru lahir normal
dilakukan hanya 1-2 hari saja di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI sementara kalau per oral diperlukan waktu

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 35


AKBID BM PALEMBANG

selama 3 hari sehingga dikhawatirkan orang tuanya tidak bisa


memberikan sesuai dengan jadwal pemberian.
4. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya sederhana. Yang penting,
pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu
cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum
membersihkan tali pusat (Farida, 2009)
Tapi praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
perawatan tali pusat dilakukan dengan kassa steril yang telah dibasahi
Bethadine lalu dibungkuskan ditali pusat, alasan masih diberikan
Bethadine karena jika memakai kassa steril kering saja kurang efektif dan
masih rentan terjadinya infeksi melalui tali pusat sehingga Dokter
mengintruksikan kepada penanggung jawab Ruang Neonatus untuk tetap
memakai Bethadine dalam perawatan tali pusat.
5. Pemberian ASI Secara Dini
Inisiasi Menyusu Dini(IMD) merupakan program yang sedang
gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan
gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi
yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. Program ini
dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada
ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu
ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa
boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi
juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya.
Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Pada praktek RSUD Palembang BARI telah dilakukan program
IMD (Inisiasi Menyusui Dini) yang di lakukan pada Ruang Bersalin,
kemudian bayi langsung dibawa keruangan Neonatus untuk dikeringkan
dan dibungkus dengan kain kering dan hangat, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya Hypotermi pada bayi dan dilakukan perawatan tali
pusat, pemberian Vitamin K, pengukuran BB, PB, lingkar kepala dan

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 36


AKBID BM PALEMBANG

lingkar dada dan dilakukan pemberian jalan nafas dengan menggunakan


slymizuinger karena dikhawatirkan masih terdapat sisa cairan ketuban
yang terhisap.
Setelah itu dilakukan pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan tanda pengenal dan identitas bayi yang ditempat tidur yang
berisi nama ibu, tanggal dan jam lahir, jenis kelamin, diagnosa atau
masalah bayi tersebut serta pemasangan gelang tangan yang di berikan
kepada setiap BBL berupa gelang yang berwarna biru untuk bayi laki-
laki serta gelang berwarna pink untuk bayi perempuan serta pemasangan
plaster yang berisikan nama bayi sebagai pelengkap identitas. Dilakukan
pencetakan sidik jari, pengukuran antropometri dan hasilnya ditulis
dalam status bayi. Ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi dan
resiko tertukarnya bayi.
6. Pemberian Imunisaasi Dini pada Bayi Baru Lahir
Imunisasi awal yang dianjurkan pada bayi baru lahir yaitu BCG,
Polio dan Hepatitis. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah
infeksi Hepatitis B terhadap bayi, jalur utama penularan berasal dari ibu.
Ada dua jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B sebanyak tiga kali,
yaitu pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject), 1 dan 6
bulan,. Jadwal kedua, imunisasi Hepatitis B sebanyak empat kali, yaitu
pada usia 0, dan DPT + Hepatitis B pada 2, 3 dan 4 bulan usia bayi
(Asuhan Persalinan Normal, Revisi 2007)
Tapi di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI tidak dilakukan imunisasi dasar lengkap pada bayi baru lahir
hingga bayi tersebut pulang ke rumah melainkan hanya diberikan surat
kontrol ulang kepada prang tua bayi yang digunakan untuk mengontrol
perkembangan bayi di poliklinik anak atau poliklinik KIA Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 37


AKBID BM PALEMBANG

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Pada Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny. “H” di
Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI tahun 2009,
maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Didapatkan pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan pada
tanggal 20 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB dengan jenis kelamin
perempuan, berat badan 3300 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala
32 cm dan lingkar dada 30 cm, lingkar lengan atas 11 cm.
2. Ditegakkan diagnosa bayi Ny. “H” yaitu bayi sehat lahir spontan.
3. Tidak ditemukan masalah potensial
4. Tindakan yang dilakukan segera setelah bayi baru lahir adalah
pencegahan infeksi, penilaian awal, memberikan injeksi vitamin K 1 mg
pada 1/3 paha atas bagian luar, memberika zalf mata chlorampenicol 1%,
pemberian identitas pada bayi dan memulai pemberian ASI serta
mengambil cap kaki bayi.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh.
6. Didapatkan implementasi pada asuhan kebidanan pada bayi Ny "H" di
Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital sign
RR : 42 x/mnt
Temperatur : 36,70C
d. Memantau kebutuhan nutrisi bayi
e. Memberikan imunisasi dasar kepada bayi baru lahir
f. Memberikan KIE tentng ASI eksklusif dan ASI on demand pada ibu
g. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi
h. Mengatur kunjungan ulang bayi kepada ibu sesuai dengan keluhan

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 38


AKBID BM PALEMBANG

7. Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny "H" maka yang dapat
kami evaluasi adalah bayi dalam keadaan sehat, tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa perbedaan teori dengan praktiknya,
perbedaan tersebut antara lain adalah penerapan ilmu di lahan praktik
tidak dilakukan program IMD serta tidak di lakukan imunisasi dasar
lengkap pada bayi baru lahir dan perawatan tali pusat masih
menggunakan cairan anti septik seperti betadhine.

Saran
Bagi Pihak Rumah Sakit
Makalah ini berguna sebagai alat pembanding dalam memberikan
pelayanan dalam memberikan pelayanan kebidanan bayi baru lahir
dengan asuhan kebidanan, khususnya dalam asuhan kebidanan
terhadap pasien dan dapat mempercepat kerjasama dalam
mengaplikasikan teori di lahan praktek dalam melakukan asuhan
kepada ibu dan bayi setelah lahir.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar makalah ini berguna sebagai acuan untuk dapat
membimbing mahasiswa yang terjun ke lahan praktek dengan
menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan lebih
memantau kinerja mahasiswa selama di lahan praktek, melalui
bimbingan secara intensif.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar makalah ini lebih meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dalam menerapkan asuhan kebidanan yang diperoleh
selama proses pembelajaran dan praktik guna mendalami ilmu
kebidanan, khususnya pada BBL dan perinatal, serta mampu
menerapkan teori secara aplikatif sebisa mungkin yang telah
didapatkan

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 39


AKBID BM PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2002. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta.


Depkes, RI. 2005. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Jakarta.
Fadhilah Siti. Bayi Baru Lahir. http://keperawatan-gun.blogspot.com diakses pada
5 Agustus 2009 pukul 16.00.
Farida. 2009. Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir. http://momygodget.com
diakses pada tanggal 3 2009 pukul 17.30 WIB
FKUI, 2002. Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta.
Nunu, dkk, 2007. Perkembangan Bayi dan Anak. http://keperawatan-
gun.blogspot.com. Diakses pada 3 Agustus 2009 pukul 15.00
Prawirohardjo. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina
Pustaka: Jakarta.
Prawirohardjo. 2008. Penanganan Bayi Baru Lahir Normal.
Saifuddin, AB. 2006. Angka Kematian Ibu dan Perinatal. Jakarta
http://www.blogspot.co.id diakses pada tanggal 4 Agustus 2009
pukul 12.00 WIB.
Supari, 2004. Safe Motherhood. http://Safe Mother.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 4 Agustus 2009.
Maryunani, 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Lahir Normal. Trans Info Media :
Jakarta.
Anwar, Azrul (2005). Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di

Indonesia.Depkes RI. Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.

Komalasari, Kokom. (2006). Kematian Bayi, Tragedi yang Terlupakan. Pikiran


Rakyat Cyber Media.

ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL Page 40

You might also like